Você está na página 1de 6

Tugas Kimia Analisa II

Catur Akbar Tanjung 122017004P


Adi Santoso 122017005P

Argentometri
1. Seberat 2 gr sampel garam dilarutkan dalam air sampai 100 mL. Sebanyak 10 mL larutan
tersebut dititrasi dengan larutan baku AgNO3 0,1764 N dengan cara Mohr. Untuk larutan
sampel membutuhkan volume titrasi 11,20 mL sedangkan untuk larutan blangko
membutuhkan 1,30 mL volume titrasi. Jika Mr. NaCl = 58,5. Tentukan kadar NaCl dalam
sampel garam tersebut dalam % b/b!

Jawab:
Volume AgNO3 yang digunakan = (1,30 + 11,20) mL= 12,50 mL
V AgNO3 . N AgNO3 = V NaCl . N NaCl

N NaCl = = 0,2205 N

Jadi kadar NaCl = [Cl-] = 0,2205 mol/L, atau dalam 100 mL sampel mengandung:
(100/1000) x 0,2205 = 0,02205
0,02205 x 58,5 = 1,289925 gr

x 100% = 64,49 %

2. Seberat 0,20 gr senyawa garam magnesium bromida berair kristal murni (MgBr 2. n H2O)
dilarutkan dalam air sampai 15 mL. Seluruh larutan tersebut dititrasi secara argentometri
dengan cara Volhard. Setelah ditambah 11,0 mL Ag+ 0,1342 N lalu dititrasi dengan
larutan standar KSCN, 0,1050 N, ternyata dibutuhkan 2,75 mL. Tentukan nilai n!

Jawab:
Mr MgBr2. n H2O = 170 +18 n
[SCN-] yang bereaksi dengan kelebihan Ag+ = 0,1050 N x 2,75 mL = 0,28875
Ag+ total untuk mentiter Br- dan SCN- = 0,1342 N x 11,0 mL = 1,4762
Sehingga Ag+ untuk mentiter Br- = 1,4762-0,28875 = 1,18745
Jadi, [Br-] dalam sampel = 1,18745 mmol
Dari proses peruraian zat dalam air :
[MgBr] = ½ x [Br-] = ½ x 1,18745 = 0,593725 mmol
Jadi, berat zat = 0,593725 mmol x (170 +18n) mg
= (100,93325 + 10,68705n) mmol.mg
Berat sampel adalah 0,20 gr = 200 mg, sehingga
200 mg = (100,93325 + 10,68705n) mmol.mg
10,68705n = 99,06675 mmol
n = 9,269 = 9

3. Campuran yg mengandung KCl dan NaBr dianalisis dengan metode Mohr. Sebanyak
0,3172 g sampel dilarutkan dalam 50 mL air dan dititrasi sampai titik akhir titrasi
diperlukan 36,85 mL AgNO3 0,1120 M. Titrasi terhadap blangko menghabiskan titran
sebanyak 0,71 mL. Hitunglah persen b/b dari KCl dan NaBr dalam sampel. (Diket. BM
KCl = 74,55 g/ml dan BM NaBr = 102,89 g/mol)

Jawab:

Titrasi sampel: Vol AgNO3 = 36,85 mL

KCl + AgNO3  AgCl ↓ + KNO3

NaBr + AgNO3  AgBr ↓ + NaNO3

Titrasi blanko: Vol AgNO3 = 0,71 mL

Volume titran yg bereaksi dgn analit :

Vol Ag+ = (36,85 – 0,71) mL = 36,14 mL

mmol Ag+= mmol KCl + mmol NaBr

g KCl g NaBr
MAg + .VAg + = +
BM KCl BM NaBr

g NaBr = 0,3172g – g KCl

Sehingga:

g KCl 0,3172 g - gKCl


MAg + .VAg + = +
BM KCl BM NaBr

g KCl 0,3172 g - gKCl


0,1120 M .0, 03614 L = +
74,55 g / mol 102,89 g / mol

4, 048.10-3 mol = 1,341.10 -2 mol / g x g KCl + 3, 083.10-3 mol - 9, 719.10-3 mol / g x g KCl

4, 048.10-3 mol - 3, 083.10-3 mol = 1,341.10-2 mol/ g x g KCl - 9, 719.10-3 mol / g x g KCl

0, 965.10-3 mol = 3, 691.10 -3 mol / g x g KCl


0,965.10-3 mol
g KCl =
3, 691.10-3 mol / g

g KCl = 0, 2614 g

g NaBr = 0,3172g – 0,2614g

g NaBr = 0,0558 g

Persen KCl dalam sampel adalah

0, 2614 g
x 100 % = 82, 41%
0,3172 g

Iodometri
1. Kemurnian hydrazine, N2H4 ditentukan dengan titrasi menggunakan iodium. Sampel
seberat 1,4286 g dilarutkan dalam air menggunakan labu ukur hingga mencapai volume
1 L. Sebanyak 50 mL alikuot diambil dan dititrasikan dengan iodium, dan dibutuhkan
sebanyak 42,41 mL iodium. Iodium distandardisasi dengan standar primer As 2O3 dengan
melarutkan As2O3 sebanyak 0,4123 g ke dalam sedikit NaOH, hingga pH 8. Titrasi
pembakuan ternyata memerlukan 40,28 ml iodium. Berapa kadar hydrazine?

Jawab:

Standardisasi:

H2AsO3- + I2 + H2O  HAsO42- + 2I- + 3H+

- valensi As = 4 (perubahan valensi sebanyak 4 elektron per molekul)

- N I 2 . V I2 = N As2O3 . V As2O3

N I2 . V I2 = mmol As2O3

N I2 . V I2 = m As2O3 / BE As2O3

N I2 . 40,28 mL = 412,3 mg / (197,85 / 4)

N I2 = 0,2069 N

Analisis:
N2H4 + 2 I2  N2 + 4H+ + 4I-

- valensi N2H4 = 4 (perubahan valensi sebanyak 4 elektron per molekul)

- berat N2H4 yang dititrasi = 1,4286 g . (50 mL / 1000 mL) = 0,07143 g

- % b/b N2H4 = m N2H4 / m N2H4 yang dititrasi

=[(Nt I2 x Vt I2 x BE N2H4) / m N2H4 yang dititrasi] x 100%

=[(0,2069 N x 42,41 mL x 32,045/4 ) / 71,43 mg] x 100%

= 98,43%

2. 10,0 ml injeksi natrium tiosulfat ditambah asam clorida encer hingga pH lebih kurang 7,
lalu diencerkan dengan air secukupnya hingga lebih kurang 20ml.setelah di titrasi
menggunakan indikator kanji ternyata memerlukan 40,20 ml larutan iod 0,1N. Berapa %
b/v kadar Na2S2O3.5H2O dalam injeksi natrium tiosulfat itu 1ml 0,1N setara dengan
24,82 mg Na2S2O3.5H2O.

Jawab:
Mg analit = mg kesetaraan x volume titran

% b/b = g/100g

% b/v = g/100ml

% kadar b/b = (V titran x N titran/mg sampel) x 100%

% kadar b/v = (V titran x N titran/ml sampel) x 100 x BE x 100%

2Na2S2O3 + I2 2NaI + Na2S4O6

Mg natrium tiosulfat:

40,20 x 24,82 mg = 997,8 mg = 0,9978 g

% kadar injeksi natrium tiosulfat

= 0,9978/10,0 x 100 = 9,978%

3. Tablet antalgin dengan massa 500 mg dilarutkan hingga 100 ml akan dititrasi dengan
larutan I2. Dibutuhkan 28 ml arutan I2 0,1N untuk standarisasi larutan N2S2O3 0,1N
sebanyak 25 ml. Sejumlah 25 ml dari antalgin yang telah diencerkan diambil untuk
dititrasi dengan larutan baku I2 tersebut. Volume pentiter yang dibutuhkan adalah 5 ml.
Tentukan kandungan asam askorbat di dalam sampel antalgin tersebut dalam % b/b.
Jawab:
Mencari Normalitas dari larutan standar
V I2 . N I2 = V N2S2O3 . N N2S2O3
28 ml . N I2 = 25 ml . 0,1 N
N N2S2O3 = 0,089 N
Volume I2 titrasi sampel = 5 ml
Mgrek antalgin = mgrek I2
=V.N
= 5 ml . 0,089 N
= 0,445 mgrek
Dalam 100 ml larutan sampel:
(100/25) . 0,445 = 1,78 mgrek
Massa as. Askorbat = mgrek x BE
= 1,78 x (351,37/2)
= 312,7193 mg
Maka % as. askorbat
% b/b = (312,7193/500) x 100%
% b/b = 62,54%

Gravimetri:

1. Suatu sampel mengandung senyawa besi karbonat (FeCO3) dan senyawa inert dilarutkan
ke dalam akuades. Larutan kemudian dioksidasi dengan pereaksi sehingga besi
terendapkan. Endapan kemudian disaring dan dibakar sehingga didapatkan senyawa besi
(III) oksida (Fe2O3) sebanyak 1,0 g. Berapakah kandungan besi karbonat dalam sampel?

Penyelesaian :

Massa besi karbonat dalam sampel adalah,

Massa FeCO3 = massa Fe2O3 x 2 x Ar Fe x Mr FeCO3

Mr Fe2O3 1 x Ar Fe

= 1,0 g Fe2O3 x 2 x 56 g Fe x 116 g FeCO3

160 g Fe2O3 1 x 56 g Fe

= 1,45 g FeCO3

Jadi kadungan besi karbonat dalam sampel awal adalah 1,45 g.


2. Berapakah massa Fe3O4 murni yang dibutuhkan untuk dioalah agar didapatkan besi (III)
oksida, Fe2O3, sebanyak 0,6 g ?

Penyelesaian:

Reaksi yang terjadi dalam hal ini adalah

2 Fe3O4 + ½ O2 → 3 Fe2O3

Reaksi di atas menunjukkan bahwa untuk setiap 2 mol Fe3O4 akan menghasilkan 3 mol
Fe2O3, dengan demikian massa Fe3O4 murni yang dibutuhkan adalah :

= 0,60 g Fe2O3 x 1 mol Fe2O3 x 2 mol Fe3O4 x 232 g Fe3O4

160 g Fe2O3 3 mol Fe2O3 1 mol Fe3O4

= 0,58 g Fe3O4

Jadi dibutuhkan senyawa Fe3O4 sebanyak 0,58 g.

3. 0.6025 gram sampel garam klorida dilarutkan dalam air, kemudian ditambahkan larutan
perak nitrat berlebih untuk mengendapkan seluruh kloridanya sebagai endapan perak
klorida. Setelah disaring dan dicuci, perak klorida yang dihasilkan adalah 0.7134 g.
Tentukan prosentase klorida (Cl-) dalam sampel.

Penyelesaian :
Reaksi pengendapan : Ag+ + Cl- AgCl(s)
Faktor gravimetri = Ar (Cl-) : Mr (AgCl)
= 35.45 : 143.32 = 0.27

% Cl = (0.7134 g ×0.27)/(0.6025 g)×100%


= 31.97%
Faktor gravimetri ditentukan oleh dua faktor, yaitu berat molekul (atau berat atom) dari
analit dan berat molekul dari endapan.

Você também pode gostar