Você está na página 1de 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

AE
DENGAN DEMAM DENGUE

Nama Mahasiswa :Muhammad Khairul Zed


NIM : 1714901110087

I. Biodata

A. Identitas Pasien
1. Nama/Nama panggilan : An. AE

2. Tempat tgl lahir/usia : Banjarmasin, 16-11-2013

3. Jenis kelamin : Laki-laki

4. A g a m a : Islam

5. Pendidikan : PAUD

6. Alamat : Jl. Pangeran Antasari, Banjarmasin

7. Tgl masuk : 24 November 2017 (jam 14.15)

8. Tgl pengkajian : 27 November 2017

9. Diagnosa medik : Demam dengue dan TB (on treatment)

10. Rencana terapi : Cek darah

11.Asal Rujukan : Pasien masuk dari awal kejadian di RSUD Ulin


Banjarmasin

B. Identitas Orang tua


Ibu/Ibu

a. N a m a : Tn. F/Ny.SK

b. U s i a : 35/30

c. Pendidikan : STM/S1

d. Pekerjaan/sumber penghasilan : Wiraswasta/Guru

e. A g a m a : Islam/Islam

f. Alamat : Jl. Pangeran Antasari, RT.13, Banjarmasin

1
C. Identitas Saudara Kandung

No NAMA USIA HUBUNGAN STATUS KESEHATAN

An. D 7 Tahun Kakak Sehat

II. Riwayat Kesehatan

A. Riwayat Kesehatan Sekarang


Keluhan Utama : Ibu mengatakan batuk sudah mulai berkurang, pasien tidak
nafsu makan.

Riwayat Keluhan Utama : Ibu mengatakan 4 hari sebelum masuk rumah sakit, Pasien
mengalami demam naik turun, disertai tidak nafsu makan dan muntah. Kemudian pada
tanggal 24 November 2017 di bawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan dan
dibawa ke ruang pasien. Dokter mengatakan dicurigai adanya demam berdarah.

Keluhan Pada Saat Pengkajian : Ibu mengatakan batuk sudah mulai berkurang, pasien
tidak nafsu makan.

B. Riwayat Kesehatan Lalu


1. Prenatal care

a. Ibu memeriksakan kehamilannya setiap minggu di bidan


Keluhan selama hamil yang dirasakan oleh ibu, tapi oleh dokter dianjurkan untuk:
mual muntah dan tidak nafsu makan, meningkatkan asupan gizi

b. Riwayat terkena radiasi : tidak ada


c. Riwayat berat badan selama hamil : ada peningkatan berat badan

e. Riwayat Imunisasi TT : Lengkap sebanyak 3 kali

f. Golongan darah ibu B Golongan darah ibu O

2. Natal

a, Tempat melahirkan : RSUD Ulin Banjarmasin

b. Jenis persalinan : Normal

c. Penolong persalinan : Tim dokter VK

d. Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah melahirkan :
tidak ada komplikasi

2
3. Post natal

a. Kondisi bayi : Sehat APGAR: tidak ada catatan medis yang menuliskan tentang status
APGAR pasien, namun ibu mengatakan, bayi langsung menangis BBL: 2800 gram

¤ Pasien pernah mengalami penyakit : Sebelum Demam dengue, pasien didiagnosis TB


paru pada umur : 3 tahun 6 bulan dan diberikan obat oleh : Dokter. Sekrang sedang
menjalani pengobatan TB bulan ke 1 periode ke 2

¤ Riwayat kecelakaan : tidak ada riwayat kecelakaan.

¤ Riwayat mengkonsumsi obat-obatan berbahaya tanpa anjuran dokter dan menggunakan


zat/subtansi kimia yang berbahaya : tidak ada

¤ Perkembangan pasien dibanding saudara-saudaranya : Normal/sama dengan


saudaranya

B. Riwayat Kesehatan Keluarga


Genogram:

35 30

An. 4 tahun
7
AE
Demam dengue

Ket:
: Laki-Laki

: Perempuan

: Laki-laki meninggal

: Perempuan Meninggal
: Pasien

I. RIWAYAT IMUNISASI (Imunisasi Lengkap)


No Jenis imunisasi Frekuensi
1 BCG 1 kali
2 DPT (I, II, III) 3 kali
3 Polio (I, II, III, IV) 4 kali
4 Campak 1 kali
5 Hepatitis 3 kali

3
II. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 19 kg
2. Tinggi badan : 102 cm
3. Waktu tumbuh gigi : Gigi mulai tumbuh sejak usia 6 bulan
Gigi tanggal : Semua
Jumlah gigi : 20
B. Perkembangan tiap tahap : ibu mengatakan setiap tahap perkembangan pasien normal
Usia pasien saat
1. Mengangkat kepala ketika tengkurap : 1 bulan
2. Senyum kepada orang lain pertama kali : 2 bulan
3. Berguling : 4 bulan
4. Merangkak : 7 bulan
5. Berdiri : 11 bulan
6. Berjalan : 1 tahun 1 bulan

III. RIWAYAT NUTRISI


A. Pemberian ASI
Ibu Pasien mengatakan, Pasien mendapatkan ASI sampai berusia 6 bulan, setelah itu
diberikan PASI pada umur 6 bulan
B. Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian :
Ibu Pasien mengatakan, pemberian susu formula untuk menyapih Pasien
2. Jumlah pemberian :
Ibu tidak ingat
3. Cara pemberian :
Dengan dot

IV. RIWAYAT PSIKOSOSIAL


o Pasien tinggal bersama : Orang tua dan saudaranya dirumah sendiri
o Lingkungan berada di : Perumahan di gang
o Rumah dekat dengan : Sungai, tempat bermain di daerah gang.
Kamar Pasien : Pasien tidur bersama orang tua
o Rumah ada tangga : Tidak ada
o Hubungan antar anggota keluarga : Baik
o Pengasuh pasien : Orang tua sendiri

4
V. RIWAYAT SPIRITUAL
o Support sistem dalam keluarga : Baik,keluarga sangat mendukung dan memberikan
semangat kepada orang tua dan pasien untuk
bersabar dalam menghadapi cobaan
o Kegiatan keagamaan :-

VI. REAKSI HOSPITALISASI


A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
 Ibu membawa pasiennya ke RS karena : Untuk mendapatkan perawatan
 Apakah dokter menceritakan tentang kondisi pasiennya : Iya
 Perasaan orang tua saat ini : orang tua tetap sabar dan berusaha. Berharap cepat
pulang
 Orang tua selalu berkunjung ke RS : Orang tua berkunjung ke rumah sakit
 Yang akan tinggal dengan pasien : Orang tua
B. Pemahaman pasien tentang sakit dan rawat inap
Pasien kurang mengerti tentang penyakitnya
C. Pengalaman keluarga mengenai sakit termasuk perawatan dan pengobatan sebelumnya
Pasien sudah pernah melakukan pengobatan TB namun untuk Demam dengue baru
sekarang dengan gejala yang ada.
D. Pengalaman dan persepsi pasien mengenai sakit termasuk perawatan dan pengobatan
sebelumnya
Pasienkurang memahami tentang pengobatan yang harus di lakukan.

VII. AKTIVITAS SEHARI-HARI


A. Nutrisi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
Ibu mengatakan, makan
Ibu mengatakan 4-5 x/hari
sedikit, makan nasi 1x
Selera makan dan menghabiskan porsi
sehari tidak dihabiskan,
makannya
makan roti beberapa suap
B. Cairan
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Jenis minuman Susu, teh, air putih Susu & air putih
2. Frekuensi minum 7-8 x sehari 1 x sehari 1 botol aqua 250
3. Kebutuhan cairan - ml
Terpasang infus D5 ½ Ns
4. Cara pemenuhan Lewat mulut 15 tpm
Lewat mulut

C. Eliminasi (BAB & BAK)


Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Tempat pembuangan Toilet Pempers
2. Frekuensi (waktu ) BAB 1 – 2/hari BAB 1x/seminggu

5
BAK 4 – 5 x/sehari BAK4 – 5 x/sehari
3. Konsistensi Lembek keras
4. Kesulitan Tidak ada Keras dan berdarah
5. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada

D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
a. Siang 2 – 4 jam 2-4
b. Malam 6 - 8 jam 7-8 jam
2. Pola tidur Efektif Efektif
3. Kebiasaan sebelum tidur Main Hp Main Hp
4. Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada

E. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olahraga ya
2. Jenis dan frekuensi bermain bola hampir setiap hari Tidak ada
3. Kondisi setelah olahraga Baik

F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
a. Cara Secara mandiri Dibantu orang tua
b. Frekuensi 2x1 /hari 2 hari sekali
c. Alat mandi Sabun seka
2. Cuci rambut
a. Frekuensi 2 x sehari Tidak ada
b. Cara Secara mandiri
3. Gunting kuku 1x minggu
a. Frekuensi 1 x minggu
b. Cara Menggunakan gunting kuku
4. Gosok gigi
a. Frekuensi 2 x sehari Gosok gigi 1 x/hari
b. Cara Menggunakan sikat gigi

G. Aktivitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari - Bermain, makan, tidur - Makan , tidur ditempat
tidur
2. Pengaturan jadwal - Tidak ada pengaturan - Tidak ada pengaturan
harian jadwal jadwal
3. Penggunaan alat bantu - Tidak ada - Tidak ada alat bantu
aktivitas menggunpasienan alat aktivitas
bantu aktivitas
4. Kesulitan pergerakan - Tidak ada kesulitan - Pasien tampak lemah
tubuh pergerakan tubuh
- Skala aktivitas 2 (1-5)

H. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah - Pasien merasa senang - Pasien tampak lebih
2. Waktu luang - Bermain dan belajar banyak menghabiskan
3. Perasaan setelah - Senang waktu di rumah
rekreasi

6
4. Waktu senggang - Berkumpul bersama
keluarga keluarga
5. Kegiatan hari libur - Bermain

VIII. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum : Cukup baik


2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda – tanda vital
Denyut nadi : 110x / menit
Suhu : 36,40C
Pernapasan : 28 x/ menit
Berat Badan : 19 kg
Tinggi Badan : 102 cm
4. Kepala
a. Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala
1) Warna rambut : hitam
2) Penyebaran : berdistribusi normal
3) Mudah rontok : tidak
4) Kebersihan rambut : bersih
b. Palpasi
1) Benjolan : tidak ada
2) Nyeri tekan : tidak ada
3) Tekstur rambut : halus
5. Muka
a. Inspeksi
1) Simetris / tidak : simetris
2) Bentuk wajah : bulat
3) Gerakan abnormal : tidak ada
4) Ekspresi wajah : normal
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
6. Mata
1. Inspeksi
1) Pelpebra : tidak edeme
tidak radang

2) Sclera : tampak merah


3) Conjungtiva : non anemis
4) Posisi mata : simetris

7
5) Gerakan bola mata : normal
6) Penutupan kelopak mata : normal
7) Keadaan bulu mata : normal
8) Penglihatan : normal

7. Hidung & Sinus


Inspeksi
Posisi hidung : normal
Bentuk hidung : normal
Keadaan septum : normal
Secret / cairan : tidak ada sekret atau cairan yang keluar dari hidung

8. Telinga
Inspeksi
Posisi telinga : normal
Ukuran / bentuk telinga : normal
Lubang telinga : bersih
Pemakaian alat bantu : tidak ada
Tidak ada gangguan pendengaran
9. Mulut
a. Gigi
1) Keadaan gigi : lengkap
2) Karang gigi : ada
3) Pemakaian gigi palsu : tidak ada
b. Gusi
Merah / radang / tidak : tidak ada radang
c. Lidah
Kotor / tidak : tidak kotor
d. Bibir
1) Cianosis / pucat / tidak : merah
2) Basah / kering / pecah : kering
3) Mulut berbau / tidak : Tidak
10. Tenggorokan
a. Nyeri tekan : tidak ada
b. Nyeri menelan : tidak ada
11. Leher
a. Inspeksi
Kelenjar thyroid : tidak membesar

8
Ada sedikit ruam merah
b. Palpasi
Kelenjar thyroid : tidak mengalami pembesaran
Kaku kuduk / tidak : tidak
Kelenjar limfe : tidak membesar
12. Thorax dan pernapasan
Bentuk dada : berrel chest (simetris)
Irama pernafasan : normal
Pengembangan di waktu bernapas : normal
Suara nafas : Ronki
Suara tambahan : tidak ada
13. Jantung
Palpasi
Ictus cordis : tidak ada
Perkusi
Pembesaran jantung : tidak ada
Auskultasi
BJ I : S1 tunggal
BJ II : S2 tunggal
BJ III : tidak ada
Bunyi jantung tambahan : tidak ada
Data lain : tidak ada
14. Abdomen
a. Inspeksi
1) Membuncit : tidak
2) Ada luka / tida : tidak ada luka
b. Palpasi
1) Hepar : tidak ada pembesaran
2) Nyeri tekan : tida ada nyeri tekan
15. Genitalia dan Anus : tidak ada gangguan
16. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas
1) Motorik
Pergerakan kanan / kiri : normal
2) Sensori
Rasa raba : ya
b. Ekstremitas bawah
1) Motorik

9
Pergerakan kanan / kiri : normal
2) Refleks
Babinsky kanan / kiri : normal

3) Sensori
Rasa raba : normal
17. Status Neurologi
Indra penghidu dan pendengaran tidak terdapat gangguan. Pergerakan bola mata maupun
kelopak mata tidak mengalami gangguan. Refleks menelan Pasien baik, Pasien dapat
menggerakkan kepala ke kiri maupun kekanan.

IX. Rencana tindakan Operasi


Pasien tidak ada rencana untuk dilakukan operasi.

X. TES DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium
Tanggal pemeriksaan : 25 – 11 - 2017
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Metoda
HEMATOLOGI
Hemoglobin 15.1 14,0-18,0 g/dl Colorimetric
Leukosit 3.3* 4,00-10,5 ribu/ul Impedance
Eritrosit 5.11 3,40-5,50 juta/ul Impedance
Hematokrit 40.8 32,00-44,00 vol% Analyzer Calculates
Trombosit 194 150-356 ribu/ul Impedance
RDW-CV 14,1* 12,1-14,0 % Analyzer Calculates
MCV, MCH, MCHC
MCV 80 75,0-96,0 fl Analyzer Calculates
MCH 29.5 28,0-32,0 pg Analyzer Calculates
MCHC 37 33,0-37,0 % Analyzer Calculates
HITUNG JENIS
Basophil% 0.0-1.0 %
Eosinifil% 1.0-3.0 %
Gran% 40.7* 50,0-70,0 % Impedance
Limfosit% 50.8* 25,0-40,0 % Impedance
Gran# 0,10* 2,50-7,00 ribu/ul Impedance
Limfosit# 1,7 1.25-4,0 ribu/ul Impedance
MID# 0,3 0.30-1.00 ribu/ul Impedance
SEROLOGI
IgG Anti neg Negative
dengue
IgG Anti neg Negative ICT
dengue

XI. THERAPY SAAT INI


Nama Gol Cara
Komposisi Indikasi/ Kontraindikasi Dosis
Obat Obat Pem
Infus D5 Per 1000 mL: Indikasi: 1000 IV
½ NS glucose 55 gr, Untuk mengatasi deidrasi, menambah kalori, dan ml/ 24
NaCl 4,5 gr, mengembalikan keseimbangan elektrolit jam
air untuk Kontraindikasi:

10
larutan injeksi Hiperglikemia (keadaan kadar glukosa darah yang
ad 1000 mL tinggi), diabetes insipidus, sindroma malabsorpsi
glukosa-galaktosa, anuria (tidak dibentuknya
kemih oleh ginjal), perdarahan intrakranial dan
intraspinal.
Paracetam Paracetamol Antip Indikasi: 250 PO
ol iretik  Mengurangi nyeri pada kondisi : sakit kepala, mg
nyeri otot, sakit gigi, nyeri pasca operasi minor,
nyeri trauma ringan.
 Menurunkan demam yang disebabkan oleh
berbagai penyakit. Pada kondisi demam,
paracetamol hanya bersifat simtomatik yaitu
meredakan keluhan demam (menurunkan suhu
tubuh) dan tidak mengobati penyebab demam
itu sendiri.
Kontraindikasi:
 Parasetamol jangan diberikan kepada penderita
hipersensitif/alergi terhadap Paracetamol.
 Penderita gangguan fungsi hati berat.

Cefotaxim Cefotaxime Antib Indikasi: 3x750 IV


e iotik  Infeksi saluran napas, termasuk hidung dan mg
tenggorokan.
 Infeksi pada telinga.
 Infeksi kulit dan jaringan lunak.
Kontraindiaksi:
 Hipersensitif terhadap
antibiotik cephalosporin.
Ambroxol Ambroxole muko Indikasi: 3x ½ PO
e litik  Penyakit saluran pernapasan akut dan kronis tablet
yang disertai sekresi bronkial yang abnormal,
khususnya pada eksaserbasi dan bronkitis
kronis, bronkitis asmatik, asma bronkial.
Kontraindikasi:
 Pasien dengan reaksi alergi atau hipersensitif
terhadap ambroxol.
Dexameta Dexametasone Anti Indikasi: 3x7,5 IV
sone infla  Obat deksametason dapat digunakan untuk mg
masi mengobati penyakit – penyakit berikut ini:
Penyakit inflamasi akut Penyakit inflamasi
pada kulit Penyakit inflamasi pada mata
Penyakit rematik sendi Penyakit asma
bronkhial Penyakit sistemik lupus eritematosus
Penyakit keganasan sistem limfatik
Kontraindikasi:
 Memiliki penyakit tuberkulosis paru aktif
(TBC)
 Memiliki penyakit infeksi yang sifatnya akut
(sedang berlangsung dan berat)
 Memiliki penyakit infeksi jamur, misalnya
panu, kurap, keputihan akibat jamur dan
sebagainya
 Memiliki penyakit herpes mata (herpes
occular)
 Memiliki penyakit tukak lambung (ulkus
peptikum)
 Sedang mengalami osteoporosis atau
pengeroposan rulang
 Sedang mengalami psikosis maupun
psikoneurosis berat
 Sedang mendapatkan vaksin hidup Ibu hamil
atau berencan untuk hamil.
Cetrizine Cetrizine Antih Indikasi: 1x0,8 PO
istami  Mengatasi batuk berdahak pada penyakit mL
n bronkitis kronis dan akut, bronkitis asmatik,
asma bronkial, emfisema, bronkiektasis dan

11
pneumoconiosis.
Kontraindikasi
 Hipersensitif terhadap cetrizine
Isoniazid Isoniazid Antib Indikasi: PO
300 mg iotik  Pengobatan dan pencegahan tuberkulosis,
dalam bentuk pengobatan tunggal maupun
kombinasi dengan obat tuberkulosis lainnya.
Kontraindikasi:
 Penderita penyakit hati akut.
 Penderita dengan riwayat kerusakan sel hati
disebabkan terapi isoniazid.
 Penderita yang hipersensitif atau alergi
terhadap isoniazid.

Rifampisi Rimfisin Antib Indikasi: PO


n iotik Tuberkulosis, dalam kombinasi dengan obat lain.
Leprae Profilaksis meningitis meningococcal dan
infeksi haemophilus influenzae. Brucellosis,
penyakit legionnaires, endocarditis dan infeksi
staphylococcus yang berat dalam kombinasi
dengan obat lain.

Kontraindikasi:
Hipersensitivitas terhadap rifampisin atau
komponen lain yang terdapat dalam sediaan
Penggunaan bersama amprenavir,
saquinafir/rotonavir (kemungkinan dengan proease
inhibitor), jaundice (penyakit kuning)
Pirazinam pirazinamida Antib Indikasi: PO
id 500 mg iotik pengobatan tuberkulosis yang diberikan bersama
antituberkulosis lainnya (terapi kombinasi).

Kontraindikasi:
 Penderita yang hipersensitif atau alergi
terhadap pirazinamid,
 Penderita dengan gangguan fungsi hati atau
gangguan fungsi ginjal,
 Hiperurisemia dan atau gout / asam urat,
 Hipoglikemia (kadar gula darah rendah),
 Penderita Diabetes.

Etambutol Etambutol Antib Indiaksi: PO


iotik terapi semua bentuk tuberkulosis aktif, disebabkan
kuman yang peka dan untuk profilaksis orang
berisiko tinggi mendapatkan infeksi. Dapat
digunakan tunggal atau bersama-sama dengan
antituberkulosis lain.

Kontraindiaksi:
riwayat hipersensistifitas atau reaksi adversus,
termasuk demam, artritis, cedera hati, kerusakan
hati akut, tiap etiologi : kehamilan(kecuali risiko
terjamin).
Streptomi Streptomisin Antib Indiaksi: PO
sin iotik uberkulosis dalam kombinasi dengan obat lain;
tularemia, plague, pengobatan brusellosis,
pengobatan glanders,enterokokal endokarditis dan
streptokokal endokarditis.

Kontraindikasi:
Kehamilan

12
XII. ANALISA DATA

No Tgl /Jam Data Fokus Problem Etiologi

1 Senin, 27 Faktor resiko: Resiko


November - Ibu mengatakan pasien tidak nafsu makan Ketidakseimbangan
2017 nutirisi : kurang dari
- Ibu mengatakan makan sedikit, makan nasi 1x sehari
kebutuhan tubuh
16.35 WITA tidak dihabiskan, makan roti beberapa suap
2 Senin, 27 Faktor resiko: Resiko Infeksi
November - Pasien tampak terpasang infus
2017 - Leukosit: 3.3 ribu/ul

16.40 WITA

XIII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
2. Resiko infeksi (00004)

XIV. PERENCANAAN KEPERAWATAN


Nursing
No Diagnosa Nursing Outcome Rasional
Intervention
1 Resiko Setelah dilakukan 1. Monitor intake dan makanan 1. Mengetahui jumlah asupan
Ketidakseimban tindakan keperawatan 1 2. Monitor adanya penurunan sehari
gan nutrsi x shift, kebutuhan berat badan 2. Mengetahui perkembangan
kurang dari nutrisi bayi terpenuhi 3. Anjurkan makan-makanan berat badan pasien
kebutuhan tubuh Kriteria Hasil yang berserat 3. Makanan berserat untuk
(00002) - Intake Nutrisi 4. Anjurkan makan makanan menghindari konstipasi
sebagian besar sedikit tapi sering 4. Untuk meningkatkan asupan
adekuat 5. Anjurkan makan makanan yang nutrisi
- Intake nutrisi disukai 5. Meningkatkan jumlah asupan
lewat selang
sebagian besar
adekuat
- Intake cairan
intravena sebagian
besar adekuat.
2 Resiko Infeksi Setelah dilakukan Kontrol infeksi
(00004) tindakan keperawatan 1 1. Bersihkan lingkungan dengan 1. Agar lingkungan tidak
kali shift pasien tidak baik terkontaminasi infeksi
terjadi infeksi 2. Anjurkan keluarga pasien terkontaminasi dari luar
mengenai tekhnik mencuci 2. Agar keluarga pasien lebih
Kriteria Hasil : tangan dengan tepat bisa dalam mengontrol
- Bebas dari tanda 3. Gunakan sabun antimikroba infeksi
dan gejala infeksi untuk cuci tangan 3. Mengurangi kontaminasi
- Jumlah leukosit 4. Cuci tangan sebelum dan dan meningkatkan asepstik
dalam batas sesudah kegiatan perawatan dan asepsii
normal pasien 4. Meningkatkan intake nutrisi
5. Tingkatkan intake nutrisi seperti asi dengan tujuan
- Menunjukkan agar mengurangi infeksi
perilaku hidup
yang terkontaminasi dari
sehat
luar
5. Meningkatka imunitas

XV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


Hari/tanggal : Senin, 27 November 2017
Jam Diagnosa
NO Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan NANDA
1 17.00 Wita Resiko 1. Monitor intake dan makanan 1. Makan 1x sehari, nasi dan roti
ketidakseimba 2. Monitor adanya penurunan berat 2. Ibu mengatakan tidak ada
ngan nutrisi badan penurunan berat badan. BB
kurang dari 3. Anjurkan makan-makanan yang sebelum dan saat sakit: 19 kg

13
kebutuhan berserat 3. Ibu akan membelikan buah
tubuh (00002) 4. Anjurkan makan makanan sedikit
tapi sering 4. Pasien mau makan sedikit,
5. Anjurkan makan makanan yang beberapa sendok dan akan
disukai makan lagi
5. Pasien suka makan roti, ibu
membelikan roti kesukaan
pasien. Dianjurkan diselingi
makanan yang bergizi.
4 18.00 Resiko 1. Menganjurkan tempat tidur dan 1. Tempat tidur Pasien bersih
WITA Infeksi mengganti spraii 2. Keluarga pasien memahami
(00004) 2. Anjurkan keluarga pasien dan mau melakukan cuci
mengenai tekhnik mencuci tangan tangan
dengan tepat 3. Sabun anti microba
3. Gunakan sabun antimikroba untuk digunakan untuk cuci tangan
cuci tangan 4. Mencuci tangan sebelum dan
4. Cuci tangan sebelum dan sesudah sesudah tindakan
kegiatan perawatan pasien 5. Makan dan minum pasien
5. Anjurkan makan sedikit tapi sering tampak meningkat
dengan gizi yang seimbang

XVI. EVALUASI KEPERAWATAN


Hari/ tanggal: Senin, 27 November 2017
Jam Respon Subjektif Respon Objektif Analisis Perencanaan
No Diagnosa Prf
evaluasi (S) (O) masalah (A) selanjutnya (P)
1 20.20 Resiko Ibu mengatakan - Pasien tampak Resiko tidak Intervensi 1 & 2
Wita ketidakseim pasien terkadang makan roti sedikit terjadi dilanjutkan di
bangan masih tidak mau (2 suapan) rumah
nutrisi makan
kurang dari
kebutuhan
tubuh
(00002)

2. 19.00 Resiko Pasien dan keluarga - Tempat tidur Resko tidak Intervensi 1,2,3,4,5
Infeksi mengatakan cuci Pasien bersih terjadi dilanjutkan di
(00004) tangan setiap - Mencuci tangan rumah
bersentuhan atau sebelum dan
akan makan sesudah tindakan
- Makan dan
minum pasien
tampak baik

Asuhan Keperawatan Demam dengue ini telah di setujui oleh :

Banjarmasin, November 2017

Presptor akademik, Preseptor klinik

( ...................................................... ) (....................................................)

14

Você também pode gostar