Você está na página 1de 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN SR DENGAN

PENYAKIT IMA (INFARK MIOKARD AKUT)

DI RUANG PJT (ICCU) RSUP SANGLAH DENPASAR

TANGGAL 12-13 NOVEMBER 2014

Oleh:
Komang Yuni Antari
NIM. P07120013024
Tingkat 2.1

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2014
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN SR DENGAN

PENYAKIT IMA (INFARK MIOKARD AKUT)

DI RUANG PJT (ICCU) RSUP SANGLAH DENPASAR

TANGGAL 12-13 NOVEMBER 2014

A. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada hari kamis, 13 November 2014 pukul 9.00 WITA di
ruang ICCU RSUD Sanglah Denpasar dan masuk rumah sakit tanggal 12 November
2014. Data diperoleh melalui sumber data pasien, keluarga pasien, dan catatan medic
No RM 14066009 yang dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan
pemeriksaan fisik.

1. Identitas Pasien Penanggung Jawab


Nama : SR : ED

Umur : 61 th : 61 th

Jenis kelamin : Laki-laki : Perempuan

Suku bangsa/bangsa : Indonesia : Indonesia

Agama : Kristen Katolik : Kristen Katolik

Pendidikan : Sarjana Apoteker : Sarjana Apoteker

Pekerjaan : Wiraswasta : Wiraswasta

Alamat : Jl. P. Moyo Gang Tirtasari No.6 Dps

Diagnosa Medis : Stemi Inferior / KI

Sumber biaya : BPJS

Hubungan dengan pasien : Istri


2. Alasan Masuk Rumah Sakit
a. Keluhan Utama
Nyeri dada sebelah kiri
b. Riwayat Penyakit Sekarang

Pada tanggal 12 November 2014 pasien mengatakan dua hari sebelum MRS
merasakan nyeri dada kiri seperti ditekan benda berat, hilang timbul dalam jangka
waktu yang cukup lama. Kemudian pasien merasakan nyeri kembali yang amat
berat dan menyebar ke leher dan tangan kiri serta kanan, karena nyeri semakin
berat pasien dibawa ke RS Sanglah oleh keluarga dan dirawat di ruang ICCU pada
pukul 22.00 WITA dengan diagnosa medis Stemi Inferior / KI dan mendapat
terapi:

 IVFD NaCl 0,9% 8tpm

 Clopidogril 1x75 gram

 O2 2 lpm

 Asetosal 1x80 mg

 Bisoprolol 1x2,5 mg

 Captopril 3x12,5 mg

 Diazepam 3x5 mg

 Fondaparinux 1x 2,5 mg
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan selama ini baru pertama kali menderita penyakit jantung dan
pernah mempunyai penyakit batu ginjal saat umur 20 th-an, serta pernah tertabrak
umur 27 th sehingga mengalami gangguan untuk berjalan (mobilisasi) dan belum
pernah MRS sebelumnya.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit yang sama
sebelumnya

4. Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
a. Bernafas
Sebelum MRS pasien mengatakan tidak mengalami sesak dan saat pengkajian
pasien mengatakan pasien sulit bernafas dan dibantu O2 melalui nasal kanul 2
lpm karena nyeri pada dadanya.
b. Makan dan Minum
Makan : Saat pengkajian, keluarga pasien mengatakan pasien sudah makan hanya
5 sendok dari porsi yang diberikan RS dan sebelum MRS pasien biasanya
makan sedikit tetapi sering dan lebih banyak dibandingkan di RS
Minum : Saat pengkajian, pasien mengatakan hanya mampu menghabiskan air 1
botol aqua tanggung (500cc)/hr sedangkan sebelum MRS pasien mamppu
menghabiskan air teh sebanyak ± 4x/ hr ukuran mug besar ( ±300 cc/mug)
c. Eliminasi
BAB : Sebelum MRS, pasien mengatakan BABnya rutin setiap pagi hari
sedangkan saat pengkajian pasien mengatakan belum BAB sejak MRS
BAK : Saat pengkajian keluarga pasien mengatakan bahwa pasien BAK sering
tetapi sedikit-sedikit,
d. Gerak dan Aktivitas
Sebelum MRS, keluarga pasien pasien mengatakan pasien telah mengalami
gangguan untuk berjalan dikarenakan oleh kecelakaan yang pernah terjadi saat
umur 27 th namun masih mampu untuk bekerja. Saat pengkajian pasien, mampu
miring kanan-miring kiri namun untuk aktifitas lainnya seperti makan, dan mandi,
pasien di bantu oleh keluarga atau pun perawat di ruangan. Aktivitas pasien juga
terbatas dikarenakan beberapa alat medis lainnya, pada bagian tubuh pasien dan
nyeri yang timbul jika melakukan aktifitas sering
e. Istirahat dan Tidur
Sebelum MRS, pasien mengatakan untuk istirahat dan tidurnya biasa dan jarang
terganggu. Sedangkan saat pengkajian pasien mengatakan tidurnya terganggu
mengingat situasi lingkungan yang ribut oleh pasien lain. Selain itu nyeri yang
dirasakan juga mengganggu istirahat dan tidur pasien.
f. Pengaturan suhu tubuh
Saat pengkajian, suhu tubuh pasien normal 36 0C
g. Kebersihan Diri
Sebelum MRS keluarga pasien mengatakan pasien biasa mandi 2-3x/hari, gosok
gigi tiap kali mandi, ganti pakaian 2x/hari, namun saat pengkajian, pasien dibantu
oleh perawat ruangan di lap 2x/hr.
h. Rasa Nyaman
Saat pengkajian, pasien dan keluarga mengatakan mengalami nyeri pada dada
sebelah kiri. Pasien tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab nyerinya
namun terasa sedikit nyeri bila beraktifitas terlalu banyak.. Nyeri di rasakan
pasien seperti menahan beban berat. Nyeri dirasakan menyebar sekitar dada kiri
ke leher dan tangan kiri, dan pasien tidak mengetahui apa yang biasanya membuat
nyeri pada dadanya berkurang atau pun memburuk. Saat pengkajian skala nyeri
pada pasien 4 tanpa disertai mual, pusing dan muntah dan nyeri pada dada kiri
pasien muncul tiba-tiba. Pasien mengaku nyeri yang di rasakan jangka waktunya
lumayan lama dan sudah sejak 2 bulan yang lalu
i. Rasa Aman
Saat pengkajian, pasien dan keluarga tidak terlihat gelisah terhadap penyakit
pasien, namun sesekali keluarga pasien bertanya tentang hasil pemeriksaan yang
dilakukan pasien.
j. Sosial
Saat pengkajian, pasien mampu berkomunikasi dengan baik dan jelas. Pasien
mampu berkomunikasi dengan keluarga dan perawat yang ada.
k. Rekreasi
Saat pengkajian, keluarga mengatakan sebelumnya sering berlibur dengan
keluarga
l. Prestasi
Saat pengkajian, keluarga pasien mengatakan pasien bersekolah hingga sarjana
untuk apoteker
m. Pengetahuan
Saat pengkajian, keluarga pasien dan pasien mengatakan mengerti akan penyakit
dari pasien
n. Spiritual
Sebelum MRS, keluarga pasien mengatakan pasien dan keluarga biasa berdoa
sesuai agamanya setiap sabtu atau minggu. Saat pengkajian, pasien menaruh
sebuh kalung berisi lambang kepercayaan di agamanya untuk mengingatkan
pasien akan Tuhan. Dan menurut keluarga pasien tidak ada kepercayaan khusus
mengenai sakit pasien.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum Gejala Kardinal

Kesadaran : CM GCS 4E5V6M Suhu : 360C


Bentuk Tubuh : Gemuk TD : 130 mm/hg
Warna Kulit : Sawo Matang Nadi : 76x/mnt
Turgor Kulit : Baik RR : 20x/mnt
b. Keadaan Fisik
1) Kepala : bentuk simetris, rambut berwarna hitam dan sedikit putih,
kulit kepala bersih, nyeri tekan (-), benjolan (-)
2) Mata : bentuk simetris, reflek mata normal, pupil normal
3) Hidung : bentuk simetris, secret (-), terpasang kanul nasal 2 lpm,
tidak ada nafas cuping hidung dan tidak terpasang
NGT
4) Telinga : bentuk simetris, serum (-), lesi (-), nyeri tekan (-)
5) Mulut dan Gigi : Mukosa bibir kering, bentuk simetris, keadaan gigi
sedikit bersih.
6) Leher : bentuk simetris, nyeri tekan (-), pembesaran kelenjar
tiroid (-)
7) Thorax : bentuk simetris, nyeri (+)
8) Abdomen : bentuk simetris, nyeri tekan (-), lesi (-)
9) Ekstremitas :
Atas : bentuk normal, terpasang infuse dan di bagian kanan
tangan, edema (-)
Bawah : bentuk normal, jari kaki lengkap
10) Genetalia : tidak terpasang kateter
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil pemeriksaan laboraturium

Tgl No Jenis Pemeriksaan Hasil Ket Normal


12/11/2014 1 Urine Acid 7.1 mg/dL Tinggi 2.00-7.00
2 Cholesterol Total 164 pg/dL 140.0-199.0
3 HDL Cholesterol 45 mg/dL 40-65
4 LDL Cholesterol 122 mg/dL Tinggi 0-100.00
5 Trigliserida 101 mg/dL 0-150.00
6 Narium (Na) 140 mmol/L 136-145
7 Kalium (K) 4.62 mmol/L 3.50-5.10
8 CKMB Massa > 40 IU/mL Tinggi 0-5.00
9 Troponin T > 200 mg/dL <50=negative 50-
100=Low
>100=AMI
10 LDH 1757 U/L Tinggi 240.00-480.00

Tgl No Jenis Pemeriksaan Hasil Ket Normal


13/11/2014 1 HbA IC 6.67% Tinggi <6.5
2 Cholesterol Total 203 g/dL Tinggi 140.0-199.0
3 HDL Cholesterol Tinggi 40-65
74.6 mg/dL
4 LDL Cholesterol 99 mg/dL 0-100.00
5 Trigliserida 168 mg/dL Tinggi 0-150.00

b. Hasil pemeriksaan ECG tanggal 12 November 2014= terdapat ST elevasi di L1

B. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data

No Data Fokus Data Standar Normal Masalah


Keperawatan

1. DS :  Pasien tidak mengeluh nyeri Nyeri Akut


Pasien mengatakan terasa nyeri pada pada dada kiri
dada kirinya dan menyebar ke leher  Pasien nampak segar
hingga tangan kanan maupun kiri  Skala nyeri 0 (dari 0-10)
seperti menahan beban berat dan  Tidak terpasang oksigen
muncul tiba-tiba  Hasil pemeriksaan lab

DO : - Urine Acid=2.00-7.00

 Ekspresi wajah tampak mg/dL

menahan nyeri - LDL Cholesterol= 0-

 Pasien nampak lelah 100.00 mg/dL


- CKMB Massa= > 0-5.00
 Skala nyeri 4 dari 1 – 10
- Troponin T= < 50=
 Terpasang oksigen 2 lpm
negative 50-100= Low
 Hasil pemeriksaan lab
>100=AMI Intoleransi
-Urine Acid=7.1 mg/dL
- LDH= 240.00-480.00 U/L aktifitas
-LDL Cholesterol= 122 mg/dL
-CKMB Massa= > 40 IU/mL  Hasil pemeriksaan ECG =

-Troponin T= > 200 mg/dL tidak terdapat ST elevasi

-LDH= 1757 U/L  Frekuensi jantung 60-100


x/menit
 Hasil pemeriksaan ECG =  TD120-80 mmHg
terdapat ST elevasi di L1
 TTV :
TD : 130/90mmHg
N : 76x/ menit
S : 360C
RR : 20x/mnt  Pasien berpartsipasi dalam
aktifitas sesuai kemampuan
DS : pasien
Pasien mengatakan hanya mampu  Frekuensi jantung 60-100
2. miring kanan dan miring kiri dan x/menit
 TD120-80 mmHg
terasa nyeri bila beraktifitas terlalu
sering
DO :
• Pasien nampak lelah
• Kebutuhan aktifitas ( mandi,
makan, BAB, BAK) dibantu
oleh perawat
• Tanda-tanda vital
TD : 130/80 mmHg
N : 76 x/menit
S : 360C
RR : 20x/mnt

Masalah 1
P: Nyeri Akut
E: berhubungan dengan iskemia miokard akibat sumbatan arteri koroner.
S: ditandai dengan pasien mengatakan terasa nyeri pada dada kirinya dengan
skala nyeri 4 seperti menahan beban berat dan muncul tiba-tiba
 Proses terjadinya:
Adanya Konstruksi arteri koronaria menyebabkan aliran darah ke jantung
menurun sehingga supply dan kebutuhan oksigen ke jantung tidak
seimbang yang menyebabkan terjadinya metabolisme anaerob dan
menghasilkan timbunan asam laktat meningkat yang berdampak pada
timbulnya nyeri

 Akibat bila tidak ditangani:


Akan menimbulkan masalah keperawata lain
Masalah 2
P: Intoleransi aktifitas
E: berhubungan dengan kelemahan umum

S: ditandai dengan pasien mengatakan hanya bisa miring kanan dan miring kiri
dan terasa nyeri bila beraktifitas terlalu sering.
 Proses terjadinya :
Adanya gangguan/sumbatan pada arteri koronaria menyebabkan suplai
oksigen dan nutrisi menurun sehingga terjadinya metabolisme anaerob dan
menghasilkan timbunan asam laktat menyebabkan pasienmudah lelah
setiap beraktifitas
 Akibat bila tidak ditangani:
Akan menyebabkan kekakuan otot dan sendi serta resiko dekubitus bila
tidak dilakukan mobilisasi
2. Diagnosa Keperawatan sesuai Prioritas
a. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia miokard akibat sumbatan arteri
koroner ditandai dengan pasien mengatakan hanya bisa miring kanan dan
miring kiri dan terasa nyeri bila beraktifitas terlalu sering.
b. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan umum ditandai dengan
pasien mengatakan hanya bisa miring kanan dan miring kiri dan terasa nyeri
bila beraktifitas terlalu sering.

C. Intervensi Keperawatan

No. Hari/ Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


tanggal/ Keperawatan
jam
1. Kamis/ 13 I Setelah 1.Pantau/catat 1.Variasi penampilan
November dilakukan asuhan karakteristik dan prilaku pasien
2014 keperawatan nyeri, laporan karena nyeri terjadi
Jam 11.00 selama 1 X 24 verbal, petunjuk sebagai temuan
WITA jam diharapkan non verbal, dan pengkajian.
nyeri pasien respon Kebanyakan pasien
berkurang hemodinamik dengan IMA
dengan kriteria ( meringis, tampak sakit,
hasil : gelisah, distraksi, dan
 Pasien berkeringat, berfokus pada
menyatakan mencengkram nyeri. Pernafasan
nyeri dada dada, nafas mungkin
hilang/ cepat, TD/ meningkat sebagai
terkontrol frekuensi akibat nyeri dan
 Ekspresi jantung berubah) berhubungan
wajah dengan cemas.
rileks/tenang
 Tidak gelisah 2.Nyeri sebagai
2. Ambil pengalaman
gambaran subyektif dan harus
lengkap digambarkan oleh
terhadap nyeri pasien. Bantu
dari pasien pasien untuk
termasuk menilai nyeri
lokasi, dengan
intensitas (0- membandingkanny
10), lamanya, a dengan
kualitas pengalaman yang
(dangkal/meny lain.
ebar dan
penyebaran
3.Dapat
3.Kaji ulang
membandingkan
riwayat angina
nyeri yang ada dari
sebelumnya,
pola
nyeri
sebelumnya,sesuai
menyerupai
dengan identifikasi
angina, atau
komplikasi seperti
nyeri IM.
meluasnya infark,
Diskusikan
emboli paru, atau
riwayat perikarditis.
keluarga.
4.Penundaan
pelaporan nyeri
menghambat
4.Anjurkan pasien
peredaan nyeri/
melaporkan
memerlukan
nyeri dengan
peningkatan dosis
segera
obat. Selain itu,
nyeri berat dapat
menyebabkan syok
dengan
merangsang sistem
saraf simpatis,
mengakibatkan
kerusakan lanjut
dan mengganggu
diagnostik dan
hilangnya nyeri.
5.Bantu
5.Membantu dalam
melakukan
penurunan
tehnik
persepsi/respons
relaksasi, misal
nyeri.
nafas dalam,
6.Memberikan
prilaku
control situasi,
distraksi,
meningkatkan
visualisasi,
perilaku positif
bimbingan
imajinasi.
7. Menurunkan
6. Berikan
rangsang eksternal
lingkungan
dimana ansietas
yang tenang,
aktivitas dan regangan
perlahan, dan jantung serta
tindakan keterbatasan
nyaman kemampuan
(contoh sprei koping dan
yang kering/tak keputusan terhadap
terlipat, situasi saat ini.
gosokan
punggung).
Pendekatan
pasien dengan
tenang dan
dengan
percaya.

7.Kolaborasi
8. Meningkatkan
pemberian O2
jumlah oksigen
sesuai indikasi
yang ada untuk
pemakaian
miokard dan juga
mengurangi
ketidaknyamanan
sehubungan
dengan iskemia
jaringan.
8.Kolaborasi
9. Pemberian obat –
pemberian obat
obatan nantinya
sesuai indikasi
akan dapat
membantu
mengurangi nyeri
dan memberikan
rasa nyaman
kepada pasien.
Obat – obat
golongan
vasodilator dapat
membantu
meningkatkan
suplai oksigen ke
daerah yang
iskemik,
sedangkan
golongan beta
bloker dan
analgetik dapat
membantu
mengurangi
kebutuhan oksigen
miokard.

1. Kecenderungan
menentukan
1. Catat/dokumenta respons pasien
Setelah si frekuensi terhadap aktivitas
dilakukan asuhan jantung, irama dan dapat
keperawatan dan perubahan mengindikasikan
selama 1x 24 TD sebelum, penurunan
jam, diharapkan selama, dan oksigen
keadaan pasien sesudah aktivitas miokardia yang
membaik dengan sesuai indikasi. memerlukan
criteria hasil : Hubungkan penurunan
 Klien dengan laporan tingkat ri
berpartsipasi nyeri dada/napas aktivitas/ kembali
dalam pendek. tirah baring ,
aktifitas perubahan
sesuai program obat,
kemampuan penggunaan
klien oksigen
 Frekuensi tambahan.
jantung 60-2. Tingkatkan 2. Menurunkan kerja
100 x/menit istirahat ( tempat
miokard/
 TD120-80 tidur/kursi).
konsumsi oksigen,
mmHg Batasi aktivitas
menurunkan risiko
pada dasar nyeri/
komplikasi
respons
hemodinamik.
Berikan aktivitas
senggang yang
tidak berat

3. Anjurkan pasien
menghindari
3. Aktivitas yang
peningkatan
memerlukan
tekanan
menahan napas
abdomen,
dan menunduk
contohnya
(manuver
mengejan saat
Valsava) dpaat
defekasi
mengakibatkan
bradikardi, juga
menurunkan
curah jantung,
dan takikardi
dengan
4. Kaji ulang
peningkatan TD.
tanda/gejala
yang 4. Palpitasi, nadi tak

menunjukkan teratur, adanya


tidak toleran nyeri dada, atau
terhadap dispnea dapat
aktivitas atau mengindikasikan
memerlukan kebutuhan
pelaporan pada perubahan
perawat/dokter program olahraga
atau obat.

II

D. Implementasi

Hari/tgl/jam No dx Tindakan keperawatan Evaluasi Formatif Paraf


Kamis,13

November 2014

Pukul 9.00 WITA 1,2  Mengbservasi  Pasien merasakan


keadaan umum px nyeri dada kiri
dan mengkaji skala menyebar hingga
nyeri leher dan tangan
kanan serta kiri
seperti ditekan
benda berat dengan
skala 4 dari 1 – 10

 TD : 138/97mmHg
Pukul 11.20 WITA 1,2  Mengukur TTV
dan melaksanakan N : 78x/mnt
tindakan
S : 35,60C
keperawatan dalam
RR : 22x/mnt
memberikan O2
dan Pasien kooperatif
sesuai indikasi

Pukul 13. 00 2  Membatasi aktifitas  Pasien hanya bisa

WITA pasien dan miring kanan dan


memberikan HE miring kiri serta
mengenai teknik posisi semi fowler
nafas dalam dan pasien
kooperatif

 TD : 130/87mmHg
Pukul 14.00 1,2  Mengukur TTV Perawat
N : 77x/mnt Ruangan
WITA
S : 35,90C
RR : 20x/mnt
 Melaksanakan
Pukul 16.00 WITA 1 tindakan  Pasien kooperatif
keperawatan dalam
memberikan obat
sesuai indikasi
 Mengukur TTV
dan mengkaji skala  TD : 130/90mmHg

Pukul 16.15 WITA 1,2 nyeri


N : 70x/mnt

S : 36,30C
RR : 20x/mnt

 Melaksanakan Perawat
 Pasien kooperatif
tindakan Ruangan
Pukul 20.00 WITA 1,2
keperawatan dalam TD : 130/80mmHg
memberikan O2
N : 70x/mnt
sesuai indikasi dan
Mengukur TTV
dan mengkaji skala
nyeri

 Melaksanakan
tindakan  Pasien kooperatif
Pukul 22.00 WITA 1 keperawatan dalam
memberikan obat
sesuai indikasi

 Mengukur TTV

 TD : 130/80mmHg
Pukul 24.00 WITA 1,2
N :70x/mnt
 Mendokumentasi
frekuensi dan S : 360C
irama jantung RR : 24x/mnt
(EKG)

Jumat,14 November
 Melaksanakan
2014  Pasien kooperatif
tindakan
Pukul 5.00 WITA keperawatan dalam
2
memberikan obat
sesuai indikasi

 Mengukur TTV  Pasien kooperatif


dan mengkaji skala
Pukul 8.00 WITA
1 nyeri

 Menciptakan  TD : 130/90mmHg

Pukul 8. 10 WITA lingkungan yang


1,2 N : 70x/mnt
nyaman
S : 360C
RR : 20x/mnt
 Mengukur TTV Dengan skala nyeri 3

Pukul 10. 20 WITA


1  Pasien dan
keluarga
 Membatasi aktivitas kooperatif
pada dasar nyeri

Pukul 11. 00 WITA untuk meningkatkan


1 istirahat  TD : 130/90mmHg

N : 70x/mnt
S : 36,10C
RR : 20x/mnt
Pukul 13.15 WITA

2  Pasien kooperatif

E. Evaluasi

Hari/ tgl/ jam No. dx Evaluasi Sumatif Paraf

Jumat, 14 November 1 S S: Pasien mengatakan nyeri pada dada


2014 pukul 13.15
sudah berkurang dengan skala 3
WITA O: Pasien tampak membaik dengan
2
TD : 130/90mmHg

N : 70x/mnt

2 S : 36,10C
RR : 20x/mnt
A: Tujuan tercapai
P: Intervensi dihentikan

S: Pasien mengatakan masih harus


beristirahat di tempat tidur

O: Pasien mampu miring kanan dan


miring kiri, namun kebutuhan
aktifitas ( mandi, makan, BAB,
BAK) dibantu oleh perawat atau
pun keluarga. Dengan tanda-tanda
vital Nadi 76 x/menit (normalnya
60-100x/mnt)
A: tujuan tercapai no 2 dan 3.
Sedangkan tujuan no 1 belum
tercapai. Tujuan tercapai sebagian
P: Intervensi di lanjutkan no 1,2 dan 4

Mengetahui
Pembimbing Praktik Denpasar, 15 November 2014
Mahasiswa
NIP: NIM :___________________

Pembimbing Akademik

NIP:
Mengetahui
Pembimbing Praktik Denpasar, 15 November 2014
Mahasiswa

NIP: NIM :___________________

Pembimbing Akademik

NIP:

Você também pode gostar