Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun oleh :
Kelompok 3
Kelas : 6 EG B
PALEMBANG
2018
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat allah S.W.T karena berkat
taufik dan hidayah-Nya yang diberikan kepada penyusun, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas mata kuliah Energi dan Eksergi
dimana selama pembuatan makalah ini penyusun mendapatkan bimbingan dan
arahan serta bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat berjalan dengan baik.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
1.3. Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................................................... 3
2.1. Eksergi .................................................................................................... 3
2.1.1. Definisi eksergi.............................................................................. 3
2.1.2. Dead State...................................................................................... 3
2.1.3. Aspek Eksergi................................................................................ 3
2.1.4. Analisis Eksergi ............................................................................. 4
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 7
3.1. Power Plant Steam .................................................................................. 7
3.2. Analisa Eksergi Tiap Komponen Pada Power PlantError! Bookmark
not defined.
3.3. Perhitungan ........................................................................................... 11
3.4. Perhitungan efisiensi exergy dan exergy destruction (jurnal) .............. 11
3.5. Perhitungan efisiensi exergy dan exergy destruction (excel) ........ Error!
Bookmark not defined.
3.6. Perbandingan dalam bentuk grafik ....... Error! Bookmark not defined.
BAB 4 KESIMPULAN .......................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 21
LAMPIRAN .................................................................. Error! Bookmark not defined.
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.4 Analisa Eksergi (Excel) ............................. Error! Bookmark not defined.
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
2
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Eksergi
3
b. Nilai eksergi tidak bisa bernilai negatif. Karena jika sistem berada
pada keadaan lain selain keadaan mati, sistem akan dapat mengubah
kondisi secara spontan menuju ke keadaan mati. Kecenderungan ini terjadi
jika keadaan mati tercapai dan tidak diperlukan kerja untuk melakukan
perubahan spontan. Oleh karena itu, setiap perubahan keadaan sistem ke
keadaan mati dapat dicapai dengan sedikitnya zero work, dan dengan
demikian kerja maksimal (eksergi) tidak dapat bernilai negatif.
c. Eksergi tidak dapat dikekalkan tetapi dihancurkan oleh irreversibilitas.
Sebuah batas adalah jika seluruh eksergi dimusnahkan, seperti yang akan
terjadi jika sistem yang diizinkan untuk mengalami perubahan spontan ke
keadaan mati dengan tidak ada kemampuan untuk memperoleh kerja.
Potensi untuk mengembangkan kerja yang ada awalnya akan benar-benar
terbuang dalam proses spontan tersebut.
d. Eksergi dilihat sebagai kerja teoritis maksimum yang diperoleh dari suatu
sistem kombinasi ditambah lingkungan sebagai suatu sistem yang bergerak
dari keadaan menuju ke keadaan mati (kesetimbangan). Atau, eksergi
dapat dianggap sebagai kerja teoritis minimum yang diperlukan untuk
membawa sistem dari keadaan mati (kesetimbangan) menuju ke keadaan
lain.
Dimana:
4
ECH : Eksergi kimia
dengan
eKN = V2
(2.3)
ePT = gz (2.4)
relatif terhadap lingkungan (eKN = ePT = 0), eksergi fisik adalah kerja
berguna teoritis maksimum yang dapat diperoleh sewaktu sistem berlalu dari
status mulanya dimana temperatur T dan takanan P ke status mati diamana
temperatur To dan tekanan Po.
b. Balans eksergi
5
Balans laju eksergi untuk sistem kogenerasi dapat ditulis dengan
persamaan (Bejan, 1996):
Ei = Ee + ED (2.7)
c. Destruksi eksergi
d. Efisiensi eksergetik
6
dimana ε merupakan Efisiensi eksergeti, EF merupakan bahan bakar
yang disuplai, EP merupakan produk yang dbangkitkan
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
7
3.1.2. Data Kondisi Operasi
Adapun kondisi operasi pada sistem ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
a. Boiler
Pada dasarnya boiler adalah alat yang berfungsi untuk memanaskan
air dengan menggunakan panas dari hasil pembakaran bahan bakar,
panas hasil pembakaran selanjutnya panas hasil pembakaran dialirkan ke
air sehingga menghasilkan steam (uap air yang memiliki temperatur
tinggi). Boiler berfungsi untuk memproduksi steam (uap) yang dapat
digunakan untuk proses/kebutuhan selanjutnya.
Komponen – komponen Boiler
A. Furnace (Ruang bakar)
Furnace (ruang bakar) berfungsi sebagai tempat pembakaran
bahan bakar. Bahan bakar dan udara dimasukkan ke dalam ruang bakar
sehingga terjadi pembakaran. Dari pembakaran bahan bakar dihasilkan
sejumlah panas dan nyala api/gas asap.
8
Cerobong asap berfungsi untuk membuang gas asap yang tidak
dipakai lagi ke udara bebas, untuk mengurangi polusi disekitar
instalasi boiler, sehingga proses pembakaran dapat berlangsung
dengan baik. Dengan cerobong asap pengeluaran gas asap dapat lebih
sempurna.
2. Burner
Pada prinsipnya burner adalah transduser yang berguna untuk
mengubah satu bentuk energi ke bentuk energi yang lain. Dalam kasus
ini burner berfungsi untuk mengubah energi kimia yang terdapat
dalam bahan bakar, menjadi energi panas di dalam furnace melalui
suatu reaksi kimia dalam nyala api.
B. Economiser
Economizer merupajan alat pemindah panas digunakan untuk
memanaskan air umpan boiler sebelum masuk ke steam drum.
Economizer berfungsi untuk menghemat (to economize) penggunaan
bahan bakar dengan mengambil panas (recovery) gas buang sebelum
dibuang ke atmosfir.
C. Steam Drum
Steam drum merupakan tempat penampungan air panas dan
pembangkitan steam. Steam masih bersifat jenuh (saturated).
D. Superheater
9
Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap
dikirim melalui main steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin
steam atau menjalankan proses industri.
b. Turbin
Turbin adalah suatu perangkat yang mengkonversikan energi uap
yang bertemperatur tinggi dan tekanan tinggi menjadi energi mekanik
(putaran). Ekspansi uap yang dihasilkan tergantung dari sudu-sudu (nozzle)
pengarah dan sudu-sudu putar. Ukuran nozzle pengarah dan nozzle putar
adalah sebagai pengatur distribusi tekanan dan kecepatan uap yang masuk ke
Turbin. Turbin uap berkapasitas besar memiliki lebih dari satu silinder
cashing.
c. Kondenser
Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat exchanger)
yang berfungsi untuk mengkondensasikan fluida kerja. Pada sistem tenaga
uap, fungsi utama kondensor adalah untuk mengembalikan exhaust steam
dari turbin ke fase cairnya agar dapat dipompakan kembali ke boiler dan
digunakan kembali. Selain itu, kondensor juga berfungsi untuk menciptakan
back pressure yang rendah (vacuum) pada exhaust turbin . Dengan back
pressure yang rendah, maka efisiensi siklus dan kerja turbin akan meningkat.
10
ekstraksi uapnya berasal dari HP (High Pressure) turbin dan IP (Intermediate
Pressure) turbin. Sedangkan open feedwater heater atau yang disebut
deaerator merupakan heat exchanger direct contact type yang berfungsi untuk
memanaskan air setelah dari LPH dan memisahkan antara oksigen dengan air.
e. Deaerator
Deaerator adalah alat yang bekerja untuk membuang gas-gas yang
terkandung dalam air umpan boiler, setelah melalui proses pemurnian air
(Water treatment). Selain itu juga Deaerator berfungsi sebagai pemanas awal
air pengisi ketel sebelum disalurkan ke dalam boiler. Deaerator ini bekerja
berdasarkan sifat dari oksigen yang kelarutanya pada air akan berkurang
dengan adanya kenaikan suhu.
3.2. Perhitungan
a. Laju eksergi
11
19 361.36 0.139 369.467 1.171 45.898 315.6111
20 339.96 0.05992 279.632 0.915 67.956 213.0065
21 340.783 0.05992 283.0749 0.925 69.729 227.4758
22 332.98 0.0496 250.403 0.828 625.66 1390.943
23 333.2 1.338 252.403 0.830 625.66 1634.215
24 334.5 1.336 257.839 0.847 625.66 1697.897
25 355.76 1.177 346.761 1.105 625.66 3777.469
26 378.85 1.034 443.8 1.370 625.66 6902.079
27 398.45 0.9199 526.737 1.583 625.66 10269.63
28 366.83 0.0803 415.037 1.296 1.773 16.2687
A 673.95 0.0803 3008.661 5.955 1.773 607.8451
AA 295.15 1.364 93.496 0.324 30505 11715.34
BB 305.15 1.364 135.25 0.463 30505 14344.52
Eout = 1+4
= 317,9093 + 269,568
= 587,4773 MW
Eloss = Efuel + Ei - Eo
=0 + (-3111,73065)
= -311,73065
Efisiensi
Ei − Eo
= x 100 %
Efuel
−311,73065
= x 100 %
0
= Tidak dapat Ditentukan karena Efuel tidak diketahui
2. HP turbine
Eksergi
Ein =1
= 317.9093 MW
Eout =2a
= 241.4417 MW
Eloss = Ei – Eo - We
= ( 317.9093 - 241.4417 – 0 )MW
12
= 76.4647 MW
Efisiensi
𝑊𝑒
= x 100 %
𝐸𝑖−𝐸𝑜
0
= 76.4647 𝑀𝑊 x 100 %
=0
3. IP turbine
Eksergi
Ein =4
= 269.568 MW
Eout = 5 + 6 + 13
= ( 13..68566 + 10.78077 + 159.8479 ) MW
= 184.31433 MW
Eloss = Ei – Eo - We
= ( 269.568 MW – 184.31433 – 0 ) MW
= 85.46757 MW
Efisiensi
𝑊𝑒
= x 100 %
𝐸𝑖−𝐸𝑜
0
=( 269.568 MW − 184.31433 ) MW x 100 %
=0
4. LP turbine
Eksergi
Ein = 13
= 159.8479 MW
Eout = 14 + 15 + 16 + 17
= ( 4.057981 + 3.807143 + 2.568036 + 37.43979 )
MW
= 47.87295 MW
Eloss = Ei – Eo - We
= ( 159.8479 - 47.87295 – 0 )MW
= 111.97495 MW
Efisiensi
𝑊𝑒
= 𝐸𝑖−𝐸𝑜 x 100 %
13
0
= ( 159.8479 − 47.87295 ) x 100 %
MW
=0
5. Condenser
Eksergi
Ein = 17 + BB + 21
= ( 37.43979 + 14.34452 + 0.227476 ) MW
= 52.011786 MW
Eout = AA + 22
= ( 11.71534 + 1.390943 ) MW
= 13.106283
Eloss = Ei – Eo
= ( 52.011786 - 13.106283 ) MW
= 38.905503
Efisiensi
𝐸𝑜
= x 100 %
𝐸𝑖
13.106283 MW
=52.011786 MW x 100 %
= 25.19686 %
6. Condenser pump
Eksergi
Ein = 22
= 1.390943 MW
Eout = 23
= 1.634215 MW
Eloss = Ei – Eo + Wpump
= ( 1.390943 - 1.634215 + 0 ) MW
= -0.243272 MW
Efisiensi
𝐸𝑜−𝑊𝑝𝑢𝑚𝑝
= 𝐸𝑖
( 1.634215− 0 ) MW
= x 100 %
1.390943 MW
= 117.4897 %
14
7. BFP
Eksergi
Ein =9
= 22.99833 MW
Eout = 10
= 26.81857 MW
Eloss = Ei – Eo + Wpump
= ( 22.99833 - 26.81857- 0 ) MW
= -3.82024 MW
Efisiensi
𝐸𝑜−𝑊𝑝𝑢𝑚𝑝
= x 100 %
𝐸𝑖
26.81857 MW
= 22.99833 MW x 100 %
= 116.611 %
8. HPH1
Eksergi
Ein = 2 + 11
= ( 19.65001 + 38.59433) MW
= 58.24434 MW
Eout =7
= 3.123128 MW
Eloss = Ei – Eo
= ( 58.24434 - 3.123128 ) MW
= 1.16626 MW
Efisiensi
Eo
= x 100 %
𝐸𝑖
3.123128 MW
= 58.24434 x 100 %
MW
= 97.99763 %
9. HPH2
Eksergi
Ein = 5 + 10 + 7
= ( 13.68566 + 26.81857 + 3.123128 ) MW
= 43.627358 MW
Eout = 11 + 8
= ( 38.59433 + 3.340611) MW
15
= 41.934941 MW
Eloss = Ei – Eo
= ( 43.627358 - 41.934941 ) MW
= 1.692417
Efisiensi
𝐸𝑜
= x 100 %
𝐸𝑖
41.934941 MW
=43.627358 MW x 100 %
= 96.12074 %
10. Dearator
Eksergi
Ein = 6 + 8 + 27
= ( 10.78077 + 3.340611 + 10.26963 ) MW
= 24.390681 MW
Eout =9
= 22.99833 MW
Eloss = Ei – Eo
= ( 24.390681 - 22.99833 ) MW
= 1.392351 MW
Efisiensi
𝐸𝑜
= x 100 %
𝐸𝑖
22.99833 MW
=24.390681 MW x 100 %
= 94.29017 %
11. LPH1
Eksergi
Ein = 14 + 26
= ( 4.057981 + 6.902079 ) MW
= 10.96006 MW
Eout = 18 + 27
= ( 0.263569 + 10.26963 ) MW
= 10.533199 MW
Eloss = Ei – Eo
= ( 10.96006 - 10.533199) MW
16
= 0.426861 MW
Efisiensi
𝐸𝑜
= x 100 %
𝐸𝑖
10.533199 MW
= x 100 %
10.96006 MW
= 96.10532 %
12. LPH2
Eksergi
Ein = 15 + 18 + 25
= ( 3.807143 + 0.263569 + 3.777469) MW
= 7.848181 MW
Eout = 26 +19
= ( 6.902079 + 0.315611 ) MW
= 7.21769MW
Eloss = Ei – Eo
= ( 7.848181 - 7.21769 ) MW
= 0.630491 MW
Efisiensi
𝐸𝑜
= x 100 %
𝐸𝑖
7.21769MW
= x 100 %
7.848181
= 91.96641 %
13. LPH3
Eksergi
Ein = 16 + 19 + 24
= ( 2.568036 + 0.315611 + 1.697897 ) MW
= 4.581544 MW
Eout = 20 + 25
= ( 0.213006 + 3.777469 ) MW
= 3.990475 MW
Eloss = Ei – Eo
= (4.581544 - 3.990475 ) MW
= 0.591069 MW
Efisiensi
𝐸𝑜
= 𝐸𝑖
x 100 %
17
3.990475 MW
= 4.581544 x 100 %
MW
= 87.09893
14. G.S.C
Eksergi
Ein = A + 23
= ( 0.607845 + 1.634215 ) MW
= 2.24206 MW
Eout = 24 + 28
= ( 1.697897 + 0.016269 ) MW
= 1.714166 MW
Eloss = Ei – Eo
= ( 2.24206 - 1.714166 ) MW
= 0.527894 MW
Efisiensi
𝐸𝑜
= x100 %
𝐸𝑖
1.714166 MW
= x100 %
2.24206 MW
= 76.454966 %
Efisiensi
=
=
18
LP turbine 111.97495 0
Condenser 38.905503 25.1986
Condenser pump -0.243272 117.4897
BFP -3.82024 116.611
HPH 1 1.16626 97.99763
HPH 2 1.6924217 96.12074
Dearator 1.392351 94.29017
LPH 1 0.426861 96.10532
LPH 2 0.630491 91.96641
LPH 3 0.591069 87.09893
G. S. C 0.527894 76.454966
Power cycle 387.0853257 71.22488
19
LPH 3 0.604 86.81
G. S. C 1.917 12.76
Power cycle 433.009 34.75
BAB 4
KESIMPULAN
Boiler adalah lokasi dimana paling banyak eksergi yang dihancurkan pada
plant terjadi dan dibutuhkan perhatian maksimal pada operasi untuk
mengoptimasikan penggunaan energi dari bahan bakar.
Boiler adalah lokasi dimana paling banyak eksergi yang dihancurkan pada
plant terjadi dan dibutuhkan perhatian maksimal pada operasi untuk
mengoptimasikan penggunaan energi dari bahan bakar.
Nilai minus yang didapat pada circulation pump (P2) karena perbedaan data
yang digunakan. Pada jurnal angka Eout tidak sesuai dengan data pengamatannya
dan W pada P2 yang digunakan juga berbeda dari rumus yang ada. Tetapi pada excel
sesuai dengan data-data yang ada.
20
DAFTAR PUSTAKA
Sanyal, S., dkk. A Project report On Exergy Analysis Of Steam Power Plant For
Different Grades Of Coal. Raipur : National Institute of Technology.
21