Você está na página 1de 8

PERBAIKAN / REMEDIAL

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hidrologi

Dosen pengampu Ir. Mangambit J., MT

Di susun oleh

Sofyan Faisal 1631118

JURUSAN TEKNIK SIPIL (S-1)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MANDALA


BANDUNG
2018
Soal.1
Siklus hidrologi adalah salah satu dari 6 siklus biogeokimia yang berlangsung di bumi.
Siklus hidrologi adalah suatu siklus atau sirkulasi air dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi
ke bumi yang berlangsung secara terus menerus. Air di bumi berada pada suatu ruang disebut
dengan hydrosphere yang terbentang sekitar 15 km ke atas dari permukaan bumi sampai
lapisan atmosfir dan sekitar 1 km ke bawah permukaan bumi sampai pada lapisan lithosphere.
Air tersebut bergerak di sepanjang ruang hydrosphere melalui alur jaringan yang kompleks
membentuk suatu daur perputaran gerakan massa air yang disebut daur hidrologi (hydrologic
cycle). Sebagian massa air terangkat ke atas permukaan bumi melalui proses penguapan
(evaporasi) di laut dan di permukaan bumi, yaitu berupa penguapan dari tampungan air di
sungai, danau, waduk, permukaan tanah serta transpirasi dari tanaman. Proses penguapan
dapat terjadi karena adanya pemanasan oleh matahari sebagai sumber energi bagi alam. Uap
air yang terangkat ke atas ini menjadi bagian atmosfir dan melalui proses kondensasi dapat
terbentuk butir awan. Suatu kondisi klimatologi tertentu dapat membawa butir awan tersebut
ke atas daratan membentuk awan hujan (rain cloud). Tidak semua butir awan hujan tersebut
akan jatuh sampai di permukaan bumi sebagai hujan, ukuran butir awan hujan yang tidak
cukup berat untuk melawan gaya gesekan dan gaya tekan udara ke atas akan melayang dan
diuapkan kembali menjadi awan. Bagian yang sampai di bumi dikatakan sebagai hujan
(precipitation) yang sebagian akan tertahan oleh tanaman dan bangunan yang akan diuapkan
kembali. Bagian ini merupakan air hujan yang tak terukur dan disebut intersepsi
(interception). Bagian yang sampai di permukaan tanah akan mengalir sebagai limpasan
permukaan (overland flow) menuju ke tampungan aliran berupa saluran atau sungai menuju
laut. Sebelum sampai di saluran atau sungai limpasan permukaan tersebut akan mengalami
proses infiltrasi ke bawah permukaan tanah yang sebagian akan bergerak terus ke bawah
merupakan air perkolasi menuju zona tampungan air tanah (aquifer, groundwater storage) dan
sebagian lain bergerak mendatar di bawah permukaan tanah sebagai subsurface flow atau
aliran antara (interflow) menuju ke saluran, tampungan waduk, danau, sungai atau laut.
Seringkali bagian yang melimpas menuju alur sungai disebut dengan aliran permukaan tanah
(surface runoff). Rangkaian proses alam tersebut berjalan secara terus menerus membentuk
daur hidrologi.
Soal.2
Limpasan terdiri dari air yang berasal dari tiga sumber yaitu :

1. Aliran permukaan (surface flow) adalah air hujan yang mengalir dalam bentuk lapisan
tipis diatas permukaan tanah, yang disebut juga aliran langsung ( direct flow), aliran
permukaan dapat terkonsentrsi menuju sungai dengan cepat, sehingga aliran permukaan
merupakan penyebab utama terjadinya banjir.

2. Aliran antara (inter flow) adalah aliran dalam arah lateral yang terjadi dibawah
permukaan tanah, yang terdiri dari gerakan air dan lengas tanah secara lateral menuju elevasi
yang lebih rendah yang akirnya masuk kesungai

3. Aliran air tanah adalah aliran yang terjadi dibawah permukaan air tanah ke elevasi yang
lebih rendah yang akirnya menuju kesungai atau langsung kelaut.

Soal.3

1.Evaporasi,Tahapan pertama dalam siklus hidrologi ini adalah evaporasi. Evaporasi


merupakan istilah lain dari penguapan. Siklus hidrologi akan dimulai dari adanya penguapan.
Penguapan yang mengawali terjadinya siklus hidrologi adalah penguapan dari air yang ada di
Bumi, seperti samudera, laut, danau, rawa, sungai , bendungan, bahkan di areal persawahan.
Semua air tersebut akan berubah menjadi uap air karena adanya pemanasan dari sinar
matahari. Hal inilah yang disebut dengan evaporasi atau penguapan.Evaporasi ini akan
mengubah bentuk air yang semula cair menjadi uap air yang berwujud gas. Karena menjadi
wujud gas, hal ini memungkinkan bahwa gas tersebut dapat naik ke atas (ke atmosfer) karena
terbawa oleh angin. Semakin panas sinar matahari yang diterima, maka akan semakin banyak
air yang berubah menjadi uap air, dan semakin banyak pula yang terbawa ke lapisan
atmosfer Bumi.
2. Transpirasi, Selain evaporasi, ada bentuk penguapan lainnya yakni penguapan yang
berasal dari jaringan makhluk hidup. Penguapan yang terjadi di jaringan makhluk hidup ini
disebut sebagai transpirasi. Transpirasi ini terjadi di jaringan hewan maupun tumbuhan.Sama
halnya dengan evaporasi, transpirasi ini juga mengubah air yang berwujud cair dari jaringan
makhluk hidup tersebut menjadi uap air. Uap air ini juga akan terbawa ke atas, yakni ke
atmosfer. Namun, biasanya penguapan yang terjadi karena transpirasi ini jumlahnya lebih
sedikit atau lebih kecil daripada penguapan yang terjadi karena evaporasi.
3. Evapotranspirasi, Evapotranspirasi ini merupakan gabungan dari evapotasi dan juga
transpirasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa evapotranspirasi ini merupakan total penguapan
air atau penguapan air secara keseluruhan, baik yang ada di permukaan Bumi atau tanah
maupun di jaringan makhluk hidup. Dalam siklus hidrologi, evapotranspirasi ini sangatlah
mempengaruhi jumlah uap air yang ternagkut ke atas atau ke atmosfer Bumi.
4. Sublimasi, Tahapan yang lainya adalah sublimasi. Jadi selain melalui proses penguapan,
naiknya uap air ke atmosfer ini juga terjadi melalui proses sublimasi. Apa sebenarnya
sublimasi itu? Sumblimasi merupakan proses perubahan es di kutub atau di puncak gunung
menjadi uap air, tanpa harus melalui proses cair terlebih dahulu.Sublimasi ini juga tidak
sebanyak penguapan (evaporasi maupun transpirasi), namun meski sedikit tetap saja sublimasi
ini berkontribusi erat terhadap jumlah uap air yang terangkat ke atmosfer. Dibandingkan
dengan evaporasi maupun transpirasi, proses sublimasi ini berjalan lebih lambat dari pada
keduanya. Sublimasi ini terjadi pada tahap sikulus hidrologi panjang.
5. Kondensasi, Kondensasi merupakan proses berubahnya uap air menjadi partikel- partikel
es Ketika uap air dari proses evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dan sublimasi sudah
mencapai ketinggian tertentu, uap air tersebut akan berubah menjadi partikel-partikel es yang
berukuran sangat kecil melalui proses konsendasi. Perubahan wujud ini terjadi karena
pengaruh suhu udara yang sangat rendah saat berada di ketinggian tersebut. Partikel- partikel
es yang terbentuk tersebut akan saling mendekati satu sama lain dan bersatu hingga
membentuk sebuah awan. Semakin banyak partikel es yang bersatu, maka akan semakin tebal
dan juga hitam awan yang terbentuk. Inilah hasil dari proses kondensasi.
6. Adveksi, Adveksi ini terjadi setelah partikel- partikel es membentuk sebuah awan. Adveksi
merupakan perpidahan awan dari satu titik ke titik lainnya namun masih dalam satu
horisontal. Jadi setelah partikel- partikel es membentuk sebuah awan yang hitam dan gelap,
awan tersebut dapt berpindah dari satu titik ke titik yang lain dalam satu horizontal.Proses
adveksi ini terjadi karena adanya angin maupun perbedaan tekanan udara sehingga
mengakibatkan awan tersebut berpindah. Proses adveksi ini memungkinkan awan akan
menyebar dan berpindah dari atmosfer yang berada di lautan menuju atmosfer yang ada di
daratan. Namun perlu diketahui bahwa tahapan adveksi ini tidak selalu terjadi dalam proses
hidrologi, tahapan ini tidak terjadi dalam siklus hidrologi pendek.
7. Presipitasi, Awan yang telah mengalami proses adveksi tersebut selanjutnya akan
mengalami presipitasi. Presipitasi merupakan proses mencairnya awan hitam akibat adanya
pengaruh suhu udara yang tinggi. Pada tahapan inilah terjadinya hujan. Sehingga awan hitam
yang tebentuk dari partikel es tersebut mencair dan air tersebut jatuh ke Bumi manjadi sebuah
hujan. Namun, tidak semua presipitasi menghasilkan air.Apabila presipitasi terjadi di daerah
yang mempunyai suhu terlalu rendah, yakni sekitar kurang dari 0ᵒ Celcius, maka prepitisasi
akan menghasilkan hujan salju. Awan yang banyak mengandung air tersebut akan turun ke
litosfer dalam bentuk butiran- butiran salju tipis. Hal ini dapat kita temui di daerah yang
mempunyai iklim sub tropis, dimana suhu yang dimiliki tidak terlalu panas seperti di daerah
yang mempunyai iklim tropis.

8.Run Off, Tahapan run off ini terjadi ketika sudah di permukaan Bumi. Ketika awan sudah
mengalami proses presipitasi dan menjadi air yang jatuh ke Bumi, maka air tersebut akan
mengalami proses run off. Run off atau limpasan ini merupakan proses pergerakan air dari
tempat yang tinggi menjuju ke tempat yang lebih rendah yang terjadi di permukaan Bumi.
Pergerakan air tersebut dapat terjadi melalui saluran- saluran, seperti saluran got, sungai,
danau, muara sungai, hingga samudera. Proses ini menyebabkan air yang telah melalui siklus
hidrologi akan kembali menuju ke lapisan hidrosfer Bumi.
9.Infiltrasi, Proses selanjutnya adalah proses infiltrasi. Air yang sudah berada di Bumi akibat
proses presipitasi, tidak semuanya mengalir di permukaan Bumi dan mengalami run off.
Sebagian dari air tersebut akan bergerak menuju ke pori- pori tanah, merembes, dan
terakumulasi menjadi air tanah. Sebagian air yang merembes ini hanyalah sebagian kecil saja.
Proses pergerakan air ke dalam pori- pori tanah ini disebut sebagai proses infiltrasi. Proses
infiltrasi akan secara lambat membawa air tanah untuk menuju kembali ke laut.Setalah
melalui proses run off dan infiltrasi, kemudian air yang telah mengalami siklus hidrologi akan
kembali berkumpul ke lautan. Dalam waktu yang berangsunr- angsur, air tersebut akan
kembali mengalami siklus hidrologi yang baru, dimana diawali dengan evaporasi. Dan itulah
kesembilan dari tahapan siklus hidrologi.
Soal.4
METODE RASIONAL,Metode Rasional merupakan rumus yang tertua dan yang terkenal di
antara rumus-rumus empiris. Metode Rasional dapat digunakan untuk menghitung debit
puncak sungai atau saluran dengan daerah pengaliran yang terbatas.

1. Coldman (1986) dalam Suripin (2004), Metode Rasional dapat digunakan untuk daerah
pengaliran < 300 ha.

2. Ponce (1989) dalam Bambang T (2008), Metode Rasional dapat digunakan untuk daerah
pengaliran < 2,5 Km2.

3. Departemen PU, SKSNI M-l8-1989-F (1989), dijelaskan bahwa Metode Rasional dapat
digunakan untuk ukuran daerah pengaliran < 5000 Ha.

4.Asdak (2002), dijelaskan jika ukuran daerah pengaliran > 300 ha, maka ukuran daerah
pengaliran perlu dibagi menjadi beberapa bagian sub daerah pengaliran kemudian Rumus
Rasional diaplikasikan pada masing-masing sub daerah pengaliran.

5.Montarcih (2009) dijelaskan jika ukuran daerah pengaliran ) 5000 Ha maka koefisien
pengaliran (C) bisa dipecah-pecah sesuai tata guna lahan dan luas lahan yang bersangkutan.

6. Suripin (2004) dijelaskan penggunaan Metode Rasional pada daerah pengaliran dengan
beberapa sub daerah pengaliran dapat dilakukan dengan pendekatan nilai C gabungan atau
C rata-rata dan intensitas hujan dihitung berdasarkan waktu konsentrasi yang terpanjang.

Q = 0,278 . C . L . A

Dimana:
Q : debit puncak limpasan permukaan (m3/det).
C : angka pengaliran (tanpa dimensi).
A : luas daerah pengaliran (Km2).
I : intensitas curah hujan (mm/jam).

Metode Rasional diatasa merupakan asumsi sebagai berikut:


1. Hujan yang terjadi mempunyai intensitas seragam dan merata diseluruh daerah pengaliran
selama paling sedikit sama dengan waktu konsentrasi (tc) daerah pengliran.
2. Periode ulang debit sama dengan periode ulang hujan.
3. Koefisien pengaliran dengan darah pengaliran yang sama adalah tetap untuk berbagai
periodeulang.
Jika persamaan (1) dipergunakan untuk menghitung debit rencana dengan berbagai periode
ulang maka notasinya sebagai berikut:

QT = 0,278 x C x IT x A
Dimana
QT = debit puncak limpasan permukaan dengan periode ulang T tahun atau debit rencana
dengan periode ulang T tahun (m3/detik)
IT = intensitas curah hujan dengan periode ulang T tahun (mm/jam)
Besarnya nilai tc dapat dihitung dengan beberapa rumus, diantaranya:
Rumus Kirpich
0,385
0,87 𝑥 𝐿2
𝑡𝑐 = ( 1000 𝑥 𝑠 )

Dimana

𝑡𝑐 = waktu konsentrasi (jam)


𝐿 = panjang lintasan air dari titik terjauh sampai titik yang ditinjau (Km)
𝑆 = kemiringan rata-rata daerah lintasan air

Waktu konsentrasi dapat juga dihitung dengan membedakannya menjadai dua komponen
yaitu :

𝑡𝑐 = 𝑡0 + 𝑡𝑑 (𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
2 𝑛
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 ∶ 𝑡0 = 𝑥 3.28 𝑥 𝐿 𝑥
3 √𝑆
𝐿𝑠
𝑡𝑑 = (𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
60 𝑥 𝑉

Dimana
n = angka kekasaran permukaan lahan
S = kemiringan lahan
L = panjang lintasan aliran diatas permukaan lahan (m)
Ls = panjang lintasan aliran didalam saluran / sungai (m)
V = Kecepatan aliran didalam sungai (m/detik)

Dik
C : 0.05 (Perumputan Tanah pasir, datar)
A : 199.5 (Km2).
I : 118 (mm/jam).

Dit : Q ?

Q = 0,278 x C x I x A
Q = 0.278 x 0.05 x 118 x 199.5
Q = 327.21 m3/det

Soal.5

HUJAN TAHUNAN DISTATION (MM)


Tahun A B C D E
2010 1100 1010 900 850 960
2011 1200 1040 800 1210 110
2012 1090 1210 - 1160 1140
2013 - 1120 1000 1020 1050
2014 1250 1260 1300 1215 1225
Jumlah
Ditanyakan:
1. Data curah hujan tahun 2012 di stasiun C
2. Data curah hujan tahun 2013 di stasiun A

Jawab:
Dengan persamaan rumus sebagai berikut ini:
r= 1/n. {(R/Rr1).r1 + (R/r2).r2 + (R/r3).r3 +…………+(R/rn).rn}

Dimana:
r= angka curah hujan (yang datanya tidak ada)
R= curah hujan rata-rata di sta yang akan "diisi"
R1= curah hujan rata-rata di sta. "pengisi"
r1= curah hujan di sta. "pengisi"
n= jumlah sta. "pengisi"

Maka dapat dihitung sebagai berikut ini:

HUJAN TAHUNAN DI STATION (MM)


Tahun A B C D E
2010 1100 1010 900 850 960
2011 1200 1040 800 1210 110

R1 R2 R R3 R4
rata-rata 1150 1025 850 1030 535

R/R1 R/R2 R R/R3 R/R4


0,73913 0,82926829 0,82524272 1,588785

r1 r2 r r3 r4
2012 1090 1210 1210 1140

Data kosong yang akang diisi = R ,akan dihitung dengan persamaan


r= 1/4. {(R/Rr1).r1 + (R/r2).r2 + (R/r3).r3 +…………+(R/rn).rn}

(R/R1)r1 (R/R2)r2 r (R/R3)r3 (R/R4)r4


806 1003 1155 999 1811

seri data lengkap untuk pengisian data


HUJAN TAHUNAN DI STATION (MM)
Tahun A B C D E
2010 1100 1010 900 850 960
2011 1200 1040 800 1210 110
2012 1090 1210 1155 1160 1140

R R1 R2 R3 R4
rata-rata 1130 1087 952 1073 737
R R/R1 R/R2 R/R3 R/R4
1,0398773 1,187391 1,05279503 1,5339367

r r1 r2 r3 r4
2013 1120 1000 1020 1050

Data kosong yang akang diisi = R ,akan dihitung dengan persamaan


r= 1/4. {(R/Rr1).r1 + (R/r2).r2 + (R/r3).r3 +…………+(R/rn).rn}

r (R/R1)r1 (R/R2)r2 (R/R3)r3 (R/R4)r4


1259 1165 1187 1074 1611

Seri data lengkap


HUJAN TAHUNAN DI STATION (MM)
Tahun A B C D E
2010 1100 1010 900 850 960
2011 1200 1040 800 1210 110
2012 1090 1210 1155 1160 1140
2013 1259 1120 1000 1020 1050
2014 1250 1260 1300 1215 1225
Jumlah

Você também pode gostar

  • Tugas Baja
    Tugas Baja
    Documento13 páginas
    Tugas Baja
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Baja Rafiq
    Tugas Baja Rafiq
    Documento15 páginas
    Tugas Baja Rafiq
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • Sistem Manajemen Mutu Iso
    Sistem Manajemen Mutu Iso
    Documento3 páginas
    Sistem Manajemen Mutu Iso
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Baja
    Tugas Baja
    Documento13 páginas
    Tugas Baja
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Baja Rafiq
    Tugas Baja Rafiq
    Documento15 páginas
    Tugas Baja Rafiq
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • 18 01 Anum Tugas 03
    18 01 Anum Tugas 03
    Documento4 páginas
    18 01 Anum Tugas 03
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • Newton Rapshon
    Newton Rapshon
    Documento1 página
    Newton Rapshon
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Persimpangan Geometrik (1) - Model
    Tugas Persimpangan Geometrik (1) - Model
    Documento20 páginas
    Tugas Persimpangan Geometrik (1) - Model
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • Alat Pengolah Lahan
    Alat Pengolah Lahan
    Documento2 páginas
    Alat Pengolah Lahan
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • Berita Acara Pengetesan AIR
    Berita Acara Pengetesan AIR
    Documento5 páginas
    Berita Acara Pengetesan AIR
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • Berita Acara Pengetesan AIR
    Berita Acara Pengetesan AIR
    Documento41 páginas
    Berita Acara Pengetesan AIR
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • Listrik
    Listrik
    Documento41 páginas
    Listrik
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • Awal Meter Air
    Awal Meter Air
    Documento2 páginas
    Awal Meter Air
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • Artikel Ahli Irigasi1 PDF
    Artikel Ahli Irigasi1 PDF
    Documento5 páginas
    Artikel Ahli Irigasi1 PDF
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • Formulir Draft Uraian Pekerjaan-Opsional
    Formulir Draft Uraian Pekerjaan-Opsional
    Documento29 páginas
    Formulir Draft Uraian Pekerjaan-Opsional
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • Isohyet
    Isohyet
    Documento90 páginas
    Isohyet
    Pujiana Lail
    Ainda não há avaliações
  • Newton Rapshon
    Newton Rapshon
    Documento1 página
    Newton Rapshon
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • Peta Topografi
    Peta Topografi
    Documento11 páginas
    Peta Topografi
    terry667
    Ainda não há avaliações
  • Lap. Harian
    Lap. Harian
    Documento588 páginas
    Lap. Harian
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • 05 Peta Topografi
    05 Peta Topografi
    Documento4 páginas
    05 Peta Topografi
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • Tugas MKK1
    Tugas MKK1
    Documento11 páginas
    Tugas MKK1
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • PP 5
    PP 5
    Documento11 páginas
    PP 5
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • Awal Meter Air
    Awal Meter Air
    Documento2 páginas
    Awal Meter Air
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • Uji Stat. Nonparametrik
    Uji Stat. Nonparametrik
    Documento51 páginas
    Uji Stat. Nonparametrik
    Sawan
    Ainda não há avaliações
  • Pertemuan 4 Uji Wilcoxon Wahid
    Pertemuan 4 Uji Wilcoxon Wahid
    Documento18 páginas
    Pertemuan 4 Uji Wilcoxon Wahid
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Daskom
    Tugas Daskom
    Documento5 páginas
    Tugas Daskom
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • 2
    2
    Documento15 páginas
    2
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • Kisi-Kisi Soal Uas
    Kisi-Kisi Soal Uas
    Documento1 página
    Kisi-Kisi Soal Uas
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações
  • Ipi297882 PDF
    Ipi297882 PDF
    Documento23 páginas
    Ipi297882 PDF
    C'yanZz Mablazs
    Ainda não há avaliações