Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
AKUNTANSI BIAYA
A. Kegiatan bisnis
Dalam kegiatan bisnis dikenal istilah Harta, Hutang, Modal , Biaya Pendapatan, Beban dan
Laba. Untuk keperluan pengambilan keputusan istilah-istilah itu harus dicermati dengan seksama
agar tidak salah menafsirkan dan menggunakannya untuk mengambil keputusan.
B. Pengertian Akuntansi :
1. Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan cara-cara
tertentu, transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan atau organisasi serta penafsiran
terthadap hasilnya.
b) Biaya menurut Horngren T Charles – Akuntansi Biaya Suatu Pendekatan Manajerial (1994 : 26)
Biaya dapat diartikan sebagai suatu pengorbanan atau penahanan sumber-sumber daya untuk
tujuan tertentu. Biaya sering kali diukur dengan satuan moneter (misalnya dollar atau rupiah)
yang harus dibayar untuk menda-patkan barang atau jasa.
c) Biaya Menurut Mulyadi – Akuntansi Biaya (1999 : 8-9) Biaya adalah pengorbanan sumber
ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi
untuk tujuan tertentu.
d) Biaya menurut Usry dan Hammer – Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian (1994 : 20)
Biaya adalah suatu harga pertukaran atau suatu pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh
suatu manfaat. Dalam akuntansi keuangan pengorbanan tersebut dinyatakan sebagai
pengurangan kas atau aktiva lain pada saat ini atau masa mendatang.
e) Biaya adalah suatu pengorbanan nilai ekonomi maupun non ekonomi untuk
memperoleh manfaat barang dan jasa, masa sekarang dan atau masa mendatang.
f) Biaya adalah : manfaat yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa, yang
dibebankan adalah untuk memperoleh manfaat sekarang dan masa datang, Bila
manfaat diterima, maka cost menjadi expense.
2. Beban (Expenses)
a) Beban menurut Usry dan Hammer (1992 : 20) Beban adalah pengurangan aktiva
sebagai akibat digunakan jasa-jasa ekonomi untuk menciptakan pendapatan atau
karena pengenaan pajak oleh badan pemerintah. Beban dihitung menurut jumlah
penggunaan aktiva dan pertambahan kewajiban yang berkaitan dengan produksi dan
pengiriman barang serta pemberian jasa. Dalam arti luas beban mencakup biaya yang
telah habis dipakai (expired) yang dapat dikurangkan dari pendapatan.
b) Beban atau expenses ialah pengeluaran untuk mendapatkan pendapatan pada sutau
periode tertentu, beban atau expense dikurangkan pada pendapatan untuk memperoleh
laba.
c) Beban adalah biaya yang telah habis masa berlakunya atau kedaluwarsa, sedangkan
biaya yang masih berlaku disebut harta (kekayaan).
d). Expenses adalah : Sebagai cost yang telah memberikan manfaat dan sekarang telah
habis.
3. Lost adalah : Kerugian yang diderita perusahaan, apabila Revenue (pendapatan) lebih
kecil daripada expense (beban)
E. Klasifikasi Biaya :
Klasifikasi biaya diperlukan untuk menentukan metode yang tepat untuk menghimpun
dan mengalokasi biaya. Metode-metode yang terpenting untuk menghimpun biaya
dijelaskan di bawah ini :
1. Menurut Fungsi :
a) Produksi (manufacturing) yakni biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu
barang.
b) Pemasaran (marketing) yakni biaya yang dikeluarkan untuk menjual barang atau jasa
d) Keuangan (Financial) yakni biaya yang berkaitan dengan upaya mencari dana.
2. Unsur-unsur :
a) Bahan Baku Langsung (Direct Raw Material Cost) yakni Bahan yang merupakan
bagian integral dari produk jadi.
b) Tenaga Kerja Langsung atau Upah Langsung (Direct Labour Cost) yakni Upah
untuk tenaga kerja langsung untuk keperluan komponen dari produk jadi.
c) Biaya Umum Pabrik atau Biaya overhead Pabrik/BOP (Factory Overhead Cost)
yakni Termasuk segala bahan dan upah tidak langsung, serta biaya produksi yang tidak
secara langsung dapat dibebankan pada satuan, pekerjaan atau produk tertentu.
3. Produk :
a) Biaya Langsung (Direct Cost) yakni Biaya yang langsung dibebankan kepada produk
tanpa memerlukan alokasi lebih lanjut.
4. Departemen :
a) Departemen Produksi (Production Department) yakni Suatu unit di mana kegiatan
dilaksanakan atas suatu komponen atau suatu produk yang biayanya tidak dialokasikan
lenbih lanjut.
b) Biaya Variabel (Variable Cost) yakni Biaya yang jumlahnya berubah secara
proporsional dengan perubahan kegiatan yang bersangkutan. Atau dengan kata lain
Biaya satuan (per unit) tetap (tidak berubah) dan tidak dipengaruhi oleh volume
kegiatan/aktivitas.
F. Biaya Satuan :
Angka total biaya kurang memuaskan dipandang dari segi pengendalian, karena jumlah
produksi berbeda banyak dari waktu ke waktu. Karena itu diperlukan suatu jenis satuan
umum, seperti misalnya biaya unit, yang tersedia untuk membandingakn volume dan
jumlah-jumlah yang berbeda. Angka biaya unit mudah diperoleh dengan membagi
dalam bilangan total biaya dengan jumlah unit yang dihasilkan. Biaya satuan dapat
dinyatakan dalam bilangan liter, ton, kilogram meter atau satuan-satuan fisik lainnya.
ILUSTRASI.
Biaya unit dapat mempermudah perhitungan jumlah untuk persediaan akhir dan harga
pokok penjualan sebagai contoh : misal 3.000 unit diproduksi dengan total biaya Rp
4.500.000,- atau Rp 1.500,- per unit. Apabila 2.500 unit terjual dan 500 unit tinggal
dalam persediaan. Perhitungan dapat dibuat sebagai berikut :
No KETERANGAN UNIT BIAYA PER UNIT
1 Biaya Produksi 3.000 Rp 4.500.000,00 Rp 1.500,00
2 Harga Pokok Pproduksi :
(2.500 Unit @ Rp 1.500,00 2.500
Rp Rp
3.750.000,00 1.500,00
3 Persediaan Akhir :
(500 Unit @ Rp 1.500,00) 500 Rp
Rp
1.500,00
750.000,00
G. Kalkulasi Biaya Produksi Pesanan (Pesanan Order Costing)
Produk pesanan ialah barang diproduksi berdasarkan pesanan dari pelanggan. Jika suatu
perusahaan tidak menerima pesanan maka perusahaan tersebut akan menderita kerugian, karena
ia harus menanggung biaya tetap misalnya gaji karyawan dan penyusutan aktiva tetap.Contoh
produk pesanan : Gedung, Jembatan, Jalan Tol, Satelit, Senjata, Kartu Undangan dan lain-lain.
a) Semua biaya dibebankan pada perkiraan barang dalam proses (work in process) pada
tiap-tiap departemen produksi.
a) Aliran berurutan (sequential product flow), barang awal proses di departemen pertama,
kemudian hasilnya dipindahkan ke departemen kedua dan seterusnya, kemudian
terakhir dipindahkan ke gudang barang jadi.
b) Aliran sejajar (parallel product flow) misalnya pada pabrik mobil, material diproses di
departemen A untuk mesin, dan material diproses di departemen B untuk kerangka
mobil, kemudian hasil barang departemen A dan B dipindahkan ke departemen C
(departemen perakitan),kemudian hasil barang C dipindahkan ke departemen D
(departemen pengecatan dan perlengkapan), hasil barang departemen D dipindakan ke
gudang barang jadi.
c) Aliran selektif (selective product flow), misalnya pada penangkapan ikan, hasil
tangkapan ikan dibagi tiga departemen, sebagian ikan diolah departemen penyortiran
kemudian dipindahkan ke departemen pengepakan, sebagian diolah menjadi ikan
kaleng kemudian dipindahkan ke departemen pengepakan, dan sebagian dikeringkan
kemudian dipindahkan ke departemen pengepakan. Dari departemen pengepakan
dipindahkan ke departemen gudang barang jadi.
a) Metode kalkulasi biaya rata-rata (average costing); biaya persediaan awal barang
dalam proses ditambahkan pada biaya-biaya produksi sekarang.
b) Metode kalkulasi biaya masuk pertama keluar pertama (fist in fist out costing); biaya
persediaan awal barang dalam proses dikeluarkan dahulu; biaya-biaya untuk
menyelesaikan persediaan awal barang dalam proses dipisahkan dari biaya persediaan
awal dalam proses.