Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB III
UJI
STATISTIK
DISERTASI
(Grossman dalam Murti, 2011). Hal ini mengandung makna bahwa untuk
kesehatan. Ekonomi kesehatan adalah ilmu yang mempelajari suplay dan demand
sumber daya pelayanan kesehatan dan dampak sumber daya pelayanan kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU No.
36 Tahun 2009). Kesehatan tidak hanya mengenai masalah fisik yang jelas-jelas
terlihat, tapi juga mencakup masalah jiwa yang cenderung tidak terlihat jelas. Bila
kesehatan jiwa terganggu, maka akan terjadi perubahan pada seluruh aspek
banyak sekali kontribusi bagi kesehatan fisik, dan tentunya bagi kebahagiaan dan
golongan besar yaitu psikosa dan non psikosa. Golongan psikosa merupakan
gangguan jiwa berat, ditandai dengan dua gejala utama yaitu tidak adanya
ability). Pada golongan non psikosa kedua gejala utamanya tersebut masih baik.
Golongan psikosa dibagi menjadi dua sub golongan, yaitu psikosa fungsional dan
(neurotransmiter) sel-sel saraf pusat (otak), tidak terdapat kelainan struktural pada
sel-sel saraf otak tersebut. Pada psikosa organik adalah gangguan jiwa yang
disebabkan karena adanya kelainan pada struktur saraf pusat otak (Hawari, 2003).
Salah satu jenis gangguan jiwa psikosa fungsional yang terbanyak adalah
sebelum usia 25 tahun, dapat mengenai siapa saja dari kelompok sosial ekonomi
manapun (Sadock et.al., 2007). Gejala yang ditimbulkan mencakup banyak fungsi
penurunan dari proses berpikir dan berbicara (alogia), gangguan aktivitas motorik
sosial, pekerjaan, dan perawatan diri. Penderita sukar untuk bersosialisasi dan
tidak dapat bekerja seperti sebelumnya karena sifat regresif serta kemunduran
antaranya adalah faktor biologis dan faktor lingkungan. Faktor biologi, seperti
otak seperti dopamin dan serotinin. Faktor lingkungan juga dapat mencetuskan
penyakit ini dapat berupa situasi atau kondisi yang tidak kondusif pada diri
satunya adalah akibat faktor sosial ekonomi. Faktor sosial ekonomi berkaitan
rentan stres, dilanda kecemasan yang berlebih, serta masalah psikososial lainnya
yang akhirnya berujung pada gangguan jiwa. Sebagian besar dari mereka usianya
masih produktif dan faktor penyebab paling dominan adalah kondisi sosial
ekonomi.
Penanganan kasus gangguan jiwa tidak cukup ditangani dari sisi medis
saja, kebutuhan dasar manusia juga harus dipenuhi karena hal itulah yang menjadi
pada umumnya dialami oleh masyarakat yang tinggal di daerah pemukiman yang
miskin dan padat (Patel & Klienman, 2003). WHO (2000) melaporkan bahwa
gangguan jiwa (neurosis) juga pada umumnya dijumpai pada masyarakat yang
91
masyrakat yang memiliki status sosial tertinggi (Saraceno & Barbui, 1997). Jadi
hidup penderita skizofrenia. Selain itu persepsi diri (self efficacy), harga diri (self
esteem) dan gejala penyakit juga berpengaruh. Namun yang paling kuat
factors”. Hasil penelitian, penderita laki-laki, cerai atau tidak menikah, tinggal
bersama orang tua, kondisi sosial ekonomi yang buruk, ketergantungan keuangan
dan sering dirawat, memiliki kualitas hidup lebih rendah. Penelitian Guo et.al
dengan terapi psikososial mengalami tilikan, fungsi sosial dan kualitas hidup yang
lebih baik daripada pasien skizofrenia yang hanya mendapat terapi psikofarmaka.
hidup antara pasien skizofrenia gejala positif dan gejala negatif menonjol.
bermakna antara pasien skizofrenia gejala positif menonjol dan gejala negatif
menonjol serta proporsi pasien skizofrenia yang mempunyai kualitas hidup baik
skizofrenia yang mempunyai gejala positif menonjol dari yang negatif menonjol.
Young, dkk (1998 dalam Joy, 2012) mengatakan bahwa keteraturan meminum
obat dan kontrol rutin dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien skizofrenia.
ini diakibatkan oleh perjalanan penyakit itu sendiri, gejala penyakit yang tersisa,
dukungan dari lingkungan sosial serta pengobatan. Hal ini akan berdampak pada
beberapa variabel.
93
Skizofrenia berasal dari kata ”skizo” yang berarti retak atau pecah (split)
dan ”frenia” yang artinya jiwa. Seseorang yang menderita gangguan jiwa
sebelumnya baik fungsi sosial, pekerjaan, dan perawatan diri. Penderita sukar
untuk bersosialisasi dan tidak dapat bekerja seperti sebelumnya karena sifat
melanjutkan pengobatannya karena merasa obat yang diminum tidak efektif atau
efek obat yang rendah dan ada juga yang menghentikan pengobatannya karena
dengan skizofrenia rawat jalan hanya mencapai 50% setelah dipulangkan dari
94
rumah sakit. Pengobatan yang tidak teratur pada akhirnya akan mempengaruhi
kondisi kejiwaan kemampuan pasien untuk berpatispasi secara sosial dan kualitas
hidup dan.
tetap mampu berpatisipasi secara sosial dan ekonomi setelah di rumah. Partisipasi
sosial dan ekonomi pada pasien skizofrenia dipengaruhi oleh perjalanan penyakit
itu sendiri, gejala penyakit yang tersisa, dukungan dari lingkungan sosial serta
partisipasi sosial dan ekonomi penderita skizofrenia adalah salah satu tolok ukur
dan hasil pengobatan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disusun kerangka
terminologi teknis dari kerangka teori yang akan dijelaskan berikut ini :
95
PENDAMPINGAN
(X3)
PARTISIPASI
FAKTOR SOSIAL DAN
SOSIAL EKONOMI (Y1)
EKONOMI (X1)
KUALITAS
HIDUP (Y2)
PENGOBATAN KONDISI
(X2) KEJIWAAN (X4)
pendampingan dan kondisi kejiwaan secara langsung dan tidak langsung akan
skizofrenia merupakan bentuk partisipasi sosial dan ekonomi adalah salah satu
tolok ukur dalam keberhasilan terapi. Berbagai penelitian yang dilakukan terhadap
dalam berperan aktif dan menikmati aktivitas sosial sehari-hari yang berhubungan
96
dengan pekerjaan, kehidupan rumah tangga, kehidupan sosial dan hobi. Aspek
yang paling penting dari kualitas hidup adalah perasaan dan fungsi hidup sehari-
hari pasien, sehingga kebutuhan pasien dapat dilihat secara subyektif dari kualitas
hidup mereka.
penelitian. Dengan mengacu pada dasar pemikiran yang bersifat teoritis dan
jiwa (skizofrenia).
10. Partisipasi sosial dan ekonomi pengaruh positif terhadap kualitas hidup pada
11. Faktor sosial ekonomi berpengaruh secara tidak langsung terhadap kondisi
12. Faktor sosial ekonomi berpengaruh secara tidak langsung terhadap kualitas
melalui pengobatan.
15. Kondisi kejiwaan berpengaruh secara tidak langsung terhadap kualitas hidup