Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KOEFISIEN KONTINGENSI
Dosen Pengampuh :
Disusun oleh :
Koefisien kontingensi digunakan untuk menghitung hubungan antar variabel bila datanya
berbentuk nominal. Teknik ini mempunyai kaitan erat dengan Chi Kuadrat yang digunakan
untuk menguji hipotesis komparatif k sampel independen. (Sugiono, 2013)
Oleh Karena itu, rumus yang digunakan mengandung nilai Chi Kuadrat. Rumus itu adalah
sebagai berikut:
𝑥2
𝐶=√
𝑁 + 𝑥2
Keterangan:
C = Koefisien Kontingensi
X2 = Chi Kuadrat
N = Jumlah data
Untuk memudahkan perhitungan, maka data-data hasil penelitian perlu disusun ke dalam tabel
yang modelnya sebagai berikut:
- - ...... ......
- - ...... ......
Jumlah
(Sugiono, 2013)
Namun menurut Syofian, 2015 rumus yang digunakan untuk menghitung nilai Chi-Kuadrat
adalah sebagai berikut:
2
(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)2
𝑥 =∑
𝑓𝑒
Dimana:
fo = Frekuensi observasi
X2 = Chi-Kuadrat
Bila dalam persoalan atau kasus frekuensi teoritisnya (fe) tidak diketahui, maka dapat
digunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui nilai (fe)
(𝑀𝑘𝑒𝑖 )𝑥(𝑁𝑘𝑒𝑖 )
𝑓𝑒𝑘𝑒_𝑏𝑘 =
𝑇𝑏𝑘
Dimana:
𝑓𝑒𝑘𝑒_𝑏𝑘 = Frekuensi yang diharapkan pada baris ke... b dan kolom ke... k
Kelompok (k)
Kelompok (b) Jumlah (N)
Kategori 1 .............. Kategori k
1. Ingin diketahui hubungan antara daerah tempat tinggal (urban dan rural) terhadap
kemungkinan beberapa penyakit degeneratif (PJK, ginjal, ca paru, ca colon). Sampel
yang diambil sebanyak 200 orang. Berikut datanya dalam bentuk tabel 2x2 (tabel
kontingensi).
Daerah Penyakit Total
PJK Ginjal Ca Paru Ca colon
Fo Fe Fo fe Fo Fe fo Fe fo fe
Rural 13 16 15 20 27 24 25 20 80 80
(𝑀𝑘𝑒𝑖 )𝑥(𝑁𝑘𝑒𝑖 )
𝑓𝑒𝑘𝑒_𝑏𝑘 =
𝑇𝑏𝑘
(40)𝑥(120)
𝑓𝑒𝑘𝑒_𝑏𝑘 = = 24
200
2
(𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)2
𝑥 =∑
𝑓𝑒
(27 − 24)2 (35 − 30)2 (33 − 36)2 (25 − 30)2 (13 − 16)2
𝑥2 = + + + +
24 30 36 30 16
(15 − 20)2 (27 − 24)2 (25 − 20)2
+ +
20 24 20
= 0,375 + 0,833 + 0,250 + 0,833 + 0,563 + 1,250 + 0,375 + 1,250 = 5,729
c. Mencari koefisien kontingensi (C)
Koefisien kontingensi dicari untuk menentukan derajat keeratan hubugan antara
variabel independen dan variabel dependen
𝑥2
𝐶=√
𝑁 + 𝑥2
X2 hitung < X2 tabel = 5,279 < 7,815 H0 gagal ditolak (tidak ada hubungan
antara daerah tempat tinggal dengan penyakit degeneratif).
2. Sebuah perusahaan yang bergerak dalam pembuatan mie instan pada tahun 2009 ingin
mengetahui apakah ada hubungan antara cita rasa mie dengan etnis. Perusahaan
memprodusi empat rasa mie, yaitu kari ayam, kari ayam spesial, soto pedas, dan soto
tidak pedas. Untuk keperluan penelitian tersebut diambil sampel sebanyak 300 orang.
Dengan taraf signifikan 10% lakukan pengujian hipotesis ada hubungan antara rasa
mie dengan etnis. Hasil pengamatan ada di tabel berikut, data dibawah setelah
dijadikan dalam bentuk tabel penolong:
Etnis (fo) Total
Rasa Mie
Jawa Dayak Manado Tapanuli
Kari Ayam Sp. 15 25 15 15 70
Kari Ayam 20 20 17 20 77
Soto Pedas 10 15 30 25 80
Soto Tidak 73
17 16 25 15
Pedas
Jumlah 62 76 87 75 300
a. Menghitung nilai frekuensi harapan (fe)
Dengan menggunakan rumus:
(𝑀𝑘𝑒𝑖 )𝑥(𝑁𝑘𝑒𝑖 )
𝑓𝑒𝑘𝑒_𝑏𝑘 =
𝑇𝑏𝑘
Baris 1:
(62)𝑥(70)
𝑓𝑒1.1 = =14,5
300
(76)𝑥(70)
𝑓𝑒2.1 = =17,7
300
Dst,
(𝒇𝒐 − 𝒇𝒆)𝟐
Sel Frekuensi observasi (fo) Frekuensi harapan (fe) 𝒇𝒆
3.4 25 20 1,25
16,5
𝑥2 16,5
𝐶=√ = √ = 0,226
𝑁 + 𝑥2 300 + 16,5
e. Kesimpulan: ada hubungan (tidak saling bebas) antara cita rasa mie dengan etnis
Daftar Pustaka