Você está na página 1de 26

ANALISA SESAR II

(Analisa Dinamik Dari Suatu Pecahan)

Pendahuluan
Banyak skema klasifikasi untuk sesar yang dikembangkan atas dasar kemiringan
bidang sesar dan arah pergeserannya (bidang sesar utama), antara lain klasifikasi Richard.
Seperti kita ketahui, dalam banyak kasus yang, jarang ditemukan sesar yang berupa
rekahan tunggal (Fault Plane), tetapi lebih sering berupa jalur sesar (Fault Zone). Karena
itu jarang sekali kita dapat menentukan pergeseran secara pasti seperti kasus pada analisa
sesar 1. Apalagi jika kita akan menetukan arah pergeseran suatu bidang sesar yang tidak
tersingkap.
Dalam bab ini kita akan membahas analisa dinamik dari suatu patahan, yaitu
suatu pengertian tentang mengapa patahan daapat dikategorikan menjadi 3 jenis sesar,
yaitu: sesar mendatar, sesar naik, dan sesar normal.
Pada dasarnya analisa dinamik mempelajari 2 hal, yaitu :
1. Kondisi Tegasan dimana batuan dapat pecah.
2. Pola – pola struktur yang berkembang akibat suatu sistem tegasan. (Praktikum
lebih ditekankan pada poin 2.
Serangkaian percoban telah dilakukan oleh para ahli dalam analisa dinamik ini.
Percobaan-percobaan tersebut menghasilkan suatu pemodelan yang melukiskan
karakteristik hubungan geometri antara sistem tegasan, struktur utama beserta unsur-
unsur struktur penyertanya (struktur minor). Pemodelan ini sangat membantu kita dalam
menganalisa suatu patahan atau zona patahan, sehingga semua data unsur-unsur struktur
geologi (tidak hanya bidang patahan utamanya saja) dapat digunakan dengan
mengolahnya dengan metode statistik dan memplotnya dalam stereonet sehingga dapat
kita ketahui hubungan sudut antar bidang.
Dasar dari suatu pemodelan struktur geologi adalah percobaan Anderson (1951),
yang melukiskan karakteristik hubungan geometri antara sistem tegasan dan pola
pecahan. Analisa Anderson ini kemudian dikembangkan oleh Moody dan Hill (1952) dan
Harding (1973) yang membuat suatu pemodelan dengan melibatkan unsur-unsur struktur
minor.

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
Davis Fig 6. 117
Hal 345

Gbr.1 Peta Struktur Regional, menunjukkan distribusi dan orientasi sesar-sesar pada zona

sesar di baratlaut Amerika.

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
Davis Fig 6. 105
Hal 335

Gbr 2. Peta yang menunjukkan suatu daerah yang dirobek-robek oleh sesar.

Davis Fig 6. 106


Hal 335

Gbr 3. Blok diagram yang menggambarkan hubungan antara lipatan, sesar naik
dan sesar mendatar.

Pemodelan – pemodelan lain juga dibnuat antara lain oleh Madin dan Hager
(1957), Domath (1961), Mc Kinstry (1953), Tjia H.D. (1971), Mason L. Hill (1976).

A. Teori Anderson Tentang Patahan


Anderson (1951) mengenali sifat dari arah tegsan utama (1) , dalam hubungannya
dengan “Hukum Coulomb”, mengenai batas kekuatan suatu massa yang “menyiratkan”
bahwa patahan mendatar, naik, dan normal terbentuk pada atau dekat permukaan bumi.
Dengan kata lain gaya-gaya yang menyebabkan struktur geologi terdapat pada kerak
bumi, dimana terdapat 3 arah tegasan dengan 2 arah tegasan horisontal dan 1 arah tegasan

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
vertikal (gbr 4). Anderson berteori bahwa dalam bidang ketidakselarasan antara tanah dan
udara di setiap titik pada permukaan bumi adalah nol. Sebagai contoh:
Angin Tornado mampu mengobrak-abrik rumah, pepohonan, gedung-
gedung, mobil, dll tapi tidah dapat menggerakkan tanah!!!!!!!!!!

Davis Fig 2.52


Hal 78

Gbr. 4 Arah-arah tegasan, 2 arah horisontal dan


1 arah vertikal.

Davis
Fig 5.46 B
Hal 240

Gbr.5 Hubungan antara gaya geser dan gaya normal

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
Dari hasil percobaan, Anderson menyimpulkan ,jika :

1 vertikal  terjadi patahan normal


2 vertikal  terjadi patahan mendatar
3 vertikal  terjadi patahan naik

DAVIS,
Pig 3.28 hal 125

Gbr. 6 A. 1 vertikal
B. 2 vertikal
C. Peregangan

Gbr. 7 Percobaan uji tekan dengan


gaya yang sama pada 3 batuan yang
berbeda :
A. Patahan pada Batu Sabak DAVIS
(Slate) Fig 3.26
B. Patahan Conjugate pada Hal 123
Batupasir
C. Sifat Auctile pada
Batugamping

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
Percobaan-percobaanlain yang menjelaskan hubungan antara sistem tegasan
dengan bidang patahan adalah percobaan paa kotak pasir. Pada gambar 7, sebuah kotak
diisi berselingan antara lempung (hitam) & pasir (putih). Di tengah kotak itu diletakkan
papan penyekat yang dapat digerakan maju mundur dengan menggunakan ulir.

Davis
Davis fig
fig 6.66
6.66 hal309
hal309

Gb 9. Sandbox Experiment

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
Davis fig 1.39 hal 30

Gb 10. Sandbox Experiment tooo!

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
Gbr 8 Klasifikasi dinamik Anderson’s

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
B. SESAR DAN STRUKTUR PENYERTA
Gejala sesar seringkali disertai dengan gejala struktur yang lain, misalnya kekar, lipatan,
lipatan seret (dragfold), breksiasi, milonitisasi, dan sebagainya. Struktur-struktur ini sangat
membantu dalam penentuan jenis pergeseran dari suatu sesar.

B.1 KEKAR
Kekar adalah gejala yang umum terdapat pada batuan. Kekar dapat terbentuk karena
tektonik (deformasi) dan dapat terbentuk juga secara non tektonik (Gb. 11 dan Gb. 12). Dalam
hal ini kita membatasi pada jenis kekar yang terbentuk secara tektonik.

DAVIS,
FIG 1.7
HAL 7

Gb. 11 Kekar melembar (foliation/sheeting jointing) akibat pendinginan batuan pada saat pembentukannya

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
DAVIS,
Fig 5.23
Hal 222 Gb. 12 Kekar meniang (Columnar Jointing)

KLASIFIKASI KEKAR
Berdasarkan :
1. Bentuk : a. Sistematik : Joint set, Joint system.
b. Tak sistematik.

a. Kekar Sistematik
 Dijumpai berpasangan.
 Arahnya sejajar atau hampir sejajar.
 Mempunyai bidang-bidang kekar yang rata atau sedikit melengkung.

DAVIS,
Fig. 5.1, Gb.13 Kekar Sistematik
Hal 205 dengan bidang-bidangnya
yang sejajar

DAVIS,
Fig 5.3
Hal 206

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
Gb.14 Kekar sistematik
membentuk blok yang mirip
buatan manusia

DAVIS,
Fig 5.30
Hal 225
Gb.15 Kekar sistematik yang mempunyai pola
belah ketupat

2. Ukuran :
 Master Joint : puluhan sampai ratusan meter
 Master Joint : beberapa meter
 Minor JointDAVIS
Fig 5.3A
 Micro JointHal
(<1206inch)

DAVIS
Gb.16A Foto udara dari dua set kekar yang cenderung Fig 5.3 B
membentuk pola kotak-kotak Hal 206

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
Gb.16B Foto udara memperlihatkan Master Joint
dengan set tunggal. Jarak antara kekar satu
dengan yang lainnya sekitar 20-50 m.

Diktat kuliah ITB


96.. bla..blaa..
njiss tunduh euy….

Gb.17 Foto udara DAVIS


memperlihatkan dua set Fig 1.32
Master Joint berpola belah Hal 24
ketupat

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
Gb.18 Besaran Relatif dan Kontinuitas Rekahan

3. Kerapatan

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
Kerapatan kekar dinyatakan dengan :
 Jumlah persatuan jarak lintasan pengamatan yang dibuat tegak lurus

4. Kejadiannya (secara tektonik)


Secara kejadiannya, kekar dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
 Shear (Kekar Gerus)
 Tension (Kekar Tarikan)

a. Kekar Gerus
Ciri-ciri lapangan :
 Biasanya bidangnya licin
 Memotong seluruh batuan
 Memotong komponen batuan
 Biasanya ada gores garis
 Adanya joint set berpola belah ketupat

DAVIS
Fig 5.6
Hal 209
Gb.19 Kekar gerus dalam
Batupasir berumur Kapur di
Pegunungan Tucson, Arizona.

DAVID eh DAVIS
Hal 209
8=o  gbr naon cik tebagh ?? 

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
Gb.20 Slicken line atau gores
garis di atas kekar gerus

b. Kekar Tarikan (Tension)


 Bidang kekar tidak rata
 Selalu terbuka DAVIS
 Polanya sering tidak teratur,2.56
Fig kalaupun teratur biasanya akan berpola kotak-
Hal 82
kotak (Gb.14B)
 Karena terbuka, maka dapat terisi mineral atau dengan kata lain Kekar
Tension yang terisi mineral disebut “VEIN”.

Kekar tarikan dapat dibedakan sebagai :


o Tension Fracture, yaitu kekar tarik yang bidang rekahnya searah
dengan tegasan lihat a, Gb.22
o Release Fracture, yaitu kekar tarik yang terbentuk akibat hilangnya
atau pengurangan tekanan, orientasinya tegaklurus terhadap gaya
utama. Struktur ini biasa disebut dengan “STYLOLITE” lihat b,
Gb.22.

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
Gb.22 Ketika sedang mengunjungi Museum di Washington DC, keluarga Davis memusatkan perhatian pada
pembentukan Struktur Stylolite dalam Batugamping penyusun gedung.

DAVIS
Fig 4.38
Hal 176

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
Gb.21 VEIN

Diktaatttttt ITB
Dictionare De Geologie
Hal. 314
Gb.23 STYLOLITE

Diktat kuliah ITB

Gb.24 Hubungan antara pola tegasan, tension fracture dan release fracture (stylolite)

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
Diktat ITB
Gb 11-15 hal 106

Gb.25 Pola kekar, rekahan, sesar minor dan stylolites pada system lipatan silindris

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
Gb.26 Hubungan jenis-jenis kekar dengan pola
tegasan

Kekar merupakan salah satu struktur yang sulit untuk diamati, sebab kekar dapat
terbentuk pada setiap waktu kejadian geologi, misalnya sebelum terjadianya suatu lipatan.
Kesulitan lainnya adalah tidak adanya atau relatif kecil pergeseran dari kekar, sehingga tidak
dapat ditentukan kelompok mana yang terbentuk sebelum atau sesudahnya.
Walaupun demikian, di dalam analisa, kekar dapat dipakai untuk membantu menentukan
pola tegasan, dengan anggapan bahwa kekar-kekar tersebut pada keseluruhan daerah terbentuk
sebelum atau pada saat pembentukan sesar. Dalam penentuan jenis sesar cara ini sangat lemah
dan data yang dipakai tidak hanya kekar, tetapi juga jalur sesar yang dapat diamati dari peta
topografi, foto udara dan citra landsat.

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
Gbr. 27. Pola kekar yang dapat
dipakai untuk menentukan

gerak sesar.
a. Pola kekar “pinnate”
(struktur bulu ayam)
b. Pola kekar Enchelon
Diktat Praktikum ITB hal 107

B.2. Analisa Kekar


Seperti dikemukakan oleh beberapa penulis,dan secara tegas oleh Bott (1959) bahwa
pergerakan sesar akan mengikuti arah rekahan gunting (Conjugate Shear). Dengan analisa kekar
dalam penentuan jenis sesar hal ini dapat diterapkan dengan menggunakan pemodelan Anderson
(gbr. 6), dengan patokan sebagai berikut :
 1  berada pada titik tengah perpotongan 2 bidang Conjugate Shear yang
mempunyai sudut sempit
 2  berada pada titik perpotongan antara 2 bidang Conjugate Shear

 3  berada padattitik tengah perpotongan 2 bidang Cojugate Shear yang


mempunyai sudut tumpul.
 1  2  3
 Orientasi tensional joint searah dengan orientasi 1

 Orientasi stylolites  dengan orientasi 1 atau searah dengan

orientasi 3
 Bidang shear dan tensional  membentuk sudut sempit

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
 Bidang shear dengan realease  membentuk sudut tumpul
Contoh kasus :
1. Diketahui hasil pengkonturan proyeksi kutub (pole) dari data bidang-bidang kekar
tensional menunjukkan titik maxima dengankedudukan 180, N 2680 E. Hasil
pengkonturan proyeksi kutub (pole) dari data bidang-bidang stylolites menunjukkan
titik maxima dengan kedudukan 60, 3590 E. Dari hasil analisa topografi terlihat
adanya kelurusan punggungan tunggal yang diduga adalah sesar dengan trend N 29 0
E. Bila sesar tersebut mengikuti srah punggungan terebut ,
Tentukan : a. Bidang sesarnya
b. Pitch
c. Jenis Sesarnya.
Penyelesaian :
A. Penentuan Bidang Maxima

maka kita dapatkan titik perpotongan antara 2 bidang tersebut yang diasumsikan sebagai

2 .
B. Menentukan bidang sesar :
- plot kelurusan N 290 E
- karena pada pemodelan Anderson semua bidang – bidang struktur akan berpotongan

di titik 2 , maka tentukan bidang sesar dengan strike N 290 E dan kemiringan yang

memotong 2.

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
C. Menentukan pitch
Pitch adalah perpotongan antara bidang normal dengan bidang sesar, maka tentukan bidang

normal yang pole-nya adalah 2 .


Bidang normal N 2000 E/ 200, maka pitch nya 150 NW.

D. Menentukan Jenis Sesar


 INGAT !!!! dengan pemodelan :

- Shear yang mempunyai sudut sempit dengan


tensional joint

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
- Dari bidang sesar yang ada dan setelah melihat
pemodelan, maka sesar memiliki unsur strike slip dekstral dengan pitch 15 0 NW, dan dip
slipnya naik

- Sesar yang diperkirakan :

N 3290 E/780
Pitch 150 NW
Jenisnya Naik Dekstral

2. Diketahui :
Hasil pengkonturan proyeksi kutub (pole) dari data bidang-bidang kekar gerus menunjukkan 2
titik maksima, yaitu :
a. 300, N 2900 E
b. 300, N 1200 E
Terlihat kelurusan topografi berarah TL – BDFF, tentukan :
1. Kedudukan 1 ,2 , dan 3
2. Tentukan bidang sesar
3. Tentukan Pitch
4. Tentukan jenis pergerakannya

Penyelesaian :
1. Menentukan kedudukan 1 ,2 , dan 3
1.a gambar kedudukan bidang – bidang ,maksima

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
Didapat 2 dengan kedudukan 240, N 186

1.b Menentukan 1 dan 3

Ingat !!!!! bahwa 1 berada pada titik tengah dua bidang kekar gerus yang

mempunyai sudut sempit (<900) dan 3 diapit oleh sudut tumpul (>900) dua bidang
kekar gerus.
Tentukan terlebih dahulu bidang normal dimana garis 1 dan 3 terdapat.
Didapat : Bidang normal = N 2760 E/660
Sudut antara 2 bidang diukur mengguanakan “smallcircle” diantara
perpotongan 2 bidang kekar gerus dengan bidang normal, didapat 680

Karena sudut antara 2 bidang shear joint tersebut kurang dari 900, maka 1

terdapat di tengah zona tersebut, dan 3 diukur 900 dengan

menggunakan small circle dari 1 .

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
Maka didapat 1 = 660, N 20 E

3 = 00, N 960 E atau 00, N 2760 E


2. Menentukan Bidang Sesar
Karena ada kelurusan berarah TL – BD maka bidang pecah yang berkembang dari
“conjugate shear system” adalah bidang a (N200E/600)
3. Menetukan Pitch
Pitch merupakan perpotongan antara bidang kekar gerus dan bidang normal, dihitung
dengan menggunakan small circle, didapat pitch = 620 NE
4. Menentukan Jenis Sesar
Ingat Pemodelan !!
Kalau 1 relatif ditengah maka sesar relatif bersifat normal. Karena bidang N 20 0/600
dengan pitch 620 NE mempunyai unsur dip slip normal maka unsur strike slipnya
adalah sinistral. Jadi jenis sesar adalah normal sinistral

(TO BE CONTINUED)

“teori adalah suatu hal yang praktis……


kesukaran ada pada penerapan
dalam realita

karena,
banyak penyimpangan dari teori,
yang bisa terjadi

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08
adalah kebenaran
yang belum terumuskan…..” (he..he..he..he…
he. weleh weleh
uhuk-uhuk……..!)
(Armandita 2000)

Lab. Geodinamik
Hand Out Praktikum Modul #08

Você também pode gostar