Você está na página 1de 4

CARCINOMA CERVIX

Penyakit ini mungkin merupakan yang terpenting di antara penyakit-penyakit


alat kandungan lainnya, disebabkan oleh karena frekuensinya yang tinggi dan
akibatnya terhadap penderita.

Mamma ca lebih tinggi frekuensinya, tetapi cervix ca lebih sering mematikan.


Lebih banyak diketahui mengenai perkembangan epidermoid ca dari cervix daripada
penyakit-penyakit ca lainnya. Proses perubahan dari suatu epitelium yang normal,
sampai menjadi ca invasive yang memberikan gejala, merupakan proses yang perlahan-
lahan dan mengambil waktu bertahun-tahun. Dari saat diketahui adanya ca
intraepithelial sampai adanya metastase kesekitarnya mengambil waktu 10 tahun.

Frekuensi

Frekuensi penyakit ini berbeda-beda tergantung pada klinik yang


melaporkannya, bangsa, umur, dll. Misalnya: untuk wanita yahudi frekuensinya 3,6 per
10.000, wanita Porto Rico 97,6 per 10.000, Negro 47,8 per 100.000 dan wanita kulit
putih 13,5 per 100.00.

Publikasi yang baru menunjukkan bahwa ada perubahan di dalam perbandingan


antara frekuensi ca cervix dan ca endometrium. Kalau dulu ratio ini berkisar antara 6
atau 8:1, sekarang menjadi 3:1. Ini berarti bahwa frekuensi ca corpus menjadi lebih
meningkat.

Etiologi

Walaupun dalam arti biologis sebab ca cervix belum diketahui, tetapi ada keadaan
tertentu yang berhubungan erat sekali dengan penyakit ini, sehingga dapat dianggap
sebagai factor-faktor etiologi.

1. Faktor sosial
a) Telah diketahui bahwa frekuensi ca cervix pada wanita yahudi jauh lebih
rendah dibandingkan dengan wanita kulit putih lainnya. Mereka menyangka
bahwa persetubuhan dengan laki-laki yang tidak disunat lebih banyak
menyebabkan ca cervix karena hygiene penis tidak terawatt, diman terdapat
kumpulan-kumpulan smegma. Seperti diketahui orang laki-laki yahudi
disunat. Tetapi lapran-laporan lain dari Universitas Madras, Lilienfeld dan
Graham, menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang langsung antara tidak
disunat dengan terjadinya ca cervix.
b) Sebaliknya, pada tahun-tahun terakhir banyak penyelidik-penyelidik yang
melaporkan adanya hubungan antara kawin muda atau coitus pertama pada
umur muda dengan terjadinya ca cervix. Menurut Rothin, umur antara 15-20
tahun merupakan periode yang rentan. Periode laten antara coitus pertama
dan terjadinya ca kurang lebih 30 tahun.
c) Dikatakan bahwa wanita kawin lebih banyak dikenai penyakit ini dari pada
yang tidak kawin. Salah satu bukti mengenai hal ini ialah dengan memeriksa
sebab kematian dari 13.000 biarawati ternyata tidak satupun mati karena ca
cervix.

2. Faktor-faktor lainnya
Adanya paritas per se, bukan merupakan factor yang penting, tetapi
sexual exposure yang merupakan hal yang biasa pada golongan socio-ekonomi
yang rendah. Karena itu epidermoid ca dari cervix dapat dianggap sebagai VD
(penyakit kelamin). Telah dikatakan bahwa sexual exposure terutama dengan
berbagai partner merupakan etiologi yang penting. Atas dasar ini disangka
bahwa ada suatu infective agent yang tersangkut, misalnya trichomonas, herpes
simplex virus terutama type 2.

Jenis bentuk patologi:


Ada 2 : a. berasal dari portio (cervix pars vaginalis) disebut squamous cell atau
epidermoid ca.

b. Berasal dari canalis cervicalis disebut adeno carcinoma.

Jenis yang pertama lebih sering terjadi. Kedua jenis ini lebih ganas dari corpus
ca. kadang-kadnag ditemukan juga jenis sarcoma, tetapi jarang sekali.

Ca Epdermoid

Makroskopis :

1. Stadium preklinis.

Tidak dapat dibedakan dengan cervicitis chronica biasa.

2. Stadium permulaan (early stage).

Sering tampak sebagai lesi disekitar ostium externum, pada batas kedua
jenis epitel. Tampaknya sebagai daerah yang granuler, keras, lebih tinggi
dari sekitarnya dan mudah berdarah. Kadang-kadang permukaannya ditutup
oleh pertumbuhan yang papiler.
3. Stadium setengah lanjut (moderately advanced stage).
Telah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir portio. Bentuknya seperti
bloemkool (=cauliflower growth). Bentuknya ini disebut everting atau
exophytic. Bila tumbuhnya ke dalam jaringan cervix disebut inverting atau
endophytic. Teraba sebagai indurasi yang keras.
4. Stadium lanjut (advanced stage)
Terjadi pengrusakan dari jaringan cervix, sehingga tampaknya seperti ulcus
dengan jaringan yang rapuh dan mudah berdarah. Vagina disekitarnya jadi
keras, juga lig.latum sebagai akibat infiltrasi jaringan ca dan juga terkena
infeksi. Kalau tumbuhnya hanya exophytic saja, cervix dapat sedemikian
besarnya, sehingga mengisi seluruh vagina tetapi tanpa infiltrasi ke jaringan
sekitarnya. Selanjutnya jaringan ca dapat dapat mengenai rectum, kandung
kencing dan menyebabkan fistula.
Metastase ketempat-tempat jauh
Metastase dapat mencapai hepar, paru-paru, otak dan lain-lain. Adanya sel-
sel tumor di dalam peredaran darah sudah lama diketahui, teai hal ini tidak
berarti bahwa akan terjadi metastase secara klinis.

Você também pode gostar