Você está na página 1de 16

1.

rk

Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, tidak ada yang dapat
menghilangkannya selain Dia. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia
Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dan Dialah yang berkuasa atas hamba-hamba Nya. Dan Dia Maha Bijaksana, lagi Maha
Mengetahui. (Surat Al-An’am: 17,18)

Jadi kenapa di datang penyakit dan bencana itu kepada kita? Pasti ada maksud tertentu dari Allah
untuk kita. Tujuan_Nya adalah supaya kita sadar, dan memohon ampun dan kesembuhan kepada
Nya. Mungkin di waktu kita sehat kita lupa bersyukur dan tunduk dan patuh kepada-Nya,
sehingganya beribadah kepada Nya kita lupa, dan apa yang Dia larang olehNya malah jadi suatu
kenikmatan yang menggoda untuk lakukan.

A. DEFINISI
Urtikaria merupakan istilah kilnis untuk suatu kelompok kelainan yang di tandai dengan
adanya pembentukan bilur-bilur pembengkakan kulit yang dapat hilang tanpa meninggalkan
bekas yang terlihat. ( robin graham, brown. 2205 )
Urtikaria yaitu keadaan yang di tandai dengan timbulnya urtika atau edema setempat
yang menyebabkan penimbulan di atas permukaan kulit yang di sertai rasa sangat gatal ( ramali,
ahmad. 2000 )
Urtikaria adalah lesi sementara yang terdiri dari bentol sentral yang dikelilingi oleh
haloeritematosa. Lesi tersendiri adalah bulat, lonjong, atau berfigurata, dan seringkali
menimbulkan rasa gatal. (Harrison, 2005). Urtikaria dikenal dengan nama Hives, nettle rash,
biduran, kaligata.

B. ANATOMI FISIOLOGI
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh. Lapisan luar kulit
adalah epidermis dan lapisan dalam kulit adalah dermis atau korium.
Epidermis terdiri atas lima lapisan yaitu stratum korneum, stratum lusidum, stratum
granulosum, stratum spinosum, dan stratum basale (stratum germinativum). Fungsi epidermis
sebagai proteksi barier, organisasi sel, sintesis vitamin D dan sitokin, pembelahan dan mobilisasi
sel, pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen (sel langerhans).
Dermis terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan papiler dan lapisan retikuler yang merupakan
lapisan tebal terdiri dari jaringan ikat padat. Fungsi dermis berfungsi sebagai struktur penunjang,
mechanical strength, suplai nutrisi, menahan shearing forces dan respon inflamasi. Subkutis
merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari lapisan lemak, berfungsi
menunjang suplai darah ke dermis untuk regenerasi.
Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh diantaranya adalah
memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai barier infeksi, mengontrol
suhu tubuh (termoregulasi), sensasi, eskresi, dan metabolisme.
Fungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan dari elektrolit, trauma mekanik,
ultraviolet dan sebagai barier dari invasi mikroorganisme patogen. Kulit berperan pada
pengaturan suhu dan keseimbangan cairan elektrolit.

C. ETIOLOGI
1. Obat
Bermacam-macam obat dapat menimbulkan urtikaria, baik secara imunologik maupun non-
imunologik. Obat sistemik (penisilin, sepalosporin, dan diuretik) menimbulkan urtikaria secara
imunologik tipe I atau II. Sedangkan obat yang secara non-imunologik langsung merangsang sel
mast untuk melepaskan histamin, misalnya opium dan zat kontras.
2. Makanan
Peranan makanan ternyata lebih penting pada urtikaria akut, umumnya akibat reaksi
imunologik. Makanan yang sering menimbulkan urtikaria adalah telur, ikan, kacang, udang,
coklat, tomat, arbei, babi, keju, bawang, dan semangka.
3. Gigitan atau sengatan serangga
4. Bahan fotosenzitiser
Bahan semacam ini, misalnya griseofulvin, fenotiazin, sulfonamid, bahan kosmetik, dan
sabun germisid sering menimbulkan urtikaria.
5. Inhalan
Inhalan berupa serbuk sari bunga (polen), spora jamur, debu, asap, bulu binatang, dan aerosol,
umumnya lebih mudah menimbulkan urtikaria alergik (tipe I).
6. Kontaktan
Kontaktan yang sering menimbulkan urtikaria ialah kutu binatang, serbuk tekstil, air liur
binatang, tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, bahan kimia, misalnya insect repellent (penangkis
serangga), dan bahan kosmetik.
7. Trauma Fisik
Trauma fisik dapat diakibatkan oleh faktor dingin, faktor panas, faktor tekanan, dan emosi
menyebabkan urtikaria fisik.
8. Infeksi
Bermacam-macam infeksi dapat menimbulkan urtikaria, misalnya infeksi bakteri, virus,
jamur, maupun infestasi parasit.
9. Psikis
10. Genetik
11. Penyakit sistemik
Beberapa penyakit kolagen dan keganasan dapat menimbulkan urtikaria, reaksi lebih sering
disebabkan reaksi kompleks antigen-antibodi

D. MANIFESTASI KLINIS
1. Gatal
2. Rasa terbakar/tertusuk
3. Tampak eritema & oedema setempat berbatas tegas, kadang bagian tengah tampak lebih pucat
4. Bentuk popular
5. Dermografisme : oedema & eritema yg linear di kulit bila terkena tekanan/goresan benda tumpul,
timbul 30 menit

E. PATOFISIOLOGI
Urtikaria terjadi karena vasodilatasi disertai permeabilitas kapiler yang meningkat,
sehingga terjadi transudasi cairan yang mengakibatkan pengumpulan cairan setempat. Sehingga
secara klinis tampak edema setempat disertai kemerahan. Vasodilatasi dan peningkatan
permeabilitas kapiler dapat terjadi akibat pelepasan mediator-mediator misalnya histamine,
kinin, serotonin, slow reacting substance of anaphylaxis (SRSA), dan prostaglandin oleh sel
mast dan atau basofil.
Baik faktor imunologik, maupun nonimunologik mampu merangsang sel mast atau
basofil untuk melepaskan mediator tersebut. Pada yang nonimunologik mungkin sekali siklik
AMP (adenosin mono phosphate) memegang peranan penting pada pelepasan mediator.
Beberapa bahan kimia seperti golongan amin dan derivat amidin, obat-obatan seperti morfin,
kodein, polimiksin, dan beberapa antibiotik berperan pada keadaan ini. Bahan kolinergik
misalnya asetilkolin, dilepaskan oleh saraf kolinergik kulit yang mekanismenya belum diketahui
langsung dapat mempengaruhi sel mast untuk melepaskan mediator. Faktor fisik misalnya panas,
dingin, trauma tumpul, sinar X, dan pemijatan dapat langsung merangsang sel mast. Beberapa
keadaan misalnya demam, panas, emosi, dan alcohol dapat merangsang langsung pada pembuluh
darah kapiler sehingga terjadi vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas.
Faktor imunologik lebih berperan pada urtikaria yang akut daripada yang kronik;
biasanya IgE terikat pada permukaan sel mast dan atau sel basofil karena adanya reseptor Fc bila
ada antigen yang sesuai berikatan dengan IgE maka terjadi degranulasi sel, sehingga mampu
melepaskan mediator. Keadaan ini jelas tampak pada reaksi tipe I (anafilaksis), misalnya alergi
obat dan makanan. Komplemen juga ikut berperan, aktivasi komplemen secara klasik maupun
secara alternatif menyebabkan pelepasan anafilatoksin (C3a, C5a) yang mampu merangsang sel
mast dan basofil, misalnya tampak akibat venom atau toksin bakteri.

F. KOMPLIKASI
Lesi-lesi urtikaria bisa sembuh tanpa komplikasi. Namun pasien dengan gatal yang hebat
bisa menyebabkan purpura dan excoriasi yang bisa menjadi infeksi sekunder. Penggunaan
antihistamin bisa menyebabkan somnolens dan bibir kering. Pasien dengan keadaan penyakit
yang berat bisa mempengaruhi kualitas hidup. Dapat pula terjadi angioedema

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium. Hitung darah lengkap dengan diferensial, profil kimia, laju endap darah (LED),
T4, pengukuran TSH, urinalisis dan biakan urine, antibody antinuclear
2. Radiografik. Radiograf dada, foto sinus, foto gigi, atau panorex
3. Uji selektif. Krioglobulin, analisis serologic hepatitis dan sifilis, factor rheumatoid, komplemen
serum, IgM, IgE serum
4. Biopsi kulit. Jika laju endap darah meningkat, lakukan biopsy nyingkirkakulit untuk men
kemungkinan vaskulitis urtikaria.

H. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Identifikasi dan pengobatan adalah menghindari factor resiko, ini yang paling penting dan hanya
ini yang efektif untuk terapi jangka panjang.menghindari aspirin atau zat-zat aditif pada makanan
,diharapkan dapat memperbaiki kondisi sekitar 50% pasien dengan urtikaria kronik idiopatik.
2. Pengobatan local
a) Kompres air es atau mandi air hangat dengan mencampurkan koloid aveno oatmeal yang bisa
mengurangi gatal.
b) Lotion anti pruritus atau emulsi dengan 0,25% menthol bias membantu dengan atau tanpa 1%
fenol dalam lotion calamine.
1. Pengobatan sistemik
a) Anti histamine dengan antagonis H1 adalah terapi pilihan
b) Doxepin yaitu anti depresan
c) Kombinasi antihistamin H1 dan H2 misalnya simetidin
d) Cyproheptadin ,mungkin lebih efektif dari pada antihistamin
e) kortikosteroid biasanya digunakan untuk mengontrol vascukitis urtikaria
f) Profilaksis dengan steroid anabolic misalnya : danazol,stanozolol
g) Hormon tyroid juga dilaporkan dapat meringankan urtikaria kronis dan angioderma
h) Terapi antibiotic juga dilaporkan bisa pada pasien yang terinfeksi helicobacter pylory dengan
urtikaria kronis.

#PENGERTIAN

Urtikaria adalah reaksi dari pembuluh darah berupa erupsi pada kulit yang berbatas tegas dan
menimbul (bentol), berwarna merah, memutih bila ditekan, dan disertai rasa gatal. Urtikaria
dapat berlangsung secara akut, kronik, atau berulang. Urtikaria akut umumnya berlangsung 20
menit sampai 3 jam, menghilang dan mungkin muncul di bagian kulit lain. Satu episode akut
umumnya berlangsung 24-48 jam.
Pengertian Urtikaria adalah lesi di kulit yang ditandai khas dengan urtika. Pengertian urtikaria
yang lain adalah reaksi vaskular dari dermis yang ditandai dengan gambaran sementara dengan
bercak atau bejolan, lebih merah atau lebih pucat dari pada kulit disekitarnya dan seringkali
ditandai dengan gatal yang sangat hebat. Urtikaria sering dikenal oleh orang awam dengan
biduran.

Sebenarnya macam dari urtikaria ini sendiri sangat banyak, misalnya :

 urtikaria karena tekanan


 urtikaria karena dingin (udara)
 urtikaria cahaya
 urtikaria kontak (biasanya karena eksposure pekerjaan)
 urtikaria idiopatik (tidak diketahui penyebabnya)
 urtikaria kolinergik (karena gigitan serangga)

#ETIOLOGI

Berdasarkan kasus-kasus yang ada, paling banak urtikaria di sebabkan oleh alergi, baik alergi
makanan, obat-obatan, dll.

 Jenis makanan yang dapat menyebabakan alergi misalnya: telur, ikan, kerang, coklat,
jenis kacang tertentu, tomat, tepung, terigu, daging sapi, udang, dll.
 Jenis obat-obatan yang menimbulkan alergi biasanya penisilin, aspirin, bronide, serum,
vaksin, dan opium.
 Bahan-bahan protein yang masuk melalui hidung seperti serbuk kembang, jamur, debu
dari bulu burung, debu rumah dan ketombe binatang.
 Pengaruh cuaca yang terlalu dingin atau panas,sinar matahari,tekanan atau air.
 Faktor psikologis pasien misalnya : Krisis emosi
#PATOFISIOLOGI

Patofisiologi dari urtikaria ini sendiri mirip dengan reaksi hipersensifitas.


Pada awalnya alergen yang menempel pada kulit merangsang sel mast untuk membentuk
antibodi IgE, setelah terbentuk, maka IgE berikatan dengan sel mast. Setelah itu, pada saat
terpajan untuk yang kedua kalinya, maka alergen akan berikatan dengan igE yang sudah
berikatan dengan sel mast sebelumbnya. Akibat dari ikatan tersebut, maka akan mengubah
kestabilan dari isi sel mast yang mengakibatkan sel mast akan mengalami degranulasi dan pada
akhirnya sel mast akan mengeluarkan histamin yang ada di dalamnya. Perlu diketahui bahwa
sanya sel mast adalah mediator kimia yang dapat menyebabkan gejala yang terjadi pada
seseorang yang mengalami urtikaria.
Pada urtikaria, maka gejala yang akan terjadi dapat meliputi merah, gatal dan sedikit ada
benjolan pada permukaan kulit, yang menyebabkan hal itu terjadi yaitu, pada dasarnya sel mast
ini sendiri terletak didekat saraf perifer, dan pembuluh darah. Kemerahan dan bengkak yang
terjadi karena histamin yang dikeluarkan sel mast itu menyerang pembuluh darah yang
menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas. Gatal yang terjadi juga diakibatkan
karena histamin menyentuh saraf perifer.

#TANDA DAN GEJALA

1. Timbulnya bintik-bintik merah atau lebih pucat pada kulit. Bintik-bintik merah ini dapat
mengalami edema sehingga tampak seperti benjolan.
2. Sering disertai rasa gatal yang hebat dan suhu yang >panas pada sekitar benjolan tersebut.
3. Terjadi angioderma, dimana edema luas ke dalam jaringan subkutan, terutama di sekitar
mata, bibir dan di dalam orofaring.
4. Adanya pembengkakan dapat menghawatirkan, kadang-kadang bisa menutupi mata
secara keseluruhan dan mengganggu jalan udara untuk pernafasan.

#TEST DIAGNOSTIK

Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis banding nya adalah
:

 Ig E test
 ANA test
 skin test
 Pemeriksaan darah, urin, feses rutin
 Pemeriksaan Histopatologik
 Tes eleminasi makanan
 Tes Provokasi
 Tes Alergi
#KOMPLIKASI

 Urtikaria dan angiodema dapat menyebabkan rasa gatal yang menimbulkan


ketidaknyamanan. Urtikaria kronik juga menyebabkan stres psikologis dan sebaliknya
sehingga mempengaruhi kualitas hidup penderita seperti pada penderita penyakit jantung.
 Lesi-lesi urtikaria bisa sembuh tanpa komplikasi. Namun pasien dengan gatal yang hebat
bisa menyebabkan purpura dan excoriasi yang bisa menjadi infeksi sekunder.
Penggunaan antihistamin bisa menyebabkan somnolens dan bibir kering. Pasien dengan
keadaan penyakit yang berat bisa mempengaruhi kualitas hidup.

#KLASIFIKASI

1. URTIKARIA AKUT

Urtikaria akut hanya berlansung selama beberapa jam atau beberapa hari. yang sering terjadi
penyebabnya adalah:
1. adanya kontak dengan tumbuhan ( misalnya jelatang ), bulu binatang/makanan.
2. akibat pencernaan makanan, terutama kacang-kacangan, kerangan-kerangan dan strouberi.
3. akibat memakan obat misalnya aspirin dan penisilin.

2. URTIKARIA KRONIS

Biasanya berlangsung beberapa minggu, beberapa bulan, atau beberapa tahun. pada bentuk
urtikaria ini jarang didapatkan adanya faktor penyebab tunggal.

3. URTIKARIA PIGMENTOSA

Yaitu suatu erupsi pada kulit berupa hiperpigmentasi yang berlangsung sementara, kadang-
kadang disertai pembengkakan dan rasa gatal.

4. URTIKARIA SISTEMIK ( PRURIGO SISTEMIK )

Adalah suatu bentuk prurigo yang sering kali terjadi pada bayi kelainan khas berupa urtikaria
popular yaitu urtikaria yang berbentuk popular-popular yang berwarna kemerahan.
Berdasarkan penyebabnya, urtikaria dapat dibedakan menjadi:

1. heat rash yaitu urtikaria yang disebabkan panas


2. urtikaria idiopatik yaitu urtikaria yang belum jelas penyebabnya atau sulit dideteksi
3. cold urtikaria adalah urtikaria yang disebabkan oleh rangsangan dingin.
4. pressure urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan rangsangan tekanan
5. contak urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan oleh alergi
6. aquagenic urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan oleh rangsangan air
7. solar urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan sengatan sinar matahari
8. vaskulitik urtikaria
9. cholirgening urtikaria yaitu urtikaria yang disebabkan panas, latihan berat dan stress

#EPIDEMOLOGI

Urtikaria sering dijumpai pada semua umur, orang dewasa lebih banyak mengalami urtikaria
dibanding orang muda. Umur rata-rata penderita urtikaria adalah 35 tahun, dan jarang dijumpai
pada umur kurang dari 10 tahun atau lebih dari 60 tahun. Beberapa referensi mengatakan
urtikaria lebih sering mengenai wanita dibanding laki-laki yaitu 4:1, namun perbandingan ini
bervariasi pada urtikaria yang lain.

#PROGNOSIS

Urtikaria akut prognosisnya lebih baik karena penyebabnya cepat dapat diatasi. Kebanyakan
kasus dapat disembuhkan dalam 1-4 hari. Urtikaria kronik lebih sulit diatasi karena penyebabnya
sulit dicari. Hal ini juga tergantung dari penyebab dari urtikaria itu sendiri.

#PENCEGAHAN

Hindari Penyebab
Tindakan penghindaran akan berhasil bila penyebab/pencetus terjadinya alergi diketahui. Salah
satu cara untuk mengetahui pencetus alergi ialah dengan melakukan uji kulit (tes alergi).
Sayangnya, penderita terkadang alergi terhadap banyak hal, dan ini tentu sungguh membutuhkan
ketelatenan penderita untuk mengidentifikasinya.
Penyebab alergi yang perlu Anda waspadai:
[+] Makanan. Meliputi susu sapi, telur ayam, daging ayam, ikan (terutama ikan laut), udang
(ebi), kepiting dan kacang-kacangan (kacang tanah, kacang mede). Sebagai sumber protein
pengganti, dianjurkan untuk mengkonsumsi susu kedelai. Susu kedelai mengandung protein yang
tidak menimbulkan alergi. Kadar asam amino lisinnya tinggi sehingga dapat digunakan untuk
meningkatkan nilai gizi protein pada nasi yang umumnya rendah kadar lisinnya. Secara umum
susu kedelai juga mengandung vitamin B1, B2 dan niasin dalam jumlah yang setara dengan susu
sapi.
[+] Obat-obatan tertentu. Biasanya dari golongan pereda nyeri (aspirin, antalgin) dan antibiotik
(amoksisillin, kotrimoksazol).
[+] Cuaca. Terutama yang terlalu dingin atau panas. Urtikaria yang disebabkan oleh cuaca dingin
biasanya menyerang orang dewasa muda dan dapat timbul jika udara menjadi semakin dingin.
Untuk itu, bila cuaca dingin, usahakan aktivitas dilakukan di dalam ruangan. Gunakan
masker/penutup hidung untuk mengurangi suhu dingin.
[+] Debu dan polusi. Bersihkan rumah dari debu secara rutin, terutama kamar tidur dan tempat
tidur. Batasi pemakaian karpet di dalam rumah.
[+] Tekanan dan goresan. Urtikaria yang disebabkan oleh tekanan biasanya terjadi pada mereka
yang menderita dermografisme yang berupa goresan pada kulit. Tekanan akibat goresan ini juga
dapat memicu urtikaria.
[+] Stres. Hindari keadaan yang dapat membuat stres secara emosional, karena urtikaria juga
dapat dipicu oleh faktor psikologis pasien.
Olahraga Teratur
Penyakit alergi berkaitan erat dengan daya tahan tubuh. Bila daya tahan tubuh lemah, mudah
sekali muncul gejala-gejalanya. Olahraga yang dianjurkan misalnya berjalan kaki, berenang,
bersepeda, berlari dan senam.

#PENATALAKSANAAN

Sebenarnya pada beberapa kasus urtikaria yang sifatnya akut tidak perlu adanya pengobatan
secara intensif karena urtikaria pada tahap ini gejalanya tidak berlansung lama dan bisa sembuh
sendiri.
Tetapi pada urtikaria kronik bisa di lakukan pengobatan dengan menggunakan anthihistamin.
Obat ini merupakan pilihan utama adalah penanganan urtikaria.
Menurut www.tempo.co.id/medika/arsip/04200/kas-1htm, ada beberapa tindakan yang harus di
lakukan dalam penangnan urtikaria adalah :

 mencari dan menghindari bahan atau keadaan yang menyebabkan urtikaria


 untuk menghilangkan rasa gatal dapat di oleskan sedikit tepung soda bakar yang sudah di
campur dengan air atau 1/10 larutan menthol dalam alkohol

#ASUHAN KEPERAWATAN

A.PENGKAJIAN

Dalam melakukan pengkajian pada klien cystitis menggunakan pendekatan bersifat menyeluruh
yaitu :
1.Pengumpulan data
I. Biodata
• Identitas klien : nama,umur,jenis kelamin,agama,pendidikan,pekerjaan,tanggal
MRS,tanggal pengkajian,diagnostic medic.
• Identitas penanggung : nama,umur,jenis kelamin,agama,pendidikan,pekerjaan,hubung
An dengan klien.

II. Riwayat kesehatan


• Keluhan utama
Merupakan gambaran yang dirasakan klien sehingga dating ke RS untuk menerima pertolongan
dan mendapatkan perawatan serta pengobatan.
• Riwayat kesehatan sekarang
Menguraikan keluhan secara PQRST. Misalnya : pasien (biasanya wanita tua) mungkin
melaporkan penurunan kemampuan untuk mengangkat , pasien menyatakan nyeri beberapa lama
,letak nyeri,dll.
• Riwayat kesehatan masa lalu
Merupakan riwayat kesehatan yang berkaitan dengan penyakit sebelumnya dan riwayat
pemeriksaan klien.apakah alergi terhadap zat makanan,cuaca,obat-obatan,dsb.
Misalnya pada kasus cystitis yang perlu dikaji yaitu : riwayat menderita infeksi saluran kemih
sebelumnya,riwayat pernah menderita batu ginjal ,riwayat penyakit DM, dan jantung.
• Riwayat kesehata keluarga
Memuat riwayat adakah anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama adakah anggota
keluarga yang menderita penyakit akut / kronis serta melampirkan genogram klien.

III. Pemeriksaan fisik,


meliputi :
1) Keadaan umum

 Keadaan fisik : sedang,ringan,berat


 Tanda-tanda vital/TTV : tekanan darah,nadi,suhu,pernafasan
 Tingkat kesadaran : composmentis,apatis,spoor,somnolent

2) Kulit

 Inspeksi : warna kulit dan kebersihan kulit


 Palpasi : suhu,tekstur,kelembaban,apakah ada nyeri tekan, apakah ada massa / benjolan
atau apakah ada odema.

3) Kepala

 Inspeksi : apakah penyebaran rambut merata ,apakah ada luka di kepala,apakah


kebersihan kulit terjaga.
 Palpasi : apakah ada nyeri tekan,atau apakah ada massa / benjolan

4) Wajah

 Inspeksi : apakah ada luka di wajah,apakah wajah tampak pucat atau tidak.
 Palpasi : apakah ada nyeri tekan,apakah ada massa / benjolan.

5) Mata

 Inspeksi : apakah sclera ikterus atau tidak, apakah konjungtiva pucat atau tidak ,apakah
palpebra oedema atau tidak.
 Palpasi : apakah ada nyeri tekan,apakah ada massa / benjolan.

6) Hidung
 Inspeksi : apakah ada polip,perdarahan,secret,dan luka
 Palpasi : apakah ada nyeri tekan,apakah ada massa / benjolan

7) Telinga

 Inspeksi : apakah ada peradangan atau serumen


 Palpasi : apakah ada nyeri tekan atau apakah ada massa / benjolan

8) Mulut

 Inspeksi : apakah bibir tampak kering atau sariawan


 Palpasi : apakah ada nyeri tekan

9) Leher

 Inspeksi : apakah ada kelenjar thyroid dan kelenjar limfe


 Palpasi : apakah terjadi pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar limfe

10) ketiak

 Inspeksi : apakah tampak adanya pembesaran kelenjar getah bening


 Palpasi : apakah teraba adanya pembesaran getah bening

11) Dada dan pernapasan

 Inspeksi : bentuk dada normal/abnormal,apakah simetris kiri dan kanan


 Palpasi : apakah ada nyeri tekan,apakah ada massa/benjolan
 Perkusi : apakah suara paru soror,redup,pekak,atau tympani
 Auskultasi : suara nafas apakah vesikuler atau broncovesikuler,apakah ada suara
tambahan,misalnya : roles,ronchi.

12) Jantung

 Inspeksi : untuk mengetahui denyut dinding toraks yaitu ictus cordis pada ventrikel kiri
ICS 5 linea clavikularis kiri
 Palpasi : untuk meraba dengan jari II,III,IV yang dirasakan pukulan/ kekuatan getar dan
dapat dihitung frekuensi jantung (HR) selama satu menit penuh.
 Perkusi : untuk mengetahui batas-batas jantung
 Auskultasi : untuk mendengar bunyi jantung

13) Abdomen

 Inspeksi : apakah ada jaringan parut striase,apakah permukaan abdomen dat


 ar ,pengembangan diafragma simetris kiri dan kanan
 Palpasi : apakah ada nyeri tekan,atau apakah ada massa/benjolan
 Perkusi : apakah ada sura tympani atau tidak
 Auskultasi : apakah ada suara bising usus atau tidak.apakah peristltik ususnya normal
atau tidak.

14) Genetalia dan anus

 Inspeksi : apakah ada benjolan atau tidak


 Palapsi : apakah ada nyeri tekan,apakah ada massa/benjolan

15) Ekstermitas
a. Ekstermitas atas

 Inspeksi : bagaimana pergerakan tangan,dan kekuatan otot


 Palpasi : apakah ada nyeri tekan,massa/benjolan
 Motorik : untuk mengamati besar dan bentuk otot,melakukan pemeriksaan
 tonus kekuatan otot,dan tes keseimbangan.
 Reflex : memulai reflex fisiologi seperti biceps dan triceps
 Sensorik : apakah klien dapat membedakan nyeri, sentuhan,temperature,ra
 sa ,gerak dan tekanan.

b. Ekstermitas bawah

 Inspeksi : bagaimana pergerakan kaki,dan kekuatan otot


 Palpasi : apakah ada nyeri tekan,massa/benjolan
 Motorik : untuk mengamati besar dan bentuk otot,melakukan pemeriksaan tonus
kekuatan otot,dan tes keseimbangan.
 Reflex : memulai reflex fisiologi seperti biceps dan triceps
 Sensorik : apakah klien dapat membedakan nyeri, sentuhan, temperature, rasa ,gerak dan
tekanan.

IV. Pola kebiasaan sehari-hari

Menurut GORDON ada 11pola kegiatan sehari-hari yang meliputi : kebutuhan nutrisi,kebutuhan
cairan,kebutuhan eliminasi,istirahat,personal hygiene,persepsi kognitif,persepsi dan konsep
diri,aktivitas dan latihan,kebutuhan seksual,mekanisme koping,kepercayan / keyakinan.adapun
data dasar pengkajian pada pasien dengan urtikaria adalah :
- Aktivitas atau istirahat
o Gejala : malaise,perubahan pola tidur
- Sirkulasi
o Tanda : TD normal/sedikit dari jangkauan normal (selama curah jantung
Tetap meningkat) kulit hangat kering,bercahaya,pucat,lembab.
- Eliminasi
o Gejala : -
- Makanan atau cairan
o Gejala :Jarang ditemukan pada pasien anoreksia
o Tanda :Jarang ditemukan pasien dengan keadaan penurunan BB. Penurunan lemak
subkutan/massa otot (malnutrisi). Pengeluaran haluaran konsentrasi urine. Perkembangan kearah
oliguri, auria.
- Neurosensori
o Gejala :Sakit kepala, pusing, pinsang
o Tanda :Gelisah, ketakutan
- Nyeri/ ketidaknyamanan
o Gejala :Kejang obdominal, lokalisasi rasa sakit, pruritas umum (urtikaria).
- Pernafasan
o Tanda :Takipnea dengan penurunan kedalaman pernafasan, suhu: umumnya meningkat (37,95
C atau lebih), tetapi kadang subnormal.
- Seksualitas
o Gejala :Pruritas perineal
o Tanda :Maserasi vulva, pengeringan vagina purulen.
- Penyuluhan / pembelajaran
o Gejala :Masalah kesehatan kronis/melemahkan, misalnya: hati, ginjal, DM, kecanduan
alcohol, penggunaan anti biotic (baru saja atau jangka panjang).

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman : pruritus berhubungan dengan vasodilatasi subkutan


2. Gangguan citra diri tubuh berhubungan dngan angioedema
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur berhubungan dengan gatal
4. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakitnya
5. Resiko kerusakan jaringan kulit berhubungan dengan vasodilatasi subkutan

III. PERENCANAAN KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman pruriatas berhubungan dengan vosodilatasi subkutan

2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan angiodema


Tujuan :Agar dapat mengekspresikan perasaan dan masalah yang menyebabkan penurunan citra
tubuh
Intervensi :
1. Kaji makna perubahan pada pasien
Rasional :Episode traumatic mengakibatkan perubahan tiba-tiba, tidak diantisipasi, membuat
perasaan kehilangan pada perubahan actual/yang dirasakan.ini memerlukan dukungan perbaikan
optimal
2. Bersikap realistis dan positif selama pengobatan.Pada penyuluhan kesehatan dan menyusun
tujuan dalam keterbatasan
Rasional :Meningkatkan kepercayaan dan mengadakan hubungan antara pasien dengan perawat.
3. Dorong interaksi keluarga dan dengan tim rehabilitas
Rasional :Mempertahankan/membuka garis komunikasi dan memberikan dukungan
4. Berikan kesempatan pada pasien untuk mengekspresikan perasaan mereka.
Rasional :meringankan beban psikologis klien.
5. HE kepada keluarga pasien tentang bagaimana mereka dapat membantu pasien.
Rasional :Keluarga dapat meningkatkan ventilasi perasaan dan memungkinkan respons yang
lebih membantu pasien.

3. Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur berhubungan dengan gatal.


Tujuan :Pasien menunjukkan kebutuhan istirahat tidur terpenuhi.
Intervensi:
1. Kaji kebiasaan tidur klien sebelum dan selama sakit
Rasional :Untuk mengetahui kebiasaan tidur klien serta gangguan yang dirasakan, dan membantu
dalam menentukan intervensi selanjutnya.
2. Beri posisi yang nyaman.
Rasional :Posisi yang nyaman dapat meningkatkan relaksasi sehingga menstimulasi untuk tidur
3 Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.
Rasional :Lingkungan yang tenang dapat memberikan rasa nyaman sehingga mempermudah
klien tidur.
4 .Anjurkan pasien untuk mengkomsumsi makanan/minuman tinggi protein sebelum tidur.
Rasional :Pencernaan protein menghasilkan triptopan yang mempunyai efek sedative
5. Menghindari minuman yang mengandung kafein,pada malam hari.
Rasional :Memudahkan pasien untuk dapat tidur.

4. Anxietas berhubunga dengan kurang pengetahuan tentang penyakitnya.


Tujuan :Pasien akan menunjukkan kecemasan berkurang/ teratasi dengan criteria:
a.Pasien dapat menerima keadaanya
b.Ekspresi wajah rileks
c.Pasien tampak tenang
Intervensi :
1. Observasi tingkat kecemasan pasien.
Rasional :mengetahui sejauh mana kekhwatiran / kecemasan pasien dan pemahaman pasien
mengenai penyakitnya.
2. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaanya
Rasional :Mengurangi beban perasaan pasien.
3. Bina hubungan yang baik antara perawat dengan klien.
Rasional :Meningkatkan hubungan terapeutik antara perawat dengan pasien.
4. Beri doronga spiritual.
Rasional :Membantu pasien lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan menerima keadaanya
denga ikhlas.
5. HE tentang penyakit yang diderita pasien.
Rasional :Dengan informasi denga baik dapat menurunkan kecemasan pasien.
5 . Resiko kerusakan jaringan kulit berhubungan dengan vasodilatasi subkutan.
Tujuan :Tidak terjadi kerusakan jaringan kulit.
Intervensi :
1. Kaji dan catat keadaan dan warna kulit
Rasional :Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan derajat kerusakan kulit.
2. Pijat kulit dengan lembut.
Rasional :Memperbaiki sirkulasi darah
3. Anjurkan pasien untuk tidak menggaruk.
Rasional :Menghindari kerusakan kulit
4. Kompres atau mandi air hangat dengan mencampurkan koloit Aveeno oatmeal.
Rasional :Dapat mengurangi gatal yang timbul.

Você também pode gostar