Você está na página 1de 37

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA Tn. S DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


DENGAN USIA LANJUT KHUSUSNYA PADA Ny. S DENGAN

ASAM URAT DI RT 03 RW 012 DUSUN PAGERJURANG,

DESA KEPUHARJO, KECAMATAN CANGKRINGAN,

SLEMAN YOGYAKARTA

Disusun Oleh :

Heny Arsiyani

16100047

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GUNA BANGSA

YOGYAKARTA

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Asam urat sudah dikenal sejak 2 abad yang lalu dan salah satu
penyakit tertua yang dikenal manusia. Penyakit ini juga disebut "penyakit
para raja" karena penyakit ini diasosiasikan dengan kebiasaan mengonsumsi
makanan dan minuman yang enak-enak. Salah satu masalah kesehatan yang
berkaitan dengan gizi di Indonesia adalah penyakit asam urat. Asam urat
sering dialami oleh banyak orang sekarang ini. Bahkan, orang-orang yang
masih tergolong muda juga sering ditimpa penyakit ini.
Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat.
Pengertian ini perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi
disebabkan oleh asam urat. Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan
jamu/obat tradisional. Penyakit rematik banyak jenisnya. Tidak semua
keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak itu berarti asam urat. Untuk
memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium. Sebenarnya yang
dimaksud dengan asam urat adalah asam yang berbentuk kristalkristal yang
merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein),
yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti selsel tubuh.
Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua
makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah,
kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden). Jadi asam
urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh
berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap
metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah
makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin.
Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk
kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya
sekitar 15 persen. Konsumsi purin tinggi merupakan salah satu faktor
penyebab dari hiperurisemia. Sejauh ini kebiasaan makan masyarakat Bali
faktanya sering dari sumber makanan tinggi purin seperti lawar babi yang
diolah dari daging babi, betutu ayam atau itik, pepes ayam atau babi, sate babi,
babi guling.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk memberikan Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga tentang asam
urat
2. Tujuan khusus
- Mampu memahami Asuhan Keperawatan Keluarga tentang asam urat
- Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada konsep asuhan
keperawatan keluarga tentang asam urat
- Mampu merumuskan masalah keperawatan pada konsep asuhan
keperawatan keluarga tentang asam urat
- Mampu menentukan intervensi keperawatan pada konsep asuhan
keperawatan keluarga tentang asam urat
- Mampu melakukan implementasi keperawatan pada konsep asuhan
keperawatan keluarga tentang asam urat
- Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada konsep asuhan
keperawatan keluarga tentang asam urat
- Mampu mendokumentasikan semua tindakan keperawatan pada konsep
asuhan keperawatan keluarga tentang asam urat

C. MANFAAT
1. Manfaat teoritis.
Sebagai bahan pustaka yang dapat memberikan gambaran tingkat
pengetahuan tentang asam urati di masyarakat.
2. Manfaat praktis.
a. Bagi penulis
Sebagai pengalaman langsung dalam pembuatan laporan asuhan
keperawatan, khususnya mengenai pengetahuan tentang asam urat
b. Bagi Masyarakat
Hasil laporan ini di harapkan dapat memberikan pengetahuaan
masyarakat tentang asam urat
c. Bagi tenaga kesehatan.
Sebagai bahan acuan bagi tenaga kesehatan untuk mengadakan
penyuluhan tentang kesehatan mengenai asam urat dan bahayanya.
d. Bagi institusi pendidikan STIKES BANGSA YOGYAKARTA
BAB II
TINJAUAN TEORI
KONSEP KELUARGA

A. DEFINISI
Keluarga adalah dua orang atau lebih ang dibentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan
materiil yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras
dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan
tertentu untuk saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan
emosional, serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu
tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

B. STRUKTUR
1. Dominasi struktur keluarga
a. Dominasi jalur hubungan darah
1) Patrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis
ayah,suku-suku di Indonesia rata-rata menggunakan struktur
keluarga patrilineal.
2)Matrilinea
Keluarga yang dihubungkan atau di susun melalui jalur garis
ibu.Suku-suku padang salah satu suku yang menggunakan struktur
keluarga matrilineal.
b. Dominasi keberadaan tempat tinggal
1)Patrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan
keluarga sedarah dari pihak suami.
2)Matrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan
keluarga sedarah dari pihak istri.
c. Dominasi pengambilan keputusan
1)Patriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.
2)Matriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istr
3. Ciri – ciri struktur keluarga
a. Terorganisasi
Saling berhubungan,saling ketergantungan antara anggota keluarga.
b. Ada keterbatasan
Setiap anggota memiliki kebebasan,tetapi mereka juga mempunyai
keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya
masing-masing.
4. Elemen struktur keluarga ( Friedman )
a. Struktur peran keluarga
Menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga baik di dalam
keluarganya sendiri maupun peran di lingkungan masyarakat.
b. Nilai atau norma keluarga
Menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan diyakini dalam
keluarga.
c. Pola komunikasi keluarga
Menggambarkan bagaimana cara pola komunikasi diantara orang
tua,orangtua dan anak,diantara anggota keluarga atau dalam keluarga.
d. Struktur kekuatan keluarga
Menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk mengendalikan atau
mempengaruhi orang lain dalam perubahan perilaku kearah positif.
C. MACAM-MACAM STRUKTUR/TIPE/BENTUK KELUARGA
1. Tradisional
a. The nuclear family ( keluarga inti )
Keluarga yang terdiri dari suami,istri dan anak.
b. The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri ( tanpa anak ) yang hidup
bersama dalam satu rumah.
c. Keluarga usila
Kelurga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah
memisahkan diri.
d. The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan
anak terlambat waktunya,yang disebabkan karena mengejar
karier/pendidikan yang terjadi pada wanita.
e. The extended family ( keluarga luas/besar)
Keluarga yang terdiri dari 3 generasi yang hidup bersama dalam satu
rumah seperti nuclear family disertai paman,tante,orang tua (
kakek-nenek),keponakan,dll.
f. The single parent family ( keluarga duda/janda )
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua ( ayah atau ibu ) dengan
anak.Hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian,kematian dan
ditinggalkan ( menyalahi hukum pernikahan.
g. Commuter family
Kedua orang tua bekerja dikota yang berbeda,tetapi salah satu kota
tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota
bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pecan (
weekend).
h. Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal
bersama dalam satu rumah.
i. Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan
yang sama.Misalnya: kamar mandi,dapur,televise,telepon.
j. Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali
dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
k. The single adult living alone/single- adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
pilihannya atau perpisahan ( separasi ),seperti : perceraian,atau
ditinggal mati.

2. Non-tradisional
a. The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua ( terutama ibu ) dengan anak tanpa
hubungan nikah.
b. The stepparent family
Keluarga dengan orang tua tiri
c. Commune family
Beberapa pasangan keluarga ( dengan anaknya) yang tidak ada
hubungan saudara,yang hidup bersama dalam satu rumah,sumber dan
fasilitas yang sama,pengalaman yang sama,sosialisasi anak dengan
melalui aktivitas kelompok/membesarkan anak bersama.
d. The nonmarital heterosexual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama,berganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan.
e. Gay and lesbian family
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama
sebagaimana pasangan suami istri ( marital patners ).
f. Cohabiting couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan,karena
beberapa alas an tertentu.
g. Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga
bersama,yang merasa telah saling menikah satu dengan yang
lainnya,berbagi sesuatu,termasuk sexual dan membesarkan anaknya.
h. Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan atau nilai-nilai,hidup
berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang
rumah tangga bersama,pelayanan dan bertanggungjawab membesarkan
anaknya.
i. Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau
saudara dalam waktu sementara,pada saar orang tua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga aslinya.
j. Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
k. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif,dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai
perhatian,tetapi berkembang dalam kekerasan dan criminal dalam
kehidupannya.

D. PERANAN KELUARGA
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat, perilaku interpersonal,
sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu.Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
perilaku dari keluarga,kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang
terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan ayah
Ayah sebagai suami dari istri, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
2. Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkingannya, disamping itu juga dapat
berperan sebagi pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peranan anak
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial dengan tingkat
perkembangannya, baik fisik, mental, social dan spiritual.

E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi biologis
a. Meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
2. Fungsi psikologis
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
3. Fungsi sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membentu norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkrmbangan anak.
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa mendatang
5. Fungsi pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya.
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c. mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

F. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Pasangan Baru ( Keluarga Baru )
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan
perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan ( psikologis ) keluarga masing-masing.
2. Keluarga Ghild-Bearing ( Kelahiran Anak Pertama )
Keluarga yang menantikan kelahiranmdimulai dari kehamilan sampai
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30
bulan.
3. Keluarga Dengan Anak Pra-Sekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan ) dan berakhir
saat anak berusia 5 tahun.

4. Keluarga Dengan Anak Sekolah


Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir
pada usia 12 tahun.Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota
keluarga maximal,sehingga keluarga sanagt sibuk.
5. Keluarga Dengan Anak Remaja
Dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir 6-7
tahun kemudian,yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang
tuanya.Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memeberi
tanggungjawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan
diri menjadi lebih dewasa.
6. Keluarga Dengan Anak Dewasa
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah.Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalam keluarga,atau jika ada anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.
7. Keluarga Usia Pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pension atau salah satu pasangan meninggal.
8. Keluarga Usia Lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu
pasangan pension,berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai
keduanya meninggal.
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. PENGERTIAN ASAM URAT


Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan
hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu
salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel
tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada
semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah,
kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden).
(indriawan,2009).
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yangdihasilkan
dari metabolisme atau pemecahan purin. Asam urat sebenarnya merupakan
antioksidan dari manusia dan hewan, tetapi bila dalam jumlah berlebihan
dalam darah akan mengalami pengkristalan dan dapat menimbulkan gout.
Asam urat mempunyai peran sebagai antioksidan bila kadarnya tidak
berlebihan dalam darah, namun bila kadarnya berlebih asam urat akan
berperan sebagai prooksidan (McCrudden Francis H. 2000). Kadar asam
urat dapat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan urin. Nilai rujukan
kadar darah asam urat normal pada laki-laki yaitu 3.6 - 8.2 mg/dl sedangkan
pada perempuan yaitu 2.3 - 6.1 mg/dl.
Asam urat atau uric acid adalah asam hasil metabolisme protein
berupa asam-asam inti yang terdapat dalam inti sel. Setelah mengalami
berbagai macam proses biokimia akan menjadi oksida purin. Purin sendiri
merupakan salah satu turunan asam amino. Oksida purin ini dimetabolisme
lagi oleh suatu enzim dan menghasilkan asam urat. Jadi asam urat adalah
hasil akhir dari metabolisme tubuh dari bahan purin.
B. SIFAT DAN STRUKTUR KIMIA ASAM URAT
Asam urat merupakan asam lemah dengan pKa 5,8. Asam
uratcenderung berada di cairan plasma ekstraselular. Sehingga membentukion
urat pada pH 7,4. ion urat mudah disaring dari plasma. Kadar asam urat
di darah tergantung usia dan jenis kelamin. Kadar asam urat akan
meningkat dengan bertambahnya usia dan gangguan fungsi ginjal
(McCrudden Francis H, 2000). Di bawah mikroskop kristal urat menyerupai
jarum-jarum renik yang tajam, berwarna putih, dan berbau busuk.
Pembentukan asam urat dalam darah juga dapat meningkat
yang disebabkan oleh factor dari luar tertama makanan dan minuman
yang merangsang pembentukan asam urat. Adanya gangguan dalam
proses ekskresi dalam tubuh akan menyebabkan penumpukan asam urat di
dalam ginjal dan persendian. Jalur kompleks pembentukan asam urat dimulai
dari ribose 5-phosphate, suatu pentose yang berasal dariglycidic
metabolism, dirubah menjadi PRPP (phosphoribosyl pyrophosphate) dan
kemudian phosphoribosilamine, lalu ditransformasi menjadi inosine
monophosphate (IMP). Dari senyawa perantara yang berasal
dari adenosine monophosphate (AMP) danguanosine monophosphate (GMP),
purinic nucleotides digunakan untuk sintesis DNA dan RNA,
serta inosine yang kemudian akan mengalami degradasi
menjadi hypoxanthine, xanthine dan akhirnya menjadi uric acid (McCrudden
Francis H.2000).

C. CIRI-CIRI ASAM URAT


Berdasarkan subkomite The American Rheumatism Association yang
menetapkan kriteria diagnostik untuk asam urat adalah :
1. Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi.
2. Thopus terbukti mengandung kristal urat berdasarkan pemeriksaan
kimiawi dan mikroskopik dengan sinar terpolarisasi.
3. Lebih dari sekali mengalami serangan artthritis akut.
4. Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari.
5. Oligorthritis (jumlah sendi yang meradang kurang dari 4).
6. Kemerahan di sekitar sendi yang meradang.
7. Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau
membengkak.
8. Serangan unilateral (satu sisi) pada sendi metatarsophalangeal pertama.
9. Serangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki).
10. Thopus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago
artikular (tulang rawan sendi) dan kapsula sendi.
11. Hiperuricemia (kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dL).
12. Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja).
13. Serangan arthritis akut berhenti secara menyeluruh.
14. Ketika terjadi serangan arthritis akut, penderita diberikan terapi untuk
mengurangi peradangannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan
obat analgesikatau NSAID, kortikosteroid, tirah baring, atau dengan
pemberian kolkisin.
15. Setelah serangan akut berakhir, terapi ditujukan untuk menurunkan kadar
asam urat dalam tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan
kolkisin atau obat yang memacu pembuangan asam urat lewat ginjal
(misal probenesid) atau obat yang menghambat pembentukan asam urat
(misal allopurinol).

D. MACAM-MACAM PEMERIKSAAN ASAM URAT


1. Pemeriksaan Holistik
Pemeriksaan holistik adalah pemeriksaan yang menyeluruhdimana
pemeriksaan dilakukan dari kapan terjadinya nyeri, bagaimanam dapat
terjadinya nyeri. Setelah itu dilihat riwayat kesehatan, baru di tegakkan
diagnosis.
2. Pemeriksaan Enzimatis
Pemeriksaan enzimatis adalah pemeriksaan asam urat dengan prinsip uric
acid yang bereaksi dengan urease membentuk reaksi H2O2 dibawah
katalisis peroksiadase dengan 3,5 didorohydroksibensensulforic acid dan 4
aminophenazone memberikan reaksi warna violet dengan
indikator Quinollmine.

E. PENYEBAB ASAM URAT


Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit /
penimbunan kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering
terjadi pada penyakit dengan metabolisme asam urat abnormal dan kelainan
metabolik dalam pembentukan purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari
ginjal.Beberapa factor lain yang mendukung, seperti:
1. Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkan
asam urat berlebihan (hiperuricemia), retensi asam urat, atau keduanya.
2. Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi,
gangguan ginjal yang akan menyebabkan pemecahan asam yang dapat
menyebabkan hiperuricemia.
3. Karena penggunaan obat-obatan yang menurunkan ekskresi asam urat
sepertiaspirin, diuretic, levodopa, diazoksid, asam nikotinat, aseta zolamid
dan etambutol.
4. Mengkomsumsi makanan yang mengandung kadar purin yang tinggi
adalah jeroan yang dapat ditemukan pada hewan misalnya sapi, kambing
dan kerbau.

F. FAKTOR RESIKO ASAM URAT


Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat
adalah pola makan, kegemukan, dan suku bangsa. Di dunia, suku bangsa
yang paling tinggi prevalensinya pada orang Maori di Australia. Prevalensi
orang Maori terserang penyakit asam urat tinggi sekali, sedangkan di
Indonesia prevalensi tertinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di
daerah Manado-Minahasa karena kebiasaan atau pola makan ikan dan
mengonsumsi alkohol. Alkohol menyebabkan pembuangan asam urat lewat
urine itu ikut berkurang sehingga asam uratnya tetap bertahan di dalam darah.
Konsumsi ikan laut yang tinggi juga mengakibatkan asam urat. Asupan yang
masuk ke tubuh juga memengaruhi kadar asam urat dalam darah
(Indriawan,2009).
Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah
menjadi asam urat. Purin yang tinggi terutama terdapat dalam jeroan, sea food:
udang, cumi, kerang, kepiting, ikan teri. Menurut hasil pemeriksaan
laboratorium kadar asam urat terlalu tinggi, kita perlu memperhatikan
masalah makanan. Makanan dan minuman yang selalu dikonsumsi apakah
merupakan pemicu asam urat.
Pada orang gemuk, asam urat biasanya naik sedangkan
pengeluarannya sedikit. Maka untuk keamanan, orang biasanya dianjurkan
menurunkan berat badan. Yang paling penting untuk diketahui adalah kalau
asam urat tinggi dalam darah, tanpa kita sadari akan merusak organ-organ
tubuh, terutama ginjal, karena saringannya akan tersumbat. Tersumbatnya
saringan ginjal akan berdampak munculnya batu ginjal, atau akhirnya bisa
mengakibatkan gagal ginjal. Asam urat pun merupakan faktor risiko untuk
penyakit jantung koroner. Diduga kristal asam urat akan merusak endotel
(lapisan bagian dalam pembuluh darah) koroner. Karena itu, siapapun yang
kadar asam uratnya tinggi harus berupaya untuk menurunkannya agar
kerusakan tidak merembet ke organ-organ tubuh yang lain (Indriawan,2009).

G. GEJALA KLINIS ASAM URAT


Pada umumnya lokasi munculnya serangan rasa nyeri, bengkak,
merah, panas bila diraba, dan terganggunya fungsi sendi hanya pada satu
tempat, yakni pada pangkal ibu jari kaki (70-80%). Meskipun demikian
serangan ini bisa juga terjadi pada persendian lain seperti pergelangan kaki,
punggung kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, tangan atau jari tangan.
Selain pada sendi, serangan bisa juga terjadi pada jaringan dalam yakni ginjal,
yang kemudian menyebabkan munculnya penyakit kencing batu.
Pada tahap yang lebih parah (timbunan kristal urat atau tophisemakin
banyak) selain bisa menyebabkan hancurnya struktur sendi juga bisa merusak
struktur jaringan di bawah kulit. Tophi tampak seperti benjolan kecil
berwarna pucat yang muncul pada daun telinga, bagian punggung lengan,
bagian samping mangkok sendi lutut, dan pada tendon achilles. Bila kadar
asam urat darah tidak terkontrol, tophi bisa makin membesar dan
menyebabkan kerusakan sendi serta koreng. Koreng yang muncul bisa
mengeluarkan cairan kental sperti kapur yang mengandung kristal MSU
(monosodium urat monohidrat). Umumnya tophi muncul pada tahap kronik,
yakni bila penderita telah menderita rematik gout lebih dari sepuluh tahun dan
tidak mendapat pengobatan yang baik sehingga kadar asam urat darahnya
sering dalam kondisi tinggi.

H. JALUR TERJADINYA ASAM URAT


Mempelajari jalur asam urat disarankan memahami dahulu komposisi
asam inti dan peristiwa pelepasan (pembongkaran) Nitrogen yang ada dalam
protein. Manusia mengubah nukleosida purin yaitu adenosin dan guanosin
melalui senyawa-senyawa dengan reaksi yang beraneka menjadi produk akhir
berupa asam urat yang diekskresikan bersama urin. Penjelasan singkatnya
sebagai berikut : Adenosin mengalami deaminasi dengan bantuan enzim
adenosin deaminase menjadi inosin. Inosin difosforilasi oleh enzim
nuklesida purin fosforilase menjadi hipoxantin dan sambil
melepaskanribosa 1-fosfat dan Basa Nitrogen. Selanjutnya hipoxantin dan
guanin membentuk xantin dengan katalisis enzim xantin oksidase. Xantin
selanjutnya menjadi asam urat. Asam urat terbentuk dari katabolisma
basa nitrogen purin yaituadenin dan guanin. Ingat masih ada basa nitrogen
lain yaitu pirimidin(Timin, Sitosin, dan Urasil). Asam Urat dikeluarkan
melalui atau bersama urin. Jumlah netto asam urat manusia adalah 400-600
mg dalam 24 jam. Adanya kandungan asam urat di atas normal (normal
wanita 2.5 sampai 7.5 mg/dL atau setara 0.15 sampai 0.45 mmol/L, sedang
laki-laki 3 sampai 9 mg/dL atau setara 0.18 sampai 0.54 mmol/L)
mengindikasikan adanya penyakit encok biasa (Penyakit Asam Urat. Istilah
klinis hiperurisemia). Kemungkinan timbulnya penyakit tersebut ada dua
sebab yaitu:
1. Adanya peningkatan laju pembentukan asam urat
2. Kerusakan sistem katabolisme tubuh.
Peningkatan kadar asam urat dalam darah akan dideposit pada
sendi-sendi. Ini yang menyebabkan persendian mengalami sakit (kesemutan,
linu, atau mati rasa dan sulit digerakkan karena persendian mengalami
arthritis). Obat yang cocok adalah obat yang dapat menghalangi pembentukan
xantin, yaitu obat jenis alopurinal. Obat ini menghambat biosintesis
purin khususnya pada reaksi perubahan hipoxantin menjadi xantin oleh
enzim xantin oksidase. Struktur molekul obat ini mirip dengan struktur
Enzim xantin oksidase sehingga dapat menyainginya dan menghambat
produksi asam urat. Transportlipid dalam plasma, biosintesis lipid,
metabolisme jaringan lemak dan pengaturan mobilisasi lemak dan jaringan
lemak, lemak sebagaisumber energi untuk proses hidup, fungsi lemak tak
jenuh, metabolisme, lipoprotein plasma, peranan hati dalam metabolisme
lipid, proses xetogenesis dan terjadinya ketosis, metabolisme kolesterol.

I. PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN ASAM URAT


1. Pencegahan Asam urat
Ada berbagai langkah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah asam
urat yaitu :
a) Mengatur pola hidup dengan baik dan teratur.
b) Menggurangi kebiasaan buruk yaitu bagi perokok aktif.
c) Menghindari konsumsi yang mengandung lemak jenuh.
d) Jangan mandi pada malam hari.
e) Berolahraga yang rutin minimal 2-3 kali dalam seminggu.

Pencegahan lain yaitu tidak memakan makanan yang terdapat ditabel ini
karena makanan yang ada di dalam tabel mengandung asam urat.
KADAR PURIN
NO NAMA MAKANAN PER 100 GRAM SARAN
BM

1. Hati, ginjal, jantung, limpa, 150 -18 mg purin tidak


paru-paru, otak, sarden, kaldu boleh
daging, disantap

2. Daging, ikan, kerang, 50 - 150 mg purin harus


kacang-kacangan, buncis, kembang dibatasi
kol, bayam, asparagus, Melinjo
/emping, daun melinjo, dan jamur

3. Sayuran, buah-buahan, susu atau 0 - 15 mg purin Sangat


keju, telur, dan serealia disarankan

2. Pengobatan Asam urat


Pengobatan asam urat ada 2 yaitu
a. Secara medis
Obat-obatan yang digunakan untuk pengobatan asam urat yaitu :
- Allopurinol
- Prednisone
- Natrium diklofenak
b. Secara tradisional
Obat yang digunakan untuk mengobati asam urat yaitu :
- Sirsak dimakan begitu saja atau dijuice, dimakan atau minum tiap hari
- Daun salam 7 lembar direbus dengan dua gelas air kemudian diminum
pagi dan sore
- Labu siam diparut kemudian disaring diambil airnya diminum tiap hari.
- Cuka apel yang sudah jadi dan dicampur madu dengan ukuran satu
sendok madu ditambah 2 sendok makan cuka apel plus air hangat -/ 50 cc
dan diminum selama 1 minggu pagi bangun tidur dan kalau mau tidur
malam.
- Kentang mentah dan apel malang di juice.
- Tumbuhan yang tepat untuk pengobatan asam urat adalah Sidaguri
atau Sida rhombifolia L.
BAB IV
PEMBAHASAN

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA


STIKES GUNA BANGSA YOGYAKARTA

1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. S


2. Alamat dan telepon : RT003/RW 012
3. No Hp :
4. Pekerjaan kepala keluarga : Petani
5. Pendidikan kepala keluarga : SD
6. Komposisi keluarga :
N Nama Umu Jenis Hub. TTL Pekejaa Pendidik
o r Kelami Dgn n an
n KK
1. Samin 59 L Kepala Sleman, Petani SD
Th Keluar 31-12-19
ga 59
2. Suratiy 56 P Istri Sleman, IRT SD
ah Tn 01-01-19
62
3. Tri 120T P Anak Sleman, pegawa SLTA
Hastuti n 25-05-19 i
98
7. Genogram

 Tn. Samin adalah anak ke 3 dari 6 bersaudara.


 Ayah dari Tn. S DAN Ny. S sudah meningal
 Ny. Suratiyah adalah anak ketiga dari 3 bersaudara.
 Tn. Samin dan Ny. Suratiyah saat ini tidak tinggal serumah dengan
anak-anaknya karena anak pertama sudah menikah dan anak kedua
dan ketiga bekerja diluar negeri
 Ny. Suratiyah saat ini menderita penyakit asam urat kurang lebih 5
tahun yang lalu

8. Tipe keluarga
Tipe keluarga merupakan tipe keluarga The dyad family yaitu keluarga
yang terdiri dari suami dan istri ( tanpa anak ) yang hidup bersama dalam
satu rumah.

9. Suku bangsa
Suku bangsa keluarga adalah Suku Jawa.
Tn Samin: berasal dari Cangkringan, lahir dan besar dengan suku jawa.
Ny Suratiyah: lahir dan besar di Cangkringan, lahir dan besar dengan suku
jawa.
Keluarga Samin menerima keragaman dalam keluarga tersebut. Bahasa
sehari-hari yang digunakan dalam berkeluarga adalah bahasa Indonesia dan
Jawa.
Hubungan keperawatan dengan budaya: dalam kebudayaan keluarga Tn.
Samin sudah tidak ada budaya yang menentang hal-hal yang mendukung
kesehatan.

10. Agama
Agama yang dianut semua anggota keluarga adalah Islam.
Kegiatan agama rutin yang dilakukan di rumah adalah solat lima waktu.
Keluarga Tn. Samin selalu mengajarkan anak-anaknya untuk mengaji dan
solat lima waktu dengan tepat. Tidak ada nilai-nilai keyakinan agama yang
menentang kesehatan.

11. Status sosial ekonomi keluarga


Pendapatan keluarga dalam sebulan
Bapak: sebulan berpenghsilan ± Rp 500.000

12. Aktivitas rekreasi keluarga


Kegiatan rekreasi keluarga Ny. S adalah menonton Tv bersama di rumah,
dan ketika ada waktu libur Ny. S jarang ke tempat wisata.

A. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

13. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga yang dijalani Ny. S ini adalah tugas
perkembangan keluarga dengan Keluarga Dengan Anak Dewasa. Tahap ini
dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari
jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan
tetap tinggal bersama orang tua.
14. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Saat ini, keluaraga Ny. S sedang melalui tugas perkembangan sesuai
tahapan keluarga yakni dengan anak dewasa dan dalam keluarga Ny. S
melakukan semua tahap perkembangan keluarga tersebut.

15. Riwayat keluarga inti


Pembentukan keluarga pada keluarga Ny. S dimulai ketika Tn. S dan Ny. S
menikah pada tahun 1982. Pasangan Tn. S dan Ny. S menikah dan
dikaruniai 3 orang anak. Anak pertama yang pertama saat ini sudah
menikah, anak yang kedua dan ketiga saat ini sedang berada diluar negeri
untuk bekerja. Saat pengkajian Ny. S mengeluh kedua kaki terasa sakit dan
saat dilakukan pengecekan hasil kadar asam urat 10,1 mg/dL.

16. Riwayat keluarga sebelumnya


Ny. S mengatakan sudah 5 tahun menderita asam urat dan 2 tahun yang lalu
Ny. S pernah dirujuk ke Panti Nugroho karena asam urat yang tinggi yaitu
15 mg/dL.

17. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


18. Karakteristik rumah
Rumah keluarga keseluruhan Ny.S berukuran 10 x 10 m. Terdiri dari
ruang keluarga, dapur, dua kamar tidur, kamar mandi.
19. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tetangga keluarga Ny. S sebagian besar memiliki kandang sapi. Bila ada
masalah antara warga di selesaikan dengan musyawarah dengan Ny. S
sebagai penengah karena ketua RT.
Keluarga Ny. S memiliki hubungan baik dengan komunitas sekitar tempat
tinggalnya. Keluaga sering bertegur sapa dengan tetangga disekitar
rumah,dan juga mengikuti kegiatan dalam masyarakat misalnya pada
lingkungan tempat tinggal melakukan kerja bakti membersihkan halaman
rumah.
20. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Ny. S mengatakan sejak menikah pada tahun 1982 tinggal
bersama mertua. Dan pindah ke dusun Pagerjurang pada tahun 1988.

21. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga Ny. S merupakan keluarga yang dapat bersosialisasi dengan
lingkungan, Ny. S sering mengikuti kegiatan di lingkungan berupa arisan
RT, posyandu lansia, , dan sering mengikuti pengajian setempat.

22. Sistem pendukung keluarga


Jumlah keluarga Ny. S adalah 4 orang, dalam anggota keluarga tersebut
memiliki masalah kesehatan yakni Ny. S yang memiliki asam urat.
Keluarga Ny. S memiliki jaminan kesehatan berupa BPJS kehatan.

D. STRUKTUR KELUARGA
23. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang biasa digunakan keluarga sifatnya terbuka. Diantara
anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis. Dalam menghadapi
suatu permasalahan biasanya selalu dilakukan secara musyawarah dan tidak
mengandalkan ego masing-masing.

24. Struktur kekuatan keluarga


Keluarga mengatakan pengambilan keputusan terletak pada kepala keluarga
yaitu Ny. S dan sebelum mengambil keputusan dilakukan musyawarah
antara anggota keluarga. Peran dalam anggota keluarga sudah diarahkan
seperti Tn. S berperan sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah
untuk keluarga sebagai petani, sedangkan Ny. S sebagai ibu rumah tangga
yang mengurus suami
25. Struktur peran
Formal

 Tn. S sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah untuk


memenuhi kebutuhan keluarganya
 Ny. S berperan sebagai istri dan ibu bagi anaknya. Ny. S memiliki
peran untuk mengurusi rumah. .

Informal
 Setiap anggota keluarga selalu memiliki peran sebagai pendorong bagi
yang lain. Jika salah satu anggota keluarga tidak ada di rumah, rumah
menjadi sepi.

26. Nilai atau norma keluarga


Keluarga sangat menekankan untuk saling menghormati dan menghargai,
terlebih dengan orang yang lebih tua. Berbicara sopan dan bersikap santun
selalu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari

E. FUNGSI KELUARGA
27. Fungsi afektif
Keluarga mengatakan keluarga Ny. S saling mendukung kebutuhan
sehingga dapat terpenuhi kehidupan sederhana, dapat menyelesaikan
masalah dengan musyawarah dan keputusan keluarga yang terakhir
ditentukan oleh Tn. S sebagai kepala keluarga.
28. Fungsi sosialisasi
Keluarga mengatakan Ny. S dan Tn. S dapat membina hubungan pada
anak-anaknya sehingga dapat membentuk norma dan aturan-aturan.

29. Fungsi perawatan kesehatan


1) Makan
Ny. S memasak nasi, sayur dan lauk pauk sendiri setiap
harinya dan menyiapkan makanan untuk suami.
2) Pakaian
Ny. S selalu rajin mencuci pakaian setiap hari. Beliau juga
rajin dan selalu mensetrika pakaian keluarga.

 Kemampuan keluarga mengenal masalah


Keluarga Ny. S mengetahui penyakit yang diderita Ny. S adalah
asam urat, keluarga jarang mengecek kadar asam urat.

 Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit


Keluarga mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit, cepat
diperiksakan ke tenaga kesehatan.

 Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan yang sehat


Ny. S mengerti cara memelihara rumah sehat dan pengaruhnya pada
keluarga. Hal ini dibuktikan dengan jumlah jendela dan ventilasi yang
cukup untuk pertukaran udara di dalam rumah.

 Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan


Fasilitas kesehatan yang terdekat dari rumahnya adalah puskesmas dan
dokter praktik dan rumah sakit. Keuntungan mengunakan fasilitas
kesehatan adalah kesehatan keluarga Ny. S dapat ditangani dan
letaknya yang dekat bisa dengan mudah dijangkau.

30. Fungsi reproduksi


Keluarga Ny. S memiliki tiga orang anak. Ny. S mengatakan jarak kelahiran
anak pertama dan kedua adalah 6 tahun, begitu pun jarak kelahiran anak
kedua dan ketiga adalah 6 tahun.

31. Fungsi ekonomi


Keluarga Ny. S sudah tercukupi masalah kebutuhan pokoknya. Tn. s
sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah berusaha memberikan
fasilitas/kebutuhan yang layak..

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA


32. Stressor jangka pendek dan panjang
Jangka panjang: Keluarga mengatakan selama ini tidak ada hal-hal yang
membuat beban atau pikiran.
Jangka pendek: keluarga memikirkan tentang kedaan kedua anaknya yang
sedang bekerja diluar negeri.

33. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor


Keluarga Ny. S mengatakan apabila ada masalah baik dalam keluarga atau
masyarakat selalu menyelesaikannya dengan musyawarah.

34. Strategi koping yang digunakan


Keluarga mengatakan jika ada masalah dalam keluarga maka akan segera
dibahas dan diselesaikan secara bersama dalam keluarga. Jika ada anggota
keluarga yang sakit mengingatkan untuk segera periksa.

35. Strategi adaptasi disfungsional


Keluarga mengatakan tidak ada koping yang disfungsional. Jika ada
masalah dalam keluarga tidak menggunakan kekerasan, tidak memukul.
Selama ini tidak pernah menemukan masalah yang terlalu berat yang tidak
dapat diatasi.

36. Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi


permasalahan

G. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Tn. S Ny. S Intan N Faris maulana
TD 130/80mmHg 110/70mmHg 120/80mmHg -
N 82x/menit 78x/menit 80x/menit
RR 18x/menit 20/menit 23x/menit
S 36,40C 36,10C 35,80C
TB 161cm 153cm 142cm 105cm
BB 50kg 52kg 56kg 12kg
LILA 27 23
KEPALA Meshocepal Mesochepal Meshocepal Meshocepal
LEHER Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar thiroid kelenjar thiroid kelenjar thiroid kelenjar thiroid
THORAX Tidak ada wheezing Tidak ada wheezing Tidak ada wheezing Tidak ada
wheezing

ABDOMEN Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


kembung, tidak ada kembung, tidak ada kembung, tidak ada kembung, tidak
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan ada nyeri tekan
GENITALIA Tidak ada BPH dan Tidak ada benjolan Normal Normal
&PERIANAL penonjolan pada dan tidak ada
anus ( hemoroid ) hemoroid
EKSTREMITAS Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
bentuk, bergerak bentuk, bergerak bentuk, bergerak bentuk, bergerak
seimbang antara tidak seimbang seimbang antara seimbang antara
kanan dan kiri. antara kanan dan kanan dan kiri. kanan dan kiri.
Kekuatan otot 5. kiri. Kekuatan otot 5. Kekuatan otot 5. Kekuatan otot 5.

H. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


37. Praktik diet keluarga (nutrisi dan cairan)
Ny. S selalu masak setiap pagi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang
diberikan kepada keluarga. Tn. S makan tiga kali sehari. Lauk pauk yang
bisa disajikan adalah tempe goreng, tahu goreng dan berbagai macam
sayur-sayuran.

38. Istirahat dan Tidur Keluarga


Ny. S mengatakan biasa tidur siang 1-2 jam perhari dan Tn. S jarang tidur
siang karena bekerja.
39. Olah raga/ Mobilisasi
Ny. S dan Tn. S biasa mengikuti senam lansia sekali dalam seminggu

40. Eliminasi
Keluarga mengatakan tidak ada masalah dalam eliminasi. Keluarga biasa
menggunakan wc.

41. Personal hygiene


Keluarga mengatakan tidak ada masalah dalam personal hygine. Mandi
sehari minimal dua kali sehari. Kebutuhan air untuk mandi dan sanitasi juga
terpenuhi.

I. PENGKAJIAN PSIKIATRIK
42. Konsep diri
Keluarga selalu ingin sehat dan bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan
baik, keluarga meyakini jika sakit selalu ada obat untuk menyembuhkan.
Keluarga menganggap jika salah seorang dari anggota keluarga ada yang
sakit akan mempengaruhi keluarga yang lain.

43. Status kesehatan mental


Keluarga selalu bersabar jika memiliki masalah dan mencoba
menyelesaikan walaupun terkadang rasa cemas itu ada.

44. Pengkajian resiko


Apabila penyakit asam urat yang diderita Ny. S tidak mendapatkan
penanganan yang tepat penyakit tersebut bisa menjadi parah dan beresiko
menimbulkan komplikasi
J. PEMERIKSAAN PENUNJANG (laboratorium, rontgen, dll)
Keluarga mengatakan anggota keluarga belum pernah melakukan rontgen,
tetapi pernah periksa ke laboratorium lengkap sekitar.

H. HARAPAN KELUARGA
Keluarga Ny. S mengatakan senang ketika dirumah ada anak kesehatan
untuk memeriksa kesehatan,dan juga memberi penjelasan jika ada keluarga
yang sakit.
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM


1 Ds : Ketidakmampuan Kurang
- Keluarga mengatakan keluarga untuk pengetahuan
Ny. S sudah 5 tahun mengenal masalah
menderita asam urat kesehatan
dan jarang kontrol ke
dokter
- Keluarga mengatakan
Ny. S mengatakan
tidak mengatur pola
makan
- Keluarga mengatakan
Ny. S kedua kaki
sering sakit/kesemutan
Do :
- Hasil pemeriksaan
kadar asam urat 10,1
mg/dL

Diagnosa keperawatan Prioritas


Kurang pengetahuan/informasi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
untuk mengenal masalah kesehatan (Asam urat).
INTERVENSI KEPERAWATAN PADA KELURGA Ny. S di Dusun Pagerjurang, Kepuharjo

Tujuan Evaluasi
Diagnosa
Intervensi
Keperawatan TUM TUS Kriteria Standar

Kurang Selama 3 kali Selama 1x 60 Respon Asam urat 1. Diskusikan bersama keluarga.
pengetahuan/in adalah hasil
kunjungan menit verbal Pengertian Asam urat
formasi akhir dari
berhubungan rumah, kunjungan metabolisme 2. Motivasi keluarga untuk menyebut
dengan tubuh dari bahan
keluarga keluarga kembali asam urat
ketidakmampu purin.
an keluarga menunjukan diharapkan 3.Berikan pujian atas jawaban yang
untuk
pengetahun keluarga tepat
mengenal
masalah tentang asam mampu
kesehatan
urat mengenali
(Asam urat).
masalah
Dengan cara : kesehatan
Menjelaskan (Asam Urat)
penyakit asam
urat
IMPLEMENTASI
Diagnosa Hari, Implementasi Evaluasi Formatif
Keperawatan tanggal/jam
Kurang Jumat, 26 1.Mendiskusikan S: Ny S mengatakan asam urat adalah penyakit yang
pengetahuan/informasi Januari 2018 bersama keluarga disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumsi
berhubungan dengan 13.45 Wib pengertian Asam urat makananan yang mengandung zat berbahaya seperti tahu,
ketidakmampuan tempe, kacang-kacangan dan daun singkong.
keluarga untuk
mengenal masalah O: Ny S sangat kooperatif saat diberikan penyuluhan dan
demonstrasi.
kesehatan (Asam
urat). 2.Memotivasi keluarga S: Ny S mengtakan salah satu pencegahan asam urat
adalah dengan mengkonsumsi rebusan daun seledri
untuk menyebut kembali
cara pencegahan asam O : Ny S meminum rebusan air daun seledri ± 150cc yang
telah dibuat oleh mahasiswa
urat
3.Memberikan pujian
S : Ny S mengatakan sangat senang setelah mendapatkan
jawaban yang tepat.
penyuluhan tentang asam urat dan pencegahannya
O : Ny S mampu menjawab semua pertanyaan yang
diajukan dengan baik.
EVALUASI
Hari/tanggal/jam Diagnosa keperawatan Evaluasi Sumatif
Jumat, 26 Januari 2018 Kurang pengetahuan/informasi S : Ny. S mengatakan sudah mengerti
tentang asam urat
15.00 Wib berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga untuk mengenal masalah O : Ny S kooperatif saat diberikan
penyuluhan dan demonstrasi.
kesehatan (Asam urat).
A : Masalah teratasi

P : Lanjutkan intervensi mandiri


perawatan pembuatan rebusan air daun
seledri

Você também pode gostar