Você está na página 1de 10

ANALISA DINAMIS PADA JEMBATAN

PCI GIRDER
Santi
JurusanTeknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H. Syahdan No. 9
Kemanggisan, Jakarta Barat – 11480, Fax. 5300244santilim2601@gmail.com
Santi, Made Suangga

Abstrak

Untuk menghasilkan suatu jembatan yang berkualitas maka harus diperhitungkan dengan benar
parameter-parameter dan kondisi jembatan. Salah satu parameter jembatan yang penting adalah
frekuensi alamiah yang timbul akibat beban dinamis. Tujuan penelitian ini ialah untuk melakukan
analisa perbandingan nilai frekuensi alamiah gelagar jembatan hasil pengukuran di lapangan
terhadap nilai frekuensi alamiah hasil perhitungan menggunakan program Midas Civil dan manual,
serta mengetahui nilai kondisi jembatan dari nilai frekuensi alamiah antara nilai frekuensi alamiah
aktual hasil pengukuran di lapangan dan nilai frekuensi alamiah hasil perhitungan program Midas
Civil. Dalam analisa, digunakan desain jembatan gelagar PCI dengan bentang 21,95 meter. Dan dari
spesifikasi jembatan akan dilakukan analisis frekuensi alamiah akibat beban struktur dengan
perhitungan manual dan program Midas Civil yang kemudian akan dibandingkan dengan hasil
pengukuran lapangan untuk mengetahui kondisi jembatan. Hasil frekuensi alamiah yang didapat dari
perhitungan manual untuk jembatan single girder sebesar 5,95 Hz, dan multi girder sebesar 5,72 Hz.
Sedangkan nilai frekuensi alamiah dari program Midas Civil untuk single girder sebesar 6,16 Hz, dan
untuk multi girder sebesar 5,93 Hz.
Kata kunci : Analisa dinamis, jembatan, PCI, frekuensi alamiah, Midas Civil

PENDAHULUAN
Jembatan adalah suatu konstruksi yang terletak di atas permukaan air atau permukaan tanah yang
menghubungkan daerah satu dengan daerah yang lainnya yang dipisahkan oleh rintangan-rintangan
seperti sungai atau lalu lintas yang padat. Seiring dengan meningkatnya perkembangan kegiatan
kehidupan manusia terhadap kebutuhan moda transportasi maka jembatan menjadi suatu solusi dalam
mempercepat laju transportasi darat dengan mengurangi jarak tempuh dan waktu untuk melalui lalu
lintas yang padat. Untuk menghasilkan suatu jembatan yang berkualitas maka harus diperhitungkan
dengan benar parameter-parameter dan kondisi jembatan tersebut. Salah satu parameter jembatan yang
penting adalah frekuensi alamiah yang timbul akibat beban dinamis.
Perhitungan nilai frekuensi alamiah dapat dilakukan dengan metode perhitungan manual atau dengan
menggunakan bantuan program berdasarkan panduan dan teori perhitungan. Perbedaannya adalah
apabila perhitungan menggunakan program maka akan mempermudah proses perhitungan dan
mempercepat waktu yang dibutuhkan. Dengan adanya perkembangan teknologi maka perhitungan
frekuensi alamiah dapat dilakukan dengan metode perhitungan digital dari pengukuran alat. Tetapi
keakuratan dan keabsahan dari suatu produk teknologi perlu diuji.
Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis frekuensi alamiah yang timbul pada
jembatan akibat beban dinamis struktur dimana hasil frekuensi alamiah yang didapatkan harus
mendekati nilai frekuensi alamiah hasil pengukuran di lapangan.

Analisa Dinamis Pada Jembatan PCI Girder


METODE PENELITIAN
Start

Identifikasi Masalah

Studi Literatur

Penentuan Studi Kasus

Menghitung
Frekuensi Menghitung Menghitung
Alamiah Pada Frekuensi Frekuensi
Pengukuran di
Jembatan PCI Alamiah Single Alamiah Multi
Lapangan
Girder Girder dengan Girder dengan
Menggunakan Manual Manual
Midas-Civil

Membandingkan Hasil
Analisis dengan Hasil
Pengukuran di lapangan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 1Diagram Alir Penelitian

Sesuai dengan metodologi pada gambar 1, tahapan awal dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi
dari sebuah permasalahan yang ada lalu melakukan studi literatur serta mengkaji dan mengumpulkan
data-data parameter yang dibutuhkan. Data yang didapat kemudian dijadikan sebagai data input
(masukkan) dalam proses analisa perhitungan frekuensi alamiah singlegirder dan multigirder pada
jembatan PCI girder, perhitungan juga didukung dengan pengukuran dilapangan.
Tahapan selanjutnya adalah membuat permodelan struktur jembatan PCI single dan multigirder
dengan menggunakan Midas Civil serta menganalisa frekuensi alamiah dari struktur tersebut akibat
beban sendiri struktur. Kemudian perhitungan jembatan PCI single dan multigirder dilakukan
kembali dengan cara manual, serta mambandingakan hasil perhitungan teoritis dengan hasil pengujian
dilapangan. Sehingga hasil yang didapatkan dapat memberikan jawaban atau kesimpulan yang
dibutuhkan yaitu mengenai perbandingan hasil nilai frekuensi alamiah dengan perhitungan manual
dan program Midas Civil.

HASIL DAN BAHASAN


Perhitungan Frekuensi Alamiah SingleGirder dengan Manual
a. Kekakuan
• Kekakuan balok
Kekakuan balok dapat dihitung dengan rumus 2.42 sebagai berikut.
f'c beton = 42 Mpa

Analisa Dinamis Pada Jembatan PCI Girder


E beton = 30459,48 Mpa = 30459481,28 kN/m2
Inersia Girder = 0,315 m4
L = 21,95 m

EIπ4 (30459481,28)(0,315)(π4 )
Kbalok = = = 44129,55 kN/m
2L3 2(21,95)3

• Kekakuan tendon
Dalam memperhitungkan kekakuan tendon dapat dihitung dengan rumus 2.18, dengan layout
tendon disederhanakan dari layout tendon parabola menjadi layout tendonlinear yang
ditunjukan pada gambar dibawah ini.

L
α
Gambar 2Penyederhanaan Tendon
Tendon 1
E = 195.000.000 kN/m2
A = 0,0022 m2
L = 11,01 m
α = 85,45°
EA
k= cos2 α
1950000000,0022
L

11,01
= cos2 85,45×2
 480,06 kN/m
Tendon2
E = 195.000.000 kN/m2
A = 0,0024 m2
L = 10,08 m
α = 88,86°
EA
k= cos2 α
1950000000,0024
L

10,08
= cos2 88,86×2
=36,87 kN/m
Ktendon =480,06+36,87=516,93 kN/m

Sehingga kekakuan total:


Ktotal =44129,55 + 516,93=44646,48 kN/m

b. Massa
Massa struktur dapat dihitung dengan menggunakan rumus 2.41. Yang termasuk dalam massa
struktur adalah sebagai berikut:
• Massa Girder
Gelagar jembatan terdiri dari tiga potongan dengan panjang yang bebeda-beda sehingga
massa girder dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Analisa Dinamis Pada Jembatan PCI Girder


Tabel 1Massa Balok Single Girder

Potongan Luas (m2) berat jenis (kg/m3) L (m) Massa (ton)


A 0,464 2400 1,8 1,00
B 0,624 2400 17,92 13,41
C 0,912 2400 2,23 2,44
Massa girder 16,85

• Massa Plat Lantai


A = 0,575 m2
ρ = 2400 kg/m3
L = 21,95 m
mplat lantai 
ρ.A.L
2


(2400)(0,575)(21,95)
2
=15145,5 kg=15,15 ton

Sehingga massa total:


Mtotal = 16,85+ 15,15 = 31,99 ton

c. Frekuensi Alamiah Single Girder

 = 
1 k 1 44646,48
f= = 5,95 Hz
2π m 2π 31,99

Perhitungan Frekuensi Alamiah Multi Girder dengan Manual

a. Kekakuan
Dalam memperhitungkan kekakuan pada multi girder menggunakan rumus yang sama dengan
perhitungan kekakuan single girder, hanya saja kekakuan multi girder dikalikan dengan banyaknya
jumlah balok atau tendon.
• Kekakuan balok
Kekakuan balok dapat dihitung dengan rumus 2.42 sebagai berikut.
f'c beton = 42 Mpa
E beton = 30459,48 Mpa = 30459481,28 kN/m2
Inersia Girder = 0,315 m4
L = 21,95 m

10= 441295,5 kN/m


EIπ4 (30459481,28)(0,315)(π4 )
Kbalok = =
2L3 2(21,95)3

• Kekakuan tendon
Dalam memperhitungkan kekakuan tendon dapat dihitung dengan rumus 2.18, dengan layout
tendon disederhanakan dari layout tendon parabola menjadi layout tendon linear yang
ditunjukan pada gambar dibawah ini.

L
α

Analisa Dinamis Pada Jembatan PCI Girder


Gambar 3Penyederhanaan Tendon
Tendon 1
E = 195.000.000 kN/m2
A = 0,0022 m2
L = 11,01 m
α = 85,45°
EA
k= cos2 α
1950000000,0022 2
L
=
11,01
cos 85,45×2 ×10=4800,06 kN/m
Tendon 2
E = 195.000.000 kN/m2
A = 0,0024 m2
L = 10,08 m
α = 88,86°
EA
k= cos2 α
L
1950000000,0024 2

10,08
cos 88,86×2 ×10=368,7 kN/m
Ktendon =4800,6+368,7=5169,3 kN/m

Sehingga kekakuan total:


Ktotal =441295,5 + 5169,3=446464,8 kN/m

b. Massa
Massa struktur dapat dihitung dengan menggunakan rumus 2.41. Yang termasuk dalam massa
struktur adalah sebagai berikut:
• Massa Girder
Gelagar jembatan terdiri dari tiga potongan dengan panjang yang bebeda-beda sehingga
massa girder dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2Massa Balok Multi Girder

Potongan Luas (m2) berat jenis (kg/m3) L (m) Massa (ton)


A 0,464 2400 1,8 1,00
B 0,624 2400 17,92 13,41
C 0,912 2400 2,23 2,44
Massa 1 girder 16,85
Massa 10 girder 168,5

• Massa Plat Lantai


Massa plat lantai dapat dihitung sesuai dengan tabel dibawah ini.

Tabel 3Massa Plat Lantai Multi Girder

Berat Jenis
No. Girder Luas (m2) L (m) Massa (ton)
(kg/m3)
G19 - G24 (6) 0,575 2400 21,95 15,15
G18 dan G25 (2) 0,555 2400 21,95 14,62
G17 dan G26 (2) 0,533 2400 21,95 14,04
Massa plat lantai 148,18

Analisa Dinamis Pada Jembatan PCI Girder


• Massa Diafragma
Massa diafragma dapat dihitung sesuai dengan tabel dibawah ini.

Tabel 4Massa Diafragma Multi Girder

Diafragma Luas (m2) Berat Jenis (kg/m3) L (m) Massa (ton)


Tepi (10) 0,189 2400 2,325 0,53
Tengah (35) 0,221 2400 2,5 0,66
Massa diafragma 28,48

Sehingga massa total:


Mtotal = 168,5 + 148,18 + 28,48 = 345,15 ton

c. Frekuensi Alamiah Multi Girder

 = 
1 k 1 446464,8
f= = 5,72 Hz
2π m 2π 345,15

Dengan hasil pegukuran lapangan yang telah diolah dengan metode FFT dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Hasil Pengukuran Frekuensi Alamiah Lapangan

Letak Posisi Beban Rata-rata


Accelerometer Y1 Y2 Y3 Y4 (Hz)
Girder 2 6,2 6,1 6,1 6,2
Girder 4 6 6 6,1 6,1 6,03
Girder 7 5,7 5,9 6 6

Perbandingan Frekuensi Alamiah Secara Manual dan Midas Civil


Hasil penelitian frekuensi alamiah yang telah diolah dengan perhitungan manual dan Midas Civil
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 6Perbandingan Frekuensi Alamiah Single Girder dan Multi Girder

Selisih
Frekuensi alamiah (Hz) Manual Midas
(%)
Single Girder 5,95 6,16 3,44
Multi Girder 5,72 5,93 3,47

7.00 5.95 6.16 5.72 5.93


Frekuensi Alamiah (Hz)

6.00
5.00
4.00
3.00 Manual
2.00 Midas
1.00
0.00
Single Girder Multi Girder
Gambar 4Perbandingan Frekuensi Alamiah Single Girder dan Multi Girder dengan
Perhitungan Manual dan Program Midas Civil

Analisa Dinamis Pada Jembatan PCI Girder


Dari hasil penelitian dengan perhitungan manual, nilai frekuensi alamiah single girder adalah sebesar
5,95 Hz dan nilai frekuensi alamiah multi girder 5,72 Hz. Sedangkan hasil penelitian dengan program
Midas Civil, nilai frekuensi alamiah single girder adalah sebesar 6,16 Hz dan nilai frekuensi alamiah
multi girder 5,93 Hz. Besar persentase selisih antara pehitungan manual dan program Midas Civil
untuk single girder adalah 3,44% dan multi girder adalah 3,47%.
Besarnya selisih nilai tesebut dikarenakan oleh frekuensi alamiah dipengaruhi oleh kekakuan dan
massa, dimana kekakuan dipengaruhi oleh inersia penampang struktur dan modulus elastisitas.
Sedangkan massa dipengaruhi oleh berat jenis, luas penampang, dan bentang. Adanya perbedaan nilai
frekuensi alamiah manual dan program Midas Civil dikarenakan oleh dalam perhitungan manual
momen inersia struktur yang digunakan adalah penampang potongan C yang memberikan kontribusi
paling besar. Sedangkan dalam program Midas Civil jenis penampang struktur yang digunakan adalah
penampang komposit dimana kekakuan struktur adalah ekuivalen dari plat lantai dan girder jembatan.
Dan adanya perbedaaan frekuensi alamiah single girder dan multi girder adalah karena pada multi
girder massa diafragma menyumbangkan 8% massa dari massa total, sedangkan dalam perhitungan
single girder tidak ada massa diafragma.

Perbandingan Hasil Perhitungan dengan Pengukuran di Lapangan


Hasil perhitungan frekuensi alamiah dengan manual dan program Midas Civil apabila
diperbandingkan terhadap hasil pangukuran lapangan dapat dilihat pada tabel.

Tabel 7 Perbandingan Nilai Frekuensi Alamiah Perhitungan Manual, Midas Civil Terhadap
Lapangan

% Selisih Terhadap
Frekuensi Alamiah (Hz)
Pengukuran

Manual Midas Aktual Manual Midas

5,72 5,93 6,03 5,13% 1,71%

7.00
5.93 6.03
5.72
Frekuensi Alamiah (Hz)

6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
Manual Midas Aktual

Multi Girder

Gambar 5 Nilai Frekuensi Alamiah Perhitungan Manual, Midas Civil dan Lapangan

Analisa Dinamis Pada Jembatan PCI Girder


Pada Gambar 5dapat dilihat bahwa nilai frekuensi alamiah hasil perhitungan manual dan program
midas menunjukan hasil yang mendekati pengujian lapangan dengan besar persentase perbedaan
antara hasil pengujian dilapangan dengan manual adalah sebesar 5,13% sedangkan besar persentase
perbedaan antara hasil pengujian dilapangan dengan Midas Civil adalah sebesar 1,71%. Adanya
perbedaan selisih perhitungan manual terhadap lapangan dikarenakan dalam perhitungan manual
banyaknya asumsi dan penyederhanaan dalam perhitungan sehingga perbedaan selisih nilai frekuensi
alamiah terhadap lapangan amat signifikan. Sedangkan adanya perbedaan pada perhitungan dengan
menggunakan program Midas Civil terhadap lapangan karena adanya perbedaan nilai modulus
elastisitas yang digunakan dalam permodelan Midas Civil dan lapangan, dalam program Midas Civil
nilai modulus elastisitas pada setiap girder adalah sama, sedangkan pada proses konstruksi nilai
modulus elastisitas tidak sama karena pada waktu proses pengecoran beton yang berbeda pada setiap
girder di lapangan, sehingga kuat tekan beton girder di lapangan menjadi berbeda-beda.

Pengaruh Beban Truk dalam Program Midas Civil Jembatan Multi Girder
Hasil perhitungan frekuensi alamiah multi girder dengan permodelan menggunakan adanya beban
truk dalam program Midas Civil apabila diperbandingkan terhadap hasil pangukuran lapangan dapat
dilihat pada tabel.

Tabel 8Pengaruh Beban Truk dalam Permodelan Midas Civil

Midas % Selisih
Frekuensi alamiah
Tanpa beban Dengan beban Aktual Dengan beban
(Hz)
truk truk truk
Multi Girder 5,93 5,93 6,03 1,75%

7.00 5.93 5.93 6.03


Frekuensi Alamiah (Hz)

6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
Tanpa beban truk Dengan beban truk Aktual
Multi Girder

Gambar 6Pengaruh Beban Truk dalam Permodelan Midas Civil Terhadap Data
Lapangan
Pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa nilai frekuensi alamiah multi girder dengan adanya beban truk
dan tanpa adanya beban truk adalah sebesar 5,93 Hz. Besar persentase perbedaan antara hasil
pengujian dilapangan dengan adanya penambahan beban truk adalah sebesar 1,75%. Permodelan
beban truk pada program Midas Civil tidak mempengaruhi frekuensi alamiah karena pada dasarnya
beban luar yang bekerja pada jembatan tidak mempengaruhi frekuensi alamiah jembatan karena
frekuensi alamiah dipengaruhi oleh beban struktur itu sendiri, sedangkan beban truk merupakan beban
luar yang bekerja pada jembatan.
Sedangkan adanya perbedaan pada perhitungan dengan menggunakan program Midas Civil terhadap
lapangan karena adanya perbedaan nilai modulus elastisitas yang digunakan dalam permodelan Midas
Civil dan lapangan, dalam program Midas Civil nilai modulus elastisitas pada setiap girder adalah
sama, sedangkan pada proses konstruksi nilai modulus elastisitas tidak sama karena pada waktu
proses pengecoran beton yang berbeda pada setiap girder di lapangan, sehingga kuat tekan beton
girder di lapangan menjadi berbeda-beda.

Pengaruh Diafragma dalam Permodelam Midas Civil Jembatan Multi Girder


Hasil perhitungan frekuensi alamiah multi girder dengan permodelan menggunakan adanya diafragma
dalam program Midas Civil apabila diperbandingkan terhadap hasil pangukuran lapangan dapat dilihat
pada tabel.

Analisa Dinamis Pada Jembatan PCI Girder


Tabel 9 Pengaruh Diafragma dalam Permodelan Midas Civil

Midas-Civil % Selisih
Frekuensi alamiah
Tanpa Dengan Aktual
(Hz) Tanpa Diafragma
Diafragma Diafragma
Multi Girder 7,82 5,93 6,03 22,85

8.00 7.82 5.93 6.03

Frekuensi Alamiah (Hz)


7.00
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
Tanpa Dengan Aktual
Diafragma Diafragma
Multi Girder

Gambar 7Pengaruh Diafragma dalam Permodelan Midas Civil dan Data Lapangan

Pada Gambar 7dapat dilihat bahwa diafragma jembatan mempengaruhi nilai frekuensi alamiah secara
signifikan dimana nilai frekuensi alamiah dengan adanya diafragma adalah sebesar 5,93 Hz.
Sedangkan tanpa adanya diafragma frekuensi alamiah multi girder adalah sebesar 7,82 Hz. Besar
persentase perbedaan antara hasil pengujian dilapangan dengan tanpa adanya diafragma adalah
sebesar 22,85%. Adanya perbedaan nilai frekuensi alamiah dikarenakan oleh kekakuan dan massa
struktur berkurang karena tanpa adanya diafragma sehingga girder yang tidak menerima beban secara
langsung diatasnya tidak mewakili distribusi beban yang terjadi.

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil analisa pemodelan struktur dengan menggunakan program Midas Civil ataupun
juga perhitungan secara manual, yang telah dilakukan dalam penelitian kali ini. Maka dapat dihasilkan
kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut:
a. Nilai frekuensi alamiah single girder adalah sebesar 5,95 Hz dan nilai frekuensi alamiah multi
girder 5,72 Hz. Sedangkan hasil penelitian dengan program Midas Civil, nilai frekuensi alamiah
single girder adalah sebesar 6,16 Hz dan nilai frekuensi alamiah multi girder 5,93 Hz. Besar
persentase selisih antara pehitungan manual dan program Midas Civil untuk single girder adalah
3,44% dan multi girder adalah 3,47%.
b. Adanya perbedaan nilai frekuensi alamiah manual dan program Midas Civil dikarenakan oleh
dalam perhitungan manual momen inersia struktur yang digunakan adalah penampang potongan B
yang memberikan kontribusi paling besar. Sedangkan dalam program Midas Civil jenis
penampang struktur yang digunakan adalah penampang komposit dimana kekakuan struktur
adalah ekuivalen dari plat lantai dan girder jembatan.
c. Perbedaaan frekuensi alamiah single girder dan multi girder adalah karena pada multi girder
massa diafragma menyumbangkan 8% massa dari massa total, sedangkan dalam perhitungan
single girder tidak ada massa diafragma.
d. Nilai frekuensi alamiah hasil perhitungan manual dan program midas menunjukan hasil yang
mendekati pengujian lapangan dengan besar persentase perbedaan antara hasil pengujian
dilapangan dengan manual adalah sebesar 5,13% sedangkan besar persentase perbedaan antara
hasil pengujian dilapangan dengan Midas Civil adalah sebesar 1,71%.
e. Perbedaan selisih perhitungan manual terhadap lapangan dikarenakan dalam perhitungan manual
banyaknya asumsi dan penyederhanaan dalam perhitungan sehingga perbedaan selisih nilai
frekuensi alamiah terhadap lapangan amat signifikan.
f. Perbedaan pada perhitungan dengan menggunakan program Midas Civil terhadap lapangan karena
adanya perbedaan nilai modulus elastisitas yang digunakan dalam permodelan Midas Civil dan
lapangan, dalam program Midas Civil nilai modulus elastisitas pada setiap girder adalah sama,

Analisa Dinamis Pada Jembatan PCI Girder


sedangkan pada proses konstruksi nilai modulus elastisitas tidak sama karena pada waktu proses
pengecoran beton yang berbeda pada setiap girder di lapangan, sehingga kuat tekan beton girder di
lapangan menjadi berbeda-beda.
g. Nilai frekuensi alamiah multi girder dengan adanya beban truk dan tanpa adanya beban truk
adalah sebesar 5,93 Hz. Besar persentase perbedaan antara hasil pengujian dilapangan dengan
adanya penambahan beban truk adalah sebesar 1,75%. Permodelan beban truk pada program
Midas Civil tidak mempengaruhi frekuensi alamiah karena pada dasarnya beban luar yang bekerja
pada jembatan tidak mempengaruhi frekuensi alamiah jembatan karena frekuensi alamiah
dipengaruhi oleh beban struktur itu sendiri, sedangkan beban truk merupakan beban luar yang
bekerja pada jembatan.
h. Diafragma jembatan mempengaruhi nilai frekuensi alamiah secara signifikan dimana nilai
frekuensi alamiah dengan adanya diafragma adalah sebesar 5,93 Hz. Sedangkan tanpa adanya
diafragma frekuensi alamiah multi girder adalah sebesar 7,82 Hz. Besar persentase perbedaan
antara hasil pengujian dilapangan dengan tanpa adanya diafragma adalah sebesar 22,85%. Adanya
perbedaan nilai frekuensi alamiah dikarenakan oleh kekakuan dan massa struktur berkurang karena
tanpa adanya diafragma sehingga girder yang tidak menerima beban secara langsung diatasnya
tidak mewakili distribusi beban yang terjadi.
Adapun saran yang dapat peneliti berikan untuk mengurangi kesalahan pada saat konstruksi adalah
dibutuhkannya pengawasan mutu material yang digunakan dan pengawasan pada saat pelaksanaan
sehingga sesuai dengan ketentuan yang telah direncanakan.

REFERENSI
Budio, Sugeng P. Dinamika. Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya. Malang.
Chopra, Anil K. (2000). Dynamic of Structure : Theory and Applications to Earthquake Engineering
(Second Edition). Prentice Hall.
Departemen Pemukinam dan Prasarana Wilayah. (2002). Pedoman Konstruksi dan Bangunan :
Penilaian Kondisi Jembatan Untuk Bangunan Atas Dengan Cara Uji Getar.
Fauzie, Fadly. (2012) Mengenal Jembatan Box Girder (online). Diakses 13 Maret 2014
darihttp://fadlyfauzie.wordpress.com/2012/12/02/mengenal-jembatan-box-girder/.
Ilham, M. Noer. Perhitungan Balok Prategang (PCI-Girder). D.I. Yokyakarta.
Lin, T.Y. & Burns, N.H (1981). Design of Prestress Concrete Structures. John Wiley & Sons, New
York.
Mahargya, Lintang. (2012). Analisa Pengaruh Korosi Pada Girder Terhadap Perubahan Kapasitas
Penampang Dan Frekuensi Alamiah Jembatan Komposit (Baja-Beton).
Nawy, Edward G. (2001). Beton Prategang : Suatu Pendekatan Mendasar Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Raju, N. Khrishna. (2007). Prestress Concrete 4th Edition. New Delhi : The McGraw Hill Companies.
Rifki, Mustofa. (2011). Analisis Periode Getar dan Redaman Struktur Jembatan Teksas Berdasarkan
Data Pengukuran Vibrasi. Disertasi tidak diterbitkan. Depok: Program Pascasarjana
Universitas Indonesia.
Soetoyo, Ir. Konstruksi Beton Pratekan. Indonesia.

RIWAYAT HIDUP
Santi lahir di kota Manggar pada tanggal 26 januari 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di
Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Sipil pada tahun 2014.

Analisa Dinamis Pada Jembatan PCI Girder

Você também pode gostar