Você está na página 1de 1

LARUTAN BAKU PRIMER DAN SEKUNDER

Larutan baku primer yaitu larutan dimana dapat diketahui kadarnya


dan stabil pada proses penimangan, pelarutan, dan penyimpanan.

Adapun syarat – syarat larutan baku primer :


- Mempunyai kemurnian yang tinggi
- Rumus molekulnya pasti
- Tidak mengalami perubahan selama penimbangan
- Berat ekivalen yang tinggi (Agar kesalahan penimbangan dapat
diabaikan)
- Larutan stabil didalam penyimpanan

Larutan standar primer adalah larutan standar yang konsentrasinya diperoleh dengan cara menimbang.
Contoh senyawa yang dapat dipakai untuk standar primer adalah:

 Arsen trioksida (As2O3) dipakai untuk membuat larutan natrium arsenit NaASO2 yang dipakai untuk menstandarisasi
larutan natrium periodat NaIO4, larutan iodine I2, dan cerium (IV) sulfat Ce(SO4)2.
 Asam bensoat dipakai untuk menstandarisasi larutan natrium etanolat, isopropanol atau DMF.
 Kalium bromat KBrO3 untuk menstandarisasi larutan natrium tiosulfat Na2S2O3.
 Kalium hydrogen phtalat (KHP) dipakai untuk menstandarisasi larutan asam perklorat dan asam asetat.
 Natrium Karbonat dipakai untuk standarisasi larutan H2SO4, HCl dan HNO3.
 Natrium klorida (NaCl) untuk menstandarisasi larutan AgNO3
 Asam sulfanilik (4-aminobenzene sulfonic acid) dipakai untuk standarisasi larutan natrium nitrit.

Larutan baku sekunder yaitu larutan dimana konsentralisinya ditentukan dengan jalan pembekuan dengan larutan
atau secara langsung tidak dapat diketahu kadarnya dan kestabilannya
didalam proses penimbangan, pelarutan dan penyimpanan.

Adapun syarat – syarat larutan baku sekunder :


- Derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer
- Berat ekivalennya tinggi
- Larutan relatif stabil didalam penyimpanan

Você também pode gostar