Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
NIM : 1513010007
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan
kurang dari 2500 g. Penyebab terjadinya BBLR antara lain karena ibu hamil
yang mengalami anemia, kekurangan suplai gizi dalam kandungan ataupun lahir
kurang bulan. Pada perempuan dengan IMT rata-rata atau rendah, sedikit
pertumbuhan janin. Bayi dengan berat badan lahir rendah umumnya mengalami
proses hidup jangka panjang yang kurang baik. Apabila tidak meninggal pada awal
kelahiran, bayi BBLR memiliki risiko tumbuh dan berkembang lebih lambat
dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan berat badan normal. Selain gangguan
tumbuh kembang, individu dengan riwayat BBLR mempunyai faktor risiko tinggi
untuk terjadinya hipertensi, penyakit jantung dan diabetes setelah mencapai usia 40
Pola makan yang diperoleh semasa remaja akan berdampak pada kesehatan
dalam fase kehidupan selanjutnya, yaitu dewasa (ibu hamil) dan lanjut usia. Buruknya
diantaranya anemia gizi besi, overweight, obesitas, dan KEK. Hasil penelitian
menyatakan bahwa faktor resiko utama kejadian anemia pada ibu hamil adalah status
gizi KEK yang terjadi akibat pola makan sebelum hamil yang tidak adekuat.
Malnutrisi KEK masih banyak terjadi pada remaja diantaranya disebabkan oleh
pemahaman yang salah terkait gizi dan kesehatan, body images, atau ketiadaan akses
<20/>35 tahun serta ukuran LILA < 23,5 cm. Hasil studi pendahuluan di Puskesmas
Tawangrejo Kota Madiun , dari tahun 2010 terdapat 20 BBLR sedangkan bulan
Januari- April 2011 terdapat 24 BBLR. Masalah penelitian ini adalah peningkatan
Kehamilan berhubungan dengan berat lahir bayi. Gangguan gizi pada awal
merupakan prediktor penting kelangsungan hidup perinatal dan neonatal. Berat lahir
bayi digunakan sebagai salah satu indikator untuk memprediksi pertumbuhan dan
ketahanan hidup bayi di samping status gizi dan kesehatan bayi. Penurunan berat lahir
Goals (MDGs) untuk mengurangi tingkat kematian anak (Fikawati et al., 2012)
There has been recent interest regarding the association between antenatal
dietary patterns and perinatal outcomes. Dietary pattern analysis has the benefit of
assessing single nutrients in isolation, the consumption of foods that are eaten
together can be derived. Higher consumption of food groups within each identified
Mother and Child Cohort Study revealed that, in early pregnancy, consumption of a
potatoes and fish, was associated with 12% and 9% reduced risk of preterm delivery,
appropriate fetal growth and development. During pregnancy, dietary energy and
metabolism, blood volume and red cell mass expansion, and the delivery of nutrients
maternal weight gain have been shown to be effective. However, debate remains
concerning ideal gestational weight gain (GWG), and how to monitor it over the
trimesters to reduce maternal and fetal complications. This debate has extended over
balance between a weight gain that is not so reduced as to cause low birth weight,
restricted intrauterine growth and prematurity, yet which is not so high as to increase
3. WEBSITE
Kehamilan adalah suatu proses pada wanita yang disertai penyesuaian proses
fisiologi tubuh, termasuk proses metabolisme zat gizi. Oleh karena itu, harus
diupayakan agar ibu hamil tidak mengalami kondisi malnutrisi, yang dapat
membahayakan dirinya sendiri dan bayinya. Untuk itulah, suplemen vitamin dan
mineral dapat digunakan sebagai salah satu metode profilaksis terhadap kejadian
adalah tahap terapi infertilitas yang paling banyak dilakukan, namun tingkat
dan embrio karena radikal bebas pembersihan radikal oksigen. ROS (reactive oxygen
species) ditemukan sebagai faktor penting yang memberikan dampak negatif dan
diduga menjadi salah satu penyebab infertilitas wanita. ROS sangat berpengaruh
Anonim.(2018). Manfaat Pemberian Suplemen SOD pada Terjadinya Kehamilan dengan cara
Pemberian-Suplemen-SOD-pada-Terjadinya-Kehamilan-dengan-Cara-Inseminasi-
http://www.kalbemed.com/News/tabid/229/ArticleType/ArticleView/ArticleID/5377/Def
Drehmer, M., Duncan, B. B., Kac, G., & Schmidt, M. I. (2013). Association of Second and
Third Trimester Weight Gain in Pregnancy with Maternal and Fetal Outcomes. PLoS
Fikawati, S., Wahyuni, D., Syafiq, A., Kajian, P., Masyarakat, F. K., & Indonesia, U. (2012).
Gizi Ibu Hamil Pada Kelompok Ibu Vegetarian. Jurnal Gizi Ibu Hamil, 16(1), 29–35.
Grieger, J. A., & Clifton, V. L. (2015). A review of the impact of dietary intakes in human
https://doi.org/10.3390/nu7010153.
Kusparlina, E. P. (2016). Hubungan Antara Umur Dan Status Gizi Ibu Berdasarkan Ukuran
Lingkar Lengan Atas Dengan Jenis Bblr. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes,
VII(1), 21–26.
Zaki, I., Sari, H. permata, & Farida. (2017). Asupan Zat Gizi Makro dan Lingkar Lengan
Seminar Nasional Dan Call for Papers ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan Dan
Kearifan Lokal Berkelanjutan VII” 17-18 November 2017 Purwokerto, (November),
435–441.