Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
id
THESIS
Oleh:
DAFTAR ISI
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Daftar Pustaka
Lampiran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Arah Pengembangan Transportasi dari Sisi Karakteristik Demografi ........... 62
Tabel 2 Kondisi trayek dan Jumlah armada angkutan Umum Surakarta …................ 71
Tabel 11 Persinggungan Rute Batik Solo Trans dengan Angkutan Umum Swasta
Lainnya di Jalur 1 dan 2 Koridor I Batik Solo Trans ....................................... 142
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Alur Pikir Penelitian................................…..................................................... 44
Gambar 2 Rute Layanan Batik Solo Trans ...................................................................... 94
Gambar 3 Struktur Koordinasi dan Hierarki ................................................................... 110
Gambar 4 Gambar Pembukaan Koridor Baru Batik Solo Trans ..................................... 143
Gambar 5 Rekomendasi Struktur Kelembagaan Batik Solo Trans .................................. 159
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Abdul Aziz Zulhakim, S241002007, 2012, Analisis Peran dan Kinerja Antar
Institusi Dalam Pengembangan Sistem Bus Rapid Transit di Kota Surakarta.
Komisi Pembimbing, Pembimbing I: Drs. Sudarmo, MA, Ph.D dan Pembimbing
II: Drs. Wahyu Nurharjadmo, M.Si. Tesis: Magister Administrasi Publik. Program
Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pengembangan sistem Bus Rapid Transit menjadikan inisiasi pemerintah kota
Surakarta dalam mewujudkan sistem transportasi yang handal dan berkemampuan
tinggi, guna mendukung pengembangan wilayah aglomerasi perkotaannya.
Penelitian ini menggunakan analisis penelitian kualitatif. Proses wawancara
bersifat sangat utama dalam pengumpulan data. Metode menentukan informan
ditentukan melalui tehnik Snowball Sampling. Validitas data dalam penelitian ini
menggunakan trianggulasi data (sumber). Proses analisis data dilakukan secara
kualitatif dengan wawancara terbuka, analisis data di lapangan dibedakan menjadi
dua bagian, (1) bagian deskripsi dan (2) bagian reflektif.
Peneliti mencoba menganalisis peran dan kinerja antar institusi dalam menjalin
kerjasama dengan mengkaji perspektif dan pola kerjasama yang terjadi di kota
Surakarta dalam pengembangan Bus Rapid Transit. Melihat pola kerjasama dalam
pengembangan sistem Bus Rapid Transit di kota Surakarta, memberikan
pengertian akan terjadinya bentuk kerjasama yang berbeda dalam satu program
yang sama, karena keterlibatan dan kepentingan stakeholder serta kebutuhan
finansial yang mempengaruhinya. Kinerja belum berjalan sesuai yang diharapkan,
karena belum adanya penguatan bentuk legalitas untuk menghasilkan produk
layanan yang berkualitas, efektif dan efisien dalam pengembangan Bus Rapid
Transit.
Kata Kunci: Analisis Peran, Analisis Kinerja, Bus Rapid Transit dan Pola
Kerjasama
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
This research uses a qualitative analysis. The interview process is very important
in data collection. Snowball sampling techniques is used in determining the
informant method. The data validity in this study using a data source
triangulation. The data analysis process is done of qualitative with public
interviews, analysis of field data can be divided into two parts, (1) the description
and (2) the reflective.
Keywords: Analyze the Role, Analyze the Perfomance, Bus Rapid Transit, Pattern
of Partnership
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Guna menunjang pergerakkan orang dan barang yang aman, handal dan
teknologi, lingkungan dan pertahanan keamanan. Dengan itu out put yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
moda yang terintegrasi antar moda lainnya sebagai titik sentral arus
Hal ini dapat dilihat dengan adanya pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta
besarnya keinginan baik bagi pelanggan. Pelayanan bus sering kali tidak
berkualitas tinggi.
aspek investasi dan aspek sosial budaya. Dimana hasil observasi lapangan
legalitas yang ada di Indonesia pada saat ini perlu disusun suatu Pedoman
yang telah melaksanakan sistem Bus Rapid Transit dan sekaligus untuk
beragam, namun secara umum dapat ditarik beberapa isu utama yang
sebagai sistem bus yang cepat, nyaman, aman dan tepat waktu. Namun
mengenai teknis kerja yang belum sesuai dengan pola kerja institusi yang
program Bus Rapid Transit itu sendiri di Kota Surakarta. Permasalahan ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
konsisten.
B. Perumusan Masalah
Surakarta?
Surakarta?
C. Tujuan Penelitian
mengenai konteks kerjasama antar institusi melalui program Bus Rapid Transit
di Kota Surakarta
berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian
sebagai berikut:
selanjutnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
kerangka yang substantif. Hal ini berarti segala aktifitas pemerintah yang
beberapa peran penting aktor-aktor yang ada. Ranah implementasi ini sangat
jelas dikemukakan oleh Jan-Erik Lane didalam buku The Public Sector
berikut:
oleh Van Meter dan Horn (Wibawa, dkk., 1994: 15), yang menyatakan bahwa
dan swasta baik secara individu maupun secara kelompok yang dimaksudkan
implementasi baru akan dimulai apabila tujuan dan sasaran telah ditetapkan,
program kegiatan telah tersusun dan dana telah siap dan telah disalurkan
Keadaan tersebut oleh andrew Dunsire, 1978 (dalam Parson, 2005) disebut
konsekuensi yang dapat muncul adalah akan banyak di antara kebijakan yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
diperhatikan isi dan kontek sebuah kebijakan (content of policy and context of
kebijakan yang termaktub dalam konteks otonomi luas kepada daerah adalah
analisis penelitian ini kedalam bahasan sebagai berikut: (1) Analisis Peran
partisipasi atas dua tipe. Pertama, partisipasi teknis yang dapat mempengaruhi
Partisipasi tipe ini relatif tidak bermuara pada pemberdayaan atau perubahan
proyek. Ada dua jenis stakeholder, yaitu: stakeholder primer, yakni masyarakat
dan dirugikan oleh kebijakan. Pengetahuan akan mengenai the winners dan the
losers ini sangat menentukan untuk mengetahui siapa yang akan mendukung atau
menolak kebijakan.
mereka
diajukan.
finansial.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Secara formal, bentuk sharing dan pelibatan tersebut dapat diwadahi dalam
suatu forum stakeholder, di mana forum ini sekaligus sebagai ajang untuk
jawab program dimana fungsi yang berperan adalah sebagai regulator dan
pengawas. Kedua, BUMN yang mana adalam DAMRI yang bergerak dan
konsren pada bidang transportasi darat dan perkotaan yang ditunjuk sebagai
operator. Ketiga, peran swasta sangat strategis terutama dalam hal penyediaan
barang dan jasa yang menyangkut material pada pengembangan sistem Bus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Berkesinambungan
sebuah keterbukaan pemerintah kepada aktor sosial untuk terlibat dan sedikit
otoriter.
kebijakan sebagai sebuah kumpulan yang sangat kompleks, yang terdiri dari:
berbeda-beda.
memiliki karakter teknis yang tinggi dan di adakan di berbagai fora yang
berbeda-beda.
didalamnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sebuah telaah yang luas atas kekayaan konseptual yang ada dalam wilayah
terkait dengan state of the art dari implementasi teori dan riset.
lebih lengkap terhadap berbagai level tindakan dan bermacam variabel yang
kebijakan. Karena itu, analisis seperti itu bisa disebut juga „riset governance‟
(lihat Heinrich dan Lynn, eds., 2000; Lynn et.al., 2001). Hill dan Hupe
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sebuah pembedaan yang jelas dibuat antara bagaimana dan apa yang menjadi
empiris membuka ruang bagi aktor apapun yang menjalankan tindakan ini
(bisa jadi agen dari sektor publik, tetapi bisa juga dari sektor privat). Kedua,
perhatian yang serius; pada prinsipnya bisa diamati di setiap loci relasi sosial-
berikut:
a. Aktor
sebagai sebuah aktor korporat) dan tindakan (perilaku manusia yang mana
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
terlibat dalam suatu proses kebijakan tertentu bisa berbeda dari yang
b. Level Tindakan
action Kiser and Ostrom, sebagai governance yang terdiri dari tiga
dari ide Kiser dan Ostrom tentang pilihan konstitusional, yang mereka
yang beorientasi pada struktur, berorientasi pada isi, dan berorientasi pada
proses.
c. Situasi tindakan
Tiga perangkat aktifitas yang dipilah secara umum di atas sebagai level
yang diamati.
Secara empiris, jumlah aktor yang terlibat dan situasi tindakan potensial
situasi tindakan ada tiga level distingsi yang bisa dibuat: terlepas dari
tindakan pada sekala yang bervariasi dari tindakan individu antar individu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Derajat agregasi yang bervariasi ini bisa disebut secara sederhana sebagai
d. Lapisan Administratif
Dalam situasi itu, para aktor yang terlibat dan situasi tindakan yang ada
tindakan dalam relasi sosial-politik yang terbentuk dalam tiga locus yang
diamati secara empiris adalah sesuatu yang diinginkan atau tidak adalah
dilihat sebagai sublevel dari tindakan dan tidak terbatas hanya pada satu
model pertumbuhan kota yang ideal dan umum: (a) Tata pemerintahan yang
penyediaan pelayanan kota yang bermutu tinggi; (b) investor yang tertarik
dan (d) posisi fiskal yang lebih kuat akan meningkatkan layanan kota dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pembangunan yang positif seperti itu akan menjadi interaksi yang efektif
beberapa kota yang tidak menyediakan layanan kota dengan baik. Mereka
pun memiliki limpahan masalah kemiskinan kota dalam skala besar dan
modal sosial yang lemah. Hal ini meningkatkan laju urbanisasi yang
ekonomi yang stagnan dan layanan yang buruk hingga kenaikan tingkat
semua dimensi penting dari pertumbuhan kota untuk ikut bergerak. Tata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pelayanan Publik
misalnya urusan hubungan luar negeri, pertahanan dan keamanan, fiskal dan
teknis dan berskala lokal, misalnya bidang pelayanan irigasi dan tata kota,
dapat dicapai dengan pola kemitraan yang dijalin, dimana adanya pembagian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sebagai suatu bentuk persekutuan antara dua pihak atau lebih yang
membentuk suatu ikatan kerjasama atas dasar kesepakatan dan rasa saling
bidang usaha tertentu, atau tujuan tertentu, sehingga dapat memperoleh hasil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menghemat biaya.
digunakan.
f. Keuntungan ekonomi.
organisasi perangkat daerah adalah suatu organisasi besar yang memiliki jalur
hirarki yang sangat luas tak berujung (birokrasi line). Kondisi ini sangat
yang melilit dan sulit untuk diatasi sendiri. Permasalahan besar pemerintahan
tujuan organisasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sistematis.
pengembangan organisasinya.
kontrol dan komunikasi yang intensif diantara organisasi yang ada sehingga
para pimpinan bisa memastikan bahwa setiap unit kerja dapat berjalan dengan
baik.
dapat dilihat dalam 3 (tiga) hal (Mahmudi, 2007), yaitu: (a) tingkat alokasi
risiko antara pemerintah dan swasta, (b) tingkat kebutuhan tenaga ahli pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(supplier) barang dan jasa, 3) persyaratan kualitas dan efisiensi, dan 4) faktor
politik (Cock, 1996; Flynn, 1997; Bennet and Iossa, 2005 dalam Mahmudi,
2007).
kepada masyarakat.
dalam kerjasama
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
layanan.
Privatisasi Temporer; (g) Sewa Bangun Operasi (lease develop operate) atau
Beli Bangun Operasi (buy develop operate); (h) Bangun Transfer Operasi
(Build Operate Transfer); (i) Bangun Miliki Operasi Transfer (Build Own
Operate Transfer); (j) Bangun Miliki Operasi (Build Own Operate). Adapun
sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
publik. Kemitraan bentuk ini dapat dilakukan pada fasilitas layanan publik
umum seperti air, pengolahan limbah, pemeliharaan jalan, arena parkir, dan
Kelebihannya:
2) Penghematan biaya
Kekurangannya:
2) Adanya biaya masuk kembali dalam pasar jika terjadi pailit terhadap
b. Desain-Bangun (Design-Build)
standar kinerja yang dibutuhkan Pemda, ketika suatu fasilitas layanan telah
publik seperti penyediaan jalan, air, pengolahan limbah, kolam renang dan
Kelebihannya:
Kelemahannya:
3) Biaya modal yang rendah akan menyebabkan tingginya biaya operasi dan
pemeliharaan
daerah dengan swasta yang dalam hal ini pemerintah daerah mendanai proyek,
publik untuk jangka waktu tertentu. Kinerja ditentukan oleh publik dan Pemda
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Fasilitas yang dapat menggunakan dalam sistem ini antara lain air bersih,
Kelebihannya:
operasionalnya
swasta
5) Manfaat publik akibat efisiensi operasi yang dilakukan oleh partner swasta
Kelemahannya:
2) Kompleksitas prosedur
3) Peningkatan biaya bila pihak swsta tidak dapat bekerjasama dengan baik
pemerintah daerah dengan swasta yang dalam hal ini partner swasta mendanai
dan membangun tambahan fasilitas publik yang tersedia. Partner swasta juga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
jenis ini dapat diaplikasikan pada hampir seluruh infrastruktur dan fasilitas
publik termasuk jalan, air bersih, pengolahan limbah dan lain sebagainya.
Kelebihannya:
partner swasta
Kelemahannya:
partner swasta.
e. Sewa-Beli (Leasing)
Sewa-Beli merupakan jenis kemitraan yang dalam hal ini pemerintah daerah
menjadi milik pemerintah. Hal ini dilakuan ketika Pemda ingin menyediakan
Kelebihannya:
Kekurangannya:
f. Privatisasi Temporer
wajar. Model kemitraan ini dapat diaplikasikan pada infrastruktur dan fasilitas
Kelebihannya:
1) Jika kontrak dengan partner swasta terstruktur dengan baik maka Pemda
2) Transfer aset oleh Pemda dapat mengurangi biaya operasi oleh pemerintah
daerah
terhadap Pemda
operasi
Kekurangannya:
7) Isu ketenagakerjaan
g. Sewa/Beli-Bangun-Operasi (Lease/Buy-Develop-Operate)
wajar. Model kemitraan ini juga dapat diaplikasikan pada hampir seluruh
Kelebihannya:
swastanya
membangun
Kelemahannya:
publik
pemerintah
h. Bangun-Transfer-Operasi (Build-Operate-Transfer)
yang wajar. Kemitraan bentuk BOT ini dapat diaplikasikan pada sebagian
besar infrastruktur seperti: jalan, air bersih, pengolahan limbah air bersih,
fasilitas parkir, gedung Pemda, bandar udara, dan kolam renang. BOT
merupakan alat untuk menarik sektor swasta dan investasi asing dalam
penyediaan infrastruktur publik. Kemitraan jenis BOT ini telah lama diadopsi
mengadopsi model ini, misalnya proyek jembatan dan bandara di Hong Kong,
energi dan jalur kereta api di Cina, jalan raya dan bandara di Malaysia,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kelebihan:
swasta.
4) Kepemilikan publik dan kontrak diluar operasi tidak dapat dikenai pajak
pembayarannya
perawatannya
Kelemahannya:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
i. Bangun-Miliki-Operasi-Transfer (Build-Own-Operate-Transfer)
BOOT merupakan bentuk kemitraan yang dalam hal ini pihak swasta
tersebut dapat kembali menjadi milik pemerintah. Kemitraan jenis ini juga
Kelebihannya:
Kelemahannya:
operasi
kebangkrutan
j. Bangun-Miliki-Operasi (Build-Owned-Operate)
kepemilikan dan tanggung jawab fasilitas publik yang dalam hal ini pemda
pelaksanaan proyek. Kemitraan jenis ini juga dapat diaplikasikan pada hampir
Kelebihannya:
fasilitas
5) Tersedia aliran pendapatan yang berasal dari PPh dan pajak properti dari
Kelemahannya:
BRT. Melihat dari skema bentuk kemitraan diatas, maka bentuk kerjasama
antara Pemkot Surakarta dan UPT Damri Surakarta dapat diambil dari salah
manajemen operator Batik Solo Trans, terjadi pola kerjasama yang berbeda-
beda dengan adanya pelibatan beberapa aktor yang berbeda dengan tujuan
kedalam bentuk realitas akan pola kerjasama yang terjadi, maka dinamisasi
yang dinyatakan diatas ditujukan pada apa yang telah terjadi di kota Surakarta
menjalankan sistem BRT ini sebagai inovasi kerja yang berbeda dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Bus Rapid Transit di kota Surakarta. Kondisi ini berinisiasi pada kebutuhan
apa yang disesuaikan dan dengan siapa aktor yang pas menjalankan program
ini. Seperti halnya bekerjasama dengan Damri yang dikenal sebagai BUMN,
pihak Damri atas dasar yang tepat, karena Damri adalah Badan Usaha Negara
subsidi dan realisasi yang meninggalkan kesan dominasi negara yang terlalu
dikategorikan kedalam beberapa model (PKP2A III LAN, 2002, yang telah
sebagai berikut:
Permanen
Kerjasama ini dilakukan antar badan usaha dari suatu daerah dengan
ekonomis kalau membeli bahan baku (air) dari PDAM daerah lain,
Perusda lain dalam pemasaran hasil usaha badan usaha daerah lainnya.
Permanen.
Kerjasama ini dilakukan antar instansi dari suatu daerah dengan daerah
(dokumen kontrak atau MoU), yang berisi tentang hak dan kewajiban
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Model ini adalah kerjasama pembangunan antara daerah atau daerah itu
bantuan satu sama lain dalam hal-hal yang bersifat mikro atau yang
bantuan teknis sesuai dengan kondisi yang terjadi saat ini di kota Surakarta
tanpa membentuk perusahaan daerah atau lembaga baru yang nantinya akan
berkesesuaian dengan kondisi yang dimana pemberian armada baru dari pusat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Pikir
Gambar 1
Alur Pikir Penelitian
daerah melalui peran dan kinerjanya, dimana bentuk kerjasama antar institusi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
realitas sosial tersebut harus logis (dapat diterima akal sehat) dan harus sesuai
dengan apa yang kita amati. Metode penelitian kualitatif adalah metode yang
penelitian ini ditujukan kepada peneliti dalam melihat fenomena Bus Rapid
Rapid Transit, hal yang sangat menarik untuk dianalisis adalah bagaimana
antar institusi. Peneliti menganalisis beberapa bentuk pola kerjasama yang terjadi
di Kota Surakarta melalui identifikasi aktor-aktor yang terlibat pada program Bus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
secara langsung hakikat hubungan peneliti dengan responden dan lebih dapat
metode ini memahami realitas sosial sebagai realitas subyektif. Dalam penelitian
ini bukanlah pada soal jumlah/angka-angka, melainkan lebih kepada “what is?”
yang besangkutan pada peran dan kinerja antar institusi dalam pengembangan
ditekankan pada pemahaman lebih lanjut untuk menemukan makna dibalik apa
yang terjadi.
B. Lokasi Penelitian
karena ada beberapa alasan pokok: (1) adanya kerjasama antara Pemerintah
Kota Surakarta dengan Damri yang dikenal sebagai unit usaha milik negara.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Rapid Transit menyangkut aspek teknis dan prosedur kerja. (3) program Bus
Rapid Transit yang lebih dikenal dengan Batik Solo Trans terbentuk pola
kerjasama dan sistem kerja yang berbeda dengan daerah-daerah lain yang
dengan angka. Dalam penelitian ini data primer juga berperan yang mana
dihasilkan melalui proses langsung yang didapati dari nara sumbernya secara
pasti.
Pada penelitian ini, peneliti terjun langsung menuju tempat atau sumber
Wawancara ini bersifat lentur dan terbuka, tidak terstruktur ketat, tidak
dalam suasana formal dan bisa dilakukan berulang pada informan yang
semakin rinci dan mendalam. Kelonggaran dan kelenturan cara ini akan
peneliti teliti, dimana hal ini menyangkut perasaan, sikap dan pandangan
pada setiap institusi pada program Bus Rapid Transit di Kota Surakarta
dan kinerja antar institusi dilihat dari pola kerjasama antar institusi pada
yang tajam.
2. Studi Kepustakaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sebagai tahap akhir dari teknik pengumpulan data dari suatu penelitian.
ditentukan. Data primer adalah data yang berasal dari sumber data utama,
yang berwujud tindakan-tindakan serta situasi tertentu. Adapun data primer ini
peneliti yang ingin mengumpulkan data berupa informasi dari informan dalam
salah satu lokasi, tetapi peneliti tidak tahu siapa yang tepat untuk dipilih,
ini peneliti bisa secara langsung datang memasuki lokasi dan bertanya
informasi yang lebih mendalam. Peneliti berjalan tanpa rencana, semakin lama
E. Validitas Data
ada, hanya akan digunakan trianggulasi data (sumber) pada penelitian ini yaitu
mengumpulkan data sejenis dari beberapa sumber data yang berbeda. Dalam
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
maupun hasil apa yang akan diperoleh dalam penelitian. Hal ini berkaitan
berkaitan
Surakarta.
F. Analisis Data
interpretatif, karena ingin memahami apa yang ada di balik kesadaran individu
subyek penelitian.
modal utama seorang peneliti untuk memaparkan logika yang dimiliki. Jenis
konteks situasi tertentu yang mungkin sangat berbeda dari informan (setting).
perkata (verbatin), atau perilaku tertentu (bukan verbal) yang semua itu
beberapa pola kerjasama yang terbentuk sesuai kondisi dan tindakan yang
sebagai berikut:
Surakarta
Surakarta
suatu bentuk kelembagaan yang sesuai, sehingga akan tercapai suatu bentuk
kinerja yang ideal. Beberapa model kelembagaan yang ada, dilihat dari
sederhana ada 2 (dua) pihak yang terlibat dan memiliki orientasi kepentingan
keterlibatan pemerintah maka akan semakin besar dana yang harus disediakan
kecil.
cocok akan dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut: (1) Kondisi historis
keberpihakan pada masyarakat luas. Dari ketiga faktor tersebut dapat juga
dan pembicaraan dan (2) bagian reflektif yang berisi pendapat, gagasan,
mengikuti model yang dinyatakan oleh Miles dan Huberman (1984) sebagai
berikut: Pertama, dari bagian deskripsi atau catatan langsung dari lapangan
yang berupa hasil wawancara dan diskusi dengan subyek penelitian dan
informan disesuaikan dengan tujuan penelitian, serta bagian refleksi atau hasil
renungan peneliti terhadap deskripsi itu, peneliti melakukan reduksi data yang
Kedua, sajian data dalam hal ini proses pengumpulan data dilanjutkan,
dan pembuatan data deskripsi, refleksi, reduksi data dan sajiannya, sehingga
unit-unit dirasakan cukup lengkap. Reduksi data dan sajian data adalah dua
data. Dengan langkah ini, peneliti akan dapat menyusun analisis yang logis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
aktivitasnya pada saat pengumpulan data sudah cukup atau bahkan sudah
interaksi antara ketiga langkah analisis data tersebut dan merupakan proses
dapat berkembang setelah melihat kondisi di lapangan lebih cermat dan lebih
mendalam.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
Kota Surakarta atau lebih dikenal dengan sebutan Kota Solo, terletak
pada dataran rendah yang merupakan pertemuan antara kali Pepe, Bengawan
Solo dan Kali Anyar. Berada pada 110 derajat sampai 111 derajat Bujur
Timur, dan antara 7,6 derajat sampai 8 derajat Lintang Selatan. Adapun batas-
sebagian besar terdiri dari jenis tanah liat dengan pasir, di beberapa tempat
terdapat tanah padas dan di tengah-tengah dan disebelah timur terdiri dari
dan tambang) sangat minim, sebaliknya sektor tersier atau sektor jasa sangat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dominan dan terus berkembang. Sektor jasa yang banyak berkembang di Kota
Surakarta antara lain adalah jasa perdagangan, jasa wisata (hotel, restoran,
Dari luas wilayah Kota Surakarta sebesar 4,404.06 ha, luas lahan
permukiman di kota surakarta paling besar yaitu 2731,02 ha, diikuti oleh
penggunaan lahan jasa sebesar 427,13 ha, lain-lain sebesar 399,44 ha dan
perusahaan sebesar 287 ha, sedangkan luas lahan sawah sebesar 149,32 ha.
Luas lahan sawah di Kota Surakarta makin menurun dari tahun ke tahun. Hal
itu menunjukkan bahwa Kota Surakata bukan merupakan kota yang berbasis
tanah pada tahun 2008 sebagian besar digunakan untuk pemukiman sebesar
2.731,02 ha (62,01%), kemudian untuk jasa sebesar 427,13 (9,7%) dan lain-
lain sebesar 399,44 ha (9,07%). Kawasan jasa memiliki luas area 427, 13
(9,7%). Kawasan ini digunakan untuk lokasi sekolah, rumah sakit, pasar,
transportasi, terminal dan jasa lainnya. (Study Tatralok Kota Surakarta, 2009).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Januari 1957.
September 1965.
sekarang.
Sedangankan masa jabatan yang dipimpin oleh walikota Ir. H. Joko Widodo,
dan benar-benar menjadi pilihan rakyat untuk memikul kerja berupa amanat
harapan kepada Ir. H. Joko Widodo untuk memimpin kembali, hal ini
political will untuk mengangkat derajat Kota Surakarta ini, melalui bentuk
secara merata.
lebih bernuansa pemerintahan. Hal inilah yang membuat istilah Solo menjadi
menjadi 51 Kelurahan dengan 558 rukun Warga (RW) dan 2.494 Rukun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(2) Kecamatan Laweyan, (3) Kecamatan Pasar Kliwon, (4) Kecamatan Jebres
terorientasi pada keamanan pemakai jasa, banyak perijinan dan regulasi yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dari tiga sisi, yaitu: geografi, demografi dan sumber daya alam. Sisi geografi
dan sumber daya alam ditentukan oleh karakteristik fisik wilayah yang
peningkatan.
Tabel 1
Arah Pengembangan Transportasi dari Sisi Karakteristik Demografi
trayek, untuk trayek tetap dan teratur terdiri dari trayek antar kota antar
commit to user
provinsi, trayek antar kota dalam provinsi, trayek kota, trayek pedesaan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menurunkan penumpang
pangsa pasar dengan angkutan lainnya. Oleh karena itu visi angkutan jalan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2009):
ini dikerjasamakan dengan pihak institusi dalam hal ini adalah UPT UABK
oriented (Swasta, BUMN, BUMD dan Koperasi). Pada pola seperti itu,
dominasi oleh satu pihak (Pemerintah). Ini berarti pula bahwa proses
lingkar untuk arus lalu lintas luar kota dan dibelah oleh jalan raya kota
grid patern, yaitu kota-kota dimana hal ini sesuai dengan kondisi tanah
meliputi:
Ruas jalan yang termasuk jalan arteri primer antara lain adalah
disyaratkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ruas jalan yang termasuk jalan arteri sekunder antara lain Jalan
meliputi:
disekitarnya, yaitu:
2) Fasilitas Transportasi
pola jaringan jalan yang ada, tempat pemberhentian bis antar kota
Kadipiro.
pola atau Mix Used Planning dan Flexible Zonning. Konsep tersebut
yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Kawasan Lindung
b. Kawasan Budaya
Surakarta
semua jaringan jalan yang ada di Kota Surakarta pada dasarnya dapat
kota, bus kota dan sistem pelayanan yang tidak dalam trayek yaitu taksi.
pelayanan yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Trayek utama yang dilayani oleh angkutan jenis bus, yaitu trayek
Umum (MPU)
angkutan dalam kota di wilayah Kota Surakarta dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 2
Kondisi trayek dan Jumlah armada angkutan Umum Surakarta
1 Angkuta 01 A 24,4 - - - - - - 74 74 70 - - - - - -
2 Angkuta 01 B 11,32 - - - - - - 31 31 31 - - - - - -
3 Angkuta 02 29,88 - - - - - - 28 28 28 - - - - - -
4 Angkuta 03 18,89 - - - - - - 30 30 30 - - - - - -
5 Angkuta 04 26,91 - - - - - - 30 30 30 - - - - - -
6 Angkuta 05 19,9 - - - - - - 30 30 30 - - - - - -
7 Angkuta 06 24,15 - - - - - - 30 30 30 - - - - - -
8 Angkuta 07 14,52 - - - - - - 59 59 56 - - - - - -
9 Angkuta 08 20,64 - - - - - - 30 30 30 - - - - - -
10 Angkuta 09 22,92 - - - - - - 38 38 38 - - - - - -
11 Bus Kota Jalur A 32,99 - - - 12 12 12 - - - - - - - - -
12 Bus Kota Jalur B 32 - - - 20 20 20 - - - - - - - - -
13 Bus Kota Jalur C 32,48 - - - 24 24 24 - - - - - - - - -
14 Bus Kota Jalur D 37,46 - - - 12 12 12 - - - - - - - - -
15 Bus Kota Jalur F 40,47 - - - 14 14 14 - - - - - - - - -
16 Bus Kota Jalur G 35,02 - - - 16 16 16 - - - - - - - - -
17 Bus Kota Jalur H 35,03 - - - 14 14 14 - - - - - - - - -
18 Bus Kota Jalur I 36,56 - - - 15 15 15 - - - - - - - - -
19 Bus Kota Jalur J 46,18 - - - 14 14 14 - - - - - - - - -
20 Bus Kota Jalur K 46,2 - - - 12 12 12 - - - - - - - - -
21 Bus Kota Jalur L 29,14 - - - 10 10 10 - - - - - - - - -
22 Bus Kota Jalur M 26,29 - - - 10 10 10 - - - - - - - - -
23 Bus Kota Jalur N 38,32 - - - 12 12 12 - - - - - - - - -
24 Bus Kota Jalur O 22,46 - - - 7 7 7 - - - - - - - - -
25 Bus Kota Jalur P 38,08 - - - 20 20 20 - - - - - - - - -
26 Bus Kota Jalur Q 34,37 - - - 8 8 8 - - - - - - - - -
27 Bus Kota Jalur R 33,42 - - - 9 9 9 - - - - - - - - -
28 Bus Kota Jalur S 41,88 - - - 12 12 12 - - - - - - - - -
29 Bus Kota Jalur DD 36,17 - - - 24 11 2 - - - - - - - - -
Jumlah - - - 265 252 243 380 380 373 - - - - - -
Catatan: I= Izin, R= Realisasi, O= Operasi
BB= Bus Besar, BS= Bus Sedang, BK= Bus Kecil, MPU= Mobil Penumpang Umum
BM= Bemo
Sumber: Dinas Perhubungan Kota Surakartacommit
(2009)to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
berikut:
Tabel 3
Jumlah Trayek Angkutan Umum Perkotaan di Kota Surakarta
(via S.
Riyadi)
T Micro Bus 26 PO 6 Kartosuro Sukoharjo
U Micro Bus 26 PO Bekonang 16 Palur Pasar
Putra Bekonang
(via S.
Riyadi)
01A Minibus 12 Koperasi Organda 74 Ps. Klewer Pabelan
01B Minibus 12 Koperasi Organda 31 Ps. Klewer Palur
02 Minibus 12 Koperasi Organda 28 Ps. Klewer Banyu
Anyar
03 Minibus 12 Koperasi Organda 30 Pajang Gulon
04 Minibus 12 Koperasi Organda 30 Wonorejo Silir
05 Minibus 12 Koperasi Organda 35 Tj. Anom Ngemplak
Sutan
06 Minibus 12 Koperasi Organda 30 Ps. Klewer Kadipiro
07 Minibus 12 Koperasi Organda 59 Perum Gading
Mojosongo
08 Minibus 12 Koperasi Organda 35 Kr. Asem Mojosongo
09 Minibus 12 Koperasi Organda 38 Ngipang Jembatan
Mojo
Sumber: Dinas Perhubungan Kota Surakarta (2006)
a. Angkutan Kota
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Terminal Tirtonadi - Jl. Kapt. P Gading - Jl. Kasunanan - Jl. Ibu Pertiwi -
Tendean - Kadipiro. Jl. Kapt Mulyadi - Jl. Kyai Gede – Alun-
alun Utara - Pasar Klewer.
PERUMNAS MOJOSONGO - GADING PP (07)
Berangkat: Kembali melalui:
Terminal Perumnas Mojosongo - Gading - Jl. Veteran - Jl. Yos Sudarso -
Jl. Letjen Sutoyo - Jl. DI Panjaitan Jl. Mr Muh Yamin - Jl. Gatot Subroto -
- Simpang lima Banjarsari – Jl. P. Diponegoro - Jl. Ronggowarsito -
Monumen 45 - Pasar Legi - Jl. Jl. Kartini - Jl.RM Said - Jl.S Parman-
Sutan Syahrir - Jl. Kp. Jageran - Pasar Legi - Monumen 45 - Jl.
vJl. RM said - Jl. Gajahmada - Jl. DI Panjaitan - Jl Letjen Sutoyo -
Hongowongso - Jl. Kalilarangan - Terminal Perumnas Mojosongo.
Jl. Yos Sudarso - Jl. Veteran -
Gading.
MOJOSONGO-TERMINAL-MANGU (08)
Perumahan Samirukun-Mojosongo-Jl.Brigjen.Katamso-Jl.Mongonsidi-
Jl.A.Yani-Terminal-Jl.MT.Haryono-Jl.Adi Sucipto-Jl.MH.Thamrin-
Jl.Samratulangi-Jl.Slamet Riyadi-Jl.A.Yani-Jl.Basuki rahmat-Jl.Prof. Suharso-
Jl.Adi Sucipto-colomadu-Mangu.
JATI TEKEN-MOJO-NGIPANG PP (09)
Berangkat: Kembali melalui:
Jati teken-Jl.Kyai Mojo- Jl.Slamet Riyadi - Jl.Sutowijoyo -
Jl.Veteran-Jl.Bhayangkara- Jl.Kebangkitan Nasional.
Jl.Dr.Rajiman-Jl.Wahidin-
Jl.Slamet Riyadi-Jl.Kalitan-
Dr.Muwardi-Jl.Adi Sucipto-
Jl.A.Yani-Jl.Letjend Suprapto-
Jl.Adi Sumarmo-Jl.P.Tendean
(Ps.Nusukan)-Kadipiro-Ngipang
GONDANG REJO-MANAHAN-JONGKE-PP (10)
Gondangrejo-Jl.Kol.Sugiono-Sub Terminal Kadipiro-Jl.Ki Mangun sarkoro-
Jl.singosari Timur-Jl.Putri Cempo-Jl.Jenggolo-Jl.A.Yani-Jl.LU.Adi Sucipto-
Jl.Siwalan-Jl.Basuki Rahmat-Jl.Prof.Dr.Suharso-Jl.BrigJend.Slamet Riyadi-
Jl.Papagan-Jl.Dr.Rajiman-Jongke-PP
b. Bus Kota
Berangkat:
Term.Kartasura - Jl.Brigjend.Slamet Riyadi - Jl.KH.Agus Salim -
Jl.Dr.Rajiman - Jl.Bhayangkara - Jl.Veteran - Jl.Yos Sudarso -
Jl.Brigjend.Slamet Riyadi - Jl.Jend.Sudirman - Jl.Urip Sumoharjo -
Jl.Kol.Sutarto
commit- to
Jl.Ki
userHajar Dewantoro - Jurug.
Kembali Melalui :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kembali Melalui :
Palur - Jl.Ir. Sutami - Jl.Kol.Sutarto - Jl.Monginsidi - Jl.Gajahmada -
Jl.Yosodipuro - Jl.Dr.Muwardi - Jl.Adisucipto - Colomadu - Terminal
Kartosuro.
KARTASURA - SUKOHARJO. PP via GUMPANG (L)
Term.Kartasura - Gumpang - Jongke - Jl.DR.Rajiman - Jl.Bhayangkara -
Jl.Veteran - Jl.Brigjend.Sudiarto - Grogal - Term.Sukoharjo - pp.
GEMOLONG - SOLO BARU (N)
Berangkat:
Gemolong - Kalioso - Jl.Kol.Sugiono - Jl.Kap.P.Tendean - Jl.A.Yani -
Jl.S.Parman - Ps.Legi - Jl.Sutan Syahrir - Jl.Urip Sumoharjo -
Jl.Jend.Sudirman - Jl.Kap.Mulyadi - Jl.Veteran - Jl.Brigjend.Sudiarto - Solo
Baru.
Kembali Melalui :
Solo Baru - Jl.Yos Sudarso - Jl.Brigjend.Slamet Riyadi - Jl.Jend.Sudirman -
Jl.Urip Sumoharjo - Jl.Sutan Syahrir - Jl.S.Parman - Jl.A.Yani -
Jl.Kap.P.Tendean - Jl.Kol.Sugiono - Kalioso - Gemolong.
PALUR - SOLO BARU - SUKOHARJO. PP (M)
Berangkat:
Term.Palur - Jl.Ir.Sutami - Jl.Cokroaminato - Jl.Suryo - Jl.Gotong royong -
Jl.Ir.Juanda - Jl.Urip Sumoharjo - Jl.Jend.Sudirman - Jl.Ronggowarsito -
Jl.Teuku Umar - Jl.Brigjend.Slamet Riyadi - Jl.Yos Sudarso - Jl.Veteran -
Jl.Brigjend.Sudiarto - Solo Baru - Sukoharjo.
Kembali Melalui :
Solo Baru - Grogol - Jl.Brigjend.Sudiarto - Jl.Veteran - Jl.Yos Sudarso -
Jl.Brigjend.Slamet Riyadi - Jl.Jend.Sudirman - Jl.Urip Sumoharjo -
Jl.Ir.Juanda - Jl.Gotong Royong - Jl.Ir.Sutami - Term.Palur.
MOJOSONGO - SOLO BARU. PP (O)
Berangkat:
Mojosonga - Jl.Brigjend.Katamso - Jl.Urip Sumoharjo - Jl.Jend.Sudirman -
Jl.May.Sunaryo - Jl.Kapt.Mulyadi - Jl.Veteran - Jl.Brigjend.Sudiarto - Solo
Baru.
Kembali Melalui :
Solo Baru - Jl.Yos Sudarso - Jl.Brigjend.Slamet Riyadi - Jl.Jend.Sudirman -
Jl.Urip Sumoharjo - Jl.Brigjend.Katamso - Mojosongo.
KARTASURA - PALUR PP via BANYUANYAR. (P)
Terminal Kartasura - Jl.Brigjend.Slamet Riyadi - Jl.Ahm.Yani -
Jl.Letjend.Suprapto - Jl.Ki Mangun Sarkoro - Jl.Sumpah Pemuda -
Jl.Brigjen,Katamso - Jl.Kol.Sutarto - Jl.Ir.Sutami - Terminal Palur.
KARTASURA - PALUR -PP via GUMPANG - JL.YOSODIPURO (Q)
Berangkat:
Terminal Kartasura - Gumpang - Jl.DR.Rajiman - Jl.KH.Agus Salim -
Jl.Brigjend.Slamet Riyadi - Jl.DR.Rajiman - Jl.Dr.Muwardi - Jl.Yosodipuro -
Jl.Gajahmada - Jl.RM.Said - Jl.S.Parman - Jl.Monginsidi - Jl.Kol.Sutarto -
Jl.Ir.Sutami
commit - Terminal Palur.
to user
Kembali Melalui :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Surakarta
alternatif angkutan umum seperti kereta Metro. Namun ada suatu alternatif
antara layanan untuk masyarakat yang kurang mampu dan beban kota
yang tinggi. Bus Rapid Transit (Angkutan Bus Cepat / BRT) bisa
hal ini dapat diterima dengan daya beli masyarakat dari berbagai kalangan.
ditelusuri kembali dari para perencana dan pejabat di Amerika Latin yang
cepat sejak tahun 1970-an memberi tekanan yang tinggi bagi penyedia
Hal ini menciptakan inovasi yang cerdas berupa Bus Rapid Transit, sistem
nyaman, dan murah. Adapun ciri-ciri utama sistem BRT melalaui standar
internasional meliputi:
berbasis BRT yang telah ada dibelahan dunia, menjadikan suatu inisiasi
sebagai kota inti dari kawasan aglomerasi. Komitmen ini didasari akan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4
Strategi Pengembangan Sistem Bus Rapid Transit dan Pemangku Kepentingan
(Stakeholder)
No Strategi Sasaran Stakeholder Program Kerja
1 Peran sistem Bus a. Keuntungan a. Departemen Penyusunan
Rapid Transit finansial Perhubungan konsep
dalam kerangka b. Tujuan ekonomi b. Pemerintah transportasi yang
perencanaan lainnya Daerah (Dinas seimbang dan
transportasi Perhubungan berkelanjutan
dan Bappeda) Penerapan
c. DPRD AMDAL
d. Perguruan (Analisis
Tinggi Mengenai
e. Masyarakat Dampak
f. Organda Lingkungan),
guna
mewujudkan
sistem
transportasi
publik yang
ramah
lingkungan
2 Operasional dan Tingkat Pelayanan: a. Pemerintah Pemeliharaan
pemeliharaan a. Teknologi Daerah (Dinas sistem dan
sistem Bus b. Sistem Tiket Perhubungan) teknologi
Rapid Transit b. BUMN/BUMD/ Pemilihan
BLU dan operator dan
c. Swasta ticketing
company
Analisis dampak
terhadap
pelayanan bus
dan kondisi lalu
lintas yang ada
termasuk dampaj
terhadap
kebijakan
transportasi
3 Organisasi dan Struktur organisasi a. Pemerintah Penyusunan
manajemen dan sistem kesiapan Daerah (Dinas struktur
sistem Bus SDM Perhubungan) organisasi
Rapid Transit b. BUMN/BUMD/ Pendidikan dan
commit to user BLU dan pelatihan aparat
c. Swasta terkait
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sosialisasi
Penyusunan
standar kinerja
BLU
4 Aspek finansial a. Keamanan a. Pemerintah Kompensasi
dan operasional bisnis, kepastian Daerah (Dinas terhadap operator
kepengusahaan investasi dan Perhubungan) eksisting
Bus Rapid konsisten b. BUMN/BUMD/ Integrated feeder
Transit b. Life cycle dan BLU dan services
risk premium c. Swasta Apakah tingkat
layanan feeder
sama atau lebih
rendah dari trunk
line
Apakah
pembayarannya
didasarkan
dengan kilometer
atau per
penumpang
Apakah
pemberhentian
bus hanya dari
tempat
pemberangkatan
dan tujuan atau
diperlukan
sejumlah
pemberhentian
diantaranya
Apakah
penerapannya
menggunakan
satu tarif atau
terpisah
Sumber: Perencanaan Umum Pengembangan transportasi Massal di Pulau Jawa, 2008
1. Persiapan Proyek
2. Desain Operasional
7. Desain Jaringan dan 8. Kapasitas Sistem dan
Pelayanan Kecepatan
Sistem terbuka dan Kapasitas koridor
tertutup Ukuran kendaraan
Opsi pelayanan Keterpaduan
Desain rute stasiun-kendaraan
3. Desain Fisik
6. Implementasi
jangka waktunya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pelayanan publik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
internasional
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ekonomi nasional
Tabel 5
Kondisi Pencapaian Transportasi dalam Sasaran Sistranas
commit toberbasis
pengoperasian angkutan perkotaan user BRT, dimana Kota Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
masing-masing daerah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
TIPES KRATON
moda.
perdesaan).
kawasan SUBOSUKAWONOSRATEN:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 6
Rencana Pengembangan sistem Pusat Pelayanan Perkotaan Kawasan
SUBOSUKAWONOSRATEN
Hirarki Kota Jangkauan Pelayanan
Kota Hirarki I (kota Pusat Kota Surakarta Nasional dan Provinsi
Kegiatan Nasional)
secara subtansi Kota Surakarta tidak diukur dalam batasan sebagai daerah
sempurnanya teori dan paradigma yang selama ini dianut dan dijadikan
sistem dan sub sistem yang ada dalam tatanan kehidupan suatu negara, juga
Demikian pula dengan sistem pelayanan umum yang semula diciptakan untuk
ketiga terhadap bantuan luar negeri. Isu-isu ini berakibat kepada tuntutan
inefisiensi, dan sektor private sering dianggap sebagai sektor yang mampu
menjadi hal yang sangat penting dalam penyelenggaraan pelayanan umum dan
menjadi konsren tersendiri bagi setiap elemen negara karena semua yang
untuk memenuhinya.
terkait yang terkonsentrasi pada bidang yang sama dengan program yang akan
dijalankan.
Damri dalam pengoperasian Bus Rapid Transit yang lebih dikenal dengan
istilah Batik solo Trans, menjadi langkah awal pemerintah dalam memberikan
Namun kondisi ini tidak sepenuhnya menjadi peluang yang baik tanpa didasari
oleh legalitas yang menuntun setiap instansi yang terlibat untuk mengerti
orientasi menjual pelayanan dan biaya operasi operator BRT dipenuhi oleh
berikut:
good society.
kemampuan manajemen.
mengurangi resiko.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pelayanan publik, ini menjadi rambu dimana kekuatan daerah ditopang dengan
naskah MoU, yaitu: (1) Perjanjian Kerjasama Batik Solo Trans Antara Pemkot
Walikota Surakarta dengan Dirut Perum Damri, (2) Perjanjian Pinjam Pakai
Kendaraan Bermotor BRT Kota Surakarta antara Sekda Kota Surakarta dengan
Direktur Usaha Perum Damri dan (3) Perjanjian Kerjasama Teknis antara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Pemerintah (Regulator)
pemberian pelayanan
angkutan umum
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Lingkungan Masyarakat
publik
program Bus Rapid Transit ini kepada bebarapa sektor yang sekiranya dapat
adalah: armada, shelter dan operator Batik Solo Trans. Yang mana ketiga-
Transit.
sistem Bus Rapid Transit agar dapat dioperasikan, maka penulis mencoba
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 7
Pola Kerjasama dalam pengembangan Bus Rapid Transit di Kota Surakarta
b) Pinjam pakai
kendaraan
bermotor Bus
Rapid Transit
antara Sekda
dengan Dirut
commit to user
Perum Damri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Acuan Normatif:
Naskah Perjanjian
Batik Solo Trans
Antara Pemkot
Surakarta dengan
Perum Damri,
tentang Perjanjian
Pinjam pakai
Kendaraan Bermotor
Bus Rapid Transit
(BRT) Kota
Surakarta
2 Shelter a) Pembangunan a) Pemerintah Untuk pembangunan
shelter wilayah Kota Surakarta shelter di wilayah
Surakarta menjadi b) Pemerintah Surakarta menjadi
kewajiban Pemkot Kabupaten tanggungjawab
Surakarta, dimana Sukoharjo dan pemerintah kota
pembangunan Karanganyar Surakarta. Dalam hal
shelter c) Damri keterbatasan
dikerjasamakan d) CV Deras pembiayaan, maka
kepada swasta, e) Coca-cola Pemkot menunjuk
yaitu: Coca cola f) Masyarakat kepada CV Deras
melalui CV Deras. pemilik lahan sebagai rekanan dalam
membangun shelter
Acuan Normatif: untuk wilayah
Surakarta. Pada
Perda kota Surakarta akhirnya CV Deras
Nomor 8 tahun 2002 sebagai pihak yang
tentang Kemitraan membiayai dan
Daerah bertanggungjawab
untuk pengembangan
b) Wilayah luar kota proyek shelter. Dengan
Surakarta menjadi keluasan yang dimiliki
tanggungjawab CV Deras untuk
pihak operator, membangunnya maka
yaitu: Damri terjadinya elaborasi
dalam pembiayaan
Acuan Normatif: shelter tersebut dengan
menggandengnya Coca-
MoU antar Pemkot cola sebagai
Surakarta dan Damri penyandang dana.
melalui Naskah Sedangkan shelter
Perjanjian Batik diluar wilayah surakarta
Solo Trans Antara menjadi kewajiban
Pemkot Surakarta pihak Damri untuk
commit to user
dengan Perum memenuhinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Damri
3. Operator Batik Kontrak kerja a) Pemerintah Kerjasama ini
Solo Trans dengan model Kota surakarta; dilakukan dengan
penunjukkan Walikota, keterbatasannya
langsung (Model Sekda dan pemerintah kota
Manajemen Dishub Surakarta pada aspek
Langsung/ Direct b) Damri; Dirut, sumber daya manusia,
Managemen) Antara Direksi dan dana dll. Membangun
Pemkot Surakarta UPT Damri perusahaan daerah
dengan Perum Surakarta dalam pengembangan
Damri Bus Raoid Transit
bukanlah solusi terbaik.
Acuan Normatif: Penunjukkan Damri
sebagai operator
a) UU No 32 tahun merupakan bentuk
2004 relokasi koridor satu
b) Perda kota BRT yang sebelumnya
Surakarta Nomor 8 rute milik Damri
tahun 2008 tentang beroperasi. Perjanjian
Pengelolaan kerjasama dilakukan
Barang Milik selama 2 (dua) tahun
Daerah terhitung sejak tanggal
c) Perda kota ditandatangani
Surakarta Nomor 8 perjanjian dan
tahun 2002 tentang perjanjian ini dapat
Kemitraan Daerah diperpanjang dengan
d) Naskah Perjanjian persetujuan kedua belah
Batik Solo Trans pihak, dan setiap
antara Pemkot tahunnya program ini di
Surakarta dengan evaluasi untuk menjadi
Perum Damri landasan pengambilan
keputusan.
dengan tetap memberikan keuntungan finansial bagi badan usaha negara atau
swasta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang ada; (b) Kondisi finansial pemerintah; dan (c) Tingkat keberpihakan
pada masyarakat luas. Maka dari beberapa hal diatas, maka perlu ditemukan
suatu bentuk kelembagaan yang sesuai, sehingga akan tercapai suatu bentuk
kinerja sistem yang ideal. Beberapa model kelembagaan yang ada, dilihat dari
Surakarta
Proses serah terima armada. Pemberian
Pemerintah Pemerintah
bantuan tersebut merupakan bukti dari
Pusat Daerah
komitmen pemerintah untuk menjamin
(Kementerian (Walikota ketersediaan angkutan umum sebagaimana
Perhubungan) Surakarta) yang diamanatkan Undang-undang LLAJ
No 22 tahun 2009
Proses kerjasama
antar pihak Pemkot Sekda Direksi
Surakarta dan pihak Surakarta Perum
Damri, dalam Damri
kerjasama pinjam
pakai kendaraan Bus UPT Damri Operator lapangan
Rapid Transit. Surakarta Batik Solo Trans.
handal dan berkelanjutan. Di sisi lain juga sebagai jaminan akan adanya
standar pelayanan minimal. Penyerahan bantuan bus kali ini ditujukan untuk
kualitas pelayanan angkutan umum seperti yang tersebut dalam Pasal 139 UU
Surakarta
dampak yang kompleks dalam permasalahan publik. Namun sampai saat ini,
belum adanya bentuk kerjasama yang efektif antar Kota Surakarta dengan
beberapa kabupaten yang menjadi lintasan Batik Solo Trans dalam halnya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pemerintah
P SP OP A R
KMP A O
Swasta
Ket: (P) Penanggungjawab; (SP) Strategi Perencanaan; (OP) Operasional Perencanaan; (A)
Administrasi; (O) Operator Lapangan; (R) Pengawasan; (KMP) Kontraktor Material BRT
masih dibagi kedalam perspektif evaluasi program dan kontrol sosial. Kontrol
program.
Gambar 3
Struktur Koordinasi dan Hierarki
memberikan hasil laporan pencapaian kinerja Batik Solo Trans kepada Dishub
yaitu Walikota Surakarta dan UPT Damri Surakarta juga melaporankan hasil
pencapaian kinerja Batik Solo Trans kepada dewan Direksi di pusat sebagai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
meraih Penghargaan Wahana Tata Nugraha pada tahun 2006 kepada Walikota
Surakarta. Dalam hal ini Walikota Surakarta meminta bantuan berupa sarana
pusat.
Damri merupakan BUMN yang telah lama menjadi lembaga profite negara
BRT dan Direktur Utama Perum Damri. Kerjasama ini memberikan keluasan
Damri dalam mengelola koridor pertama ini dengan tanpa adanya subsidi dari
pemerintah, secara khusus isi hak dan kewajiban beserta teknisnya termaktub
kelembagaan pemerintah kota yang dalam hal ini diwakili oleh Dishub,
dengan Damri sebagai operator selama 2 tahun dan terus diupgrade sampai
harus ditangani langsung oleh Pemerintah Kota Surakarta saja. Dua pola
kedua, adalah swastanisasi. Hal ini dapat dilakukan apabila semua jenis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kemitraan dan swastanisasi dari jenis-jenis layanan ini, didukung oleh kondisi
kurangnya efisiensi baik dilihat dari aspek operasional maupun dari aspek
biaya, cakupan layanan yang masih relatif kurang merata dan kuarng tepat
waktu.
c. Meskipun penetuan tarif dibahas bersama DPRD, namun hal ini belum
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kondisi politik
Tabel 8
Evaluasi dan Implikasi Kerjasama Antar Institusi dalam Pengembangan
Bus Rapid Transit
mengurusi Batik Solo Trans yaitu: Pertama, Pemerintah yang mana Walikota
yaitu pihak yang menyediakan sarana pendukung seperti shelter dan perangkat
Bus Rapid Transit. Adapun sasaran yang hendak dicapai dari pengembangan
Tabel 9
Sasaran Pengembangan Batik Solo Trans
Perum Damri dan Walikota Surakarta, (2) Pernjajian pinjam Pakai Kendaraan
Bermotor Bus Rapid Transit (BRT) Kota Surakarta antara Perum Damri
Transportasi Angkutan Umum Bus Rapid Transit (BRT) Kota Surakarta antara
tersebut, maka terdapat peran tugas dan fungsi masing-masing institusi, yang
secara garis besar tertuang dalam kesepatakatan. Dalam hal ini masing-masing
pengelolaan BRT disuatu kota, dengan kata lain model investasi akan sangat
bergantung dengan bentuk kelembagaan yang ada. Pada tahap awal mengacu
tahap awal subsidi tidak dapat dihindari untuk menutupi kekurangan yang
kelayakan finansial. Oleh karena itu studi kelayakan yang matang sangat
perlu dikaji kembali untuk menentukan strategi agar tujuan investasi dapat
pemerintah kota Surakarta terhadap Perum Damri sebagai operator Batik Solo
turut campur dalam pengelolaan Batik Solo Trans sebagai bentuk pelayanan
yang akan dirasakan oleh masyarakat. Provinsi DKI Jakarta menjadi kasus
dana yang bersumber dari APBD sebagai subsidi dengan nilai Rp. 400 miliar.
perolehan pendapatan Batik Solo Trans dengan mengacu harga jual konsumsi
kepada masyarakat yang ditetapkan oleh operator dan hasil tarif tersebut sudah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
namun terdapat satu hal yang belum disinggung sama sekali yakni pra sarana
jalan yang notabene menggunakan fasilitas yang ada. Jalan pada umumnya
merupakan faslitas publik yang dibangun oleh pemerintah dan telah dilakukan
jangka panjang
a) Jangka Pendek
pemerintah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b) Jangka Panjang
biaya yang diperlukan untuk pengoperasian Batik Solo Trans didasarkan atas
informasi yang tersedia pada waktu tersebut. komponen biaya investasi Batik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jumlah : Rp 6.432.000.000,00
Jumlah : Rp 26.322.301.922,22
kesesuaian program yang berjalan melalui keadaan dan kondisi: sarana dan
Tabel 10
Kesesuaian Pelaksanaan dengan Penialaian Kinerja Batik Solo Trans di Kota Surakarta
Kondisi Pelaksanaan Batik Solo Trans Deskripsi Penilaian kinerja Batik Solo Trans
Sarana Pengoperasian armada Batik Solo Trans berjumlah
15 armada untuk melayani 1 koridor pelayanan. Pada
saat ini ada pengupayaan penambahan armada
dengan meminta bantuan pusat, sebanyak 5 unit
armada. Hal ini dikarenakan adanya pengembangan
trayek menuju bandara.
Batik Solo Trans menggunakan armada bus sedang
dengan kapasitas 41 orang, dimana 22 orang duduk
dan 19 berdiri. Armada bus sendiri
merupakan bus berlantai tinggi dan sudah difasilitasi
dengan AC dan pintu otomatis (elektrik).
Pengoperasionalan armada sudah berjalan efektif,
adapun kondisi didalam bus hingga saat ini masih
terlihat baik dan nyaman.
Prasarana 1. Koridor Batik Solo Trans Tahap pengoperasionalan awal Batik solo Trans
masih melayani 1 koridor dengan rute yang secara
spesifik sebagai berikut:
Palur-Jl.Juanda(Pucangsawit)-Jl.Urip Sumoharjo-
Jl.Sudirman-Jl.Mayor Sunaryo (Beteng)-
Jl.Kapt Mulyadi(Sangkrah)-Jl.Veteran-Jl.
Bhayangkara-Jl.Dr.Radjiman(Laweyan)-Perempatan
Gendengan-Jl.Slamet Riyadi-Kleco
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Analisis
walikota, dan hal ini yang perlu kita cermati dan pahami sebagai mindset baru,
Transit sesuai standar teknis dan prosedural yang ada. Pada kesempatan
yang semestinya.
dalam implementasi program BRT sebagai moda yang terintegrasi antar moda
dan yang paling penting adalah pengertian rapid dan transitnya, rapid
standar minimal pelayanan, hal ini menuntut kepada operator untuk bisa
dalam hal ini sebagai operator masih mengalami kendala pada pendanaan dan
berharap akan adanya suntikan subsidi. Mengingat secara garis besar antara
yang juga berorientasi pada profit. Asas dualisme tadi menjadi tuntutan Damri
Damri mendapatkan tuntutan pressure, namun hal ini dinyatakan oleh Damri
matematis, program ini menjadi peluang Damri, yang dimana program BRT
menjadi program yang berkelanjutan. Jadi logikanya untuk koridor pertama ini
swasta apabila semua layanan utama akan dijalankan oleh BST (Batik Solo
Trans).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang saat ini berjalan, belum dapat dikatakan BRT dengan pengertian
seutuhnya karena ini masih berupa pilot project, seperti dilangsirkan dalam
baru tahapan pra-FS, jadi disini belum berbicara BRT tapi lebih memfokuskan
dan shelter yang baru. Hal ini diutarakan Bapak Taufiq Muhammad sebagai
berikut:
maka tahapan awal yang dimaksud diatas menurut Bapak Taufiq Muhammad
menjadi sangat berbeda menurut Sdr. Sasangka Adi, yang mana beliau
langsung. Menyangkut soal aspek legal secara formal dan detail dalam
belum tersentuh dan belum tersusun dalam draft khusus sebagai ranah
“ Jadi Batik Solo Trans disini bukan menjadi ranah legislatif tapi ini
ranah eksekutif yang menjadi tugas harian kita, dimana pekerjaan
ini sudah berjalan dan kita meningkatkan lagi pelayanannya. kita
melihat dalam pengembangan koridor pertama ini, sebelumnya
menjadi trayek dan peluang usaha milik Damri, maka kami
menunjuknya sebagai operator dan kita (Pemkot Surakarta) tidak
mengubah secara signifikan dari apa yang ada pada koridor ini, tapi
kita (Pemkot Surakarta) mencoba meningkatkan pelayanan dan
kualitas publik transportnya dengan jenis bus yang berbeda, jenis
shelter yang berbeda dan SOP yang berbeda. Jadi sekali lagi kami
(Pemkot Surakarta) tidak memakai proses tender-tenderan karena
ini secara subtansi adalah peremajaan yang berprinsip pada
perbaikan layanan publik transport dengan model yang baru.”
(Taufiq Muhammad, S.Sit, Staff Bidang Angkutan)
ini, mengingat Batik Solo Trans merupakan inovasi moda modern yang
dikatakan cukup pesat dan bervariasi dalam hal jenis alat angkutannya. Hal ini
ditandai sejak tahun 1891 mulai dikenal sarana transportasi yang disebut
dengan kereta trem. Kereta trem juga dapat disebut sebagai cikal bakal sarana
umum bermotor lainnya yang pernah ada dan cukup populer di Surakarta
adalah bemo. Selain bemo sebagai sarana transportasi massal yang populer di
Kota). Kemunculan angkuta pada tahun 1978 pada dasarnya adalah upaya
peremajaan alat transportasi umum sebelumnya yaitu bemo yang dinilai sudah
tidak sesuai lagi dengan kemajuan dan tata kota Surakarta. Penyediaan sarana
pusat kota dengan daerah pinggiran kota. Dalam mengatur segala urusan
52/Kep/B.3/1978.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
AJR) dan PT. Persamonis. Kelahiran Kop. AJR diatur dalam Surat Keputusan
Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, Solo Motor dan Sumber Harapan
kredit angkuta adalah dengan menyerahkan sertifikat tanah atau rumah sebagai
jaminannya dan membayar uang muka sebesar Rp. 325.000,-. Harga untuk
tiap unit armada pada waktu itu adalah Rp. 1.800.000,- dan harus lunas dalam
jangka waktu empat tahun. Armada angkuta yang disediakan oleh Kop. AJR
berwarna hijau.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
segala urusan mengenai angkuta diambil alih oleh pemerintah daerah yang
Pada tahun 1983 rute yang dilalui angkuta juga kembali mengalami
perubahan total dengan pembagian sebanyak 7 rute. Hal ini ditetapkan dengan
kota dan pemerataan pelayanan akan jasa transportasi bagi masyarakat. Rute
tersebut adalah:
yaitu antara 1978 sampai dengan 1983. Masa kejayaan yang dimaksud adalah
Surakarta. Faktor lain yang mendukung masa kejayaan angkuta adalah jalur
yang dilalui angkuta tidak hanya terbatas pada dalam kota, melainkan telah
mendapatkan ijin usaha dan ijin trayek juga dapat dikatakan tidak terlalu sulit.
c) Kartu Pengawas (KP) yang disahkan Kepala Cabang Dinas Lalu Lintas
diberikan surat ijin trayek kepada pengusaha angkuta. Dalam surat ijin trayek
yang akan dilalui, tarif pengangkutan, lama berlakunya surat ijin, serta syarat-
adalah:
kejayaan. Dalam hal ini Angkutan Kebutuhan Kota juga mengalami masa
kemunduran yang sangat nampak pada periode tahun 1984. Faktor utama yang
manajeman internal angkuta dan keberadaan bus kota di Surakarta. Bus kota,
terutama bus tingkat (double decker) menjadi ancaman serius bagi keberadaan
banyak dan tarifnya murah dan flat, serta jalur yang dilalui hampir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kotamadya Surakarta pada tanggal 6 Juni 1983 dengan Surat Keputusan Ijin
Trayek dari Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Propinsi Jawa
Keputusan ini berisi pemberian ijin trayek dengan mobil bus umum kepada
119 orang. Hal inilah yang membuat angkuta merasa kehilangan penumpang
mengingat rute yang dilaluipun sama. Rute yang dilalui bus kota tingkat
tersebut adalah Kartosuro - Jl. Brigjend Sudiarto - Jl. Slamet Riyadi - Jl. Urip
Riyadi, yaitu dari perempatan Gendengan hingga Gladag menjadi satu arah
secara horizontal dari barat ke timur mulai pukul 06.00-22.00, maka rute bus
Surakarta No. 551/73/I/1983, rute bus tingkat Damri berubah menjadi: dari
arah Barat ke Timur, yaitu Kartosuro - Jl. Slamet Riyadi - Jl. Jendral Sudirman
- Jl. Urip Sumoharjo - Jl. Kol. Sutarto - Jl. Ir. Sutami - Palur, sedangkan dari
arah Timur ke Barat, yaitu Palur - Jl. Ir. Sutami - Jl. Kol. Sutarto - Jl. Urip
Sumoharjo - Jl. Jendral Sudirman - Jl. Paku Buwono - Jl. dr. Radjiman - Jl. dr.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
untuk diijinkan kembali melalui Jalan Slamet Riyadi, namun tuntutan tersebut
tidak dapat dipenuhi dan untuk selanjutnya rute angkuta tetap mengacu pada
sendiri yang juga dinilai sudah tidak lagi sesuai dengan kemajuan kota. Upaya
yang dilakukan oleh para pengusaha tersebut tidak langsung dapat terealisasi.
Namun berkat kerja keras dan keseriusan dari para pengusaha, akhirnya upaya
Mei 1987.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pada semboyan kota Surakarta, yaitu “Sala Berseri” dan juga berdasarkan
keadaan kota pada waktu itu yang masih rapi dan tertata, tidak semrawut
angkuta.
19 Oktober 1998, jumlah jalur dan trayek angkuta di Surakarta akan diuraikan
dibawah ini:
1. Jalur 01A.
Jalur ini melayani trayek Pasar Klewer - Pabelan PP, mempunyai armada
2. Jalur 01 B
Jalur ini melayani trayek Pasar Klewer - Palur PP, mempunyai armada
3. Jalur 02
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. Jalur 03
5. Jalur 04
6. Jalur 05
7. Jalur 06
Jalur ini melayani trayek Pasar Klewer - Kadipiro PP, mempunyai armada
8. Jalur 07
9. Jalur 08
Jalur ini pada tahun 1998 merupakan jalur yang baru akan diadakan yang
10. Jalur 09
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari kesepuluh jalur yang sudah resmi tersebut, angkuta jalur 03, jalur
yang telah direncanakan sejak tahun 1987. Ketiga jalur tersebut pada tahun
konflik dengan angkuta jalur lain dan bus kota yang melalui rute yang sama.
adalah:
1. Jalur 03
Tirtonadi dan paralel dengan jalur 09 mulai dari Kadipiro sampai dengan
PP.
2. Jalur 05
Jalur ini paralel dengan jalur 06 mulai dari Pasar Legi sampai dengan
3. Jalur 08
Jalur ini paralel dengan jalur 01A mulai dari Pabelan sampai dengan
Mojosongo PP.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lagi yaitu jalur 11 dengan trayek Plupuh (Sragen) - Kandangsapi PP. Trayek
ini sudah ada sejak tahun 1974 namun pada waktu itu masih berplat hitam.
banyak protes dari banyak pihak seperti angkuta jalur lainnya. Selain belum
dilengkapi surat izin resmi dan kendaran yang tidak pernah diujikan berkala,
rute yang dilalui juga menyalahi aturan dengan terus masuk ke kota sampai
BRT tidak memungkinkan Damri dan operator swasta lainnya tersingkir oleh
adanya jaringan Batik Solo Trans, Namun disini pemerintah berusaha untuk
perkotaan menjadi jaringan utama Batik Solo Trans itu sendiri, sedangkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hal ini menurut Bapak Joko Suprapto sebagai Ketua Organisasi Angkutan
Darat, dikarenakan kebijakan yang pada saat itu bermula dari Presiden
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) membuka pintu lebar atas masuknya sejumlah
akses teknologi modern ke dalam negeri. Hal ini berdampak pada nilai
operator swasta lainnya. Hal ini dapat dilihat didalam tabel sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 11
Persinggungan Rute Batik Solo Trans dengan Angkutan Umum Swasta
Lainnya di Jalur 1 dan 2 Koridor I Batik Solo Trans
ada 5 koridor yang melayani trayek Batik Solo Trans. Gambaran trayek
tersebut telah masuk dalam grand planning pengembangan Batik Solo Trans
akan fungsinya sebagai transportasi umum perkotaan tunggal, hal ini dapat
Kartosuro/Airport
BST ROUTE 2
KARTASURA/AIRPORT-SOLOBARU
D
BST ROUTE 4
P KERTEN-PEDARINGAN
P BST ROUTE 1
KARTASURA-PALUR
Kartasura
P
JUNCTION IMPROVEMENT
BST
D BST DEPOT TOD PALUR-SOLOBARU
trayek ini tidak mudah, dikarenakan harus adanya pemahaman satu visi yang
sama antara pemerintah kota Surakarta sebagai regulator dan Damri sebagai
institusi yang terlibat sebagai operator BRT Kota Surakarta. Adapun tujuan
pemerintah kota Surakarta baik dan perlu mendapatkan respon dari semua
BRT sebagai moda alternatif perkotaan, Damri bisa saja tersingkirkan. Hal ini
terlibat.
yang kompleks, hal ini apakah pemkot dapat konsisten dengan bentuk
ranah kerja program Batik Solo Trans saat ini pun menjadi pertanyaan
dan perangkat lainnya yang dikerjakan kepada pihak ketiga, dan pihak ketiga
semua pekerjaan yang menyakut Batik Solo Trans dikerjasamakan, hal ini
nantinya berkaitan dengan investasi shelter yang dibangun Damri itu sendiri,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 145
digilib.uns.ac.id
Kota Surakarta. Otomatis Damri juga harus mendapatkan apa yang telah
income untuk Damri sebagai penopang biaya operasional harian Batik Solo
Trans.
Damri untuk mengembalikan nilai investasi Damri dari apa yang sudah
menjadi bagian Damri adalah wilayah diluar Kota Surakarta, untuk Koridor
satu yang dioperasi Batik Solo Trans ini menjadi trayek Damri selama ini. Jadi
Pabelan dan Palur, sementara ini ada 9 shelter untuk wilayah barat dan satu
shelter untuk wilayah timur (yaitu terminal Palur), hal ini belum dihitung
oleh Damri. Kendala yang terbesar dalam pembangunan shelter yang termasuk
commit
pekerjan teknis BRT, banyak atau to user
adanya benturan bukan karena kesepamahan
perpustakaan.uns.ac.id 146
digilib.uns.ac.id
yang dibutuhkan adalah tempat atau lahan guna sebagai pembangunan shelter.
menentukkan dimana calon penumpang yang banyak dan menjadi tempat atau
pusat keramaian.
“Yang terjadi saat ini adalah, shelter yang dibangun untuk naik
turunnya penumpang terjadi permasalahan terhadap pihak-pihak
lain sebagai pihak pemilik lahan. Hal ini yang menjadi penolakan
banyak orang untuk dibangun shelter menyangkut tidak adanya
atau kurangnya duit yang akan didapatkan sebagai ganti rugi.”
(Bapak Joko Suwarto sebagai Koordinator Keuangan)
ruang kewilayahan yang bukan hanya saja kota Surakarta, namun menjadi
Surakarta pasti saling berhubungan. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Ari
sebagai berikut:
Dengan mengatasi antara kebutuhan saat ini dengan kondisi yang ada,
pasar Batik Solo Trans atau tempat strategis, hal ini dikarenakan
Kepala Unit dan Bapak Joko Suwarto sebagai Koordinator Keuangan dalam
faktanya, hal ini baru sebatas investasi secara teknis pengembangan BRT dan
belum masuk sebagai ranah pengembangan program Batik Solo Trans itu
anggaran subsidi silang yang menyulitkan Damri sebagai operator. Maka yang
terjadi disini nilai hukum ekonomi berbicara, tujuan tercapai dengan modal
seminim mungkin dan menghasilkan sesuai apa yang diharapkan tanpa harus
portable itulah yang muncul. Apabilah melihat secara makro, kebijakan yang
beberapa usaha-usaha yang ada untuk bisa berkembang, tapi di sisi lain
ada.
jelas program BRT milik pemkot, karena ini menyangkut pelayanan publik.
BRT. Apabilah kota Surakarta mencoba membangun layanan BRT ini dengan
mendirikan badan usaha daerah, hal ini pasti akan terjadi pembiayaan yang
Hal diatas menjadi fenomena menarik yang mana Sdr. Sasangka Adi
pencapaian dan pendapatan Batik Solo Trans, yang mana berhak mendapatkan
laporan hasil kinerja Batik Solo Trans dari pihak UPT Damri Surakarta
pencapaian hasil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 151
digilib.uns.ac.id
pusat dalam pemberian bantuan langsung ke daerah, agar dimana daerah dapat
mensubsidi program tersebut, karena hal ini menyangkut urusan daerah dan
ditetapkan oleh Damri tidak sebanding dengan daya beli masyarakat, hal ini
pun muncul dengan adanya keputusan pemerintah juga. Sehingga yang terjadi
badan usaha harus bisa menekan harga jual untuk bisa dikonsumsi merata,
harga tarif sebesar Rp. 3500 dan akhirnya tarif yang disetujui sebesar Rp.
3000. Kalau hal tarif ini dihitung secara standar oleh operator (Damri),
point penting untuk selalu diperhatikan, yaitu: (1) Biaya Rutin (2) Biaya
nilai standar pelayanan, kaitan dengan hal ini adanya standar penilaian jual
harga jual yang dihasilkan tidak masuk untuk daya beli masyarakat. Pada
Batik Solo Trans ini. Dan hal ini menjadi banyak sekali pemotongan yang
pembiayaan, hal ini pun terjadi atas dasar beberapa kebijakan pemerintah juga
trayek Batik Solo Trans ini mencapai Bandara, maka armada yang dibutuhkan
beroperasi. Akan tetapi awal berjalannya program Batik Solo Trans ini hanya
koridor baru, jadi trayek ini berubah menjadi rute Palur-Bandara via
Kartasuro.
Masalah terbesar dari pengoperasian Batik Solo Trans saat ini masih
angkutan perkotaan dengan model non ekonomi, maka yang terjadi rute
kedua-duanya di switch dan pada akhirnya kondisi ini menjadi rute yang
yang dioperasionalkan oleh Damri secara bersamaan saat ini. Kondisi tersebut
kasus yang ada di Surakarta dalam halnya proyek yang dikerjasamakan antara
institusi ini dibatasi didalam kerangka 3 perjanjian yang ada, yaitu: perjanjian
transportasi Batik Solo Trans menjadi tanggungjawan Ka. Unti untuk bisa
kelembagaan Damri itu sendiri. Hak dan kewajiban menjadi prioritas setiap
Dimana angkutan perkotaan di kota Surakarta mulai tertata dan Batik Solo
Trans menjadi moda utama di perkotaan Surakarta, hal ini tidak menutup
kondisi ini masih belum stabil dan tidak ada perubahan, program Batik Solo
Trans ini masih sangat menyulitkan untuk operator. Kesiapan dan optimisme
dan peran pemerintah daerah yang kuat untuk memberikan komitmen dan
2. Pembahasan
Bus Rapid Transit (BRT ) yang dikenal dengan sebutan Batik Solo
terjadinya bentuk kerjasama yang berbeda dalam satu program yang sama,
teknis dan prosedural yang belum tersusun secara legal. Kondisi legalitas
kesinambungan akan peran Bus Rapid Transit di kota Surakarta sebagai moda
daerah.
perkotaan saat ini, yang mana koridor satu yang saat ini dijalankan merupakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 157
digilib.uns.ac.id
Batik Solo Trans sebagai moda baru, memberikan peluang baik untuk kota
keabsahan kerja program dan batasan setiap institusi dalam pola kerjasama
yang dibangun, dimana nantinya menjadi penilaian kinerja Batik Solo Trans.
Hasil akhir dari pendirian shelter juga belum terlihat maksimal, karena
keterbatasan bentuk legal sebagai formalitas acuan kerja di setiap unit untuk
Transit yang selama ini telah berjalan, belum menyentuh pada tahapan
merangkul daerah sekitar yang menjadi perlintasan Batik Solo Trans untuk
jasa yang telah final dikeluarkan oleh pemerintah, menjadi kerja keras Damri
program Bus Rapid Transit. Kondisi ini juga menjadi pembelajaran Damri
sebagai operator untuk bersaing sebagai operator tunggal Batik Solo Trans
dengan bentuk kelembagaan yang telah ada dan diterapkan di daerah lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 159
digilib.uns.ac.id
Walikota
Bawasda
Dishub
Satuan
Pengawasan
Internal
Kepala Divisi
Public Batik Solo
Relation dan Trans Divisi SDM
Promosi
Batik Solo Trans langsung dikomandani oleh Kapala UPT Damri. Untuk
promosi yang ideal. Divisi administrasi dan finance yang mengurusi beberapa
terhadap bentuk maintenance akan sarana dan prasarana yang ada, dimana
perlengkapan masuk kedalam bagian divisi ini. Divisi SDM yang menanggani
pegawai menjadi tugas inti divisi ini untuk sebagai bahan penilaian organisasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 161
digilib.uns.ac.id
BAB V
E. Kesimpulan
pada penelitian ini, sebagai berikut: (1) Pola kerjasama yang diterapkan
ini, yang mana koridor satu saat ini dijalankan sebagai bentuk stimulan
yang masih perlu dievaluasi terus keberadaanya; (4) Hadirnya Batik Solo
Trans sebagai moda baru, memberikan peluang baik untuk kota Surakarta
menjadi penilaian kinerja Batik Solo Trans; (6) Bentuk kerjasama akan
pengembangan Bus Rapid Transit yang selama ini telah berjalan, belum
F. Saran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 164
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud
Gadjah Mada
Lane, Jan Erick, 1995. The Public Sector (Concept, Models and
commit to user
Approaches)
perpustakaan.uns.ac.id 165
digilib.uns.ac.id
Grindle, M., 1980. Politics and Policy Implementation and Political Process,
Heinrich, C.J. & L.E. Lynn, Jr. (eds.). 2000. Governance and
Miles, B.M., Michael, H., 1984. Qualitative Data Analisys, dalam H.B.
Fisipol UNS
Karya.
Parson, Wayne, 2005. Public Policy: Pengantar Teori dan Praktik Analisis
Tiara Wacana
Press.
Wilensky, H., 1975. The Welfare State and Equality, Berkeley: University of
California Press
Lain-lain:
Badan Pusat Statistik, 2002. Kota Surakata dalam Angka 2002, Surakarta:
BPS Surakarta
Badan Pusat Statistik, 2008. Kota Surakarta dalam Angka 2007, Surakarta:
BPS Surakarta
Badan Pusat Statistik, 2010. Hasil Sensus Penduduk 2010 Kota Surakarta:
East Asia Urban Working Paper Series, 2003. Kota-kota dalam Transisi:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 169
digilib.uns.ac.id
............, 2010. Naskah Perjanjian Batik Solo Trans Antara Pemkot Surakarta
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:TpfzxCc2rzwJ:digilib.uns.a
c.id/upload/dokumen/176881802201104291.php%3Fact%3Df%26f%3D35
521711200808433.rtf%26ft%3Ddownload%26d%3D%252Fwww%252Fd
glib%252Fupload%252Fdokumen%252F+sejarah+damri+surakarta&cd=1
9&hl=id&ct=clnk&gl=id&source=www.google.co.id
commit to user