Você está na página 1de 4

POSTER PERSUASI

Masing-masing orang dilahirkan dengan kemampuan yang berbeda-beda. Tetapi jika


diperbolehkan untuk memilik, setiap orang saat ini berprofesi sebagai seorang Sales atau
bekerja di bidang Marketing pasti sangat ingin dilahirkan dengan bakat persuasi. Memang,
kemampuan persuasi tidak hanya dibutuhkan oleh seorang Sales maupun orang dengan
pekerjaan di bidang Marketing. Persuasi adalah kemampuan yang dibutuhkan oleh setiap
orang agar dapat menjalani setiap aspek kehidupannya dengan lebih mudah. Mengapa
dikatakan begitu, karena seseorang dengan sifat persuasif akan mampu “menarik” orang-
orang di sekitarnya untuk setuju dengan hal-hal yang dilakukan dan disampaikannya.
Persuasi dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk komunikasi yang bertujuan untuk
mempengaruhi dan meyakinkan orang lain. Dalam persuasi, seorang persuader dianggap
berhasil jika ia mampu mempengaruhi kepercayaan dan harapan orang lain setelah ia
melakukan ajakan dengan cara memaparkan berbagai alasan dan prospek-prospek baik dari
sebuah barang atau sebuah kondisi. Tidak ada sifat memaksa dari persuasi karena persuader
hanya menyampaikan apa yang menjadi kelebihan dari apa yang persauder paparkan.
Hal yang paling utama dari persuasi adalah menonjolkan kelebihan tanpa harus
menutupi kekurangan. Sehingga orang yang sedang dipersuasi akan mengetahui kelebihan
dan kekurangan suatu hal sekaligus, namun tetap melihat kelebihan hal tersebut sebagai
sesuatu yang lebih menonjol. Dari penjelasan diatas jika diberi stimulus atau ajakan untuk
mempercayai ajakan persauder, dapat diartikan seseorang dapat mengalami perubahan sikap.
Ada beberapa teori perubahan sikap, diantaranya adalah :
1. Teori Rosenberg
Dikenal dengan Teori (Affective-Cognitive Consistency) dalam hal sikap, kadang-
kadang terkenal pula dengan sebutan teori dua faktor. Dalam teori ini Rosenberg lebih
memusatkan perhatian pada hubungan komponen kognitif dan komponen afektif. Merurut
Rosenberg pengertian kognitif dalam sikap tidak hanya mencakup tentang pengetahuan-
pengetahuan yang berhubungan dengan obek sikap, melainkan juga mencakup kepercayaan
atau beliefs tentang hubungan antara objek sikap itu dengan sistem nilai yang ada dalam diri
individu. Komponen afektif berkaitan dengan bagaimana persamaan yang timbul pada
seseorang yang menyertai sikapnya, dapat positif dan juga dapat negatif sesuai dengan objek
sikapnya. Suatu hal yang penting dalam penerapan teori sikap ini adalah dalam kaitanya
dengan pengubahan sikap. Karena hubungan komponen afektif dan kognitif konsisten, maka
bila komponen afektifnya berubah maka kompoen kognitifnya juga akan berubah. Pada
umunya dalam rangka pengubahan sikap, orang akan mengubah dahulu komponen
kognitifnya hingga akhirnya komponen afektifnya juga akan berubah, yang nantinya juga
akan memberi perubahan pada sikapnya.
2. Teori Festinger
Teori Festinger dikenal dengan teori Disonansi Kognitif (The Cognitive Disonance
Theory). Dasar dari teori ini adalah jika seseorang memiliki dua ide dan pikiran yang bersifat
simultan dan saling berkontradiksi, maka orang tersebut akan mengalami disonansi kognitif,
misalnya seorang perokok yang mengerti bahwa merokok dapat mengakibatkan penyakit
kanker paru-paru.
Kognisi : “saya seorang perokok”
Tidak sesuai kognisi : “merokok dapat mengakibatkan sakit kanker paru-paru”
Kondisi yang seperti di atas, membuat seseorang akan berada dalam keadaan “Disonansi”.
Disonansi dapat menyebabkan ketegangan psikologis yang mendorong seseorang
untuk mengurangi disonansi tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut cara untuk mengurangi
atau menghilangkan disonansi yaitu :
a. Merubah Perilaku
Perilaku yang tidak cocok (disonansi) dengan apa yang diketahui atau kepercayaan maka
dapat ditempuh dengan jalan mengubah perilaku sesuai dengan apa yang diketahui atau
sesuai dengan kepercayaan, misalnya, seorang perokok yang mengetahui bahaya merokok
yang dapat mengakibatakan penyakit kanker paru-paru, maka untuk menghilangkan
disonansi perokok itu berusaha untuk tidak merokok lagi.

b. Mengubah Lingkungan
Seseorang yang berhasil mengurangi disonansinya, maka diharapkan dapat juga
mengubah lingkungannya, misalnya perokok itu mampu meyakinkan teman-teman atau
saudara-saudaranya bahwa merokok dapat menyebabkan penyakit kanker paru-paru.

c. Menambah Elemen Baru


Apabila dua cara di atas masih sulit dilakukan, maka dapat dicari elemen baru untuk
mengurangi disonansi yang terjadi atau mengimbangi, misalnya, para dokter yang
merokok padahal mereka tahu mengenai bahaya rokok bagi kesehatan, atau mencari
dukungan yang menyatakan bahwa merokok tidak menyebabkan penyakit kanker paru-
paru.
Contoh poster Persuasif

Poster tersebut menyampaikan bahwa sebagai anak-anak harus sekolah agar masa
depan yang dilanjutkan lebih baik dari sebelumnya. Anak-anak dalam kondisi kurang mampu
biasanya tidak ada niatan untuk sekolah bahkan sangat sedikit yang beranggapan bahwa
sekolah itu menyenangkan. Namun, sebagai generasi penerus bangsa anak-anak dari kalangan
manapun harus menyelesaikan pendidikannya sampai selesai. Saat ini pemerintah sudah
menyiapkan beberapa fasilitas untuk proses pembelajaran yang lebih efisien dan layak untuk
anak-anak menempuh masa sekolahnya dengan baik.
Poster diatas berisi tentang ajakan kepada anak-anak untuk semangat bersekolah dan
terus berusaha meskipun kendala yang dihadapi terus beratangan. Anak-anak akan dibimbing
oleh guru dan akan diarahkan dengan baik. Misalnya, didalam proses pembelajaran tidak
hanya belajar dalam ruangan namun adapun disela-sela pembelajaran diadakan permainan
dan sifatnya tetap dalam pembelajaran, dan yang terakhir anak-anak juga dikenalkan dengan
teman-teman lain yang sebaya ataupun kakak dan adik kelasnya. Tidak hanya didalam kelas
anak-anak dapat berkomunikasi melainkan diluar kelas anak-anak mendapatkan pengalaman
menarik untuk masa depannya.
Poster yang bersifat ajakan tersrbut dikususnya atau diarahkan kepada anak-anak yang
putus sekolah atau mempunyai pandangan lain untuk sekolah. Disini dijelaskan bahwa
sekolah tidak membosankan , melainkan dengan sekolah dapat mendapatkan pengalaman
yang tidak ada didunia lainnya. Sekolah juga mendapatkan ilmu yang tidak akan di dapatkan
didunia luar.
Dengan adanya poster tersebut diharapkan anak-anak bisa bersekolah dan semangat
untuk menempuh ilmu. Fasilitas yang disediakan sudah memadai tinggal bagaimana anak-
anak menyikapi dan mau belajar dengan semangat tanpa halangan apapun.
Jika digabungkan dengan teori dapat disimpulkan bahwa anak-anak terlebih dahulu
diberi pengarahan tentang sekolah dan sedikit demi sedikit diajak dan dianjurkan untuk
sekolah. Karena sekolah itu menyenangkan, dengan sekolah anak-anak dapat menggapai cita-
citanya. Namun tidak menutup kemungkinan pikiran anak-anak tersebut akan berubah
dengan sendirinya. Harus diberi imbangan dengan semangat dan penguatan motivasi terhadap
anak.

Você também pode gostar