Você está na página 1de 43

Analisis Regresi

Oleh :
Dewi Rachmatin
Pendahuluan
 Dalam penelitian biasanya digunakan suatu model
atau hubungan fungsional antara peubah.
 Dengan model kita berusaha memahami,
menerangkan, mengendalikan dan kemudian
memprediksikan kelakuan sistem yang diteliti.
 Model juga menolong peneliti dalam menentukan
hubungan kausal.
 Rumusan hubungan tsb yang dinyatakan dalam
bentuk hipotesis dan diuji berdasarkan data yang
dikumpulkan kemudian.
Regresi Linear Sederhana
 X adalah peubah bebas (prediktor)dan Y peubah
tak bebas yang bergantung pada Y (respons). Y
(respon) tidak dikontrol dalam percobaan.
Nilainya (y) bergantung pada satu atau lebih
peubah bebas, misalnya (nilainya) x1, x2,…,xk,
yang galat pengukurannya dapat diabaikan dan
sesungguhnya sering peubah tsb dikendalikan
dalam percobaan. Jadi peubah bebas tsb
bukanlah peubah acak tapi k besaran yang
ditentukan sebelumnya oleh peneliti dan tidak
mempunyai sifat-sifat distribusi.
 Yang akan dibahas adalah regresi linear yang
menyangkut hanya satu peubah saja.
 Nyatakan sampel acak ukuran n dengan himpunan :
{(xi,yi);i=1,2,…,n}. yi merupakan nilai dari peubah
acak Yi selanjutnya akan ditulis Y|x “peubah acak
yang berkaitan dengan nilai tetap x”
 Rataan Y|x berkaitan linear dengan x dalam bentuk
persamaan : µY | x = α + βx
α dan β adalah dua parameter yang akan ditaksir dari
data sampel
 Bila semua rataan terletak pada satu garis lurus
maka :
Yi = α + β xi + Ei
dengan asumsi : Ei galat yang bersifat acak dan
rataannya = 0 dan variansinya konstan.
 Setiap pengamatan (xi,yi) dalam sampel memenuhi :
yi = α + βxi + ε i
 εi adalah nilai yang dicapai Ei bila Yi berharga yi
 Demikian pula persamaan regresi :

yˆ = a + bx
 Tiap pasangan pengamatan memenuhi :
yi = a + bxi + ei ; ei disebut sisa
(xi,yi)
εi ei
yˆ = a + bx

µY | x = α + β x
 Cara peminimuman untuk menaksir parameter
dinamakan metode kuadrat terkecil (least square
method), yaitu a dan b dicari sehingga JKG minimum
n n
JKG = ∑ e = ∑ ( yi − a − bxi )
2 2
i
i =1 i =1

 Turunkan JKG terhadap a dan b maka diperoleh


∂ ( JKG ) n
= −2∑ ( yi − a − bxi )
∂a i =1

∂ ( JKG ) n
= −2∑ ( yi − a − bxi )xi
∂b i =1
 Samakan persamaan tsb dengan nol maka diperoleh
persamaan normal : na + b x = y
n n

∑ i ∑ i i =1 i =1
n n n
a ∑ xi + b∑ xi2 = ∑ xi yi
 Sehingga diperoleh : i =1 i =1 i =1
n
 n  n 
n∑ xi yi −  ∑ xi  ∑ yi 
b = i =1  i =1  i =1 
2
n
 n

n∑ xi2 −  ∑ xi 
i =1  i =1 
a = y − bx
Sifat Penaksir Kuadrat Terkecil
 Di samping anggapan bahwa galat Ei dalam
model Yi = α + β xi + Ei
merupakan peubah acak dengan rataan nol,
misalkan selanjutnya bahwa Ei berdistribusi
normal dengan variansi sama σ2 , dan
E1, E2,…,En saling bebas dari suatu pengamatan
ke pengamatan berikutnya dalam percobaan.
Dengan asumsi kenormalan tsb kita dapat
mencari rataan dan variansi untuk penaksir α
dan β.
Misal penaksir α dan β adalah a dan b, selanjutnya
akan disebut A dan B

 Dapat ditunjukkan B berdistribusi normal dengan


rataan : µ B = E (B ) = β
σ2
σ B2 =
variansi B : n

∑ (x − x )
i =1
i

 Dapat ditunjukkan A berdistribusi normal dengan


rataan : µ A = α n

∑ i
x 2

variansi A : σ A =
2
n
i =1
σ2
n∑ ( xi − x )
2

i =1
 Taksiran takbias untuk σ2 diberikan oleh
JKG J yy − BJ xy
S =
2
=
n−2 n−2
n 2
 n 
∑ (Yi − Y )  − B ∑ (X i − X )(Yi − Y )
 i =1   i =1 
=
n−2
Selang Kepercayaan dan
Uji Keberartian
 Akan diuji H0 : β = 0 (model tak linear) lawan
H1 : β ≠ 0 (model linear) dan pilih taraf
keberartian α=5% B−β
 Statistik ujinya : T = S / J ~ t n − 2
xx
 Tolak jika T < -tα/2 atau T > tα/2
 Statistik T dapat digunakan untuk membentuk
selang kepercayaan untuk β dengan kepercayaan
(1- α)100% : t s t s
B− α /2
< β < B+ α /2

J xx J xx
 Tolak H0 jika selang kepercayaan tidak memuat nol
dan sebaliknya
Uji Hipotesis untuk α :
 Akan diuji H0 : α = 0 (garis melalui titik asal) lawan
H1 : α ≠ 0 (garis tidak melalui titik asal) dan pilih
taraf keberartian α=5%
A −α
 Statistik ujinya : T = ~ tn−2
n
S ∑ i / nJ xx
x 2

i =1

 Tolak jika T < -tα/2 atau T > tα/2


 Statistik T dapat digunakan untuk membentuk
selang kepercayaan untuk α dengan kepercayaan
(1-α)100% :
2 2
tα / 2 s ∑x 2
i tα / 2 s ∑ i
x 2

A− i =1
<α < A+ i =1

nJ xx nJ xx
 Tolak H0 jika selang kepercayaan tidak memuat nol
dan sebaliknya
Langkah Penentuan Koefisien Regresi
Linear dengan SPSS 10 for Windows

 Analyze, Regression, Linear


 Masukkan y sebagai dependent dan x sebagai
independent(s), pilih method : Enter
 Contoh : Cocokkan regresi linear untuk masalah :
apakah benar kecepatan suhu ditentukan oleh suhu?
Uji kebenarannya dengan data hasil percobaan pada
tabel berikut
No. Kecepatan Suhu No. Kecepatan Suhu
Reaksi (0 Celcius) Reaksi (0 Celcius)
(mol/detik) (mol/detik)
1 4.37 20.72 9 12.80 26.87

2 5.87 21.65 10 13.60 28.11

3 6.95 22.70 11 14.80 28.12

4 7.85 23.12 12 15.50 29.14

5 8.65 23.99 13 16.70 29.13

6 9.34 24.13 14 16.40 29.99

7 7.26 24.99 15 12.90 27.10

8 11.80 25.71
Kecepatan Reaksi (mol/detik) vs Suhu (Celcius)
18

16

14
kecepatan reaksi (mol/detik)

12

10

4
20 22 24 26 28 30 32

suhu (celsius)
 Dari diagram pencar (plot data Y terhadap X)
terlihat bahwa kecepatan reaksi (Y) menaik
jika suhu (X) menaik, jadi ada korelasi +
antara Y dengan X
 Trend (kecenderungan) data mengumpul di
sekitar suatu garis lurus
Hasil Pencocokan Model
dengan SPSS ver 10
 Hasil uji t untuk H0 : α = 0 :
karena t hitung = -10.982 < -t0,025;13 = -2,160
maka H0 : α = 0 (garis melalui titik asal) ditolak.
 Hasil yang sama ditunjukkan oleh nilai-p :
karena nilai-p = .000 < α , maka H0 : α = 0 (garis
melalui titik asal) ditolak.
 Hasil uji t untuk H0 : β = 0 :
karena t hitung = 16.163 > t0,025;13 = 2,160
maka H0 : β = 0 (model tidak linier) ditolak.
 Juga, karena nilai-p = .000 < α , maka H0 : β = 0
(model tidak linier) ditolak.
 Hasil yang sama ditunjukkan oleh selang
kepercayaan, yaitu selang kepercayaan untuk α yaitu
[-28,401 , -19,064] dan selang kepercayaan untuk β
yaitu [1,170 , 1.532] keduanya tidak memuat nol
 Jadi model regresi yang cocok untuk data tsb :
yˆ = −23,733 + 1,351x
Plot Data dan Garis Regresi
kecepatan reaksi (mol/detik)
18

16

14

12

10

6
Observed

4 Linear
20 22 24 26 28 30 32

suhu (celsius)
Pendekatan Analisis Variansi
Sumber JK(Jumlah dk(derajat RK(Rataan f hitung
Kuadrat) kebebasan) Kuadrat)
Variasi
Regresi JKR=bJxy 1 RKR JKR/s2
=JKR/1
Sisa JKS (JKG) n-2 RKS
=JKT-JKR s2=JKS/n-2

Total JKT=Jyy n-1


 Tolak H0 jika F > F1,n-2
atau tolak H0 jika f hitung > f tabel (dk1=1,dk2=n-2)
 Hasil uji kelinearan (uji F) menunjukkan nilai-p yang
sangat kecil mendekati nilai nol, hal ini menunjukkan
bahwa H0 : model regresinya tidak linear ditolak atau
H0 : β = 0 tidak ditolak.
Artinya hasil pengujian mendukung hipotesis bahwa
kecepatan reaksi ditentukan oleh suhu (kecepatan
reaksi fungsi linear dari suhu)
 Hasil yang sama ditunjukkan oleh :
F hitung = 261,229 > F1,13;0,05 = 4,67
Uji t, Uji F dan Koefisien Determinasi
 Uji t yang digunakan mempunyai dk = dk
penyebut dalam nisbah F yaitu n-2 : t n − 2 = F1,n − 2
2

 Uji t yang digunakan di sini adalah dua arah


sedang uji F satu arah. Karena itu uji t lebih luas
cakupannya daripada uji F karena dapat
digunakan untuk menguji H0 : β < 0 vs H1 : β > 0

R =
2 JKR
=
∑ i
( Ŷ − Y ) 2

JKT ∑ i
( Y − Y ) 2

R2 disebut koefisien korelasi darab atau koefisien


penentu (determinasi), 0 ≤ R2 ≤ 1
 R2 = 0 bila JKR = 0 atau JKS = JKT
dan R2 = 1 bila JKR = JKT atau JKS = 0
 JKR = 0 bila ŷ i = y untuk setiap i. Ini berarti
bahwa tidak peduli berapa nilai xi , taksiran yi yaitu
ŷ i selalu = y . Jadi yi tidak tergantung atau
dipengaruhi oleh xi .
 Sebaliknya jika R2 = 1 maka setiap prediksi yi tepat
sekali sama sekali tidak ada yang meleset.
 R2 dapat mengukur kecocokan data dengan model.
 Makin dekat R2 dengan 1 makin baik kecocokan data
dengan model dan sebaliknya makin dekat R2 dengan
0 makin jelek kecocokan tsb.
 Untuk contoh tadi R2 = 0,953 artinya sebesar 95,3%
dari seluruh variasi yotal y diterangkan oleh model
atau x dan masih ada sebesar 4,7% lagi variasi y
yang tidak dapat diterangkan oleh model yang
digunakan. Bagian sisanya yang 4,7% ini mungkin
disebabkan oleh faktor lain yang gagal
diperhitungkan dalam model
 Uji F tidak dapat digunakan untuk mengukur besar
pengaruh suatu peubah bebas atau faktor
Pemeriksaan Sisa (Sembiring, 1995)
 Sisa ε i = Yi − Ŷi bukan berarti sampah yang tidak
berguna, sisa kaya akan informasi dan karena itu
merupakan bagian yang amat penting dalam
setiap analisis data.
 Informasi dari data semula yang tidak terserap
oleh model akan menjadi sisa
 Jika semua pola yang ada pada data telah masuk
ke dalam model maka sisa akan berbentuk acak
tetapi jika model tidak mampu mengambil semua
pola pada data maka sisa akan mempunyai
kecenderungan tertentu.
 Dalam hal itu model belumlah baik betul, dalam arti
masih dapat disempurnakan. Jika sisa sudah
berbentuk acak maka anggapan tentang kenormalan
dan kesamaan variansi dapat diiuji dari sisa !
 Kita melihat kebaikan model dari R2 dan pengujian
hipotesis mengenai koefisien regresi
 Ketidakcocokan model dengan data dilihat dengan
mengamati sisa. Begitu pula apakah ada pencilan
dalam data dapat dilihat dengan mengamati sisa.
Sisa secara kasar memberi keterangan tentang data
yang tidak mengikuti pola umum model yang
digunakan, ditandai oleh sisanya relatif besar
 Makin besar sisa makin jauh data menyimpang dari
model
 Adanya pola yang teratur (sistematis) dalam sisa
menunjukkan bahwa modelnya belumlah baik. Model
yang sudah baik ditandai oleh pola sisa yang acak
 Data pencilan sering terdapat dipinggir, mungkin
muncul karena kesalahan mengamati atau mencatat
tapi tidak jarang pula data itu sesungguhnya sejati.
Salah satu kelemahan metode kuadrat terkecil adalah
data aneh tsb mempunyai pengaruh yang
proporsional lebih besar daripada data yang di
tengah
 Uji t dan F yang digunakan bersifat kekar, yang
berarti bahwa anggapan kenormalan dan kesamaan
variansi tidak perlu dipenuhi dengan ketat tapi cukup
agak kasar
 Tujuan pemeriksaan sisa :
1. Apakah sisa telah berpola acak
2. Apakah anggapan kenormalan tidak dilanggar
3. Apakah variansi dapat dianggap tidak berubah
4. Apakah ada data yang tidak mengikuti pola
umum (pencilan)
5. Apakah peubah yang masuk dalam model
mungkin bukan berbentuk linear
6. Apakah peubah yang berpengaruh telah masuk
ke dalam model
 Berikut beberapa plot sisa yang penting menurut
N.Draper dan H. Smith, Applied Regression Analysis
1. Plot sisa menurut besarnya
2. Plot sisa menurut urutan pengambilan data, bila
diketahui
3. Plot sisa terhadap ŷ i
4. Plot sisa terhadap xij , j=1,2,…,k
5. Menurut setiap cara yang wajar sesuai
persoalannya misalnya rajah sisa terhadap peubah
bebas yang tidak termasuk ke dalam model untuk
menentukan apakah peubah itu sebaiknya masuk ke
dalam model atau tidak
Plot Sisa Menurut Besarnya
-3 -2 -1 0 1 2 3
x
a xx x xxxx xx x

b x x x x x
x x x x xx
c x xxxxxxxx x

d x xx x xxx xx x x

-3 -2 -1 0 1 2 3
 Plot a agak setangkup dan memencar, agak acak dan
lebih banyak di tengah. Tidak ada tanda bahwa
anggapan keacakan dan kenormalan dilanggar
 Plot b agak aneh datanya mengelompok
 Plot c terlihat satu data menyendiri di sebelah kanan
dan cukup jauh dari titik nol
 Plot d tidak menunjukkan keanehan, setangkup,
memencar dan acak
Plot Sisa Menurut Besarnya
untuk contoh sebelumnya
16

14

12

10

4
NOOBS

0
-3 -2 -1 0 1 2

Error for Y with X from CURVEFIT, MOD_1 LINEAR


 Terlihat pada plot sisa menurut besarnya, ada data
ke 7 yang memencil di sebelah kiri, sedang data yang
lain mengumpul di bagian tengah, datanya
memencar dan acak. Tidak ada tanda bahwa
anggapan keacakan dan kenormalan dilanggar
 Pengaruh waktu kadang masuk dalam model melalui
urutan melakukan percobaan, contoh : suatu reaksi
kimia mungkin dipengaruhi oleh cahaya sehingga
pengamatan yang dilakukan waktu siang dan malam
berlainan hasilnya. Suatu cara melihat apakah waktu
mempengaruhi percobaan adalah membuat plot sisa
menurut urutan pengambilan data
Sisa

waktu/urutan
 jika data mengumpul di sekitar dua garis yang sejajar
seperti (a), ini menunjukkan sisa tidak acak dan ada
hubungan linier
 jika data mengumpul di sekitar dua garis seperti (b),
ini menunjukkan sisa tidak acak dan kesamaan
variansi dilanggar dan transformasi pada respons y
atau x mungkin diperlukan
 Jika data mengumpul di sekitar dua kurva yang
melengkung seperti (c), ini menunjukkan sisa tidak
acak dan ada hubungan kuadratis
Error for Y with X from CURVEFIT, MOD_1 LINEAR
Plot Sisa vs ŷ
2

-1

-2

-3
4 6 8 10 12 14 16 18

Fit for Y w ith X from CURVEFIT, MOD_1 LINEAR


Plot Sisa vs x
Error for Y with X from CURVEFIT, MOD_1 LINEAR
2

-1

-2

-3
20 22 24 26 28 30 32

suhu (celsius)
Kesimpulan
 Plot sisa vs ŷ , plot sisa vs x dan plot sisa menurut
besarnya menunjukkan pola yang sama, yaitu acak,
memencar walau sisa untuk data ke 7 cukup besar
dan memencil sendiri
 Hasil uji K-S untuk sisa diperoleh nilai-p=0,360>0,05
artinya H0 : sisa berdistribusi normal diterima
 Karena anggapan kenormalan dan kesamaan variansi
dipenuhi maka sisa terbaku : εi/σ berdistribusi N(0,1)
dan di bawah anggapan keacakan εi/σ , i=1,2,…,n
bebas satu sama lain
 Matriks topi (proyeksi) H = X (X’X)-1 X’ “hoteling”
amat berguna dalam pemeriksaan sisa . Matriks ini
hanya tergantung pada matriks rancangan (peubah
bebas) dan tidak tergantung pada respons (Y).
Jika unsur diagonal matriks H yaitu hii besar berarti
data jauh dari pusat data.
 Pengamatan yang jauh dari pusat data (peubah
bebas) berpengaruh besar terhadap koefisien regresi
dan berpotensi sebagai pencilan.
 Makin besar hii makin besar pengaruh pengamatan
ke i
 Makin besar ukuran sampel makin kecil pengaruh
suatu titik data, sehingga pengaruh data pencilan
dapat diabaikan
 Pengukuran Berulang pada Respons

Você também pode gostar

  • Wa0001
    Wa0001
    Documento21 páginas
    Wa0001
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • Ringkasan Skripsi PDF
    Ringkasan Skripsi PDF
    Documento15 páginas
    Ringkasan Skripsi PDF
    AlbertLeonarto
    Ainda não há avaliações
  • LAMARAN AUDIT STOK
    LAMARAN AUDIT STOK
    Documento8 páginas
    LAMARAN AUDIT STOK
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • Document
    Document
    Documento2 páginas
    Document
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • COVER
    COVER
    Documento2 páginas
    COVER
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • Menghindari Myopia dengan Perbaikan Pengendalian Hasil Keuangan
    Menghindari Myopia dengan Perbaikan Pengendalian Hasil Keuangan
    Documento3 páginas
    Menghindari Myopia dengan Perbaikan Pengendalian Hasil Keuangan
    Andra Somodung
    100% (3)
  • Makalah Alk 1
    Makalah Alk 1
    Documento20 páginas
    Makalah Alk 1
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • Analisis Akuntansi Usaha Fotokopi
    Analisis Akuntansi Usaha Fotokopi
    Documento1 página
    Analisis Akuntansi Usaha Fotokopi
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • Uji Asumsi Klasik 12
    Uji Asumsi Klasik 12
    Documento16 páginas
    Uji Asumsi Klasik 12
    Agung Eki Pratama
    Ainda não há avaliações
  • Wa0003
    Wa0003
    Documento35 páginas
    Wa0003
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • Paper 7
    Paper 7
    Documento26 páginas
    Paper 7
    anakmit
    Ainda não há avaliações
  • Pengaruh PI dan GCG terhadap Kinerja Manajerial PT PLN Riau
    Pengaruh PI dan GCG terhadap Kinerja Manajerial PT PLN Riau
    Documento21 páginas
    Pengaruh PI dan GCG terhadap Kinerja Manajerial PT PLN Riau
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • Paper 7
    Paper 7
    Documento33 páginas
    Paper 7
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • GSG
    GSG
    Documento4 páginas
    GSG
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento2 páginas
    Cover
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • GSG
    GSG
    Documento4 páginas
    GSG
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • Wa0001
    Wa0001
    Documento16 páginas
    Wa0001
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • Kinerja dan Imbalan
    Kinerja dan Imbalan
    Documento11 páginas
    Kinerja dan Imbalan
    wulansee
    Ainda não há avaliações
  • Evaluasi SPM
    Evaluasi SPM
    Documento17 páginas
    Evaluasi SPM
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • Evaluasi SPM
    Evaluasi SPM
    Documento17 páginas
    Evaluasi SPM
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • Praktikum Audit Modul 4
    Praktikum Audit Modul 4
    Documento56 páginas
    Praktikum Audit Modul 4
    Fitri-4444
    76% (25)
  • Cover
    Cover
    Documento2 páginas
    Cover
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • Gsgsgs
    Gsgsgs
    Documento1 página
    Gsgsgs
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH JUNI 2018
    PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH JUNI 2018
    Documento9 páginas
    PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH JUNI 2018
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • Evaluasi SPM
    Evaluasi SPM
    Documento17 páginas
    Evaluasi SPM
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • Bab 1,2 Dan 3
    Bab 1,2 Dan 3
    Documento19 páginas
    Bab 1,2 Dan 3
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • Gsgsgs
    Gsgsgs
    Documento1 página
    Gsgsgs
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • Dokumen Tanpa Judul PDF
    Dokumen Tanpa Judul PDF
    Documento1 página
    Dokumen Tanpa Judul PDF
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • Evaluasi SPM
    Evaluasi SPM
    Documento17 páginas
    Evaluasi SPM
    Andra Somodung
    Ainda não há avaliações
  • Audit Piutang Usaha
    Audit Piutang Usaha
    Documento26 páginas
    Audit Piutang Usaha
    LiskaDamiati
    65% (20)