Você está na página 1de 29

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DALAM

PENGELOLAAN PERSEDIAAN YANG OPTIMAL


PADA PT. COCACOLA AMATIL INDONESIA
DISTRIBUSI MAKASSAR

Oleh :

Dimas Rara SekaringTyas


215 200 017
VI B

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE


FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI

2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

DAFTAR TABEL .................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori .............................................................................. 5
B. Penelitian Terdahulu ................................................................... 13
C. Kerangka Pikir ............................................................................. 16
D. Hipotesis ..................................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat ...................................................................... 18
B. Desain Penelitian ........................................................................ 18
C. Populasi dan sampel .....................................................................19
D. Defenisi Operasional Variabel ..................................................... .19
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... .19
F. Jenis Dan Sumber Data .............................................................. .20
G. Teknik Analisis Data .................................................................... .21
DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR TABEL

No.Gambar Judul Hal

2.1. Penelitian terdahulu.........................................................14

iii
DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Judul Hal

2.2. Kerangka Pikir.................................................................16

3.1. Desain Penelitian.............................................................18

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan perusahaan di berbagai bidang saat ini

semakin pesat. Maka sebab itu perusahaan diharuskan

memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Secara

umum perusahaan dagang dapat didefinisikan sebagai organisasi

yang melakukan kegiatan usaha dengan membeli barang dari pihak

perusahaan lain kemudian menjualnya kembali kepada

masyarakat.

Salah satu unsur yang paling penting dalam perusahaan

dagang adalah persediaan dan pengelelolaan. Menurut pernyataan

standar akuntansi keuangan (PSAK) No.14 (2017:30.8) persediaan

didefinisikan, Definisi Persediaan adalah aset, yang terdiri dari (1)

Aktiva tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal.(2) Aktiva

dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan,(3) Aktiva dalam

bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam

proses produksi atau pemberian jasa.

Berdasarkan peranan sistem informasi akuntansi

persediaan menurut mulyadi (2001:19-20) .Tujuan sistem informasi

akuntansi terdapat 4 (empat) secara umum yaitu : untuk

menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan

usaha/manajemen, untuk mengurangi biaya klerikal dalam


2

penyelenggaraan catatan akuntansi, untuk memperbarui

pengendalian akuntansi dan pengecekan di dalam perusahaan,

dan untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang

sudah .

Pengelolaan persediaan bertujuan untuk menetapkan dan

menjamin tersedianya barang dalam kuantitas yang tepat dan pada

waktu yang tepat. Selain itu, pengelolaan persediaan yang optimal

dapat meminimumkan biaya persediaan. Biaya persediaan terbagi

dua, yaitu biaya penyimpanan (carring cost) dan biaya pemesanan

(ordering cost) untuk mengisi kembali persediaan yang telah habis

di gudang. Economic order quantity (EOQ) merupakan salah satu

cara yang dapat digunakan oleh manajemen dalam mengelola

persediaan yang optimal.

Dalam hal ini proses penerimaan barang dari

pusat,membuat jurnal, posting ke buku besar,hingga menghasilkan

laporan pendukung yang. Terdiri dari laporan bulanan,kartu

persediaan,metode FIFO (First In First Out). Dimana persediaan

akhir akan dinilai dari harga pemebelianyang paling akhir.

Sistem informasi akuntansi persediaan pada PT. Coca

Cola Bottling Indonesia Distribusi Makassar adalah berbasis

komputer dengan menggunakan aplikasi program database.

Metode pencatatan persediaan pada PT. CocaCola Amatil

Indonesia Distribusi Makassar adalah metode fisik (periodik)


3

dengan menghitung fisik persediaan di gudang. Berdasarkan uraian

di atas penulis ingin mengetahui tentang penerapan sistem

informasi akuntansi oleh pengelolaan persediaan yang optimal.

Oleh karena itu penulis mengambil judul : “Penerapan Sistem

Informasi Akuntansi Persediaan Dalam Pengelolaan Persediaan

yang optimal Pada PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA

DISTRIBUSI MAKASSAR ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka diangkat

sebuah masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi persediaan

dalam pengelolaan persediaan pada PT.COCACOLA AMATIL

INDONESIA DISTRIBUSI MAKASSAR ?

2. Apakah penerapan sistem informasi akuntansi persediaan dan

pengelolaan sudah optimal pada PT. COCACOLA AMATIL

INDONESIA DISTRIBUSI MAKASSAR?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hal yang

menyangkut yaitu :

1. untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi

persediaan dalam pengelolaan persediaan pada PT.COCACOLA

AMATIL INDONESIA DISTRIBUSI MAKASSAR.


4

2. Untuk mengatahui optimalnya penerapan sistem informasi

akuntansi persediaan dalam pengelolaan persediaan pada PT.

COCACOLA AMATIL INDONESIA DISTRIBUSI MAKASSAR.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran yang cukup sigifikan sebagai masukan pengetahuan atau

literatur ilmiah. Yang dapat dijadikan bahan kajian bagi para insan

akademik yang sedang mempelajari ilmu akuntansi manajemen.

Khususnya mengenai sistem informasi akuntansi persediaan dalam

pengelolaan persediaan .

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perusahaan, sebagai bahan masukan dan pertimbangan

dalam mengembangkan dan menyempurnakan akuntansi

manajemen, terutama yang berhubungan dengan sistem

informasi akuntansi persediaan, pengelolaan persediaan.

b. Bagi penulis, untuk mengetahui penerapan teori yang diperoleh

dibangku kuliah dengan realita yang terjadi di lapangan,

mengenai masalah-masalah tersebut . yang ada dalam

pengelolaan persediaan khususnya tentang sistem informasi

akuntansi persediaan dalam pengelolaan persediaan.

c. Bagi peneliti lain, sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih

lanjut.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Sistem informasi akuntansi persediaan

a. Sistem

Sistem didefinisikan secara berbeda-beda oleh banyak

orang. Romney dan Steinbart (2006) memberikan pengertian

mengatakan bahwa sistem merupakan sekumpulan dua atau

lebih bagian-bagian yang saling terkait satu sama lain. Yang

bersama-sama mencapai suatu tujuan yang sama.

1) Karakteristik Sistem

Komponen-komponen tersebut pun terdiri dari

subsistem-subsistem yang saling berkaitan satu dengan

lainnya. Model suatu sistem secara sederhana adalah berupa

’input’, ’proses’, dan ’output’.

2) Elemen-elemen Sebuah Sistem

Subsistem merupakan bagian dari sistem. Hal yang

membedakan keduanya hanya lah masalah perspektif. Suatu

sistem disebut subsistem ketika sistem tersebut dilihat dalam

kaitannya dengan sistem yang lebih besar dan sistem itu

menjadi bagian di dalamnya.


6

b. Informasi

Dalam KBBI informasi berarti penerangan,

pemberitahuan ,kabar atau berita tentang sesuatu, dan ling

keseluruhan makna yang menunjang amanat yang terlihat di

bangian-bagian amanat itu.

Dalam sebuah organisasi. Informasi adalah suatu hal

yang sangat penting. Segala macam kegiatan perusahaan

dilakukan berdasarkan informasi-informasi yang tersalurkan dari

satu fungsi ke fungsi yang lain. Arus informasi yang mengalir ke

luar perusahaan disebut arus informasi eksternal, sedangkan arus

informasi yang mengalir di dalam perusahaan disebut arus

informasi internal.

1) Arus Informasi Eksternal

Arus informasi eksternal merupakan perpindahan

informasiinformasi yang berkaitan dengan perusahaan ke

pihak-pihak luar/ eksternal yang berkepentingan dengan

perusahaan.

2) Arus Informasi Internal

Arus informasi internal merupakan perpindahan

informasiinformasi yang berkaitan dengan kelangsungan

perusahaan dari fungsi yang satu ke fungsi lainnya.

3) Akses Informasi
7

Kepentingan yang dimiliki masing-masing pihak

dalam perusahaan berbeda-beda. Untuk itu, informasi yang

diterima dari masing-masing pihak yang berkepentingan pun

berbeda.

4) Kualitas Informasi

Keuntungan yang diperoleh dari sebuah informasi

adalah berkurangnya ketidak-pastian sebuah informasi,

peningkatan pengambilan keputusan, dan kemampuan yang

lebih baik untuk merencanakan dan menjadwalkan kegiatan

yang akan dilakukan.

Nilai dari informasi berhubungan erat dengan

tingkat efektivitas pembuatan keputusan. Semakin bernilai

informasi yang digunakan sebagai acuan pengambilan

keputusan, semakin kecil tingkat risiko timbulnya

pengambilan keputusan yang buruk. Informasi yang bernilai

sangat dipengaruhi oleh kualitaskualitas yang ada pada

informasi itu sendiri.

c. Persediaan

Dalam PSAK no.14 persediaan, didefinisikan persediaan

adalah aset yang terbagi atas 3 yaitu sebagai berikut:

1) Aktiva tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal

2) Aktiva dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan


8

3) Aktiva dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk

digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.

Persediaan adalah pos harta yang ditahan untuk dijual

dalam kegiatan usaha yang biasa atau barang yang akan

digunakan atau dikonsumsi dalam produksi barang yang akan

dijual (Kieso & Weygandt, 1995). Persediaan pada perusahaan

dagang berbeda dengan persediaan pada perusahaan

manufaktur. Persediaan pada perusahaan dagang (merchandise

inventory) Perusahaan dagang hanya membeli dan menjual

kembali barang-barang tanpa mengubah bentuk fisik dan memberi

nilai tambah.

Pada perusahaan dagang. Persediaan barang dagang

digunakan untuk menyatakan segala barang yang dimiliki dengan

tujuan untuk dijual pada periode yang bersangkutan maupun pada

masa yang akan datang.

1) Metode Penilaian Persediaan

Berbeda dengan metode pencatatan persediaan

yang berfokus pada arus keluar masuk barang dan

pencatatannya. Metode penilaian persediaan berfokus pada

arus cost barang/ persediaan yang sering disebut dengan

Harga Pokok Penjualan. Weygandt et al. (2005) menyebutkan

3 (tiga) metode penilaian persediaan:


9

a) First-in, first-out (FIFO)

Metode ini berkebalikan dengan metode LIFO.

Metode ini mengasumsikan barang yang masuk pertama

akan dijual terlebih dahulu. Harga pembelian terhadap

barang yang terlebih dahulu masuk akan menjadi dasar

penentuan HPP barang yang terlebih dahulu keluar/ dijual.

b) Last-in, first-out (LIFO)

Metode ini berkebalikan dengan metode FIFO.

Metode LIFO mengasumsikan barang yang masuk terakhir

akan dijual terlebih dahulu. Harga pembelian terhadap

barang yang terakhir masuk akan menjadi dasar penentuan

HPP barang yang terlebih dahulu keluar/ dijual.

c) Average cost (rata-rata)

Metode Average Cost mengasumsikan barang

yang siap dijual memiliki harga yang sama pada setiap

unitnya. Maka untuk menentukan HPP terhadap barang yang

dijual, ditentukan rata-rata harga pembelian secara

menyeluruh dibagi dengan jumlah barang keseluruhan.

d. Sistem Infomasi Akuntansi Persediaan

Berdasarkan pengertian dari diatas mengansumsikan

bahwa, Sistem informasi akuntansi persediaan adalah untuk

mencatat mutasi setiap jenis persediaan yang disimpan. Sistem ini


10

berkaitan erat dengan sistem penjualan, sistem retur penjualan,

sistem pembelian, dan sistem retur pembelian.

2. Pengelolaan Persediaan

a. Pengelolaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata

pengelolaan,mempunyai 4 pengertian,yaitu: pengerloaan adalah

proses atau cara perbuatan mengelola, pengelolaan adalah

proses melakukan kegiatan tertentu denngan menggerakkan

tenaga orang lain, pegelolaan adalah proses yang membanu

merumuskan kebijakan dan tujuan organisasi.

Jadi dapat disumpulkan bahwa pengelolaan

(manajemen) adalah suatu cara atau proses yang dimulai dari

perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan evaluasi untuk

mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan agar berjalan efektif

dan efisien.

b. Persediaan

Menurut Rangkuti diddalam bukunya (2004:1)

menyatakan bahwa persediaan merupakan suatu aktiva yang

meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk

dijual dalam suatu periode usaha tertentu ,atau persediaan

barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses

produksi,ataupun persediaan bahan baku yang menunggu

penggunanya dalam suatu proses produksi.


11

Hendra Kusuma didalam bukunya (2009:132)

menyatakan bahwa persediaan diartikan sebagai barang yang

disimpan untuk digunakan atau dijual pada periode mendatang.

Prawirosentono didalam bukunya (2005:83)

menyatakan bahwa berdasarkan jenis operasi

perusahaan,definisi persediaan dapat diklasifikasikan menjadi

dua yaitu:

Pada perusahaan manufaktur yang memeperoses input

menjadi output bahwa persediaan yakni simpanan bahan baku

dan barang setengah jadi (work in proses) untuk diproses

menjadi baranng jadi (finished goods) yang mempunyai nilai

tambah lebih besar secara ekonomis, untuk selanjutnya dijual

kepada pihak ketiga (konsumen).

Pada perusahaan dagang, persediaan adalah

simpanan sejumlah barang jadi yang siap untuk dijual kepada

pihak ketiga (konsumen).

c. Pengelolaan Persediaan yang Optimal

Pengelolaan persediaan yang optimal diukur dari

Economic Order Quantity (EOQ). Taylor III (2005:369),

mengemukakan bahwa economic order quantity merupakan

kuantitas pesanan optimal yang akan meminimumkan total biaya

persediaan.
12

Menurut Fahmi (2010:247), Economic Order Quantity

(EOQ) merupakan model matematik yang menentukan jumlah

barang yang harus dipesan untuk memenuhi permintaan yang

diproyeksikan, dengan biaya persediaan yang diminimalkan‖.

Menurut Taylor III (2005:369), asumsi model EOQ mencakup:

1) Permintaan diketahui pasti dan relatif konstan sepanjang

waktu.

2) Kekurangan tidak diperkenankan

3) Waktu tunggu (lead time) sampai pesanan diterima konstan.

4) Kuantitas yang dipesan diterima sekaligus.

Penggunaan EOQ untuk mengetahui berapa jumlah

persediaan yang harus dipesan setiap pemesanan dilakukan

untuk dapat meminimumkan biaya.

1) Kuantitas pemesanan ekonomis

Menurut Carter dan Usry (2006:291), EOQ dihitung

dengan rumus:

EOQ = CU X CC

2 X RU X CO

Dimana: EOQ = Economic order quantity, RU =

Jumlah yang diperlukan per tahun, CO = Biaya per pesanan

(carrying cost), CC = Persentase biaya penyimpanan dan CU

= Biaya per unit


13

2) Menentukan titik pemesanan ulang dan persediaan

pengaman EOQ membahas masalah kuantitas dalam

perencanaan persediaan, tetapi kapan akan memesan juga

sama pentingnya. Pertanyaan ini dikendalikan oleh tiga

faktor:

a) waktu yang diperlukan untuk pengantaran,

b) tingkat penggunaan persediaan, dan

c) persediaan pengaman.

Tidak seperti EOQ, titik pemesanan tidak memiliki

rumus yang dapat diterapkan dan diterima secara umum.

Menentukan titik pemesanan relatif lebih sederhana apabila

prediksi yang tepat tersedia atas tingkat penggunaan dan

waktu tunggu (lead time), yaitu interval waktu antara waktu

pemesanan dilakukan dan saat barang tersedia di gudang

untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Titik pemesanan ulang (Re-Order Point) dihitung

dengan rumus sebagai berikut: ROP = d x L + SS Dimana:

ROP = Titik pemesanan ulang (reorder point), d = Tingkat

kebutuhan per unit waktu, SS = Persediaan pengaman dan L

= Waktu tenggang (lead time)

B. Penelitian Terdahulu

Sebelum penelitian ini dilakukan, terdapat beberapa penelitian

sebelumnya yang telah membahas sebagian atau seluruh variabel yang


14

digunakan pada penelitian ini. Oleh karena itu, beberapa hal penting

dari penelitian sebelumnya dapat dijadikan dasar untuk penelitian ini.

Berikut beberapa penelitian terdahulu yang menyangkut dengan

penelitian ini.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

NAMA JUDUL
NO HASIL PENELITIAN
PENELITI PENELITIAN

1 Aulia Desy Peranan Sistem UD Nanita telah memiliki

Windiati ,Nur Informasi sistem informasi persediaan

Fadjrih Asyik Akuntansi Dalam dan pengendalian intern

(2014) Pengendalian yang mendukung kegiatan

Persediaan Bahan perusahaan, namun sistem

Baku Pada Ud informasi akuntansi

Nanita persediaan dan

pengendalian intern

perusahaan masih perlu

diperbaiki dan dilakukan

pengawasan.

2 Nonis Sistem Informasi Berdasarkan penelitian

Riskiwati Dini Akuntansi yang telah dilakukan sistem

Widyawati Persediaan Obat- informasi akuntansi

(2015) Obatan persediaan obat berbasis

Terkomputerisasi komputer yang telah


15

Yang Efisien Dan diterapkan oleh Rumah

Efektif Pada Sakit Umum Haji Surabaya

Perusahaan belum berperan secara baik

dalam menunjang

efektivitas dan efisiensi

pengelolaan persediaan

obat.

3 Friska Analisis Sistem Hasil penelitian

Baramuli, Informasi menunjukkan, sistem

Sifrid S. Akuntansi administrasi dealer telah di

Pangemanan Persediaan Pada ubah dari sistem manual

(2016) Yamaha Bima menjadi terkomputerisasi

Motor Toli-Toli yang menghasilkan output

yang berguna bagi setiap

pengguna informasi

tersebut.

4 Peranan Sistem Hasil penelitian


Aulia Desy
Informasi menunjukkan bahwa UD
Windiati (2017)
Akuntansi Dalam Nanita telah memiliki sistem

Pengendalian informasi persediaan dan

Persediaan Bahan pengendalian intern yang

Baku Pada mendukung kegiatan

Ud Nanita perusahaan, namun sistem


16

informasi akuntansi

persediaan dan

pengendalian intern

perusahaan masih perlu

diperbaiki dan dilakukan

pengawasan.

C. Kerangka Pikir

Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu,

maka dapat disusun sebuah kerangka pikir teoritis seperti yang tersaji

dalam gambar sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN

LIFO FIFO

PENGELOLAAN PERSEDIAAN
YANG OPTIMAL

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa peranan

sistem informasi akuntansi persediaan merupakan alat bantu yang

memiliki dua metode yaitu lifo dan fifo tetapi yang digunakan pada
17

PT.Cocacola Amatil Indonesia Distribusi Makassar dalah metode fifo

yang dimana sebagai tolak ukur untuk pengelolaan persediaan yang

optimal.

D. Hipotesis

Berdasarkan dari uraian diatas yang dikemukakan maka

diajukan hipotesis sebagai berikut :

H1 : peranan sistem informasi akuntansi persediaan berpengaruh

positif terhadap pengelolaan persediaan pada PT. Cocacola

Amatil Indonesia Distribusi Makassar.

H2 : peranan sistem informasi akuntansi persediaan tidak

berpengaruh positif terhadap pengelolaan persediaan pada PT.

Cocacola Amatil Indonesia Distribusi Makassar.

.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Adapun tempat Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Perintis

Kemerdekaan KM 17 kota Makassar. pada PT. Cocacola Amatil

Indonesia Distribusi Makassar.Waktu penelitian dilaksanakan pada

bulan April sampai Juli 2018.

B. Desain Penelitian

Gambar 3.1 Desain Peelitian

Rumusan Masalah Masalah

Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Penerapan Sistem
Informasi Akuntansi
Persediaan Dalam
Pengelolaan Persediaan
Hasil Penelitian Kesimpulan
dan Saran

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.

Penelitian ini beranjak dari sebuah masalah di PT. Cocacola Amatil

Indonesia Distribusi Makassar. Dari masalah tersebut dirumuskan

masalah penelitian dan menentukan tujuan penelitian serta manfaat

dari penelitian. Dengan adanya tujuan penelitian, maka peneliti akan

menganalisis data mengenai Penerapan akuntansi


19

pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian biaya dan penilaian

kinerja.

Dari hasil analisis data.Maka akan menghasilkan jawaban dari

hasil penelitian. Dari hasil penelitian akan memberikan kesimpulan dan

saran yang diharapkan akan menjadi manfaat menjawab masalah

penelitian.

C. Populasi Dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pimpinan dan

karyawan pada PT. Cocacola Amatil Indonesia Distribusi Makassar.

Dan sampel penelitian adalah yang memeiliki kreteria sebagai

responden sebagai berikut:

1) Merupakan manajer gudang.

2) Karyawan yang bekerja digudang.

D. Definisi Operasional Variabel

1. sistem informasi akuntansi persediaan merupakan informasi yang

mengenai persediaan mulai dari pengakuan sampai proses

penerimaannya sehingga dapat memperhitungkan tingkat

pengendalian yang diperlukan.

2. pengelolaan persediaan yang optimal adalah pencapain kerja untuk

menjaga barang tetap stabil sesuai rencana.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada

penelitian ini adalah :


20

1. Observasi adalah dengan mengadakan pengamatan atau

peninjauan secara langsung pada obyek penelitian. Proses ini

berlangsung dengan pengamatan yang meliputi melihat, merekam,

menghitung, mengukur, dan mencatat kejadian.

2. Wawancara adalah yaitu mengadakan wawancara secara langsung

atau tanya jawab kepada kepala PT. Cocacola Amatil Indonesia

Distribusi Makassar serta sejumlah karyawan yang ada kaitannya

dengan penelitian ini.

3.Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan mengumpulkan dokumen-dokumen atau arsip-arsip PT.

Cocacola Amatil Indonesia Distribusi Makassar.

F. Jenis Dan Sumber Data

Adapun jenis dan sumber data penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Jenis data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan peneliti

langsung dari sumber utamanya.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah

lebih lanjut, sehingga lebih informatif jika digunakan.


21

2. Sumber data

a. Person

Adapun sumber data dalam penelitian adalah data

tersebut diperoleh oleh manajer maupun staff bagian gudang

pada PT.Cocacola Amatil Indonesia Distributor Makassar

yang sesuai kreteria tertentu.

b. Paper

Adapun tambahan penulisan dalam penelitian ini

seperti catatan atau surat yang dapat menjadi data

pendukung penelitian, berupa laporan tertulis atau biasa

disebut dokumen atau catatan yang menyangkut informasi

pengelolaan persediaan.

c. Place

Tempat penelitian adalah PT.Cocacola Amatil

Indonesia Distributor Makassar secara lisan ataupun tulisan.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode analisis deskriptif kualitatif yang digunakan untuk

penelaahan secara sistematis dalam penerapan sistem informasi

persediaan dalam pengelolaan persediaan yang optimal pada

PT.Cocacola Amatil Indonesia Distributor Makassar.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamaruddin, 2007. Akuntansi Manajemen: Dasar-dasar Konsep

Biaya dan Pengambilan Keputusan, Edisi Revisi, Jakarta: Penerbit

PT .RajaGrafindo Persada.

Baridwan, Zaki, 2010. Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan,

Cetakan Pertama, Yogyakarta: Penerbit BPFE-UGM.

Carter, William K dan Usry, Milton F., 2006. Akuntansi Biaya, Buku Satu,

Alih Bahasa: Krista, Edisi Ketigabelas, Jakarta: Penerbit Salemba

Empat.

Fahmi, Irham. 2013. Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Pertama,

Bandung: Penerbit Alfabeta.

Herjanto, Eddy, 2006. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Kedua,

Cetakan Keempat, Jakarta: Penerbit Grasindo.

Ikatan Akuntansi Indonesia.2015.Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan

Kusuma,Hendra. 2009. Manajemen Produksi: Perencanaan Dan

Pengendalian Produksi,Edisi 4. Andi:Yogyakarta.

Keiso, weygandt , 1995. Persediaan. Buku intermadiate accounting,edisi

kedelapan. Newyork : Penerbit john wiley dan sons buku.

Kosasih,Engkos .2006. KBBI Cerdas Berbahasa Indonesia,Jakarta.

Penerbit: Erlanngga.
23

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Cetakan Keempat, Jakarta: Penerbit

Salemba Empat.

Prawirosentono.2005. riset operasi dan ekonofisika. PT.Bumi

Aksara:Jakarta.

Rangkuti,F.2004. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis.

Erlangga:Jakarta.

Romney dan Steinbart.2009. Accounting Information System, Buku Satu,

Edisi Kesembilan, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Sawir, Agnes, 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan

Keuangan Perusahaan, Cetakan Ketiga, Jakarta: Penerbit PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Taylor III, Bernard, 2005. Introduction to Management Science: Sains

Manajemen, Alih Bahasa: Vita Silvira, Chaerul D. Djakman, dan

Yanivi S. Baktiar, Buku Satu, Edisi Kedelapan, Jakarta: Penerbit Salemba

Empat.

Weygendt.et. 2005. Metode penelitian persediaan. Buku akuntansi

biaya,edisi keempat, Jakarta :Penerbit Selemba Empat.


25

Você também pode gostar