Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Abstract
The change of Spatial Plan of Manado City in district Mapanget from the sub service
center of the city into a new city center made the growth of infrastructure increased along
with the rapid growth of population causing the increasing of drinking water demand in the
area. To meet the needs of drinking water in district Mapanget required a water supply system
development by conducting a feasibility study so that with the feasibility result is expected to
have an effort from the government and the investors to make water supply system investment
in the district of Mapanget.
The feasibility study process of water supply system in district Mapanget starts from
identifying the factors become an investment feasibility indicator and conducting water
supply system development analysis from that indicator. From the analysis of the feasibility
factors we perform the economic feasibility calculation of the calculation of Benefit Cost
Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Payback Period
(PP).
The results of identification obtained by water supply system feasibility factors are
technical, social, institutional and economic. From each factor is obtained the following
results, for technical factors made water supply system distribution system planning that
consists of raw water sources are Kuwil Reservoir, production units in the form of installation
of water management and pumps, reservoir units and pipeline units. From the social factor,
the water requirement in the year of 2025 is 12,585,91 m3 / day and the year 2036 is
19,741,23 m3 / day with the subsidy level of water supply system from the community as much
as 51%. As for the institutional factor, management and operation of water supply system is
done by the Provincial Government of North Sulawesi in this case UPTD Air Minum Public
Works Department of North Sulawesi Province. The results of the calculation of the
investment economy of several assumptions on interest rates obtained value of BCR is more
than 1, NPV is positive, IRR value is greater than the value of interest rate used and Payback
Period for interest rate 5% - 20% less than 15 years so the project is declared feasible to be
implemented.
Keywords: Investment feasibility, water supply system, BCR, NPV, IRR, Payback Period
Abstrak
Kata Kunci: Kelayakan Investasi, SPAM, BCR, NPV, IRR, Payback Period
PENDAHULUAN persentase tersebut, pelayanan SPAM
Latar Belakang masih sangat kecil dari target MDGs untuk
Ketersediaan air minum sangat penduduk perkotaan, ditambah dalam
mempengaruhi kelangsungan hidup RTRW Kota Manado tahun 2017 dimana
manusia di dunia karena merupakan Kecamatan Mapanget dalam
kebutuhan pokok manusia. Kebutuhan air perkembangannya mengalami perubahan
minum mengalami peningkatan sejalan peruntukkan yaitu menjadi kawasan
dengan meningkatnya pertumbuhan pengembangan pusat Kota Manado
penduduk di dunia. Target dari MDGs akibatnya akan banyak penambahan
(Millenium Development Goals) yaitu bangunan perkantoran, perumahan dan
pencapaian angka cakupan pelayanan 80% perniagaan yang tentunya disertai dengan
untuk penduduk perkotaan dan 60 % untuk pertumbuhan jumlah penduduk yang
penduduk perdesaan. sangat mempengaruhi tingkat kebutuhan
Investasi pembangunan infrastruktur air minum.
seperti penyediaan air minum dinilai Berdasarkan gambaran diatas
sebagai salah satu instrumen kebijakan dikecamatan Mapanget itu perlu adanya
untuk pembangunan ekonomi yang pengembangan sistem penyediaan air
ditandai dengan semakin berkembangnya minum yang diharapkan dapat mencukupi
industri, permukiman, pemekaran wilayah kebutuhan air minum baik dari segi
kota /kabupaten serta makin meningkatnya kualitas maupun kuantitas .
kebutuhan air minum. Oleh karena itu,
perlu dipertimbangkan investasi tersebut Tujuan Penelitian
sebagai strategi aktif yang di dalam Tujuan penelitian ini adalah:
pembangunannya dapat mengundang 1). Mengidentifikasi faktor - faktor
peran serta tidak hanya pemerintah tetapi kelayakan pengembangan SPAM di
juga investor swasta. kecamatan Mapanget.
SPAM di Kota Manado saat ini di 2). Menganalisis kelayakan
kelola sebagian besar oleh PT. Air pengembangan SPAM di kecamatan
Manado, sebagian kecamatan Malalayang Mapanget.
dikelola oleh UPTD Air Minum Dinas 3). Melakukan perhitungan kelayakan
Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Utara investasi pengembangan SPAM di
sedangkan kecamatan Mapanget dikelola Kecamatan Mapanget.
oleh PDAM Kota Manado dan UPTD Air
Minum Dinas Pekerjaan Umum Provinsi TINJAUAN PUSTAKA
Sulawesi Utara. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Sejauh ini dalam pengelolaan air Peraturan Pemerintah Republik
minum oleh PT. Air Manado, PDAM Indonesia Nomor 122 Tahun 2015 Tentang
Manado dan UPTD Air Minum, tingkat Sistem Penyediaan Air Minum, yang
pelayanan kepada publik secara rata-rata dimaksud dengan :
masih tergolong rendah, hal tersebut dapat 1. Penyediaan Air Minum adalah
dilihat dari prosentase daerah cakupan kegiatan menyediakan air minum
layanan dari ketiga pengelola yang untuk memenuhi kebutuhan
mengelola pengadaan air minum yang masyarakat agar mendapatkan
masih rendah. Cakupan pelayanan PT. Air kehidupan yang sehat, bersih, dan
Manado masih berkisar 27,52% terhadap produktif.
jumlah penduduk Kota Manado. Untuk 2. Sistem Penyediaan Air Minum yang
penduduk Kecamatan Mapanget cakupan selanjutnya disingkat SPAM
pelayanan PDAM dan UPTD Air Minum merupakan satu kesatuan sarana dan
saat ini hanya 12,03 % dari 54.640 jiwa prasarana penyediaan air minum.
yaitu hanya 6.573 jiwa. Dilihat dari
3. Pengembangan SPAM adalah kegiatan Aspek-aspek yang akan ditinjau
yang dilakukan terkait dengan untuk sebuah konsep dasar pelaksanaan
ketersediaan sarana dan prasarana kajian kelayakan adalah :
SPAM dalam rangka memenuhi 1). Kelayakan Teknis (Teknologis)
kuantitas, kualitas, dan kontinuitas air Pengkajian kelayakan teknis
minum yang meliputi pembangunan teknologis biasa dibuat dari beberapa
baru, peningkatan, dan perluasan. alternatif yang dikembangkan,
kemudian dipilih kriteria alternatif
Studi Kelayakan SPAM terbaik.
Studi kelayakan (feasibility study) 2). Kelayakan Sosial
adalah suatu studi atau pengkajian apakah Pengkajian kelayakan sosial meliputi
suatu usulan proyek/ gagasan usaha apabila penerimaan masyarakat, potensi
dilaksanakan dapat berjalan dan berkembang konflik air baku dan dinamika budaya
sesuai dengan tujuannya atau tidak (Sutrisno, setempat.
1982). Sedangkan menurut Ibrahim (1998) 3). Kelayakan Ekonomi Dan Investasi
studi kelayakan (feasibility study) adalah Pengkajian kelayakan ekonomi
kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat ditentukan dengan cara analisis
yang dapat diperoleh dalam melaksanakan teridentifikasi alternatif terbaik dalam
suatu kegiatan usaha/ proyek dan merupakan hal harga termurah yang memenuhi
bahan pertimbangan dalam mengambil suatu prinsip-prinsip ekonomi. Suatu
keputusan, apakah menerima atau menolak kegiatan dianggap layak secara
dari suatu gagasan usaha/ proyek yang ekonomi bila ada tambahan manfaat
direncanakan. yang diterima oleh masyarakat akibat
Tujuan studi kelayakan adalah adanya suatu kegiatan lebih besar dari
mengadakan penilaian terhadap suatu biaya proyek.
gagasan usaha/proyek. Penilaian tersebut 4). Kelayakan Kelembagaan
kemudian dianalisa dan dievaluasi atau Pengkajian kelayakan ditinjau dari
dibandingkan dengan yang baik atau dengan aspek kelembagaan meliputi rencana
yang ideal termasuk dibandingkan dengan pengembangan organisasi dan sumber
tujuan yang hendak dicapai, persyaratan daya manusia untuk dapat
yang baik serta standar yang seharusnya. meningkatkan efisiensi pengelolaan
Menurut Peraturan Menteri SPAM.
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
nomor 27/PRT/M/2016 tentang Investasi
penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Investasi adalah pengaitan sumber-
Minum, studi kelayakan pengembangan sumber dalam jangka panjang untuk
SPAM merupakan suatu studi untuk menghasilkan laba di masa yang akan
mengetahui tingkat kelayakan usulan datang (Mulyadi, 2001).
pembangunan sistem penyediaan air Dalam menjalankan proyek akan
minum di suatu wilayah pelayanan ditinjau penggunaan investasi pada umumnya
dari aspek kelayakan teknis teknologis, menggunakan metode–metode penilaian
lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, investasi yang diantaranya adalah
kelembagaan, dan finansial. Studi penggunaan metode :
kelayakan pengembangan SPAM wajib 1). Analisis Internal Rate of Return (IRR)
disusun berdasarkan: rencana induk Menurut Kuswadi (2007) Internal
pengembangan SPAM yang telah Rate of Return (IRR) adalah suatu
ditetapkan; hasil kajian kelayakan teknis tingkat bunga (bukan bunga bank)
teknologis, lingkungan, sosial, budaya, yang menggambarkan tingkat
ekonomi, kelembagaan, dan finansial; serta keuntungan dari suatu proyek atau
kajian sumber pembiayaan. investasi dalam persentase pada saat
dimana nilai NPV sama dengan nol. b. Nilai NPV sama dengan nol,
Pada dasarnya IRR harus dicari berarti proyek tersebut
dengan cara trial & error. Rumus yang mengembalikan persis sama
digunakan untuk menghitung IRR dengan nilai modal yang
yaitu : ditanamkan.
c. Nilai NPV lebih kecil dari nol,
IRR = berarti proyek tidak dapat
menghasilkan senilai biaya yang
Dimana : dipergunakan, oleh karena itu
= tingkat rate of return pelaksanaannya harus ditolak.
3) Analisis Benefit Cost Ratio (BCR)
= tingkat bunga pembanding Pada tahap awal perencanaan investasi
= net present value pada biasanya digunakan metode analisa
Benefit Cost Ratio (BCR). Metode
= net present value pada BCR ini memberikan penekanan
Sinaga dan Saragih (2013) terhadap nilai perbandingan antara
menjelaskan bahwa kriteria dalam aspek manfaat (benefit) yang akan
menilai kelayakan suatu usaha atau diperoleh dengan aspek biaya dan
proyek dari segi Internal Rate of kerugian yang akan ditanggung (cost)
Return adalah sebagai berikut : dengan adanya investasi tersebut
Jika : (Giatman; 2006). Rumus umum yang
a. IRR ˃ suku bunga yang digunakan dalam menghitung nilai
diterapkan, maka investasi layak. BCR yaitu :
b. IRR ͟ ˂ suku bunga yang
diterapkan, maka investasi tidak BCR =
layak. Sebagai ukuran dari penilaian suatu
2). Analisis Net Present Value (NPV) kelayakan proyek dengan metode
Metode Net Present Value digunakan BCR adalah jika :
untuk menghitung nilai bersih (netto) a. BCR ≥ 1 maka proyek layak
pada waktu sekarang (present). Net dikerjakan dan sebaliknya
Present Value atau nilai bersih b. BCR < 1 proyek tersebut tidak
sekarang merupakan selisih antara PV layak untuk dikerjakan.
kas bersih dengan PV investasi selama 4) Analisa Payback Period
umur investasi (Kasmir dan Jakfar ; Analisa Payback Period merupakan
2003). Rumus yang digunakan untuk teknik penilaian untuk mengetahui
menghitung nilai NPV adalah : seberapa lama jangka waktu (periode)
yang dibutuhkan untuk pengembalian
NPV = { }-C investasi dari suatu proyek atau usaha.
Dengan demikian payback period
Dimana :
suatu investasi menggambarkan
P = aliran kas masuk
panjangnya waktu yang diperlukan
i = tingkat diskon
agar dana yang tertanam pada suatu
t = periode umur investasi
investasi dapat diperoleh kembali
C = investasi awal
seluruhnya. Rumus yang digunakan
Jika :
untuk menghitung Payback Period
a. Nilai NPV yang sama atau lebih
adalah
besar dari nol, artinya suatu
proyek dapat dinyatakan
bermanfaat untuk dilaksanakan. PP =
Penilaian kelayakan suatu usaha atau 3). Unit produksi merupakan infrastruktur
proyek dari segi Payback Period yang dapat digunakan untuk proses
adalah jika : pengolahan air baku menjadi air
a. PP ˃ umur ekonomis proyek, minum melalui proses fisika, kimia,
maka tidak layak dan/atau biologi.
b. PP ˂ umur ekonomis proyek, 4). Unit distribusi merupakan sarana
maka layak. pengaliran air minum dari bangunan
Dari ketiga indikator untuk evaluasi penampungan sampai unit pelayanan.
kelayakan ekonomi di atas maka suatu 5). Unit pelayanan merupakan titik
proyek dapat dikatakan layak secara pengambilan air. Unit Pelayanan terdiri
ekonomi apabila ketiga indikator tersebut dari sambungan rumah, hidran/kran
memenuhi kriteria sebagai berikut : umum, terminal air, hidran kebakaran
1. IRR > tingkat suku bunga dan meter air.
2. BCR > 1
3. NPV > 0 Proyeksi Jumlah Penduduk
Perhitungan proyeksi jumlah
Sumber Air Baku SPAM penduduk dapat menggunakan metode
Berdasarkan Peraturan Pemerintah yang telah diakui secara umum seperti
Republik Indonesia nomor 122 tahun 2015, berikut :
air baku untuk air minum rumah tangga, 1) Model Aritmatik
yang selanjutnya disebut air baku adalah Model linear Aritmatik menurut
air yang berasal dari sumber air Klosterman (1990) adalah teknik
permukaan, air tanah, air hujan dan air laut proyeksi yang paling sederhana dari
yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai seluruh model trend. Berdasarkan hal
air baku untuk air minum. tersebut, penduduk diproyeksikan
Sumber - sumber air baku meliputi : sebagai fungsi dari waktu, dengan
1). Air Permukaan dapat diperoleh persamaan:
melalui sungai maupun danau. = (1 + r.t)
2). Sumber air tanah adalah sumber air
Dimana :
yang terjadi melalui proses peresapan
air permukaan ke dalam tanah. : Jumlah penduduk tahun ke t
(jiwa)
Sistem Jaringan Transmisi SPAM : Jumlah penduduk tahun ke
Untuk pengelolaan air minum perlu 0 (jiwa)
adanya suatu jaringan transmisi dari r : Laju pertumbuhan
sumber air baku menuju ke daerah layanan penduduk (% pertahun)
air minum dalam hal ini ke rumah t : Rentang waktu antara P0
penduduk. Sistem pengelolaan air minum dan Pt (tahun)
ini terdiri dari : 2). Model Geometrik
1). Unit air baku merupakan sarana Menurut Klosterman (1990), asumsi
pengambilan dan/ atau penyedia air dalam model ini adalah penduduk
baku. Unit air baku dapat terdiri dari akan bertambah/berkurang pada suatu
bangunan penampungan air, bangunan tingkat pertumbuhan (persentase) yang
pengambilan/ penyadapan, alat tetap. Metode geometrik dalam
pengukuran dan peralatan pemantauan, proyeksi penduduk dapat dihitung
sistem pengadaan, dan/atau sarana dengan menggunakan rumus :
pembawa serta perlengkapannya.
2). Unit transmisi yaitu yang =
menghubungkan antara intake dengan Dimana :
instalasi pengolahan air minum.
: Jumlah penduduk tahun ke t sebagai perbedaan antara jumlah air
yang diproduksi oleh produsen air dan
(jiwa)
jumlah air yang terjual ke konsumen,
: Jumlah penduduk tahun ke sesuai dengan yang tercatat di meter-
0 (jiwa) meter air pelanggan.
r : Laju pertumbuhan
penduduk (% pertahun) Pemerintah Republik Indonesia
t : Rentang waktu antara dan melalui Direktorat Air Bersih, Departement
Pekerjaan Umum pada Pelita V telah
(tahun) mengeluarkan panduan penyusunan
3). Metode Selisih Kuadrat Minimum program pelayanan air bersih yang
(Least Square) disesuaikan dengan klasifikasi daerah.
Metode ini digunakan untuk garis Klasifikasi daerah tersebut didasarkan
regresi linear yang berarti bahwa data kepada jumlah penduduk. Lebih terperinci
perkembangan penduduk masa lampau pedoman penyusunan program pelayanan
menggambarkan kecenderungan garis air bersih suatu daerah disajikan pada tabel
linear, meskipun perkembangan 1.
penduduk tidak selalu bertambah.
Rumus yang digunakan : Tabel 1 Standar Kebutuhan Air Minum Menurut
PU Cipta Karya
Pn = a + b N
Dimana :
Pn = jumlah penduduk pada akhir
tahun periode
N = selisih tahun proyeksi