Você está na página 1de 5

ilangnya hati nurani

POSTED BY RINIW P ON 10:07 AM, 06-JAN- 13 • UNDER: ARTI KEL PSYCHOLOGY

Assalamu'alaikum.Wr.Wb..

Selamat pagi semuanya ?

Masih sempatkah kalian baca koran di pagi hari dan waktu-waktu luang anda ?

Atau lebih suka brangkat dan bangun tidur menyapa PC atau 'game' ??

Masih ingat ya jaman dulu media koran sangat merajai negri kita

Sebagai media cetak yang membantu kita mengetahui dunia luar ?? .

Lalu di jaman modern ini.

pernahkah hati kita mengamati dan tersentak dengan isi berita di dalam nya ?

Dulu hanya orang-orang berprestasi yang masuk koran.

Tapi sekarang para koruptor dan pelaku kriminal justru jadi berita utama.

Berita yang berisi kebaikan juntru di letakan halaman belakang.

Itupun hanya sedikit..!!

Saya masih ingat,dulu ketika saya masih sekolah SMP,

Membaca berita bayi yang di buang ke tempat sampah.

Membuat hati saya menangis.

Walaupun saat itu saya masih remaja.

Dan sebagai wanita,impian menjadi ibu masih jauh.

Saya tidak sampai hati membaca berita tersebut.

Tapi sekarang kasus-kasus bayi yang di buang semakin sering.

Jujur hati saya tidak menangis lagi seperti dulu !!

Entah salah media yang selalu memberitakan kasus-kasus ini

Atau ada yang salah dengan hati

dan sisi kemanusiaan saya.


Sempat hal ini saya diskusikan dengan teman-teman sebaya.

Mereka juga mengeluhkan hal yang sama.

Kami makin biasa melihat dan mendengar berita kejahatan.

Dibanding hal-hal yang ber perikemanusiaan.

Sehingga yang seharusnya menyentuh hati

justru terasa biasa saja.

Mungkin terlalu sering di hadapkan pada beritta yang isinya tak 'peduli hati '

jadi hati kita tak berfungsi lagi

Atau mungkin tuntutan jaman yang membuat kita tidak lagi menebar benih-benih kemanusiaan lagi ???

Disisi lain kami sepakat dengan.

bahwa manusia sekarang lebih cuek dengan manusia lain.

Dijalan atau dimana saja banyak kita temukan

Jika ada orang lain yang bawaanya jatuh,

Lebih banyak orang yang berlalu

Daripada yang membantu mengambilkan.

Coba deh kita perhatikan di bus-bus atau angkutan umum.

Anak-anak muda duduk dan mendengarkan musik.

serta membiarkan orang tua atau orang hamil berdiri.

Sangat sedikit kita yang rela memberikan bangku untuk beliau.

Anda pernah mengalaminya ??

Ada juga nih cerita waktu saya ikut jadi relawan pasca bencana merapi.

Disana banyak donatur yang menanamkan saham amal.

Tapi juga saya rasakan banyak cukong-cukong yang mencari ladang memperkaya diri.

Disana pemerintah melarang mengeruk reruntuhan banjir lahar memakai alat.( orang sana menyebutnya ' bego'

pengeruk pasir dan bebatuan ).


Selain merusak tekstur tanah,

Dari segi kemanusiaan untuk memperkerjakan penduduk setempat.

Sebenar nya teori yang sangat bagus.

Namun sayang,,..yaitu tadi....

Hati mereka tidak difungsikan.

Yang 'dekat' dengan atasan bisa leluasa menggunakan alat.

Yang tentu saja mengalahkan kami yang masih ber idealis memakai sistim manual

Yaitu tenaga manusia.

Dari sudut pendapatan memang perbedaanya sangat jauh.

He he he ..takut di bilang saya cuma mengarang cerita,maka saya jelaskan sedikit aja ya.

Pada saat habis bencana,orang bebas memilih lahan untk ambil renruntuhan secara gratis.

Asal tidak merusak.

Untuk satu truk,butuh paling sedikit 5 orang tenaga pengeruk.

dengan upah sekali periode( satu truk ) 30 ribu rupiah per orang.

Dan kalau hanya pakai truk bak kayu

Sehari hanya dapat 2 ret.

Sedangkan kalau pakai dum truk bisa 3x.

Pada mulanya memang pada disiplin.

Tapi lama-lama umpet-umpet an pakai alat.

Yang disewa per jam yang bisa mengeruk sebanyak 5 truk hanya 120 ribu rupiah.

Yang ' dekat ' dengan atasan bisa santai saja kipas-kipas.

Mata hatinya ditutup rapat untuk melihat penduduk sekitar yang kehilangan segalanya.

juga mata pencaharian.

Hatinya tak tersentuh sama sekali.

melihat orang-orang yang sudah jatuh tertimpa tangga.


Kalau mereka bisa berteriak.

Mereka akan protes tumpah darahnya di acak-acak..

musibah mereka diper alat... !!

Untuk bencananya sendiri yang sudah menjadi takdir dari Tuhan masih bisa diterima.

Tapi ulah manusia-manusia sesamanya itu...??.

Sekarang ini banyak media yang sering memberitakan kejadian buruk

ketimbang berita baik.

lebih banyak berita kejahatan ketimbang prestasi.

Rasanya mata dan telinga serta otak kita

sudah terlalu terbiasa dengan

berita-berita miris dan menyedihkan.

Mulai dari pemerkosaan sampai ibu yang tega membunuh buah hatinya dan lain-lain.

Yang tak ada segi baiknya selain hanya membuat hati kita jadi kebal.

Banyak orang meneriakan ' kedamaian '

Tapi kasus kekerasan semakin meningkat !!!

Banyak orang ingin hidup' damai, '

Tapi mematikan sikap toleransi...!!!

Makin banyak orang yang ingin hidupnya 'bahagia '

Tapi menginjak kebahagiaan orang lain...!!!

Coba mari kita kembalikan pada diri sendiri..

Sudahkah kita' mati rasa '

dan menjadi manusia yang hanya hidup di dunia ..???

Atau hati nurani kita masih hidup

Dan mau melakukan sesuatu untuk orang lain ???


Semoga yang sedikit ini.

Berkenan menjadi sebuah bahan renungan

Dan membuat hati nurani kita hidup kembali.

Hati yang selalu membimbing kita pada kebaikan.

Dan hati yang membuat kita dekat dengan Tuhan.

Amiin...

Sumber tulisan dari hati nurani saya.

Tak lupa jika ada yang salah mohon di maafkan

dan dibetulkan.

Sebagai manusia tak luput dari khilaf dan salah.

Serta jauh dari kesempurnaan

Terima kasih.Semoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum.Wr.Wb...

Você também pode gostar