Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
perjanjian anjak piutang ini maka dapat dilihat dari tiga serangkai hukum yaitu :
Subyek hukum dari perjanjian anjak piutang itu tentau saja adalah Penjual, Pembeli
dan Perusahaan anjak piutang. Namun penamaan tersebut dirubah disesuaikan dengan
hakekat anjak piutang. Perusahaan anjak piutang atau dikenal sebagai factor adalah
badan usaha yang menawarkan anjak piutang lihat pengertian di atas. Klien adalah
pihak yang menggunakan jasa dari anjak piutang (mudahnya adalah pihak yang
menjual piutang kepada factor). Penjual atau supplier masuk dalam pengeritan klien.
Sementara nasabah atau konsumen merupakan pihak yang mengadakan transaksi
dengan klien.
Obyek Hukum. Obyek hukum dalam perjanjian ini jelas adalah piutang itu sendiri.
Baik itu dijual atau dialihkan atau di urus oleh pihak lain.
Peristiwa hukum atau hubungan hukumnya adalah perjanjian anjak piutang, yaitu
perjanjian antara perusahaan anjak piutang dengan klien.
Adapun pengungkan transaksi anjak piutang dengan recourse, dilaporkan dalam neraca
dengan rincian sebagai berikut:
Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada bab delapan mengenai contoh perlakuan akuntansi
transaksi anjak piutang ini.
Perlakuan akuntansi transaksi anjak piutang telah diatur dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan Tahun 1997 PSAK No. 43 tentang Akuntansi Anjak Piutang.
Adapun perlakuan akuntansi yang diterapkan untuk factor dapat kami kemukakan sebagai
berikut.
a Penanaman bersih anjak piutang financing dinyatakan sebesar nilai bersihnya. Jumlah
penanaman bersih tersebut terdiri dari jumlah tagihan/piutang yang akan diterima oleh
factor dikurangi dengan piutang/tagihan yang tidak dibiayai oleh factor (retensi)
ditambah pendapatan anjak piutang yang belum diakui.
b Selisih antara jumlah tagihan/piutang yang diterima factor setelah dikurangi dengan
retensi ditambah nilai pembayaran kepada klien diperlakukan sebagai pendapatan anjak
piutang yang masih belum diakui.
c Pendapatan anjak piutang yang belum diakui dan dialokasikan secara konsisten sebagai
pendapatan tahun berjalan berdasarkan suatu tingakt pengembalian berkala.
d Perhitungan rugi laba disajikan sedemikian rupa sehingga seluruh pendapatan dilaporkan
dalam kelompok yang terpisah dari kelompok biaya. Pendapatan Anjak piutang harus
dilaporkan sebagai komponen utama dalam kelompok pendapatan.
Sedangkan pelaporan dan pengungkapan transaksi anjak piutang financing dari sisi factor
dapat dikemukakan sebagai berikut:
System akuntansi anjak piutang bagi factor yang kami kemukakan di atas, baik untuk
anjak piutang secara recourse maupun tanpa recourse tidak mempengaruhi penyajiannya
di neraca. Yang membedakan adalah substansi pembelian utang dan penanggungan
terhadap kolektibilitas piutang.
Adapun sifat dari pajak pertambahan nilai yang diperlakukan pada transaksi anjak piutang
adalah pajak pertambahan nilai yang tidak dapat dikreditkan sebagai pajak masukan.
Sehingga jumlah pajak terutang wajib langsung disetorkan ke kas negara.
CONTOH PERLAKUAN AKUNTANSI
Dalam bab ini akan kita bahas penerapan sistem akuntansi, khususnya untuk
transaksi anjak piutang financing baik dari sisi factor maupun dari sisi client.Misalnya PT
ABC Sukses Mandiri telah menandatangani perjanjian anjak piutang dalam rangka
mendapatkan fasilitas anjak piutang financing dari PT Multi Finance Company dengan
syarat dan kondisi pembiayaan sebagai berikut :
5)Retensi :10%
6)Customer :
Untuk tahap pertama, client pada tanggal 24 September 1999 bermaksud akan mencairkan
fasilitas anjak piutang yang diterimanya dengan kondisi sebagai berikut:
Nilai Tagihan : Rp 400.000
Customer : PT Adi Wiragraha
Jatuh tempo Tagihan : 07 Desember 1999
Retensi dikembalikan : 1 hari setelah jatuh tempo tagihan.
Berdasarkan data – data tersebut di atas, maka akan didapatkan perhitungan – perhitungan
anjak piutang sebagai berikut:
Selanjutnya factor akan membuat perhitungan bunga yang akan dibebankan kepada client
sebagai berikut:
Rp 360.000.000 X 365
Bunga : Rp 360.000.000 _
365 + (74 X 25%)
Bunga : Rp 360.000.000 – Rp 342.633.638
Bunga Rp 17.366.362
2. Besarnya pengakuan pendapatan untuk factor dan/atau biaya bunga untuk client didapat
dengan cara sebagai berikut:
3. Jumlah yang akan diterima oleh client atas pencairan pertama fasilitas anjak piutang adalah
sebagai berikut:
a) Tagihan yang dialihkan : Rp 400.000.000
b) Tagihan yang tidak dibiayai : (Rp 40.000.000)
c) Tagihan yang dibiayai : Rp 360.000.000
d) Bunga : (Rp 17.366.362)
e) Biaya Administrasi : (Rp 150.000)
f) PPN : (Rp 87.582)
PPN yang dikenakan didapat dari 0,5% dikalikan dengan (Bunga + Biaya Administrasi)
sehingga didapat sebesar Rp 87.582.
Berdasarkan data – data tersebut di atas, maka jurnal transaksi yang akan dilakukan oleh
masing – masing perusahaan adalah sebagai berikut:
Aktiva
Tagihan anjak piutang Rp 400.000.000
Retensi (Rp 40.000.000)
Pendapatan anjak piutang ditangguhkan (Rp 17.366.362)
Pembiayaan Anjak Piutang Bersih Rp 342.633.638
Pasiva
Catatan :
Sedangkan Biaya Administrasi yang didapat dari client sebesar Rp 150.000 dibukukan
langsung sebagai pendapatan biaya administrasi.
PT ABC Sukses Mandiri
NERACA
24 September 1999
Aktiva
Cash/bank : Rp 342.396.056
Pasiva
Kewajiban anjak piutang : Rp 400.000.000
Bunga yang belum diamortisasi : (Rp 17.366.362)
Retensi : (Rp 40.000.000)
Catatan :
Untuk membayar biaya administrasi sebesar Rp 150.000 dan PPN dapat langsungdibebankan
sebagai biaya dalam laporan rugi laba perusahaan.
Adanya pembayaran utang Pajak Penambahan Nilai yang dilakukan oleh factor, maka posisi
neraca factor akan jadi sebagai berikut :
PT MULTI FINANCE COMPANY
NERACA
Setelah Pembayaran Utang PPN
Aktiva
Tagihan anjak piutang : Rp. 400.000.000
Retensi : (Rp. 40.000.000)
Pendapatan anjak piutang ditangguhkan : (Rp. 17.366.362)
Berdasarkan transaksi ini, maka posisi neraca masing-masing perusahaan menjadi sebagai
berikut :
PT MULTI FINANCE COMPANY
NERACA
30 SEPEMBER 1999
Aktiva
Tagihan anjak piutang Rp 400.000.000
Retensi (Rp 40.000.000)
Pendapatan anjak piutang ditangguhkan (Rp 15.598.279)
Catatan :
Penurunan pendapatan anjak piutang ditanggung sebesar Rp 1.408.083 adalah karena
pengakuan pendapatan yang langsung dimasukan sebagai pendapatan bunga anjak piutang
bulan berjalan.
Aktiva
Cash/bank Rp 342.396.056
Pasiva
Kewajiban anjak piutang Rp 400.000.000
Bunga yang belum diamortisasi (Rp 15.958.279)
Retensi (Rp 40.000.000)
Berdasarkan transaksi ini, maka posisi neraca masing-masing perusahaan sebagai berikut :
Aktiva
Tagihan anjak piutang Rp 400.000.000
Retensi (Rp 40.000.000)
Pendapatan anjak piutang ditangguhkan (Rp 8.683.182)
Aktiva
Cash/bank Rp 342.396.056
Pasiva
Kewajiban anjak piutang Rp 400.000.000
Bunga yang belum diamotisasi (Rp 8.683.182)
Retensi (Rp 40.000.000)
Aktiva
Tagihan anjak piutang Rp 400.000.000
Retensi (Rp 40.000.000)
Pendapatan anjak piutang ditangguhkan (Rp 1.642.765)
Aktiva
Cash/bank Rp 342.396.056
Pasiva
Kewajiban anjak piutang Rp 400.000.000
Bunga yang belum diamotisasi (Rp 1.642.765)
Retensi (Rp 40.000.000)
Berdasarkan transaksi yang terjadi pada tanggal 7 Desember 1999, maka posisi neraca factor
dan client adalah sebagai di bawah ini :
Aktiva
Cash/bank Rp 400.000.000
Aktiva
Cash/bank Rp 342.396.056
Pasiva
Kewajiban anjak piutang Rp 400.000.000
Bunga yang belum diamotisasi (Rp 0)
Retensi (Rp 40.000.000)
Berdasarkan transaksi yang terjadi pada tanggal 8 Desember 1999, mak posisi Neraca factor
dan Client adalah seperti dibawah ini :
PT MULTI FANANCE COMPANY
NERACA
8 Desember 1999
Aktiva
Cash/bank Rp 360.000.000
Aktiva
Cash/bank Rp 342.396.056
Cash/bank Rp 40.000.000
Pasiva
Kewajiban anjak piutang Rp 0
Bunga yang belum diamotisasi (Rp 0)
Retensi (Rp 0)
Denikian ilustrasi anjak piutang yang bersifat financing, di mana contoh diatas tidak
bersifat buku tetapi dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing perusahaan karena
kebijakan perusahaan anjak piutang bisa saja berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/ryandsaputri/anjak-piutang
Ismawati Linna. 2002. Anjak Piutang Sebagai Alternatif Pembiayaan untuk memperlancar
arus kas. Makalah . Bandung
Veithzal Rivai , Andria Permata Veithzal , Ferry N idroes . Bank and Financial Institution
Management , conventional & syariah