Você está na página 1de 21

LAPORAN FIELD TRIP

BOB PT. BSP - PERTAMINA HULU

DOSEN PENGAMPU :

NOVIA RITA ST, MT.

DI SUSUN OLEH :

FITRA MILA TINA SYAFITRI


173210861

KELAS 17 E

GELOMBANG V

PRODI TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVWERSITAS ISLAM RIAU
TAHUN AJARAN 2018
Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan field trip
mata kuliah Pengantar Industri Migas.

Laporan “kunjungan field trip” ini di susun berdasarkn hasil kunjungan ke


BOB PT. BSP PERTAMINA HULU di bagian Zamrud. Kegiatan kunjungan
tersebut dilaksanakan pada mata kuliah Pengantar Industri Migas.

Penulis menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan, maka saran


dan kritik sangat diharapkan sebagai masukan untuk perbaikan dimasa yang akan
datang. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi
sumber ilmu bagi penulis dan pembaca.

Pekanbaru, Mei 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah BOB PT. BSP. PERTAMINA HULU...........................................3
2.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Field Trip...............................................6
2.3 Alat-Alat di WareHouse............................................................................6
2.4 Gathering Station ( Stasiun Pengumpul)...................................................12

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan................................................................................................15
3.2 Penutup......................................................................................................15
3.3 Lampiran Foto Selama Kegiatan...............................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengingat minyak bumi dan gas alam adalah suatu sumber energi yang
tidak dapat diperbaharui, sedangkan penggunaan sumber energi ini dalam
kehidupan kita sehari-hari cakupannya sangat luas dan cukup memegang peranan
penting atau menguasai hajat hidup orang banyak. Sebagai contoh minyak bumi
dan gas alam digunakan sebagai sumber energi yang banyak digunakan untuk
memasak, kendaraan bermotor, dan industri, kedua bahan bakar tersebut berasal
dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Sebagai
generasi penerus bangsa, kita juga harus memikirkan bahan bakar alternatif apa
yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil ini, jika suatu saat
nanti bahan bakar ini habis. Oleh karena itu Kunjungan Fieldtrip Pengantar
Industri Migas Mahasiswa Teknik Perminyakan ini dilaksanakan di BOB PT. BSP.
PERTAMINA HULU.

Field trip adalah sebuah perjalanan lapangan atau ekskursi, yang di kenal
dengan kunjungan. Tujuan perjalanan biasanya pengamatan untuk penelitian
pendidikan, non eksperimental atau untuk menyediakan mahasiswa dengan
pengalaman lular kegiatan sehari- hari. Kunjungan Fieldtrip ini merupakan salah
satu kegiatan yang bisa dikatakan rutin dilaksanakan tiap tahun dimana para
mahasiswa teknik perminyakan pergi berkunjung ke suatu perusahaan sebagai
pandangan bagaimana terjun di dunia kerja dan menambah ilmu dalam bidang
perminyakan. BOB PT. BSP. PERTAMINA HULU dipilih sebagai lokasi
kunjungan kali ini karena tahun-tahun sebelumnya UNIVERSITAS ISLAM RIAU
khususnya Teknik Perminyakan sudah sering melaksanakan Fieldtrip di BOB PT.
BSP. PERTAMINA HULU.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah Sejarah BOB PT. BSP. PERTAMINA HULU?

2. Alat-alat apa sajakah yang telah dijelaskan pada saat fieldtrip ?

3. Apa saja yang terdapat pada Gathering Station ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui sejarah BOB PT. BSP. PERTAMINA HULU

2. Mengetahui alat-alat serta fungsinya yang terdapat didalam teknik


perminyakan

3. Mengetahui apa itu Gathering Station

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah BOB PT. BSP. PERTAMINA HULU

Dalam upaya pencarian minyak Sumatera Bagian Tengah operasi pedada


dimulai pada tahun 1976 yang minyaknya pertama kali dikirim ke refinery sungai
pakning. Produksi minyak pada saat itu rata-rata 40.000 BOPD pada tahun 1994
pengiriman melalui pakning diberhentikan. Pada saat sekarang pengirimannya
melalui GS Zamrud dan GS Pusaka dimana produksi rata-ratanyamencapai 15.000
bbl. Tahun 2002 kontrak dengan CPI berakhir dan kemudian dikelola oleh BOB
PT.BSP – Pertamina Hulu sampai saat ini.

Daerah operasional CPP Blok diresmikan pada tanggal 9 Agustus 2002


oleh Bupati Siak Sri Indrapura, Arwin As. Kewenangan pengelolaan blok ini
diserahkan kepada BOB dari pemerintah dalam pengawasan usaha MIGAS di
Indonesia melalui BP MIGAS selaku badan resmi pemerintah dalam pengawasan
usaha MIGAS di Indonesia pada tanggal 6 Agustus 2002 setelah
ditandatanganinya perjanjian Production sharing contract for oil (PSC). Blok CPP
ini terletak pada barat laut Central Sumatera Basin. Sebagian blok CPP ini berada
di tengah kawasan hutan lindung Zamrud tantangan tersendiri untuk melakukan
kegiatan development. BOB (Badan operasi Bersama) yang dibentuk oleh
Pertamina serta PT. BSP(Bumi Siak Pusako), merupakan badan pelaksana

3
operasional pengelolaan CPP(Coastal Plain Pekanbaru) Blok yang mampu
menghasilkan 40.00 BOPD (barrel oil per day).

Salah satu bentuk nyata pelaksanaan operasional excelence yang dilakukan


oleh BOB adalah melaksanakan semua pekerjaan perminyakan secara aman dan
efisien sesuai standar prinsip-prinsip pelestarian dan pengelolaan internasional.
Wilayah kerja CPP Block meliputi 5 wilayah kabupaten di Provinsi Riau, yaitu
Pelalawan, Siak, Kampar, Rokan Hilir dan Rokan Hulu yang terbagi ke dalam 3
(tiga) lapangan besar, yaitu: Zamrud, Pedada,dan West Area dengan produksi
minyak saat ini sebesar 20.438 BOPD(31 Desember 2009).

Adapun wilayah kerja Pedada Area meliputi 2 wilayah kerja yaitu North
Pedada Area dengan struktur penghasil minyak bumi yaitu Gatam, Sabak, dan
Pedada. Sedangkan South Pedada Area dengan struktur penghasil minyak bumi
yaitu Benua Pusaka, Dusun, North Doral, Doral dan Butun.

Sesuai dengan euphoria undang-undang No. 25 tahun 1999, maka wilayah


kerja Pedada Area meliputi 2 kabupaten yaitu Siak(kecamatan sungai apit) dan
Bengkalis (kecamatan siak kecil). Luas BOB tidak dapat dipastikan, hal ini
disebabkan karena lokasi produksinya yang terpisah-pisah.Namun diperkirakan
luas lokasinya lebih kurang 9.996 km2.. BOB pun mempunyai 27
lapangan/struktur penghasil CPP Block, yaitu:

a. Zamrud Area

Terdiri atas : Zamrud besar, Idris, Bungsu, Bungsu West, Beruk, North East
Beruk, North Beruk, Bekasap, Zamrud South.

b. Pedada Area

Terdiri Atas: Pak, Gatam, Sabak, Pedada, Benua, Dusun, Pusaka, Butun, Doral,
North Doral.

c. West Area

4
Terdiri atas : Kasikan, Terantam, Paitan, Osam, Giti, Berlian.

Area operasi BOB CPP :


2
 Total area : 9,865.95 KM

 Lapangan-lapangan mature (lapangan kasukan mulai berproduksi sejak


1975)

 Total 33 lapangan, 27 berproduksi

 Total 682 sumur

1. 554 sumur produksi

2. 103 sumur injeksi

3. 13 sumur non EOR

4. 22 sumur tahap primary, 5 tahap secondary

Adapun visi, misi dan nilai-nilai dari BOB PT. Bumi Siak Pusako Pertamina Hulu
adalah sebagai berikut:

1. Visi

a. Diakui sebagai perusahaan kemitraan daerah yang berhasil dan dikagumi


b. Karena dilandasi oleh profesionalisme, etika, dan kepekaan terhadap
lingkungan.

2. Misi

Mencari dan mengembangkan sumber daya migas secara efektif dan


efisien dengan memberdayakan sumber daya daerah untuk menghasilakan nilai
tambah bagi pemegang saham, karyawan, penduduk setempat dan masyarakat
Indonesia pada umumnya.

3. Nilai-nilai

5
Integritas, kerjasama, saling percaya, bertanggung jawab, mengakui
perbedaaan sebagai rahmat, dinamis, berakhlak mulia, karyawan diakui sebagai
mitra dan ramah terhadap lingkungan hidup.

2.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Field Trip

Field trip dilaksanakan hari Sabtu, 12 Mei 2018 di BOB PT. BSP –
Pertamina Hulu.

Kegiatan yang dilakukan yaitu:

a. Pada pukul 06.00 WIB berkumpul di kampus

b. Pada pukul 09.00-11.30 WIB kami berkumpul di dalam ruangan MPR.


Dimana ruangan tersebut digunakan tempat untuk presentasi dan membahas
suatu masalah.

c. Pada pukul 11.30-13.30 WIB Isoma

d. Pada pukul 13.30-14.45 WIB kami melakukan penelitian di warehouse


.disana kami di kenalkan alat - alat yang di gunakan dalam dunia
perminyakan.

e. Pada pukul 14.45-15.30 WIB kami tidak menuju Gathering Station


disebabkan cuaca yang tidak mendukung tetapi kami kembali menuju
ruangan MPR untuk membahas kembali materi tentang dunia perminyakan.

2.3 Alat-Alat di WareHouse


Warehouse berfungsi menyimpan barang untuk produksi atau hasil
produksi dalam jumlah dan rentang waktu tertentu yang kemudian didistribusikan

6
ke lokasi yang dituju berdasarkan permintaan. Warehouse adalah tempat
menyimpan material pemboran, produksi, dll. Kendala yang dihadapi dalam
pengelolaan warehouse adalah akurasi pergerakan barang dan menghitung rentang
waktu barang disimpan. Dibutuhkan kontrol aktivitas pergerakan barang dan
dokumen untuk meningkatkan efisiensi penggunaan warehouse agar jumlah dan
rentang waktu barang disimpan dalam nilai minimum atau sesuai perencanaan.

a. Collar

Fungsi dari drill collar dalam rangkaian pipa bor adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pemberat (weight on bit, WOB) sehingga rangkaian pipa bor tetap dalam
kondisi tegang untuk menahan gaya yang menyebabkan terjadinya pembelokan
lubang, selama pemboran berlangsung.
2. Membuat agar putaran rangkaian bor stabil.
3. Memperkuat bagian bawah dari rangkaian pipa bor agar mampu menahan adanya
gaya puntiran.

b. Elbow

7
Elbow merupakan komponen pemipaan yang berfungsi untuk
membelokan arah aliran. Layaknya tikungan kalau kita sedang berada di jalan,
tikungan tersebut mau tidak mau membuat kita berbelok arah ketika melaluinya,
begitu pula elbow yang bertugas untuk membelokan aliran fluida. Elbow terdiri
dari dua jenis yang paling umum yaitu 45 dan 90 derajat. Untuk memperoleh
sudut di selain sudut diatas, terkadang elbow tersebut di potong. Atau bisa juga
dengan mengunakan dua elbow yang disatukan untuk memperoleh sudut tertentu.

c. Valve

Valve atau katup adalah


sebuah perangkat yang
terpasang pada sistem
perpipaan, yang berfungsi
untuk mengatur, mengontrol
dan mengarahkan laju aliran fluida dengan cara membuka, menutup atau menutup
sebagian aliran fluida. Katup/valve memiliki peran penting dalam suatu industri
seperti industri migas yang meliputi pengaliran kedalam kolom distilasi dan
mengontrol pengapian pada furnace (tungku).

d. Tubing

8
Tubing adalah pipa yang di masukkan ke dalam sumur minyak. Berfungsi
sebagai pipa yang mengalirkan minyak dari dalam tanah ke permukaan. Tubing
terdiri dari berbagai size mulai dari 1” (biasa di sebut macaroni tubing ) hingga 4-
1/2”.namun yang sering digunakan adalah ukuran 2-3/8” , 2-7/8”, 3-1/2”, 4” dan
4-1/2”.

e. Centralizer

Centralizer berfungsi membuat casing berada ditengah – tengah lobang,


kalau casing tidak berada ditengah – tengah lobang bor, maka semen tidak rata
tebalnya di sekeliling casing malahan ada annulus casing yang tidak tersemen,
kalau hal ini terjadi maka casing tidak akan ada yang menahan dari serangan
cairan korosif. Sehingga casing akan cepat bocor atau terbentuk channeling dalam
semen.

f. Standing Valve

9
Standing valve merupakan rangkaian katup yang terdapat dibagian bawah
working barrel yang berfungsi untuk mengalirkan minyak dari formasi untuk
masuk ke working barrel, hal ini terjadi pada saat plunger bergerak ke atas
kemudian standing valve membuka.

g. Bit

Fungsi dari bit adalah untuk membor lubang sumur. Bit menerima beban
dan putaran dari drill string yang dapat menembus dan menghancurkan formasi.
Yang mana nantinya, cutting yang dihasilkan akan diangkat keatas oleh lumpur
pemboran hingga bit akan terus menembus dan menghancurkan formasi batuan
baru secara terus menerus. Proses yang berlangsung secara terus menerus ini akan
menghasilkan lubang/ sumur.

h. Polycrystaline diamond bits

10
Jenis mata bor ini merupakan pengembangan (generasi baru) dari jenis drag
bit atau fishtail. Drag bit (fish tail) itu sendiri adalah jenis mata bor yang
mempunyai pisau pemotong yang mirip ekor ikan, dan tidak memiliki bagian
yang bergerak. Pemboran dilakukan dengan cara mengeruk dan bergantung dari
beban, putaran serta kekuatan dari pisau pemotongnya. Pisau pemotong ini bisa
berjumlah 2, 3 atau 4 dan terbuat dari alloy steel yang umumnya diperkuat oleh
tungsten carbide.

i. WellHead

Wellhead adalah alat yang digunakan dalam pengeboran minyak. Wellhead


berfungsi untuk menjadi dudukan christmas tree (x’mas tree) dan untuk
menggantungkan casing atau tubing pada suatu sumur. Selain itu fungsi lain well

11
head adalah untuk mengontrol operasi atau aktivitas dipermukaan sumur yaitu
menyekat untuk mencegah kebocoran fluida formasi atau tersembur dipermukaan.

2.4 Gathering Station ( Stasiun Pengumpul)

Gathering Station atau stasiun pengumpul adalah suatu tempat yang


dimana tersedia dimana terdapat peralatan tangki, pompa, dsb. Yang dapat
menampung fluida dari sumur-sumur. Selain itu Stasiun Pengumpul juga sebagai
tempat untuk pengendapan dalam waktu tertentu, sehingga terjadi pemisahan
minyak, air, dan gas.

Gathering Station memiliki beberapa fungsi, yaitu :

a. Menampung produksi cairan


b. Mengendapakan cairan untuk beberapa waktu hingga didapatkan pemisahan
lapisan minyak dan air

Alat yang terdapat di gathering station yaitu :

a. Separator adalah suatu alat yang di gunakan untuk memisah air dan gas.

b. Gas boot berfungsi untuk memisahkan gas dan liquid agar tidak masuk ke
wash tank. Di samping itu gas boot juga membantu megurangi dan
menstabilkan pressure yang datang dari separator.

c. Wash tank adalah suatu alat yang digunakan untuk menampung fluida yang
datang dari sumur - sumur minyak setelah melalui separator dan gas boot.
Fungsinya untuk memisahkan air dan gas.

12
d. Flare stack merupakan suatu unit yang berfungsi untuk pembakaran gas dari
gas boot kemudian masuk scrubber disini terjadi pemisahan jika terdapat
kondesat di gas.

e. Scruber merupakan unit yang berfungsi untuk memisahkan cairan yang masih
terkandung di dalam gas.

f. Shipping tank fungsinya untuk menampung minyak yang sudah di bersihkan di


wash tank untuk di pompakan ke fasilitas berikutnya dan membersihkan
kesempatan air untuk memngendap jika masih ada yang terbawak bersama
minyak.

g. Shipping pump merupakan pompa yang berfungsi untuk mentransferkan


minyak dari gathering station.

h. Meter reading merupakan unit yang berfungsi untuk merecord atau mencatat
data minyak yang di kirlim erfungsi untuk merecord atau mencatat data minyak
yang di kirlim ke gathering station.

i. HIGFU unit yang berfungsi untuk memisahkan butiran – butiran minyak yang
masih terikut produced water dari wash tank.

j. Surge tank merupakan tankling yang berfunsi untukl menampung air dari
HIGFU.

k. Charge pump merupakan pompa yang berfungsi untuk mentransfer air dari
surge tank ke filter.

l. Skimmilng recyle tank merupakan tangki yang berfungsi untuk menampung


butiran minyak yang telah di pisahkan dari HIGFU dan juga tempat
penampungan air jika terjadi over flow dari suction tank dan disposal tank.

m. Recycle pump merupakan pompa yang berfungsi untuk mentransferkan


minyak dan air kembali ke gas boot untuk di pisahkan lag.

13
n. Filter merupakan unit yang berfungsi untuk membersihkan produced water
sehingga bisa memenuhi standar untuk di injeksikan kembali ke water injection
well.

o. Suction tank merupakan tangki yang berfungsi untuk menampung produced


water yang telah di olah atau di netralkan.

p. Water injection pump berfungsi untuk meginjcsikan air dari suction tank ke
lapisan yang telah di tentukan.

q. Dispol tank merupakan tangki yang berfungsi untuk menampung hasil back
wash atau pun air dari sump box.

r. Disposal pump merupakan pompa yang berfungsi untuk menginjeksikan air


dari dispol tank ke water disposal well.

s. Sump box unit yang berfungsi sebagai tempat penampungan hasil drain dari
tangki – tangki dan jugab tempat penampungan jiak slimming mengalami over
flow.

t. Sump pump merupaklan pompa yang berfungsi untuk mentransferkan air dari
sump box ke disposal tank.

PROSES ALIRAN GATHERING STATION

Fluida dari sumur – sumur produksi mengalir menuju gathering station


kemudian masuk ke gas boot, di sini terjadi proses pemisahan antara gas dan
cairan, gas akan masuk scrubber untuk memisah kondasate yang terbawak oleh
gas kemudian gas akan mengalir menuju flare stack untuk dibakar di atmosfir,
sementara minyak yang masih tercampur daengan air dan dari gas boot masuk
wash tank, di wash tank minyak dan akan terpisah karena perbedaan berat jenis
dan di bantu oleh chemical demulsifier dan reverse demulsifier yang di injeksikan
di line sebelum masuk ke gas boot, kemudian akan terpisah berdasarkan
perbedaan berat jenis yang mana minyak lebih ringan akan di atas sedangkan air

14
di bawah, minyak akan masuk ke shipping tank dan kemudian akan di pompakan
oleh shipping pump menuju kilang.
Air dari wash tank akan di saring HIGFU. Di dalam HIGFU berfungsi
untuk memisahkan butiran – butiran minyak yang masih terlarut di dalam air.
Butiran minyak yang akan mengalir ke skimming tank dan kemudian di
pompakan kembali oleh recycle pump menuju gas boot. Kemudian air akan
masuk ke surge tank dan di pompakan oleh charge pump menuju ke filter , dan di
bantu oleh chemical surfactant. Kemudian air telah disaring atau bersih akan
masuk ke suction tank selanjutnya akan di injeksikan ke clean water oleh injection
pump.
Oleh Karen media filter akan jenuh akibat pertikal – pertikal padat yang
terproduksi, maka setiap hari dilakukan pencucian dangan cara backwash. Air
yang telah digunakan pada back wash yang mengandung kotoran akan masuk ke
waste water tank dan di injeksikan ke disposal well.
Jika waste water tank over flow, maka air hasil drain akan masuk ke sump
box akan dipompakan oleh sump pump masuk ke dispol tank sedanngkan minyak
akan di pompakan oleh weakly pump menuju ke gas boot untuk diproses kembali.
Air dari dispol tank akan di injeksikan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

15
Berdasarkan fieldtrip yang telah dilaksanakan kemarin dapat kita ambil
pelajaran. Minyak ialah sumerdaya alam yang tidak bisa diperbarui. Sehingga
produksi setiap tahunnya mengalami penurunan sekitar 8%. Jadi untuk
meningkatkan produksi BOB CPP, mereka harus melakukan eksplorasi ataupun
mencari sumur baru yang memiliki cadangan minyak yang banyak. Akan tetapi
hal itu memiliki kendala yaitu lokasi sumur yang merupakan tanah milik warga.

3.2 Saran

Saran saya ialah mahasiswanya harus lebih semangat lagi dalam


perjalanan fliedtripnya dan bus perjalanannya lebih luas lagi agar semua
mahasiswa kebagian tempat duduk.

3.3 Lampiran Foto Selama Kegiatan

16
DAFTAR PUSTAKA

http://www.bsp.co.id/profil/sejarah-pt-bsp/
https://www.bobcpp.co.id/

17
http://sharingilmuproduksi.blogspot.co.id/2015/03/gathering-station.html

18

Você também pode gostar