Você está na página 1de 3

Cerita Peribahasa Katak

dalam Tempurung
https://dongengterbaru.blogspot.com/2014/10/cerita-katak-dalam-tempurung-dongeng.html

Kali ini, blog ini akan bercerita tentang pentingnya sebuah


pengalaman. Pengetahuan yang luas serta ilmu yang banyak,
sangat di butuhkan untuk menjaga diri dari tipu daya. Baik tipu
daya dari orang lain, atau tipu daya dari diri sendiri yang
berakibat pada rasa sombong dan keras kepala. Karena sifat
sombong dan keras kepala, dapat berakibat celaka di kemudian
hari. Seperti dongeng berikut ini..

Dahulu kala, ada sebuah kolam kecil di pinggir sebuah hutan.


Kolam ini sangat tersembunyi karena di kelilingi rumput dan
ilalang yang cukup tinggi dan lebat. Hanya dapat di lihat
dengan jelas dari angkasa saja. Di kolam ini, terdapat sebuah
kerajaan katak. Di huni hingga ratusan katak yang berada
dalam satu tempat. Tiap tahun, di kerajaan itu di adakan
pertandingan gulat untuk menentukan gelar terkuat. Dan tiap
tahun yang menjadi pemenang adalah pangeran pertama yang
selalu andil dalam turnamen gulat itu.

Sang raja memiliki tiga orang anak. Dan ketiganya adalah


lelaki, mereka adalah pangeran yang akan menjadi pewaris
tahta kerajaan itu. Semenjak lahir ketiga pangeran itu tumbuh
dan besar di kolam itu. Mereka sama sekali belum pernah
menjajakan kaki ke dunia luar, dunia di balik rimbunya rumput
dan ilalang. Sebagaimana turnamen yang sudah-sudah,
turnamen kali ini di menangkan juga oleh pangeran pertama.
Hal tersebut menumbuhkan rasa sombong yang terus menerus
tumbuh subur seiring waktu. Dia menjadi sangat angkuh, dan
merasa dia adalah mahluk tak terkalahkan di dunia ini. Karena
selama ini, tak ada satupun yang mampu menandingi
kekuatanya, apa lagi mengalahkanya.
Tentu saja sifat sombongnya membuat para rakyatnya menjadi
membencinya. Karena dia selalu memamerkan kekuatan dan menantang
siapa saja yang di temuinya, karena dia yakin, dia tak terkalahkan.
Hingga pada suatu hari ketika dia tengah termenung bosan di pinggir
kolam, secara tak sengaja dia melihat ada burung yang terbang melintas
di atas kawasan kolam itu. ( baca dongeng terlengkap di
http://dongengterbaru.blogspot.com )"Wah.. Mahluk apa itu?
Bagaimana caranya dia bisa melayang begitu? Ah, andai aku bisa
menaikinya dan menjadikanya sebagai pelayan, pasti semua mahluk di
sini akan sangat menghormati ku.. Hahaha ". Fikir pangeran katak itu
dengan naif. Tapi untuk mengejar burung itu, dia harus keluar dari area
kolam dan menembus rimbunya rumput dan ilalang, itu adalah kawasan
asing yang sama sekali belum pernah di masukinya. Tapi sifat
sombongnya yang mengatakan dia mahluk terkuat, membuat dirinya
tetap melangkah.

Ketika di perjalanan, dia bertemu dengan jangkrik yang tengah makan


rumput. Dengan angkuhnya pangeran katak itu bertanya pada jangkrik
itu. "Hai mahluk lemah tak berguna, kau tahu kemana jalan keluar dari
lebatnya ilalang ini?". Tanya pangeran itu. Merasa dirinya di panggil,
jangkrik pun menoleh ke arah suara itu. Tapi begitu dia melihat katak
yang tengah berdiri angkuh, jangkrik itu kontan tertawa terbahak-bahak.
Karena ternyata yang memanggilnya dengan sebutan lemah adalah
seekor katak yang tak jauh lebih lemah dari dirinya. Merasa tak
mendapat respon, sang katak pun berlalu melanjutkan perjalananya. "
Dasar mahluk gila..". Gerutu pangeran katak itu.

Dia sepanjang jalan, katak yang sombong itu bertemu dengan belalang,
keong, dan juga hewan kaki seribu. Katak itu bertanya pada semua
hewan itu dengan sikap angkuh dan pertanyaan yang sama seperti pada
jangkrik, tentunya dengan lagak sok jago dan merendahkan. Dan reaksi
hewan-hewan itupun sama, mereka menertawakan si katak yang
sombong itu. Dan katak itu kembali berlalu.

Tapi, pada ahirnya katak itu menghadapi nasib yang celaka. Ketika tak
sengaja dia melewati seekor ular yang sedang tidur. Dengan sombongnya
dia menendang ular itu untuk membangunkan dan bertanya padanya.
Sial.. Ular yang merasa terusik karena waktu tidurnya di ganggu, serta
amarahnya timbul ketika melihat seekor katak yang berani menendang
dia dan menjulukinya dengan mahluk lemah. Kontan saja ular itu
langsung menyambar sang pangeran katak, dan ahirnya pangeran katak
yang sombong itu mati di makan ular. Nah, terkadang.. Pengetahuan
sangat di butuhkan untuk mampu bertahan hidup.
Ibarat dongeng katak dalam tempurung, hanya memiliki pengetahuan
terbatas hingga membuat dirinya sombong.

TAMAT

Você também pode gostar