Você está na página 1de 62

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA TEORI OTOMOTIF DAN PRAKTEK


OTOMOTIF TERHADAP KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
SISWA KELAS XI SMK VETERAN I SUKOHARJO TAHUN
PELAJARAN 2009/2010

Oleh:

ARI YULIANTO

NIM. K 2506015

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA TEORI OTOMOTIF DAN PRAKTEK
OTOMOTIF TERHADAP KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
SISWA KELAS XI SMK VETERAN I SUKOHARJO TAHUN
PELAJARAN 2009/2010

Oleh :
ARI YULIANTO
NIM. K 2506015

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan


gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Mesin
Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
commit to user

i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan menurut sepengetahuan penulis juga tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali
mengacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, Agustus 2010


Penulis,

Ari Yulianto
K2506015
commit to user

iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRACT

Ari Yulianto, THE RELATIONSHIP BETWEEN AUTOMOTIVE THEORY


AND AUTOMOTIVE PRACTISE IN PREPARATION OF WORK
PRACTISING INDUSTRY AT XI GRADE STUDENTS OF SMK
VETERAN I SUKOHARJO 2009/2010 ACADEMIC YEAR. Skripsi,
Surakarta : Teacher Taining and Education Faculty of Sebelas Maret University.
August: 2010
The purposes of the research are : (1) to get a visible image of relationship
between automotive theory in preparation of work practising industry of XI grade
students SMK Veteran 1 Sukoharjo, (2) to get visible image about the relationship
of automotive practice in preparation of work practising industry of XI grade
students SMK Veteran 1 Sukoharjo, (3) to get visible image about the relationship
between automotive theory and automotive practice in preparation of work
practising industry of XI grade students SMK Veteran 1 Sukoharjo.
This reseach is conducted in SMK Veteran 1 Sukoharjo. The reseach’s
population is the studens of XI grade of SMK Veteran 1 Sukoharjo soft vehicle
technique which has 83 students of all. The sample reservation used Proportional
Random Sampling Technique. Determining sample’s size used Nomogram Harry
King. Sample’s size is got from 62 students. This research used instruments in the
from of questionnaire and documentation. The first step is done by questionnaire
test drive to 21 respondents. This research instrument validity test used factor
analysis through SPSS programme. Best on result of instrument validity test in
preparation of work practising industry questionnare there are 5 items < 0,433, so
the items were called failed. Reliability test in instrument test drive using
cronbach’s alpha method. Based on result analysis, the questionnaire is called
reliable. This is shown by alpha’s cost = 0,9548 for preparation of work practising
industry reliable. The technique analising the data using regression analysis
methode through SPSS programme. The regulation analysis test belongs to : (1)
normality tes, (2) linearity and purposeful tes, (3) independent tes. The normality
test result showed that the three reliables is shown in normal distribution with
cost’s ratio of tight and sharp which are got by each reliable such as : automotive
commit to user

v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

theory whith tight ratio of tight ratio 0,424 and sharply ratio – 0,1713 : automotive
practice with tight ratio 1,003 and the sharp ratio – 0,0067: preparation of work
practising industry with tight ratio 0, 141 and the sharp ratio 0,0217. On linearity
and purposeful test is used ANAVA pattern through SPSS programme. The
relationship between automotive theory and preparation of work practising
industry is called linear which is shown at cost of P= 0,631 > 0,05, and called
meaningful which is shown by cost of P= 0,002 < 0,05, and in relationship
between automotive practice and preparation of work practising industry is also
called linear which got cost of P= 0,657 > 0,05, and called meaningful which is
shown by cost of P= 0,000 < 0,05, independent tes using pearson correlation each
other which is shown by of rX1X2 = 0,565 < 0,8.
Hypothesis tes used correlation analysis technique and twe predictors
regression. The result show : (1) there is a positive relationship between
automotive theory and preparation of work practising industry of XI grade
students SMK Veteran 1 Sukoharjo, with cost of P= 0,000 < 0,05, and R= 0,448 ,
so the influence of automotive theory in preparation of work practising industry
has 21,9 % contribution : (2) there is a positive relationship between automotive
practise and preparation of work practising industry of XI grade students SMK
Veteran 1 Sukoharjo, has cost of P= 0,000 < 0,05, and R= 0,499, so the influence
of automotive practise in preparation of work practising industry has 24,9 %
contribution : (3) there is a positive relationship between automotive theory and
automotive practise in preparation of work practising industry of XI grade
students SMK Veteran 1 Sukoharjo. This is shown in cost of P= 0,000 < 0,05, and
R= 0,499, so the influence of automotive theory and automotive practise in
preparation of work practising industry has 24,9 % contribution.

commit to user

vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Ari Yulianto, HUBUNGAN ANTARA TEORI OTOMOTIF DAN PRAKTEK


OTOMOTIF TERHADAP KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
SISWA KELAS XI SMK VETERAN I SUKOHARJO TAHUN
PELAJARAN 2009/2010. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Agustus: 2010
Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mendapatkan gambaran hubungan
antara Teori Otomotif terhadap Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI
SMK Veteran 1 Sukoharjo, (2) untuk mendapatkan gambaran hubungan Praktek
Otomotif terhadap Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK Veteran
1 Sukoharjo. (3) untuk mendapatkan gambaran hubungan antara Teori Otomotif
dan Praktek Otomotif terhadap Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI
SMK Veteran 1 Sukoharjo.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Veteran I Sukoharjo. Populasi
penelitiannya adalah siswa kelas XI SMK Veteran I Sukoharjo program Teknik
Kendaraan Ringan yang keseluruhan berjumlah 83 siswa. Pengambilan sampelnya
menggunakan teknik Proportional Random Sampling ( sampel imbangan) .
Penentuan ukuran sampel menggunakan grafik Nomogram Harry King. Ukuran
sampel yang diperoleh sebesar 62 siswa. Penelitian ini menggunakan instrumen
dalam bentuk angket dan dokumentasi. Tahap pertama melakukan uji coba angket
pada 21 responden. Uji validitas instrumen penelitian ini menggunakan analisis
faktor melalui program SPSS. Berdasarkan hasil uji validitas instrumen pada
angket Kesiapan PRAKERIN terdapat 5 item yang < 0,433, sehingga item
tersebut dinyatakan gugur. Uji reliabilitas dalam uji coba instrumen menggunakan
metode alpha cronbach’s. Berdasarkan hasil analisis, soal angket dinyatakan
reliabel. Hal itu ditunjukkan dengan harga alpha = 0,9548 untuk variabel
Kesiapan PRAKERIN. Teknik analisis data menggunakan metode analisis regresi
melalui program SPSS. Uji persyaratan analisis meliputi: (1) uji normalitas; (2) uji
linieritas dan keberartian; (3) uji independen. Hasil uji normalitas menunjukkan
bahwa ketiga variabel dinyatakan berdistribusi normal dengan harga rasio
kemencengan dan keruncingan yang diperoleh masing-masing variabel antara
commit to user

vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

lain; Teori Otomotif dengan rasio kemencengan 0,424 dan rasio keruncingannya
-0,713; Praktek Otomotif dengan rasio kemencengan 1,003 dan rasio
keruncingannya -0,0067; Kesiapan PRAKERIN dengan rasio kemencengan 0,141
dan rasio keruncingannya 0,0217. Pada uji linieritas dan keberatian digunakan
rumus anava melalui program SPSS . Hubungan Teori Otomotif dengan Kesiapan
PRAKERIN dinyatakan linier yang ditunjukkan pada harga p = 0,631 > 0,05,dan
dinyatakan berarti yang ditunjukkan pada harga p = 0,002 < 0,05, dan untuk
hubungan Praktek Otomotif dengan Kesiapan PRAKERIN juga dinyatakan linier
yang memperoleh harga p = 0, 657 > 0,05 dan dinyatakan berarti yang
ditunjukkan pada harga p = 0,000 < 0,05. Uji independen menggunakan rumus
pearson correlation. Hubungan Teori Otomotif dengan Praktek Otomotif
dinyatakan saling tidak ada korelasi yang ditunjukkan pada harga r X1X2 = 0,565 <
0,8.
Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi dan regresi dua
prediktor. Hasil penelitian menunjukkan : (1) ada hubungan yang positif antara
Teori Otomotif dengan Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK
Veteran 1 Sukoharjo, dengan besar harga p = 0,000 < 0,05 dan R = 0,448,
sehingga pengaruh Teori Otomotif terhadap Kesiapan Praktek Kerja Industri
memiliki sumbangan sebesar 21,9%; (2) ada hubungan yang positif antara Praktek
Otomotif dengan Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1
Sukoharjo, memiliki harga p = 0,000 < 0,05 dan R= 0,499, sehingga pengaruh
Praktek Otomotif terhadap Kesiapan Praktek Kerja Industri memiliki sumbangan
sebesar 24,9%; (3) ada hubungan yang positif antara Teori Otomotif dan Praktek
Otomotif dengan Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1
Sukoharjo. Hal ini ditunjukkan oleh harga p = 0,000 < 0,05 dan R = 0,499,
sehingga pengaruh Teori Otomotif dan Praktek Otomotif terhadap Kesiapan
Praktek Kerja Industri memiliki sumbangan sebesar 24,9%.

commit to user

viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

 Sesungguhnya sesudah kesulitan akan datang kemudahan. Maka


kerjakanlah urusanmu dengan sungguh-sungguh, dan hanya kepada Allah
kamu berharap.
(Q.S Al Insyiro : 6 - 8)
 Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu
telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain.
(Q.S. A Lam Nasyrah)
 Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah. Tetap jalani hidup ini,
melakukan yang terbaik. Tuhan pasti ’kan Menunjukkan Kebesaran dan
KuasaNya. Bagi hambaNya yang sabar dan tak kenal putus asa. JANGAN
MENYERAH!!!
(Ryan D’Masive)
 Jangan pernah berhenti belajar, baerlatih, berkarya dan berjuang
(Brahmahardhika)
 Semangat dan tekad mengalahkan segalanya
(Brahmahardhika)

commit to user

ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karya sederhana ini


dengan penuh kasih dan sayang kepada :

1. Allah SWT atas anugerah dan


keagungan-Nya
2. Ayah dan Bundaku tercinta atas
segala bimbingan, dukungan dan
do’a restunya
3. Adik-adikku tersayang ”Betti dan
Winda” atas keceriaannya, juga
’Dik’ Ririn trima kasih atas
perhatian, support dan ketulusannya
4. Teman-teman PTM angkatan 2006
semuanya.
5. Teman-teman
BRAHMAHARDHIKA semuanya.
6. Almamaterku

commit to user

x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya skripsi ini dapat terselesaikan, untuk memenuhi sebagian persyaratan
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian
penulisan skripsi ini, namum berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya
kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya,
disampaikan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dekan FKIP UNS yang telah memberikan ijin penulisan skripsi.
2. Drs. Suwachid, M.Pd., M.T Ketua Jurusan PTK FKIP UNS yang telah
memberikan ijin penulisan skripsi ini.
3. Drs. C. Sudibyo, M.T Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
JPTK FKIP UNS, yang telah memberikan persetujuan atas penulisan
skripsi ini.
4. Drs.Bambang Prawiro, M.M selaku Dosen pembimbing I yang senantiasa
tulus dan sabar memberikan bimbingan serta pengarahan.
5. Drs. Yadiono. M.T.. selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa tulus
dan sabar memberikan bimbingan serta pengarahan.
6. Ibnu Widodo N,BE, S.IP, MM. selaku Kepala Sekolah SMK Veteran 1
Sukoharjo yang telah memberikan ijin tempat untuk penelitian.
7. Semua pihak yang turut membantu dalam segala hal yang tidak dapat
penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih untuk semuanya.
Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan. Dengan demikian skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi penulis khususnya, serta bagi pembaca dan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan di masa sekarang dan yang akan datang.

Surakarta, 25 Agustus 2010

Penulis
commit to user

xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i


PERSETUJUAN .................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ....................................................................... iii
PENGESAHAN ..................................................................................... iv
ABSTRAC.............................................................................................. v
ABSTRAK.............................................................................................. vii
MOTTO ................................................................................................. ix
PERSEMBAHAN .................................................................................. x
KATA PENGANTAR............................................................................ xi
DAFTAR ISI .......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah...................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ...................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

BAB II. LANDASAN TEORI


A. Tinjauan Pustaka........................................................................... 6
1. Kesiapan Praktek Kerja Industri ............................................... 6
a. Kesiapan.............................................................................. 6
b. Pendidikan Sistem Ganda .................................................... 7
c. Praktek Kerja Industri.......................................................... 10
commit to user

xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Teori Otomotif ......................................................................... 12


a. Pengertian Teori Otomotif ................................................... 12
b. Silabus Teori Otomotif ........................................................ 14
c. Penguasaan Teori Otomotif ................................................. 14
3. Praktek Otomotif ...................................................................... 14
a. Pengertian Praktek Otomotif................................................ 14
b. Silabus Praktek Otomotif..................................................... 16
c. Kegiatan Siswa Selama Praktek Otomotif ............................ 16
d. Penguasaan Praktek Otomotif .............................................. 17
B. Kerangka Pemikiran...................................................................... 17
C. Perumusan Hipotesis..................................................................... 19

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 20
B. Populasi dan Sampel ..................................................................... 20
C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 21
D. Rancangan Penelitian ................................................................... 24
E. Teknik Analisis Data .................................................................... 24
1. Uji Instrumen ......................................................................... 24
2. Uji Persyaratan Analisis ......................................................... 26
3. Uji Hipotesis Penelitian .......................................................... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Deskripsi Hasil Analisa Data........................................................ 29
B. Pengujian Persyaratan Analisis..................................................... 34
C. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 38
D. Pembahasan Hasil Analisa Data ................................................... 41

commit to user

xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN


A. Simpulan...................................................................................... 42
B. Implikasi.......................................................................................... 42
C. Saran-saran .................................................................................. 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

commit to user

xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Populasi dan Sampel ................................................................. 21


Tabel 2. Kisi-kisi Angket Uji coba ........................................................... 23
Tabel 3. Teknik Pengukuran Angket ........................................................ 24
Tabel 4 Hasil Uji Validitas Angket .......................................................... 25
Tabel 5. Hasil penyebaran skor ................................................................ 29
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Data Nilai Teori Otomotif .......................... 30
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Data Nilai Praktek Otomotif....................... 32
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Data Kesiapan PRAKERIN........................ 33
Tabel 9. Hasil Uji Linieritas dan Keberartian X1 terhadap Y ................... 36
Tabel 10. Hasil Uji Linieritas dan Keberartian X2 terhadap Y ................. 37
Tabel 11. Hasil Uji Independen................................................................ 38
Tabel 12. Hasil Uji Hipotesis Pertama...................................................... 38
Tabel 13. Hasil Uji Hipotesis Kedua ........................................................ 39
Tabel 14. Hasil Uji Hipotesis Ketiga ........................................................ 40
2
Tabel 15. R (R Square) ........................................................................... 40

commit to user

xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pemikiran ............................................................... 19


Gambar 2. Histogram Frekuensi Nilai Teori Otomotif.............................. 31
Gambar 3. Histogram Frekuensi Nilai Praktek Otomotif .......................... 32
Gambar 4. Histogram Frekuensi Kesiapan PRAKERIN ........................... 34

commit to user

xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-kisi Angket Uji Coba .................................................... 46


Lampiran 2. Angket Uji Coba .................................................................. 47
Lampiran 3. Skor Hasil Angket Uji Coba................................................. 50
Lampiran 4. Hasil Uji Validitas Angket Kesiapan PRAKERIN................ 51
Lampiran 5. Hasil Uji Realibilitas Angket Kesiapan PRAKERIN ............ 63
Lampiran 6. Kisi-kisi Angket Penelitian................................................... 64
Lampiran 7. Angket Penelitian................................................................. 65
Lampiran 8. Skor Hasil Angket Penelitian ............................................... 68
Lampiran 9. Data Nilai Teori Otomotif .................................................... 70
Lampiran 10. Data Nilai Praktek Otomotif............................................... 72
Lampiran 11. Data Induk Penelitian ......................................................... 74
Lampiran 12. Data Induk diurutkan.......................................................... 75
Lampiran 13. Hasil Uji Linieritas dan Keberartian X1 – Y ....................... 76
Lampiran 14. Hasil Uji Linieritas dan Keberartian X2 – Y ....................... 77
Lampiran 15. Hasil Uji Independen.......................................................... 78
Lampiran 16. Hasil Uji Korelasi hipotesis pertama................................... 79
Lampiran 17. Hasil Uji Korelasi hipotesis kedua...................................... 80
Lampiran 18. Hasil Uji Regresi dua prediktor hipotesis ketiga ................. 81
Lampiran 19. Grafik Nomogram Harry King ........................................... 82
Lampiran 20. Tabel Nilai r product moment ..................................................... 83
Lampiran 21. Tabel Nilai Kritis Distribusi F ............................................ 84
Perijinan Penelitian / Research

commit to user

xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan dunia industri dewasa ini terasa cukup pesat sekali baik
dunia industri besar maupun industri kecil. Perkembangan industri tersebut
mencakup industri mesin otomotif atau mesin produksi. Perkembangan teknologi
terutama di bidang otomotif dewasa ini sangat pesat sekali, terbukti dengan
munculnya desain-desain baru, baik perubahan body, ukuran, interior maupun
kelengkapannya.
Perkembangan dunia industri saat ini sangat diharapkan oleh negara yang
sedang berkembang seperti Indonesia. Mengingat betapa besar peranan
pembangunan dibidang industri, khususnya industri otomotif dan umumnya
industri mesin produksi, maka untuk memenuhi tuntutan tenaga kerja yang
terampil, cakap, dan siap mengikuti perkembangan industri, merupakan tugas
yang berat bagi dunia pendidikan khususnya Pendidikan Kejuruan. Dimana tujuan
pendidikan bagi Sekolah Menengah Kejuruan seperti yang tercantum dalam
kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2004 adalah : 1) Menyiapkan
siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional, 2)
Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu
mengembangkan diri, 3) Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk
mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun yang akan
datang, 4) Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif,
adaptif dan kreatif.
Begitu pula yang terjadi pada Sekolah Menengah Kejuruan Veteran 1
Sukoharjo yang juga merupakan suatu Lembaga Pendidikan khususnya
Pendidikan Kejuruan yang mempunyai tugas yang sangat berat untuk
menciptakan tenaga kerja yang siap pakai, cakap dan terampil. Tetapi dalam
kenyataanya apa yang diharapkan tidak selalu mencapai titik temu dengan realitas
yang ada. Meskipun berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan peran
dan kemajuan Sekolah Menengah Kejuruan
commit to user

1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Untuk mengubah atau menciptakan tenaga kerja yang siap pakai tidak
semudah yang kita bayangkan, karena mencakup beberapa aspek tingkat
kemampuan yang harus dimiliki oleh tenaga kerja yang dididik. Tingkat
kemampuan itu adalah segi fisik, mental, ilmu pengetahuan, dan ketrampilan.
Pengalaman tingkat kemampuan ini sangat penting artinya untuk menentukan
langkah-langkah perencanaan dan pendidikan tenaga kerja untuk memenuhi
tenaga kerja yang berkualitas tinggi dan produktif.
Begitu pula halnya pada Sekolah Menengah Kejuruan Veteran 1
Sukoharjo, untuk memenuhi tingkat kemampuan ilmu pengetahuan, para siswa
dibekali pula dengan materi teori dan praktek yang berhubungan dengan bidang
industri, baik itu bidang industri otomotif maupun industri mesin produksi,
dengan harapan dapat mengikuti perkembangan zaman.
Hanya bermodalkan teori, rasanya belum cukup untuk dapat merasakan
manfaat dan hasilnya. Untuk lebih mendalami pengetahuan yang telah didapat
dari sekolah, maka diadakanlah Praktek Kerja Industri yang berguna untuk
memadukan secara sistematis progam keahlian yang diperoleh melalui kegiatan
bekerja secara langsung dalam dunia industri. Sehingga siswa akan meningkatkan
dan mengembangkan lagi kemampuan keahliannya secara berkelanjutan
Dalam pelaksanaan di lapangan khususnya di perusahaan otomotif,
penguasaan materi teori otomotif dan praktek tentang otomotif yang diperoleh
dari sekolah akan menentukan kesiapan siswa dalam melaksanakan Praktek Kerja
Industri.
Teori sebagai bekal bagi praktikan serta sekaligus pendukung pelaksanaan
praktek. Dengan demikian apabila teori dasar sebagai pendukung pelaksanaan
praktek itu tidak dipahami terlebih dahulu oleh praktikan yang akan melaksanakan
praktek dilapangan, maka akan mempengaruhi kesiapan dalam melaksanakan
Praktek Kerja Industri.
Begitu pula pada praktek otomotif, hal ini merupakan penerapan teori yang
telah diterima setelah siswa atau praktikan memperoleh materi teori di sekolah.
Kemudian untuk menerapkan teori tersebut siswa diharuskan melaksanakan
praktek sesuai dengan teori yang telah diterima siswa. Dengan melaksanakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

praktek ini diharapkan akan menambah ketrampilan dan kemampuan praktek


siswa. Sehingga dengan adanya tambahan bekal ketrampilan dan kemampuan
praktek, siswa lebih siap dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri. Selain itu
agar siswa siap dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri, maka dituntut pula
adanya lingkungan praktek yang mendukung, baik lingkungan fisik maupun non
fisik.
Mengingat betapa besar peranan penguasaan teori otomotif dan praktek
otomotif dalam hubungannya dengan pelaksanaan Praktek Kerja Industri yang
sekaligus akan menentukan kesiapan siswa dalam melaksanakan Praktek Kerja
Industri, maka penguasaan teori otomotif dan praktek otomotif tersebut harus
benar-benar dimiliki oleh siswa praktikan.
Bertitik tolak dari pemikiran diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul ” HUBUNGAN ANTARA TEORI OTOMOTIF
DAN PRAKTEK OTOMOTIF TERHADAP KESIAPAN PRAKTEK KERJA
INDUSTRI SISWA KELAS XI SMK VETERAN I SUKOHARJO TAHUN
PELAJARAN 2009/2010”

B. Identifikasi Masalah
Dalam uraian latar belakang masalah tersebut diatas diketahui banyak
masalah yang mempengaruhi kesiapan Praktek Kerja Industri. Masalah yang
berhubungan dengan penelitian adalah:
1. Penguasaan Teori Otomotif
Teori sebagai bekal bagi praktikan serta sekaligus pendukung pelaksanaan
praktek
2. Penguasaan Praktek Otomotif
Praktek otomotif ini merupakan pengaplikasian teori yang telah diterima
setelah siswa atau praktikan memperoleh materi teori di sekolah.
3. Semangat Kerja
Semangat kerja dalam hal ini adalah sifat-sifat mau berusaha dalam
menghadapi kesulitan, bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses
pembelajaran baik teori maupun praktek dan disiplin.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Lingkungan Praktek
Keadaan lingkungan praktek, baik lingkungan fisik atau non fisik yang
mendukung jalannya praktek di sekolah.
5. Peran Guru Teori dan Instruktur Praktek
Untuk dapat menguasai teori otomotif dan praktek otomotif, peran serta guru
pembimbing dan instruktur praktek sangat menentukan sekali dalam
keberhasilannya.
6. Kesiapan Praktek Kerja Industri
Kemampuan mempersiapkan diri untuk menerima segala sesuatu ataupun
melakukan sesuatu, yang dalam hal ini adalah kesiapan dalam melaksanakan
Praktek Kerja Industri.

C. Pembatasan Masalah
Berbagai masalah yang muncul secara bersamaan, seringkali menyulitkan
untuk diteliti seluruhnya. Pembahasan masalah diharapkan dapat mengarah pada
tujuan yang akan dicapai, maka dari latar belakang masalah dan identifikasi
masalah di atas serta mengingat keterbatasan kemampuan, biaya dan waktu maka
peneliti menfokuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Penguasaan Teori otomotif
2. Penguasaan Praktek otomotif
3. Kesiapan Praktek kerja industri

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, masalah dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Adakah hubungan antara Teori Otomotif terhadap Kesiapan Praktek Kerja
Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1 Sukoharjo?
2. Adakah hubungan antara Praktek Otomotif terhadap Kesiapan Praktek Kerja
Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1 Sukoharjo?
3. Adakah hubungan antara Teori Otomotif dan Praktek Otomotif terhadap
Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1 Sukoharjo?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mendapatkan gambaran hubungan antara Teori Otomotif terhadap
Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1 Sukoharjo.
2. Untuk mendapatkan gambaran hubungan Praktek Otomotif terhadap Kesiapan
Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1 Sukoharjo.
3. Untuk mendapatkan gambaran hubungan antara Teori Otomotif dan Praktek
Otomotif terhadap Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK
Veteran 1 Sukoharjo.

F. Manfaat Penelitian
Prinsip Penelitian ilmiah dapat menghasilkan atau dapat mencerminkan
suatu konsep yang mendukung langkah-langkah perbaikan dan pengembangan
ilmu pengetahuan serta perbaikan suatu lembaga, dimana nantinya dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Dari prinsip ini diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
a.Memberikan informasi bagi para siswa SMK Veteran 1 Sukoharjo tentang
pentingnya teori otomotif dan praktek otomotif terhadap kesiapan
melaksanakan Praktek Kerja Industri
b.Memberikan masukan kepada guru program otomotif terhadap kekurangan
dalam melakukan pembelajaran teori dan praktek
c.Memberikan informasi dan masukan kepada pihak sekolah di dalam
mengambil kebijakan untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran teori dan
praktek.
2. Manfaat Teoritis
a.Sebagai sumber untuk menambah pengalaman, wawasan mahasiswa serta
khasanah pengalaman efektifitas pembelajaran produktif
b.Sebagai bahan referensi sehingga dapat digunakan sebagai gambaran
mengenai pengalaman kesiapan Praktek Kerja Industri.
c.Sebagai pelengkap untuk perbandingan penelitian dimasa yang akan datang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka
1. Kesiapan Praktek Kerja Industri
a. Kesiapan
1) Pengertian Kesiapan
Menurut Hamalik (2003:41) kesiapan adalah keadaan kapasitas yang ada
pada diri siswa dalam hubungannya dengan tujuan pengajaran tertentu.
Menurut Soemanto (1998:191) ada orang yang mengartikan readiness
sebagai kesiapan atau kesediaan seseorang untuk berbuat sesuatu. Seorang ahli
bernama Cronbach memberikan pengertian tentang readiness sebagai segenap
sifat atau kekuatan yang membuat seseorang dapat bereaksi dengan cara tertentu
Menurut Djamarah (2002:35) kesiapan untuk belajar merupakan kondisi
diri yang telah dipersiapkan untuk melakukan suatu kegiatan.
Menurut Darsono (2000:27) faktor kesiapan, baik fisik maupun
psikologis, merupakan kondisi awal suatu kegiatan belajar.

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan pengertian kesiapan


belajar adalah kondisi awal suatu kegiatan belajar yang membuatnya siap untuk
memberi respon/jawaban yang ada pada diri siswa dalam mencapai tujuan
pengajaran tertentu

2) Faktor-faktor Kesiapan
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan siswa. Di
bawah ini di kemukakan faktor-faktor kesiapan dari beberapa pendapat, yaitu
sebagai berikut:
a) Menurut Darsono (2000:27) faktor kesiapan meliputi:

(1) Kondisi fisik yang tidak kondusif. Misalnya sakit, pasti akan
mempengaruhi faktor-faktor lain yang dibutuhkan untuk belajar.

commit to user

6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(2) Kondisi psikologis yang kurang baik. Misalnya gelisah, tertekan, dsb.
merupakan kondisi awal yang tidak menguntungkan bagi kelancaran
belajar.
b) Menurut Soemanto (1998:191) faktor yang membentuk readiness, meliputi:
(1) Perlengkapan dan pertumbuhan fisiologi; ini menyangkut pertumbuhan
terhadap kelengkapan pribadi seperti tubuh pada umumnya, alat-alat
indera, dan kapasitas intelektual
(2) Motivasi, yang menyangkut kebutuhan, minat serta tujuan individu untuk
mempertahankan serta mengembangkan diri .
c) Menurut Djamarah (2002:35) faktor-faktor kesiapan meliputi:
(1) Kesiapan fisik. Misalnya tubuh tidak sakit (jauh dari gangguan lesu,
mengantuk, dan sebagainya)
(2) Kesiapan psikis. Misalnya ada hasrat untuk belajar, dapat berkonsentrasi,
dan ada motivasi intrinsik.
(3) Kesiapan Materiil. Misalnya ada bahan yang dipelajari atau dikerjakan
berupa buku bacaan, catatan dll.
Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai dasar indikator kesiapan
melaksanakan Praktek Kerja Industri adalah penguasaan pengetahuan yang
meliputi keterampilan, kesiapan kerja secara fisik dan kesiapan secara mental.

b. Pendidikan Sistem Ganda ( PSG )


1) Pengertian Pendidikan Sistem Ganda
Pendidikan Sistem Ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan
pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematis dan sinkron
program pendidikan di sekolah dan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui
kegiatan belajar langsung didunia kerja terarah untuk mencapai tingkat keahlian
tertentu (Depdikbud 1999:6).
2) Tujuan Pendidikan Sistem Ganda
Setiap aktifitas tentu memiliki tujuan tertentu. Tujuan tersebut biasanya
spesifik sesuai kajian ilmunya.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Adapun PSG bertujuan :


a) Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga
kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, ketrampilan, dan etos kerja yang
sesuai dengan lapangan kerja.
b) Memperoleh tenaga yang memiliki keahlian profesional.
c) Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas profesional.
d) Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
3) Pelaksanaan PSG
Lokasi pelaksanaan PSG berdasarkan atas kesepakatan antar lembaga yang
dalam hal ini SMK dengan dunia usaha atau industri pasangannya. Adapun
kriteria pemilihan tempat PSG adalah :
a) Industri yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan khususnya dan
pengembangan sumber daya manusia umumnya.
b) Industri yang mau bekerja sama melaksanakan PSG.
c) Industri yang relevan dengan program studi di SMK yang bersangkutan.
d) Memiliki tenaga teknisi dan instruktur yang berpengalaman dan terdidik.
e) Memiliki manajemen yang baik.
f) Lokasi industri yang terjangkau oleh siswa.
4) Manfaat Pendidikan Sistem Ganda
Kerja sama antara sekolah dengan dunia usaha/industri dilaksanakan
dengan prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling melengkapi untuk
keuntungan bersama. Berdasarkan prinsip tersebut, pendidikan sistem ganda
memberi nilai tambah bagi pihak-pihak yang bekerja sama.
a) Manfaat Bagi Industri / Perusahaan
(1) Perusahaan dapat mengenal secara langsung kualitas peserta didik yang
belajar dan bekerja diperusahaannya.
(2) Keikutsertaan peserta didik dalam proses produksi selama pendidikan akan
lebih menguntungkan perusahaan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(3) Selama pendidikan melalui kerja industri peserta didik lebih mudah
dikendalikan dalam hal kedisiplinan maupun kepatuhan terhadap
perusahaan.
(4) Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta didik untuk mencari ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan perusahaan. Memberi
kepuasan bagi dunia usaha atau industri karena ikut berperan serta dalam
menentukan hari depan bangsa melalui Pendidikan Sistem Ganda.
b) Manfaat Bagi Lembaga atau Sekolah
(1) Menjamin tercapainya tujuan pendidikan dalam rangka memberi keahlian
profesional bagi peserta didik.
(2) Memperingan tanggungan biaya pendidikan.
(3) Ada relevansi antara program pendidikan dengan kebutuhan lapangan
kerja.
(4) Memberi kepuasan bagi penyelenggara pendidikan (sekolah) karena
lulusannya terjamin memperoleh bekal yang bermakna baik untuk
kepentingan tamatan, dunia kerja, maupun kepentingan bangsa.
c) Manfaat Bagi Peserta Didik
(1) Hasil belajar akan lebih bermakna karena setelah tamat akan benar-benar
memiliki keahlian profesional sebagai bekal peningkatan taraf hidupnya.
(2) Waktu pencapaian keahlian profesional akan lebih singkat. Setelah tamat
sekolah dengan sistem ganda tidak memerlukan latihan lanjutan untuk
mencapai tingkat keahlian siap pakai.
(3) Keahlian profesional yang diperoleh dari Pendidikan Sistem Ganda dapat
mengangkat harga diri dan rasa percaya diri. Selanjutnya akan memotivasi
mereka untuk meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang
lebih tinggi.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

10

c. Praktek Kerja Industri ( Prakerin )

1) Pengertian Praktek Kerja Industri


Dari uraian di atas mengenai PSG dimana disebutkan pada SMK yang
dilaksanakan di dua tempat (lembaga) di sekolah dan dunia industri, maka perlu
diadakan program dimana siswa melaksanakan pelatihan di industri.
Praktek atau melakukan pelatihan di lapangan merupakan kegiatan yang
harus ditempuh oleh siswa dalam bentuk Praktek Kerja Industri pada awal
pelaksanaan PSG. Praktek Kerja Industri di kenal dengan sistem magang
(Depdikbud, 1999:6) yakni:” bentuk penyelenggaran pendidikan keahlian
professional yang memadukan secara sistematik dan sinkron program keahlian
yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk
mencapai suatu tingkat keahlian professional tertentu”
Praktek Kerja Industri adalah salah satu model penyelenggaraan
pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematis dan
sinkronisasi antara pendidikan sekolah dan penguasaan keahlian atau
ketrampilan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja
untuk mencapai suatu tingkat keahlian yang profesional sesuai dengan program
studinya dan yang diharapkan dalam profil kemampuan lulusan SMK
Keahlian profesional adalah andalan utama dari SMK. Keahlian profesi
yang dihasilkan oleh SMK harus betul-betul suatu unggulan tamatan yang
memiliki ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dikuasai, yang sesuai dengan
jurusannya. Untuk itu siswa harus mengalami praktek kerja dalam bentuk
“Praktek Kerja Industri (Prakerin)”.
Jadi Praktek kerja industri adalah suatu bentuk kegiatan yang diikuti
siswa dengan bekerja langsung di dunia kerja secara terarah dengan tujuan
membekali peserta didik dengan sikap dan ketrampilan sesuai dengan cara
belajar langsung di dunia industri.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11

2) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Praktek Kerja Industri


Tingkat keberhasilan belajar dapat ditunjukkan dari tinggi rendahnya
prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi dapat kita bedakan menjadi dua golongan, yaitu:
a) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri atau faktor individu yaitu
faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan
faktor pribadi
b) Faktor yang ada di luar individu atau faktor sosial yaitu faktor keluarga atau
keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan
dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, serta
motivasi sosial.

3) Manfaat Praktek Kerja Industri bagi Siswa


Manfaat yang bisa didapatkan oleh siswa dengan adanya Praktek Kerja
Industri antara lain :
a) Hasil belajar akan lebih bermakna, karena setelah tamat akan memiliki
keahlian professional sebagai bekal mencari kerja dan mengembangkan diri
secara berkelanjutan.
b) Waktu yang diperlukan untuk mencapai keahlian professional lebih singkat
karena telah dilatih pada saat sekolah.
c) Keahlian professional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri tamatan
sehingga mereka dapat terdorong untuk lebih meningkatkan lagi
keahliannya.
4) Pelaksanaan Kegiatan Praktek Kerja Industri
a) Konsultasi dan melapor tentang pelaksanaan praktek kerja industri (tunjuk
muka).
b) Mengadakan revisi program kerja

c) Mengerjakan tugas yang diberikan oleh pejabat/pembimbing praktek di


instansi atau perusahaan sebagaimana layaknya seorang karyawan dengan
batas-batas kewenangan yang telah disepakati bersama.

d) Selama praktek kerja siswa dipantau oleh pembimbing dari sekolah dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

12

pembimbing dari tempat praktek kerja.


e) Menyusun laporan kegiatan yang disahkan oleh pembimbing di perusahaan
atau instansi tempat Praktek Kerja Industri.
f) Mohon diri kepada pimpinan perusahaan/instansi bahwa pelaksanaan praktek
kerja telah selesai.
Pada akhir Praktek Kerja Industri, siswa akan memperoleh hasil yang
berbentuk nilai prestasi. Prestasi tersebut untuk mengakui kemampuan yang
dimiliki oleh siswa dari hasil pengembangan di lapangan. Dalam hasil Praktek
Kerja Industri, siswa mendapatkan nilai dengan kriteria :
90-100 A Amat baik
80-89 B Baik

70-79 C Cukup
60-69 D Kurang
<60 E Sangat Kurang. (Depdikbud,1997:6)

Hasil yang diperoleh siswa akan ditunjukkan dalam bentuk sertifikat.


Sertifikat adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh dunia industri untuk
menyatakan prestasi yang diperoleh siswa, dengan aspek yang dinilai adalah:
disiplin, kerjasama, inisiatif, kerajinan, kejujuran, sikap, prestasi dan tanggung
jawab.

2. Teori Otomotif
a. Pengertian Teori Otomotif
Untuk membahas teori otomotif, diawali dulu dengan pembahasan
pengertian teori otomotif itu sendiri. Teori otomotif merupakan bagian dari
beberapa mata pelajaran teori yang ada pada Sekolah Menengah Kejuruan
Veteran 1 Sukoharjo. Dimana berdasarkan buku petunjuk pedoman yang dimiliki
oleh sekolahan, bahwa mata pelajaran teori ini merupakan mata pelajaran yang
harus diterima oleh siswa selama proses belajar mengajar.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

13

Berbicara mengenai Teori Otomotif, maka tidak bisa lepas dari pengertian
teori otomotif itu sendiri. Secara etomologi Teori Otomotif terangkai dari dua kata
yaitu teori dan otomotif, yang dirangkai menjadi satu. Menurut W.J.S
Poerwadarminto ( 2003), ” Teori diartikan pendapat yang dikemukakan sebagai
keterangan mengenai suatu peristiwa dan sebagainya ”. Sedangkan ” Otomotif
diartikan kendaraan atau mesin yang mempunyai maksud alat yang gerak ”.
Sehingga dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian Teori
Otomotif adalah merupakan bagian dari beberapa mata pelajaran teori yang ada
pada Sekolah Menengah Kejuruan yang berisi atau membahas tentang pendapat
yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai kendaraan dan mesin.
Jadi materi Teori Otomotif ini diberikan oleh seorang guru kepada siswa
melalui mata pelajaran otomotif, dimana menurut kurikulum yang ada pada
Sekolah Menengah Kejuruan Veteran 1 Sukoharjo ini, mata pelajaran yang
berhubungan dengan Teori Otomotif dari semester 1 sampai 3 adalah mata
pelajaran melaksanakan operasi penanganan secara secara manual, pengetahuan
dasar sepeda motor, memelihara perbaikan kompresor udara dan komponen-
komponennya, melakukan overhoul pendingin dan komponen-komponennya,
memelihara sistem bahan bakar bensin, memperbaiki unit kopling dan komponen-
komponen unit pengoperasian, memelihara transmisi, memperbaiki sistem rem,
memperbaiki sistem kemudi, memperbaiki sistem pengapian, dan memperbaiki
sistem starter dan pengisian Sehingga persepsi mengenai Teori Otomotif dalam
penelitian ini yaitu melaksanakan operasi penanganan secara secara manual,
pengetahuan dasar sepeda motor, memelihara perbaikan kompresor udara dan
komponen-komponennya, melakukan overhoul pendingin dan komponen-
komponennya, memelihara sistem bahan bakar bensin, memperbaiki unit kopling
dan komponen-komponen unit pengoperasian, memelihara transmisi,
memperbaiki sistem rem, memperbaiki sistem kemudi, memperbaiki sistem
pengapian, dan memperbaiki sistem starter dan pengisian

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

14

b. Silabus Teori Otomotif


Pengertian silabus adalah susunan mata pelajaran yang terdapat didalam
mata pelajaran yang diajarkan menurut tata urutan tertentu, dimana susunan
urutan tersebut berawal dari yang mudah ke hal yang lebih sulit. Dimaksudkan
dengan tujuan agar siswa bisa menguasai materi pelajaran teori otomotif dengan
cara bertahap
Dalam penelitian ini, pembahasan mengenai Teori Otomotif yang
dimaksud adalah materi teori tentang otomotif yang diterima oleh siswa yang
berhubungan dengan kegiatan yang harus dilakukan oleh praktikan selama
melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri.
Teori Otomotif sebagai bekal bagi praktikan serta sekaligus pendukung
pelaksanaan praktek. Dengan demikian apabila teori dasar sebagai pendukung
pelaksanaan praktek itu tidak dipahami terlebih dahulu oleh praktikan yang akan
melaksanakan praktek dilapangan, maka akan mempengaruhi kesiapan dalam
melaksanakan Praktek Kerja Industri tersebut.

c. Penguasaan Teori Otomotif

Penguasaan Teori Otomotif merupakan suatu pemahaman terhadap Teori


Otomotif yang telah diajarkan dalam proses belajar mengajar. Seberapa jauh
siswa menguasai Teori Otomotif diwujudkan dalam prestasi. Prestasi adalah
hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan. Bukti
konkritnya dijabarkan dalam perolehan nilai rapor siswa. Buku rapor tersebut
menyajikan prestasi siswa yang tentu saja mencantumkan kemajuan belajar
siswa yang bersangkutan.

3. Praktek Otomotif

a. Pengertian Praktek Otomotif

Untuk membahas Praktek Otomotif diawali dahulu dengan membahas


pengertian Praktek Otomotif itu sendiri. Praktek adalah merupakan bagian dari
mata pelajaran yang ada pada Sekolah Menengah Kejuruan Veteran 1 Sukoharjo
yang bersifat psikomotorik setelah siswa mendapat teori. Praktek merupakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

15

pengaplikasian teori yang telah diterima. Melalui praktek inilah teori tersebut
diterapkan pada keadaan yang sebenarnya. Sehingga dengan praktek siswa
terjun langsung berhadapan dengan benda yang sebenarnya. Untuk mendukung
pengertian Praktek Otomotif disini dijelaskan pengertian Praktek Otomotif itu
sendiri. Secara etimologi praktek otomotif menurut W.J.S Poerwadarminto
(2003) ” Praktek diartikan menjalankan sesuatu yang bersifat operasional ”,
sedang Otomotif diartikan sebagai kendaraan atau mesin yang mempunyai
maksud alat atau gerak ”. arti yang lain Praktek Otomotif adalah latihan kerja
pada bidang otomotif.

Sehingga dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang


dimaksud Praktek Otomotif dalam penelitian ini yaitu bagian dari beberapa mata
pelajaran praktek yang ada pada Sekolah Menengah Kejuruan Veteran 1
Sukoharjo yang bersifat operasional yaitu tentang latihan kerja dibidang
otomotif.

Melalui mata pelajaran Praktek Otomotif ini siswa menerapkan teori


yang telah diterima pada keadaan yang sebenarnya. Sehingga dengan adanya
praktek ini, siswa dapat melatih diri jauh sebelumnya dengan melakukan praktek
disekolahan. Dengan ini dapat membantu siswa menyiapkan diri dalam
melaksanakan Praktek Kerja Industri.

Praktek Otomotif ini merupakan salah satu cara untuk menerapkan teori
yang didapat oleh siswa. Karena Praktek Otomotif ini adalah merupakan wahana
untuk menerapkan Teori Otomotif yang diterima siswa, maka secara langsung
atau otomatis praktek yang dilaksanakan adalah sesuai dengan teori yang telah
diterima sebelumnya, yaitu melaksanakan operasi penanganan secara manual,
pengetahuan dasar sepeda motor, memelihara perbaikan kompresor udara dan
komponen-komponennya, melakukan overhoul pendingin dan komponen-
komponennya, memelihara sistem bahan bakar bensin, memperbaiki unit kopling
dan komponen-komponen unit pengoperasian, memelihara transmisi,
memperbaiki sistem rem, memperbaiki sistem kemudi, memperbaiki sistem
pengapian, dan memperbaiki sistem starter dan pengisian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

16

b. Silabus Praktek Otomotif


Silabus adalah merupakan susunan mata pelajaran yang terdapat didalam
mata pelajaran yang diajarkan menurut tata urutan tertentu, dimana susunan
urutan tersebut berawal dari yang mudah ke hal yang lebih sulit. Dimaksudkan
dengan tujuan agar siswa bisa menguasai materi pelajaran praktek otomotif
dengan cara bertahap
Dalam penelitian ini, pembahasan mengenai Praktek Otomotif yang
dimaksud adalah materi praktek tentang otomotif yang diterima oleh siswa yang
berhubungan dengan kegiatan yang harus dilakukan oleh praktikan selama
melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri.
Praktek Otomotif sebagai bekal bagi praktikan serta sekaligus pendukung
pelaksanaan praktek. Dengan demikian apabila praktek dasar sebagai pendukung
pelaksanaan praktek itu tidak dipahami terlebih dahulu oleh siswa atau praktikan
yang akan melaksanakan praktek dilapangan, maka akan mempengaruhi kesiapan
dalam melaksakan Praktek Kerja Industri.
c. Kegiatan siswa selama praktek Otomotif
Kegiatan siswa selama praktek disekolahan adalah sebagai berikut :
 Gambar rangkaian atau gambar benda kerja
 Pemeriksaan masing-masing komponen
 Melakukan bongkar pasang komponen
 Perakitan masing-masing komponen kembali
 Penyetelan masing-masing komponen
Setelah melaksanakan praktek siswa atau praktikan diharuskan membuat
laporan tentang apa yang dikerjakan selama praktek. biasanya pada waktu Praktek
Kerja Industri kegiatanya juga tidak jauh berbeda dengan kegiatan yang dilakukan
siswa pada waktu praktek disekolah.
Sehingga dengan adanya Praktek Otomotif di sekolah tersebut dapat
digunakan sebagai bekal dan penunjang pelaksanaan Praktek Kerja Industri,
sehingga kegiatan selama Praktek Kerja Industri dapat dikerjakan dengan baik dan
lancar.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

17

d. Penguasaan Praktek Otomotif

Penguasaan Praktek Otomotif merupakan suatu pemahaman terhadap


ketrampilan Praktek Otomotif yang telah diajarkan dalam proses belajar
mengajar. Seberapa jauh siswa menguasai Praktek Otomotif diwujudkan dalam
prestasi yang tertera pada nilai raport.

B. Kerangka Pemikiran
1. Hubungan antara Teori Otomotif terhadap Kesiapan Praktek Kerja
Industri
Teori Otomotif merupakan bagian dari beberapa mata pelajaran yang ada
pada SMK Veteran 1 Sukoharjo. Melalui mata pelajaran Teori Otomotif siswa
banyak memperoleh teori tentang otomotif.
Materi teori tersebut sedikit banyak dapat digunakan sebagai pendukung
dan bekal pada waktu akan terjun di lapangan, sehingga dengan menguasai teori
tersebut dapat menambah kesiapan siswa dalam melaksanakan Praktek Kerja
Industri.
Pengalaman menunjukkan bahwa suatu jenis kegiatan praktek yang diikuti
dengan teori yang tinggi, hasilnya akan lebih baik bila dibanding praktek yang
tidak didasari oleh teori terlebih dahulu. Begitu pula dalam hal Praktek Kerja
Industri dilapangan kususnya pada bengkel otomotif. Dengan mempelajari dan
menguasai Teori Otomotif terlebih dahulu, maka kesiapan siswa akan lebih baik
dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri. Disini jelas bahwa antara Teori
Otomotif dengan Kesiapan Praktek Kerja Industri ada hubungan yang erat.

2. Hubungan antara Praktek Otomotif terhadap Kesiapan Praktek Kerja


Industri
Praktek merupakan aplikasi dari teori yang telah diterima siswa. Melalui
Praktek Otomotif ini teori tentang otomotif diterapkan secara langsung pada
keadaan yang sebenarnya.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

18

Praktek Otomotif ini dapat digunakan sebagai bekal bagi siswa atau
praktikan dan sekaligus pendukung praktek di lapangan. Dengan adanya Praktek
Otomotif tersebut maka siswa akan mendapatkan keterampilan yang dapat
digunakan sebagai bekal dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri
Pengalaman menunjukkan bahwa tenaga kerja yang telah memiliki
ketrampilan dibanding dengan tenaga kerja yang belum memiliki ketrampilan
menghasilkan hasil kerja yang lebih baik dan dapat melaksanakan dengan baik
juga. Begitu juga yang terjadi pada pekerjaan Praktek Kerja Industri khususnya
pada perusahaan Otomotif. Sehingga jelas bahwa apabila siswa atau praktikan
sudah membekali dirinya dengan kemampuan dan keterampilan praktek yang
relevan, maka kesiapan siswa dalam melaksankan Praktek Kerja Industri akan
lebih baik.

3. Hubungan antara Teori Otomotif dan Praktek Otomotif terhadap


Kesiapan Praktek Kerja Industri
Melalui mata pelajaran otomotif, siswa memperoleh berbagai macam mata
pelajaran tentang otomotif yaitu Teori Otomotif dan Praktek Otomotif.
Teori merupakan landasan dasar, acuan dan pedoman yang digunakan
untuk melaksanakan kegiatan praktek, sedangkan praktek merupakan aplikasi dari
teori yang telah diterima. Sehingga antara teori dan praktek mempunyai hubungan
yang sangat erat sekali. Mengingat betapa pentingnya peranan teori terhadap
praktek maka teori tersebut harus benar-benar dikuasai oleh siswa sebelum
praktek.
Untuk itu agar Teori Otomotif yang diberikan pada SMK Veteran 1
Sukoharjo ini dapat bermanfaat dan berguna, maka salah satu cara yang ditempuh
adalah dengan memberikan Praktek Otomotif kepada siswa. Melalui Praktek
Otomotif ini siswa melakukan latihan kerja dibidang otomotif sesuai dengan
materi Teori Otomotif yang sudah diterima.
Sehingga dengan adanya penguasaan Teori Otomotif yang cukup dan
diikuti kemampuan Praktek Otomotif, maka diharapkan siswa lebih siap dalam
melaksanakan Praktek Kerja Industri
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

19

Untuk memperjelas kerangka berfikir tersebut, maka dapat digambarkan


dalam bentuk paradigma penelitian sebagai berikut :

X1 1
3
Y
2
X2

Gambar 1. Kerangka Pemikiran


Keterangan:
X1 = Teori Otomotif
X2 = Praktek Otomotif
Y = Kesiapan Praktek Kerja Industri
= Garis hubungan
1 = Hubungan antara Teori Otomotif dengan Kesiapan Praktek Kerja
Industri
2 = Hubungan antara Praktek Otomotif dengan Kesiapan Praktek Kerja
Industri
3 = Hubungan antara Teori Otomotif dan Praktek Otomotif dengan
Kesiapan Praktek Kerja Industri

C. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan uraian pada landasan teori, dan kerangka pemikiran diatas,
maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
1. Ada hubungan yang positif antara Teori Otomotif dengan kesiapan Praktek
Kerja Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1 Sukoharjo.
2. Ada hubungan yang positif antara Praktek Otomotif dengan kesiapan Praktek
Kerja Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1 Sukoharjo.
3. Ada hubungan yang positif antara Teori Otomotif dan Praktek Otomotif
dengan kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1
Sukoharjo.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan
Veteran 1 Sukoharjo yang beralamat di Jl. Calen 1 Sukoharjo, 57511. Telp
(0271)7077064 dengan subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI Program
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.

2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan direncanakan lebih kurang 6 bulan. Dimulai bulan
Maret 2010 sampai dengan bulan Agustus 2010. Adapun jadwal pelaksanaan
kegiatan sebagai berikut :
a. Pembuatan proposal mulai bulan Maret sampai dengan April 2010.
b. Seminar proposal tanggal 21 April 2010.
c. Perijinan penelitian mulai tanggal 20 Mei sampai dengan 25 Mei 2010.
d. Pelaksanaan penelitian mulai tanggal 1 Juni sampai dengan 20 Juli 2010.
e. Analisis data mulai tanggal 21 Juli sampai dengan 10 Agustus 2010.
f. Penulisan laporan pada bulan Agustus 2010.

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Program Keahlian

Teknik Kendaraan Ringan ( TKR) SMK Veteran 1 Sukoharjo sebanyak 83, terdiri

atas:

a. Kelas XI TKR-1 sebanyak 30 siswa

b. Kelas XI TKR-2 sebanyak 27 siswa

c. Kelas XI TKR-3 sebanyak 26 siswa

commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

21

2. Sampel Penelitian
Penentuan ukuran sampel penelitian menggunakan grafik Nomogram
Harry King dengan eror sampling 5%. Dari jumlah populasi siswa kelas XI
Progam Keahlian Teknik Kendaraan Ringan sebanyak 83 siswa, diperoleh sampel
sebesar 62 siswa.
Tabel 1. Populasi dan Sampel
Kelas Jumlah Populasi Persentase sampel Sampel
XI TKR 1 30 Siswa 75% 22 Siswa

XI TKR 2 27 Siswa 75% 21 Siswa

XI TKR 3 26 Siswa 75% 19 Siswa


Jumlah Total 83 Siswa 75% 62 Siswa

3. Teknik Pengambilan Sampel


Ada beberapa jenis teknik pengambilan sampel yang lazim digunakan
dalam penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan teknik propotional Random
sampling atau sampel imbangan yaitu pengambilan subyek dari setiap strata atau
wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam
masing masing strata atau wilayah. Sehingga diperoleh sampel yang representatif.

C. Teknik Pengumpulan Data


1. Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk memperoleh
data yang diperlukan untuk penelitian. Adapun teknik yang digunakan dalam
dalam pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu angket dan dokumentasi.
a. Angket
Angket merupakan rangkaian pertanyaan yang diberikan kepada
responden untuk dijawab dengan menyediakan pilihan jawaban. Angket dalam
penelitian ini digunakan untuk memperoleh data Kesiapan Praktek Kerja Industri

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

22

b. Dokumentasi
Metode dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan data tentang
prestasi siswa SMK Veteran 1 Sukoharjo dalam mengikuti mata pelajaran yang
berhubungan dengan Teori Otomotif dan Praktek Otomotif. Daftar nama
digunakan untuk mengetahui jumlah populasi yang ada sebagai bahan
pengambilan sampel yang diambil dari dokumen sekolah yang bersangkutan.
Sedangkan hasil evaluasi Teori Otomotif dan Praktek Otomotif adalah sebagai
data variabel Prestasi Teori Otomotif dan Prestasi Praktek Otomotif. Keduanya
yang diambil dari dokumen sekolah yang bersangkutan.

2. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Jenis angket
yang digunakan adalah angket langsung dan tertutup. Angket tertutup tersebut di
dalamnya sudah disediakan pilihan jawabannya dengan ketentuan hanya satu
jawaban yang harus dipilih. Responden hanya diperkenankan memilih salah satu
jawaban atau menentukan pendapat yang sudah tersedia di dalam angket. Dengan
demikian jawaban maupun pendapat dari responden akan terikat pada ketentuan
yang sudah ada.
a. Definisi Operasional Variabel
1) Teori Otomotif merupakan bagian dari beberapa mata pelajaran yang
berhubungan dengan otomotif yang ada pada SMK Veteran 1 Sukoharjo.
Melalui mata pelajaran Teori Otomotif siswa banyak memperoleh teori
tentang otomotif
2) Praktek Otomotif merupakan aplikasi dari teori yang telah diterima siswa.
Melalui Praktek Otomotif ini teori tentang otomotif diterapkan secara
langsung pada keadaan yang sebenarnya.
3) Kesiapan Praktek Kerja Industri, adalah Kesanggupan untuk
melaksanakan Praktek Kerja Industri sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki siswa.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

23

b. Kisi-kisi angket
Sebelum menyusun angket, terlebih dahulu dibuat konsep alat ukur yang
sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Konsep alat ukur ini berupa kisi-kisi
angket.
Konsep penyusunannya adalah hubungan antara Teori Otomotif dan
Praktek Otomotif dengan kesiapan Praktek Kerja Industri. Konsep ini dijabarkan
dalam variabel dan indikator yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yang
hendak dicapai. Masing-masing indikator selanjutnya dijadikan landasan dan
pedoman menyusun item-item sebagai instrumen penelitian.
Tabel 2. Kisi-kisi Angket Uji Coba

Variabel Indikator Instrumen Item Jumlah


Positif Negatif
Kesiapan 1. Pengalaman Angket 8,9,13,18,20, 3,10,12,15,1 16
melaksanakan belajar 21,25,26,28, 9, 29,
PRAKERIN 30
2. Kesiapan fisik Angket 1,2,4,5,7,11, 6, 14, 23, 14
dan mental 16,17,22,24,
27

c. Item angket
Penyusunan angket sebagai alat ukur didasarkan atas kisi-kisi angket yang
telah dibuat, setelah indikator ditetapkan kemudian dituangkan ke dalam item
angket yang terdiri dari item positif dan item negatif.
d. Perbaikan instrumen
Hasil penelitian akan lebih banyak ditentukan oleh kualitas alat ukur yang
digunakan, oleh karena itu sebelum dilakukan pengambilan data, maka instrumen
dianalisa terlebih dahulu, untuk itu perlu diadakan usaha-usaha yang menuju
perbaikan. Perbaikan instrumen tersebut dilakukan dengan konsultasi. Salah satu
cara untuk mengadakan perbaikan instrumen penelitian agar diperoleh alat ukur
yang lebih baik adalah dengan berkonsultasi dengan seorang ahli peneliti yang
dalam hal ini adalah dosen pembimbing skripsi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

24

e. Teknik Pengukuran
Angket yang telah terkumpul dari responden diskor berdasarkan sistem
penilaian yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah skor penilaian untuk menilai
skor variabel.
Tabel 3: Teknik Pengukuran Angket
Alternatif Jawaban Positif Negatif
Sangat Sesuai (SS) 5 1
Sesuai (S) 4 2
Agak Sesuai (AS) 3 3
Tidak Sesuai (TS) 2 4
Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 5

D. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif
kuantitatif yaitu penarikan kesimpulan berdasarkan angka-angka yang diolah
menggunakan statistik. Metode deskriptif dimaksudkan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi yaitu dengan membuat paparan keadaan secara obyektif
dari Kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK Veteran 1 Sukoharjo
ditinjau dari Teori Otomotif dan Praktek Otomotif

E. Teknik Analisis Data


1. Uji Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk mengukur kesiapan praktek kerja industri
adalah angket langsung tertutup, untuk mengetahui tingkat validitas dan
reliabilitas maka diberlakukan uji instrumen. Adapun uji instrumen dengan
menggunakan uji sebagai berikut :
a. Uji Validitas Angket.
Perhitungan Uji Validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis
faktor dengan melalui program SPSS. Suatu angket dikatakan valid jika
pertanyaan pada suatu angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh angket tersebut. Berdasar hasil uji coba validitas instrumen maka butir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

25

angket yang tidak valid akan dibuang, sehingga hanya butir angket yang valid
saja yang akan digunakan dalam penelitian.
Joko Widiyanto (2009:34), suatu item dikatakan valid apabila instrumen
berkorelasi signifikaan terhadap skor total, yaitu harga r hitung lebih besar dari
r tabel (r hitung >r tabel). Sebaliknya jika harga r hitung lebih kecil atau sama dengan
dari r tabel maka item tidak dipakai.
Sebelum angket diberikan kepada responden maka terlebih dahulu
dilakukan uji coba validitas instrumen dengan sampel responden yang diambil di
SMK Veteran 1 Sukoharjo diluar anggota sampel penelitian dengan jumlah 21
siswa. Jadi nilai r tabel dengan taraf signifikansi 5% sebesar 0,433.
Berdasarkan hasil analisis uji validitas dapat diketahui bahwa item angket
pada variabel kesiapan praktek kerja industri yang terdiri dari 30 butir, terdapat 5
item yang dinyatakan gugur. Hal ini ditunjukkan pada nilai r hitung dari 5 butir
tersebut lebih kecil atau kurang dari 0,433
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Angket
NO HASIL KETERANGAN NO HASIL KETERANGAN
1 0.795 Valid 16 0.599 Valid
2 0.739 Valid 17 0.842 Valid
3 0.816 Valid 18 0.455 Valid
4 0.187 Tidak Valid 19 0.795 Valid
5 0.592 Valid 20 0.350 Tidak Valid
6 0.637 Valid 21 0.635 Valid
7 0.792 Valid 22 0.771 Valid
8 0.773 Valid 23 0.280 Tidak Valid
9 0.583 Valid 24 0.251 Tidak Valid
10 0.398 Tidak Valid 25 0.761 Valid
11 0.841 Valid 26 0.676 Valid
12 0.793 Valid 27 0.530 Valid
13 0.682 Valid 28 0.752 Valid
14 0.591 Valid 29 0.491 Valid
15 0.547 Valid 30 0.847 Valid
b. Uji Reliabilitas Angket
Uji realibilitas dimaksudkan untuk mengetahui seberapa tingkat
kepercayaan instrumen. Instrumen dikatakan mempunyai tingkat kepercayaan
yang tinggi apabila hasil instrumen memberikan hasil yang tetap. Untuk

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

26

mengetahui reliabilitas instrumen yang berupa angket digunakan metode analisis


dengan program SPSS.
Berdasarkan hasil analisis uji reliabilitas dengan menggunakan program
SPSS didapat nilai alpha sebesar 0,955, nilai ini kemudian dibandingkan dengan
nilai r tabel sebesar 0,433. Oleh karena nilai r hitung lebih besar dibanding r tabel ,
maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel.

2. Uji Persyaratan Analisis


Untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian dilakukan analisis
data. Namun perlu dilakukan uji persyaratan sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data berasal
dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan grafik distribusi yang ditunjukkan dengan kemencengan (skewness)
dan keruncingan (kurtosis) kurva. Aturan dalam kurtosis ini adalah bahwa jika
nilai rasio skewness dan kurtosis berada antara nilai minus dua (-2) dan plus dua
(+2) maka bisa diartikan bahwa data terdistribusi normal. Untuk memperoleh
rasio Skewness dan rasio Kurtosis dengan membagi nilai Skewness dan Kurtosis
dengan standard errornya.

b. Uji Linearitas dan Keberartian


Untuk menguji Keberartian (F1) dan Linieritas (F2) menggunakan rumus
ANAVA dengan SPSS. Selanjutnya harga p hasil perhitungan SPSS
dikonsultasikan dengan taraf signifikansi 5% (0,05).
Dasar pengambilan keputusan pada uji linieritas adalah :
1) Jika nilai probabilitas (p) > 0,05 = hubungan antara variabel X dengan Y
adalah linier.
2) Jika nilai probabilitas (p) < 0,05 = hubungan antara variabel X dengan Y
adalah tidak linier.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

27

Sedangkan bila pada uji keberartian dasar pengambilan keputusan adalah:


1) Jika nilai probabilitas (p) > 0,05 = hubungan antara variabel X dengan Y
adalah tidak berarti.
2) Jika nilai probabilitas (p) < 0,05 = hubungan antara variabel X dengan Y
adalah berarti.

c. Uji Independen
Uji independen digunakan untuk mengetahui apakah antar variabel bebas
saling independen. Untuk pengujiannya digunakan hasil korelasi antara X 1 dan
X2. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus Pearson Correlation dengan
metode SPSS.
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan harga spesifikasi independensi SPSS
yaitu sebesar 0,8 ( Darlington ).
Bila harga r X1X2 < 0,8 = tidak ada korelasi, selanjutnya
Bila harga rX1X2 > 0,8 = ada korelasi

3. Uji Hipotesis Penelitian


a. Hipotesis Pertama
Untuk menguji hipotesis pertama yaitu ada hubungan yang positif antara
teori otomotif dengan kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK
Veteran 1 Sukoharjo yang menggunakan rumus Pearson Correlation melalui
program SPSS.
Harga p dari hasil perhitungan SPSS dikonsultasikan dengan taraf
signifikasi 5% (0,05). Apabila harga p > 0,05 maka Ho diterima dan apabila harga
p < 0,05 maka Ho ditolak.
b. Hipotesis Kedua
Untuk menguji hipotesis kedua yaitu ada hubungan yang positif antara
praktek otomotif dengan kesiapan Praktek Kerja Industri siswa kelas XI SMK
Veteran 1 Sukoharjo yang menggunakan rumus Pearson Correlation melalui
program SPSS.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

28

Harga p dari hasil perhitungan SPSS dikonsultasikan dengan taraf


signifikasi 5% (0,05). Apabila harga p > 0,05 maka Ho diterima dan apabila harga
p < 0,05 maka Ho ditolak

c. Hipotesis Ketiga
Untuk menguji hipotesis ketiga yaitu ada hubungan yang positif antara
teori otomotif dan praktek otomotif dengan kesiapan Praktek Kerja Industri siswa
kelas XI SMK Veteran 1 Sukoharjo yang menggunakan rumus regresi dua
prediktor melalui program SPSS.
Harga p dari hasil perhitungan SPSS dikonsultasikan dengan taraf
signifikasi 5% (0,05). Apabila harga p < 0,05 maka Ho ditolak, selanjutnya
apabila harga p > 0,05 Ho diterima.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Hasil Analisis Data


Berdasarkan data penelitian yang telah terkumpul dari masing-masing
variabel, yaitu variabel Teori Otomotif, Praktek Otomotif dan Kesiapan Praktek
Kerja Industri dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Tabel 5. Hasil Penyebaran Skor

Teori Praktek Kesiapan


Otomotif Otomotif PRAKERIN
N Valid 62 62 62
Missing 0 0 0
Mean 7.4502 7.4358 97.73
Std. Error of Mean .02558 .01780 1.099
Median 7.4500 7.4350 97.50
Mode 7.57 7.30(a) 94(a)
Std. Deviation .20143 .14015 8.652
Variance .04057 .01964 74.858
Skewness .129 .305 .043
Std. Error of Skewness .304 .304 .304
Kurtosis -.427 -.004 .013
Std. Error of Kurtosis .599 .599 .599
Range .87 .66 40
Minimum 7.08 7.16 77
Maximum 7.95 7.82 117
Sum 461.91 461.02 6059
Percentiles 10 7.1730 7.2430 86.30
25 7.2975 7.3375 92.00
50 7.4500 7.4350 97.50
75 7.5850 7.5225 103.00
a Multiple modes exist. The smallest value is shown

commit to user

29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

30

1. Variabel Teori Otomotif ( X1 )


Dari data nilai teori otomotif diperoleh nilai tertinggi 7.95 dan nilai
terendah 7.08. Hasil analisis juga menunjukkan harga rerata (mean) Nilai Teori
Otomotif 7,45, modus sebesar 7,57, median 7,450 dan simpangan baku sebesar
0.20143. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 5. Banyaknya kelas
ditentukan dengan menggunakan rumus Sturges, yakni 1+3,3 log n = 1+3,3 log 62
= 1+3,3 x 1,79 = 6.9. Dalam hal ini banyaknya kelas adalah 7 kelas. Adapun
pengelompokan interval kelas adalah sebagai berikut :

Skor Tertinggi – Skor Terendah 7.95 – 7.08 0.87


Interval Kelas = --------------------------------------- = ---------- = ---- = 0.13
Banyaknya Kelas 7 7

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Data Nilai Teori Otomotif


Interval Kelas Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif Frekuensi Kumulatif
7.08 – 7.20 8 12,9 % 12,9 %

7.21 – 7.33 9 14,5 % 27,4 %

7.34 – 7.46 17 27,4 % 54,8 %

7.47 – 7.59 13 21 % 75,8 %

7.60 – 7.72 9 14,5 % 90,3 %

7.73 – 7.85 4 6,5 % 96,8 %

7.86 – 7.98 2 3,2 % 100 %

Total 62 100,00%

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

31

30 %

25%

20%

15%

10%

5%

0%
7,08 – 7,20

7,21 – 7,33

7,34 – 7,46

7,47 – 7,59

7,60 – 7,72

7,73 – 7,85

7,86 – 7,98

Gambar 2. Histogram Frekuensi Nilai Teori Otomotif

2. Variabel Praktek Otomotif ( X2 )


Dari data nilai praktek otomotif diperoleh nilai tertinggi 7.82 dan nilai
terendah 7,16. Hasil analisis juga menunjukkan harga rerata (mean) Praktek
Otomotif 7,4358, modus sebesar 7,30, median 7,435 dan simpangan baku sebesar
0,14015. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 5. Banyaknya kelas
ditentukan dengan menggunakan rumus Sturges, yakni 1+3,3 log n = 1+3,3 log 62
= 1+3,3 x 1,79 = 6.9. Dalam hal ini banyaknya kelas adalah 7 kelas. Adapun
pengelompokan interval kelas adalah sebagai berikut :

Skor Tertinggi – Skor Terendah 7.82 – 7.16 0.66


Interval Kelas = --------------------------------------- = ---------- = ---- = 0.10
Banyaknya Kelas 7 7

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

32

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Data Nilai Praktek Otomotif


Interval Kelas Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif Frekuensi Kumulatif

7.16 – 7.25 7 11,3 % 11,3 %

7.26 – 7.35 10 16,2 % 27,5%

7.36 – 7 45 18 29 % 56,5 %

7.46 – 7.55 16 25,8 % 82,3 %

7.56 – 7.65 7 11,3 % 93,6 %

7.66 – 7.75 3 4,8% 98,4%

7.76 – 7.85 1 1,6 % 100 %

Total 62 100,00%

30 %

25%

20%

15%

10%

5%

0%
7,16 – 7,25

7,26 – 7,35

7,36 – 7,45

7,46 – 7,55

7,56 – 7,65

7,66 – 7,75

7,76 – 7,85

Gambar 3. Histogram frekuensi Nilai Praktek Otomotif

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

33

3. Variabel Kesiapan Praktek Kerja Industri


Dari data nilai angket kesiapan praktek kerja industri diperoleh nilai
tertinggi 117 dan nilai terendah 77. Hasil analisis juga menunjukkan harga rerata
(mean) Kesiapan Praktek Kerja Industri 97.73, modus sebesar 94, median 97,50
dan simpangan baku sebesar 8,652. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel
5. Banyaknya kelas ditentukan dengan menggunakan rumus Sturges, yakni 1+3,3
log n = 1+3,3 log 62 = 1+3,3 x 1,79 = 6.9. Dalam hal ini banyaknya kelas adalah 7
kelas. Adapun pengelompokan interval kelas adalah sebagai berikut :

Skor Tertinggi – Skor Terendah 117 – 77 40


Interval Kelas = --------------------------------------- = ---------- = ---- = 5.7
Banyaknya Kelas 7 7
Dibulatkan menjadi 6.

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Data Kesiapan Praktek Kerja Industri


Interval Kelas Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif Frekuensi Kumulatif

77 – 82 3 4,8 % 4,8 %

83 – 88 6 9.7 % 14,5 %

89 – 94 14 22,6 % 37,1 %

95 – 100 17 27,4 % 64,5 %

1001 – 106 12 19,4 % 83,9 %

107 – 112 7 11,3 % 95,2 %

113 - 118 3 4,8 % 100 %

Total 62 100,00%

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

34

30 %

25%

20%

15%

10%

5%

0% 101 - 106

107 - 112

113 - 118
95 - 100
77 - 82

83 - 88

89 - 94

Gambar 4. Histogram Frekuensi Skor Kesiapan Praktek Kerja Industri

B. Pengujian Persyaratan Analisis


Sebelum data yang telah terkumpul dalam penelitian ini dianalisis untuk
menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan persyaratan dari setiap
variabel. Selanjutnya sesuai dengan analisis data yang akan dipergunakan dalam
penelitian ini yaitu analisis regresi.
Sebelum diadakan pengujian analisis data lebih lanjut data harus memenuhi
beberapa persyaratan uji analisis regresi yaitu :
1. Uji Normalitas
2. Uji Linieritas dan Keberartian.
3. Uji Independen

1. Uji Normalitas Data


Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel
yang digunakan mengikuti kurva normal atau tidak.
a. Data Nilai Teori Otomotif
Untuk pengujian normalitas data dari data nilai teori otomotif
menggunakan grafik distribusi yang ditunjukkan dengan kemencengan (Skewness)
dan keruncingan (kurtosis) kurva dengan melalui program SPSS.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

35

Berdasarkan hasil keluaran (output) data nilai teori otomotif dengan


metode analisis melalui aplikasi SPSS menyatakan bahwa distribusi frekuensi
variabel teori otomotif berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan rasio
kemencengan sebesar 0,129 : 0,304 = 0,424 dan rasio keruncingan sebesar
-0,427: 0,599 = -0,713. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 5. Dari hasil
tersebut terlihat bahwa rasio kemencengan dan keruncingan berada pada kisaran -
2 sampai +2.

b. Data Nilai Praktek Otomotif


Untuk pengujian normalitas data dari data nilai praktek otomotif
menggunakan grafik distribusi yang ditunjukkan dengan kemencengan (Skewness)
dan keruncingan (kurtosis) kurva dengan melalui program SPSS.
Berdasarkan hasil keluaran (output) data nilai praktek otomotif dengan
metode analisis melalui aplikasi SPSS menyatakan bahwa distribusi frekuensi
variabel praktek otomotif berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan rasio
kemencengan sebesar 0,305 : 0,304 = 1,003 dan rasio keruncingan sebesar
-0,004: 0,599 = -0,0067. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 5. Dari hasil
tersebut terlihat bahwa rasio kemencengan dan keruncingan berada pada kisaran
-2 sampai +2.

c. Data Kesiapan Praktek Kerja Industri


Untuk pengujian normalitas data dari data kesiapan praktek kerja industri
menggunakan grafik distribusi yang ditunjukkan dengan kemencengan (Skewness)
dan keruncingan (kurtosis) kurva dengan melalui program SPSS.
Berdasarkan hasil keluaran (output) data kesiapan praktek kerja industri
dengan metode analisis melalui aplikasi SPSS menyatakan bahwa distribusi
frekuensi variabel kesiapan praktek kerja industri berdistribusi normal. Hal ini
ditunjukkan dengan rasio kemencengan sebesar 0,043 : 0,304 = 0,141 dan rasio
keruncingan sebesar 0,013: 0,599 = 0,0217. Dari hasil tersebut terlihat bahwa
rasio kemencengan dan keruncingan berada pada kisaran -2 sampai +2.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

36

2. Uji Linieritas dan Keberartian


a. Uji Linieritas dan Keberartian Teori Otomotif (X1) Terhadap Kesiapan
Praktek Kerja Industri (Y).

Uji linieritas dan keberartian ini dilakukan dengan menggunakan rumus


ANAVA dengan program SPSS, adapun rumus yang digunakan yaitu Based on
Mean dengan Test for Linearity.

Tabel 9. Hasil Uji Linearitas X1 terhadap Y

ANOVA Table
Sum of Mean
df F Sig.
Squares Square
kesiapan Between Groups (Combined)
PRAKERIN * teori 3640.172 47 77.450 1.171 .390
otomotif
Linearity 13.86
917.141 1 917.141 .002
4
Deviation from
2723.031 46 59.196 .895 .631
Linearity
Within Groups 926.167 14 66.155
Total 4566.339 61

Berdasarkan tabel hasil analisis melalui program SPSS dapat diketahui


bahwa harga p > 0,05 yaitu 0,631 > 0,05. Dengan demikian regresi variabel teori
otomotif (X1) terhadap variabel kesiapan praktek kerja industri (Y) linear dapat
diterima. Pembacaan juga dapat dilihat dari harga F-nya. Berdasarkan tabel bahwa
harga Fhitung = 0,895. Jadi harga Fhitung lebih kecil dari Ftabel yaitu 0,895 < 4,00.
Dengan demikian regresi variabel teori otomotif (X1) terhadap variabel kesiapan
praktek kerja industri (Y) linear dapat diterima.

Dari hasil analisis melalui program SPSS juga diketahui bahwa harga
p < 0,05 yaitu 0,002 < 0,05. Dengan demikian regresi variabel teori otomotif (X1)
terhadap variabel kesiapan praktek kerja industri (Y) berarti dapat diterima.
Pembacaan juga dapat dilihat dari harga F-nya. Berdasarkan tabel bahwa harga
Fhitung= 13,864 sedangkan pada taraf signifikansi 5% dengan dk pembilang 1 dan
dk penyebut 62 diperoleh Ftabel= 4,00. Jadi harga Fhitung lebih besar dari Ftabel yaitu
13,864 > 4,00. Dengan demikian regresi variabel teori otomotf (X1) terhadap
variabel kesiapan praktek kerja industri (Y) berarti dapat diterima.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

37

b. Uji Linieritas dan Keberartian Praktek Otomotif (X2) Terhadap Kesiapan


Praktek Kerja Industri (Y).

Uji linieritas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS, adapun


rumus yang digunakan yaitu Based on Mean dengan Test for Linearity.

Tabel 10. Hasil Uji Linearitas X2 terhadap Y

ANOVA Table

Sum of Mean
df F Sig.
Squares Square
kesiapan Between Groups (Combined)
PRAKERIN * 3195.172 39 81.927 1.315 .250
praktek otomotif
Linearity 1137.002 1 1137.002 18.243 .000
Deviation from
2058.170 38 54.162 .869 .657
Linearity
Within Groups 1371.167 22 62.326
Total 4566.339 61

Berdasarkan tabel hasil analisis melalui program SPSS dapat diketahui


bahwa harga p > 0,05 yaitu 0,657 > 0,05. Dengan demikian regresi variabel
praktek otomotif (X2) terhadap variabel kesiapan praktek kerja industri (Y) linear
dapat diterima. Pembacaan dapat juga dapat dilihat dari harga F-nya. Berdasarkan
tabel bahwa harga Fhitung = 0,869. Jadi harga Fhitunglebih kecil dari Ftabel yaitu 0,869
< 4,00. Dengan demikian regresi variabel praktek otomotif (X2) terhadap variabel
kesiapan praktek kerja industri (Y) linear dapat diterima.

Dari hasil analisis melalui program SPSS juga diketahui bahwa harga p <
0,05 yaitu 0,000 < 0,05. Dengan demikian regresi variabel Praktek Otomotif (X2)
terhadap variabel kesiapan praktek kerja industri (Y) berarti dapat diterima.
Pembacaan dapat juga dapat dilihat dari harga F-nya. Berdasarkan tabel bahwa
harga Fhitung= 18,243 sedangkan pada taraf signifikansi 5% dengan dk pembilang
1 dan dk penyebut 62 diperoleh Ftabel= 4,00. Jadi harga Fhitung lebih besar dari Ftabel
yaitu 18,243 > 4,00. Dengan demikian regresi variabel praktek otomotif (X2)
terhadap variabel kesiapan praktek kerja industri (Y) berarti dapat diterima.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

38

3. Uji Independen
Uji independen digunakan untuk mengetahui apakah kedua variabel bebas
saling bebas atau tidak mempengaruhi satu sama lainnya (independen). Pengujian
dilakukan dengan rumus korelasi Pearson Correlation dengan metode analisis
melalui program SPSS.
Tabel 11. Hasil Uji Independen
Correlations

Praktek
Teori Otomotif
Otomotif
teori otomotif Pearson Correlation 1 .565(**)
Significance(2-
. .000
tailed)
N 62 62
praktek otomotif Pearson Correlation .565(**) 1
Significance(2-
.000 .
tailed)
N 62 62
** Correlation at 0.01(2-tailed):...

Dari hasil perhitungan SPSS diperoleh harga rx1x2 sebesar 0,565 yang
kemudian dikonsultasikan dengan harga spesifikasi independensi SPSS yaitu
seharga 0,8 (Darlintong: 1990) sehingga didapat rx1x2 < 0,8 atau 0,565 < 0,8. Jadi
antara variabel teori otomotif (X1) dan praktek otomotif (X2) dinilai independen.
C. Pengujian Hipotesis
1. Uji Hipotesis Pertama
Pengujian hipotesis pertama menggunakan rumus Pearson Correlation
pada program SPSS.
Tabel 12. Hasil Uji Hipotesis Pertama
Correlations

Kesiapan
Teori Otomotif
PRAKERIN
kesiapan PRAKERIN Pearson Correlation 1 .448(**)
Significance(2-tailed) . .000
N 62 62
teori otomotif Pearson Correlation .448(**) 1
Significance(2-tailed) .000 .
N 62 62
** Correlation at 0.01(2-tailed):...

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

39

Berdasarkan hasil perhitungan analisis diperoleh harga p = 0,000,


kemudian dikonsultasikan pada taraf signifikansi 5%. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa p lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,000 < 0,05 bahkan p lebih kecil
dari 0,025 yaitu 0,000 < 0,025. Pada tabel hasil analisis R memiliki harga 0,448
jadi R2 = 0,218624 dibulatkan menjadi 0,219= 21.9%. Dengan demikian
sumbangan variabel teori otomotif terhadap kesiapan praktek kerja industri
sebesar 21.9%.
Berdasarkan analisis, hipotesis dalam penelitian ini ”Ada Hubungan
Positif Antara Teori Otomotif Dengan Kesiapan Praktek Kerja Industri Siswa
Kelas XI SMK Veteran I Sukoharjo” dinyatakan terbukti.

2. Uji Hipotesis Kedua


Pengujian hipotesis kedua ini menggunakan rumus Pearson Correlation
pada program SPSS.
Tabel 13. Hasil Uji Hipotesis Kedua
Correlations

Kesiapan Praktek
PRAKERIN Otomotif
kesiapan PRAKERIN Pearson Correlation 1 .499(**)
Significance(2-tailed) . .000
N 62 62
praktek otomotif Pearson Correlation .499(**) 1
Significance(2-tailed) .000 .
N 62 62
** Correlation at 0.01(2-tailed):...

Berdasarkan perhitungan hasil analisis diperoleh harga p = 0,000,


kemudian dikonsultasikan pada taraf signifikansi 5%. Dari hasil output dapat
disimpulkan bahwa p lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05, bahkan p < 0,025
yaitu 0,000 < 0,025. Pada tabel hasi analisis R memiliki harga 0,499, jadi R2 =
0,249 = 24.9%. Dengan demikian sumbangan variabel praktek otomotif terhadap
kesiapan praktek kerja industri sebesar 24,9%.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

40

Berdasarkan analisis, hipotesis dalam penelitian ini “Ada Hubungan


Positif Antara Praktek Otomotif Dengan Kesiapan Praktek Kerja Industri Siswa
Kelas XI SMK Veteran I Sukoharjo” dinyatakan terbukti.

3. Uji Hipotesis Ketiga


Pengujian hipotesis ketiga menggunakan rumus analisis regresi dua
prediktor yaitu prediktor X1 dan X2 terhadap Y. Berdasarkan hasil perhitungan
analisis regresi dua prediktor dengan metode analisis melalui program SPSS
diperoleh data sebagai berikut harga p = 0,000, kemudian dikonsultasikan dengan
taraf signifikansi 5%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa p lebih kecil
dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 bahkan p < 0,025 yaitu 0,000 < 0,025.
Tabel 14. Hasil Uji Hipotesis Ketiga
ANOVA(b)

Sum of
Model df Mean Square F Significance
Squares
1 Regressin 1137.002 1 1137.002 19.893 .000(a)
Residual 3429.337 60 57.156
Total 4566.339 61
a Predictors: (constant) praktek otomotif...
b Dependent Variable: kesiapan PRAKERIN

Hubungan antara X1 dan X2 terhadap Y sebesar 0,499 = 24.9 %, harga R2


(R square) bisa dilihat pada tabel hasil analisis berikut ini.
Tabel 15. R2 (R Square).
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square
Square Estimate

1 .499(a) .249 .236 7.560


a Predictors: (constant) praktek otomotif...

Berdasarkan hipotesis ketiga “Ada Hubungan Positif Antara Teori


Otomotif dan Praktek Otomotif Dengan Kesiapan Praktek Kerja Industri Siswa
Kelas XI SMK Veteran I Sukoharjo”. Maka hipotesis dinyatakan terbukti.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

41

D. Pembahasan Hasil Analisis Data


Sub bab ini membahas tentang hasil pengujian hipotesis. Adapun
pembahasannya adalah sebagai berikut:
a. Pengujian hipotesis pertama
Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi dengan metode analisis
melalui program SPSS 11.5 dapat diketahui bahwa hubungan variabel teori
otomotif (X1) dengan kesiapan praktek kerja industri (Y) mempunyai nilai
p < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 bahkan p < 0,025 yaitu 0,000 < 0,025. Dengan
demikian hasil penelitian ini menyatakan terdapat hubungan yang positif antara
variabel teori otomotif (X1) dengan kesiapan Praktek Kerja Industri. Hubungan X1
dan Y mempunyai sumbangan sebesar 21.9 %. Sedangkan persentase sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini..
b. Pengujian hipotesis kedua
Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi dengan metode analisis
program SPSS 11.5 dapat diketahui bahwa hubungan variabel praktek otomotif
(X2) dengan Kesiapan melaksanakan praktek kerja industri (Y) mempunyai nilai
p < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 bahkan p < 0,025 yaitu 0,000 < 0,025. Dengan
demikian hasil penelitian ini menyatakan terdapat hubungan yang positif antara
variabel praktek otomotif (X2) dengan kesiapan Praktek Kerja Industri (Y).
Hubungan X2 dan Y mempunyai sumbangan sebesar 24.9 %. Sedangkan
persentase sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam
penelitian ini
c. Pengujian hipotesis ketiga
Berdasarkan hasil perhitungan uji regresi dua predaktor dengan metode
analisis melalui program SPSS 11.5 dapat diketahui bahwa hubungan variabel
teori otomotif (X1) dan praktek otomotif (X2 ) dengan kesiapan melaksanakan
praktek kerja industri (Y) mempunyai nilai p < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 bahkan p <
0,025 yaitu 0,000 < 0,025. Dengan demikian hasil penelitian ini menyatakan
terdapat hubungan yang positif antara variabel teori otomotif (X1) dan praktek
otomotif (X2) dengan kesiapan Praktek Kerja Industri (Y).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dan melihat uraian hasil
analisis statistik, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada hubungan yang positif antara teori otomotif dengan kesiapan
melaksanakan praktek kerja industri pada siswa kelas XI SMK Veteran 1
Sukoharjo. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji analisis data yang menyatakan
bahwa nilai probabilitas ( P ) (0,000 < 0,05 ) pada taraf signifikan 5 %.
2. Ada hubungan yang positif antara praktek otomotif dengan kesiapan
melaksanakan praktek kerja industri pada siswa kelas XI SMK Veteran 1
Sukoharjo. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji analisis data yang menyatakan
bahwa nilai probabilitas ( P ) (0,000 < 0,05 ) pada taraf signifikan 5 %.
3. Ada hubungan yang positif antara teori otomotif dan praktek otomotif dengan
kesiapan melaksanakan praktek kerja industri pada siswa kelas XI SMK
Veteran 1 Sukoharjo. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji analisis data yang
menyatakan bahwa nilai probabilitas ( P ) (0,000 < 0,05 ) pada taraf signifikan
5 %.
4. Antara teori otomotif dan praktek otomotif tidak sama besar memberikan
sumbangan efektif. Hal ini ditunjukkan dengan sumbangan pada teori otomotif
sebesar 21,9 %, sedangkan sumbangan pada praktek otomotif sebesar 24,9 %.

B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas maka implikasi yang hendak
disampaikan oleh peneliti tentang hubungan teori otomotif dan praktek otomotif
dengan dengan kesiapan melaksanakan praktek kerja industri pada siswa kelas XI
SMK Veteran 1 Sukoharjo berdasar hasil di atas antara lain :
1. Dengan terdapatnya hubungan antara teori otomotif dengan kesiapan
melaksanakan praktek kerja industri, maka ini dapat digunakan sebagai acuan
bagi SMK agar benar-benar memperhatikan pelaksanaan proses belajar
commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

43

mengajar dalam hal ini untuk pemberian teori otomotif lewat mata pelajaran
otomotif lebih efektif, efisien dan relevan. Selain itu mengingat pentingnya
teori otomotif terhadap kesiapan praktek kerja industri maka siswa harus
benar-benar menguasai teori otomotif ini dengan baik dan benar.
2. Dengan terdapatnya hubungan antara praktek otomotif dengan kesiapan
melaksankan praktek kerja industri siswa, maka ini dapat digunakan sebagai
acuan bagi Sekolah Menengah Kejuruan agar lebih meningkatkan fasilitas,
kualitas dan kuantitas praktek otomotif di sekolah yang lebih baik.. Ditambah
juga siswa harus benar-benar mempunyai dan menguasai ketrampilan praktek
dan latihan-latihan praktek di sekolah dengan baik. sehingga praktek otomotif
di sekolah tersebut benar-benar dapat meningkatkan kesiapan siswa dalam
melaksankan praktek kerja industri.
3. Dengan terdapatnya hubungan yang positif antara teori otomotif dan praktek
otomotif dengan kesiapan melaksanakan praktek kerja industri, maka dapat
digunakan untuk meningkatkan kesiapan siswa dalam melaksankan praaktek
kerja industri dengan lebih meningkatkan dan memperhatikan mata pelajaran
teori otomotif dan praktek otomotif ke arah yang lebih baik lagi.

C. Saran-saran
1. Bagi sekolah
a. SMK Veteran I Sukoharjo agar dapat lebih meningkatkan dan
memperhatikan mata pelajaran teori otomotif dan praktek otomotif ke arah
yang lebih baik lagi
b. SMK Veteran I Sukoharjo agar menambah perlengkapan praktek, agar lebih
meningkatkan ketrampilan praktek siswa.

2. Bagi Siswa
a. Siswa harus benar-benar menguasai teori otomotif dengan baik dan benar,
serta menguasai ketrampilan praktek dan latihan-latihan praktek di sekolah
dengan baik. sehingga dapat meningkatkan kesiapan siswa dalam
melaksankan praktek kerja industri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

44

b. Intensitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran teori otomotif dan


praktek otomotif harus ditingkatkan lagi.

3. Bagi Peneliti
a. Peneliti yang akan datang sebaiknya melakukan pemilihan responden
dengan cara undian, karena setiap populasi memiliki hak yang sama untuk
dijadikan responden atau menjadi sampel dalam penelitian.
b. Diharapkan mengganti variabel bebasnya, karena masih banyak faktor lain
yang mempengaruhi kesiapan siswa dalam melaksanakan praktek kerja
industri.

commit to user

Você também pode gostar