Você está na página 1de 2

Tanggal : 07 Oktober 2017 Metologi Penelitian

Nama Mahasiswa : Malihatun Maghfiroh Lokasi Penelitian : Fakultas Farmasi Universitas


Informasi Citasi Andalas Padang
Pengarang : Variabel yang diteliti : Hewan
Cassia alata L. as Active Anti-Cutaneous Metode Pengumpulan Data : kualitatif
Anaphylaxis in White Male Mice
Tahun :2015
Judul Artikel :
Aktivitas Ketepeng Cina (Cassia alata L.)
sebagai Anti Anafilaksis Kutan Aktif pada
Mencit Putih Jantan.
Penerbit/Nama Jurnal
Volume:2
Issue/no:2
Halaman:43-50
Latar Belakang Hasil Penelitian/Study

Telah dilakukan pengujian efek anti Pada penelitian ini diguanakan metoda
anafilaksis kutan aktif dari ekstrak etanol daun anafilaksis kutan aktif yang juga dikenal
ketepeng cina (Cassia alata L.) pada mencit dengan metoda Ovary (Kresno, 2001; Katzung,
putih jantan. Pengujian dilakukan dengan tiga 2002). Reaksis anafilaksis kutan aktif adalah
variasi dosis ekstrak (100, 300, 900 mg/kg bb) reaksi anafilaksis yang terjadi secara lokal pada
yang diberikan secara oral. Adanya efek anti kulit, dimana antibodi dibentuk secara aktif
anafilaksis ditandai dengan perpanjangan oleh tubuh hewan percobaan sendiri karena
waktu timbul, penurunan diameter dan pemberian antigen tertentu (Mutschler, 1993).
intensitas warna bentolan biru yang terbentuk Anafilaksis adalah penyakit yang parah,
pada punggung mencit dengan menggunakan mengancam kehidupan atau reaksi
larutan biru Evans sebagai indikator yang hipersensitivitas sistemik (Harper et al, 2009).
disuntikan secara intra vena. Hasil penelitian Faktor-faktor orang yang rentan terkena
menunjukan bahwa ekstrak etanol daun anafilaksis yaitu ibu hamil, bayi, orang tua, dan
ketepeng cina (Cassia alata L.) (100, 300, 900 orang–orang penderita penyakit kardiovaskular
mg/kg bb) memberikan efek yang berbeda (Estelle et al, 2011). Salah satu pencegahan
nyata antara masing-masing dosis ( p<0,05). terhadap serangan anafilaksis yaitu injeksi
Efek yang paling baik diberikan pada dosis 900 ephinefrin dan biasanya diberi imunoterapi
mg/kg bb. melalui subkutan untuk mencegah racun
anafilaksis (Estelle et al, 2012). Salah satu
pemicu terjadinya reaksi anafilaksis adalah
obat anastesi, yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada otak (Ebo et al, 2007). Salah
satu tanda terjadinya anafilaksis yaitu
melakukan pengujian secara in vitro–test
(untuk beberapa allergen) yang membantu
membedakan resiko klinis anafilaksis dari
sensitisasi asimtomatik (Estelle et al, 2013).
Tujuan Penelitian/Study Implikasi hasil penelitian
Tujuan utama penelitian ini ialah Tidak ada pembanding
membuktikan bahwa sesuatu yang alami bukan
berarti kampungan atau ketinggalan zaman.
Tidak sedikit orang yang berkecimpung di
dunia kedokteran modern, saat ini
mempelajari obat-obat tradisional. Tumbuh-
tumbuhan berkhasiat obat
dikaji dan dipelajari secara ilmiah.
(Furnawanthi, 2005).
Pertanyaan Penelitian Kekuatan Penelitian/Study

Apakah sebagian besar masyarakat mendukung Dari penilitian tersebut didapatkan data dari
sepenuhnya dengan pengobatan tradisional susut pengeringan sebesar 9,12% menurut
menggunakan mencit putih tersebut? (Departemen Kesehatan RI, 2008) tidaklebih
dari 10%, dan kadar abu total sebesar 3,40%
menurut (Departemen Kesehatan RI, 2008)
tidak lebih dari 6%.
Desain Penelitian study Keterbatasan penelitian/ study
Analisis
Dari data-data diatas tampak bahwa ekstrak
daun ketepeng cina dapat menghambat atau
mengurangi manifestasi reaksi alergi yang
diamati sebagai pembentukan bentolan
berwarna biru pada punggung mencit
percobaan baik terhadap waktu timbul bentolan
biru, diameter bentolan, maupun intensitas
warna bentolan biru tersebut.
Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pemberian ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata L.) dengan dosis 100, 300 dan 900
mg/kg bb dapat menghambat terjadinya reaksi anafilaksis kutan aktif pada mencit putih jantan.
2. Pemberian ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata L.) pada dosis 900 mg/kg bb
memberikan efek yang paling baik.

Você também pode gostar