Você está na página 1de 15

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Setiap orang tentu nantinya akan berkeluarga sebagai salah satu usaha untuk
mendapatkan kebahagiaan hidup. Dalam berkeluarga tentunya kehadiran buah hati dianggap
penting keberadaannya sebagai pelengkap dalam keluarga yang dibina oleh pasangan suami
istri. Hingga kehamilan merupakan kejadian yang paling dinanti-nantikan. Dengan harapan
anaknya kelak akan lahir normal, sehat, pintar. Maka keluarga terutama ibu dan ayah begitu
menjaga dan merawat janin selama dalam kandungan.

Dalam kehamilan seorang wanita disebut hamil jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel
sperma. Pembuahan hanya dapat terjadi ketika wanita sedang berada dalam masa subur. Pada
masa itu, seorang wanita akan melepaskan sel telur yang sudah matang dan siap untuk dibuahi. Hasil
pembuahan akan menghasilkan zigot, yang lalu berkembang (dengan cara pembelahan sel
secara besar besaran) menjadi embrio. Pembuahan itu sendiri berlangsung setelah terjadinya
hubungan seksual (persetubuhan) antar lawan jenis, meskipun tidak semua hubungan seksual
akan menghasilkan pembuahan. Embrio yang dikatakan janin adalah mulai dari 5 minggu
keatas itu dinamakan janin atau fetus. janin mempunyai saluran pengikat antara ibu dan bayi
yang biasa kita sebut sebagai plasenta. Plasenta tumbuh saat janin berusia kurang lebih satu
minggu pertama. Pada plasenta terdapat berbagai macam fungsi diantaranya sebagai respirasi,
ekskresi dan produksi hormone, sehingga terjadi pertukaran zat antara ibu dan janin. Plasenta
merupakan organ berbentuk cakram yg menghubungkan janin dengan dinding rahim yang
menjadi jalan perantara bagi pernapasan, pemberian makanan, dan pertukaran zat buangan
antara janin dan darah ibu.

Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui Proses terjadinya kehamilan pada ibu hamil.
2. Dapat mengetahui tumbuh kembang fetus atau janin.
3. Untuk mengetahui pertumbuhan plasenta dan faktor- faktor yang mempengaruhinya.
4. Menjelaskan perkembangan dan pertumbuhan plasenta
5. Mengetahui stuktur anatomi pada plasenta.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses terjadinya kehamilan?
2. Bagaimana proses tumbuh kembang fetus?
3. Bagaimana cara pertumbuhan plasenta dan faktor yang mempengaruhinya?
PEMBAHASAN
BAB II
A. Definisi Kehamilan
Hamil didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Federasi Obstetri Ginekologi
Internasional, 2008). Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra
uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba,
2008). Tanda hamil adalah perubahan fisiologis yang timbul selama hamil. Ada 3
tanda kehamilan, yaitu presumtif (perubahan yang dirasakan wanita), kemungkinan
(perubahan yang bisa diobservasi pemeriksa), dan positif hamil (Bobak, 2005).

B. Peoses Kehamilan
Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel
sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40
minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan
sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal
bersatunya sperma dengan telur), yang terjadi dua minggu setelahnya. Proses
kehamilan ini dibagi menjadi proses sebelum terbentuknya embrio dan setelah
terbentuknya embrio. Proses sebelum terbentuknya embrio terbagi atas fase di uterus
dan fase di ovarium. Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim
seorang perempuan membuahi sel telur yang telah matang. seorang laki-laki rata-rata
mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan
mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini
terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini
akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk mencapai sel
telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim.Pada saat ovulasi, lapisan
lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah
menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopii
yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii
mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah
dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau dengan kata lain
terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan. Pada proses pembuahan,
hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel
telur.Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur
yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel
telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
Inti sel telur yang sudah dibuahi akan mengalami pembelahan menjadi dua
bagian setelah 30 jam. 20 jam kemudian inti sel telur ini akan kembali membelah
menjadi empat bagian. Tiga sampai empat hari setelah pembuahan, sel akan sampai di
bagian uterus.Dalam jangka waktu satu minggu setelah perubahan, akan dihasilkan
suatu massa sel yang berbentuk ola sebesar pentol jarum, yang disebut (blastocyt).
Dalam proses selanjutnya, yaitu sekitar 5 hari berikutnya, blastosis akan menempel
dan terimplantasi kedalam endometrium.
Selama dua hingga empat minggu pertama perkembangan, blastosis
mendapatkan nutrien dari endometrium. Pada masa perkembangan ini,
akan berbentuk plasenta. Plasenta merupakan organ berbentuk cakram yang
mengandung pembuluh darah maternal (ibu) dan embrio. Melewati plasenta inilah,
embrio akan mendapatkan nutrisi dari maternal. Melalui plasenta ini juga terjadi
pertukaran gas-gas respirasi dan pembuangan limbah metabolisme embrio. Darah dari
embrio mengalir ke plasenta melalui arteri tali pusar dan kembali melalui vena pusat
dan melewati hati embrio.

C. Tumbuh Kembang Fetus


Umur janin yang sebenarnya, harus di hitung dari fertilisasi atau karena fertilisasi
selalu berdekatan dengan ovulasi sekurang – kurangnya dari saat ovulasi sesuai
dengan tingkat perkembangan berbagai nama di berikan pada anak yang di kandung
itu.
Dari 0-2 minggu setelah fertilisasi di sebut ovum
3 – 5 minggu di sebut embryo (mudigah)
5 minggu ke atas di katakan foetus atau janin yang sudah menyerupai manusia.

Tuanya kehamilan di hitung dari haid terakhir sehingga ada perbedaan + 2 minggu
dari umur yang ditentukan dari ovulasi, dan tuanya kehamilan di hitung dalam bulan
masing – masing dari 4 minggu. Jadi kehamilan 3 bulan sama dengan kehamilan 12
minggu.

1. Trimester Pertama
Seluruh periode zigot dan embrionik serta dua minggu periode janin (dari total 10
minggu kehidupan setelah fertilisasi) berada pada 12 minggu pertama kehamilan
dihitung dari masa menstruasi terakhir, yang merupakan trimester pertama.
A. Minggu Pertama-Kedua
Kehamilan dihitung dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Pada masa dua
minggu ini merupakan terjadinya fase-fase menstruasi. Kelanjutan fase
proliferatif pada siklus menstruasi adalah terjadinya fertilisasaxi yaitu sekitar
14 hari (dua minggu) setelah menstruasi terakhir.
B. Minggu Ketiga-Keempat
Periode minggu pertama-kedua ini berawal dari fertilisasi sampai terjadinya
implantasi dengan terbentuknya lempeng embrionik. Periode ini mencakup
pembelahan zigot, implantasi dan embrio bilaminar.
Pertumbuhan dan perkembangan dimulai dengan momen fertilisasi dan proses
fusi pronukleus pada wanita dan pria masing-masing dari ovum dan sperma.
Proses fusi ini menghasilkan sebuah sel tunggal yang disebut zigot. Segera
setelah fertilisasi, zigot yang dihasilkan mulai mengalami pembelahan sel
mitosis yang disebut pembelahan atau cleavage. Melalui serangkaian tahapan,
massa sel yang membelah disebut morula. Setelah mengalami reorganisasi sel
dan cairan masuk ke dalam sel, morula menjadi blastosit. Blastosit inilah yang
tertahan pada lapisan uterus. Saat proses implantasi berakhir pada hari ke-10
atau ke-11 setelah fertilisasi, periode embrionik telah dimulai.
Pada saat implantasi, embrio dikenal dengan sebutan embrio bilaminar karena
lingkaran embrio terbentuk dari lingkaran massa bagian dalam, yang terdiri
atas dua lapisan sel, yakni epiblas, lapisan tebal sel-sel silindris yang
membentuk dasar rongga amnion dan pada akhirnya akan menjadi
endodermis, mesodermis dan ektodermis embrionik dan hipoblas, selapis tipis
sel-sel kubus kecil yang tersusun atas endodermis utama kantung kuning telur.
C. Minggu Kelima
Awal minggu ke tiga pascafertilisasi menandai dimulainya morfogenesis,
yakni perkembangan bentuk tubuh. Perkembangan ini diakhiri melalui
gastrulasi, suatu proses yang memungkinkan lempeng bilaminar embrionik
diubah menjadi lempeng trilaminar embrionik. Menjelang akhir minggu
ketiga, perkembangan somit dimulai, yang pada puncaknya dimulai yang pada
puncaknya akan menghasilkan 42 hingga 44 pasang somit.
Selama minggu ke tiga, pembuluh saraf (cikal) bakal otak dan medulla
spinalis), notochord (permulaan vertebra), rongga koleomik (cikal bakal
rongga tubuh), sel darah primitive dan system kardiovaskuler primitive mulai
terbentuk.
D. Minggu Keenam
Jantung mulai berdetak pada awal minggu ke empat pascafertilisasi (enam
minggu berdasarkan masa menstruasi terakhir). Selama minggu keempat
terjadi perkembangan yang pesat dan terbentuk lapisan lempeng embrionik
longitudinal dan transversal. Lapisan longitudinal meliputi lapisan kepala dan
lapisan ekor yang mengubah embrio dari bentuk yang lurus menjadi bentuk
yang memiliki lekuk. Lapisan transversal meliputi lapisan transversal kiri dan
kanan yang melipat kea rah garis tengah dan mengubah embrio dari bentuk
datar menjadi bentuk silindris. Pada akhir minggu ke empat, embrio
diperkirakan memiliki gambaran seperti kadal dan mempunyai bakal telinga
(lubang otis), lengan (bakal lengan), tungkai (bakal tungkai), dan struktur
leher dan wajah (empat lekuk brakial pertama).
E. Minggu Ketujuh
Selama minggu ke lima pascafertilisasi, perkembangan pesat otak
menghasilkan perkembangan kepala yang membesar dan membuatnya
menjadi bagian yang lebih besar daripada anggota tubuh lainnya.
Perkembangan berlangsung dari kepala hingga bokong, dan tungkai
berkembang hampir satu minggu kemudian setelah lengan. Mata mulai
berkembang berupa bakal lensa (mulai tampak pada minggu ke empat),
cangkirr optic dan pigmen retina.
F. Minuggu Kedelapan
Hidung, mulut dan palatum mulai terbentuk selama minggu ke enam
pascafertilisasi (8 minggu berdasarkan masa menstruasi terakhir) dan mata
mulai terlihat. Lengan dan tungkai mengalami banyak perkembangan dan
sinar-sinar digital (jari-jari primordial) mulai berkembang pada lempeng
tangan. Bentuk kepala lebih besar daripada batang tubuh.
G. Minggu Kesembilan
Minggu ke tujuh pascafertilisasi menandai perkembangan tungkai lebih lanjut
dengan digital rays (jari kaki primordial) berkembang pada lempeng kaki.
Kelopak mata terbentuk dan dapat terlihat. Aurikula telinga bagian luar telah
terbentuk dan mulai tampak meski belum sepenuhnya berkembang atau naik
ke posisi seharusnya. Usus halus mengalami herniasi ke bagian belakang tali
pusat yang memiliki ruang untuk usus tersebut.
H. MingguKesepuluh
Pada akhir minggu ke-8 pascafertilisasi (10 minggu berdasarkan masa
menstruasi terakhir), embrio telah memiliki gambaran manusia meskipun
ukuran kepalanya yang besar masih belum proporsional mencapai dan hamper
separuh ukuran total. Tungkai, terutama tungkai bagian atas, telah mengalami
diferensiasi (contoh, pergelangan tangan, siku, lutut) dan peningkatan panjang.
Osifikasi tulang dimulai dan area leher mulai terbentuk. Perkembangan
urogenital telah terjadi, tetapi diferensiasi masih terlalu dini untuk dapat
menentukan jenis kelamin.
I. Akhir minggu ke-8 pascafertilisasi juga menandai akhir periode embrionik.
Semua struktur eksternal dan internal yang penting sudah terbentuk dan
mengalami perkembangan dan detil lebih lanjut, termasuk penggantian
kartilago oleh sel-sel tulang. Periode embrionik adalah masa kritis yang
memungkinkan teratogen apapun (seperti obat-obatan, sinar-X, virus) dapat
menyebabkan kematian atan malformasi congenital.
J. Minggu Ke Sebelas-Dua belas
Trimester pertama kehamilan juga mencakup dua minggu pertama periode
janin. Pada akhir minggu ke-10 pascafertilisasi, atau minggu ke-12 bila
dihitung sejak masa menstruasi terakhir, seluruh usus telah masuk ke dalam
abdomen dan keluar dari tali pusat, genitalia eksterna telah memiliki
karakteristik laki-laki atau perempuan (meski karakteristik ini belum terbentuk
sempurna), anus telah terbentuk, raut wajah janin sudah benar-benar tampak
seperti manusia. Janin, yang kini memiliki berat kurang lebih 0,5 hingga 1 ons,
mulai dapat menelan, melakukan gerak pernapasan, berkemih, menggerakan
bagian tungkai tertentu, dapat mengedipkan mata dan mengerutkan wajah.
Mulut membuka dan menutup. Ukuran kepala sekitar sepertiga panjang, yang
kurang lebih 56 hingga 61 milimeter.

2. Trimester Kedua dan Ketiga


Trimester kedua yang berlangsung 15 minggu, mencakup minggu ke-13 hingga
minggu ke-27 mengacu pada LMP. Usia kehamilan ini, ekuivalen dengan minggu ke-
26 hingga ke-38 sejak pascafertilisasi. Trimester ke tiga, berlangsung 13 minggu,
mencakup minggu ke-28 hingga ke-40 mengacu pada LMP. Usia ini ekuivalen
dengan minggu ke-26 hingga ke-38 sejak pascafertilisasi. Usia yang dimaksud pada
diskusi berikut adalah usia kehamilan mengacu pada LMP.
A. Minggu ke-13 hingga ke-16 (Bulan keempat)
Kelopak mata mengalami fusi dan kepala berkembang lambat, sementara
telinga bergerak ke posisi yang lebih tinggi pada kepala dan dagu tampak lebih
jelas dengan terbentuknya mandibula. Perkembangan tubuh semakin cepat
sementara perkembangan tungkai sekali lagi lebih lambat daripada lengan, dan
arah perkembangan dari sefalik ke kaudal berlanjut. Kedua lengan telah
mencapai panjang sesungguhnya. Kuku jari-jari tangan mulai berkembang,
tetapi kuku jari-jari kaki belum. Respons reflex dan kegiatan muscular mulai
terjadi, meski ibu belum dapat merasakan pergerakan akren auterus terlalu
tebal dan aktifitas bayi masih sangat halus. Perbedaan jenis kelamin mulai
jelas terlihat pada minggu ke-14 (dua belas minggu setelah fetilisasi). Pada
minggu ke-16 terjadi kemajuan pesat pada perkembangan tulang. Pusat-pusat
osifikasi tulang terlihat jelas sehingga dapat dilihat dengan menggunakan
roentgenografi. Panjang kepala-bokong kurang lebih 11,5 cm dan berat janin
antara 3,5 hingga 4 ons pada akhir minggu ke-16.
B. Minggu ke-17 hingga ke-20 (Bulan kelima)
Perkembangan tubuh yang pesat tetap berlanjut. Kaki telah mencapai panjang
total dan kuku pada jari-jari kaki mulai tumbuh. Kelopak mata masih menyatu.
Janin bergerak lebih bebas di dalam uterus tanpa rasa terkurung sehingga
perkembangan lebih lanjut akan terjadi. Pergerakan janin yang lebih kuat dan
dinding uterus yang lebih tipis menghasilkan pengalaman quickening pada
ibu, yang terjadi pada minggu ke-18. Ketika janin cegukan, ibu akan
merasakannya sebagai serangkaian sentakan ringan. Pada akhir bulan, verniks
caseosa mulai menutupi seluruh tubuh. Verniks kaseosa adalah campuran
sebum (sekresi dari kelenjar sebasea) dan sel epitel permukaan yang tebal,
suatu substansi seperti keju yang melindugi kulit janin yang rapuh. Detak
jantung dapat didengar dengan menggunakan fetoskop pada akhir bulan. Pada
akhir minggu ke-20, panjang rata-rata kepala-bokong adalah 16,5 cm dengan
berat badan kurang lebih hamper 500 gram.
C. Minggu ke-21 hingga ke-24 (Bulan keenam)
Pertumbuhan rambut terlihat lebih jelas pada bulan ke enam. Seluruh tubuh
janin dilapisi lanugo, yakni rambut halus yang menurun. Alis, bulu mata dan
rambut kepala mulai muncul. Ukuran kepala masih lebih besar disbanding
anggota tubuh lain. Kulit berkerut, bening dan kemerahan, yang memberi
penampilan tua pada janin, yang juga kurus dan dan tidak berlemak karena
kurang lemak subkutaneus. Baik darah kapiler dan mioglobin merah pada otot
dapat terlihat melalui kulit. Bakal gigi permanen telah muncul. Janin masih
memiliki ruangan di dalam uterus untuk berjungkir balik dan dapat melakukan
gerakan seperti menangis dan mengisap. Tangan mulai membentuk kepalan
dan pegangan. Lemak coklat yang merupakan sumber energy, produksi panas,
dan pengaturan panas pada bayi yang baru lahir juga mulai terbentuk. Pada
akhir bulan, panjang rata-rata kepala hingga ke bokong kurang lebih dari 20,3
m dan memiliki berat kurang lebih 1,25 pon.
D. Minggu ke-25 hingga ke-28 (Bulan ketujuh)
Meski lemak mulai sedikit disimpan dan kontur mulai membulat, janin masih
terlihat kurus dan Nampak masih tampak tua dan berkerut selama bulan ini.
Penambahan berat badan yang berarti membuat tubuh menjadi lebih
proporsional pada akhir bulan. Surfaktan mulai dihasilkan di paru-paru pada
usia 26 minggu. Rambut kepala semakin panjang, gerakan mengisap menjadi
lebih kuat, mata mulai menutup dan membuka, dan kuku-kuku pada jari mulai
terlihat. Panjang rata-rata kepala-bokong kurang lebih 23 cm dengan berat
sekitar 2,25 pon (1000 gram) pada akhir minggu ke-28.
E. Minggu ke-29 hingga ke-32 (Bulan kedelapan)
Simpanan lemak subkutan mulai memperhalus kerutan, tetapi kerutan janin
masih belum hilang sepenuhnya. Tubuh janin juga sudah terisi lemak dan
tidak tampak terlalu kurus. Verniks kaseosa yang tebal menutupi seluruh
tubuh janin. Rambut kepala terus bertumbuh dan lanugo banyak sekali, kecuali
pada area wajah. Kuku jari sudah mencapai ujungnya, kuku kaki sudah mulai
tumbuh, tetapi belum mencapai ujungnya. Janin telah memiliki kendali
terhadap gerak pernapasan yang berirama dan temperature tubuh. Mata telah
terbuka dan reflex cahaya terhadap pupil muncul pada akhir bulan. Ukuran
panjang rata-rata kepala-bokong adalah 28 cm dan berat badan kurang lebih
3,75 pon.
F. Minggu ke-33 hingga ke-36
Pada akhir bulan ini, kulit menjadi halus tanpa kerutan karena lemak subkutan
menebal dari cadangan tambahan. Tubuh menjadi lebih bulat sementara
lengan dan tungkai tampak montok. Rambut memanjang, kuku pada jari kaki
telah mencapai ujungnya, dan testis sebelah kiri biasanya telah turun ke
skrotum. Ukuran panjang rata-rata kepala-bokong adalah 31,7 cm lebih sedikit
dan berat badan kurang lebih 5,5 pon (2500gram) selama minggu ke-36.
G. Minggu ke 37 hingga ke-42 (Bulan kesepuluh)
Bulan ke-10 merupakan waktu untuk sentuhan akhir yang penting.
Pertumbuhan dan perkembangan utuh telah dicapai. Janin kini bulat sempurna
dengan dada dan kelenjar payudara menonjol pada kedua jenis kelamin.
Kedua testis telah masuk ke dalam skrotum pada akhir bulan ini. Lanugo telah
menghilang pada hamper seluruh tubuh. Kuku-kuku mulai mengeras melebihi
kedua ujung jari tangan dan jari kaki. Warna kulit bervariasi mulai dari putih
hingga merah muda kebiruan tanpa menghiraukan ras karena melanin yang
bertanggung jawab member warna pada kulit hanya dihasilkan setelah terkena
cahaya. Ukuran panjang rata-rata kepla-bokong kini adalah 36 cm. Berat
badan tergantung pada sejumlah variable, tetapi rata-rata adalah 7,5 pon.
Dalam pertumbuhan janin pada akhir tiap bulan (4 minggu) :
 Akhir 1 bulan :
badan bayi sangat melengkung, panjangnya 7,5-10mm. Kepalanya 1/3
dari seluruh mudigah. Saluran yang akan menjadi jantung dan sudah
berdenyut. Dasar-dasar tractus digestivus sudah nampak, permulaan kaki
dan tangan berbentuk tonjolan.
 Akhir bulan 2 :
- Mukanya sudah jelas berbentuk manusia.
- Sudah mempunyai lengan dan tungkai dengan jari tangan & kaki.
- Alat kelamin sudah nampak walaupun belum dapat ditentukan
jenisnya
- Panjangnya + 2,5 cm.
 Akhir bulan 3 :
- Panjangnya 7-9 cm.
- Sudah ada pusat-pusat organ (jantung, otak, paru-paru, hati, ginjal,
usus).
- Kuku sudah ada dan jenis kelaminnya sudah dapat ditentukan.
- Janin sudah mulai bergerak meskipun belum dirasakan oleh ibunya.
- Ginjal sudah membentuk sedikit air kencing.
 Akhir 4 bulan :
- Panjangnya 10-17 cm dan beratnya 100gr.
- Alat kelamin luar sudah dapat menentukan jenisnya.
- Kulit sudah ditumbuhi rambut yang halus (lanugo).
- Sedikit demi sedikit pergerakan anak sudah dirasakan oleh ibunya.
 Akhir 5 bulan :
- panjangnya 18-27 cm dan beratnya 300gr.
- Bunyi jantung sudah dapat didengar.
- Kalau lahir sudah berusaha untuk bernafas.
 Akhir 6 bulan :
- Panjangnya 28-34 cm dan beratnya 600 gr.
- Kulitnya keriput dan lemak mulai ditimbun dibawah kulit.
- Kulit tertutup oleh vernix caseosa yang bermaksud untuk melindungi
kulit.
 Akhir 7 bulan :
- Panjangnya 35-38 dan beratnya +1000 gr.
- Kalau lahir, dapat hidup di dunia luar, walaupun kemungkinan untuk
hidup terus masih kecil.
- Kalau menangis mengeluarkan suara yang lemah.
 Akhir 8 bulan :
- panjangnya 42,5 cm dan beratnya 1700 gr.
- Permukaan kulit masih merah dan keriput.
 Akhir 9 bulan :
- Panjangnya 46 cm dan beratnya 2500 gr.
- Karena sudah ada lapisan lemak dibawah kulit, ia sudah berisi.
 Akhir 10 bulan :
- Janin sudah cukup bulan (matur)
- panjangnya 50cm dan beratnya 3000 gr.
Bayi laki-laki biasanya lebih berat dari bayi wanita. Kulitnya halus dan hampir
tak ada lanugo lagi. Pada kulit masih terdapat venix caseosa ialah campuran
sel-sel ephitel lulit, lanugo dan sekret kelenjar lemak.
Kepala ditumbuhi rambut. Kuku melebihi ujung jari pada laki-laki
testes sudah ada dalam scrotum dan pada wanita labia majora menutupi labia
minora.
Kehamilan antara 37 – 42 minggu dari haid terakhir di sebut cukup bulan (matur / a
terme).
persalinan sebelum kehamilan 37 minggu ialah antara 28 minggu dan 37 minggu di
sebut partus praematurus.
Bayi yang di lahirkan dengan berat badan kurang dari usia kehamilannya di sebut
small for date baby.
Jika persalinan terjadi setelah 42 minggu di sebut partus serotinus.

Pertumbuhan Fetus Di pengaruhi oleh :


 Faktor ibu seperti :
 Tinggi badan
 Keadaan gizi
 Tingginya tempat tinggal
 Preminum rokok
 Kelainan pembuluh darah
 Kelainan uterus
 Kehamilan ganda
 Faktor anak :
 Jenis kelamin
 Kelainan genetis
 Infeksi intrauterin terutama virus
 Kelainan congenital

 Faktor plasenta
 Insuffisiensi dari plasenta dapat menyebabkan malnutrition intrauterin

D. Plasenta

Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran
zat antara ibu dan anak sebaliknya. Pertumbuhan Plasenta makin lama makin bear dan
luas, umumnya mencapai pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu.
Jiwa anak tergantung plasenta, baik tidaknya anak tergantung pada baik buruknya
plasenta. Plasenta merupakan organ sementara yang menghubungkan ibu dengan janin.
Plasenta memproduksi beberapa hormon penting dalam kehamilan yaitu Human
Chorionic Gonatropin (HCG) dan Human Plasenta Lactagen (PHL).
Bentuk dan Ukuran

1. Bentuk bundar/oval
2. Diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm
3. Berat rata-rata 500-600 gram
4. Insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat ditengah/ sentrali,
disamping/ lateralis, atau di ujung tepi/ marginalis.
5. Disisi ibu, tampak daerah-daerah yang agak menonjol (kotiledon) yang diliputi
selaput tipis desidua basalis
6. Disisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh orion) menuju tali
pusat. Orion diliputi oleh amnion
7. Sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 3000cc/menit (20 minggu) meningkat 600 cc –
7000 cc/menit (aterm)

Letak Plasenta

Letak plasenta pada umumnya pada korpus uteri bagian depan atau belakang agak ke
arah fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena permukan bagian atas korpus uteri
lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplantasi.

Pembentukan Plasenta
Pada minggu-minggu pertama perkembangan, jonjot-jonjot meliputi seluruh
permukaan korion. Dengan berlanjutnya kehamilan, jonjot pada kutub embrional terus
tumbuh dan meluas membentuk korion frondosum (korion berjonjot lebat seperti semak-
semak).Jonjot pada kutub abembrional mengalami degenerasi dan menjelang bulan
ketiga sisi korion ini menjadi halus dan disebut korion leave. Setelah minggu pertama
(hari 7-8), sel-sel trofoblas yang terletak di atas embrioblas yang berimplantasi di
endometrium dinding uterus, mengadakan proliferasi dan berdiferensiasi menjadi dua
lapis yang berbeda :

1. sitotrofoblas : terdiri dari selapis sel kuboid, batas jelas, inti tunggal, di sebelah
dalam (dekat embrioblas).
2. sinsitiotrofoblas : terdiri dari selapis sel tanpa batas jelas, di sebelah luar
(berhubungan dengan stroma endometrium). Unit trofoblas ini akan berkembang
menjadi PLASENTA.

Tahap Pembentukan Plasenta

A. Stadium berongga (lacunar stage).

Pada hari 8-9, perkembangan trofoblas sangat cepat, dari selapis sel tumbuh menjadi
berlapis-lapis. Terbentuk rongga-rongga vakuola yang banyak pada lapisan
sinsitiotrofoblas (selanjutnya disebut sinsitium) yang akhirnya saling berhubungan.

B. Sirkulasi uteroplasenta/sistem sirkulasi feto-maternal.


Pertumbuhan sinsitium ke dalam stroma endometrium makin dalam kemudian terjadi
perusakan endotel kapiler di sekitarnya, sehingga rongga-rongga sinsitium (sistem
lakuna) tersebut dialiri masuk oleh darah ibu, membentuk sinusoid-sinusoid. Peristiwa
ini menjadi awal terbentuknya sistem sirkulasi uteroplasenta/sistem sirkulasi feto-
maternal.

Antara lapisan dalam sitotrofoblas dengan selapis sel selaput Heuser, terbentuk
sekelompok sel baru yang berasal dari trofoblas dan membentuk jaringan penyambung
yang lembut, yang disebut mesoderm ekstraembrional. Bagian yang berbatasan dengan
sitotrofoblas disebut mesoderm ekstraembrional somatopleural, kemudian akan menjadi
selaput korion (chorionic plate).Bagian yang berbatasan dengan selaput Heuser dan
menutupi bakal yolk sac disebut mesoderm ekstraembrional splanknopleural. Menjelang
akhir minggu kedua (hari 13-14), seluruh lingkaran blastokista telah terbenam dalam
uterus dan diliputi pertumbuhan trofoblas yang telah dialiri darah ibu. Meski demikian,
hanya sistem trofoblas di daerah dekat embrioblas saja yang berkembang lebih aktif
dibandingkan daerah lainnya.

C. Terbentuknya rongga selom ekstraembrional (extraembryonal coelomic space) atau


rongga korion (chorionic space).

Di dalam lapisan mesoderm ekstraembrional juga terbentuk celah-celah yang makin


lama makin besar dan bersatu, sehingga terjadilah rongga yang memisahkan kandung
kuning telur makin jauh dari sitotrofoblas. Rongga ini disebut rongga selom
ekstraembrional (extraembryonal coelomic space) atau rongga korion (chorionic space).

Di sisi embrioblas (kutub embrional), tampak sel-sel kuboid lapisan sitotrofoblas


mengadakan invasi ke arah lapisan sinsitium, membentuk sekelompok sel yang
dikelilingi sinsitium disebut jonjot-jonjot primer (primary stem villi). Jonjot ini
memanjang sampai bertemu dengan aliran darah ibu.

Faktor – faktor yang mempengaruhi pelepasan plasenta

1. Kelainan dari uterus sendiri, yaitu anomali dari uterus atau serviks; kelemahan dan
tidak efektifnya kontraksi uterus; kontraksi yang tetanik dari uterus; serta pembentukan
constriction ring.
2. Kelainan dari plasenta, misalnya plasenta letak rendah atau plasenta previa;
implantasi di cornu; dan adanya plasenta akreta.
3. Kesalahan manajemen kala tiga persalinan , seperti manipulasi dari uterus yang
tidak perlu sebelum terjadinya pelepasan dari plasenta menyebabkan kontraksi yang
tidak ritmik; pemberian uterotonik yang tidak tepat waktunya yang juga dapat
menyebabkan serviks kontraksi dan menahan plasenta; serta pemberian anestesi terutama
yang melemahkan kontraksi uterus.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Setiap orang tua menginginkan anaknya tumbuh sempurna, baik secara fisik maupun
nonfisik. Secara fisik, seorang anak diharapkan tumbuh sehat sesuai tahapan yang sudah
ditentukan para ahli. Selain itu, anak juga diharapkan sehat secara intelektual dan
kejiwaan, bahkan hampir semua orang tua menginginkan anaknya cerdas di kemudian
hari. Tetapi, untuk memperoleh sosok anak yang sehat lahir dan batin tidak bisa instan.
Jauh sebelum kelahirannya harus sudah dipersiapkan. Untuk itulah ketika ibu mulai
dinyatakan positif hamil, dokter atau bidan menganjurkan para ibu untuk memenuhi
segala kebutuhan janin, yaitu gizi yang cukup. Semua itu untuk mendukung
pertumbuhan janin, dan mendapatkan bayi yang sehat ketika dilahirkan. Proses
kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel sperma hingga terjadi
pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari
dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Dalam proses terjadinya kehamilan
terdapat foetus atau janin. Foetus adalah janin di katakan fetus apabila yang ada di dalam
kandungan sudah mencapai 5 minggu ke atas atau yang sudah menyerupai manusia.
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran zat
antara ibu dan anak sebaliknya.

SARAN

Sebagai bidan tentunya harus wajib dan harus mengetahui tentang proses kehamilan,
tumbuh kembang janin, dan pertumbuhan plasenta dan dapat mengamplikasinkannya
dalam menjadi seorang nanti.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri dan Ginekologi UNPAD. 1984. Obstetri Patologi. Bandung: Elstar Offset
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka
file:///C:/Users/User/Pictures/Tumbuh%20Kembang%20Fetus.htm
Varney, Helen dkk. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. 2007.EGC: Jakarta

Você também pode gostar