Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
)
TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT JANTAN (Mus
musculus L.) YANG DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK
JUDUL HALAMAN
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
PROPOSAL SKRIPSI
LEMBAR PERSETUJUAN
Yang diajukan Oleh :
Pembimbing Utama
Dr.__________________
NIK.
PROPOSAL SKRIPSI
J 50014 0108
Penguji
Nip/Nik :
Pembimbing Utama
Nip/Nik :
Pembimbing Pendamping
Nip/Nik :
LEMBAR PENGESAHAN
Dekan FK UMS
ii
DAFTAR ISI
Contents
JUDUL HALAMAN ....................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................ i
BAB I ............................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................... 3
D. Manfaat ............................................................................................. 3
BAB II ............................................................................................................ 4
1. Teh ..................................................................................................... 4
a. Definisi ............................................................................................ 4
b. Taksonomi ...................................................................................... 4
3. Infertilitas .......................................................................................... 8
a. Definisi ............................................................................................ 8
b. Klasifikasi ........................................................................................ 8
iii
4. Spermatozoa ..................................................................................... 9
a. Definisi ............................................................................................ 9
c. Spermatogenesis ............................................................................ 11
5. Rokok............................................................................................... 16
a. Definisi .......................................................................................... 16
b. Kandungan ..................................................................................... 16
D. Hipotesis .......................................................................................... 23
F. Kriteria Restriksi............................................................................ 27
iv
G. Variabel Penelitian ......................................................................... 27
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
Saat merokok terjadi peningkatan ROS (Reactiv Oxygen Species), yaitu agen
pengoksidasi yang sangat reaktif milik kelas radikal bebas yang dihasilkan oleh
asap rokok. ROS menyebabkan kerusakan pada DNA spermatozoa dan
menyebabkan peningkatan apoptosis spermatozoa sehingga akan terjadi
penurunan spermatozoa (Sitohang, et al., 2015)
Timbulnya radikal bebas dalam tubuh diimbangi dengan adanya mekanisme
pertahanan endogen dan pemberian antioksidan. Antioksidan merupakan suatu zat
yang mampu menghambat atau mencegah kerusakan sel akibat reaksi oksidasi.
Sifat ini akan melindungi sel spermatozoa dari kerusakan akibat serangan radikal
bebas. Antioksidan dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu antioksidan endogen
yang di produksi oleh tubuh sendiri dan antioksidan eksogen yang merupakan
antioksidan asupan dari luar tubuh (Khaira, 2010).
Berbeda dengan penelitian sebelumnya, yaitu “Pengaruh Vitamin E Terhadap
Jumlah Spermatozoa Mencit Jantan (Mus Musculus L) Yang Dipaparkan Asap
Rokok” (Sari, 2015) pada penelitian ini mencit diberi perlakuan berupa pemberian
ekstrak daun teh hijau yang berfungsi sebagai antioksidan dan diharapkan dapat
mencegah penurunan jumlah spermatozoa akibat radikal bebas yang berlebihan
tersebut. Flavonoid pada tumbuhan merupakan metabolit sekunder yang
dimanfaatkan untuk kesehatan dan bahan pengkhelat yang mendukung fungsinya
sebagai antioksidan (South (2013). Berdasarkan penelitian sebelumnya,
Kandungan flavonoid teh hijau (2,278±0,057) lebih tinggi dibandingkan teh hitam
(2,077±0,044) (Br, et al., 2015)
B. Rumusan Masalah
Apakah pengaruh ekstrak daun teh hijau (camellia sinesis l.) terhadap
jumlah spermatozoa mencit jantan (mus musculus l.) yang diberi paparan
asap rokok
2
3
C. Tujuan
Mengetahui pengaruh ekstrak daun teh hijau (camellia sinesis l.) terhadap
spermatozoa mencit jantan (mus musculus l.) yang diberi paparan asap rokok
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai pengaruh ekstrak
daun teh hijau terhadap jumlah spermatozoa yang sebelumnya diberi
paparan asap rokok
2. Manfaat aplikatif
a. Untuk masyarakat
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu obat yang
ekonomis
b. Untuk institusi
Dapat memberikan informasi pada institusi tentang ekstrak daun
teh hijau
c. Untuk peneliti lain
Dapat digunakan sebagai acuan dan informasi penelitian
selanjutnya.
3
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Teh
a. Definisi
Camellia adalah genus besar keluarga Tehaceae dengan banyak
spesies dengan nilai ekonomi dan ilmiah yang signifikan. Beberapa
spesies Camellia digunakan untuk menghasilkan teh hijau, minuman
yang populer. Diperkirakan lebih dari 3,6 juta ton daun teh diproduksi
setiap tahun di 40 negara (Lu, et al., 2012)
Berdasarkan cara pengolahannya dikenal beragam teh, di antaranya
ialah teh hitam dan teh hijau, teh oolong, dan teh putih (Towaha, 2013)
b. Taksonomi
Species : Camellia sinensis
Genus : C. L- camellia
Family : Tehaceae- Tea family
Ordo : Tehales
Subclass : Dilleniidae
Class : Magnoliopsida- Dicotyledons
Division : Magnoliophyta- Flowering plants
Superdivision : Spermatophyta- Seed plants (Mahmood, et al.,
2010)
4
5
c. komposisi kimia
1) Fenol, golongan fenol yang terdapat dalam teh adalah:
a) Katekin
Senyawa katekin merupakan senyawa yang paling penting
yaitu sebagai antioksidan berkat gusus fenol yang dimilikinya.
Selain itu katekin juga berfungsi sebagai penentu warna, rasa
dan aroma dari teh yang diseduh (Towaha, 2013). Katekin
mudah mengalami kerusakan yang disebabkan oleh pemaparan
oksigen, panas, dan cahaya yang kemudian akan mengalami
epimerisasi menjadi gallocatechin gallate (GCG), catechin
gallate (CG), gallocatechin (GC), dan catechin (C) dan
epigallocatechin galat (EGCG) (Towaha, 2013). Kandungan
epigallocatechin galat (EGCG) merupakan katekin paling
dominan dalam teh hijau yang dapat mencapai hingga 50% dari
berat katekin dan penyumbang tertinggi sebagai fungsi
antioksidan (Yashin, et al., 2011).
b) Flavanol
Berbeda dengan katekin, flavonol tidak dipengaruhi oleh enzim
polifenol oksidase. Flavanol memiliki aktivitas yang dapat
menguatkan dinding pembuluh darah kapiler dan pengumpulan
vitamin C.
5
6
6
7
g) Resin
Resin merupakan senyawa polimer rantai karbon, daun teh
mengandung resin berkisar 3% dari berat kering daun teh.
h) Vitamin-vitamin
Didalam daun teh terkandung beberapa jenis vitamin antara
lain: A, B1, B2, B3, B5, C, E dan K. Umumnya vitamin
didalam kandungan teh sangat peka terhadap proses oksidasi
dan suhu yang tinggi, sehingga kandungan vitamin tersebut
pada daun teh (tanpa oksidasi) lebih tinggi dibandingkan teh
hitam.
i) Mineral
Kandungan mineral didalam daun teh berkisar 4-5% dari berat
kering daun. Jenis mineral yang terkandung meliputi K, Na,
Mg, Ca, F, Zn, Mn, Cu dan Se
3) Senyawa aromatis
4) Enzim (Towaha, 2013)
2. Teh hijau
Teh hijau adalah Teh yang dipetik dan mengalami proses pemanasan
(steaming) untuk mencegah terjadinya oksidasienzimatis dari enzim
polifenol oksidase sehingga teh hijau memiliki kandungan katekin lebih
tinggi dibandingkan jenis teh lainnya (Lu, et al., 2012)
7
8
logam transisi kelat , dan modulasi oksidan atau antioksidan enzim untuk
gen. (wan, 2008)
3. Infertilitas
a. Definisi
Infertilitas adalah ketidakmampuan untuk hamil, ketidakmampuan
mempertahankan kehamilan, ketidakmampuan untuk membawa
kehamilan kepada kelahiran hidup (WHO, 2012)
b. Klasifikasi
Infertilitas dibagi menjadi primer dan sekunder.
Infertilitas primer, yaitu ketika keadaan istri belum pernah hamil sama
sekali setelah berhubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi
selama 12 bulan. Sedangkan infertilitas sekunder terjadi pada istri
yaitu ketidakmampuan seseorang memiliki anak atau
mempertahankan kehamilannya (Easly & Simerly, 2013) (HIFERI &
PERFITRI, 2013)
c. Factor risiko
Diperkirakan sekitar 50-80 juta pasutri (1 dari 7 pasangan) memiliki
masalah infertilitas, dan setiap tahun muncul sekitar 2 juta pasangan
infertile (WHO,2012). Sekitar 40% dari kasus tersebut disebabkan
oleh kelainan pada pria. Sebagian disebabkan oleh spermatogenesis
abnormal yang meliputi jumlah, motilitas dan morfologi (Saraswati,
Februari 2015 )
8
9
1) Usia
Usia juga mempengaruhi terutama pada tingkat kesuburan wanita
yang berhubungan dengan masa reproduksi. Pada pria kesuburan
juga akan menurun berdasarkan kualitas sperma yang dihasilkan.
(Saraswati, Februari 2015 )
2) Gaya hidup
a) Konsumsi alcohol
b) Penggunaan marijuana berkepanjangan
c) Merokok – secara signifikan menurunkan jumlah sperma dan
motilitas sperma
d) Konsumsi kafein
e) Berat badan berlebihan – menghasilkan hormon adrenalin
berlebihan menyebabkan defisiensi testosteron yang berujung
pada in-fertilitas
f) Pakaian dalam ketat - meningkatkan suhu skrotum
g) Obat-obatan,. (HIFERI & PERFITRI, 2013) (Sugih, 2012)
3) Stress
4) Masalah reproduksi
Masalah di sistem reproduksi mengakibatkan infertilitas sekunder
seperti Infeksi vagina, disfungsi seksual, kelainan serviks,
sumbatan di tuba falopi, spermatogenesis abnormal, masalah
ejakulasi dll. (Saraswati, Februari 2015 ) (Mascarenhas, et al.,
2012)
4. Spermatozoa
a. Definisi
Spermatozoa merupakan sel yang tidak lagi mengalami
pembelahan atau pertumbuhan, berasal dari gonosit yang menjadi
spermatogonium, spermatosit primer dan sekunder dan selanjutnya
9
10
b. Anatomi organ
Testis terdiri dari 900 lilitan tubulus seminiferous, yang
mempunyai panjang rata-rata lebih dari setengah meter, dan
merupakan tempat pembentukan sperma. Sperma kemudian dialirkan
ke epididymis, berupa lilitan lainnya yang bermuara ke dalam vas
deferens, yang membesar menjadi ampula vas deferens tepat sebelum
vas deferens memasuki korpus prostat.
10
11
c. Spermatogenesis
Proses spermatogenesis dari stem cell menjadi matur
membutuhkan waktu sekitar 90 hari, oleh karena itu pada bulan
selanjutnya dapat mempengaruhi kualitas semen. Optimal pada suhu
sedikit dibawah temperature darah,yang berlokasi di testis diluar
rongga panggul (William, 2008)
11
12
12
13
d. Analisis sperma
Beberapa syarat yang harus diperhatikan untuk menjamin hasil
analisis sperma yang baik
13
14
14
15
Keterangan :
Terminologi Definisi
Normozoospermia Ejakulasi norma sesuai dengan nilai rujukan WHO
15
16
5. Rokok
a. Definisi
Rokok adalah bahan adiktif yang berisi tembakau yang dibakar
kemudian dihirup asapnya, termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu
atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum,
nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandug
nikotin, tar, dengan atau tanpa bahan tambahan. Rokok biasanya
berbentuk silinder yang digulung oleh kertas berukuran panjang 70
hingga 120mm dengan diameter sekitar 10mm yang berisi daun
tembakau yang telah di cacah (Anon., 2012)
b. Kandungan
1) Nikotin
Nikotin adalah senyawa kimia yang secara alami terdapat
dalam asap rokok dan dalam tembakau yang tidak dibakar.
Nikotin merupakan racun yang diserap ke dalam sistem pembuluh
darah melalui paru-paru dan disirkulasikan ke otak, dalam waktu
yang sangat cepat serta dapat menyebabkan penurunan kadar
hormon testosteron. Nikotin memproduksi rasa senang, tenang
dan rileks yang membuat penggunanya ketagihan (Amarudin,
2012) (Batubara, et al., 2013)
Nikotin paling mudah diabsorpsi pada lingkungan basa
terutama melalui membran mukosa oral dan nasal karena epitel
daerah tersebut tipis dan kaya suplai darah serta mudah diserap
melalui kulit.
2) Tar
16
17
3) Karbonmonoksida
4) Acetol
5) Hydrogen Sulfide
6) Ammonia
17
18
7) Formic acid
8) Hydrogen cyanide
9) Formaldehyde
10) Phenol
11) Pyridine
12) Methyl Chloride
13) Methanol
18
19
19
20
B. Kerangka Teori
Rokok merupakan salah satu faktor resiko yang menyebabkan infertilitas pada
pria. Saat merokok terjadi peningkatan ROS (Reactiv Oxygen Species), yaitu agen
pengoksidasi yang sangat reaktif milik kelas radikal bebas yang dihasilkan oleh
20
21
21
22
Kandungan:
Nikotin , Tar,
Ekstrak daun Karbonmonoksida, Acetol,
teh hijau Hydrogen Sulfide, Pyridine,
Rokok
Methyl Chloride, Methanol,
Ammonia, Formic acid,
flavonoid Hydrogen cyanide,
Formaldehyde, Phenol
Asap rokok
Radikal bebas
antioksidan
ROS
Stress oksidatif
motilitas
↓ kualitas
spermatozoa viabilitas
morfologi
↓ penurunan
jumlah
Gaya hidup
infertilitas
stress
Penyakit lain
usia
22
23
Keterangan gambar :
C. Hipotesis
Pemberian Ekstrak Daun Teh Hijau Dapat Mempengaruhi Jumlah
Spermatozoa Mencit Jantan (Mus Musculus L.) Yang Diberi Paparan Asap
Rokok.
23
24
24
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental laboratorium
dimana peneliti memberikan perlakuan terhadap sampel yang telah ditentukan
yaitu berupa hewan coba dilakukan di laboratorium dengan metode posttest
only controlled grup design (Taufiqqurohman, 2008).
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian berupa 30 ekor mencit (Mus musculus) jantan galur
swiss webster berusia 2-3 bulan, berat badan ±20 gram, dan tampak sehat,
sedangkan kriteria eksklusinya adalah mencit yang terdapat kelainan anatomi
(seperti kecacatan pada kaki, telinga atau ekor), gerak tidak aktif, dan terdapat
luka.
D. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah purposive sampling,
dimana pemilihan subjek sampel dipilih sengaja berdasarkan keinginan
peneliti. Sampel berasal dari 30 ekor mencit yang telah dikelompokan
menjadi kelompok satu, dua, tiga, empat, dan lima.
25
26
E. Besar Sampel
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 5
kelompok. Sampel diambil dari populasi tersebut dan besarnya ditentukan
bedasarkan rumus Federer sebagai berikut:
Rumus federer :
(n-1) x (t-1) ≥ 15
: t = Jumlah Kelompok
(n-1) x (5-1) ≥ 15
(n-1) x 5≥ 15
4n – 4≥ 15
n ≥ 15 + 4 / 4
n ≥ 4,75
n ≥5
26
27
F. Kriteria Restriksi
1. Kriteria Inklusi
a. Mencit jantan (Mus musculus).
b. Sehat dan mempunyai aktifitas normal.
c. Berumur 2-3 bulan.
d. Berat badan ±20 gram.
2. Kriteria Eksklusi
a. Mencit jantan (Mus musculus) stres saat penelitian.
b. Mencit jantan (Mus musculus) sakit saat penelitian.
c. Mencit jantan (Mus musculus) terdapat kelainan anatomi (seperti
kecacatan pada kaki telinga atau ekor) saat penelitian.
d. Mencit jantan (Mus musculus) mati saat penelitian.
G. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Pemberian ekstrak daun teh hijau dengan berbagai dosis perlakuan.
Skala Variabel : Rasio
2. Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah jumlah spermatozoa yang
sebelumnya sudah diberi paparan asap rokok.
Skala Variabel : Rasio
3. Variabel Luar
a. Variabel terkendali
Variasi genetik, jenis kelamin, umur, suhu udara, berat badan, dan
jenis makanan mencit semua disamakan.
b. Variabel tidak terkendali
Kondisi psikologis hewan uji/stress, reaksi hipersensitivitas, imunitas
hewan percobaan, abnormalitas spermatogenesis.
27
28
Dosis I : ekstrak daun the hijau 1,25% di berikan pada mencit KP1.
Dosis II : ekstrak daun the hijau 2,5% di berikan pada mencit KP2.
Dosis III : ekstrak daun the hijau 5% di berikan pada mencit KP3.
Skala pengukuran adalah Skala Rasio.
28
29
29
30
I. Instrumen Penelitian
1. Alat
Alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Kandang mencit 5 buah yang sudah dimodifikasi, masing-masing
untuk 6 ekor mencit.
b. Timbangan
c. Spidol, untuk pemberian tanda
d. Handscoon
e. Masker
f. Pengaduk
g. Kertas saring
h. Vakum evaporator
i. Pisau steril
j. Mikroskop
k. Bilik hitung neubauer
l. Pipet
m. Cawan petri
n. Wadah pembiusan
2. Bahan
Bahan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
a. Makanan dan minum hewan percobaan
b. Aquades
c. Daun the hijau (Camellia sisnensis)
d. Rokok
e. Etanol
f. Etil klorida
J. Cara Kerja
1. Persiapan hewan percobaan
30
31
31
32
32
33
K. Pemberian Perlakuan
Rancangan eksperimental posttest with control group design
randomisasi
Perlakuan dilakukan
selama 47 hari
Hari ke 48 mencit
dikorbankan
Analisis Data
33
34
L. Pengukuran Hasil
Data yang diperoleh kemudian diolah dengan progam komputer Statistical
Product and Service Solution (SPSS) 17.0 for Windows lalu diuji normalitas
datanya dengan uji Shapiro-Wilk. Jika data berdistribusi normal maka
dilakukan uji Anova dan bila ada perbedaan rata- rata yang bermakna
dilanjutkan Post hoc test menggunakan analisis LSD dan Homogenous Subset
dengan α = 0,05. Akan tetapi, apabila distribusi data tidak normal dapat
dilakukan uji Kruskall Wallis sebagai alternatif uji Anova yang setara. Uji
ANOVA adalah uji untuk membandingkan perbedaan rerata lebih dari 2
kelompok. Adanya perbedaan yang bermakna antar kelompok menunjukkan
bahwa analisis data perlu dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney (Post Hoc
Test). Uji Mann-Whitney (Post Hoc Test) untuk mengetahui letak perbedaan
terkecil antara kelima kelompok. Derajat kemaknaan yang digunakan adalah α
= 0,05.
M. Jadwal Kegiatan
Tabel 3. Jadwal Kegiatan
Tahun 2016
Kegiatan Bulan
8 9 10 11 12
Penyusunan
Proposal
Ujian Proposal
Revisi Proposal
Penelitian
Analisis Data
34
35
Penyusunan
Skripsi
Ujian Skripsi
Revisi Skripsi
35
36
References
Agarwal, A., Roychoudhury, S., Virk, G. & Cho, C.-L., 2017. Potential role of green tea
catechins in the management of oxidative stress-associated infertility. Elsevier, Volume
34, pp. 487-498.
Ahmad, s., 2014. Evaluasi Kromatin Sperma Sebagai Indikator Kualitas Sperma. JMJ, 2(1).
Amarudin, 2012. pengaruh merokok terhadap kualitas sperma pada pria dengan
masalah infertilitas studi kasus kontrol di jakarta tahun 2011. FKM UI.
Apriora, V. A. A. &. K. O., 2015. gambaran morfologi pada perokok sedang di lingkungan
pe grup yang datang ke bagian biologi fakultas kedokteran universitas andalas. jurnal
kesehatan andalas, p. 4(2):425–429..
Batubara, I. V. D., wantouw, b. & tendean, l., 2013. Pengaruh Paparan Asap Rokok
Kretek Terhadap Kualitas Spermatozoa Mencit Jantan (Mus Musculus). Jurnal e-
Biomedik (eBM), pp. 330-337.
Br, R. S., jose, c. & fia, g., 2015. Total Fenolik, Flavonoid, Dan Aktivitas Antioksidan
Produk Teh Hijau Dan Teh Hitam Tanaman Bangun-Bangun (Coleus Amboinicus) Dengan
Perlakuan Ett Rempah Rempah. JOM FMIPA, 2(1).
Easly, C. D. & Simerly, C. S. G., 2013. Stem cell therapeutic possibilities: future
therapeutic optionsfor male-factor and female-factor infertility. Elsevier Ltd, pp. 75:80-
27.
Gayatri, a., susanto, a. d. & setiawati, a., 2012. Nicotine Replacement Therapy. CDK-189,
39(1).
Hall, J. E., 2011. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology Twelfth Edition. s.l.:s.n.
Haris, a., ikhsan, m. & rogayah, r., 2012. Asap Rokok sebagai Bahan pencemar dalam
Ruangan. CDK-189, 39(1).
Inayatillah, I. R., Syahrudin, E. & susanto, a. d., 2014. Kadar Karbon Monoksida Udara
Ekspirasi pada Perokok dan. J Respir Indo, 34(4).
Khaira, K. 2., 2010. Menangkal radikal bebas dengan antioksidan. Jurnal saintek, II(2), pp.
183-184..
37
Lu, H., Jiang, W., Ghiassi, M. & Mantri, N., 2012. Classification of Camellia (Theaceae)
Species Using Leaf Architecture Variations and Pattern Recognition Techniques. PLoS
ONE, 7(1).
Mahmood, T., Akhtar, N. & Khan, B. A., 2010. The morphology, characteristics, and
medicinal properties of Camellia sinensis’ tea. Journal of Medicinal Plants Research ,
4(19), pp. 2028-2033.
Paulsen, F. & Waschke, J., 2013. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. s.l.:s.n.
Philip, g. h., nagalinga, D. & pullanna, k., 2015. EFFECTS OF CIGARETTE SMOKING ON
SEMEN PARAMETERS OF MEN. International Journal of Pharmaceutical Sciences and
Research, 6(10), pp. 4310-4315.
putri, a. p., 2015. │Efek Vitamin C Terhadap Kualitas Spermatozoa Yang Diberi Paparan
Asap Rokok. J MAJORITY, p. Volume 4 Nomor 1.
Roychoudhury, S., Agarwal, A., Virk, G. & Cho, C.-L., 2017. Potential role of greentea
catechins in the management of oxidative stress-associated infertility. ELSEVIER, pp.
487-498.
Sari, p. d., 2015. Pengaruh Vitamin E Terhadap Jumlah Spermatozoa Mencit Jantan (Mus
Musculus L) Yang Dipaparkan Asap Rokok. Fakultas Kedokteran universitas lampung.
Sarwono, 2011. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. s.l.:P.T. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Sitohang, A. G., Wantouw , B. & Queljoe , E. d., 2015. Perbedaan Antara Efek Pemberian
Vitamin C Dan Vitamin E Terhadap Kualitas Spermatozoa Tikus Wistar (Rattus
Norvegicus) Jantan Setelah Diberi Paparan Asap Rokok. Jurnal e-Biomedik (eBm), 3(1).
Sugih, F., 2012. Infertilitas Pria Akibat Kerja. CDK-195 vol. 39 no. 7.
Tariq, A. L., Nirjantha , D. & Reyaz, A. L., 2013. Antimicrobial Activity Of Camellia Sinensis
Leaves Against Gram Positive And Gram Negative Bacteria. World Research Journal of
Pharmaceutical Research, 1(1), pp. 1-4.
38
Towaha, J., 2013. Kandunan Senyawa Kimia Pada Daun Teh (Camellia sinensis). Warta
Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Industri, Vol.19 No.3.
WHO, 2010. WHO laboratory manual for the Examination and processing of human
semen. s.l.:s.n.
Yashin, A., Yashin , Y. & Nemzer, B., 2011. Determination of Antioxidant Activity in Tea
Extracts, and Their Total Antioxidant Content. American Journal of Biomedical Sciences,
3(4), pp. 322-335.
39