Você está na página 1de 1

Apa yang membedakan antara pengajaran secara

umum dengan pengajaran/ pendidikan Katolik?


Secara umum, proses pengajaran dipahami sebagai proses penyaluran informasi dari guru
kepada muridnya. Namun pendidikan Katolik tidak hanya terbatas kepada penyaluran
informasi dari guru kepada murid. Pendidikan Katolik tidak hanya mencakup pengajaran dan
pembekalan akal budi ataupun pemikiran seorang anak dengan informasi yang sebanyak-
banyaknya. Sebab di samping membekali murid dengan ilmu pengetahuan, pendidikan
Katolik juga membekali, membangun, dan membentuk iman dan spiritualitasnya. Iman dan
spiritualitas ini tidak saja mencakup pengajaran agama secara teoritis, tetapi juga
pembentukan watak, karakter dan moralitas tiap-tiap murid.
Untuk pendidikan spiritual inilah, kita kembali mengingat akan apa hakekat kita sebagai
manusia yang diciptakan Allah. Secara sempurna, manusia diciptakan Tuhan sebagai ciptaan
yang spiritual atau mahluk rohani. Inilah yang membuat kita berbeda dengan mahluk ciptaan
lainnya. Tidak saja kita memiliki akal budi, perasaan, dan hati nurani; kitapun diberikan
anugerah yang termulia untuk bisa menjalin hubungan yang khusus dengan Allah Sang
Pencipta. Tuhan menciptakan kita manusia supaya kita bisa menjalin hubungan yang akrab
denganNya. Allah memanggil kita untuk menjadi kudus, seperti para Santo dan Santa di
surga. Ya, kita semua dipanggil untuk menjadi serupa seperti Kristus.
Maka, tujuan utama kita hidup di dunia ini adalah untuk hidup kudus. ((Konsili Vatikan II,
Lumen Gentium Bab 5. Panggilan universal untuk hidup kudus )) Tuhan memberikan kepada
kita anugerah untuk bisa mencari Dia, mengenal Dia lebih lanjut, menjalin hubungan
denganNya melalui doa, renungan harian, sakramen, dan mencintai Dia dengan segenap akal
budi, hati nurani, dan keberadaan kita di dunia. Yesus katakan di dalam hukum cinta kasih:
“Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, dan dengan
segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.” (Mrk 12:30) Oleh karena itu, segala
yang kita miliki: kepandaian, akal budi, keberadaan, hati nurani dan iman kepercayaan-
segala yang ada pada kita, selayaknya kita arahkan kepada Tuhan. Semuanya itu adalah
untuk digunakan sebagai sarana untuk mengenal Allah, mencintai Dia, dan mendekatkan diri
kita kepada-Nya. Dengan tujuan hidup yang berpusat kepada Tuhan inilah, kita akan
dikuduskan sesuai dengan gambaran dan rupa Allah, agar dapat bertemu denganNya kembali
di Surga. Dengan pengertian tersebut, pendidikan menurut iman Kristiani adalah pendidikan
yang tidak hanya berpusat kepada penyempurnaan akal budi manusia, tetapi juga
penyempurnaan hati nurani, moralitas, karakter pribadi, dan iman kepercayaannya.
Pendidikan yang seperti inilah yang menjadi tujuan sekaligus ciri khas pendidikan Katolik.

Sumber : katolisitas.org

Você também pode gostar