Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Instalasi gawat darurat ini dapat menjadi pengaruh yang besar bagi
masyarakat tentang bagaimana gambaran rumah sakit itu sebenarnya.
Serta Instalasi gawat darurat merupakan ujung tombak pelayanan yang
menentukan kualitas mutu pelayanan rumah sakit di mata masyarakat.
Tabel 4.1
Ketenagaan perawat pelaksana di Instalasi Gawat
Darurat RSUD Ulin Banjarmasin
No Status Frekuensi Persentase (%)
1 PNS 21 60,0%
2 Non PNS 14 40,0%
Total 35 100%
Sumber : Data IGD RSUD Ulin Banjarmasin 2017
.
4.1.5 Karakteristik Responden
Jumlah perawat pelaksana laki-laki dan perempuan yang berusia
dewasa awal hingga dewasa menengah yang menjadi responden dalam
penelitian ini adalah 35 orang, dengan karakteristik sebagai berikut :
4.1.5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Usia Perawat Pelaksana di Instalasi Gawat Darurat
RSUD Ulin Banjarmasin
No Rentang usia Frekuensi Persen (%)
1 23-27 tahun 11 31,4 %
2 28-32 tahun 7 20 %
3 33-37 tahun 17 48,6 %
Total 35 100 %
Sumber : Data IGD RSUD Ulin Banjarmasin 2017
Tabel 4.3
Jenis kelamin Perawat Pelaksana di Instalasi Gawat
Darurat RSUD Ulin Banjarmasin
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 laki-laki 16 45,7%
2 Perempuan 19 54,3%
Total 35 100%
Sumber : Data IGD RSUD Ulin Banjarmasin 2017.
Total 35 100 %
Total 35 100 %
1 Ringan 12 34,3 %
2 Sedang 20 57,1 %
3 Berat 3 8,6 %
Total 35 100,0 %
1 Ringan 5 14,3 %
2 Sedang 23 65,7 %
3 Berat 7 20,0%
Total 35 100,0 %
1 Ringan 17 48,6 %
2 Sedang 14 40,0 %
3 Berat 4 11,4%
Total 35 100,0 %
Pada tabel 4.9 di atas menunjukan bahwa sebagian besar stres kerja
perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Ulin Banjarmasin berada di
kategori ringan yaitu dengan jumlah 19 orang (45,7%). Untuk stres
ringan terdapat 13 orang (48,6 %) dan untuk stres berat terdapat 3
orang (5,7%).
Tabel 4.10
Tabulasi Silang tingkat stres kerja dan usia
Rentang Usia
Tingkat Stres 23-27 28-32 33-37 Total
No Kerja tahun tahun tahun
1 stres ringan 4 5 10 19
2 stres sedang 5 1 7 13
3 stres berat 2 1 0 3
Total 11 7 17 35
Tabel 4.10 di atas menunjukan bahwa tingkat stres ringan dan sedang
paling banyak pada umur 33-37 tahun yaitu sebanyak 10 orang
(52,6%) yang mengalami stres ringan, dan ada 7 orang (53,8%) dari
untuk stres sedang. Untuk tingkat stres berat ada pada rentang usia 23-
27 tahun berjumlah 2 orang (66,7%) dan pada rentang usia 28-32
tahun berjumlah 1 orang (33,3%) .
Tabel 4.11
Tabulasi Silang tingkat stres kerja dan jenis kelamin
Tingkat Stres Jenis kelamin
Total
No Kerja Laki-Laki Perempuan
1 Stres ringan 10 9 19
2 Stres sedang 4 9 13
3 Stres berat 2 1 3
Total 16 19 35
2 Stres sedang 3 2 8 13
3 Stres berat 1 0 2 3
Total 10 3 22 35
Tabel 4.12 di atas menunjukan bahwa tingkat stres ringan, sedang dan
berat di dominasi oleh responden yang berpendidikan D3. Yaitu ada
12 orang (63,2%) untuk stres ringan, 8 orang (61,5%) untuk stres
sedang, 2 orang (66,7%) untuk stres berat.
Tabel 4.13
Tabulasi Silang Tingkat Stres Kerja dan Masa Kerja
Masa Kerja
Tingkat Stres
No 1-5 6-10 11-15 Total
Kerja
Tahun Tahun Tahun
1 Stres ringan 11 3 5 19
2 Stres sedang 10 0 3 13
3 Stres berat 3 0 0 3
Total 24 3 8 35
Tabel 4.13 di atas menunjukan bahwa tingkat stres ringan, sedang dan
berat paling banyak pada perawat yang memiliki masa kerja 1-5
tahun, yaitu 11 orang (57,9%) untuk stres ringan, 10 orang (76,9%)
untuk stres sedang, dan 3 orang (100,0%) untuk stres berat.
4.2.2 Gambaran Perilaku Caring
Perilaku caring perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Ulin
Banjarmasin diukur dengan kuosioner yang telah baku. Didalam
kuosioner tersebut terdiri dari 5 indikator, yaitu terdiri dari rasa
hormat, kehadiran, hubungan yang positif, memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang profesional, dan perhatian dengan pengalaman
orang lain. Kuosioner tersebut terdiri dari 42 item pertanyaan.
Berdasarkan hasil dari analisis kuosioner tersebut diperoleh hasil
perilaku caring perawat berdasarkan per indikator pada tabel berikut:
Tabel 4.14
Perilaku caring perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Ulin
Banjarmasin berdasarkan dari indikator Rasa Hormat
No Kategori Frekuensi Persen (%)
1 Kurang 4 11,4%
2 Cukup 24 68,6%
3 Baik 7 20,0%
Total 35 100,0 %
Dari hasil analisis 12 item pertanyaan didapatkan hasil pada tabel 4.14
di atas yang menunjukkan bahwa indikator rasa hormat perawat
pelaksana Instalasi Gawat darurat RSUD Ulin Banjarmasin sebagian
besar pada kategori cukup yaitu 24 orang (68,6%). Untuk kategori
kurang ada 4 orang (11,4%) dan untuk kategori baik ada 7 orang
(20,0%%)
Tabel 4.15
Perilaku caring perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Ulin
Banjarmasin berdasarkan dari indikator Kehadiran
No Kategori Frekuensi Persen (%)
1 Kurang 7 20,0%
2 Cukup 23 65,7 %
3 Baik 5 14,3%
Total 35 100,0 %
Dari hasil analisis 12 item pertanyaan didapatkan hasil pada tabel 4.15
di atas yang menunjukkan bahwa indikator kehadiran perawat
pelaksana Instalasi Gawat darurat RSUD Ulin Banjarmasin sebagian
besar pada kategori cukup baik yaitu ada 23 orang (65,7%). Untuk
kategori kurang baik ada 7 orang (20,0%) dan untuk kategori baik ada
5 orang (14,3%).
Tabel 4.16
Perilaku caring perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Ulin
Banjarmasin berdasarkan dari indikator Hubungan Yang Positif
No Kategori Frekuensi Persen (%)
1 Kurang 12 34,3%
2 Cukup 20 57,1%
3 Baik 3 8,6%
Total 35 100,0 %
Dari hasil analisis 9 item pertanyaan didapatkan hasil pada tabel Dari
tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa indikator “Hubungan yang
positif” perawat pelaksana Instalasi Gawat darurat RSUD Ulin
Banjarmasin sebagian besar pada kategori cukup baik yaitu ada 20
orang (57,1%). Untuk kategori kurang ada 12 orang (34,3%) dan
untuk kategori baik ada 3 orang (8,6%).
Tabel 4.17
Perilaku caring perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Ulin
Banjarmasin berdasarkan dari indikator Pengetahuan dan
Keterampilan yang Professional
No Kategori Frekuensi Persen (%)
1 Kurang 3 8,6%
2 Cukup 20 57,1%
3 Baik 12 34,3%
Total 35 100,0 %
Dari hasil analisis 5 item pertanyaan didapatkan hasil pada tabel 4.17
di atas yang menunjukkan bahwa indikator “Pengetahuan dan
Keterampilan yang Professional” perawat pelaksana Instalasi Gawat
darurat RSUD Ulin Banjarmasin sebagian besar pada kategori cukup
baik yaitu ada 20 orang (57,1%). Untuk kategori baik ada 12 orang
(34,3%) dan untuk kategori kurang baik ada 3 orang (8,6%).
Tabel 4.18
Perilaku caring perawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Ulin
Banjarmasin berdasarkan dari indikator Perhatian dengan
Pengalaman Orang lain
No Kategori Frekuensi Persen (%)
3 Baik 2 5,7%
Total 35 100,0 %
Dari hasil analisis 4 item pertanyaan didapatkan hasil pada tabel 4.18
di atas yang menunjukkan bahwa indikator “Perhatian dengan
Pengalaman orang lain” perawat pelaksana Instalasi Gawat darurat
RSUD Ulin Banjarmasin sebagian besar pada kategori cukup baik
yaitu ada 29 orang (82,9%). Untuk kategori kurang baik ada 4 orang
(11,4%) dan untuk kategori baik ada 2 orang (5,7%).
3 Caring kurang 0 0%
Total 35 100 %
1 Caring baik 4 1 11 16
2 Caring cukup 7 6 6 19
3 Caring kurang 0 0 0 0
Persen (%) 0% 0% 0% 0%
Total 11 7 17 35
1 Caring baik 7 9 16
2 Caring cukup 9 10 19
3 Caring kurang 0 0 0
Persen (%) 0% 0% 0%
Total 16 19 35
1 Caring baik 7 2 7 16
Caring
2 3 1 15 19
cukup
15,8% 5,3% 78,9% 100,0%
Persen (% )
Caring
3 0 0 0 0
kurang
0% 0% 0% 0%
Persen (% )
Total 10 3 22 35
Pada tabel 4.22 di atas menunjukan bahwa pendidikan yang paling
banyak berperilaku cukup adalah perawat yang berpendidikan D3
Keperawatan, yaitu ada sebanyak 15 orang (78,9%).
Tabel 4.23
Tabulasi Silang perilaku Caring perawat dan Masa Kerja
Masa Kerja
No Kategori 1-5 6-10 11-15 Total
Caring Tahun Tahun Tahun
1 Caring baik 9 1 6 16
Persen (% ) 56,3% 6,3% 37,5% 100,0%
2 Caring cukup 15 2 2 19
Persen (% ) 78,9% 10,5% 10,5% 100,0%
3 Caring kurang 0 0 0 0
Persen (% ) 0% 0% 0% 0%
Total 24 3 8 35
Pada tabel 4.24 di atas menunjukan bahwa perilaku caring baik dan
cukup paling banyak ada pada masa kerja 1-5 tahun yaitu 9 orang
(56,3%) untuk caring baik dan 15 orang (78,9%) untuk caring cukup.
Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,282 > 0,05 maka Ho diterima,
ini berarti secara statistik tidak ada hubungan antara Hubungan tingkat
stres kerja perawat dengan perilaku caring perawat di Instalasi Gawat
Darurat (IGD) RSUD Ulin Banjarmasin
4.3 Pembahasan
4.3.1 Gambaran Stres Kerja
IGD merupakan salah satu tempat yang memungkinkan muncul nya
stres, karena beban kerja di IGD umumnya cukup tinggi, dan banyak
permasalahan yang dihadapi, mulai menghadapi pasien, keluarga
pasien, hingga konflik antar teman sejawat.
Lalu pada penelitian yang dilakukan oleh Dewi yana (2014) dengan
judul jurnal “Stres kerja pada perawat pada Instalasi Gawat Darurat di
RSUD Pasar Rebo Tahun 2014”. Penelitian ini mengkaji tentang stres
kerja serta faktor yang mempengaruhi stres kerja pada perawat IGD
(Instalasi Gawat Darurat) RSUD Pasar Rebo Tahun 2014. Pada
penelitian ditemukan 45,8% perawat Instalasi Gawat Darurat di
RSUD Pasar Rebo mengalami stres yang tinggi atau berat.
4.4 Keterbatasan
Keterbatasan yang dihadapi peneliti dalam penelitian ini adalah:
4.4.1 Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan untuk semua variabel
pada saat yang bersamaan tidak dipisah untuk memudahkan penelitian
dan mempersingkat waktu penelitian
4.4.4 Peneliti hanya meneliti tentang tingkat stres kerja saja, tanpa melihat
secara spesifik faktor-faktor lain yang berhubungan dengan perilaku
caring.
4.5 Implikasi Hasil Dalam Keperawatan
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi profesi keperawatan agar bisa
mengelola tingkat stres menjadi ke arah positif dan konstruktif sehingga akan
terbentuk suatu pola perilaku caring yang baik dan tercapainya mutu
pelayanan rumah sakit yang berkualias dan prima. Serta menjunjung tinggi
etika dalam keperawatan.