Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Di susun oleh
1. Aliran permukaan (surface flow) adalah air hujan yang mengalir dalam bentuk lapisan
tipis diatas permukaan tanah, yang disebut juga aliran langsung ( direct flow), aliran
permukaan dapat terkonsentrsi menuju sungai dengan cepat, sehingga aliran permukaan
merupakan penyebab utama terjadinya banjir.
2. Aliran antara (inter flow) adalah aliran dalam arah lateral yang terjadi dibawah
permukaan tanah, yang terdiri dari gerakan air dan lengas tanah secara lateral menuju elevasi
yang lebih rendah yang akirnya masuk kesungai
3. Aliran air tanah adalah aliran yang terjadi dibawah permukaan air tanah ke elevasi yang
lebih rendah yang akirnya menuju kesungai atau langsung kelaut.
Soal.3
8.Run Off, Tahapan run off ini terjadi ketika sudah di permukaan Bumi. Ketika awan sudah
mengalami proses presipitasi dan menjadi air yang jatuh ke Bumi, maka air tersebut akan
mengalami proses run off. Run off atau limpasan ini merupakan proses pergerakan air dari
tempat yang tinggi menjuju ke tempat yang lebih rendah yang terjadi di permukaan Bumi.
Pergerakan air tersebut dapat terjadi melalui saluran- saluran, seperti saluran got, sungai,
danau, muara sungai, hingga samudera. Proses ini menyebabkan air yang telah melalui siklus
hidrologi akan kembali menuju ke lapisan hidrosfer Bumi.
9.Infiltrasi, Proses selanjutnya adalah proses infiltrasi. Air yang sudah berada di Bumi akibat
proses presipitasi, tidak semuanya mengalir di permukaan Bumi dan mengalami run off.
Sebagian dari air tersebut akan bergerak menuju ke pori- pori tanah, merembes, dan
terakumulasi menjadi air tanah. Sebagian air yang merembes ini hanyalah sebagian kecil saja.
Proses pergerakan air ke dalam pori- pori tanah ini disebut sebagai proses infiltrasi. Proses
infiltrasi akan secara lambat membawa air tanah untuk menuju kembali ke laut.Setalah
melalui proses run off dan infiltrasi, kemudian air yang telah mengalami siklus hidrologi akan
kembali berkumpul ke lautan. Dalam waktu yang berangsunr- angsur, air tersebut akan
kembali mengalami siklus hidrologi yang baru, dimana diawali dengan evaporasi. Dan itulah
kesembilan dari tahapan siklus hidrologi.
Soal.4
METODE RASIONAL,Metode Rasional merupakan rumus yang tertua dan yang terkenal di
antara rumus-rumus empiris. Metode Rasional dapat digunakan untuk menghitung debit
puncak sungai atau saluran dengan daerah pengaliran yang terbatas.
1. Coldman (1986) dalam Suripin (2004), Metode Rasional dapat digunakan untuk daerah
pengaliran < 300 ha.
2. Ponce (1989) dalam Bambang T (2008), Metode Rasional dapat digunakan untuk daerah
pengaliran < 2,5 Km2.
3. Departemen PU, SKSNI M-l8-1989-F (1989), dijelaskan bahwa Metode Rasional dapat
digunakan untuk ukuran daerah pengaliran < 5000 Ha.
4.Asdak (2002), dijelaskan jika ukuran daerah pengaliran > 300 ha, maka ukuran daerah
pengaliran perlu dibagi menjadi beberapa bagian sub daerah pengaliran kemudian Rumus
Rasional diaplikasikan pada masing-masing sub daerah pengaliran.
5.Montarcih (2009) dijelaskan jika ukuran daerah pengaliran ) 5000 Ha maka koefisien
pengaliran (C) bisa dipecah-pecah sesuai tata guna lahan dan luas lahan yang bersangkutan.
6. Suripin (2004) dijelaskan penggunaan Metode Rasional pada daerah pengaliran dengan
beberapa sub daerah pengaliran dapat dilakukan dengan pendekatan nilai C gabungan atau
C rata-rata dan intensitas hujan dihitung berdasarkan waktu konsentrasi yang terpanjang.
Q = 0,278 . C . L . A
Dimana:
Q : debit puncak limpasan permukaan (m3/det).
C : angka pengaliran (tanpa dimensi).
A : luas daerah pengaliran (Km2).
I : intensitas curah hujan (mm/jam).
QT = 0,278 x C x IT x A
Dimana
QT = debit puncak limpasan permukaan dengan periode ulang T tahun atau debit rencana
dengan periode ulang T tahun (m3/detik)
IT = intensitas curah hujan dengan periode ulang T tahun (mm/jam)
Besarnya nilai tc dapat dihitung dengan beberapa rumus, diantaranya:
Rumus Kirpich
0,385
0,87 𝑥 𝐿2
𝑡𝑐 = ( 1000 𝑥 𝑠 )
Dimana
Waktu konsentrasi dapat juga dihitung dengan membedakannya menjadai dua komponen
yaitu :
𝑡𝑐 = 𝑡0 + 𝑡𝑑 (𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
2 𝑛
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 ∶ 𝑡0 = 𝑥 3.28 𝑥 𝐿 𝑥
3 √𝑆
𝐿𝑠
𝑡𝑑 = (𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
60 𝑥 𝑉
Dimana
n = angka kekasaran permukaan lahan
S = kemiringan lahan
L = panjang lintasan aliran diatas permukaan lahan (m)
Ls = panjang lintasan aliran didalam saluran / sungai (m)
V = Kecepatan aliran didalam sungai (m/detik)
Dik
C : 0.05 (Perumputan Tanah pasir, datar)
A : 199.5 (Km2).
I : 118 (mm/jam).
Dit : Q ?
Q = 0,278 x C x I x A
Q = 0.278 x 0.05 x 118 x 199.5
Q = 327.21 m3/det
Soal.5
Jawab:
Dengan persamaan rumus sebagai berikut ini:
r= 1/n. {(R/Rr1).r1 + (R/r2).r2 + (R/r3).r3 +…………+(R/rn).rn}
Dimana:
r= angka curah hujan (yang datanya tidak ada)
R= curah hujan rata-rata di sta yang akan "diisi"
R1= curah hujan rata-rata di sta. "pengisi"
r1= curah hujan di sta. "pengisi"
n= jumlah sta. "pengisi"
R1 R2 R R3 R4
rata-rata 1150 1025 850 1030 535
r1 r2 r r3 r4
2012 1090 1210 1210 1140
R R1 R2 R3 R4
rata-rata 1130 1087 952 1073 737
R R/R1 R/R2 R/R3 R/R4
1,0398773 1,187391 1,05279503 1,5339367
r r1 r2 r3 r4
2013 1120 1000 1020 1050