Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PCI GIRDER
Santi
JurusanTeknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H. Syahdan No. 9
Kemanggisan, Jakarta Barat – 11480, Fax. 5300244santilim2601@gmail.com
Santi, Made Suangga
Abstrak
Untuk menghasilkan suatu jembatan yang berkualitas maka harus diperhitungkan dengan benar
parameter-parameter dan kondisi jembatan. Salah satu parameter jembatan yang penting adalah
frekuensi alamiah yang timbul akibat beban dinamis. Tujuan penelitian ini ialah untuk melakukan
analisa perbandingan nilai frekuensi alamiah gelagar jembatan hasil pengukuran di lapangan
terhadap nilai frekuensi alamiah hasil perhitungan menggunakan program Midas Civil dan manual,
serta mengetahui nilai kondisi jembatan dari nilai frekuensi alamiah antara nilai frekuensi alamiah
aktual hasil pengukuran di lapangan dan nilai frekuensi alamiah hasil perhitungan program Midas
Civil. Dalam analisa, digunakan desain jembatan gelagar PCI dengan bentang 21,95 meter. Dan dari
spesifikasi jembatan akan dilakukan analisis frekuensi alamiah akibat beban struktur dengan
perhitungan manual dan program Midas Civil yang kemudian akan dibandingkan dengan hasil
pengukuran lapangan untuk mengetahui kondisi jembatan. Hasil frekuensi alamiah yang didapat dari
perhitungan manual untuk jembatan single girder sebesar 5,95 Hz, dan multi girder sebesar 5,72 Hz.
Sedangkan nilai frekuensi alamiah dari program Midas Civil untuk single girder sebesar 6,16 Hz, dan
untuk multi girder sebesar 5,93 Hz.
Kata kunci : Analisa dinamis, jembatan, PCI, frekuensi alamiah, Midas Civil
PENDAHULUAN
Jembatan adalah suatu konstruksi yang terletak di atas permukaan air atau permukaan tanah yang
menghubungkan daerah satu dengan daerah yang lainnya yang dipisahkan oleh rintangan-rintangan
seperti sungai atau lalu lintas yang padat. Seiring dengan meningkatnya perkembangan kegiatan
kehidupan manusia terhadap kebutuhan moda transportasi maka jembatan menjadi suatu solusi dalam
mempercepat laju transportasi darat dengan mengurangi jarak tempuh dan waktu untuk melalui lalu
lintas yang padat. Untuk menghasilkan suatu jembatan yang berkualitas maka harus diperhitungkan
dengan benar parameter-parameter dan kondisi jembatan tersebut. Salah satu parameter jembatan yang
penting adalah frekuensi alamiah yang timbul akibat beban dinamis.
Perhitungan nilai frekuensi alamiah dapat dilakukan dengan metode perhitungan manual atau dengan
menggunakan bantuan program berdasarkan panduan dan teori perhitungan. Perbedaannya adalah
apabila perhitungan menggunakan program maka akan mempermudah proses perhitungan dan
mempercepat waktu yang dibutuhkan. Dengan adanya perkembangan teknologi maka perhitungan
frekuensi alamiah dapat dilakukan dengan metode perhitungan digital dari pengukuran alat. Tetapi
keakuratan dan keabsahan dari suatu produk teknologi perlu diuji.
Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis frekuensi alamiah yang timbul pada
jembatan akibat beban dinamis struktur dimana hasil frekuensi alamiah yang didapatkan harus
mendekati nilai frekuensi alamiah hasil pengukuran di lapangan.
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
Menghitung
Frekuensi Menghitung Menghitung
Alamiah Pada Frekuensi Frekuensi
Pengukuran di
Jembatan PCI Alamiah Single Alamiah Multi
Lapangan
Girder Girder dengan Girder dengan
Menggunakan Manual Manual
Midas-Civil
Membandingkan Hasil
Analisis dengan Hasil
Pengukuran di lapangan
Selesai
Sesuai dengan metodologi pada gambar 1, tahapan awal dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi
dari sebuah permasalahan yang ada lalu melakukan studi literatur serta mengkaji dan mengumpulkan
data-data parameter yang dibutuhkan. Data yang didapat kemudian dijadikan sebagai data input
(masukkan) dalam proses analisa perhitungan frekuensi alamiah singlegirder dan multigirder pada
jembatan PCI girder, perhitungan juga didukung dengan pengukuran dilapangan.
Tahapan selanjutnya adalah membuat permodelan struktur jembatan PCI single dan multigirder
dengan menggunakan Midas Civil serta menganalisa frekuensi alamiah dari struktur tersebut akibat
beban sendiri struktur. Kemudian perhitungan jembatan PCI single dan multigirder dilakukan
kembali dengan cara manual, serta mambandingakan hasil perhitungan teoritis dengan hasil pengujian
dilapangan. Sehingga hasil yang didapatkan dapat memberikan jawaban atau kesimpulan yang
dibutuhkan yaitu mengenai perbandingan hasil nilai frekuensi alamiah dengan perhitungan manual
dan program Midas Civil.
EIπ4 (30459481,28)(0,315)(π4 )
Kbalok = = = 44129,55 kN/m
2L3 2(21,95)3
• Kekakuan tendon
Dalam memperhitungkan kekakuan tendon dapat dihitung dengan rumus 2.18, dengan layout
tendon disederhanakan dari layout tendon parabola menjadi layout tendonlinear yang
ditunjukan pada gambar dibawah ini.
L
α
Gambar 2Penyederhanaan Tendon
Tendon 1
E = 195.000.000 kN/m2
A = 0,0022 m2
L = 11,01 m
α = 85,45°
EA
k= cos2 α
1950000000,0022
L
11,01
= cos2 85,45×2
480,06 kN/m
Tendon2
E = 195.000.000 kN/m2
A = 0,0024 m2
L = 10,08 m
α = 88,86°
EA
k= cos2 α
1950000000,0024
L
10,08
= cos2 88,86×2
=36,87 kN/m
Ktendon =480,06+36,87=516,93 kN/m
b. Massa
Massa struktur dapat dihitung dengan menggunakan rumus 2.41. Yang termasuk dalam massa
struktur adalah sebagai berikut:
• Massa Girder
Gelagar jembatan terdiri dari tiga potongan dengan panjang yang bebeda-beda sehingga
massa girder dapat dilihat pada tabel berikut ini.
(2400)(0,575)(21,95)
2
=15145,5 kg=15,15 ton
=
1 k 1 44646,48
f= = 5,95 Hz
2π m 2π 31,99
a. Kekakuan
Dalam memperhitungkan kekakuan pada multi girder menggunakan rumus yang sama dengan
perhitungan kekakuan single girder, hanya saja kekakuan multi girder dikalikan dengan banyaknya
jumlah balok atau tendon.
• Kekakuan balok
Kekakuan balok dapat dihitung dengan rumus 2.42 sebagai berikut.
f'c beton = 42 Mpa
E beton = 30459,48 Mpa = 30459481,28 kN/m2
Inersia Girder = 0,315 m4
L = 21,95 m
• Kekakuan tendon
Dalam memperhitungkan kekakuan tendon dapat dihitung dengan rumus 2.18, dengan layout
tendon disederhanakan dari layout tendon parabola menjadi layout tendon linear yang
ditunjukan pada gambar dibawah ini.
L
α
b. Massa
Massa struktur dapat dihitung dengan menggunakan rumus 2.41. Yang termasuk dalam massa
struktur adalah sebagai berikut:
• Massa Girder
Gelagar jembatan terdiri dari tiga potongan dengan panjang yang bebeda-beda sehingga
massa girder dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Berat Jenis
No. Girder Luas (m2) L (m) Massa (ton)
(kg/m3)
G19 - G24 (6) 0,575 2400 21,95 15,15
G18 dan G25 (2) 0,555 2400 21,95 14,62
G17 dan G26 (2) 0,533 2400 21,95 14,04
Massa plat lantai 148,18
=
1 k 1 446464,8
f= = 5,72 Hz
2π m 2π 345,15
Dengan hasil pegukuran lapangan yang telah diolah dengan metode FFT dapat dilihat pada Tabel 5.
Selisih
Frekuensi alamiah (Hz) Manual Midas
(%)
Single Girder 5,95 6,16 3,44
Multi Girder 5,72 5,93 3,47
6.00
5.00
4.00
3.00 Manual
2.00 Midas
1.00
0.00
Single Girder Multi Girder
Gambar 4Perbandingan Frekuensi Alamiah Single Girder dan Multi Girder dengan
Perhitungan Manual dan Program Midas Civil
Tabel 7 Perbandingan Nilai Frekuensi Alamiah Perhitungan Manual, Midas Civil Terhadap
Lapangan
% Selisih Terhadap
Frekuensi Alamiah (Hz)
Pengukuran
7.00
5.93 6.03
5.72
Frekuensi Alamiah (Hz)
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
Manual Midas Aktual
Multi Girder
Gambar 5 Nilai Frekuensi Alamiah Perhitungan Manual, Midas Civil dan Lapangan
Pengaruh Beban Truk dalam Program Midas Civil Jembatan Multi Girder
Hasil perhitungan frekuensi alamiah multi girder dengan permodelan menggunakan adanya beban
truk dalam program Midas Civil apabila diperbandingkan terhadap hasil pangukuran lapangan dapat
dilihat pada tabel.
Midas % Selisih
Frekuensi alamiah
Tanpa beban Dengan beban Aktual Dengan beban
(Hz)
truk truk truk
Multi Girder 5,93 5,93 6,03 1,75%
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
Tanpa beban truk Dengan beban truk Aktual
Multi Girder
Gambar 6Pengaruh Beban Truk dalam Permodelan Midas Civil Terhadap Data
Lapangan
Pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa nilai frekuensi alamiah multi girder dengan adanya beban truk
dan tanpa adanya beban truk adalah sebesar 5,93 Hz. Besar persentase perbedaan antara hasil
pengujian dilapangan dengan adanya penambahan beban truk adalah sebesar 1,75%. Permodelan
beban truk pada program Midas Civil tidak mempengaruhi frekuensi alamiah karena pada dasarnya
beban luar yang bekerja pada jembatan tidak mempengaruhi frekuensi alamiah jembatan karena
frekuensi alamiah dipengaruhi oleh beban struktur itu sendiri, sedangkan beban truk merupakan beban
luar yang bekerja pada jembatan.
Sedangkan adanya perbedaan pada perhitungan dengan menggunakan program Midas Civil terhadap
lapangan karena adanya perbedaan nilai modulus elastisitas yang digunakan dalam permodelan Midas
Civil dan lapangan, dalam program Midas Civil nilai modulus elastisitas pada setiap girder adalah
sama, sedangkan pada proses konstruksi nilai modulus elastisitas tidak sama karena pada waktu
proses pengecoran beton yang berbeda pada setiap girder di lapangan, sehingga kuat tekan beton
girder di lapangan menjadi berbeda-beda.
Midas-Civil % Selisih
Frekuensi alamiah
Tanpa Dengan Aktual
(Hz) Tanpa Diafragma
Diafragma Diafragma
Multi Girder 7,82 5,93 6,03 22,85
Gambar 7Pengaruh Diafragma dalam Permodelan Midas Civil dan Data Lapangan
Pada Gambar 7dapat dilihat bahwa diafragma jembatan mempengaruhi nilai frekuensi alamiah secara
signifikan dimana nilai frekuensi alamiah dengan adanya diafragma adalah sebesar 5,93 Hz.
Sedangkan tanpa adanya diafragma frekuensi alamiah multi girder adalah sebesar 7,82 Hz. Besar
persentase perbedaan antara hasil pengujian dilapangan dengan tanpa adanya diafragma adalah
sebesar 22,85%. Adanya perbedaan nilai frekuensi alamiah dikarenakan oleh kekakuan dan massa
struktur berkurang karena tanpa adanya diafragma sehingga girder yang tidak menerima beban secara
langsung diatasnya tidak mewakili distribusi beban yang terjadi.
REFERENSI
Budio, Sugeng P. Dinamika. Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya. Malang.
Chopra, Anil K. (2000). Dynamic of Structure : Theory and Applications to Earthquake Engineering
(Second Edition). Prentice Hall.
Departemen Pemukinam dan Prasarana Wilayah. (2002). Pedoman Konstruksi dan Bangunan :
Penilaian Kondisi Jembatan Untuk Bangunan Atas Dengan Cara Uji Getar.
Fauzie, Fadly. (2012) Mengenal Jembatan Box Girder (online). Diakses 13 Maret 2014
darihttp://fadlyfauzie.wordpress.com/2012/12/02/mengenal-jembatan-box-girder/.
Ilham, M. Noer. Perhitungan Balok Prategang (PCI-Girder). D.I. Yokyakarta.
Lin, T.Y. & Burns, N.H (1981). Design of Prestress Concrete Structures. John Wiley & Sons, New
York.
Mahargya, Lintang. (2012). Analisa Pengaruh Korosi Pada Girder Terhadap Perubahan Kapasitas
Penampang Dan Frekuensi Alamiah Jembatan Komposit (Baja-Beton).
Nawy, Edward G. (2001). Beton Prategang : Suatu Pendekatan Mendasar Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Raju, N. Khrishna. (2007). Prestress Concrete 4th Edition. New Delhi : The McGraw Hill Companies.
Rifki, Mustofa. (2011). Analisis Periode Getar dan Redaman Struktur Jembatan Teksas Berdasarkan
Data Pengukuran Vibrasi. Disertasi tidak diterbitkan. Depok: Program Pascasarjana
Universitas Indonesia.
Soetoyo, Ir. Konstruksi Beton Pratekan. Indonesia.
RIWAYAT HIDUP
Santi lahir di kota Manggar pada tanggal 26 januari 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di
Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Sipil pada tahun 2014.