Você está na página 1de 15

UPAYA PENINGKATAN MUTU GURU

MELALUI OPTIMALISASI GUGUS SEKOLAH DI

KECAMATAN BOTOLINGGO KABUPATEN BONDOWOSO

Rusidi

Abstract: Teachers as the spearhead of success in improving the quality of education


is very necessary to have adequate knowledge. That knowledge can be obtained other
than through education teacher can be through upgrading peers and sustainable
meetings at school cluster. Improving the quality of teachers is necessary in order to
anticipate the development of science and technology are moving rapidly. Teachers
who have the ability to be able to overcome obstacles or challenges that confronted
him.
To improve the image of the teacher as an educator in the school and community,
should improve the quality of self in which the teacher as an educator in the school is
spearheading the implementation of education that lays the foundation and contribute
to the development of potential learners prepare qualified and responsible for the
development of the nation.

Abstrak: Guru sebagai ujung tombak keberhasilan peningkatan mutu pendidikan


sangat perlu mempunyai pengetahuan yang memadai. Pengetahuan itu bisa diperoleh
guru selain melalui pendidikan bisa melalui penataran teman sejawat dan pertemuan-
pertemuan yang berkesinambungan di gugus sekolah. Peningkatan mutu guru sangat
perlu dalam rangka mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi
yang melaju dengan pesat. Guru yang mempunyai kemampuan akan bisa mengatasi
kendala-kendala atau tantangan-tantangan yang dihadapkan padanya.
Untuk meningkatkan citra guru sebagai pendidik di sekolah maupun di masyarakat,
harus meningkatkan kualitas diri dimana guru sebagai pendidik di sekolah merupakan
ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan yang meletakkan dasar serta turut
mempersiapkan pengembangan potensi peserta didik yang berkualitas dan bertanggung
jawab atas pembangunan bangsa.

Kata Kunci:..........

Peningkatan Mutu Guru, Program Kerja Guru, Guru Kelas


PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Upaya Peningkatan Mutu Guru Melalui Optimalisasi Gugus Sekolah di Kecamatan

Botolinggo Kabupaten Bondowoso.

Selanjutnya untuk memperjelas gambaran pengertian daripada judul karya tulis ini

agar tidak menimbulkan interpretasi yang bermacam – macam terhadap judul tersebut

maka terlebih dahulu Penulis akan memberikan penjelasan singkat tentang masing –

masing variable yaitu :

1. Upaya Peningkatan Mutu Guru dan

2. Optimalisasi Gugus Sekolah

Yang dimaksud upaya peningkatan mutu guru adalah suatu usaha untuk menambah

pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan guru sebagai pendidik dan pengajar.

Sedangkan optimalisasi gugus sekolah adalah usaha yang semaksimal mungkin sekuat

kemapuan dari gabungan 3 – 8 Sekolah dasar yang memiliki tujuan, semangat maju

bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Jadi secara keseluruhan penegasan dari judul karya tulis ini adalah suatu usaha untuk

menambah pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan guru sebagai pendidik dan

pengajar melalui upaya pendayagunaan dari gabungan 3 – 8 Sekolah Dasar yang memliki

tujuan, semangat maju bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan.

B. Alasan Pemilihan Judul.


Ada beberapa alasan yang dapat Penulis kemukakan dalam pemilihan judul karya

tulis ini antara lain :

1. Sekolah sebagai salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan formal

mempunyai peranan penting dalam mendewasakan anak sekaligus dalam rang-

ka mencerdaskan bangsa.

2. Judul karya tulis ini merupakan kajian yang menarik.

3. Masih ditemui di lapangan guru-guru yang kurang professional.

4. Cukup tersedianya sarana dan prasarana pendukung.

C. Tujuan Yang Ingin Dicapai.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya tulis ini adalah untuk meningkatkan

kemampuan profesi para guru dalam meningkatkan mutu proses dan hasil belajar siswa

dengan mendayagunakan segala sumber daya dan potensi yang dimilikai oleh sekolah,

tenaga pendidikan, dan masyarakat sekitarnya.

D. Hasil Yang Ingin Dicapai.

Hasil yang ingin dicapai adalah agar adanya perubahan – perubahan tingkah laku

guru dan untuk meningkatkan citra guru sebagai pendidik di sekolah maupun di

masyarakat, sekaligus peningkatan sumber daya manusia dimana guru sebagai pendidik

di sekolah merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan yang meletakkan

dasar serta turut mempersiapkan pengembangan potensi peserta didik yang berkualitas

dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.


KONDISI OBJEKTIF

A. Kegiatan Yang Telah Dilaksanakan

Bahwa untuk dapat diangkat menjadi guru telah dilaksanakan berbagai kegiatan

antara lain misalnya untuk menjadi guru sekolah dasar seseorang harus lulusan S. 1

PGSD, bahkan sebelumnya ada yang lulusan D.2, SPG, SGA,SGB, dan bahkan bukan dari

sekolah yang khusus mencetak guru seperti SD, SMP, SMEA , dan lain – lain. Hal ini

dilakukan karena pada waktu itu masih cukup banyak dibutuhkan guru sehingga

pemerintah untuk memenuhi kebutuhan guru, mengangkat orang yang memang mau

menjadi guru.

Seiring dengan kemajuan zaman kebutuhan guru terus meningkat dibarengi juga

dengan tuntutan masyarakat tentang mutu lulusan maka pengangkatan guru guru

ditempuh melalui tes pengangkatan guru dengan persyaratan – persyaratan tertentu.

B. Kegiatan yang Sedang Dilakukan

Dalam rangka untuk peningkatan mutu pendidikan salah satunya harus dibarengi pula

dengan peningkatan mutu guru. Pada beberapa tahun terakhir ini ada semacam tuntutan

guru yaitu untuk menjadi guru TK, SD , SLTP, SLTA persyaratan minimal adalah lulusan

S.1 yang relevan dengan jenjang sekolah. Untuk memenuhi tuntutan seperti tersebut di

atas pemerintah sedang menyelenggarakan program penyetaraan. Bagi guru yang

mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program penyetaraan ini dituntut untuk

sungguh – sungguh belajar dan tidak menyia – nyiakan kesempatan yang diperolehnya.
Selain daripada itu guru pada zaman sekarang selain harus lulusan S. 1 yang relevan

juga dituntut untuk lulus sertifikasi agar menjadi guru yang professional sehingga

mumpuni kepada bidang tugas yang diembannya.

C. Hambatan dan Permasalahan.

Sejalan dengan peningkatan mutu pendidikan guru harus dibarengi dengan

peningkatan kemampuan guru secara professional agar dapat mencapai hasil kegiatan

belajar mengajar secara optimal. Tidak dapat disangkal lagi bahwa untuk membentuk dan

mewujudkan manusia yang berkualitas pendidikan yang tinggi diharapkan guru akan

mampu memahami informasi – informasi pengetahuan dan tekhnologi yang terus

berkembang pesat.

Dalam mewujudkan tuntutan kemampuan professional sebagaimana dijelaskan di

atas seringkali dihadapi berbagai hambatan. Secara garis besar hambatan itu meliputi:

1. Sifat konserfatif guru yang bersangkutan

2. Lemahnya motivasi untuk peningkatan kemampuan

3. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung

4. Ketidakpedulian terhadap perkembangan.

Sebenarnya profesi guru merupakan sesuatu yang kontra versial disatu pihak guru

sebagai profesi menuntut berbagai persyaratan sebagai layaknya profesi lain, dilain pihak

masih banyak guru yang belum atau tidak mempunyai persyaratan itu bahkan kadang

muncul gejala adanya guru yang menyandang profesi mempunyai kadar bobot yang lebih

rendah dari guru yang tidak menyandang profesi.


KONDISI YANG DIHARAPKAN

Suatu jenis pekerjaan tertentu dapat dilakukan seseorang apabila ia mempunyai

kemampuan. Seperti halnya guru sebagai aparat kependidikan selalu berpacu untuk

meningkatkan kemampuannya. Karena bila seseorang mempunyai kemampuan segala

tantangan/ kendala yang dihadapkan padanya dapat teratasi dengan baik.

Dalam menjalankan tugasnya seorang guru setidaknya harus memiliki kemampuan

dan sikap sebagai berikut :

1. Menguasai Kurikulum.

Kurikulum sebagai suatu program pendidikan secara utuh, mempunyai kedudukan

yang cukup penting dalam keseluruhan program pendidikan dan pengajaran. Oleh sebab

itu guru harus menguasai kurikulum yang merupakan pedoman yang dapat mengarahkan

dan merencanakan program kegiatan belajar mengajar di kelas. Tanpa penguasaan yang

baik terhadap kurikulum yang berlaku akan mengalami kesulitan dan kurang terarah

dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.

Guru yang baik adalah guru yang berhasil dalam pengajaran, mampu mempersiapkan

siswa mencapai tujuan yang telah dirumuskan dalam kurikulum.

2. Menguasai Materi Setiap Mata Pelajaran.

Guru Sekolah dasar adalah guru kelas, artinya harus dapat mengajarkan berbagai

materi mata pelajaran. Guru tidak hanya dituntut untuk menyelesaikan bahan pelajaran

yang telah ditetapkan, tetapi guru harus mempunyai dan menghayati secara mendalam

semua materi yang akan diajarkan. Oleh karena itu dalam memberikan materi pelajaran,
guru mempunyai peranan dan tugas sebagai pengelola proses belajar mengajar di kelas

yang dituntut banyak inisiatif dan penuh kreatifitas. Jadi penguasaan terhadap semua

materi pelajaran mutlak dimiliki oleh seorang guru sekolah dasar.

3. Menguasai Metode dan Evaluasi Pembelajaran.

Dalam rangka kegiatan belajar mengajar guru harus menguasai berbagai methode

mengajar. Selain menguasai berbagai methode, guru juga harus mampu memilih methode

yang tepat sesuai dengan materi pelajaran, tingkat kecerdasan siswa, serta lingkungan dan

kondisi setempat, kemudian merancang menjadi sutu program pengajaran yang baik dan

sesuai dengan materi pelajaran, situasi dan kondisi lingkungan.

Selanjutnya guru harus mampu mengukur dan menilai hasil pekerjaan siswa,

terutama sekali yang menyangkut kegiatan belajar mengajar, baik proses maupun hasil

belajarnya.

4. Setia Terhadap Tugas.

Profesi guru sangatlah berlainan dengan profesi lainnya, karena pekerjaan guru

menyangkut pertumbuhan, perkembangan fisik dan intelektual seorang anak manusia.

Segala kegiatan belajar mengajar harus disiapka secara matang. Untuk itu guru harus

benar – benar menyatu, menjiwai, dan menghayati tugas – tugasnya.

Dengan demikian guru harus menguasai tehnik – tehnik evaluasi yang diperlukan.

Namun bukanlah sampai disitu saja, guru seharusnya meneliti dan menelaah hasil evaluasi
para siswa, kemudian menentukan langkah selanjutnya untuk memperbaiki dan

menyempurnakan program belajar mengajar.

5. Disipiln Dalam Arti Luas

Pendidikan adalah suatu proses. Bersama proses satu anak tumbuh dan berkembang

dalam belajar. Pendidik dengan sengaja mempengaruhi arah prose situ sesuai dengan tata

nilai yang dianggap baik dan diterima serta berlaku dalam masyarakat. Kuat lemahnya

pengaruh itu sangat bergantung pada tata disiplin yang ditetapkan dan dicontohkan oleh

guru. Oleh karena itu disipiln bagi seorang guru merupakan bagian penting dari tugas –

tugas kependidikan. Dalam hal ini tugas guru bukan saja melatih sikap disiplin pada anak

didiknya tetapi juga lebih penting adalah mendisiplinkan diri sendiri sebagai cirri khas

figur seorang guru.

UPAYA YANG AKAN DITEMPUH

Program peningkatan mutu guru secara professional berpengaruh langsung terhadap

peningkatan mutu pendidikan. Sebenarnya bekal pengetahuan, kemampuan, dan

keterampilan yang diperoleh guru selama duduk di bangku sekolah sebelum diangkat sebagai

guru, maupun selama masa pendidikan prajabatan sudah cukup memadai. Namun dapat pula

terjadi pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang dimiliki guru suatu saat terhenti

pada suatu titik tertentu atau tidak ada lagi perkembangan kemampuan mereka pada tingkat

yang cukup tinggi, secara perlahan-lahan telah terjadi kemunduran terlebih dahulu tanpa

disadari oleh yang bersangkutan. Dalam keadaan seperti inilah perlu peningkatan mutu guru.
Peningkatan kemampuan guru secara sistematik sebenarnya telah dilaksanakan

misalnya melalui penataran-penataran. Kegiatan penataran yang biasanya diselenggarakan

oleh pemerintah ini sangat penting dalam upaya untuk mengantisipasi tuntutan

perkembangan pembaharuan pendidikan. Namun hasil penataran perlu disebarluaskan

kepada guru-guru lain. Dalam penyebarluasan inilah perlu pemikiran yang kiranya bisa

merata kepada semua guru yang ada di daerah. Dalam hal ini perlu penataran teman sejawat

dan dilakukan secara terus-menerus berkelanjutan serta tertuang dalam suatu program. Di

dalam penataran tersebut terlibat sejawat guru, guru pemandu, kepala sekolah, dan Pengawas

Sekolah

Guru adalah merupakan komponen utama dalam gugus sekolah. Gurulah yang akan

memberi warna dan mempengaruhi tingkat kualitas pendidikan di gugus sekolah. Untuk

kualitas profesi guru harus ditingkatkan secara berkelanjutan karena di sekolah dasar berlaku

system guru kelas, maka setiap guru kelas mempunyai kekhususan baik kemampuan maupun

permasalahan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan

dalam berbagai permasalahan yang harus dipecahkan dan dilakukan serta diupayakan

bersama di dalam gugus.

Untuk keperluan tersebut diupayakan :

1. Guru Pemandu Mata Pelajaran.

Dalam hal ini adalah guru kelas yang mempunyai latar belakang serta minat terhadap

suatu mata pelajaran tertentu dan berusaha mengembangkan kemampuan profesinya pada

bidang mata pelajaran tersebut untuk kemudian bertindak fasilitator di dalam upaya
membantu teman sejawat dalam rangka meningktakan kemampuan professional bagi para

guru yang lain khususnya yang terkait dengan materi pelajaran dan method pengajara.

Dalam kegiatan KKG guru pemandu memberikan bantuan kepada guru-guru yang

mengalami kesulitan dalam melaksanakan proses belajar mengajar, khusus untuk mata

pelajaran tertentu yang menjadi sepesialisasinya.

2. Pusat Kegiatan Guru ( KKG )

PKG adalah Pusat Kegiatan guru sekaligus sebagai bengkel kerja, pusat pertemuan,

sarana diskusi dan pertukaran pengalaman, serta kiat mengajar belajar. Sebagai sanggar

kegiatan maka PKG seyogyanyalah memiliki ruang perpustakaa guru, ruang kerja /

praktek, dan ruang pertemuan. Hal ini perlu karena semua contoh-contoh hasil kerja guru

dan kepala sekolah melalui KKG dan KKKS terdapat di PKG.

PKG diperlukan dalam gugus sekolah karena :

a. Sebagai tempat pembahasan dan pemecahan masalah bagi para guru yang mengalami

kesulitan dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar.

b. Sebagai wadah kegiatan para guru yang tergabung dalam satu gugus yang ingin maju

meningkatkan profesinya bersama-sama.

c. Sebagai tempat penyebaran informasi tentang pembaharuan pendidikan khususnya

yang berkaitan dengan usaha peningkatan hasil belajar.

d. Sebagai pusat kegiatan peraktek pembuatan alat peraga.

3. Kelompok Kerja Guru ( KKG )


KKG merupakan kelompok kerja seluruh guru dalam satu gugus, pada tahap

pelaksanaan dapat dibagi ke dalam kelompok kerja guru atas dasar jenjang kelas, dan

kelompok kerja guru atas dasar mata pelajaran.

KKG berorientasi kepada peningkatan kualitas pengetahuan, penguasaan materi ,

tehnik mengajar, interaksi guru dengan siswa, method mengajar dan lain-lain yang

berfokus pada penciptaan Kegiatan Belajar Mengajar yang aktif.

Fungsi KKG :

a. Menyusun program kegiatan KKG.

b. Menampung dan memecahkan masalah yanh dihadapi guru dalam Kegiatan Belajar

Mengajar melalui pertemuan, diskusi, contoh mengajar, demonstrasi penggunaan dan

pembuatan alat peraga.

4. Kelompok Kerja Kepala Sekolah ( KKKS ).

KKKS sebagai kelompok kerja kepala sekolah mempunyai fungsi untuk

meningkatkan kualitas kepemimpinan dan managerial bagi kepala sekolah antara lain :

a. Memecahkan masalah yang belum terpecahkan oleh guru dalam KKG.

b. Memecahkan masalah dan temuan hasil supervise di sekolah.

c. Mengkoordiner kepala sekolah dalam satu gugus, untuk melahirkan kiat-kiat

kepemimpinan sekolah dan gagasan baru dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan.

d. menyusun program kegiatan gugus

e. Menyusun RAPBS.
5. Kelompok Kerja Pengawas Sekolah ( KKPS )

KKPS sebagai wahana peningkatan kreatifitas pembinaan managerial bagi para

pengawas TK/SD antara lain ;

a. Memecahkan masalah dan temuan hasil supervise sekolah.

b. Memecahkan masalah yang belum terpecahkan oleh para kepala sekolah pada

pertemuan KKKS.

c. Memantapkan pembinaan gugus sekolah.

d. Mengumpulkan dan mengolah laporan dan usulan dari guru pemandu dan berusaha

merumuskan tindak lanjut yang harus dilakukan.

6. Program Kerja Gugus Sekolah.

Agar dalam pelaksanaan kerja gugus sekolah lebih efektif dan efisien diperlukan

pengalokasian waktu kegiatan yang tepat. Ada beberapa alternative penjadwalan yang

dapat digunakan antara lain :

a. KKG dapat dilaksanakan setiap hari dalam seminggu setengah jam pelajaran berakhir,

dengan membagi kesempatan sebagai berikut :

- Senin untuk guru kelas I

- selasa untuk guru kelas II

- Rabu untuk guru kelas III

- Kamis untuk guru kelas IV

- Jumat untuk guru kelas V


- Sabtu untuk guru kelas VI

b. KKG dapat diadakan tiga hari dalam seminggu setengah jam pelajaran berakhir, dengan

membagi kesempatan sebagai berikut :

- Kamis untuk guru kelas I dan II.

- Jumat untuk guru kelas III dan IV.

- Sabtu untuk guru kelas V dan VI

c. KKG dapat diadakan dua hari dalam seminggu setengah jam pelajaran berakhir, dengan

membagi kesmpatan sebagai berikut :

- Jumat untuk guru kelas I, II, dan III.

- sabtu untuk guru kelas IV, V, dan VI.

Simpulan.

Dari uraian yang tersebut dalam karya tulis ini dapat Penulis simpulkan sebagai

berikut:

1. Guru sebagai ujung tombak keberhasilan peningkatan mutu pendidikan sangat perlu

mempunyai pengetahuan yang memadai. Pengetahuan itu bisa diperoleh guru selain

melalui pendidikan bisa melalui penataran teman sejawat dan pertemuan-pertemuan

yang berkesinambungan di gugus sekolah.

2. Peningkatan mutu guru sangat perlu dalam rangka mengantisipasi perkembangan ilmu

pengetahuan dan tehnologi yang melaju dengan pesat. Guru yang mempunyai

kemampuan akan bisa mengatasi kendala-kendala atau tantangan-tantangan yang

dihadapkan padanya

Saran
Penataran yang sudah sering dilaksanakan oleh pemerintah sudah cukup memadai

dan memenuhi harapan, namun sebaiknya perlu lebih selektif lagi yaitu cara pengiriman

peserta penataran dalam setiap sekolah atau kecamatan atau bahkan kabupaten agar dicari

guru yang benar-benar mampu menerima materi penataran dan mampu menularkan

kepada rekan-rekan guru yang lain, sehingga pengetahuan yang diperoleh benar-benar

merata pada guru-guru di daerah.


DAFTAR RUJUKAN

DEPDIKBUD ( 1997 ), Penyelenggaraan Pendidikan di sekolah Dasar, Jakarta.

DEPDIKBUD ( 1997 ) , Pedoman Pelaksanaan Profesional Guru Sekolah dasar melalui

Gugus Sekolah, Jakarta.

DEPDIKBUD ( 1995 ) , Pedoman Pengelolaan Gugus Sekolah, Jakarta.

DEPDIKBUD ( 1995 ) , Pengelolaan Kelas di Sekolah dasar, Jakarta.

PENULIS : RUSIDI,S.Pd ( Pengawas Sekolah Madya di UPTD Pendidikan Kecamatan

Botolinggo – Bondowoso Jawa Timur ).

Você também pode gostar