Você está na página 1de 6

ELIMINASI FEKAL

DefinisidanPengertian
Eliminasi fekal bergantung pada gerakan kolon dan dilatasi sphincter ani. Kedua faktor
tersebut dikontrol oleh sistem saraf parasimpatis. Gerakan kolon meliputi tiga gerakan yaitu
gerakan mencampur, gerakan peristaltic dan gerakan massa kolon. Gerakan massa kolon ini
dengan cepat mendorong feses makanan yang tidak dicerna (feses) dari kolon ke rectum
(Asmadi:2009)
Defekasi adalah pengeluaran feses melalui anus secara berkala yang sebelumnya disimpan di
dalam rectum. Usus besar mengeluarkan zat sisa kearah rectum dengan gerakan peristaltic
yang kuat disebut gerakan massa yang terkait dengan reflex gastrokolik dan terjadi setelah
makan. Rectum terisi feses yang pada akhirnya memulai adanya desakan untuk defekasi
(Chris booker:2008).

Secara umum terdapat beberapa masalah defekasi yang umum diantaranya konstipasi,
impaksi, diare, inkontinensia (Potter & Perry, 2006).

Jadi eliminasi fekal sebagai kebutuhan dasar manusia dimana gangguan eliminasi fekal
adalah gangguan dalam pengeluaran feses melalui anus yang diakibatkan oleh beberapa
masalah defekasi yang umum diantaranya konstipasi, impaksi, diare, inkontinensia.

A. Pengkajian keperawatan
1. Pola defekasidan keluhan selama defekasi
Pengkajian ini antara lain : bagaimana pola defekasi dan keluhannya selama defekasi, secara
normal, frekuensi buang air besar pada bayi sebanyak 4-6 kali/hari, sedangkan orang dewasa
adalah 2-3 kali/hari dengan jumlah rata-rata pembuangan per hari adalah 150 g.

2. Keadan feses, meliputi:


No Keadaan Normal Abnormal Penyebab
1. warna Bayi, kuning. Putih, hitam/tar, Kurang kadar empedu,
atau merah perdarahan saluaran saluaran
cerna bagian atas, atau
peradangan saluran cerna
bagian bawah
Dewasa: coklat Pucat berlemak Malabsorpsi lemak
2. Bau Khas feses dan Amis dan Darah dan infeksi
dipengaruhi oleh perubahan bau
makanan
3. konsistensi Lunak dan cair Diare dan absorpsi kurang.
berbentuk.
4. bentuk Sesuai diameter Kecil, Obstruksi dan peristaltik
rektum bentuknya yang cepat
sesperti pensil.
5. konsituen Makanan yang Darah, pus, Internal belding, infeksi,
dicerna, bakteri benda asing, trtelan bendam iritasi, atau
yang maati, mukus, atau inflamasi.
lemak, pigmen, cacing.
empedu, mukosa
usus, air

3. Faktor yang mempengaruhi eliminasi fekal:


Faktor yang meningkatkan Eliminasi :
1. Lingkungan yang bebas
2. Kemampuan untuk mengikuti pola defekasi pribadi, privasi.
3. Diet tinggi serat
4. Asupan cairan normal (jus buah, cairan hangat)
5. Olahraga
6. Kemampuan untuk mengambil posisi jongkok
7. Laksatif atau katartik secara tepat
Faktor yang merusak eliminasi :
1. Stress emosional
2. Gagal mencetuskan refleks defekasi, kurang waktu atau kurang privasi
3. Diet tinggi lemak, tinggi KH
4. Asupan cairan berkurang
5. Imobilitas atau tidak aktif
6. Tidak mampu jongkok, mis : usila, deformitas muskulo, nyeri defekasi
4. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaaan fisik yang meliputi keadaan abdomen seperti ada atau tidaknya distensi,
simetris atau tidak, gerakan peristaltik, adanya massa pada perut, dan tenderness.
B. Diagnosa Keperawatan
GangguanEliminasiBAB ;konstipasi (aktual/ resiko)
adalahkondisidimanaseseorangmengalamiperubahan yang normal
dalamberdefekasidengankarakteristikmenurunnyafrekuensi BAB danfeses yang keras.

1. Konstipasi berhubungan dengan:


 Tidak adekuatnya diet berserat
 Immobilisasi/ tidak adekuatnya aktifitas fisik
 Tidak adekuatnya intake cairan
 Nyeri saat defekasi
 Perubahan kebiasaan rutin (pemasukan diet)
 Penyalahgunaan laksatif
 Menunda defekasi
 Penggunaan obat yang menyebabkan konstipasi (anti analgesic, antacid dan
antikolinergal)
2. Diare sehubungan dengan:
Stress emosinal, cemas
 Tidak toleransi terhadap makanan (makanan busuk, beracun)
 Gangguan diet
 Inflamasi (radang) bowel
 Efek samping obat
 Alergi
 Tindakan huknah
3. Inkontinensia bowel sehubungan dengan:
 Gangguan system syaraf sentral
 Injuri spinal cord
 Ketidakmampuan menahan defekasi

 Diare
 Impaktion fekal
 Gangguan proses fakir/persepsi
 Kelemahan
4. Potensial kekurangan volume cairan sehubungan dengan diare

C. Perencanaan Keperawatan
N Diagnosa Tujuandankriteriahasil Intervensi Rasional
o
1 Konstipasi Pasien dapat defekasi dengan teratur a. Tentukan pola defekasi a. Untuk
berhubunga (setiap hari) bagi klien dan latih klien mengembalikan
n dengan untuk menjalankannya keteraturan pola
pola Kriteriahasil : defekasi klien
defekasi b. Atur waktu yang tepat
1) Defekasidapatdilakukansatu kali untuk defekasi klien seperti b. Untuk
tidak teratur sehari. sesudah makan memfasilitasi
2) Konsistensifeseslembut refleks defekasi
c. Berikan cakupan nutrisi
3) berserat sesuai dengan c. Nutrisi serat
Eliminasifesestanpaperlumengejanberle indikasi tinggi untuk
bihan melancarkan
d. Berikan cairan jika tidak eliminasi fekal
kontraindikasi 2-3 liter per
hari d. Untuk
melunakkan
e.Pemberianlaksatifatau eliminasi feses
enema sesuaiindikasi
e.
Untukmelunakka
nfeses
ELIMINASI FEKAL
NamaKelompok :

AgikCintyaDewi (15C11464)

AnggieRosaliaAndreana (15C11417)

I PutuDarmayasa (15C11425)

PratiwiPuspa Sari (15C11451)

Ni KadekAyuPurnamaDewi (15C11452)

Ni Made AyuTrisnaDewi (15C11464)

PutuWahyuEkaSaputra (15C11467)

LuhPutuYasintha Devi (15C11472)

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI
2017

Você também pode gostar