Você está na página 1de 3

Mekanisme Tidur :

Tidur merupakan suatu proses yang normal pasti dialami setiap manusia. Seperti halnya siklus
dalam tubuh lainya, siklus bangun tidur dikontrol oleh otak. Bagian otak yang mengontrol yaitu RAS dan
Hipotalamus

Siklus bangun tidur dinamakan irama circadian. Siklus ini dikontrol oleh bagian pada hipotalamus
bernama Nukleus Supraciasmaticus. Nukelus ini mengatur “jam biologis” tubuh. Nukelus ini

menghasilkan “Protein jam” yang dikode oleh gen pada nucleus ini sendiri dan mengelilingi sitosol.
Seiring berjalannya hari, protein ini makin banyak dan akhirnya membuat efek inhibisi yaitu
menghambat produksinya sendiri. Protein ini lalu diurai dalam nukelus sehingga lama kelamaan efek
inhibitoriknya berkurang dan protein ini diproduksi lagi. Begitu seterusnya protein ini diproduksi.

Jam biologis juga melakukan sinkronisasi dengan keadaan diluar. Dalam sinkronisasi ini SCN
bekerja sama dengan hormon melatonin yang dihasilkan oleh kelenjar Pineal. Jam biologis disesuaikan
dengan kondosi siang dan malam pada lingkungan. Terdapat sel pada ganglion retina yang khusus
mendeteksi gelap dan terang. Sel ini akan menghasilkan Melanopsin. Melanopsin yang dihasilkan akan
memberi sinyal ke kelenjar Pineal melalui traktus Retikulohipotalamikus. Kelenjar Pineal yang
mendapatkan sinyal lalu akan menginterpretasikannya dan menyesuiakan jam biologis. Kelenjar Pineal
akan menghasilkan banyak hormon melatonin pada saat gelap dan kadarnya akan menurun pada saat
terang.
Struktur kedua yang mengatus siklus bangun tidur adalah RAS atau Reticular Activating System
yang berjalan sepanjang batang otak dan mengirimkan sinyalkan ke korteks serebri. RAS merupakan
struktur yang menjebatani antara tidur dan bangun. Arousal atau keadaan dimana seorang terbangun
dari tidur disebabkan karena aktivnya RAS. RAS bisa diaktifkan lewat suara yang keras, rasa nyeri atau
Nosiseptor, pergerakan, dan cahaya yang terang. Sekalai RAS aktif, RAS akan membuat korteks serebri
menjadi aktif dan orang akan kembali kesadarannya atau disebut Consciousness. Saat kita sedang
beraktifitas sehari-hari, RAS lah yang menjaga kita tetap terjaga dan tidak mengantuk secara tiba-tiba.

Sinyal yang dapat menghambat RAS salah satunya adalah Adenosin. Adenosine merupakan
produk dari pemecahan ATP. Seiring bertambahnya hari, kadar adenosine akan bertambah lalu
berikatan pada resptor A1 dan saraf Cholinergic. Berikatannya dengan Cholinergic akan menghambat
produksi Asetilkolin dimana neurotransmiter ini berfungsi untuk membuat orang tetap terjaga. Dengan
begitu RAS perlahan akan tidak aktif dan membuat orang mengantuk dan tertidur. Beberapa senyawa
seperti kafein dapat menghambat pengikatan Adenosin dengan reseptor A1 dengan cara berikatan
dengan reseptor Adenosin. Dengan begitu RAS akan tetap aktif.
Proses Tidur

Tidur dibagi menjadi 2 jenis yaitu Non Rapid Eye Movement (NREM) dan Rapid Eye Movement
(REM). NREM juga disebut juga tidur gelombang lambat. Stadium ini berlangsung selama 30 – 45 menit.
Pada akhir dari stadium ini akan memasuki REM atau tidur paradoksal, disebut demikian karena pada
REM ini gelombang tidurnya mirirp seperti saat kita terjaga atau sadar.

NREM dibagi menjadi 4 tahap :

- Stage 1 transisional stage. Tahap ini merupakan peralihan antara sadar dan memasuki tidur.
Berlangsung selama 1 – 7 menit.
- Stage 2 Linght Sleep. Pada tahap ini orang sudah memasuki tidur dalam pada tahap awal.
- Stage 3 moderate deep sleep. Berlangsung setelah 20 menit orang tertidur. Temperatur dan
tekanan darah akan menurun.
- Stage 4 tidur dalam. Pada tahap ini seseorang betul-betul tertidur pulas, metabolisme otak
menurun, temperatur dan tonus otot sedikit menurun.

Você também pode gostar