Você está na página 1de 30

Apa yang dimaksud dengna pancasila sebagai ideologi nasional keutuhan

bangsa

Bagaimana pacasila sebagai keutuhan bangsa dalam kehidupan bermasyakarat

Bagaimana
BAB II LANDASAN tEORI

A. Pengertian Pancasila
Pancasila dalam bahasa sansekerta India (kasta brahmana) terdiri dari
dua kata yaitu panca yang berarti lima dan sila yang bearti prinsip atau
asas. Dan dalam bahasa Indonesia khususnya bahasa jawa pancasila
diartikan susila yang memiliki hubungan dengan moralitas. Lima sendi
utama yang menyusun pancasila adalah ketuhanan yang maha esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarahan /
perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan
tercantum pada paragraph ke-4 pembukaan undang – undang dasar
1945.
B. Lambang Pancasila Lambang Negara
kesatuan republik Indonesia adalah burung garuda pancasila yang
kepalanya menoleh ke sebelah kanan dan mempunyai perisai berbentuk
menyerupai hati yang digantung menggunakan rantai pada leher garuda.
Lambang Negara kesatuan republik Indonesia bersemboyan “bhinneka
tunggal ika” yang mempunyai arti “berbeda – beda tetapi tetap satu”
dituliskan di atas pita yang dicengkram oleh burung garuda, semboyan
ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa
dan Negara kesatuan republik Indonesia dan pernah dipakai oleh
pujangga ternama Mpu Tantular. Dipilihnya garuda sebagai lambang
Negara mempunyai tujuan untuk menggambarkan bahwa Indonesia
adalah bangsa yang besar dan Negara yang kuat karena burung garuda
yang sudah dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah bangsa
Indonesia merupakan kendaraan Wishnu yang menyerupai burung
rajawali. Sedangkan warna keemasan pada burung garuda
melambangkan keagungan dan kejayaan. Garuda memiliki paruh, sayap,
ekor dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan.
Jumlah bulu pada burung garuda pun melambangkan hari proklamasi
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945 yaitu 17 helai bulu
pada masing – masing sayap, 8 helai bulu pada ekor, 19 helai bulu di
bawah perisai atau pada pangkal ekor, dan helai bulu di leher. Perisai
pada lambang garuda pun melambangkan perjuangan dan perlindungan
diri untuk mencapai tujuan. Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II
dari pontianak dan akhirnya disempurnakan oleh Presiden Soekarno.

C. Pengertian Ideologi Ideologi berasal dari bahasa inggris yaitu idea


yang artinya gagasan. Sedangkan dalam bahasa yunani ideologi terdiri
dari dua kata yaitu oida yang berarti mengetahui, melihat dengan budi
dan logos yang berarti pengetahuan. Jadi ideologi adalah pengetahuan
tentang gagasan – gagasan atau pengetahuan tentang ide – ide. Istilah
ideologi pertama kali diciptakan oleh Destutt De Tracy.
D. Pengertian Dasar Negara
Dasar Negara adalah fandemen atau landasan kehidupan bernegara
yang kokoh dan kuat serta bersumber dari pandangan hidup atau
falsafah yang diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Dasar Negara
berfungsi untuk mengatur penyelenggaraan Negara.
E. Pengertian Nilai
Nilai adalah suatu yang berharga, bermutu, menunjukan kualitas, dan
berguna bagi manusia. Pendidikan pancasila bertujuan untuk
membentuk sikap positif
3. Sila persatuan Indonesia, sila ini bertujuan untuk memupuk persatuan
yang erat antar sesama warga tanpa membeda – bedakan suku atau
golongan serta berdasarkan satu tekad yang bulat dan cita – cita
bersama.
4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, sila ini menunjukan bahwa Negara
Indonesia menganut paham demokrasi.
5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sila ini menunjukan
bahwa keadilan sosial adalah sifat masyarakat adil dan makmur,
kebahagian bagi semua orang, tidak ada penghisapan, tidak ada
penindasan, dan penghinaan, semuanya bahagia cukup sandang dan
pangan. Jadi secara garis besar bearti setiap rakyat Indonesia mendapat
perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, ekonomi, sosial budaya
dan pertahanan sosial. a. Nilai – nilai pancasila sebagai ideologi Nilai –
nilai pada pancasila bersifat objektif dan subjektif. Nilai – nilai pancasila
bersifat objektif maksudnya adalah :
1.1 Rumusan sila – sila pancasila bersifat umum (universal) dan abstrak.
1.2 Inti dari nilai pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam
kehidupan bangsa Indonesia.
1.3 Pancasila terkandung dalam UUD 1945 sebagai pokok kaidah Negara
yang mendasar. Sedangkan pancasila bersifat subjektif maksudnya
adalah :
1.1 Bangsa Indonesia sebagai penyebab munculnya nilai – nilai
pancasila.
1.2 Nilai – nilai pancasila merupakan pandangan hidup bangsa
Indonesia. 1.3 Di dalam nilai – nilai pancasila terkandung nilai – nilai
kerohanian, yaitu nilai kebenaran, keadilan, kebaikan, kebijaksanaan,
estetis, dan nilai religius yang sesuai dengan hati nurani bangsa
Indonesia.
b. Nilai – nilai pancasila sebagai dasar Negara
Setiap tingkah laku dan setiap pengambilan keputusan para
penyelenggara Negara dan pelaksana pemerintahan harus selalu
berpedoman pada pancasila karena pancasila sebagai dasar Negara.
Pancasila juga sebagai paradigma pembangunan, maksudnya pancasila
sebagai kerangka pikir, sumber nilai, orientasi dasar, sumber asas serta
arah dan tujuan dari suatu perkembangan perubahan serta proses dalam
bidang tertentu. BAB III PENDEKATAN
Historis Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta pancasila
mempunyai dua macam arti yaitu panca yang bearti lima dan syiila vokal
i pendek artinya batu sendi, alas, atau dasar sedangkan syiila vokal i
panjang artinya peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang
senonoh. Menurut Ashin Janakabhivamsa (2005:179-183) “pada catatan
sejarah tentang budha, sehubungan dengan pancasila telah dikenal
istilah sila yang berarti moralitas dan mengandung maksud melindungi
orang lain dari penderitaan. Istilah ini berkembang kepada masyarakat
yang memeluk agama Buddha. Dijelaskan lebih lanjut bahwa sila juga
bermakna menjalankan lima sila, melalui fungsi sila – sila, yakni
menghindari membunuh (panditipata-virati), menghindari mencuri
(adinnadana-virati), menghindari berbuat asusila (kamesu-micchacara
virati), menghindari berkata bohong (musavada-virati), dan menghindari
minum yang memabukan (surapana-virati). 1. Menghindari membunuh
(panditipata-virati) Sila ini berfungsi untuk melindungi makhluk lain dari
penderitaan. Jika terjadi pelanggaran terhadap sila ini maka akan
berakibat terjadinya pembantaian yang akan memacu peperangan dan
pertumpahan darah.
2. Menghindari mencuri (adinnadana-virati) Sila kedua ini bearti
membebaskan semua manusia dari penderitaan dan kejahatan
sedangkan apabila terjadi pelanggaran terhadap sila ini maka akan
mengakibatkan kegelisahan yang amat sangat karena pencurian dan
perampokan akan menyebabkan penderitaan terhadap korbannya.
3. Menghindari berbuat asusila (kamesu-micchacara virati) Menaati sila
ketiga ini bearti menghindari perbuatan asusila dan menghindarkan
kesakitan serta penderitaan orang lain.
4. Menghindari berkata bohong (musavada-virati) Sila ini berfungsi
untuk menghindari hal buruk atau penderitaan akibat kebohongan dari
ucapan dan menghindarkan dari kesesatan maupun malapetaka akibat
kata – kata yang tidak benar atau kebohongan.
5. Menghindari minum yang memabukan (surapana-virati) Sila kelima
bearti untuk menghindari zat yang memabukan akan membebaskan
dunia dari kesengsaraan dan keresahan”. Menurut Ismaun (1981:79)
“Pada masa kejayaan kerajaan majapahit istilah pancasila juga sudah
dikenal dalam buku Negara kertagama karangan Mpu Prapanca tahun
1365 dan buku sotasoma karangan Mpu Prapanca yang diartikan lima
perintah kesusilaan (pancasilakrama) yang berisi lima larangan sebagai
berikut : 1. Tidak boleh melakukan kekerasan 2. Tidak boleh mencuri 3.
Tidak boleh berjiwa dengki 4. Tidak boleh berbohong 5. Tidak boleh
mabuk akibat minuman keras Setelah Majapahit runtuh dan agama Islam
mulai tersebar keseluruh Indonesia maka sisi - sisa pengaruh ajaran
moral Budha (Pancasila) masih juga dikenal di dalam masyarakat Jawa,
yang disebut dengan "lima larangan" atau "lima pantangan" moralitas
yaitu : 1. Mateni artinya membunuh 2. Maling artinya mencuri 3. Madon
artinya berzina 4. Mabok artinya minuman keras 5. Main artinya berjudi
Semua huruf diberi awalan M atau dalam bahasa Jawa disebut Ma oleh
karena itu lima prinsip Ma lima atau M5 yaitu lima larangan”. xii BAB IV
PEMBAHASAN A. Peran Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Ideologi
Indonesia Apabila suatu bangsa dan Negara memiliki dasar Negara dan
ideologi yang kokoh dan kuat maka bangsa dan Negara itu akan berdiri
kokoh kuat, tidak mudah terombang – ambing oleh kerasnya persoalan
hidup berbangsa dan bernegara. Tetapi apabila suatu bangsa dan Negara
tidak memilikinya maka bangsa dan Negara itu akan rapuh. Berikut ini
adalah gambar skema peranan pancasila : 1. Pentingnya ideologi bagi
suatu Negara Setiap bangsa di dunia memerlukan ideologi. Ideologi
merupakan hal yang penting dalam penyelenggaraan negara. Ideologi
menjadi hal yang wajib dimiliki setiap bangsa. Setiap bangsa pun
memiliki pendapat atau pandangan ideologi yang berbeda - beda.
Ideologi menjadi suatu yang sangat penting dan vital bagi kelangsungan
hidup suatu kelompok atau sebuah bangsa. Hal itu disebabkan Ideologi
memberikan kejelasan identitas nasional, memberi inspirasi akan cita-
cita xiii dan pendorong dalam tujuan masyarakatnya. Dengan Ideologi
yang jelas, suatu negara akan memiliki pegangan dan pedoman
bagaimana mengenal dan memecahkan masalah politik, ekonomi, sosial,
budaya dan hankam yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin
maju. Dalam hal ini ideologi berfungsi untuk mempersatukan bangsa
Indonesia yaitu mempersatukan orang dari berbagai agama, ras, dan
budaya. Oleh karena itu ideologi juga berfungsi untuk mengatasi
berbagai pertentangan (konflik) atau ketegangan sosial, sebagai
pembentuk solidaritas (rasa kebersamaan) dengan mengangkat berbagai
perbedaan ke dalam tata nilai yang lebih tinggi. Fu ngs i p e mer s at u it
u d ila ku k a n d e nga n me me n yat u ka n kes er ag a ma n ataupun
keanekaragaman, misalnya dengan memakai semboyan “kesatuan dalam
perbedaan” dan “perbedaan dalam kesatuan”. 2. Pentingnya Dasar
Negara Bagi Suatu Negara Negara tanpa dasar Negara bearti Negara
tersebut tidak memiliki pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan
bernegara, maka ak i bat n ya negar a t erse but t idak m e m i l i k i a r a
h d a n t u j u a n y a n g j e l a s, s e h i n g g a m e m u d a h k a n m u n c
u l n y a kekacauan. Jadi dasar Negara bagi suatu Negara sangatlah
penting. Dasar negara sebagai pedoman hidup bernegara mencakup cita-
cita negara, tujuan negara, norma bernegara. Pancasila sebagai sebuah
dasar Negara mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai fungsi statis dan
fungsi dinamis. Fungsi statisnya adalah, bahwa Pancasila sebagai alat
pemersatu dari ideology - ideologi yang anti terhadap kolonialisme,
kapitalisme dan imprialisme, Pancasila juga sebagai pemersatu dari
beragamnya kebudayaan rakyat Indonesia dan pancasila berfungsi
sebagai alat pemersatu dari semua unsur kehidupan rakyat Indonesia.
Sedangkan fungsi dinamisnya adalah pancasila sebagai pijakan
berjalannya negara, bahwa Pancasila memberi arah untuk mewujudkan
surganya dunia, yaitu masyarakat Indonesia yang sejahtera, makmur dan
sentosa yang hidup xiv damai diatas bumi pertiwi dibawah kolong langit
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. B. Pentingnya Pancasila Dalam
Mempertahankan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sebagai ideologi dan dasar Negara, pancasila mempunyai lima
karakteristik yaitu : 1. Tuhan maha esa yang berarti bangsa Indonesia
mengakui adanya tuhan sebagai pencipta alam semesta dan segala
isinya. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab berarti bahwa adil adalah
perlakuan yang sama terhadap sesama manusia, dan beradab berarti
bahwa perlakuan yang sama itu sesuai dengan derajat kemanusiaan. 3.
Persatuan Indonesia, bangsa Indonesia menjunjung tinggi persatuan
bangsa. Dalam hubungan ini, maka persatuan Indonesia kita tempatkan
di atas kepentingan sendiri. Pengorbanan untuk kepentingan bangsa,
lebih ditempatkan daripada pengorbanan untuk kepentingan pribadi. 4.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, Dalam rangka pelaksanaan demokrasi kita
mementingkan akan musyawarah. Musyawarah tidak didasarkan atas
kekuasaan mayoritas maupun minoritas. Keputusan dihasilkan oleh
musyawarah itu sendiri. Kita menolak demokrasi liberal. 5. Keadilan
Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keadilan dalam kemakmuran adalah
cita-cita bangsa kita sejak masa lampau. Sistem pemerintahan yang kita
anut bertujuan untuk tercapainya masyarakat yang adil dan makmur.
Itulah sebabnya disarankan agar seluruh masyarakat kita bekerjakeras
dan menghargai prestasi kerja sebagai suatu sikap hidup yang
diutamakan. Melihat dari karakteristik yang telah dijabarkan maka dapat
diketahui sebagai ideologi dan dasar Negara, Pancasila mempunyai
fungsi sebagai acuan bersama, baik dalam memecahkan perbedaan serta
pertentangan politik di antara golongan dan kekuatan politik yang ada.
Ini berarti bahwa segenap golongan dan kekuatan yang ada di Indonesia
ini sepakat untuk xv menjaga, memelihara, dan mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan bingkai Pancasila. Selain itu secara
nyata telah sering diakui adanya upaya – upaya untuk memecah belah
Negara Kesatuan Republik Indonesia, misalnya lewat pemberontakan
Madiun 1948 maupun pengkhianatan G 30 S/PKI tahun 1965. Namun
semuanya itu dapat digagalkan berkat kesepakatan segenap golongan
bangsa Indonesia untuk tetap mempertahankan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan landasan dasar dan ideologi
Pancasila. C. Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Pada sila persatuan
Indonesia yaitu sila ketiga yang artinya bahwa Pancasila sangat
menekankan dan menjunjung tinggi persatuan bangsa. Hal ini berarti,
bahwa Pancasila juga menjadi alat pemersatu bangsa. Karena untuk
menunjukan bahwa bangsa Indonesia mempunyai banyak perbedaan –
perbedaan bahasa (daerah), suku bangsa, budaya, golongan
kepentingan, politik, bahkan juga agama, maka disebutlah sila persatuan
Indonesia. Persatuan indonesia ini dimasukan kedalam pancasila karena
para pemimpin bangsa menyadari bahwa perbedaan sangat potensial
menimbulkan perpecahan bangsa, dan oleh sebab itu mereka juga
sangat menyadari pentingnya persatuan bagi bangsa Indonesia.
Pencantuman Sila Persatuan bagi bangsa Indonesia selain menyadari
pentingnya persatuan bagi kelangsungan hidup bangsa, juga
menunjukkan adanya pemahaman bahwa perbedaan itu suatu realita
yang tidak mungkin dihilangkan oleh manusia. Perbedaan sesungguhnya
adalah suatu hikmah yang harus disukuri, dan bukan sesuatu yang harus
diingkari. Perbedaan adalah juga kodrati yang ada di mana - mana, di
negara manapun juga dan di bangsa manapun juga. Menyikapi realita
semacam ini, jalan keluarnya adalah menjadikan perbedaan yang ada
sebagai suatu kekayaan yang justru harus dijunjung tinggi dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan
pribadi, golongan maupun daerah. Dalam wacana nasional maka
barometer yang harus xvi dijunjung tinggi adalah kepentingan nasional,
dan bukan kepentingan yang lebih kecil, lebih rendah, ataupun yang
lebih sempit. Dengan kesadaran semacam ini, maka terlihat jelas bahwa
persatuan bangsa sesungguhnya nilai luhur yang seharusnya dijunjung
tinggi oleh semua umat manusia. Karena pada hakekatnya, perpecahan
atau pertikaian justru akan menghancurkan umat manusia itu sendiri.
Bhineka Tunggal Ika memang sangat tepat untuk direnungkan kembali
esensi dan kebenaran yang terkandung di dalamnya. Karena pada
hakekatnya semua bangsa, semua manusia memerlukan persatuan dan
kerjasama di antara umat manusia. Kerjsama butuh persatuan, dan
persatuan butuh perdamaian. Oleh sebab itu perpecahan sebagai lawan
dari persatuan mutlak perlu dihindari dan disingkirkan dari kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dari penjelasan ini, kita
semakin tahu dan sadar, bahwa Sila Persatuan Indonesia sangat tepat
dicantumkan dalam dasar negara, mengingat kebenaran dan kebutuhan
yang dihadapi oleh seluruh umat manusia.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Apabila suatu bangsa dan Negara memiliki dasar Negara dan
ideologi yang kokoh dan kuat maka bangsa dan Negara itu akan berdiri kokoh
kuat, tidak mudah terombang – ambing oleh kerasnya persoalan hidup
berbangsa dan bernegara. Ideologi menjadi suatu yang sangat penting dan vital
bagi kelangsungan hidup suatu kelompok atau sebuah bangsa. Hal itu
disebabkan Ideologi memberikan kejelasan identitas nasional, memberi
inspirasi akan cita-cita dan pendorong dalam tujuan masyarakatnya. Dengan
Ideologi yang jelas, suatu negara akan memiliki pegangan dan pedoman
bagaimana mengenal dan memecahkan masalah politik, ekonomi, sosial,
budaya dan hankam yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju.
Negara tanpa dasar Negara bearti Negara tersebut tidak memiliki pedoman
dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, maka akibatnya negara tersebut
tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas, sehingga memudahkan munculnya
kekacauan. Jadi dasar Negara bagi suatu Negara sangatlah penting. Pancasila
menjadi alat pemersatu bangsa. Karena untuk menunjukan bahwa bangsa
Indonesia mempunyai banyak perbedaan – perbedaan bahasa (daerah), suku
bangsa, budaya, golongan kepentingan, politik, bahkan juga agama, dan juga
sebagai acuan bersama, baik dalam memecahkan perbedaan serta
pertentangan politik di antara golongan dan kekuatan politik yang ada. Ini
berarti bahwa segenap golongan dan kekuatan yang ada di Indonesia ini
sepakat untuk menjaga, memelihara, dan mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan bingkai Pancasila. maka disebutlah sila persatuan
Indonesia.

B. Saran Kita sebagai warga Negara Indonesia patut mempertahankan


keberadaan dari pancasila karena pancasila dapat memenuhi keinginan semua
pihak atau masyarakat Indonesia untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang
terdiri dari banyak suku, agama, dan adapt istiadat atau kebudayaan.

Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan penguatan


ideologi Pancasila pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara harus
digalakan demi keutuhan NKRI.

"Bangsa Indonesia terus mengalami ancaman disintegrasi bangsa dari berbagai


penjuru. Beragam ideologi baru masuk mencoba mempengaruhi dan
mengganti, untuk itu perlu penguatan Pancasila," ujar Yaqut Cholil Qoumas di
Jakarta, Kamis, 21 September 2017.

Dia mengatakan saat ini pemuda dan generasi bangsa harus lebih mengenal
dan memahami Pancasila dengan baik. Sebagai dasar negara, Pancasila telah
terbukti sebagai perekat persatuan bangsa.

BACA JUGA

NU dan Muhammadiyah Sepakat Bangun Iklim Kondusif di Tahun Politik

Masuk Tahun Politik, Ini 5 Kesepakatan NU dan Muhammadiyah

Jaga Keutuhan Indonesia, PBNU-PP Muhammadiyah Buat 5 Pernyataan


Bersama

"Kita harus perkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Untuk


generasi muda, jangan sampai nilai-nilai itu luntur tergerus pengaruh arus
zaman dan harus dibentengi," ujar Yaqut seperti dilansir dari Antara.

Yaqut mengungkapkan, sampai saat ini nilai yang terkandung dalam Pancasila
telah berbukti dan sesuai dengan kondisi Bangsa Indonesia.

Dia mencontohkan, adanya utusan dari Negara dari Timur Tengah yang datang
langsung ke Indonesia belajar tentang keberagamaan dan ke-Islaman.

"Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara sebagai pemersatu bangsa. Untuk
itu, perlunya adanya 'political will' dalam memasyarakatkan pamcasila," kata
Yaqut.

http://www.liputan6.com/news/read/3103305/gp-ansor-perkuat-pancasila-
untuk-keutuhan-nkri

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki


falsafah hidup bangsa yaitu pancasila yang dijadikan sebagai dasar negara
Indonesia dengan semboyan "Bhineka Tunggal Ika" yang berarti berbeda-beda
tetapi tetap satu jua, maksudnya adalah kita bangsa Indonesia terdiri dari
bermacam-macam suku, kesenian, bahasa, adat istiadat, dan agama, tetapi kita
bangsa Indonesia merupakan satu bangsa, dengan satu kebudayaan nasional,
dan dengan satu bahasa nasional.
Marilah kita secara bersama-sama membangun Indonesia ini menjadi bangsa
yang bersatu, satu tanah air, satu bahasa dan satu bangsa dengan dasar
pancasila dan UUD 1945 dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, dan kita harus
memposisikan kepentingan keutuhan bangsa Indonesia diatas kepentingan
pribadi ataupun golongan kita.

Kita harus membuktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang


menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Maka dengan suara yang lantang
kita mampu memberikan bukti nyata yaitu pancasila akan menjadi dasar yang
kuat demi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dan tak bisa diubah-ubah
oleh siapapun.

https://www.kompasiana.com/yuniar1/pancasila-sebagai-dasar-utuhnya-
persatuan-dan-kesatuan-bangsa_5965a0a2cf5b5a173a537882

C. Makna Keutuhan Bangsa dan NKRI

Pertama adalah anasir dari luar yang digambarkan oleh Negara tetangga kita,
Malaysia. Anasir kedua adalah anasir yang muncul dari dalam NKRI sendiri.
Anasir itu ada yang sudah berwujud gerakan yang secara terang-terangan
berani melakukan terorisme seperti Gerakan Aceh Merdeka, Republik Maluku
Selatan dan Gerakan Papua Merdeka, ada juga yang berupa kelompok kecil
yang belum kelihatan. Kasus-kasus pesengketaan antar warga atau antar
instansi pemerintah patut juga diwaspadai. Sekecil apapun perselisihan
tersebut akan menggangu kerukunan dan persatuan bangsa jika tidak disikapi
secara bijaksana. Memperhatikan diskripsi dan pengalaman di atas terlihat
bahwa pemahaman tentang keutuhan NKRI mencakup makna keutuhan
wilayah, meliputi seluruh pulau dengan segenap tanah, air dan udara yang
terbentang dari Sabang sampai Meraukee, keutuhan budaya meliputi adat
istiadat, karya cipta dan hasil pemikiran Bangsa Indonesia dan suku-suku di
seluruh wilyah NKRI, keutuhan sumber daya alam, meliputi seluruh kekayaan
alam berupa barang tambang, beserta flora dan fauna, keutuhan penduduk
atau sumber daya manusia, meliputi keutuhan orangnya, statusnya,
keselamatan bahkan kesejahteraannya. Menyadari luasnya cakupan makna
keutuhan NKRI maka menjadi berat dan luas pula tugas menjaganya. Penjagaan
atau pembelaan tidak cukup dilakukan dengan menyampaikan aspirasi oleh
pejabat negara atau demonstrasi oleh rakyat dan mahasiswa, lebih penting dari
itu adalah merenungkan apa penyebab kasus-kasus ancaman tersebut terjadi,
untuk kemudian melakukan langkah-langkah pencegahannya.

F. Strategi Pemuda dalam Memperkuat Ketahanan Nasional

Strategi yang perlu dilakukan untuk mewujudkan pemuda Indonesia yang


berwawasan kebangsaan, cerdas, terampil, kreatif, memiliki daya saing dan
berakhlak mulia adalah:

1. Pemberdayaan generasi muda yang dilaksanakan harus terencana,


menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap dan berlanjut untuk memacu tumbuh
kembangnya wawasan generasi muda dalam mewujudkan kehidupan yang
sejajar dengan generasi muda bangsa-bangsa lain. Usaha pengembangan ini
merupakan pemerataan serta perluasan dari tahap sebelumnya dan
merupakan rangkaian yang berkelanjutan.

2. Pemberdayaan generasi muda merupakan program pembangunan yang


bersifat lintas bidang dan lintas sektoral, harus dikoordinasikan sedini mungkin
dari perumusan kebijaksanaan, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
pengawasanserta melibatkan peran serta masyarakat.

3. Menempatkan posisi generasi muda sebagai subjek dibanding sebagai objek


dan pada tingkat tertentu diharapkan agar generasi muda dapat berperan
secara lebih aktif, produktif dalam membangun jati diri secara bertanggung
jawab dan efektif.

Dalam pelaksanaan strtategi ini, perlu dirancang rumusan hak dan kewajiban
yang merupakan proses gradual semenjak kanak-kanak hingga mencapai usia
dewasa. Proses gradual ini secara sosiologis merupakan proses penanaman
nilai dan norma masyarakat sesuai dengan tahapan usianya. Proses ini dapat
dikelompokkan sesuai usia; 0-6 tahun, 6-18 tahun, 18-21 tahun dan 21-35
tahun. Kelompok 6-18 tahun harus mulai melakukan interaksi sosial dalam
rangka memperoleh keterampilan sosial sebagai bekal untuk menjadi orang
dewasa sehingga ketika mereka mencapai usia kelompok berikutnya (usia 21-
35 tahun), diharapkan mampu mencapai tingkat kematangan pemikiran
sekaligus mampu menerapkannya dalam lingkungannya.
Namun demikian, perlu sarana kondusif untuk mencapai puncak kematangan
sebuah generasi. Pemuda, dan masyarakat umumnya, memerlukan fasilitas
untuk mencapai kemandirian. Pertama, harus diciptakan suasana yang kondusif
agar para generasi muda dapat mengaktualisasikan segenap potensi, bakat,
dan minat yang dimilikinya. Dengan pernyataan ini maka berarti kita memiliki
pandangan yang positif dan optimis tentang para generasi muda, yaitu bahwa
setiap generasi muda memiliki potensi, bakat, dan minat masing-masing.
Kedua, pemberdayaan generasi muda membutuhkan suatu strategi
kebudayaan, bukan strategi kekuasaan. Dengan strategi kebudayaan berarti kita
harus menempatkan generasi muda bukan lagi sebagai obyek, melainkan
sebagai subyek. Para generasi muda harus diberikan otoritas untuk melakukan
proses pembelajaran sendiri agar mereka menjadi lebih berdaya dan
diberdayakan. Ketiga, memberikan kesempatan dan kebebasan kepada para
generasi muda untuk mengorganisasikan dirinya secara bebas dan merdeka. Ini
dimaksudkan agar etos kompetisi tumbuh dan berkembang dengan baik.
Kecenderungan untuk menyeragamkan mereka dalam suatu wadah tunggal
seperti kebiasaan lama ternyata justru menumbuhkan semangat berkompetisi.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemuda memiliki potensi yang besar dalam menyelesaikan persoalan bangsa,


terutama persoalan yang menyangkut keutuhan NKRI, meski tidak dipungkiri
bahwa persoalan dalam diri pemuda juga banyak. Yang terpenting adalah
kesadaran pemuda untuk mampu merubah dirinya dari objek pembangunan
menjadi subjek pembangunan dan mampu tampil untuk memajukan bangsa
ini.

Persoalan bangsa memang tidak dapat segera diselesaikan, tetapi setidaknya


dengan membangun kesadaran bagi pemuda, maka masalah keutuhan
NKRI memiliki harapan untuk makin diperkokoh.

Cara untuk menjaga keutuhan negara, antara lain:

a. bangga sebagai bangsa Indonesia,

b. menjaga persatuan dan kesatuan wilayah bangsa,

c. menjaga kekayaan budaya dan keragaman suku bangsa dengan saling


menghormati perbedaan,

d. menjaga kekayaan alam Indonesia sebagai warisan untuk digunakan generasi


bangsa di masa mendatang,

e. menghargai jasa-jasa pahlawan yang telah berjuang mempertahankan


kemerdekaan Indonesia.

B. Saran

Seorang pemuda mempunyai tugas untuk menjaga dan mempertahankan


keutuhan NKRI diperlukan kesadaran yang tinggi. Rasa cinta Tanah Air perlu
ditanamkan sejak dini oleh karena itu pendidikan kewarganegaraan sangat
dibutuhkan untuk membentuk karakter pemuda bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

http://sttmultimedia.multiply.com/journal/item/30/Peranan_Warga_Dalam_M
empertahankan_NKRI

http://rachmadrevanz.com/pentingnya-persatuan-dan-kesatuan-bangsa-
indonesia.html

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Bangsa Indonesia terkenal sebagai bangasa yang besar dan heterogen. Disebut
bangsa yang besar karena jumlah penduduknya menempati urutan keempat
terbanyak setelah RRC, Amerika Serikat dan India. Indonesia juga bangsa yang
heterogen karena terdiri atas banyak suku bangsa dengan berbagai macam
agama, budaya, bahasa dan adat istiadat.

Kita patut bersyukur bahwa bangsa yang besar dan heterogen ini dapat
bersatu dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Banyak bangsa-
bangsa yang besar daalam sejarahnya hancur karena tidak mampu
mempertahankan semangat persatuan dan kesatuan. Contohnya adalah Uni
Soviet daan Yugoslavia.

Mengapa bangsa Indonesia dapat mempertahankan Persatuan dan


kesatun ? salah satu jawabannya adalah karena kita telah sepakat Pancasila
sebagai dasar Negara dan ideologi nasional Indonesia. Nilai-nilai luhur
Pancasila merupakan kesepakatan bersama dan menjadi titik temu
antarkelompok dan golongan masyarakat Indonesia. Sebagai ideologi Negara,
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya diterima dan dijadikan acuan bersama
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, kita perlu
memelihara dan mempertahankan pancasila sebagai dasar Negara dan ideologi
nasional Indonesia.

Namun belakangan ini terjadi krisis kebangsaan yang melanda sebagian


generasi muda Indonesia yang kemudian menjadi keprihatinan semua pihak.
Karena itu, semangat untuk tetap menjunjung tinggi dan terus mengamalkan
ajaran Pancasila sebagai ideologi bangsa harus ditingkatkan.

Hal ini bisa terjadi dikarenakan semakin derasnya pengaruh budaya barat, gaya
hidup yang individualis, pragmatis, dan pemahaman terhadap wawasan
kebangsaan yang masih minim.

Melihat hal yang terjadi terhadap krisis kebangsaan ini, kita dapat
menjadikan Pancasila sebagai acuan yang dapat mengatasi hal tersebut.
Dimana pancasila adalah sebuah ideologi bangsa yang mengandung nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia yang dapat menanamkan sikap dan prilaku kebangsan
yang dapat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai ideologi nasional ?

2. Apasajakah

3. Apa sajakah

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui arti dari pancasila sebagai ideologi nasional

2. Untuk mengetahui upaya dalam menjaga Keutuhan Negara Kesatuan


Republik Indonesia dengan mempertahankan Pancasila sebagai Ideologi
Nasional

3. Untuk mengetahui Contoh sikap dan prilaku yang dapat kita lakukan
sebagai warga Negara Indonesia dikehidupan sehari-hari dalam upaya menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

1.4 Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan studi literatur dimana penulis


menggunakan referensi berupa buku yang berjumlah tiga buah yang berjudul
Pendidikan Pancasila,Pancasila sebagai Ideologi dalam Berbagai Kehidupan
Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara serta Pendidikan Kewarganegaraan .
Selain itu juga, penulis menggunakan beberapa referensi dari internet yang
dapat dipertanggungjawabkan kevalidannya.

1.5 Sistematika Penulisan


Makalah ini terdiri dari tiga bab. Bab pertama merupakan pendahuluan
yang meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian,
metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab dua merupakan pembahasan yang menguraikan upaya yang dapat


dilakukan dikehidupan sehari-hari dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Selain itu juga, penulis menganalisis mengenai apasaja
upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga Keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan mempertahankan Pancasila sebagai Ideologi
Nasional.

Dalam bab tiga disampaikan simpulan dan saran. Selain itu, makalah ini
juga dilengkapi dengan daftar pustaka.
BAB II

PEMBAHASAN

2.2

2.3 Studi Kasus : NKRI Harga Mati serta Contoh Sikap dan Prilaku dalam Upaya
Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Suara Merdeka, 24 April 2012

NKRI Harga Mati

KRISIS kebangsaan yang melanda sebagian generasi muda Indonesia menjadi


keprihatinan semua pihak. Karena itu, semangat untuk tetap menjunjung tinggi
dan terus mengamalkan ajaran Pancasila sebagai ideologi bangsa harus
dihargai.

Nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila inilah yang kini juga
terus dipegang teguh oleh Yudo Fistiono Sudiro SH (44), ketua Majelis Pimpinan
Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kabupaten Banyumas, yang baru dilantik
kemarin.

Pria kelahiran 23 Mei 1967 itu memahami betul saat ini tantangan terberat
yang dihadapi pemuda Indonesia di antaranya adanya krisis kecintaan terhadap
Pancasila dan NKRI.

Masih Minim

Itu terjadi karena derasnya pengaruh budaya barat, gaya hidup yang
individualis, pragmatis dan pemahaman terhadap wawasan kebangsaan yang
masih minim.

''Bagi saya mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa itu harus tetap
abadi sampai kapan pun dan kecintaan terhadap Tanah Air juga harga mati,''
kata suami Tri Setiati (31) tersebut.

Sehingga dalam mengemban misi kepengurusannya empat tahun ke depan


(2012-2016), keanekaragaman warna organisasi tersebut ibarat miniatur
kebangsaan yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila itu sendiri.

Anggota sangat beragam dari berbagai latar belakang, namun tetap bisa satu
karena sudah tertanam sebagai seorang pancasialis dan nasionalis.

Kecintaan terhadap Tanah Air menurut putra pertama dari lima bersaudara
pasangan Sudiro Bekti (67) dan Sri Subekti (65) juga terlihat dalam kehidupan
sehari-hari.

Di antaranya, terlihat dari dua nama putranya semua diselipkan kata-kata


nusantara. Putra pertama dinamai Setia Nusantara Nayakapraja (11) dan putra
kedua Kineta Energik Anura Nusantara (6).

''ibaratnya darah yang mengalir dalam diri saya adalah darah Pancasila,
sehingga apapun akan saya lakukan demi menjaga kebesaran ideologi bangsa
yang dicetuskan Bung Karno,'' kata warga RT 1/RW 6 Kelurahan Karangpucung,
Kecamatan Purwokerto Selatan itu.

Tempaan di berbagai organisasi mulai semasa masih menjadi mahasiswa,


hingga menjadi ketua MPC PP Banyumas cukup mengembleng mental dan
dedikasi untuk terus mencintai bangsa ini dengan kiprah nyata. (Agus Wahyudi-
17)

ANALISIS:

Memang benar bahwa saat ini generasi muda mengalami krisis kecintaan
terhadap Pancasila, dikarenakan semakin derasnya pengaruh budaya barat,
gaya hidup yang individualis, pragmatis, dan pemahaman terhadap wawasan
kebangsaan yang masih minim. Misalnya semakin maraknya perkembangan
geng motor di kalangan pemuda saat ini. Untuk menanamkan kembali nilai-
nilai Pancasila yang mulai luntur dapat dilakukan misalnya melalui pendidikan
Pancasila, yang saat ini telah diajarkan kembali.

Jika suatu organisasi anggotanya memiliki jiwa yang pancasilais dan nasionalis
maka pasti organisasi itu akan bersatu, begitu pula dengan negara Indonesia
apabila warga negara sudah tertanam jiwa pancasilais dan nasionalis maka
negara tersebut juga akan bersatu, walaupun berasal dari berbagai latar
belakang yang beragam.

Pancasila yang berkedudukan sebagai ideologi terbuka, dalam hal ini memang
memberi keleluasaan untuk mengikuti perkembangan jaman menuju
berkembangnya cipta, rasa, dan karsa yang maju dan mandiri untuk
menyongsong dinamika kehidupan. Keterbukaan bukan berarti perubahan-
perubahan itu mengubah nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideologi bangsa,
tetapi mengekplisitkan wawasanya secara lebih kongkrit sehingga memiliki
kemampuan yang lebih tajam untuk memecahkan masalah-masalah yang baru.

Dalam menjabarkan nilai-nilai Pancasila menjadi semakin operasional dan


dengan demikian semakin menunjukkan fungsinya bagi bangsa Indonesia
dalam menghadapi berbagai masalah dan tantangan dewasa ini perlu
diperhatikan beberapa dimensi yang menunjukkan ciri khas dalam orientasi
Pancasila yaitu dimensi teologis bahwa nasib ditentukan oleh ridho ilahi dan
usaha manusia, dimensi etis yang menunjukan bahwa dalam Pancasila,
manusia dan martabat mempunyai kedudukan yang sentral, selanjutnya
dimensi integral-integratif yang menempatkan manusia tidak secara
individualisme melainkan dalam konteks struktural. Itulah mengapa
mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa itu harus tetap abadi
sampai kapan pun dan kecintaan terhadap Tanah Air juga harga mati.

Apa yang dilakukan oleh pasangan Sudiro Bekti (67) dan Sri Subekti (65) dalam
berita tersebut patutlah kita contoh karena begitu cintanya terhadap Pancasila
yang dibuktikannya dalam hidup sehari-hari. Untuk terus menjaga kebesaran
ideologi negara dan untuk terus mencintai bangsa ini dengan mengamalkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, misalnya yang berkaitan
dengan sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Kita dapat merealisasikannya
dengan menjalankan aturan agama yang dianut masing-masing individu tanpa
mengganggu agama lain. Berkaitan dengan sila kedua “Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab” yaitu dengan menghargai hak-hak asasi setiap warga negara
tanpa merugikan hak orang lain. Selanjutnya kiprah nyata dari nilai sila ketiga “
Persatuan Indonesia” dapat dilakukan dengan menghargai perbedaan yang ada
dan menjadikannya sebagai keanekaragaman yang memberi warna tersendiri
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sila keempat “ Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyaratan perwakilan” yang
dalam hal ini setiap permasalahan yang timbul haruslah dimusyawarahkan
dengan jalan damai tanpa mementingkan kepentingan individu dan golongan
tetapi harus mengupayakan demi kebaikan bersama. Sila kelima “Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” bahwa setiap orang Indonesia mendapat
perlakuan yang adil, baik dibidang politik, ekonomi, sosial, kebudayaan dan
bidang-bidang lainnya. Cara yang dilakukan dalam mencapai tujuan dalam
setiap bidang tersebut juga harus adil.

Contoh sikap dan Perilaku Menjaga Kesatuan NKRI

Berikut beberapa sikap dan perilaku mempertahankan NKRI :

· Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya


menjaga seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.

· Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara


menjaga keutuhan, kedaulatan Negara dan mempererat persatuan bangsa.
· Menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit.
Perbedaan yang ada akan menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan
menjadi sebuah kebanggaan karena merupakan salah satu kekayaan bangsa.

· Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan


memiliki bangsa, bahasa persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki
pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Sang saka merah putih.
Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk mengamalkan nilai-nilai
pancasila dan UUD 1945.

· Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu


semangat mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan
sosial, baik alamiah maupun aspek sosial yang menyangkut kehidupan
bermasyarakat. Wawasan nusantara meliputi kepentingan yang sama, tujuan
yang sama, keadilan, solidaritas, kerja sama, kesetiakawanan terhadap ikrar
bersama.

· Menaati peraturan. Salah satu cara menjaga keutuhan Indonesia


adalah dengan menaati peraturan. Peraturan dibuat untuk mengatur
kehidupan berbangsa dan bernegara.Tujuannya agar Indonesia menjadi lebih
baik. Melalui peraturan, Indonesia akan selamat dari kekacauan. Taat kepada
undang-undang dan peraturan berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia.
Peraturan berlaku baik untuk presiden maupun rakyat biasa, baik tua maupun
muda, baik yang kaya maupun yang miskin, baik laki-laki maupun perempuan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi, upaya untuk mempertahankan NKRI bisa ditempuh dengan cara


mengetahui kebudayaan di Indonesia. Dengan adanya pengetahuan budaya
Indonesia, kita dapat menyaring budaya-budaya asing yang masuk ke dalam
Negara Indonesia, sehingga tidak timbul perpecahan antar daerah karena
budaya yang ada.

Selain itu, sikap dan perilaku kita juga dapat mencerminkan bahwa kita sedang
mempertahankan keutuhan NKRI ini. Salah satunya dengan cara mengamalkan
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, bukan hanya sekedar memahami
saja.

3.2 Saran

Semoga makalah ini dapat membantu untuk menambah dan memperluas


wawasan para pembaca mengenai implementasi pancasila sebagai ideologi
nasional yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Serta dapat berupaya dalam menjaga Keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

 Cara Penanggulangan mempertahankan keutuhan NKRI


a) Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa persaudaraan,
agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.
b) Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya tindakan KKN.
c) Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha pemecahbelahan dari
ancaman luar.
d) Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-butir
Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan kepada ideologi
bangsa.
e) Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
f) Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri dalam
memerangi separatis\\

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma


Winarno. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta. PT Bumi Aksara

Moerdiono, dkk. 1992. Pancasila sebagai Ideologi dalam Berbagai


Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara. Jakarta. BP-7 Pusat

Internet

“Pengertian Pancasila”. Melalui

2014 22.42)

“Upaya Mempertahankan NKRI”. Melalui

(18/12/2014, 20.00)

Pancasila adalah sebuah aset keunikan Bangsa Indonesia, sebuah falsafah yang
mampu menjadikan bangsa Indonesia yang bersuku-suku berbagai macam latar
belakang adat, budaya dan agama hidup rukun dan berdampingan secara
damai dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa Pancasila


dipergunakan sebagai pondasi untuk mengatur roda pemerintahan bernegara
atau sebagai dasar untuk mengatur penyelengaraan negara.

Dengan demikian Pancasila berarti hukum dasar baik yang tertulis maupun
yang tidak tertulis dan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku
dalam negara Republik Indonesia harus bersumber dan berada di bawah pokok
kaidah negara yang fundamental.
Tidak bisa kita pungkiri bahwa sekarang rasa dan semangat berpancasila sudah
mulai pudar atau bahkan mungkin sengaja dipudarkan oleh sebagian
masyarakat yang tidak sadar akan makna dan manfaat Pancasila.

Disinilah dituntut kesadaran dan peran kita sebagai generasi muda untuk
membangun dan menjaga Pancasila dalam arti yang sebenarnya, yaitu
menjalankan kehidupan pergaulan berbangsa dan bernegara sesuai dengan
setiap sila yang ada di dalam Pancasila itu sendiri. Semoga kita dapat
mengambil peran sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita untuk menjaga
keutuhan Pancasila.

Ancaman radikalisme, konflik sosial, terorisme, dan perang saudara


mengancam keutuhan Indonesia. Untuk itu, nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945
harus menjadi benteng untuk menolak ancaman tersebut. Presiden juga
mendorong nilai-nilai kerukunan dan semangat gotong royong harus kembali
melandasi setiap aktivitas warga negara.

Dengan menguatkan nilai-nilai Pancasila, Indonesia akan menjadi harapan


sekaligus rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang
aman, adil, dan makmur di tengah kemajemukan.

Di sisi lain, komitmen pemerintah juga kuat dalam menjaga keutuhan Pancasila.
Melalui Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden
Pembinaan Ideologi Pancasila. Bersama masyarakat, lembaga ini berperan
memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, serta terintegrasi dengan berbagai program pembangunan.

ah ideologi final bagi bangsa Indonesia. Ia adalah perekat yang mampu


mempererat bangsa yang plural, heterogen, dan sangat majemuk ini. Pancasila
adalah harga mati, sebab lahirnya adalah hasil “ijtihad” para pendiri negeri
yang tak bisa dihindari. Maka, siapapun yang berniat, berpikir, apalagi berusaha
mengganti pancasila dengan ideologi yang lain, tentu saja telah menjadi
pengkhianat yang perlu “diluruskan” kembali, bahwa usaha itu tidak akan
pernah bisa! Tak akan pernah bisa dan sia-sia!

Itulah kekhawatiran sekaligus optimisme Puan Maharani terkait marak dan


berkembangnya paham radikalisme dan ekstrimisme di negeri tercinta ini.
Paham yang sama sekali tak ikut andil dalam upaya memerdekan bangsa ini,
bahkan justeru dalam sejarahnya menjadi pengganggu dan perusak kerukunan
kehidupan berbangsa dan bernegara dengan memaksakan kehendak dan anti
terhadap toleransi.

Maka, dalam posisinya sebagai menteri Koordinator Bidang Pembangunan


Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani merasa penting untuk kembali
menekankan pentingnya kembali pada nilai-nilai Pancasila sebagai pemersatu
sekaligus ideologi bangsa dengan segala unsur dan heterogenitasnya. Upaya itu
terasa urgen dilakukan, terutama karena penyebaran paham-paham radikal
dan intoleran saat ini sudah sampai pada berbagai lini dan bidang, termasuk
lembaga pendidikan yang semestinya suci dari segala paham yang
membahayakan.

Dalam banyak kesempatan, Puan Maharani tak henti mengenalkan revolusi


mental, sebagai upaya bukan hanya merevolusi kebiasaan-kebiasaan yang
buruk saja, tapi sekaligus upaya merevolusi pemikiran dan segala isme yang
ada agar tidak menyalahi Pancasila, karena nilai-nilainya tidak bertentangan
sama sekali dengan agama. Banyak kajian yang telah
selesai menjlentrehkan diskusi ini, termasuk komitmen NU dan
Muhammadiyah untuk mendukung Pancasila dan NKRI.

Banyak kerjasama yang telah dilakukan oleh Puan Maharani, termasuk nota
kesepahaman (MoU) dengan PBNU, untuk memastikan terselenggaranya
revolusi mental sebagai bagian dari upaya menjaga keutuhan NKRI dari segala
bentuk paham-paham radikal dan intoleran, yang dimulai dari pesantren-
pesantren. Termasuk juga instruksi Puan Maharani untuk melakukan
pendampingan dan sosialisasi di sekolah-sekolah agar menjadi tempat
menyemai rasa persaudaraan, persatuan, kesatuan, dan keterbukaan untuk
menerima perbedaan.

Kembali pada Pancasila untuk menjaga keutuhan bangsa menjadi keniscayaan,


bahkan kewajiban, siapapun yang tinggal di negara tercinta ini. Paham-paham
radikal dan intoleran, termasuk upaya untuk mengganti Pancasila dengan
ideologi lain lalu memberikan imaji yang manis tentang sistem yang lain, adalah
kesia-siaan.

Indonesia pasti mampu menyemai persatuan dan persaudaraan dalam bingkai


kebhinekaan melalui penerapan nilai-nilai Pancasila. Setiap kita harus menjadi
Pancasilais. Itulah komitmen dan usaha Puan Maharani untuk membangun
manusia dan menjaga kebudayaan Indonesia, melalui pengejawantahan
kebijakan yang penuh dengan nilai-nilai kebangsaan yang purna.

https://www.inspirasi.co/rifqulhakim21/29887_puan-maharani--kembali-pada-
pancasila-untuk-keutuhan-bangsa

Artikel dan Blog

Rabu, 31 Mei 2017

Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Untuk Keutuhan NKRI

Diposkan Oleh:admin kmhdi palembang, nkri, pancasila

FacebookTwitterGoogle+WhatsAppTelegramLinkedInShare25

Ideologi negara merupakan suatu hal yang memiliki fungsi sangat penting bagi
negaranya. Ideologi negara adalah ujung tombak dari berdirinya suatu negara,
dengan adanya ideologi maka suatu negara dapat merumuskan apa yang
menjadi cita-cita dan tujuan suatu negara. De Tracy memaknai ideology sebagai
ilmu tentang gagasan-gagasan yang menunjukkan jalan yang benar menuju
masa depan. Ideology juga diartikan sebagai falsafah hidup maupun pandangan
dunia (dalam bahasa Jerman disebut Weltanschauung). Jangankan untuk suatu
negara yang besar, seorang manusia saja pasti memiliki ideologi / pemikirannya
masing-masing. Berbagai macam jenis Ideologi dapat kita kenal di dunia
misalnya Amerika yang memiliki ideologi liberalis, korea utara dengan ideologi
komunis, perancis dengan ideologi kapitalis, Jerman yang menganut ideologi
fasis, Venezuela dengan ideologi sosialisme nya dan lain-lain.

Ideologi pada dasarnya dirumuskan oleh para petinggi suatu negara dan hasil
dari pada ideologi tersebut diharapkan dapat mencerminkan akan menjadi
seperti apa negara tersebut. Berbicara tentang ideologi, Indonesia sebagai
suatu negara yang diakui secara de facto dan de jure juga memiliki ideologi
negara. Ideologi yang dianut oleh negara Indonesia adalah ideologi pancasila.
Pancasila dipilih sebagai ideologi negara karena dapat mencerminkan
bagaimana Indonesia itu sendiri, Indonesia yang memiliki beragam agama,
suku, budaya, bahasa dengan ribuan pulau dan jutaan penduduk didalamnya.

http://kmhdi.org/2017/05/implementasi-nilai-nilai-pancasila-untuk-keutuhan-
nkri/

https://kicaunews.com/2017/06/02/pancasila-aset-keunikan-bangsa/

Você também pode gostar