Você está na página 1de 3

M3 (Merthod)

A. Penerapan MAKP
Dari hasil wawancara dan observasi dengan Kepala Ruangan SP2KP G2 Lantai 2
Bedah RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo jenis Metode Pemberian Asuhan
Keperawatan di ruangan SP2KP G2 Lantai 2 Bedah RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota
Gorontalo menggunakan metode TIM dalam hal ini dibagi menjadi 2 TIM yang terdiri
dari perawat profesional dan perawat pelaksana yang di pimpin oleh KATIM, dan
sesuai/optimal antara peran KATIM dan Perawat Pelaksana (PA), hal ini nampak pada
pendokumentasian Asuhan Keperawatan yang didokumentasikan oleh KATIM.
Dan pada pelaksanaan diruangan diapatkan hasil tabulasi angket, yaitu :
1. Efektifitas dan efisiensi model asuhan keperawatan, sudah sesuai SOP yaitu
dengan persentasi 80% mengatakan efektif dan efisien, dan 20% mengatakan
tidak efektif dan efisien.
2. Tanggung jawab dan pembagian tugas, sudah sesuai TUPOKSI yaitu dengan
persentasi 90% sudah sesuai TUPOKSI dan 10% belum sesuai TUPOKSI
B. Proses Timbang Terima (Operan)
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan dan perawat yang diruangan yang
dilkukan pada tanggal 28 Maret – 30 Maret 2018 didapatkan operan di ruangan SP2KP
G2 Lantai 2 Bedah RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo, dilaksanakan 3 kali
dalam sehari yaitu pergantian shift malam ke pagi (Pukul 08.00), pagi ke sore (Pukul
14.00), dan sore ke malam (Pukul 21.00).
Berdasarkan observasi operan timbang terima pada tanggal 28 Maret - 30 Maret 2018
pada pukul 08.00 (shift malam ke shift pagi) dilaksanakan setiap hari, pada pukul 14.00
(shift pagi ke shift sore) dilaksanakan setiap hari dan minimalnnya didampingi KARU
atau KATIM.
Dan pada pelaksanaan diruangan didapatkan hasil tabulasi angket, yaitu :
1. Untuk perawat ruangan yang telah mengerti dengan timbang terima dan
melaksanakannya, didapatkan hasil persentasi 85%.
2. Untuk perawat ruangan yang belum mengerti dengan timbang terima dan belum
melaksanakannya, didapatkan hasil persentasi 15%
C. Ronde keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan dan perawat ruangan pelaksaan
ronde keperawatan diruangan SP2KP G2 Lantai 2 Bedah RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe
Kota Gorontalo dilakukan setiap bulan tetapi jika ditemukan pasien yang memiliki
masalah kesehatan dari pertama masuk belum ada perubahan status kesehatan.
Dan pada pelaksanaan diruangan didapatkan hasil tabulasi angket, yaitu :
1. Untuk perawat mengerti adanya ronde keperawatan dan pelaksanaanya,
didapatkan hasil persentasi 70%
2. Untuk perawat belum mengerti adanya ronde keperawatan dan belum mengetahui
pelaksanaanya, didapatkan hasil persentasi 30%
D. Sentralisasi obat
Dari hasil wawancara dan observasi didapatkan seluruh jenis obat-obatan klien di
tempatkan di meja di masing-masing tempat tidur klien dan dipegang oleh keluarga, dan
untuk pemberian obat itu sendiri dilakukan oleh perawat pelaksana yang sift pada jam
yang sudah ditentukan.
Pengelolaan sentralisasi obat ini sudah sesuai dengan standar yang ada tetapi belum
optimal, yaitu pada pemberian informasi obat kepada pasien. Didapatkan hasil tabulasi
angket yaitu dengan persentasi 85% pasien/keluarga sudah mengerti dan medapatkan
informasi tentang obat, dan 15% pasien/keluarga belum mengerti informasi tentang obat.
Menurut Nursalam 2011 adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan
diberikan kepada pasien diserahkan sepenuhnya kepada perawat, pengeluaran dan
pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh perawat.
E. Supervisi
Supervisi atau pengawasan adalah proses pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan
untuk memastikan apakah kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan tujuan organisasi dan
standar yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan ruangan SP2KP G2
Lantai 2 Bedah RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo sudah menjalankan
kegiatan supervisi. Dan hasil tabulasi angket supervisi, yaitu didapatkan persentasi 99%
KATIM atupun perawat ruangan lainnya sudah mengerti dan mengetahui pelaksanaan
supervisi.
F. Penerimaan pasien baru ( PBB)
Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat diruangan SP2KP G2 Lantai 2 Bedah
RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo pada saat melakukan penerimaan pasien
baru perawat dirungan akan memberikan informasi tentang tata tertib ruangan, fasilitas
apa yang ada diruangan. Dan hasil tabulasi angket penerimaan pasien baru, didaptkan
persentasi 99 % perawat diruangan mengerti dan mengetahui/melaksanakan proses
penerimaan pasien baru.
G. Dokumentasi keperawatan
Model dokumentasi keperawatan yang digunakan pada ruangan SP2KP G2 Lantai 2
Bedah RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo adalah SOAP (Subjektif,
objektif, assesment, perencanaan). Dan hasil observasi dokumentasi kepeawatan (catatan
perawat) diruangan SP2KP G2 Lantai 2 Bedah RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota
Gorontalo terpisah dengan intruksi dokter riwayat penyakit dan catatan lainnya, ini
dilakukan agar mempermudah perawat dalam mendokumentasikan seluruh asuhan
keperawatan pada klien dari pegkajian sampai dengan evaluasi dan meminimalisir
kesalahan pencatatan/dokumentasi oleh perawat. Pendokumentasian keperawatan
diruangan SP2KP G2 Lantai 2 Bedah RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo
menggunakan/merujuk ke DUNGUS dan NANDA NIC NOC.
Dan dari hasil tabulasi angket dokumentasi keperawatan didapatkan persentasi 99%
perawat diruangan mengerti dan mengetahui/melaksanakan dokumentasi keperawatan.
H. Discharge Planning
Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat diruangan SP2KP G2 Lantai 2 Bedah
RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo saat melakukan discharge planning
sudah sesuai dengan SOP yang ada diruangan, yaitu didapatkan hasil tabulasi angket
discharge planning dengan persentasi 99% perawat diruangan mengerti dan
mengetahui/melaksanakan dirchaerge planning.

Você também pode gostar