Você está na página 1de 4

Deutsche Forschungsgemeinschaft Animal Experiments in Research

A.Eksperimen hewan: Defenisi dan jumlah

I.Nematoda, Lalat buah, mencit

Pada tahun 2000 dilaporkan suatu penemuan yang menjadi sensasi di seluruh dunia para ilmuan
berhasil mengkoding sebagian besar genom manusia. Analisis DNA( informasi herediter ) pada
hewan kompleks telah dapat dilakukan sehingga didapatkan berbagai ilmu baru mengenai
ribosom, protein pada sel yang dapat digunakan pada stem cell dalam mengobati penyakit.

Kemajuan ilmu biosains sangat bergantung pada percobaan hewan coaba, karena dengan
eksperimen pada hewan coba maka peneliti dapat mengetahui fungsi dari organ, sistem indera
saraf, sistem hormonal, dan sistem imun selain itu juga peting untuk penelitian genetik.

Terdapat kritik bahwa hasil eksperimen pada hewan coba tidak dapat diaplikasikan pada manusia
dan hanya menyikasa hewan untuk memuaskan rasa ingintau manusia. Penelitian pada hewan
percobaan memiliki berbagai landasan hukum yang penting untuk diketahui. Terdapat tiga
prinsip dasar dalam melakukan penelitan menggunakan hewan coba yaitu 3R yaitu Reducing,
Refining, Replacement. Ketiga prinsip diatas ditetapkan dalam UU kesejahteran hewan Jerman.

II. Apa itu eksperimen hewan dan hewan yang diguanakan

Berdasarkan UU Kesejahteraan hewan (jerman 1998) mendefenisikan eksperimen hewan


merupakan prosedur eksperimen atau perawatan pada hewan jika berhubungan dengan rasa
sakit,penderitaan, kerusakan pada hewan atau materi herediter yang dihubungkan dengan rasa
sakit,penderitaan, kerusakan pada hewan.

Dijerman eksperimen pada hewan hanya diizinkan untuk empat hal yaitu penelitian untuk
menjaga kesahatan pada manusia dan hewan, mendeteksi efek yang membahayakan lingkungan,
memeriksan keamanan obat atau bahan kimia, dan penelitian dasar.

Eksperimen pada hewan sebagian besar menggunakan mencit dan tikus percoaban pada kelinci
agak kurang. Sinpanse dan bonobo belum digunakan pada eksperimen hewan di jerman sejak
1992 jenis primate (mandrills dan monyet baru-dunia) dan lemur (Galagos, kukang dan lain-lain)
di bawah 0,1% dari semua hewan percobaan dan tetap konstan dalam 3 tahun terakhir.
III.Jumlah hewan coba

Pada tahun 2005 2,41 juta hewan percobaan yang digunakan di Jerman. Jumlah hewan
percobaan 0,5 % dari total hewan yang dibunuh setiap tahun di jerman 99,5% di bunuh untuk
tujuan lain terutama digukanan untuk makanan sehari-hari manusia.

Lebih dari 48 juta babi, lebih dari 3,4 juta sapi, dan 2,1 juta domba dan kambing (Federal
Statistical Office and Federal Ministry of Food, Agriculture and Consumer Protection). Jumlah
ayam yang dibunuh 467 juta ayam. Selain digunakan untuk makanan hewan yang mati juga
disebabkan oleh faktor lainnya yaitu mati karena hama penyakit, diburu oleh pemburu dan
pemancing. Rata-rata tiap tahun bahwa sekitar 250.000 babi liar dan satu juta rusa dibunuh
(German Association for the Protection of the Hunt).

Proporsi spesies 2005 dalam persen mencit 59,4%, tikus 23,7%, rodensia lain 2,4%,burung 4,1%,
ikan 4,2%, kelinci 4,0%, hewan lainnya 1,9%.

B. Hewan percobaan dalam praktek: Area di mana hewan percobaan yang digunakan

I.Penelitian dasar

Tujuan dari penelitian dasar adalah untuk memperoleh pengetahuan baru yang dapat membentuk
dasar untuk penelitian terapan. Penelitian medis atau biologis dasar tidak ditujukan untuk
aplikasi medis langsung, tetapi mengembangkan dasar ilmiah di mana semua penelitian
selanjutnya didasarkan. Penelitian medis dasar menggunakan hewan laboratorium untuk
mengidentifikasi prasyarat untuk penelitian yang berhubungan langsung dengan pasien.
Penelitian tersebut memberikan pemahaman mengenai proses hidup (proses tubuh normal) dan
bagaimana jika proses tersebut terganggu.

Banyak hasil yang diperoleh dari penelitian dasar menggunakan metode kultur sel. Penelitian
dasar memiliki peran penting dalam bidang virology, bakteriologi, parasitologi, imunologi dan
penyakit topis. Mengetahui interkasi antara virus dan sel host guna mengetahi pengobatan yang
spesifik terhadap virus tersebut, seprti, flu herpes, small pox, dll.
II.Peningkatan pengetahuan medis

Kemajuan medis tak terpisahkan dengan penelitian dasar dan eksperimen menggunakan hewan
coba. Berikut ini perkembagan ilmu medis dari tahun ke tahun. Pada tahun 1990

 Pengobatan defisinsi vitamin sperti riketsia


 ECG dan kateter jantung
 Imunisasi pasif tetanus dan difteri (tikus , kelinci,kuda, babi)
 Percobaan transplantasi pertama pada tikus

Hingga tahun 2000 Decoding genom untuk lalat buah, mencit, tikus dan manusia. Hal diatas
menunjukan bahwa memang benar peningkatan pengetahuan di bidang medis tak telepasa dari
penelitian dasar dan pengguanan hewan coba.

III.Titik fokus penelitian biomedis

Berikut merupakan titik fokus penelitian biomedik :

 Biologi sel dan genitika molekular untuk asal dan pertumbuhan sel kanker
 Fungsi virus dan interaksi dengan sel inang guna mengetahui pengobatan spesifik infeksi
virus tersebut
 Fungsi system saraf dan hormon
 Fungsi jantung dan system kardiovaskular untuk peningkatan pengetahuan penyakit
jantung
 Imunologi dan parasitologi
 Penelitian stem cell untuk mengemangan pengobatan penyakit neurologi (Parkinson) atau
transplantasi jaringan (infark miokard)
 Penelitian penyakit tropis dan subtropics seperti malaria dan DHF
 Transfer gen untuk mengobati penyakit herediter
 Neurobiologis untuk meningkatkan pemahaman fungsi otak
 Penelitian genom (interaksi gen)
 Asal dan perkembagan organ
 Mempelajari ekspersi gen guna memperjelas fungsi dan gangguan pada system tubuh
 Hewan model dalam penelitian untuk presentasi klinis pada manusia
IV. Transplantasi

Dalam Transplantasi teknik operasi dan semua prosedur dikembangkan pada hewan percobaan
guna menghidari reaksi penolakan. Jadi tujuan ekperimen pada hewan coba agara organ yang di
transpalantasi dapat berfungsi dengan baik pada penerima dan tidak timbul rekasi penolakan dan
komplikasi

Xenotransplantasi (xenos- dalam bahasaYunani berarti“asing”) adalah transplantasi sel, jaringan,


atau organ dari satu spesies ke spesies lain. Penelitian saat ini menunjukan bahwa oragan babi
merupakan organ yang paling cocok untuk manusia. Namun dalam hal ini xenotransplansai
masih merukan isu yang kroversial.

V. Sel dan jaringan pengganti pada manusia

Tissue engineering merupakan teknik mengganti jaringan tubuh di tubuh pasien dengan
menggunakan jaringan tubuh pasien itu sendiri di bagian tubuh lainnya.

VI.Penelitian Stem cell

Tujuan dari penelitaian stem cell untuk menguraikan prinsiop diferensiasi sel. Stem cell
merupakan sel yang masih mampu membagi diri dan berkembang. Dalam percobaan in vitro
dengan stem cell tikus Dalam media kultur, embrio stem cell tikus berdiferensiasi menjadi
struktur menyerupai sel-sel hati, yang mampu memproduksi protein albumin dan -alpha 1-
antitrypsin.

Você também pode gostar