Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
R PASIEN DIABETES
MELITUS
SEMESTER 1
Lita Erlina
I4B017028
PURWOKERTO
2017
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
A. Data umum
1. Nama keluarga (KK): Abdi
2. Alamat dan telepon: Watumalang 05/03
3. Komposisi keluarga:
Genogram:
Keterangan:
: Pasien wanita
4. Suku:
5. Agama: Islam
6. Status sosial ekonomi keluarga
Pekerjaan kepala keluarga yaitu sebagai petani, penghasilan kepala keluarga sebesar
kurang lebih Rp. 1.200.000, keluarga merasa cukup untuk kebutuhan sehari-hari,
namun terkadang ada kendala biaya saat pasien akan berobat ke RS.
7. Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga cenderung tidak terlalu memikirkan untuk rekreasi, karena terkendala biaya
hidup, kegiatan yang dilakukan sehari-hari biasanya ke ladang untuk bertani. Keluarga
tidak pernah merencanakan untuk pergi berrekreasi.
B. Riwayat tahap perkembangan keluarga
1. Riwayat keluarga inti
Keluarga ini sudah terbentuk ketika pasien menikah dengan suami sehingga
melahirkan anak cucu dan sampai saat ini, hingga suami dari pasien meninggal sekitar
30 tahun yang lalu, proses pembentukkan keluarga ini telah direncanakan sebelumnya.
Pintu KM
Teras depan masuk
Kolam ikan Tidur
G. Harapan keluarga
Harapan yang diinginkan keluarga yaitu menginginkan sembuh dari penyakit DM yang
dialami saat ini, dan anggota keluarga mampu mencegah penyakit DM.
H. Pemeriksaan fisik
1. Tekanan darah pasien: 140/80
2. RR : 20x permenit
A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian: Selasa, 21 November 2017
Pukul: 14.00 WIB
1. Identitas pasien
Nama : Ny. R
Umur : 72 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Watumalang 05/03
Diagnosa Medis : Diabetes mellitus
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama : Pasien mengeluh sering terbangun pada malam
hari untuk miksi, sekitar 2-3 kali dan cepat lelah.
b. Riwayat penyakit sekarang : Pasien mengalami penurunan kesadaran pada
satu tahun yang lalu dan pasien disarankan
dirujuk ke RS terdekat oleh bidan desa,
selanjutnya pasien dirawat dengan diagnosa
hiperglikemia, dan dirawat dirumah sakit.
Selanjutnya pasien telah dirawat dirumah sakit
lagi sekitar 2 minggu yang lalu dengan keluhan,
pegal-pegal dan ada rasa sangat silau pada mata,
terahir dirawat di RS pasien dirawat dengan
diagnosa yang sama yaitu hiperglikemi.
c. Riwayat penyakit dahulu : Pasien di diagnosa diabetes melitus sejak satu
tahun yang lalu dan hipertensi namun tidak
terkontrol. Pasien pernah dirawat di rumah sakit
karena diabetes mellitus satu tahun yang lalu.
d. Riwayat penyakit keluarga : Pasien menyatakan ada riwayat penyakit
keluarga yaitu ibu dari pasien mengalami DM
namun sudah meninggal.
20: Mandiri
e. Pola istirahat-tidur
DO: Pasien terlihat pucat
DS: Pasien menyatakan pola tidurnya kurang baik karena sering merasa ingin
berkemih pada malam hari (sekitar pukul 02.00 WIB), pasien merasa tidak puas
dengan tidurnya, terkadang pasien menginginkan untuk dapat tidur di siang hari,
namun pasien tidak bisa tidur nyenyak karena merasa tidak nyaman pada
kondisinya.
f. Pola persepsi kognitif
DO: Pasien nampak bisa menjawab pertanyaan dengan benar dan sesuai
pertanyaan, namun ada pertanyaan-pertanyaan yang pasien tidak tau
maksudnya sehingga dijawab oleh anaknya.
DS: Pasien mengatakan bahwa pasien masih bisa mengingat dengan baik dan
berorientasi tempat dan waktu dengan tepat, namun ada gangguan pada mata
pasien karena masih merasa silau.
g. Pola persepsi diri-konsep diri
DO: Pasien percaya diri akan sembuh
DS: Pasien merasakan bisa menerima diri atas penyakit yang dialami, dan
pasien merasa pasrah dengan tuhan, pasien hanya bisa berusaha untuk berobat
dan berdoa kepada tuhan.
h. Pola peran hubungan
DO: Pasien mendapat dukungan dari keluarga
DS: Pasien tinggal dengan 3 anak dan 1 menantu dan dua cucu. Pasien
mengatakan masih berhubungan baik dengan semua anggota keluarga terutama
anak-cucu dan tetangga-tetangganya.
i. Pola seksualitas dan reproduksi
Pasien menyatakan sudah menopause sejak lama sekali dan suami pasien sudah
meninggal sekitar 30 tahun yang lalu.
j. Pola koping dan toleransi stress
DS: Sebelum pasien dirawat, jika pasien mengalami stress atau permasalahan
pasien lebih memilih untuk diam dan pergi untuk beristirahat ke kamar.
k. Pola nilai-kepercayaan
Pasien masih aktif mengikuti kegiatan keagamaan. Pasien masih aktif mengikuti
pengajian setiap hari kamis.
5 5
5 5
Skala 1 : Jika otot ditekan masih terasa ada kontraksi atau kekenyalan
ini berarti otot masih belum atrofi atau belum layu.
Skala:
1. Keluhan Ekstrim
2. Keluhan Berat
3. Keluhan Sedang
4. Keluhan ringan
5.Tidak ada keluhan
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/tanggal Jam Dx Implementasi Respon Paraf
Selasa, 21 14.00 1,2,3 1. Menjelaskan waktu tidur S: Lita
November WIB yang cukup Pasien menyatakan tidak puas
2017 dengan tidurnya.
2. Memberikan penilaian
O:
pengetahuan pasien dan TD: 140/80 mmHg
keluarga tentang DM N: 100 x/menit
RR: 20x/menit
3. Mengidentifikasi
kemungkinan
lingkungan yang
berpotensi membuat
pasien terjatuh.
Rabu, 22 08.00 1,2,3 1. Megajarkan pasien dan S: Lita
November WIB keluarga untuk Keluarga pasien menyatakan
2017 mengerti terhadap penyakit
mengungai intake asupan
DM
cairan setelah pukul 20.00 O:
yang berpotensi Kelurga nampak sudah lebih
paham.
mempengaruhi miksi
pasien
2. Menyarankan kepada
keluarga untuk pemberian
susu hangat kepada pasien
untuk meningkatkan
kualitas tidur
3. Menyarankan keluarga
untuk modifikasi
lingkungan yang
berpotensi meningkatkan
risiko jatuh
4. Mendorong pasien untuk
memakai tongkat ketika
akan berpindah
5. Melakukan pendidikan
kesehatan kepada
keluarga dan pasien
tentang DM
6. Mengajarkan kepada
pasien untuk jatuh dengan
meminimalkan cidera.
Kamis , 23 19.00 1,2,3 1. Memotifasi keluarga S: Lita
November WIB untuk membantu pasien ke Keluarga menyatakan bahwa
2017 keluarga pasien sudah mulai
kamar mandi
memantau pasien ke toilet.
2. Memotifasi keluarga
untuk menerangi area ruang O:
Pasien sudah mau untuk
yang gelap.
memakai tongkat untuk
3. Motifasi keluarga untuk berjalan.
memonitor tidur pasien
4. Memotifasi kepada pasien
untuk jatuh dengan
meminimalkan cidera.
F. EVALUASI
No. Hari/tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi
1. Selasa, 21 Gangguan pola tidur b.d S: Pasien menyatakan sering terbangun pada
November Gangguan (proses penyakit) malam hari untuk miksi.
2017 O: pasien terlihat pucat
A: masalah gangguan pola tidur belum teratasi
Indikator A T S
Jumlah tidur dalam batas 2 5 2
normal 6-8 jam perhari
Pola tidur, kualitas dalam 2 5 2
batas normal
Indikator A T S
Pasien dan keluarga menyatakan 2 5 2
pemehaman tentang penyakit
kondisi, prognosis dan program
pengobatan.
Skala:
1. Keluhan Ekstrim
2. Keluhan Berat
3. Keluhan Sedang
4. Keluhan ringan
P: melanjutkan asuhan keperawatan
Risiko jatuh b.d keadaan
I:
fisik 1. memberikan edukasi kesehatan mengenai
DM
Skala:
1. Keluhan Ekstrim
2. Keluhan Berat
3. Keluhan Sedang
4. Keluhan ringan
Skala:
1. Keluhan Ekstrim
2. Keluhan Berat
3. Keluhan Sedang
4. Keluhan ringan
P: mempertahankan asuhan keperawatan
P: mempertahankan intervensi
Dokumentasi
SAP (SATUAN ACARA PELAKSANAAN)
DIABETES MELITUS
SEMESTER 1
Disusun Oleh:
Lita Erlina
I4B017028
PURWOKERTO
2017
A. Topik : Diabetes mellitus
B. Hari/Tanggal : Senin, 20 November 2017
C. Waktu : 14.00 WIB
D. Tempat : Rumah keluarga klien
E. Penyaji : Lita Erlina
1. Tujuan :
a) Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga mampu memahami penyakit Diabetes
Melitus dan pencegahan.
b) Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah diadakan penyuluhan selama 30 menit, keluarga dapat menjelaskan
tentang:
1) Pengertian Diabetes melitus
2) Faktor risiko Diabetes melitus
3) Gejala-Gejala Diabetes melitus
4) Komplikasi Diabetes melitus
5) Pencegahan Diabetes melitus
2. Pelaksanaan kegiatan :
Tahap Kegiatan penyuluh Kegiatan keluarga Estimasi Metode Media
waktu dan alat
3. Strategi
Metode : Ceramah, dan diskusi
Media dan alat : lembar balik dan leaflet
4. Evaluasi
a. Evaluasi Proses
Keluarga mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari penyaji tentang
Diabetes Melitus
b. Evaluasi Hasil
Keluarga mampu menjelaskan kembali pengertian Diabetes Melitus, gejala-gejala
Diabetes Melitus, komplikasi Diabetes Melitus, pengelolaan Diabetes Melitus, dan
pencegahan.
5. Lampiran materi
a. Pengertian diabetes mellitus
Diabetes Melitus adalah kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner
dan suddarth,2002).
b. Klasifikasi diabetes mellitus
Menurut American Diabetes Association (ADA,2013), klasifikasi diabetes meliputi empat
kelas klinis :
1) Diabetes Mellitus tipe 1
Hasil dari kehancuran sel β pankreas, biasanya menyebabkan defisiensi insulin yang
absolut.
2) Diabetes Mellitus tipe 2
Hasil dari gangguan sekresi insulin yang progresif sehingga terjadinya resistensi insulin.
3) Diabetes tipe spesifik lain
Misalnya: gangguan genetik pada fungsi sel β, gangguan genetik pada kerja insulin,
penyakit endokrin pankreas (seperti cystic fibrosis), dan yang dipicu oleh obat atau bahan
kimia (seperti dalam pengobatan HIV/AIDS atau setelah transplantasi organ).
Daftar Pustaka
Almaitser,sunita. 2006. Penutun diet. Gramedia: Yogyakarta.
Brunner dan suddart. 2005. Keperawatan Medical Bedah,edisi 8. Jakarta. EGC.
Mirza M, 2012, Mengenal Lebih Mengenai Diabetes Mellitus, Yogyakarta, Nuha
Media.
Robins, S. dan Coulter, M. 2007. Management kemerawatan. Indeks: Jakarta.
Prince,S dan Wilson,L. 2006. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses
penyakit,edisi 6, volume 1. Jakarta. EGC.
Sujono,dkk.2008. asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan endokrin.
Graha ilmu, Yogyakarta.
Smeltzer, c dan Bare,G. 2002. Buku ajar keperawatan medical bedah.Jakarta.:
EGC.