Você está na página 1de 32

ASUHAN KEPERAWATAN

BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA (BPH)


PADA Tn ”A” DI RUANGAN LONTARA 2 BAWAH DEPAN
RSUP DR.WAHIDIN SUDIRUHUSODO

DI SUSUN OLEH :
NUR HIJRIAH
17.04.080

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKUKKANG MAKASSAR


PROGRAM STUDY PROFESI NERS
2017/2018
ASUHAN KEPERAWATAN

Nama mahasiswa : Nur Hijriah, S.Kep NIM : 17.04.080

Ruangan : LIIBD Tanggal pengkajian :23-04-2018

Tanggal masuk RS : 18/4/2018

I. IDENTITAS
A. KLIEN
1) Nama : Tn.“ A ”.
2) Tanggal lahir/Umur : 11/03/1950 (68 tahun)
3) Jenis kelamin : Laki-laki
4) Status perkawinan : Kawin
5) Jumlah anak :3
6) Agama/suku : Islam/Morowali
7) Warga negara : WNI
8) Bahasa yang digunakan : Indonesia
9) Pendidikan : SD
10) Pekerjaan : Wiraswasta
11) Alamat : Salongge, Enrekang
12) Rekam Medis : 840446
B. PENANGGUNG JAWAB
1) Nama : Ny. M
2) Alamat : Morowali
3) Hubungan dengan klien : Anak
II. DATA MEDIK
A. Diagnosa Medik :
Saat masuk : BPH (Benign Prostate Hyperplasia)
Saat pengkajian : Post Op TUR P
III. KEADAAN UMUM
A. KEADAAN SAKIT : Klien tampak berbaring lemah
Penggunaan alat medik :Terpasang infus NaCl 0.9% dan
Paracetamol botol, dan urin kateter

B. KELUHAN UTAMA : Nyeri post op


C. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran
Kulitatif : Penuh
Kuantitatif : GCS: E: 4 M: 6 V:5 (15)
Kesimpulan : Compos Mentis
Tremor : Negatif
2. Tekanan Darah : 120/80
3. Suhu : 36,20C
4. Nadi : 72x/ menit
5. Pernapasan : 18x/menit
Irama : teratur
Jenis : Pernapasan dada
D. PENGUKURAN
1. Lingkar lengan atas : Tidak dinilai Tinggi Badan : 158 cm
2. Lipat kulit triceps : Tidak dinilai Berat badan : 52,2
3. Indeks massa tubuh : 23,2 (normal 18,5 – 24,9)
E. GENOGRAM

68 65
5

45 40 38

Keterangan:
 : Laki-laki ‫ ـــــ‬: Garis pernikahan
 : Perempuan ? : Umur tidak diketahui
 : Meninggal - - - : Satu rumah
 : Klien | : Garis keturunan

Generasi I : Ayah dan pasien telah meninggal karena penyebab yang tidak

Diketahui. Begitupun ayah dan ibu dari istri pasien telah

meninggal karena tidak diketahui penyebabnya.

Generasi II : Pasien berusia 68 tahun. Pasien merupakan anak keempat dari

4 bersaudara. Semua saudara pasien telah meninggal namun

tidak diktahui penyebabnya. Sedangkan istri pasien merupakan

anak tunggal

Generasi III : Pasien memiliki 3 orang anak. pasien saat ini tinggal bersama

istri, anak kedua dan ketiga pasien.


IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN – PEMELIHARAAN KESEHATAN
Riwayat penyakit yang pernah dialami: Hipertensi
Kapan :1 tahun yang lalu
Catatan :Pasien sebelumnya di rujuk dari RS Marowali
Riwayat kesehatan sekarang :
1. Data Subyektif :
a. Keadaan sebelum sakit : Pasien mampu melakukan segala aktivitas
secara mandiri
b. Keadaan sejak sakit/ saat ini : Aktivitas pasien terganggu karena nyeri
yang dialami
2. Data Obyektif
Observasi:
a. Kebersihan rambut : Bersih
b. Kebersihan kulit : Bersih
c. Hygiene rongga mulut: Kotor
d. Kebersihan genetalia: Tidak dikaji
e. Kebersihan anus : Tidak dikaji
f. Tanda/scar vaksinasi: Tidak dikaji
g. Kesimpulan: Selama post op pasien belum pernah mandi
B. KAJIAN NUTRISI METABOLIK
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit : Pasien mampu untuk mengunyah
makanan dan menelan makanan secara
mandiri. BB sebelum sakit tidak
diketahui.
b. Keadaan sejak sakit : Pasien mampu untuk mengunyah
makanan dan menelan makanan secara
mandiri. BB sebelum sakit tidak
diketahui.
2. Data obyektif
a. Observasi : Tidak ada kelainan
b. Pemeriksaan fisik :
1) Keadaan rambut : Bersih
2) Hidrasi kulit : Lembab
3) Palpebrae : Simetris
4) Konjungtiva : warna kemerahan
5) Sklera : Putih
6) Hidung : Sulit dikaji
7) Rongga mulut : Kotor
8) Gusi : Sulit dikaji
9) Gigi geligi : Tidak dikaji
10) Gigi palsu : Tidak
11) Kemampuan mengunyah keras: Tidak mampu
12) Lidah : Kotor
13) Tonsil : Tidak dikaji
14) Faring : Tidak dikaji
15) Laring : Tidak dikaji
16) Kelenjar getah bening: Normal
17) kelenjar tiroid : Normal
ABDOMEN :
Inspeksi
18) Bentuk : Simetris
19) Bayangan vena : Normal
20) Benjolan massa : Tidak ada
Auskultasi
Palpasi
21) Tanda nyeri umum : tidak teraba adanya nyeri
22) Massa : tidak teraba adanya massa
23) Hidrasi kulit : Lembab
24) Nyeri tekan : Tidak teraba nyeri tekan
25) R. Epigastrium :Tidak teraba nyeri tekan
26) R. Supra Pubik : Tidak teraba nyeri tekan
27) Titik Mc Burney : Tidak teraba nyeri tekan
28) R. Iliaca : Tidak teraba nyeri tekan
29) Hepar : Tidak teraba pembesaran hepar
Perkusi
30) Asites : Tidak ada
31) Lingkar perut : Sulit dikaji
Kulit
32) Spider Nevi : Tidak
33) Uremic Fros : Tidak
34) Edema :Tidak
35) Ikhterik :Tidak
36) Tanda radang : Tidak
37) Lesi :Tidak teraba/terlihat adanya lesi
38) Kesimpulan :Pada pengkajian abdomen tidak ditemukan
adanya kelainan
C. KAJIAN POLA ELIMINASI
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit :
1) Klien mengatakan pola eliminasi BAK lancar dengan frekuensi 3
kali sehari dengan warna kuning jernih.
2) Klien mengatakan pola eliminasi BAB lancar setiap pagi dengan
frekuensi 1 kali sehari, konsistensi lunak dengan warna kuning.

b. Keadaan sejak sakit :


1) Klien mengatakan pola eliminasi BAK menggunakan urin kateter
selama berada di RS.
2. Keluarga klien mengatakan pola eliminasi BAB kurang lancar
3. Data obyektif
a. Observasi :
Pola eliminasi BAK pasien menggunakan urin kateter dengan warna
kuning jernih.
b. Pemeriksaan Fisik :
Palpasi Suprapubik : tidak ada distensi dan
Kandung kemih : Tidak teraba.
Nyeri ketok ginjal : tidak ada nyeri ketok pada ginjal kiri dan ginjal
kanan
Mulut Uretra : tidak ada peradangan.
Anus : tidak ada ada peradangan, fissure dan hemoroid.
D. KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit: Klien mengatakan klien dapat
melakukan aktifitas secara mandiri sebagai
seorang wiraswasta
b. Keadaan sejak sakit : klien mengatakan klien tidak dapat
melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
seperti biasanya semenjak sakit

2. Data obyektif
a. Observasi
Aktivitas harian
Makan :0 Keterangan:
Mandi :0 0= Mandiri
Berpakaian :0 1=Bantuan dengan alat
Kerapian :0 2=Bantuan orang
Buang air besar :0 3=bantuan orang dan alat
Buang air kecil :1 4=bantuan penuh
Mobilisasi di tempat tidur: 0
Ambulasi :0
Pemeriksaan fisik
JVP : < 8 cmH2O (Normal)
Perfusi pembuluh darah perifer kuku: <2 detik
Thoraks dan pernapasan:
Inspeksi
a) Bentuk dada simetris
b) Tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan
c) Tidak ada retraksi otot supraclavicula
d) Pernapasan 18 x/menit
e) Tidak ada bunyi napas stridor
f) Tidak ada sianosis
Palpasi
Vocal Fremitus : Getaran seimbang antara kiri dan kanan.
Perkusi:
Terdengar bunyi sonor
Auskultasi:
a) Suara Napas : Terdengar suara napas vesicular
b) Suara Ucapan : Terdengar jelas.
c) Suara Tambahan : Tidak terdengar bunyi suara tambahan.
JANTUNG
Inspeksi:
a) Ictus Kordis: tidak tampak
b) Klien tidak menggunakan alat pacu jantung
Palpasi:
a) Ictus Cordis (Apeks Jantung): -
b) Thrill : Tidak adanya getaran (Negatif)
Perkusi
a) Batas atas Jantung ICS 2-3
b) Batas kanan Jantung linea sternalis kanan
c) Batas kiri Jantung linea medioclavicularis kiri
Auskultasi
a) Terdengar bunyi jantung I pada fase systole dan bunyi jantung II
pada fase diastole
b) Bunyi Jantung III Irama Gallop : Tidak ada bunyi Gallop
c) Nadi : 82 x/menit
d) Bruit Aorta Negatif
e) Bruit Arteri Renalis Negatif
f) Bruit Arteri Femoralis Negatif
Lengan dan tungkai
a) Tidak ada atropi otot
b) Tidak terjadi kekakuan sendi pada ekstremitas
c) Clubbing Finger Negatif
Columna vertebralis
Inspeksi:
Bentuk tulang verterbralis normal, tidak ada kelainan bentuk
Palpasi:
Tidak ada nyeri tekan
Pemeriksaan 12 Saraf Kranialis
a) Nervus I (Olfactorius) : Sulit Dikaji
b) Nervus II (Optikus) : Fungsi penglihatan pasien baik.
c) Nervus III – IV – VI (Oculomotorius, Troklearis dan Abdusen) :
Respon pupil baik diameter 2,5 mm/2,5 mm. Tidak ada devisiasi
bola mata. Pasien mampu menoleh ke kiri dan kekanan.
d) Nervus V (Trigeminus) : Pasien dapat mengedipkan mata
e) Nervus VII (Facialis) : Pasien dapat mengecap rasa makanan
f) Nervus VIII (Vestibulokoklearis) : Pasien dapat mendengar dengan
baik. .
g) Nervus IX (Glosopharingeal) Pasien dapat menelan
h) Nervus X (Vagus) : Pasien dapat berbicara
i) Nervus XI (Accesorius) : Pasien dapat menoleh kiri dan kanan
j) Nervus XII (Hypoglosus) : Pasien dapat menggerakan lidah ke kiri
dan ke kanan.
k) Kaku Kuduk Negatif
E. KAJIAN POLA AKTIVITAS
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan pola tidur baik dengan
lama tidur waktu siang tidak menentu karena digunakan untuk bekerja
sedangkan pola tidur malam sekitar jam 21.00 wita – 06.00 wita.
b. Keadaan sejak sakit : Pola tidur lebih lama dari biasanya
2. Data obyektif
a. Observasi :
1) Palpebra inferior berwarna terang
2) Pasien ekspresi wajahnya datar
3) Pasien tidak menguap
F. KAJIAN POLA PERSEPSI KOGNITIF
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat menulis dan
membaca.
b. Keadaan sejak sakit : Tidak ada gangguan
2. Data obyektif
a. Observasi : Keluarga klien bertanya kapan pasien bisa
sembuh dari sakitnya.
G. KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan sebelum
sakit pasien mampu mengambil keputusan dengan baik dan mandiri.
c. Keadaan sejak sakit : Keluarga pasien mengatakan semenjak
sakit keputusan diserahkan pada pasien dan keluarga pasien
2. Data obyektif
a. Observasi :
1) Kontak mata : Pandangan fokus
2) Rentang perhatian : Pasien tampak ingin diperhatikan dan dirawat
dengan baik.
3) Suara dan tata bicara : Pasien lancar berkomunikasi
b. Pemeriksaan fisik
Kelainan bawaan yang nyata :
Abdomen :
1) Pasien tidak memiliki kelainan bawaan
2) Bentuk abdomen pasien simetris

H. KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA


1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit :
1) Keluarga pasien mengatakan hubungan pasien antar sesama teman
kerja, tetangga sangat baik.
2) Keluarga pasien mengatakan hubungan pasien dengan keluarga
sangat baik dengan saling membantu satu sama lain.
b. Keadaan sejak sakit :
1) Keluarga pasien mengatakan hubungannya dengan keluarga yang
membesuknya sangat baik.
2) Keluarga pasien mengatakan hubungannya dengan perawat sangat
baik.
2. Data obyektif
a. Observasi :
1) Hubungan pasien dengan istri dan keluarga yang merawatnya sangat
baik.
2) Hubungan pasien dengan perawat sangat baik.
I. KAJIAN POLA REPRODUKSI – SEKSUALITAS
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien tidak
memiliki masalah dengan alat reproduksinya
b. Keadaan sejak sakit : Tidak dikaji
2. Data obyektif
a. Observasi
b. Pemeriksaan fisik : Terdapat verban pada bekas operasi
J. KAJIAN MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP
STRESS
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit :
1) Keluarga pasien mengatakan setiap ada masalah pasien dapat
menyelesaikan dengan objektif.
2) Keluarga pasien mengatakan pasien tenang ketika ada masalah
3) Keluarga pasien mengatakan setiap ada masalah pasien selalu berbagi
ke keluarga dan sahabatnya.
b. Keadaan sejak sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien
menerima kondisi sakitnya dengan iklas.
2. Data obyektif
a. Observasi : Pasien dan keluarga tampak tenang dan
menerima kondisi sakitnya
b. Pemeriksaan fisik :
1) Tekanan darah posisi baring : 120/80 mmHg
2) Nadi : 72 x/menit
3) Kulit : Lembab
K. KAJIAN POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien rutin
dalam shalat 5 waktu.
b. Keadaan sejak sakit : Pasien tidak mampu untuk menunaikan
ibadah seperti biasanya
2. Data obyektif
a. Observasi : Keluarga pasien tampak sering mengaji
disamping tempat tidur pasien
L. PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN TERAPI
1. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan klasifikasi ASA untuk BPH: 2 (ASA 2 pasien dengan
penyakit sistemik ringan)
a. Hasil lab
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
HEMATOLOGI
Koagulasi
PT 10.8 10-14 Detik
INR 1.00 ….
APTT 28.2 22.0-30.0 Detik
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS 185 140 mg/dl
Asam urat 8.3 P(2.4-5.7); L(3.4- mg/dl
Fungsi Ginjal 7.0)
Ureum 25 10-50 mg/dl
Kreatinin 0.97 L(<1.3;P(<1.1) mg/dl
Fungsi Hati
SGOT 15 <38 U/L
SGPT 12 <41 U/L
IMUNOSEROLOGI
Penanda Hepatitis
HBs Ag (ICT) Non Reactive Non Reactive
Anti HCV (ICT) Non Reactive Non Reactive
Tumor Marker
PSA 4.04 0-4.00 ng/ml
Elektrolit
Natrium 140 136-145 Mmol/l
Kalium 4.4 3.5-5.1 Mmol/l
Klorida 105 97-111 Mmol/l
KIMIA DARAH
Fungsi Hati
Protein total 6.4 6.6-8.7 gr/dl
Albumin 3.5 3.5-5.0 gr/dl
2. Terapi
a. Infus : NaCl 20 tetes/menit
b. Paracetamol botol
c. Urin kateter
d. Obat
1. Levofloxacin
2. Nerofat
3. PParacetamol

3. KLASIFIKASI DATA

No Data Subjektif Data Objektif

1. 1. Pasien mengatakan nyeri 1. Pasien Nampak berbaring di


pasca operasi tempat tidur
2. Pasien mengatakan nyeri 2. Pasien tampak meringis
pada bekas operasi 3. Tampak terbalut perban pada
bekas operasi pasien
4. P: Post Op
Q: Tertusuk-tusuk
R: Penis
S: 3
5. TTV:
TD: 120/80

N: 72

P: 18

T: 36,2 ºC

2. 1. Pasien mengatakan baru 1. Klien Nampak berbaring di


selesai menjalani operasi tempat tidur
2. Pasien mengatakan 2. Nampak terpasang verban
terpasang verban pada luka pada bekas operasi pasien
bekas operasi
3. 1. Klien mengatakan tidak 1. Klien nampak bingung
pernah mandi selama post 2. Klien nampak bertanya
op tentang penyakitnya
2. Klien mengaku khawatir
luka tambah parah jika
mandi
3. Klien mengaku tidak
pernah mendapat informasi
apakah klien sudah bisa
mandi atau belum

4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TANGGAL TANGGAL
DITEMUKAN TERATASI
MASALAH
1 Nyeri akut b.d prosedur 23/04/2018
invasif
Domain 12: Kenyamanan
Kelas 1: Kenyamanan
fisik
2 Defisiensi pengetahuan 24/04/2018
Domain 5:
Persepsi/kognisi
Kelas4: Kognisi
3 Resiko infeksi 23/04/2018
Domain 11:
Keamanan/perlindungan
Kelas 1: Infeksi

5. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN

DS: Adanya TURP Nyeri akut


1. Pasien mengatakan nyeri terputusnya
pasca operasi kontuinitas jaringan
2. Pasien mengatakan nyeri Merangsang tubuh
pada bekas operasi mengeluarkan
DO: prostaglandin,
histamin, serotonin,
1. Pasien Nampak berbaring
di tempat tidur Impuls dikirim ke
thalamus oleh kortek
2. Pasien tampak meringis
serebri
3. Tampak terbalut perban
Nyeri dipersepsikan
pada bekas operasi pasien
4. P: Post Op
Q: Tertusuk-tusuk
R: Penis
S: 3
5. TTV:
TD: 120/80

N: 72

P: 18

T: 36,2 ºC

DS : Prosedur pembedahan Resiko infeksi

1. Pasien mengatakan baru Trauma jaringan

selesai menjalani operasi Resiko infeksi


2. Pasien mengatakan
terpasang verban pada
luka bekas operasi
DO:
1. Klien Nampak berbaring
di tempat tidur
2. Nampak terpasang verban
pada bekas operasi pasien

DS : Pengetahuan akan Defisiensi pengetahuan


penyakit yang diderita
1. Klien mengatakan tidak kurang
pernah mandi selama post
Informasi yang
op diterima terkait
2. Klien mengaku khawatir penyakit minim

luka tambah parah jika Kurang pengetahuan


mandi
3. Klien mengaku tidak
pernah mendapat
informasi apakah klien
sudah bisa mandi atau
belum

DO :

1. Klien nampak bingung


2. Klien nampak bertanya
tentang penyakitnya
INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI


KEPERAWATAN KRITERIA HASIL KEPERAWATAN

Nyeri akut b.d prosedur NOC: Manajemen nyeri


invasif
1. Tingkat kenyamanan  Kaji secara komprehensif
Domain 12: Kenyamanan 2. Kontrol nyeri tentang nyeri, meliputi:
3. Tingkat nyeri lokasi, karakteristik dan
Kelas 1: Kenyamanan fisik
Tujuan dan Kriteria Hasil: onset, durasi, frekuensi,
Setelah dilakukan tindakan kualitas,
keperawatan nyeri klien intensitas/beratnya nyeri,
teratasi, dengan indikator: dan faktor-faktor
 Tingkat kenyamanan. presipitasi.
 Dapat melakukan  Gunakan komunkasi
aktivitas seperti biasa terapeutik agar pasien
tanpa harus merasakan dapat mengekspresikan
nyeri. nyeri
 Kontrol nyeri  Kaji tingkat
 Mampu mengenali keetidaknyamanan pasien
faktor penyebab dan catat perubahan
 Mampu melaporkan dalam catatan medik dan
gejala pada tenaga informasikan kepada
kesehatan seluruh tenaga yang
 Mampu mengenali menangani pasien
gejala-gejala nyeri  Tentukan dampak dari
 Tingkat nyeri ekspresi nyeri terhadap

 Mampu melaporkan kualitas hidup: pola tidur,

adanya nyeri, frekuensi nafsu makan, aktifitas

nyeri dan episode kognisi, mood,

lamanya nyeri. relationship, pekerjaan,


tanggungjawab peran.
 Kontrol faktor-faktor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon
pasien terhadap
ketidaknyamanan (ex:
temperatur ruangan,
penyinaran, dll).
 Modifikasi tindakan
mengontrol nyeri
berdasarkan respon
pasien.
 Tingkatkan tidur/istirahat
yang cukup.
 Lakukan teknik variasi
untuk mengurangi nyeri
(farmakologi,
nonfarmakologi, dan
interpersonal).
 Kolaborasikan dengan
pasien, orang terdekat dan
tenaga profesional lain
untuk memilh tenik non
farmakologi
 Pemberian analgetik
 Cek catatan medis untuk
jenis obat, dosis, dan
frekuensi pemberian
analgetik.
 Kaji adanya alergi obat.
 Monitor tanda vital
sebelum dan sesudah
pemberian analgetik
narkotik saat pertama kali
atau jika muncul tanda
yang tidak biasanya.
 Kaji kebutuhan akan
kenyamanan atau
aktivitas lain yang
membantu relaksasi untuk
memfasilitasi respon
analgetik.
 Pilih analgetik atau
kombinasi analgetik yang
sesuai ketika
menggunakan lebih dari
satu obat.
 Tentukan pilihan jenis
analgetik (narkotik, non-
narkotik, atau
NSAID/obat anti
inflamasi non steroid)
bergantung dari tipe dan
beratnya nyeri.
 Berikan analgetik sesuai
jam pemberian.
 Dokumentasikan respon
analgetik dan efek yang
muncul.
 Kolaborasikan dengan
dokter jika obat, dosis,
dan rute pemberian, atau
perubahan interval
diindikasikan, buat
rekomendasi spesifik
berdasar pada prinsip
kesamaan analgetik
 HE
 Sertakan dalam instruksi
pemulangan pasien obat
khusus yang harus
diminum, frekuensi
pemberian, kemungkinan
efek samping,
kemungkinan interaksi
obat, kewaspadaan
khusus ketika meminum
obat tersebut
 Instruksikan pasien untuk
menginformasikan
kepada perawat jika
peredaan nyeri tidak
dapat dicapai
 Informasikan kepada
pasien tentang prosedur
yang dapat meningkatkan
nyeri dan tawarkan
strategi koping yang
disarankan
 Perbaiki kesalahan
presepsi terhadap
analgesik narkotik
 Berikan informasi tentang
nyeri, seperti penyebab
nyeri, berapa lama akan
berlangsung
 Ajarkan penggunaan tenik
nonfarmakologis
Defisiensi pengetahuan NOC Penyuluhan individual

Domain 5: Persepsi/kognisi Pengetahuan  Lakukan penilaian


Kelas4: Kognisi Setelah di lakukan tindakan terhadap tingkat
keperawatan pasien dapat pengetahuan pasien saat
menunjukkan ini
pemahamannya tentang  Tentukan kemampuan
penyakit yang dapat pasien untuk mempelajari
dibuktikan ; informasi khusus
 Tentukan motivasi pasien
Pengetahuan:
untuk mempelajari
 Pasien dan keluarga informasi tertentu
akan mengidentifikasi  HE
kebutuhan terhadap  Beri penyuluhan sesuai
informasi tambahan dengan tingkat
tentang program terapi pemahaman pasien
 Bina hubungan saling
percaya
 Gunakan berbagai
pendekatan penyuluhan,
rekomendasi, dan berikan
umpan balik secara verbal
dan tertulis
Resiko infeksi NOC: Pengendalian infeksi
Domain 11:
1. Status imun  Berikan terapi antibiotik,
Keamanan/perlindungan
2. Keparahan infeksi bila diperlukan
Kelas 1: Infeksi Setelah di lakukan tindakan  Bersihkan lingkungan
keperawatan faktor resiko dengan benar setelah
infeksi akan hilang di dipergunakan masing-
buktikan oleh masing pasien
 Pertahankan tehnik
Status imun :
isolasi, bila diperlukan
 Memperlihatkan hygine  Terapkan kewaspadaan
personal yang adekuat universal
 Mengindikasikan kasus  Batasi jumlah pengunjung
gastrointestinal, bila diperlukan
pernapasan, genito  Perlindungan infeksi
urinaria dan imun  Pantau tanda dan gejala
dalam batas normal. infeksi ( misal; suhu
Keparahan infeksi : tubuh, denyut jantung,
drainase, penampilan luka
 Terbebas dari gejala
sekresi, penampilan urine,
dan tanda infeksi
suhu kulit, lesi kulit,
 Menggambarkan faktor
keletihan, dan malaise)
yang menunjang
 Lindungi pasien terhadap
penularan infeks
kontaminasi silang dan
 Melaporkan tanda atau
tidak menugaskan
gejala infeksi serta
perawat yang sama untuk
mengikuti prosedur
pasien yang lain yang
screaning dan
mengalami infeksi dan
pemantauan
memisahkan ruang
perawat dan pasien
 Pengendalian infeksi
 Kaji faktor yang dapat
meningkatkan kerentanan
terhadap infeksi
 HE
 Jelaskan pada pasien dan
keluarga mengapa sakit
atau terapi menigkatkan
resiko infeksi
 Instruksikan untuk
menjaga higiene personal
untuk melindungi tubuh
terhadap infeksi
 Ajarkan pasien cara
mencuci tangan yang
benar
 Ajarkan kepada
pengunjung untuk
mencuci tangan sewaktu
masuk dan meninggalkan
ruang pasien

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

DIAGNOSA HARI/TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI

Nyeri akut b.d Senin 23 22.00 1. Memantau TTV S : Klien mengeluh


prosedur invasif April 2018  Hasil: nyeri post op
TD: 120/80 mmHg
Domain 12: O:
N : 72 kali/menit
Kenyamanan
P : 18 kali/menit 1. Pasien Nampak
Kelas 1: S : 36,2oC berbaring di
Kenyamanan fisik 2. Skala nyeri NRS: tempat tidur
P: Post Op 2. Pasien tampak
Q: Tertusuk-tusuk meringis
R: Penis 3. Tampak terbalut
S: 3 perban pada bekas
3. Memberikan teknik relaksasi operasi pasien
dengan tekhnik napas dalam 4. P: Post Op
ketika merasa nyeri Q: Tertusuk-tusuk
4. Pemberian obat R: Penis
 Hasil: NaCl 0.9% dan S: 3
Paracetamol botol 5. TTV:
5. Memantau respon neurologis TD: 120/80

 Hasil : N: 72
Keadaan umum baik P: 18

GCS: E:4 M:6 V:5=15 T: 36,2 ºC


A : Nyeri akut
P:Lanjutkan
intervensi

Resiko infeksi Senin 23 April 22.00 1. Memantau TTV S : Klien mengatakan


Domain 11: 2018  Hasil: terbalut verban
Keamanan/perlind TD: 120/80 mmHg pada bekas
ungan N : 72 kali/menit operasi
P : 18 kali/menit
Kelas 1: Infeksi O:
S : 36,2oC
2. Instruksikan untuk menjaga 1. Klien Nampak
higiene personal untuk berbaring di
melindungi tubuh terhadap tempat tidur
infeksi 2. Nampak
3. Pemberian obat terpasang verban
 Hasil: NaCl 0.9% dan pada bekas
Paracetamol botol operasi pasien
4. Memantau respon neurologis 3. TTV:

 Hasil : TD: 120/80

Keadaan umum baik N: 72

GCS: E:4 M:6 V:5=15 P: 18


T: 36,2 ºC
A : Resiko infeksi
P:Lanjutkan
intervensi

Nyeri akut b.d Selasa 24 22.00 1. Memantau TTV S : Klien mengeluh


prosedur invasif April 2018  Hasil: nyeri post op
TD: 120/80 mmHg
Domain 12: O:
N : 72 kali/menit
Kenyamanan
P : 18 kali/menit 1. Pasien Nampak
Kelas1: S : 36,2oC berbaring di
Kenyamanan fisik 2. Skala nyeri NRS: tempat tidur
P: Post Op 2. Pasien tampak
Q: Tertusuk-tusuk meringis
R: Penis 3. Tampak terbalut
S: 2 perban pada bekas
3. Memberikan teknik relaksasi operasi pasien
dengan tekhnik napas dalam 4. P: Post Op
ketika merasa nyeri Q: Tertusuk-tusuk
4. Pemberian obat R: Penis
 Hasil: NaCl 0.9% dan S: 2
Paracetamol botol 5. TTV:
5. Memantau respon neurologis TD: 120/80
 Hasil : N: 72
Keadaan umum baik P: 18
GCS: E:4 M:6 V:5=15 T: 36,2 ºC
A : Nyeri akut
P:Pertahankan
intervensi

Resiko infeksi Selasa 24 April 22.00 1. Memantau TTV S : Klien mengatakan


Domain 11: 2018  Hasil: terbalut verban
Keamanan/perlind TD: 120/80 mmHg pada bekas
ungan N : 72 kali/menit operasi
P : 18 kali/menit
Kelas 1: Infeksi O:
S : 36,2oC
2. Instruksikan untuk menjaga 1. Klien Nampak
higiene personal untuk berbaring di
melindungi tubuh terhadap tempat tidur
infeksi 2. Nampak
3. Pemberian obat terpasang verban
 Hasil: NaCl 0.9% dan pada bekas
Paracetamol botol operasi pasien
4. Memantau respon neurologis 3. TTV:

 Hasil : TD: 120/80


Keadaan umum baik N: 72

GCS: E:4 M:6 V:5=15 P: 18


T: 36,2 ºC
A : Resiko infeksi
P:Lanjutkan
intervensi

Defisiensi Selasa 24 April 22.00 1. Memantau TTV S : Klien mengatakan


pengetahuan 2018  Hasil: tidak mandi
TD: 120/80 mmHg karena khawatir
Domain 5:
N : 72 kali/menit luka bekas
Persepsi/kognisi
P : 18 kali/menit operasinya bisa
Kelas4: Kognisi S : 36,2oC sakit
2. Instruksikan untuk menjaga
O:
higiene personal untuk
melindungi tubuh terhadap 1. Klien Nampak
infeksi berbaring di
3. Pemberian obat tempat tidur
 Hasil: NaCl 0.9% dan 2. Nampak
Paracetamol botol terpasang verban
4. Memantau respon neurologis pada bekas
 Hasil : operasi pasien
Keadaan umum baik 3. TTV:
GCS: E:4 M:6 V:5=15 TD: 120/80
N: 72
P: 18
T: 36,2 ºC
A : Defisit
pengetahuan
P:Lanjutkan
intervensi

Nyeri akut b.d Kamis 26 April 12.00 1. Memantau TTV S : Klien mengeluh
prosedur invasif 2018  Hasil: nyeri post op
TD: 120/80 mmHg
Domain 12: O:
N : 72 kali/menit
Kenyamanan
P : 18 kali/menit 1. Pasien Nampak
Kelas1: S : 36,2oC berbaring di
Kenyamanan fisik 2. Instruksikan untuk menjaga tempat tidur
higiene personal untuk 2. Pasien tampak
melindungi tubuh terhadap meringis
infeksi 3. Tampak terbalut
3. Pemberian obat perban pada bekas
 Hasil: NaCl 0.9% dan operasi pasien
Paracetamol botol 4. P: Post Op
4. Memantau respon neurologis Q: Tertusuk-tusuk
 Hasil : R: Penis
Keadaan umum baik S: 2
GCS: E:4 M:6 V:5=15 5. TTV:
TD: 120/80
N: 72
P: 18
T: 36,2 ºC
A : Nyeri akut
P:Pertahankan
intervensi

Defisiensi Kamis 26 April 22.00 1. Memantau TTV S : Klien mengatakan


pengetahuan 2018  Hasil: tidak mandi
TD: 120/80 mmHg karena khawatir
Domain 5:
N : 72 kali/menit luka bekas
Persepsi/kognisi
P : 18 kali/menit operasinya bisa
Kelas4: Kognisi S : 36,2oC sakit
2. Instruksikan untuk menjaga
O:
higiene personal untuk
melindungi tubuh terhadap 1. Klien Nampak
infeksi berbaring di
 Hasil: Pasien mengerti tempat tidur
3. Pemberian obat 2. Nampak

 Hasil: NaCl 0.9% dan terpasang verban


Paracetamol botol pada bekas

4. Memantau respon neurologis operasi pasien

 Hasil : 3. TTV:

Keadaan umum baik TD: 120/80

GCS: E:4 M:6 V:5=15 N: 72


P: 18
T: 36,2 ºC
A:Defisiensi
pengetahuan
P:Lanjutkan
intervensi

Resiko infeksi Kamis 26 April 12.00 1. Memantau TTV S : Klien mengatakan


Domain 11: 2018  Hasil: terbalut verban
Keamanan/perlind TD: 120/80 mmHg pada bekas
ungan N : 72 kali/menit operasi
P : 18 kali/menit
Kelas 1: Infeksi O:
S : 36,2oC
2. Instruksikan untuk menjaga 1. Klien Nampak
higiene personal untuk berbaring di
melindungi tubuh terhadap tempat tidur
infeksi 2. Nampak
Hasil: Pasien mengerti terpasang verban
3. Pemberian obat pada bekas
 Hasil: NaCl 0.9% dan operasi pasien
Paracetamol botol 3. TTV:
4. Memantau respon neurologis TD: 120/80

 Hasil : N: 72
Keadaan umum baik P: 18

GCS: E:4 M:6 V:5=15 T: 36,2 ºC


A : Resiko infeksi
P:Lanjutkan
intervensi

Você também pode gostar