Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Definisi
Hyperbilirubin adalah meningkatnya kadar bilirubin dalam darah yang kadar nilainya
lebih dari normal.
Patofisionolgi
Komplikasi
Etiologi
Menifestasi klinis
Pemeriksaan diagnostic
Penatalaksanaan
Klasifikasi
Icterus dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, antara lain adalah :
1. Icterus fisiologis
Warna kuning akan timbul pada hari kedua atau ketiga dan tampak jelas pada
hari kelima sampai keenam dan menghilang sampai hari kesepuluh. Icterus
fisiologis tidak mempunyai dasar patologis potensimenjadi kern icterus.
2. Icterus patologis
Icterus ini mempunyai dasar patologi, icterus timbul dalam 24 jam pertama
kehidupan.
Discharge planning
ajarkan orang tua cara merawat bayi agar tidak terjadi infeksi dan jelas tentang
daya tahan tubuh bayi
jelaskan pada orang tua pentingnya pemberian ASI apabila sudah tidak ikterik.
Namun bila penyebabnya bukan dari jaundice ASI tetap diteruskan
pemberiannya
jelaskan pada orang tua tentang komplikasi yang mungkin terjadi segera lapor
dokter atau perawat
jelaskan untuk pemberian imunisasi
jelaskan tentang pengobatan yang diberikan
WOC Hyperbilirubin
Penyakit hemolitik obat-obatan; salisilat gangguan fungsi hepar
HYPERBILIRUBIN
Pengkajian
Pemeriksaan fisik
Inspeksi; warna pada sklera, konjungtiva, membrane mukosa mulut, kulit, urine
dan tinja
Pemeriksaan bilirubin menunjukkan adanya peningkatan
Tanyakan berapa lama jaundice muncul dan sejak kapan
Apakah bayi ada demam
Bagaimana kebutuhan pola minum
Riwayat keluarga
Apakah anak sudah mendapat imunisasi hepatitis B
Diagnosa keperawatan
1. Resiko injury (internal) berhubungan dengan peningkatan serum bilirubin
sekunder dari pemecahan sel darah merah dan gangguan ekskresi bilirubin
2. Risiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan hilangnya air (insensible
water loss) tanpa disadari sekunder dari fototerapi
3. Risiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan fototerapi
4. Kecemasan orang tua berhubungan dengan kondisi bayi dan gangguan bonding
5. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pengalaman orang
tua
Intervensi
o DX 1 (Resiko injury (internal) berhubungan dengan peningkatan serum
bilirubin sekunder dari pemecahan sel darah merah dan gangguan ekskresi
bilirubin)
Tujuan
Bayi terbebas dari injury yang ditandai dengan serum bilirubin menurun
tidak ada jaundice reflex moro normal tidak terdapat sepsis, reflek hisap
dan menelan baik.
Implementasi
Mencegah adanya injury (internal)
1. Kaji hiperbilirubin tiap 1-4 jam dan catat
2. Berikan fototerapi sesuai program
3. Monitor kadar bilirubin 4-8 jam sesuai program
4. Monitor Hb dan Hct
o DX 2 (Risiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan hilangnya air
(insensible water loss) tanpa disadari sekunder dari fototerapi)
Tujuan
Bayi tidak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi yang ditandai dengan
urine output (pengeluaran urine) kurang dari 1-3 ml/kg/jam, membrane
mukosa normal, ubun ubun tidak cekung, temperature dalam batas
normal.
Implementasi
Mencegah terjadinya kurangnya volume cairan
1. Pertahankan intake cairan
2. Berikan minum sesuai jadwal
3. Monitor intake dan output
4. Berikan terapi infus sesuai program bila indikasi;meningkatnya
temperature, meningkatnya konsentrasi urine,dan cairan hilang
berlebihan
5. Monitor temperature setiap 2 jam
o DX 3 (Risiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan fototerapi
Tujan
Bayi tidak menunjukkan adanya iritasi pada kulit yang ditandai dengan
tidak terdapat rash, dan tidak ada ruam macular eritematosa
Implementasi
Mencegah gangguan integritas kulit
1. Inspeksi kulit setiap 4 jam
2. Gunakan sabun bayi
3. Merubah posisi bayi dengan sering
4. Gunakan pelindung daerah genetalia
o DX 4 (Kecemasan orang tua berhubungan dengan kondisi bayi dan gangguan
bonding)
Tujuan
Orang tua tidak tampak cemas yang ditandai dengan orang
mengekspresikan perasaan dan perhatian pada bayi dan aktif dalam
partisipasi perawatan bayi.
Implementasi
Mengurangi rasa cemas pada orang tua
1. Pertahankan kontak orang tua-bayi
2. Jelaskan kondisi bayi,perawatan dan pengobatan
3. Ajarkan orang tua untuk mengekspresikan perasaan, dengarkan rasa
takutnya dan perhatian orang tua
o DX 5 (Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pengalaman
orang tua)
Tujuan
orang tua memahami kondisi bayi dan alasan pengobatan, dan
berpartisipasi dalam perawatan bayi: dalam pemberian minum, dan
mengganti popok.
Implementasi
Orang tua memahami kondisi bayi dan mau berpartisipasi dalam
perawatan.
1. Ajarkan orang tua untuk diskusi dengan menjelaskan tentang
fissiologis, alasan perawatan, dan pengobatan
2. Libatkan dan ajarkan orang tua dalam perawatan bayi
3. Jelaskan komplikasi dengan mengenal tanda dan gejala