Você está na página 1de 3

NAMA : DWI RACHMA SEPTIANI

NIM : 082 001600 082

1. Apa yang dimaksud dengan Riset Arsitektur?


Riset adalah terjemahan dari bahasa Inggris research, yang merupakan gabungan dari kata re
(kembali) dan to search (mencari).Jadi, riset dapat diartikan sebagai mencari kembali. Sedangkan,
arsitektur adalah ilmu dan seni perencanaan dan perancangan bangunan. Berdasarkan kedua definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa riset arsitektur adalah upaya seorang peneliti(dalam hal ini disebut
arsitek) melakukan survey, mengumpulkan data, analisis, sintesis, dan konsepsi mengenai bidangnya.
Umumnya arsitek lebih menekankan penelitiannya pada penemuan konsep rekayasaan ruang fisik
kegiatan manusia saja. Disamping itu seorang arsitek demi keinginan pemakai harus memposisikan
arsitektur diatas dasar ilmu-ilmu alam dan kemanusiaan, yang sama-sama ilmu empiris. Dengan kata
lain, didalam mencari kebenaran, arsitek lebih banyak memakai cara kerja induktif, yaitu cara kerja
dengan langkah-langkah berupa observasi, eksperimen, dan penemuan.
2. Bagaimanakah cara mendefinisikan problem yang spesifik (focus) dalam penelitian?
Penelitian selalu didahului oleh rasa ingin tahu (ketidaktahuan = masalah). Ketidaktahuan dalam
diri seseorang menimbulkan rasa ingin ‘mencari’ sesuatu yang nantinya berupa ilmu
pengetahuan/pengalaman baru. masalah tersebut timbul karena kesenjangan antara harapan dan
kenyataan, cita-cita dan realita, rencana dan pelaksanaan. Masalah merupakan bagian dari
“kebutuhan” seseorang untuk dipecahkan seperti sesuatu yang belum diketahui, sesuatu yang ingin
diketahui. Hal yang harus dilakukan adalah menentukan dulu permasalahannya apa. Sebagian besar
pemecahan masalah tergantung pada pengetahuan peneliti tentang masalah tersebut.Kemudian baru
mendeskripsikan masalah tersebut dan mengidentifikasi masalah yang sudah didekripsikan, sehingga
dalam sebuah kasus masalah harus dideskripsikan dengan jelas, sehingga menimbulkan dasar
kebenaran yang konkrit yang nantinya berupa goals dari problem yang kita identifikasi.
3. Bagaimanakah outline dalam menyusun pendahuluan?

a. Latar belakang
 Mengapa masalah tersebut penting untuk diteliti, menarik perhatian peneliti, tidak
menimbulkan masalah sosial
 Permasalahan yang harus dipecahkan dengan IPTEK dan didukung oleh sumber / rujukan yang
benar . Mengacu kepada landasan ilmu dan hasil penelitian sebelumnya sebagai dasar untuk
dilakukan penelitian lanjutan
 Uraikan fenomena / fokus permasalahan yang menjadi “hot issue” saat ini disertai dengan
data/informasi (berikan sumber rujukannya).
 Uraikan alasan tujuan perlu dilakukannya penelitian.misalnya: manfaat hasil penelitian yang
akan diperoleh dan siapa yang akan memproleh manfaatnya
b. Identifikasi (Perumusan ) Masalah
 Kegiatan untuk menentukan kesenjangaan antara harapan dan kenyataan.
 Faktor2 apa saja yang terkait dengan masalah tersebut
 Memilah-milah menjadi masalah yang lebih kecil
 Memilih masalah yang paling esensial untuk diteliti
 Dirumuskan dalam pernyataan masalah secara spesifik berdasarkan uraian latar belakang.
c. Pertanyaan Penelitian
 Merupakan pertanyaan yang perlu dicari jawabannya melalui penelitian.
 Bisa mencakup seluruh rumusan masalah atau sebagian
 Dinyatakan dengan kalimat Tanya
d. Tujuan Penelitian
 Tujuan penelitian disusun untuk menemukan jawaban masalahpenelitian.
 Harus ada hubungan yang jelas antara tujuan penelitian dengan rumusan masalah
 Tujuan penelitian selalu dinyatakan dengan kalimat deklaratif
e. Kegunaan (Manfaat) Penelitian
 Pernyataan manfaat penelitian secara praktis maupun teoritis untuk menjawab masalah-
masalah mikro atau makro, atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan
4. Apa yang dimaksud dengan Rationale Research?

Rasional dapat diartikan sebagai cara berpikir dengan rasio atau berlandaskan pemikiran yang
logis. Pemikiran ini ada dengan sendirinya pada diri masing masing individu. Dalam sebuah penelitian
pengajuan hipotesis begitu penting karena merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi.
Hipotesis itu berupa jawaban sementara berdasarkan penalaran masing-masing, yang nantinya
kebenarannya harus diuji. Dari hipotesis itu kita akan mengetahui tentang hubungan antara apa yang
kita cari atau yang ingin kita pelajari.
Ketika kita melihat mobil yang tidak berfungsi dengan baik maka dapat di “pikir” dan dipastikan
kalo ada komponen di dalam mobil yang rusak atau sudah perlu diganti. Pemikiran tentang ada
sesuatu yang tidak beres ini merupakan suatu hal rasional yang timbul dari fenomena yg timbul.
Begitulah sebuah pemikiran rasional muncul dengan sendirinya. Hal tersebut akan berujungpada
pencarian/pembuktian akan hipotesis tadi, dimana akan timbul pemikiran bahwa mungkin akinya
rusak atau mesinnya sudah tua sehingga dari situ kita dapat teliti apakah hipotesis tersebut valid atau
tidak. Ataukah mungkin setelah melakukan riset justru hipotesis tersebut bertentangan dengan hasil
riset.

5. Apa keterkaitan antara metode dengan metodologi penelitian?

Pengertian metode dalam KBBI diartikan sebagai cara teratur yang dipakai untuk melakukan
sebuah usaha dengan harapan tujuannya tercapai. Sehingga berdasarkan definisi tersebut metode
penelitian merupakan sebuah cara sistematis yang digunakan peneliti untuk
pengembangan/pengujian suatu teori dengan pengumpulan data, memproses data, analisis, dan
interpretasi hasil analisis untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menyelesaikan suatu masalah
dengan melakukan pendekatan ilmiah sehingga seseorang akan berusaha untuk memperoleh
kebenaran ilmiah yang nantinya dapat di pertanggung jawabkan.

Sedangkan, metodologi merupakan sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang


dilakukan atau dapat juga diartikan sebagai analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode.
Sehingga berdasarkan definisi tersebut metodologi penelitian merupakan usaha penyelidikan secara
sistematis berdasarkan ilmu pengetahuan untuk mempelajari suatu obyek, dengan disertai bukti-
bukti yang lengkap, menguatkan dan benar. Sehingga dalam pengambilan data diperlukan objek yang
jelas untuk dikaji dan dianalisa.

Berdasarkan kedua pemahaman tersebut dapat dipahami bahwa metodologi merupakan sesuatu
yang lebih besar dari metode. Metodologi merupakan kegiatan pemilihan metode apa yang akan
digunakan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Suatu objek yang diteliti dipelajari dan
dikaitkan dengan ilmu pengetahuan yang menjadi landasan teorinya. Sedangkan metode merupakan
cara dimulai dari pengumpulan data-data dapat berupa eksperimen atau interview sehingga suatu
pertanyaan dalam penelitian dapat terjawab. Dengan kata lain, metode berada di dalam metodologi
sehingga pembahasan metologi lebih luas jika dibandingkan dengan metode.

Você também pode gostar