Você está na página 1de 5

I.

Pengertian Inisiasi

Kata Inisiasi berasal dari bahasa Latin Inire yang berarti masuk ke dalam atau
Initiare yang berarti memasukkan ke dalam. Jadi, Inisiasi adalah perayaan ritus yang
menjadi tanda masuknya seseorang atau diterimanya ke dalam sebuah kelompok
dan juga menjadi tanda diterimanya menjadi dewasa.
Gereja memiliki inisiasi yang diwujudkan dalam penerimaan sakramen inisiasi.
Seseorang yang ingin menjadi warga Gereja harus menerima sakramen tersebut
yang terdiri dari sakramen baptis, krisma dan ekaristi. Sakramen-sakramen inisiasi ini
membawa, membuat atau melantik seseorang menjadi orang katolik dengan segala
hak dan kewajibannya. Hal ini dipahami bahwa orang yang menerima sakramen
inisiasi menjadi milik Kristus sepenuhnya..

II. Sakramen Inisiasi

1. Sakramen Babtis
Sakramen baptis adalah sakramen pertama yang diterima oleh seorang
yang hendak menjadi anggota Gereja Katolik. Sakramen baptis adalah
sakramen pertama dalam inisiasi Katolik. Inisiasi adalah penerimaan
seseorang masuk ke dalam atau menjadi anggota kelompok tertentu.

Pembaptisan membebaskan penerimanya dari dosa asal serta semua


dosa pribadi dan dari hukuman akibat dosa-dosa tersebut, dan membuat
orang yang dibaptis itu mengambil bagian dalam kehidupan Tritunggal
Allah melalui “rahmat yang menguduskan” (rahmat pembenaran yang
mempersatukan pribadi yang bersangkutan dengan Kristus dan Gereja-
Nya).

Pembaptisan juga membuat penerimanya mengambil bagian dalam imamat Kristus


dan merupakan landasan komunio (persekutuan) antar semua orang Kristen
Sakramen Inisiasi dalam Gereja Katolik:

Sakramen Baptis

Sakramen Ekaristi
Sakramen Krisma

3 Tahap Inisiasi Katolik

1) Masa pra-katekumenat/simpatisan menjadi Katekumen


Masa pemurnian motivasi calon, dituntut pertobatan dan iman
2) Masa Katekumen menjadi Calon Baptis
Masa perkembangan iman calon baptis, merupakan masa pengajaran
dan pembinaan iman
3) Masa Calon Baptis menjadi Baptisan baru
Masa persiapan baptisan dan penerimaan menjadi angota Gereja
Katolik
Sesudah dibaptis, para baptisan baru menerima/mengalami masa
pembinaaan iman sebagai baptisan baru yang disebut mistagogi.Untuk
dibaptis, seseorang harus percaya dan beriman kepada Kristus.
Percaya kepada Kristus Berarti hidup sesuai dengan ajaran Kristus
dalam Kehidupan sehari-hari. Melalui sakramen baptis sesorang
dilahirkan kembali dalam air dan Roh. Lilin bernyala yang diterima oleh
baptisan baru dalam upacara sakramen baptis merupakan lambang
baptisan baru yang sudah diterangi oleh Kristus dan harus senantiasa
berusaha hidup dalam terang Kristus.

Materi dan Forma Sakramen Baptis


Materi: Air
Forma: Aku membaptis kamu dalam nama Bapa, Putera, dan Roh
Kudus.

Buah Atau Rahmat Sakramen Baptis:


1. mendapat pengampunan dari segala dosa, baik dosa asal maupun
dosa yang dibuatnya.
2. Menjadiciptaan baru dan dilantik menjadi anak Allah.
3. memperoleh rahmat pengudusan yang;membuatnya sanggup
semakin percaya kepada Allah, berharap kepada-Nya, dan mencintai-
Nya.Membuatnya hidup di bawah bimbingan dan dorongan Roh
Kudus.Membuatnya sanggup bertumbuh dalam kebaikan
4. digabungkan menjadi anggota Gereja, sebagai bagian dari Tubuh
Mistik Kristus.
5. dimeteraikan secara kekal dalam sebuah meterai rohani yang tak
terhapuskan, sebagai bagian dari Kristus.

Macam-Macam Baptisan:
1. Baptisan bayi : baptisan yang diterima saat masih bayi
2. Baptisan dewasa: baptisan yang diterima saat sudah dewasa
3. Baptisan rindu: saat seseorang ingin dibaptis dan ingin menjadi
anggota Gereja Katolik, menjalani masa katekumenat namun sebelum
dibaptis, ia sudah meninggal. Maka ia sudah menerima baptisan rindu
4. Baptisan darah: saat seseorang ingin dibaptis dan ingin menjadi
anggota Gereja Katolik, menjalani masa katekumenat namun sebelum
dibaptis, ia sudah meninggal karena membela imannya

2. Sakramen Krisma
Sakramen Krisma merupakan tanda kedewasaan iman seseorang.
Penerimaan sakramen Krisma melengkapi rahmat pembaptisan, dan
menyempurnakan inisiasi. Melalui sakramen Krisma, seseorang diikat
secara kebih kuat dan sempurna dengan Gereja serta diperkaya dengan
daya kekutan Roh Kudus. Konsekuensi dari sakramen Krisma adalah
tanggung jawab iman dan semakin wajib untuk menyebarluaskan dan
membela iman sebagai saksi Kristus.

Rahmat Dalam Sakramen Krisma

1) Menjadikan kita sungguh anak Allah.


2) Menyatukan lebih teguh dengan Kristus.
3) Menambahkan karunia Roh Kudus ke dalam diri kita.
4) Mengikat kita lebih sempurna dengan Gereja.
5) Menganugerahkan kepada kita kekuatan Roh Kudus.

Materi dan Forma Sakramen Krisma

Materi: Minyak Krisma (Minyak Zaitun)


Forma: Semoga dimeterai oleh karunia Allah, Roh Kudus.

3. Sakramen Ekaristi

(Perayaan) Ekaristi diimani sebagai “sumber dan puncak”


kehidupan Kristiani. Di dalamnya terdapat tindakan pengudusan
yang paling istimewa oleh Allah kepada umat beriman karena
terdapat kehadiran (dan pengorbanan) Yesus Kristus dalam rupa
Tubuh dan Darah-Nya atau Sakramen Ekaristi. Ekaristi juga
menjadi tindakan penyembahan yang paling istimewa oleh umat
beriman kepada Allah. Ekaristi juga menjadi representasi umat
beriman terhubung dengan liturgi di surga. Betapa pentingnya
sakramen ini sehingga partisipasi dalam perayaan Ekaristi (Misa)
dipandang sebagai kewajiban pada setiap hari Minggu dan hari
raya khusus, serta dianjurkan untuk hari-hari lainnya.

Sakramen Ekaristi berasal dari Yesus sendiri. Dalam Perjamuan


Terakhir bersama para murid, Yesus mengucap syukur dan
memberikan pesanNya: “Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagi
kamu, perbuatlah ini menjadi kenangan akan Aku. “ Ia juga
berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang
ditumpahkan bagimu.” Ia juga memberikan perintah untuk
melakukan hal itu sebagai kenangan akan diri-Nya: “Perbuatlah
ini menjadi peringatan akan Daku “.
Perjamuan Tuhan diteruskan oleh Gereja dalam perjamuan
Ekaristi. Perjamuan Ekaristi adalah peringatan syukur untuk
mengenangkan dan sekaligus menghadirkan kembali Yesus yang
mempersembahkan diri-Nya dalam kematian di salib demi
keselamatan manusia, sesuai dengan perintah Yesus.

Melalui Ekaristi, kita mengambil bagian dari Tubuh dan Darah


Yesus Kristus (Komuni Suci) serta turut serta dalam pengorbanan
diri-Nya. Roti dan anggur ditransformasi menjadi Tubuh dan
Darah Kristus. Perubahan ini disebut transubstansiasi. Hanya
uskup atau imam yang dapat menjadi pelayan Sakramen Ekaristi,
dengan bertindak selaku pribadi Kristus sendiri.

Skema besar Perayaan Ekaristi terdiri dari:

1. Ritus Pembukaan
2. Liturgi Sabda
3. Liturgi Ekaristi
4. Ritus Penutup

Materi dan Forma Sakramen Ekaristi

Materi: Roti dan Anggur


Forma:
“Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu, perbuatlah ini
menjadi kenangan akan Aku”
“Cawan in adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang
ditumapahkan bagimu…perbuatlah ini menjadi peringatan akan
Daku “

Você também pode gostar