Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH :
023SYE16
MATARAM
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak penyakit yang menganggu kelangsungan hidup masyarakat
banyak. Penyakit-penyakit ini bukan hanya muncul dikarenakan
keteledoran dari pada pengidap itu sendiri. Melainkan juga dari
lingkungan luar yang ada di sekitarnya. Biasanya para pasien yang ada di
rumah sakit paling gampang tertular dengan berbagai macam penyakit
yang dapat membahayakan kehidupannya sendiri.
Tahapan penting yang mutlak harus dilakukan selama bekerja di
ruang praktikum mikrobiologi adalah sterilisasi. Bahan atau peralatan
yang digunakan harus dalam keadaan steril. Sterilisasi adalah proses
penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah
mikroorganisme yang terdapat dalam suatu benda. Proses ini melibatkan
aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan tujuan untuk membunuh
atau menghilangkan mikroorganisme. Setiap proses baik fisika, kimia dan
mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama
mikroorganisme disebut sterilisasi. Adanya pertumbuhan mikroorganisme
menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak
sempurnanya sterilisasi.
Sterilisasi didesain untuk membunuh atau menghilangkan
mikroorganisme. Target suatu metode inaktivasi tergantung dari metode
dan tipe mikroorganisme yaitu tergantung dari asam nukleat, protein atau
membrane mikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi
disebut sterilant (Pratiwi,2006). Sterilisasi banyak dilakukan di rumah
sakit melalui proses fisik, kimia dan mekanik. Setiap proses (baik fisika,
kimia maupun mekanik) yang membunuh semua bentuk kehidupan
terutama mikrooranisme disebut dengan sterilisasi. Adanya pertumbuhan
mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih
berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi
berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling
resisten dari kehidupan mikroba, akan diluluhkan (Cappuccino, 1983).
Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium
yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan
mikroorganisme. Zat hara digunakan oleh mikroorganisme untuk
pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme, dan
pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara
sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen, serta
unsur-unsur lainnya. Dalam bahan dasar medium dapat pula ditambahkan
faktor pertumbuhan berupa asam amino, vitamin, atau nukleotida (Lim,
1998).
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Jenis dan Tipe Alat Kesehatan?
2. Apa saja Manfaat dan Fungsi Alat Kesehatan?
3. Apa Prinsip dan Prosedur Penggunaan Alat Keshatan?
4. Apa Prinsip Aseptik dan Antiseptik pada Alat Kesehatan?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah ;
1. Agar pembaca mengetahui apa Jenis dan Tipe Alat Kesehatan
2. Agar pembaca mengetahui apa Manfaat dan Fungsi Alat Kesehatan
3. Agar pembaca mengetahui apa saja prinsip dan prosedur
penggunaan alat
4. Agar pembaca mengetaui Prinsip Aseptik dan Antiseptik pada Alat
Kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
Tabung Reaksi adalah sebuah tabung yang terbuat dari sejenis kaca
atau plastik yang dapat menahan perubahan temperatur dan tahan terhadap
reaksi kimia.Tabung Reaksi ada yang dilengkapi dengan tutup ada juga
yang tanpa tutup.Terdiri dari berbagai ukuran tergantung
kebutuhan.Tabung Reaksi disebut juga Test Tube atau Culture tube.
Culture Tube adalah tabung reaksi tanpa bibir yang biasanya digunakan
untuk pembiakan mikroorganisme dalam medium cair.
Tabung reaksi atau Test Tube banyak digunakan oleh ahli kimia
untuk menahan, campuran, atau jumlah kecil panas bahan kimia padat atau
cair, terutama untuk percobaan kualitatif dan tes. Putaran bawah dan sisi
lurus meminimalkan kehilangan massa ketika menuangkan, membuat
mereka lebih mudah untuk membersihkan, dan memungkinkan
pemantauan nyaman dari isi. Panjang, leher sempit memperlambat
penyebaran uap dan gas ke lingkungan.
Sebuah tabung reaksi atau Test tube diisi dengan air dan terbalik ke
dalam gelas berisi air sering digunakan untuk menangkap gas, misalnya
dalam demonstrasi elektrolisis.
2. Reflex Hammer
Bed sheets atau sprei dibuat dalam 2 macam yaitu berupa lembaran
(flat) atau yang pas di kasur (fitted). Sprei lembaran sangatlah simple
bentuknya persegi empat sesuai dengan ukuran kasur ditambah beberapa
cm untuk bias disisipkan ke kasur, biasanya sprei jenis ini dipergunakan
untuk rumah sakit atau hotel, sedangkan sprei fitted dilengkapi dengan
karet elastik di ke empat sudut dibagian bawah kasur, sprei jenis ini sangat
lah praktis dalam pemasangan dan pemakaian nya karena sprei akan
terjaga kerapihan nya sepanjang hari.
5. Pipet
6. Cathether
Prinsip kerja : Yaitu digunakan untuk mengeluarkan/ pengambilan urine
2.4 Prinsip Aseptik dan Antiseptik pada Alat Kesehatan
Aseptik adalah mencegah terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme
pada jaringan bahan dan alat steril
Prinsip-Prinsip tindakan aseptik yang umum :
Semua benda yang menyentuh kulit yang luka atau dimasukkan ke dalam
kulit untuk menyuntikkan sesuatu ke dalam tubuh, atau yang dimasukkan
ke dalam rongga badan yang dianggap steril haruslah steril.
Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih berfungsi
Peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi label yang jelas
dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah dan tanggal pelaksanaan
sterilisasi
Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril
Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu mensteril
selesai
Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril
Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya, bila
terbuka harus dilakukan sterilisasi ulang.
Metode Sterilisasi
Sterilisasi secara Fisik
Sterilisasi secara fisik dipakai bila selama sterilisasi dengan bahan kimia tidak
akan berubah akibat temperatur tinggi dan tekanan tinggi. Cara membunuh
mikroorganisme tersebut adalah dengan panas. Berikut penjelasan mengenai
cara membunuh mikroorganisme :
1. Pemanasan kering
Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami dehidrasi
sampai kering dan selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga
menyebabkan mikrobanya mati. Digunakan pada benda atau bahan yang tidak
mudah menjadi rusak, tidak menyala, tidak hangus atau tidak menguap pada
suhu tinggi. Umumnya digunakan untuk senyawa yang tidak efektif untuk
disterilkan dengan uap air, seperti minyak lemak, minyak mineral, gliserin
(berbagai jenis minyak), petrolatum jelly, lilin, wax, dan serbuk yang tidak
stabil dengan uap air. Metode ini efektif untuk mensterilkan alat-alat gelas dan
bedah.Contohnya alat ukur dan penutup karet atau plastik.Selain itu, bahan
atau alat harus dibungkus, disumbat atau ditaruh dalam wadah tertututp untuk
mencegah kontaminasi setelah dikeluarkan dari oven.
2. Pemanasan basah
Prinsipnya adalah dengan cara mengkoagulasi atau denaturasi protein
penyusun tubuh mikroba sehingga dapat membunuh mikroba. Sterilisasi uap
dilakukan menggunakan autoklaf dengan prinsipnya memakai uap air dalam
tekanan sebagai pensterilnya. Temperatur sterilisasi biasanya 121℃, tekanan
yang biasa digunakan antara 15-17,5 psi (pound per square inci) atau 1 atm.
Lamanya sterilisasi tergantung dari volume dan jenis. Alat-alat dan air
disterilkan selama 1 jam, tetapi media antara 20-40 menit tergantung dari
volume bahan yang disterilkan. Sterilisasi media yang terlalu lama akan
menyebabkan :
Penguraian gula
2. Air mendidih
Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti jarum spoit.Hanya dilakukan
dalam keadaan darurat.Dapat membunuh bentuk vegetatif mikroorganisme
tetapi tidak sporanya.
3. Pemijaran
Dengan cara membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum
inokulum, pinset, batang L, dan sebagainya.
1. Tyndalisasi
Konsep kerja metode ini mirip dengan mengukus.Bahan yang mengandung air
dan tidak tahan tekanan atau suhu tinggi lebih tepat disterilkan dengan metode
ini. Misalnya susu yang disterilkan dengan suhu tinggi akan mengalami
koagulasi dan bahan yang berpati disterilkan pada suhu bertekanan pada
kondisi pH asam akan terhidrolisis. Tyndalisai merupakan proses
memanaskan medium atau larutan menggunakan uap selama 1 jam setiap hari
selama 3 hari berturut- turut
2. Pasteurisasi
Proses pemanasan pada suhu dan waktu tertentu (650C selama 30’ atau 720C
selama 15’ untuk membunuh pathogen yang berbahaya bagi manusia.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Maka dari
itu saya sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari seluruh
pihak demi sempurnanya makalah ini. Saran yang dapat penulis berikan
adalah agar mahasiswa dapat memahami tentang proses sterilisasi serta
macam-macam sterilisasi. Pada makalah berikutnya menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://fungsialatkesehatan.blogspot.co.id/2013/06/jenis-jenis-alat-kesehatan.html
https://vbamburis.wordpress.com/2013/12/15/makalah-sterilisasi/
http://subuhmuamar.blogspot.co.id/2013/04/sterilisasi-alat.html
http://www.slideshare.net/HuryCanz/makalah-sterilisasi-alat-kesehatan-di-bpm
https://www.google.com/search?noj=1&q=prinsip+kerja+tabung+reaksi+&oq=pri
nsip+kerja+tabung+reaksi+&gs_l=serp.3..0i22i30l7.23161.32864.0.33309.36.24.4
.8.8.0.990.2978.8j4j2j1j6-1.16.0....0...1c.1.64.serp..11.25.1983.8Vhu9L3rPQ8
https://www.google.com/search?noj=1&q=prosedur+penggunaan+tabung+reaksi
&oq=prosedur+penggunaan+tabung+reaksi&gs_l=serp.3..0.3770.6144.0.6547.9.9
.0.0.0.0.388.977.1j2j1j1.5.0....0...1c.1.64.serp..4.5.975.gYyl7uFCkFk
https://www.google.com/search?channel=fflb&q=fungai+cateter+&ei=YEkoVp-
ACJWhugSc9r6oCQ&emsg=NCSR&noj=1