Você está na página 1de 9

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN


UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan

PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP


PENINGKATAN PENGETAHUAN PENYAKIT SCABIES PADA SANTRI
PONDOK PESANTREN AL-FALAH DI LIMBOTO BARAT KABUPATEN
GORONTALO
Gehart1,Dr. Hj. Lintje Boekoesoe M.Kes 2, Ns. Rhein Djunaid S.kep., M.Kes 3
1.Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan UNG
2.Dekan Fakultas Olahraga dan Kesehatan UNG
3.Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan UNG

ABSTRAK
Gehart. 2017. Pengaruh Pemberian Penyuluhan Penyakit Scabies Terhadap
Peningkatan Penyakit Scabies Pada Santri Pondok Pesantren Al-Falah di Limboto
Barat Kabupaten Gorontalo. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas
Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo.Pembimbing I DR. Hj. Lintje
Boekoesoe, M.Kes. Pembimbing II Ns. Rhein R Djuanid, S.Kep,. M.Kes

Penyuluhan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan santri


terhadap masalah Scabies yang banyak terjadi dipesantren. Tujuannya untuk
Mengetahui Pengaruh Pemberian Penyuluhan Kesehatan Terhadap Peningkatan
Pengetahuan Penyakit Scabies Pada Santri Pondok Pesantren Al-Falah Di Limboto
Barat Kabupaten Gorontalo
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Pra Eksperimen dengan
pendekatan One Group Pre-test Post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah santri
yang berada dipondok pesantren Al-Falah Limboto Barat Kabupaten Gorontalo.
Jumlah sampel dalam ini adalah 60 santri dengan tekhnik pengambilan sampel adalah
Simpel Random Sampling. Data dianaliis menggunakan Uji Wilcoxon dengan tingkat
signifikan P<0.05.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Pengetahuan santri sebelum diberikan


penyuluhan adalah kurang 10.73% dan sesudah diberikan penyuluhan adalah 12.83%.
Ada Pengaruh Pemberian Penyuluhan Penyakit Scabies Terhadap Peningkatan
Penyakit Scabies Pada Santri Pondok Pesantren Al-Falah di Limboto Barat Kabupaten
Gorontalo (p value : 0.000)

Dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian penyuluhan kesehatan terhadap


peningkatan pengetahuan penyakit scabies pada santri pondok pesantren Al-Falah
Limboto barat Kabupaten Gorontalo. Saran bagi responden kiranya memperhatikan
kondisi lingkungan agar tetap bersih dan mandi secara teratur serta jangan
menggunakan sabun batang secara bergantian

Gehart 841413065
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan

Kata kunci : Scabies, Penyuluhan Kesehatan


santri dari 10 orang tersebut tidak
PENDAHULUAN mengetahui penyakit Scabies, 10 santri
Penyakit kulit merupakan suatu tersebut juga memiliki badan yang
penyakit yang menyerang pada kudisan. Pada saat wawancara peneliti
permukaan tubuh yang terjadi pada menanyakan tentang keluhan apa yang
orang-orang dari segala usia, contoh di rasakan semua santri pondok
antara lain : Jerawat, Kadas/Kurap, pesantren Al-Falah. Berdasarkan hasil
Tinae, Kandidiasis, Selulitis, wawancara, 10 santri yang
TineaVersicolar (Panu), Tumor Kulit diwawancarai mengalami keluhan yang
Jinak (Keratoakontoma), Abses kulit, sama yaitu gatal - gatal terutama gatal
Dermatitis Atopik, Dermatitis Kontak, pada malam hari pada saat melihat
Dermatitis Kronis Pada Tangan dan kondisi luka tersebut 10 santri yang di
kaki. Dermatofibroma, Erisielas, periksa mempunyai model luka yang
Eritrasma, Folliculitis, Bisul, sama dan juga keluhan yang sama serta
Karbunkel (borok), Impetigo tanda dan gejala dari luka yang di derita
(Korengan), dan Scabies (Susanto dan santri di pondok pesantren Al-Falah
Ari.2013) merujuk ke penyakit Scabies . Pada
Scabies adalah penyakit menular hasil wanwancara tentang keseharian
disebabkan infestasi dan sensitasi dan kebiasaan santri di pesantren Al-
Sarcoptes scabiei varian hominis dan Falah mereka kurang mendapat
produknya (Harahap, 2008). Scabies informasi tentang penyakit apa yang
menular dengan cepat pada suatu sering terjadi jika kebersihan diri dan
komunitas yang tinggal bersama lingkungan tidak terjaga contohnya
sehingga dalam pengobatannya harus seperti penyakit Scabies yang akan
dilakukan secara serentak dan terjangkit bila alat pribadi seperti
menyeluruh pada semua orang dan sabun, pakaian yang di pakai secara
lingkungan pada komunitas yang bergantian. Hal ini tentunya akan
terserang Scabies, karena apabila mendukung penyakit kulit menyerang
dilakukan pengobatan secara individual dengan mudah seperti penyakit Scabies
maka akan mudah tertular kembali yang banyak terjadi didaerah yang
penyakit Scabies (Djuanda, 2010). banyak penduduknya seperti
pengungsian, penjara, asrama dan
Studi pendahuluan yang di pesantren.
lakukan di Pesantren Al-Falah di
Limboto Barat Kabupaten Gorontalo, METODOLOGI PENELITIAN
dimana setelah peneliti melakukan
wawancara terhadap 10 santri yang ada Lokasi dan Waktu Penelitian
di pesantren Al-Falah di dapatkan 10

Gehart 841413065
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan

Penelitian ini akan dilaksanakan


di Sekolah MTs Pesantren Al-Falah di Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi nilai
Limboto Barat Kabupaten Gorontalo pengetahuan Post test pada santi MTs.
dan waktu penelitian ini berlangsung Al-Falah Kec. Limboto Kab. Gorontalo
pada bulan maret sampai april 2017 N Pengetah Frekue Presenta
Desain Penelitian o uan nsi (N) se (%)
Desain yang digunakan dalam 1. Kurang 3 5.0
penelitian ini adalah rancangan Baik 57 95.5
penelitian Pra Eksperimen dengan Total 60 100
pendekatan One Group Pre-test Post-
test, Sumber: Data Primer 2017
Populasi dan Sampel
Populasi seluruh objek yang Tabel 3.3 Pengaruh pemberian
akan diteliti dan memenuhi karaktistik penyuluhan kesehatan terhadap
yang ditentukan (Riyanto, 2010) peningkatan pengetahuan penyakit
Populasi penelitian ini adalah santri scabies pada sanri pondok pesantren
Mts di Pesantren Al-Falah di Limboto Al-Falah Limboto Barat Kabupaten
Barat Kabupaten Gorontalo dengan Gorontalo
jumlah 241 santri.
Tehnikpengembilan sampel
dalam penelitian ini adalah simple Variabel Sebelu Sesuda
random sampling sampel berjumlah 60 m h P
orang X±SD X±SD Val
Pengelolahan dan Analisa Data ue
Teknik yang digunakan untuk
menganalisa data dalam penelitian ini Pengeta 10.73± 12.83± 0.0
menggunakan uji willcoxon huan 2.16 2.11 00
mengen
Hasil dan Pembahasan ai
penyakit
Hasil Penelitian Scabies
Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi nilai Sumber: Data Primer 2017
pengetahuan Pre test pada santi MTs.
Al-Falah Kec. Limboto Kab. Gorontalo Berdasarkan tabel 4.5 diatas.
N Pengetah Frekue Present Hasil penelitian Mean nilai tingkat
o uan nsi (N) ase (%) pengetahuan santi mengenai penyakit
1. Kurang 20 33.3 scabies sebelum diberikan penyuluhan
Baik 40 66.7 adalah nilai rata-tata 10.73%.
Total 60 100 sedangkan setelah diberikan
Sumber: Data Primer 2017

Gehart 841413065
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan

penyuluhan tentang penyakit scabies Scabies adalah penyakit yang


rata-rata menjadi 12.83%. tidak membahayakan seseorang akan
Pembahasan tetapi sangat mengganggu kehidupan
Tingkat Pengetahuan santri sebelum sehari-hari, Scabies bisa terjadi dimana
diberikan Penyuluhan Kesehatan saja yang padat penduduknya salah
mengenai Penyakit Scabies satunya asrama atau pondok pesantren
Berdasarkan hasil penelitian di oleh karena itu scabies harus di tangani
Pesantren Al-Falah Limboto Barat dengan serius. Prabowo (2016)
Kabupaten Gorontalo yang dilakukan mengatakan “Faktor yang
terhadap responden sebelum diberikan menyebabkan skabies adalah
penyuluhan kesehatan mengenai keterkaitan antara faktor
penyakit scabies didapatkan bahwa sosiodemografi dengan lingkungan.
nilai pengetahuan santri mengenai Penyakit skabies berasosiasi secara
penyakit scabies adalah 10.73% kuat dengan kemiskinan dan kepadatan
dimana para santri kurang mengetahui penduduk. Faktor yang mengakibatkan
penyakit scabies tersebut, sebelum tinggginya prevalensi skabies antara
dilakukan penyuluhan peneliti lain: kelembaban yang tinggi,
membagikan kuesioner dan didapatkan rendahnya sanitasi, kepadatan,
nilai pengetahuan mereka sebelum malnutrisi, personal hygiene yang
dilakukan penyuluhan yang baik buruk, pengetahuan, sikap dan perilaku
sebanyak 40 responden (66.7%) dan yang kurang mendukung pola hidup
yang mempunyai pengetahuan buruk sehat. Juga melaporkan faktor personal
20 responden (33.3%). Hal ini hygiene, ketersediaan air bersih, status
dikarenakan tingkat pengetahuan para sosial ekonomi berpengaruh terhadap
santri kurang mengenai penyakit prevalensi skabies.”
Scabies karena mereka tidak Tingkat Pengetahuan santri sesudah
mengetahui apa itu Scabies, diberikan Penyuluhan Kesehatan
pengetahuan yang kurang merupakan mengenai Penyakit Scabies
salah satu masalah yang cukup serius Berdasarkan tabel 4.4
karena pada saat peneliti membagikan menunjukan bahwa 60 responden
kuesioner sebelum dilakukan pengetahuan tentang penyakit skabies
penyuluhan banyak santri yang tidak meningkat dari 10.73% menjadi
menjawab dengan benar seperti tidak 12.83%, menurut Hasil penelitian
mengetahui apa itu Scabies, cara tindakan memberikan penyuluhan
penularan Scabies, personal Hygiene kesehatan tentang penyakit scabies
yang buruk, kebersihan lingkungan, berhasil. Penyuluhan kesehatan
sumber utama penyakit Scabies dan membantu santri lebih mengenal
penanganan yang tepat untuk penyakit penyakit yang sering timbul dan terjadi
Scabies. Pengetahuan sangatlah di area pesantren. Sehingga penyakit-
penting penyakit yang berhubungan dengan

Gehart 841413065
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan

kulit salah satunya scabies dapat segera langsung yaitu kelembaban, suhu,
di atasi. Dari penelitian ini didapatkan penyediaan air, dan pajanan sinar
sebelum dilakukan penyuluhan 20 matahari”. Jadi apabila pengetahuan
responden (33.3%) buruk dan yang semakin baik hal ini tentunya akan
mempunyai pengetahuan yang baik menurunkan prevalensi Scabies baik di
sebanyak 40 responden (66.7%) hal ini penjara, panti asuhan, asrama dan
dikarenakan mereka tidak mengetahui khususnya dipesantren
apa itu Scabies, cara penularan Scabies,
personal Hygiene yang buruk, Pengaruh Pemberian Penyuluhan
kebersihan lingkungan, sumber utama Kesehatan Terhadap Peningkatan
penyakit Scabies dan penanganan yang Pengetahuan Penyakit Scabies Pada
tepat untuk penyakit Scabies. Hasil Santri Pondok Pesantren Al-Falah
menurut Daulian (2016) menunjukan Di Limboto Barat Kabupaten
bahwa terjadi peningkatan pengetahuan Gorontalo
tentang penyakit Scabies diaman Berdasarkan uji statistik dengan
sebelum dilakukan penyuluhan menggunakan uji pra-eksperimen
pengetahuan santri yang baik tentang dengan one group pra test post-test
penyakit Scabies adalah 23 santri didapatkan data berdistribusi tidak
(27.9%) dan yang mempunyai normal sehingga peneliti beralih ke uji
pengetahuan kurang sebanyak 25 santri statistik wilcoxon. Hasil yang diperoleh
(52.1%) dan setelah diberikan menunjukan adanya perbedaan tingkat
penyuluhan kesehatan tentang penyakit pengetahuan mengenai penyakit
Scabies pengetahuan santri meningak scabies sebelum dan sudah diberikan
menjadi 43 santri (89.6) yang penyuluhan yaitu sebelum dilakukan
berpengetahuan baik dan yang penyuluhan pengetahuan santri adalah
mempunyai pengetahuan kurang 10.73% dan setelah dilakukan
sebanyak 5 santri (10.4%) penyuluhan kesehatan mengenai
Prabowo (2016) mengatakan bahwa penyakit scabies menjadi 12.83%
“Tingkat pengetahuan mempengaruhi dengan nilai p-value = 0,000 (a<0.05).
kejadian skabies dikarenakan
pengetahuan memegang peranan Hasil penelitian, bahwa
penting dalam upaya pencegahan penyuluhan kesehatan merupakan
penularan skabies yaitu melalui praktik media cara yang tepat dalam
kebersihan diri yang baik. Hal ini memberikan informasi untuk
dikarenakan masyarakat tidak meningkatkan pengetahuan para santri
mengetahui bahwa kejadian skabies tentang penyakit Scabies. Pernyataan
dipengaruhi oleh kontak langsung yaitu ini dibuktikan dengan hasil penelitian
dari faktor kebersihan kulit, tangan dan sebelum dan sesudah penyuluhan,
kuku, rambut, dan juga badan serta dimana sebelum diberikan penyuluhan
dipengaruhi pula oleh kontak tidak kesehatan, dari 60 santri hanya 40

Gehart 841413065
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan

(66.7%) responden berpengetahuan meteri yang berikan bahkaan setelah


baik , dan 20 (33.3%) responden yang diberikan penyuluhan pengetahuan 3
berpengetahuan buruk, hal ini santri tersebut tidak ada peningkatan
dikarenakan para santri belum bahkan berkurang, ini terjadi karena
mengetahui informasi tentang penyakit tidak jeli dan berkonsentrasi saat
Scabies. Ini dilihat dari hasil penelitian menjawab pertanyaan. hal ini
bahwa santri tidak dapat menjawab menujukan bahwa pengetahuan santri
semua pertanyaan kuesioner yang temtang penyakit Scabies telah
diberikan oleh peneliti. Setelah meningkat yang merupakan pengaruh
diberikan penyuluhan kesehatan, dari pemberian penyuluhan kesehatan.
pengetahuan santri mengalami Pernyataan diatas didukung
peningkatan, dimana hampir seluruh oleh penelitian yang dilakukan oleh
santri masuk pada skor/ nilai Aini (2013) yang menunjukan bahwa “
pengetahuan yang baik, yang tadinya adanya pengeruh penyuluhan secara
hanya 40 (66.7%) responden yang signifikan terhadap pengetahuan santri,
berpengetahuan baik sekarang menjadi dimana sebelum diberikan penyuluhan
57 (95.0%) responden mereka sudah dilakukan pre test, responden yang
bisa menjawab kuesiner seperti apa itu mempunyai kategori buruk ada 14
Scabies, cara penularan Scabies, santri (33.3%) dan yang baik ada 28
personal Hygiene yang buruk, santri (66.7), setelah diberikan
kebersihan lingkungan, sumber utama penyuluhan dan diberikan kuesioner
penyakit Scabies dan penanganan yang sebagai post test pengetahuan santri
tepat untuk penyakit Scabies. Menurut mengalami peningkatan yang mana 39
Notoamodjo (2007) Pengetahuan santri (92.9%) mengalami peningkatan
merupakan hasil dari tahu, dan ini atau masuk dalam kategori baik dan
terjadi setelah orang melakukan masuk dalam kategori yang kurang baik
pengindraan suatu kejadian tertentu. 3 santri (7.1%). Dengan menggunakan
Pengindraan terjadi melalui panca indra uji statistika paried T test diperoleh
manusia yakni indra penglihatan, nilai p-value 0.000 kurang dari 0.05.
pendengaran, penciuman, rasa, dan Sama halnya dengan penelitian
raba. Sebagian besar pengetahuan diatas, temuan dilapangan juga
manusia diperoleh melalui mata dan menunjukan bahwa setelah diberikan
telinga” sedangkan yang mempunyai post test hampir semua masuk dalam
pengetahuan buruk yang tadinya kategori baik. Hal ini dikarenakan
berjumlah 20 (33.3%) responden masing-masing santri memiliki
menurun menjadi 3 (5.0%) responden pemahaman yang berbeda dalam
hal ini karena mereka tidak menerima materi yang diberikan.
berkonsetrasi dalam menjawab soal Pendapat tersebut sesuai dengan
yang diberikan peneliti, tidak terlalu pernyataan yang dikemukakan oleh
fokus dan menyimak dengan baik Maulana (2009) “ Penyuluhan

Gehart 841413065
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan

kesehatan merupakan suatu proses yang menular di pesantren. Bagi


yang bertujuan memungkinkan Peneliti Selanjutnya
individu meningkatkan kontrol Hasil penelitian ini di harapkan dapat
terhadap kesehatan dan meningkatkan di jadikan sumber informasi atau
kesehatannya berbasis filosofis yang referensi bagi penelitian selanjutnya.
jelas mengenai pemberdayaan diri
sendiri” DAFTAR PUSTAKA

SIMPULAN DAN SARAN Adhim, Q, S. Yusuf, A. dan Mar’ah


a. Simpulan Has, M, E. 2014. Model
Pengetahuan santri Pondok Pesantren Pembelajaran Jigsaw
Al-Fallah mengenai penyakit scabies Meningkatkan Perilaku
sebelum diberikan penyuluhan adalah Pencegah Penyakit Skabies
rata-rata memiliki pengetahuan kurang Pada Remaja. Skripsi.
dengan persentasi 10.73%. Universitas Airlangga
Pengetahuan santri Pondok Pesantren Aini, Z. 2013. Pengaruh Pendidikan
Al-Fallah mengenai penyakit scabies Kesehatan Personal Hygiene
sesudah diberikan penyuluhan adalah Terhadap Kemampuan
rata-rata meningkat menjadi 12.83%. Pencegahan Penularan Scabies
Terdapat pengaruh penyuluhan Pada Siswa Di Asrama 8
kesehatan terhadap tingkat Madrasah Mu’Allimin
pengetahuan penyakit Scabies pada Muhamadiyah Yogyakarta.
santri Pondok Pesantren Al-Falah Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu
b. Saran Kesehatan
Bagi Santri Sebagai sumber informasi
bagi santri agar lebih memahami Aslambotilangih, dan Sungkar, S.
Pengaruh Pemberian Penyuluhan 2014. Pengaruh Penyuluhan
Penyakit Scabies Terhadap Terhadap Tingkat Pengetahuan
Peningkatan Penyakit Scabies Pada Santri Pesantren X, Jakarta
Santri Pondok Pesantren Al-Falah Di Timur Mengenai Penularan
Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Skabies. Universitas Indonesia.
Bagi Lembaga Pendidikan Hasil
penelitian ini diharapkan dapat Budiman, dan Riyanto, A. 2013.
memberikan informasi yang Pengetahuan Dan Sikap Dalam
bermanfaat serta menambah Penelitian Kesehatan,Jakarta:
pengetahuan tentang penyakit Scabies. Salemba Medika
Bagi Profesi Penelitian ini dapat
menjadi masukan bagi tenaga Chanda, B. 2013.Kontrol Penyakit
kesehatan untuk meningkatkan Menular Pada Manusia.
pemberian penyuluhan penyakit kulit

Gehart 841413065
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan

Jakarta:Buku Kedokteran Linuwih, dan Sri. 2016.Ilmu penyakit


EGC. Kulit Dan
Kelamin.Jakarta:Fakultas
. 2007. Ilmu Penyakit Kulit Kedokteran Universitas
dan Kelamin. Jakarta: Fakultas Indonesia.
Kedokteran Universitas Ind
onesia. Maharani, A. 2015. Penyakit Kulit,
Perawatan, Pencegahan &
Djuanda, A. 2010. Ilmu Penyakit Kulit Pengobatan.Yogyakarta:
dan Kelamin. Jakarta: Fakultas Pustaka Baru Press.
Kedokteran Universitas
Indonesia Maisah. 2013. Manajemen Pendidikan.
Ciputar : Gunung Persada
Efendi dan Makhfudli. 2009.
Keperawatan Kesehatan Maulana, H. 2009. Promosi
Komunitas Teori Dan Praktik Kesehatan.Jakarta: Buku
Dalam Keperawatan. Jakarta : Kedokteran EGC
Salemba Medika
Nasution, 2016. Hakekat Mencari
Fauziah, Djajakusumah, Susanti.2014. Pengetahuan. Jakarta :Budi
Angka Kejadian Dan Utama
Karakteristik Pasien Scabies Di
Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Notoatmodjo, S. 2007.Pendidikan Dan
Artikel Penelitian Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
Fika, D. Hartati, B. Farit, L.
Peningkatan Pengetahuan, . 2011.Kesehatan
Sikap, Dan Tindakan Santri Masyarakat Ilmu dan Seni.
Melalui Metode Diskusi Jakarta: Rineka Cipta
Kelompok Tentang Penyakit
Scabies Di Pondok Pesantren . 2012.Penelitian
Al-Wahdah Kendari Tahun Kesehatan. Jakarta: Rineka
2016. Skripsi. Universitas Halu Cipta
Oleo
Prayoga, G. 2015. Hubungan Antara
Irianto, 2014. Epidemiologi penyakit Pengetahuan Kesehatan
menular dan tidak menular Reproduksi. Artikel Penelitian
panduan
klinis.Bandung:Alfabeta. Purwanto, F,N. 2016. Hubungan
Antara Penyakit Skabies
Dengan Tingkat Kualitas Hidup

Gehart 841413065
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal Keperawatan

Santri Di Pondok Pesantren Al- Sugiyono. 2014. Metode Penelitian


Muayyad Surakarta. Skripsi. Kuantitatif Kualitatif dan R &
Universitas Muhammadiyah D. Alfabeta.Bandung
Surakarta
Rahmawati, N. 2009. Pengaruh Susanto, dan Ari. 2013. Penyakit Kulit
Pendidikan Kesehatan Tentang Dan Kelamin.
Penyakit Skabies Terhadap Yogyakarta:Yuha Medika.
Perubahan Sikap Penderita
Dalam Pencegahan Penularan Widodo, H. 2013. parasitologi
Penyakit Skabies Pada Santri kedokteran. Jogjakarta :D-
Di Pondok Pesantren Al-Amin Medika
Palur Kabupaten Sukoharjo.
Skripsi. Universitas Wijaya,K. Agustini, M. dan Tisna
Muhamadiyah Surakarta 2014. Pengetahuan, Sikap Dan
Aktivitas Remaja Sma Dalam
Riyanto, A. 2010. Aplikasi Metodologi Kesehatan Reproduksi Di
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Kecamatan Buleleng. Jurnal
Medeka Kesehatan Masyarakat

Rohan dan Siyoto. 2013. Buku Ajar Word Health Organization, Scabies.
Kesehatan Reproduksi. Neglected Top Dis,
Yogyakarta: Nuhamedika http://www.who.int.negleted_diseases/
scabies /en/desember 2014
Rohan, HH dan Siyoto, S. 2013. Buku
Ajar Kesehatan Reproduksi.
Yogyakarta: Nuhamedika.
Rohmawati, N,R. 2010 . Hubungan
Antara Faktor Pengetahuan Dan
Perilaku Dengan Kejadian
Skabies Di Pondok Pesantren
Al-Muayyad Sukarta. Skripsi.
Universitas Muhammadiyah
Surakarta

Sari, N., dan Wardani, R. 2015.


Pengelolahan dan Analisa Data
Statistika dengan SPSS.
Deepublish
publisher.Yogyakarta

Gehart 841413065

Você também pode gostar