Salah satu unsur tenaga kependidikan pendidikan nonformal yang memiliki peran strategis dalam mendorong perubahan dan peningkatan mutu pendidikan non formal adalah penilik. Penilik mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan pengendalian mutu program Pendidikan Anak Usia Dini Nanformal dan Informal melalui kegiatan pemantauan, penilaian, pembimbingan, pembinaan penyelenggaraan pendidikan non formal dan kegiatan evaluasi dampak program PAUDNI serta penelitian dan pengembangan PAUDNI. Untuk melaksanakan tugas tersebut mereka tentu harus memiliki pengetahuan, pengalaman, wawasan, dan kemampuan yang memadai Eksistensi penilik merupakan salah satu komponen yang dapat mendorong kualitas peningkatan sumberdaya manusia di Indonesia, Peran dan fungsi dalam pendidikan nonformal. Mengingat begitu pentingnya keberadaan penilik dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia maka pemerintah memberikan perhatian dengan mengeluarkan beberapa regulasi, dalam upaya memberikan kan payung hukum dan mekanisme kerja yang jelas dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kepenilikan dilapangan. Dalam hal ini pada dasarnya penilik merupakan tenaga profesi kependidikan dengan tugas utama melakukan kegiatan perencanaan , perantauan, pengendalian mutu dan evaluasi dampak program Pendidikan di PKBM, Pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan, serta Kursus pada jalur pendidikan Nonformal dan Informal. Penilik adalah sebuah profesi.Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan kejujuran dan sebagainya) yang tertentu.Sedangkan pengertian profesional merupakan bidang pekerjaan yang demikian yang dimaksud dengan kemampuan profesional ialah kapasitas (pengetahuan dan keterampilan) yang dituntut oleh suatu bidang pekerjaan yang memungkinkan sesorang untuk tampil secara maksimal dalam menyelesaikan pekerjaannya. Kriteria profesionalisme ádalah (1) adanya systematic body of knowledge, (2) adanya kewenangan profesional yang didasarkan atas senioritas dalam keahlian dan keterampilan, (3) adanya sanksi sosial dan pengakuan terhadap kewenangan.Sanksi dijatuhkan oleh organsiasi profesi yang berfungsi, mengendalikan dan mengawasi anggotanya. Organisasi profesi juga berfungsi untuk menyeleksi masuk anggota baru, menetapkan akreditasi tingkat profesionalisme, menerbitkan perijinan, (4) memiliki kode etik, dan (5) budaya kerja yang khas bagi profesi bersangkutan atau profesional culture. Penilik sebagai tenaga fungsional memiliki standar kemampuan profesional dalam bentuk struktur tugas pokok sebagaiman diatur di dalam Keputusan Menpan dan reformasi birokrasi No.14.tahun 2010 dikatakan bahwa penilik memiliki tugas pokok adalah melaksanakan kegiatan perencanaan,pemantaaua, pengendalian mutu PAUDNI dan evaluasi dampak. Berdasarkan tugas pokok tersebut maka penilik merupakan suatu profesi, dan harus memiliki kemampuan yang baik dalam pelaksanaan tugasnya. Keprofesional penilik dituntut dalam melaksanakan tugasnya ini. rincian Tugas Penilik antara lain; A. kegiatan pengendalian mutu meliputi: 1. perencanaan program pengendalian mutu PAUDNI; 2. pelaksanaan pemantauan program PAUDNI; 3. pelaksanaan penilaian program PAUDNI; 4. pelaksanaan pembimbingan dan pembinaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan pada satuan PAUDNI; dan 5. penyusunan laporan hasil pengendalian mutu PAUDNI. B. Kegiatan evaluasi dampak PAUDNI penilik memiliki tugas kerja sebagai berikut ini. 1. penyusunan rancangan atau desain evaluasi dampak program PAUDNI; 2. penyusunan instrumen evaluasi dampak program PAUDNI; 3. pelaksanaan dan penyusunan laporan hasil evaluasi dampak program PAUDNI; dan 4. presentasi hasil evaluasi dampak program PAUDNI. untuk melaksanakan Kegiatan - kegiatan di atas, seorang peniliki harus memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagaimana diatur dalam Permendikbud Nomor 98 Tahun 2014 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Penilik, antara lain: Kualifikasi Akademik kualifikasi akademik Penilik minimum adalah Sarjana (S1) atau Diploma IV (D4) bidang kependidikan yang relevan dan keluarkan oleh perguruan tinggi teraktreditasi sebagai penyelenggara program pengadaan pendidik dan tenaga kependidikan. Adapun yang dimaksud dengan bidang kependidikan dalam peraturan ini yaitu program studi/jurusan : PAUD, Psikologi Pendidikan, PLS . Manajemen Pendidikan,Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Seni dan Bahasa, Pendidikan Sosiologi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Matematika, Pendidikan Kimia, Pendidikan Biologi, Pendidikan Geografi, Evaluasi Pendidikan, Kurikulun dan Teknologi Pendidikan, dan program studi kependidikan lainnya yang relevan. Kompetensi Penilik Standar kompetensi PTK-PAUDNI meliputi enam komponen yaitu : (1) kompetensi kepribadian (2) kompetensi sosial, (3) kompetensi supervisi majerial, (4) kompetensi supervisi Akademik, (5) Kompetensi evaluasi pendidikan, dan (6) Kompetensi Penelitian dan Pengembangan Untuk lebih jelasnya masing-masing kompetensi dijabarkan sebagai berikut: 1.Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi mayarakat dan berakhlak mulia.Secara rinci setiap elemen keperibadian tersebut dapat dijabarkan menjadi subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut. a. Berakhlak Mulia dan dapat menjadi teladan bagi masyarakat dan pemangku kepentingan (stakeholder) pendidikan. b. Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai penilik satuan pendidikan nonformal. c. Kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan tugas-tugas kepenilikan. d. Bersikap positif terhadap pembaharuan pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang menunjang tugas pokok sebagai penilik satuan pendidikan nonformal. e. Memiliki motivasi kerja tinggi dalam rangka meningkatkan disiplin, budaya kerja dan kemandirian. 2.Kompetensi sosial Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki indikator esensial : Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai berikut. a. Menguasai karakteristik sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setempat. b. Bekerja sama dengan berbagai pihak dalam melaksanakan tupoksi sebagai penilik satuan pendidikan nonformal. c. Berperan serta dalam kegiatan organisasi profesi penilik dan organisasi profesi lainnya. Peka terhadap berbagai masalah yang terjadi pada masyarakat setempat. d. Menguasai masalah social kemasyarakatan dan cara pemecahannya. 3. Kompetensi Supervisi Manajerial Kompetensi yang berkenaan dengan penguasaan konsep, fungsi, prinsip, metode, teknik dalam supervisi. Secara rinci masing –masing elemen kompetensi tersebut memiliki subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut : a. Menguasai fungsi-fungsi manajemen pendidikan dalam penyelenggaraan program PAUDNI b. Menguasai konsep, prinsip, metode dan teknik supervisi pendidikan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan PAUDNI c. Menguasai teknik penyusunan rancangan dan pelaksanaan program kepenilikan pada PAUDNI d. Menguasai metode dan instrument kerja untuk melaksanakan tugas kepenilikan pada PAUDNI. e. Membina pendidik dan tenaga kependidikan pada satuan PAUDNI. 4. Kompetensi Supervisi Akademik Kompetensi yang berkenaan dengan penguasaan prinsip dasar , metode, bimbingan pada satuan PAUDNI. Secara rinci masing–masing elemen kompetensi tersebut memiliki subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut : a. Menguasai konsep, prinsip dasar teori, metode satuan PAUDNI b. Membimbing pendidik dan tenaga Kependidikan PAUDNI dalam menyusun silabus/ rencana pelalsanaan pembelajaran PAUDNI c. Membimbing pendidik dan tenaga kependidikan dalam menggunakan dan mengembanagan media PAUDNI. 5. Kompetensi Evaluasi Pendidikan Kompetensi ini dalam penguasaan penilaian; memantau, menilai, membina, mengevaluasi pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan PAUDNI. Secara rinci masing–masing elemen kompetensi tersebut memiliki subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut : a. Menguasai prinsip-prinsip penilaian pendidikan dan aplikasi dalam program PAUDNI b. Menilai kinerja Pendidik dan tenaga Kependidikan c. Membina pendidik dan tenaga kepandidikan PAUDNI d. Mengevaluasi kinerja satuan kinerja satuan PAUDNI. 6. Kompetensi Penelitian dan Pengembangan Kompetensi yang berkenaan dengan penguasaan ilmu pengetahuan, prosedur penelitian dan trampil menyusun penelitian, Secara rinci masing– masing elemen kompetensi tersebut memiliki subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut : a. Menguasai bidang ilmu Pengetahuan b. Menguasai pendekata, metode, jenis dan prosedur penelitian untuk mengembangkan PAUDNI. c. Trampil melaksanakan penelitian. d. Trampil menyusun karya tulis ilmiah berbasis penelitian dan non- penelitian bidang PAUDNI e. Membimbing pendidik dan tenaga kependidikan PAUDNI dalam melaksanakan penelitian tindakan. (Achmad M) Referensi : Permenpan dan reformasi birokrasi No.14.tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Penilik dan Angka Kreditnya Permendikbud Nomor 98 Tahun 2014 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Penilik Berbagai Sumber