Você está na página 1de 26

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENGKAJIAN DASAR KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Ila Nurul Lutfiati Tempat Praktik: Ruang Seruni RSKH
NIM : 170070301111068 Tgl. Praktik :23-28 April 2018

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ANAK DENGAN BRONKOPNEUMONIA

A. Identitas klien
Nama : An. A No. Register : 1182xx
Usia : 6 bulan Tanggal Masuk : 24/04/2018
Jenis kelamin : Perempuan Tanggal Pengkajian : 24/04/2018
Alamat : Batu Sumber informasi : Ibu klien
Nama orang tua : Ny. F / 23 th
Pekerjaan : wiraswasta
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku : Jawa

B. Status kesehatan sekarang


1. Keluhan utama
 Saat MRS :
Keluarga mengatakan anak mengalami demam, batuk, dan pilek.
 Saat Pengkajian :
Kleuraga mengatakan anak demam.
2. Lama keluhan : batuk dan pilek selama 7 hari.
3. Kualitas keluhan : memberat
4. Faktor pencetus : ayah merokok
5. Faktor pemberat :-
6. Upaya yang telah dilakukan : di bawa ke bidan dan ke puskesmas
7. Diagnose medis : Observasi Febris + Bronkopneumonia

C. Riwayat kesehatan saat ini


Ibu mengatakan An R batuk dan pilek selama 7 hari dan dan diberi obat flu biasa
sudah hilang tapi seminggu setelah itu badanya demam pada hari senin pagi tanggal
23 di bawa ke bidan dan diberi obat penurun panas tapi demam tidak kunjung turun,
setelah itu malam dibawa ke puskesmas dan dari puskesmas langsung di rujuk ke
RSKH pada jam 00.30, masuk IGD dan di pindahkan ke ruang seruni jam 02.30,
paien menangis dan demam. Pada saat pengkajian keadaan umum lemah, demam
38,5 tampak An. A batuk (+), terdapat sianosis. Bayi dirawat di ruang 3 dengan
terpasang terapi O2 nasal kanul 1 lpm.

D. Riwayat kesehatan terdahulu


1. Penyakit yang pernah dialami
a. Kecelakaan (jenis dan waktu) : Tidak ada
b. Operasi (jenis dan waktu) : Tidak ada
c. Penyakit
 Kronis : Tidak ada
 Akut : OF + Bronkopneumonia
d. Terakhir MRS
2. Alergi : Tidak ada

E. Riwayat kehamilan dan persalinan


1. Prenatal : ANC (7 kali) rutin di puskesmas
2. Natal :
Persalinan anak normal di bidan, UK 38-39 minggu, merupakan anak pertama
dengan BBL : 2900 gram, PB: 48 cm, menangis spontan, bergerak aktif, riwayat
kuning (-), anus (+).
3. Postnatal : ASI ibu keluar dengan lancar, tapi ibu hanya memberikan ASI
selama 2 bulan dan di tinggal kerja kemudian tidak mau minum asi lagi
4. Imunisasi : Hb 0 (+), Vitamin K (+), BCG (+) dan Polio 1 (+)

F. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan


1. Pertumbuhan :
Berat badan saat lahir : 2900 gr, PB 48 cm
2. Perkembangan :
- Mengangkat kepala : usia 2 bulan
- Tengkurap : usia 3 bulan

G. Riwayat keluarga
Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga dari pihak ibu dan pihak ayah yang
menderita penyakit hipertensi, kencing manis, asma, dan penyakit ginjal.

GENOGRAM

An. A 2 bulan

H. Lingkungan Rumah
1. Kebersihan : ibu mengatakan selalu disapu
setiap pagi dan sore
2. Bahaya kecelakaan : Tidak ada risiko kecelakaan
3. Polusi : Tidak dekat dengan pabrik, sedikit polusi
4. Ventilasi : Baik, terdapat jendela di ruang tamu, kamar, dan dapur
5. Pencahayaan : Terang, lampu dinyalakan saat mulai malam

I. Pola aktifitas
Jenis Rumah Rumah Sakit
Makan/minum 0 2
Mandi 0 2
Berpakaian 0 2
Toileting 0 2
Mobilitas di tempat tidur 0 2
Bermain 0 2
Pemberian Skor:
0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu 1 orang, 3 = dibantu >1orang, 4 = tidak mampu
J. Pola nutrisi
Jenis Rumah Rumah Sakit
Jenis makanan - -
Frekuensi makan - -
Porsi yang dihabiskan - -
Nafsu makan - -
Pantangan - -
Kesulitan - -
Jenis minuman PASI (susu formula) PASI (susu formula)
Frekuensi minum 5-6 kali/hari (botol kecil) 6-7 kali/hari (botol kecil)
Jumlah minuman ± 800 x/hari ± 800 x/hari

K. Pola eliminasi
1. BAB
Jenis Rumah Rumah Sakit
Frekuensi 1x/hari 1x/hari
Konsistensi lembek Lembek disertai ampas
Warna/bau Kuning hijau
Kesulitan Tidak ada Tidak bisa di kamar mandi
Upaya menangani Tidak ada Memakai popok

2. BAK
Jenis Rumah Rumah Sakit
Frekuensi 6-7x/ hari 6x/hari
Warna/bau Kuning jernih Kuning
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya menangani Tidak ada Memakai popok

L. Pola istirahat tidur


1. Tidur siang
Jenis Rumah Rumah sakit
Lama tidur ±1 jam ± 2 jam
Kenyamanan setelah tidur Tidak rewel rewel

2. Tidur malam
Jenis Rumah Rumah Sakit
Lama tidur ±8 ± 8,5 jam
Kenyamanan setelah tidur Tidak rewel Sering terbangun di malam
hari dan rewel
Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada
Kesulitan Tidak ada demam
Upaya mengatasi Tidak ada kompres
M. Pola kebersihan diri
Jenis Rumah Rumah Sakit
Mandi Ya Ya (diseka)
Frekuensi 2x/hari 1x/hari
Menggunakan sabun Ya Ya
Keramas Ya Tidak
Frekuensi 1x/hr -
Penggunaan shampoo Ya -
Menggosok gigi tidak tidak
Frekuensi tidak tidak
Penggunaan pasta gigi tidak tidak
Frekuensi ganti baju 2x/hari 2x/ hari
Frekuensi memotong kuku 1x/seminggu tidak
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya untuk mengatasi Tidak ada Tidak ada

N. Pola koping keluarga


1. Pengambil keputusan: ibu melibatkan anggota keluarga dalam mengambil
keputusan khususnya suami.
2. Masalah terkait dengan anak di RS atau penyakit: keluarga khawatir dengan
kondisi anaknya saat ini karena demam terus
3. Yang biasa dilakukan keluarga apabila mengalami masalah: menyelesaikan
secara bersama-sama dan berdoa, serta bergantian merawat anaknya
4. Harapan setelah anak menjalani perawatan : keluarga berharap agar anak segera
sembuh dan dapat cepat pulang
5. Perubahan yang dirasakan setelah anak sakit : sering merasa khawatir dan susah
untuk tidur di malam hari.

O. Konsep diri
1. Gambaran diri :-
2. Ideal diri :-
3. Harga diri :-
4. Peran :-
5. Identitas diri :-

P. Pola peran dan hubungan


1. Peran dalam keluarga : anak
2. Sistem pendukung keluarga : orang tua (ayah dan ibu)
3. Kesulitan dalam keluarga : harus membagi waktu untuk mengurus bayinya
yang di rawat di rumah sakit
4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan anak di
rumah sakit: merasa cemas dan khawatir dengan kondisi anaknya karena demam
terus.
5. Upaya yang dilakukan: berdoa demi kesembuhan anak dan mengikuti proses
perawatan bayinya selama di Rumah Sakit

Q. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : bayi terlihat lemah, terpasang infus di tangan kiri, terpasang O2
nasal canul 1 lpm, bayi batuk.
a. Kesadaran : 456, kompos mentis
b. Tanda-tanda vital
- Tekanan darah :-
- Nadi : 150x/menit
- Suhu : 37,2oC
- RR : 46x/menit SPO2 94%

2. Kepala & leher


a. Kepala
 Inspeksi: Bulat, ceptal hematoma (-), persebaran rambut belum merata dan
tipis-tipis, warna rambut hitam, tidak ada luka
 Palpasi : tidak ada nyeri tekan

b. Mata
 Inspeksi: Mata simetris, tidak anemis, sklera tidak ikterik
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

c. Hidung
 Inspeksi: Bentuk simetris, tidak ada devisiasi septum nasal, tidak ada polip
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

d. Mulut, tenggorokan dan Leher


 Inspeksi: mukosa bibir lembab, lidah berrwarna putih, tidak ada
peradangan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening
 Palpasi : tidak ada nyeri tekan di leher

e. Telinga
 Inspeksi: bersih, tidak ada serumen, tidak ada pembengkakan, Simetris
 Palpasi : tidak ada nyeri tekan

3. Thorak dan dada


a. Paru
 Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, penggunaan otot bantu
napas (-)
 Palpasi : vokal fremitus kanan kiri normal, gerakan dinding dada simetris
 Perkusi : Redup
 Auskultasi :
Ronkhi Whezing (-)
+ - - -
+ - - -
- - - -

b. Jantung
 Inspeksi: tidak ada benjolan, tidak terlihat pulsasi ictus kordis di ICS5
 Palpasi: pulsasi iktus kordis teraba di ICS 5 midclavikulka sinistra,
frekuensi normal
 Perkusi: dullnes, tidak ada pembesaran jantung
 Auskultas: bunyi SI dan SII tungal,reguler, lop-dop, tidak ada murmur, tidak
ada galop
4. Payudara dan ketiak
 Inspeksi : simetris, tidak ada lesi
 Palpasi : tidak ada masa, benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening, tidak ada nyeri tekan

5. Punggung dan tulang belakang : simetris, tidak terdapat lesi

6. Abdomen
 Inspeksi : tidak ada luka, tidak ada memar
 Palpasi : tidak teraba masa, tidak ada distensi otot abdomen, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar, tidak ada asites
 Perkusi : pekak pada hepar, timpani pada regio abdomen
 Auskultasi : bising usus normal, 15x/menit

7. Genetalia dan anus


 Inspeksi :
Persebaran kulit merata, bayi menggunakan pempers, dan tampak lembab.
 Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan

8. Ekstremitas
 Atas : tidak terdapat lesi, terdapat sianosis, kekuatan otot tangan kanan :
5, kiri :5, tidak
terdapat edema, terpasang infus di tangan kiri, CRT < 2 detik
 Bawah : tidak terdapat lesi, kekuatan otot kaki kanan: 5, otot kiri: 5

9. Sistem neurologi
Tidak ada reflek patologis, reflek normal, reflek fisiologis +/+
 Sucking (Menghisap) : Positif (kuat)
 Rooting (Sentuhan pipi) : Positif (kuat)
 Grasping (mengenggam) : Positif (kuat)
 Tonic neck : Positif
 Moro : Positif
 Babinski : Positif

10. Kulitdan kuku


 Kulit : turgor kulit baik, akral hangat, CRT <2 detik
 Kuku : normal, ada sianosis

11. Down Score


Parameter 0 1 2
Frekuensi napas <60x/menit 60-80x/menit >80x/menit

Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang Sianosis


dengan pemberian
oksigen
Retraksi Tidak ada Retraksi ringan Hanya Retraksi berat dengan
intercostal atau napas cuping hidung
tracheosternal
Suara napas Suara napas di Suara napas di kedua Tidak ada Suara
kedua paru baik paru menurun napas di kedua paru
Merintih/ Tidak merintih Dapar didengar dengan Dapat didengar tanpa
wheezing/ronkhi stetoskop alat bantu

TOTAL SKOR: 5 gangguan napas ringan


Keterangan:
Penilaain tingkat gangguan napas :
1. Nilai ≤ 3 : gangguan napas ringan
2. Nilai 4-5 : gangguan napas sedang
3. Nilai ≥6 : gangguan napas berat

R. Hasil Pemeriksaan Penunjang


a) Pemeriksaan laboratorium Tanggal 12/12/2017
Darah lengkap Hasil Nilai rujukan Keterangan
Hemoglobin 10,7 g/dL L: 14-17,5 ↓
Leukosit 14.4 uL 4,4-11,3 103/uL ↑
Hematokrit 29,70 % L: 40-52 ↓
Trombosit 4170 103/uL 150-450

b) Hasil Foto Thorax AP 12/12/2017


- Jantung : bentuk dan ukuran posisi baik
- Aorta : tidak tampak elongasi/dilatasi/kalsifikasi
- Tracea : ditengah
- Hemidiafragma : dome shaped
- Sinus Costophrenicus D/S : tajam
- Paru : tampak infiltrate patchy pada infrahiler D/S,
suprahiler S
- Skeletal : baik
- Soft Tissue : baik

Kesimpulan:
Bronkopneumonia

S. Terapi
24/04/2018
- Inf C1:4n620 cc/24 jam
- Inf efelfix 75 mg/6 jam
- Inj paracetamol
- O2 nasal canul 1 lpm

24/04/2018
- PO
- Ambroxol syr 3x ½ cth
- Rivel drop 2x0,2 cc
ANALISA DATA

Ruang : R.Seruni RSKH


Nama Pasien : An.A
Diagnosa : Of + Bronkopneumonia
Masalah
No. Data Etiologi
keperawatan

1 DS: Saluran napas bawah terinfeksi Ketidakefektifan


- Ibu mengatakan bakteri Bersihan jalan
anaknya batuk pilek ↓ Napas
sudah 7 hari Pelepasan mediator peradangan

Degranulasi sel mast
DO ↓
- Irama pernapasan Jalur komplemen aktif dan
cepat bekerjasama dengan histamin dan
- RR: 46 x/m prostaglandin
- Suhu 38,5 0C
- Nadi 150 x/m ↓
- SPO2 94% Permeabilitas kapiler paru ↑
- Down Score (3= ↓
gangguan napas Perpindahan eksudat ke ruang
ringan) intersitium
- Fotho Thorax 12/12/17 ↓
tampak infiltrate patchy Akumulasi secret dan edema di
pada infrahiler D/S, bronkus
suprahiler S ↓
- Auskultasi ronkhi Obstruksi jalan napas
+ - ↓
Sesak dan gangguan ventilasi
+ -

- - Batuk (+) produktif dan tidak
produktif

Hasil pemeriksaan auskultasi
didapatkan Ronkhi (+)

Ketidakefektifan Bersihan jalan
Napas

2. DS: Saluran napas bawah terinfeksi


- Ibu mengatakan bakteri Risiko infeksi
anaknya batuk pilek ↓
sudah 7 hari Jalur komplemen aktif dan
bekerjasama dengan histamin dan
DO: prostaglandin
- RR: 46 x/m ↓
- Suhu 38,5 0C Permeabilitas kapiler paru ↑
- Nadi 150 x/m
Pelepasan mediator peradangan
- SPO2 94%
- Down Score (3= ↓
gangguan napas Degranulasi sel mast
ringan) ↓
- Auskultasi ronkhi Akumulasi secret dan edema di
+ - bronkus
+ - Leukosit 14.2800 uL, trombosit,
- - 520 103/uL, HB 9,0 g/dl, LED 24
- Klien lemah mm/jam
- Hematologi ↓
24/04/2018 Risiko infeksi
Leukosit 14.20/uL
trombosit 520 103/uL
HB 10,0 g/dl
- Fotho Thorax
24/04/18
tampak infiltrate patchy
pada infrahiler D/S,
suprahiler S
3. DS: Terpajan bakteri, virus, jamur,
protozoa Hipertermi
- Ibu mengatakan ↓
anaknya batuk pilek Terjadi inflamasi dan reaksi antigen
sudah 7 hari antibody

DO: Dilatasi pembuluh darah

- Suhu 38,5 C0
Pelupasan epitel, membentuk
- Hematologi eksudat
24/04/2018 ↓
Leukosit 14.20/uL Masuk saluran nafas kecil
trombosit 520 103/uL ↓
HB 10,0 g/dl Penyempitan jalan nafas

Gangguan komponen volume dan
ventilasi

Proses disfungsi terganggu

Stimulasi chemoreseptor di
hipotalamus

Set point meningkat

Respon kompensasi didalam tubuh

Menggigil (+)

Risiko Peningkatan suhu tubuh
>38,5 0C

Hipertermi
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

(Berdasarkan prioritas)

Ruang : R.Seruni RSKH


Nama Pasien : An.A
Diagnosa : Of + Bronkopneumonia

No. TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TANDA


Dx MUNCUL TERATASI TANGAN
1 24/04/18
Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju
metabolism tubuh d.d takikardi, kulit teraba panas
2
Ketidakefektifan bersihan jalan napas
berhubungan dengan obstruksi jalan napas
ditandai dengan suara napas tambahan ronkhi
(+), batuk tidak efektif, sesak napas.
3
Risiko Infeksi berhubungan dengan pertahanan
primer tidak adekuat (infeksi pada paru-paru)
yang ditandai dengan peningkatan denyut nadi
dan pernapasan serta.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Dx 1 Hipertermi
Berhubungan dengan peningkatan laju metabolism tubuh d.d takikardi, kulit teraba panas

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, Demam klien berkurang

NOC : Termoregulasi

Indikator 1 2 3 4 5

Peningkatan suhu kulit

Dehidrasi

Nadi

Keterangan Penilaian :

Peningkatan Dehidrasi Nadi


Suhu

1. 40 oC 8% dari berat >130


badan
(dehidrasi
berat)

2. 39 oC 7% dari berat
badan
(dehidrasi 120-130
berat sedang)

3. 38 oC 6% dari berat 110-120


badan
(Dehidrasi
Sedang)

4. 37 oC 4% dari berat 100-110


badan
(dehidrasi
ringan)

5. 36 oC < 4% dari berat 60-100


badan tidak
dehidrasi
Intervensi

NIC : Perawatan Demam

1. Memantau suhu dan TTV


2. Monitor warna kulit
3. Pantau komplikasi yang berhubungan dengan demam
4. Dorong konsumsi cairan
5. Anjurkan istirahat dan pembatasan aktivitas

Dx 2 Ketidakefektifan Bersihan jalan Napas


berhubungan dengan obstruksi jalan napas ditandai dengan batuk dan pilek

- Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,


frekuensi napas (RR) dalam batas normal 30-50 x/m\
- Kriteria Hasil : sesuai indikator NOC
NOC : Infection Severity

No. Indikator 1 2 3 4 5
1. RR (30-40 x/m)
2. Suara Napas Tambahan
3. Irama Pernapasan
4. Retraksi dinding dada

Keterangan:
c) RR c) Irama Pernapasan
1= 56-60 x/m 1= Chyne Stoke
2= 51-55 x/m 2= Biot’s
3= 46-50 x/m 3= Kusmaul
4= 41-45 x/m 4= Hiperventilasi
5= 30-40 x/m 5= Eupnea (irama normal)

d) Suara Napas Tambahan d) Retraksi dinding dada


1= Pleura Friction rub 1= retraksi berat dengan napas cuping hidung
2= Crackles 2= intercostal dan tracheosternal
3= Ronkhi 3= tracheosternal
4= Wheezing 4= intercostal
5= Suara napas normal 5= tidak ada
(Bronkial, Bronkovesikuler, vesikuler)

NIC: Respiratory Monitoring

1. Monitor kecepatan RR, dan ritme pernapasan


2. Catat adanya penggunaan otot bantu napas
3. Monitor adanya dyspnea, apa yang memperparah dan apa yang meringankan
NIC: Airway Management
4. Posisikan klien semi flower untuk memaksimalkan potensial ventilasi
5. Kolaborasi dalam pemberian oksigen sesuai kebutuhan klien
6. Monitor respirasi dan status oksigenasi

Dx. 3 Risiko infeksi


berhubungan dengan sepsis pada paru-paru yang ditandai dengan peningkatan
denyut nadi dan pernapasan

- Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, klien


dapat terhindar dari risiko infeksi.
- Kriteria Hasil : sesuai indikator NOC
NOC : Infection Severity
No. Indikator 1 2 3 4 5
1. Peningkatan jumlah sel darah putih
2. Ketidakstabilan suhu

Keterangan Penilaian :
a) Peningkatan sel darah putih
1= >14, 1 103//uL
2= 13, 1-14 103//uL
3= 12, 1-13 103//uL
4= 11, 4- 12 103//uL
5= 4, 4- 11, 3 103//uL

b) Ketidakstabilan suhu
1= >41 0C
2= 39, 1 – 39, 9 0C
3= 38, 1 – 39 0C
4= 37, 6 – 38 0C
5= 36, 5 – 37, 5 0C

NIC : Infection Protection


1. Monitor tanda vital
2. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi baik lokal maupun sistemik
3. Monitor kerentanan terhadap infeksi
4. Monitor WBC dan hasil hasil diferensial
5. Melakukan tindakan perawatan secara asepsis dan antisepsis
6. Membersihkan genitalia dan ganti diapers setiap 3-5 jam
7. Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup
IMPLEMENTASI

Ruang : Seruni RSKH


Nama Pasien : An.A
Diagnosa : Obs Febris + Bronko Pnumonia
No. TTD &
Tgl Dx. Jam Tindakan Keperawatan Respon Klien Nama
Kep Terang
24/04/2018 1 14.30- 1. Melakukan pengukuran ttv secara berkala S:
15.00 2. Monitoring ttv Ibu mengatakan demam anaknya mulai turun
3. Edukasi pemberian kompres hangat
4. Menyeka bayi dengan air hangat O:
5. Monitoring suhu tubuh pasien
6. Pemberian injeksi paracetamol - Suhu 37,6
- Pasien terlihat rewel
- Kulit teraba hangat

A: masalah belum teratasi


P: lanjutkan intervensi

24/04/2018 2 1. S:
Memasang oksigen nasal kanul 1 lpm Ibu mengatakan anaknya masih batuk
2.
O:
Memposisikan pasien semi fowler
3. - Irama pernapasan cepat
- RR: 46 x/m
Pemberian injeksi obat - Suhu 38,5 0C
4. - Nadi 150 x/m
Observasi adanya secret berlebihan - SPO2 94%
5.
A: masalah belum teratasi
Observasi kepatenan jalan nafas
6. P lanjutkan intervensi
Mengukur ttv
7.
Monitoring RR

03/10/2017 3 15.00- 1. Monitor hasil lab (leukosit) S:


15. 15 2. Menggunakan teknik aseptik saat - Ibu mengatakan anaknya masih agak demam
memegang dan ke lingkungan bayi
3. Monitor suhu bayi O:
4. Menginstruksikan orang tua untuk
- Klien menangis dan bergerak aktif
melakukan mobilisasi pada bayi
- Suhu 37,6
(menggendong) - Pasien terlihat rewel
5. Menginstruksikan kepada orang tua untuk
- Kulit teraba hangat
menilai adanya tanda-tanda infeksi, seperti
perubahan warna kulit, demam, dan bayi A: masalah belum teratasi
rewel P: lanjutkan intervensi

A: masalah belum teratasi


P: Lanjutkan Intervensi
Catatan Perkembangan

NAMA KLIEN : An.A TANGGAL : 25/04/ 2018


DX. MEDIS : Obs febris + Bronkopneumonia RUANG : R. SERUNI RSKH
S O A P I E
- Suhu 37,9 Hipertermi 1. Monitor kecepatan 1. Melakukan monitoring S:
Ibu mengatakan 0 RR, dan ritme kecepatan dan ritem Ibu mengatakan dengan
C
demam anaknya pernapasan pernapasan posisi lebih tinggi sesak
- Hematologi 2. Melakukan observasi adanya bayi berkurang
naik turun 2. Catat adanya
penggunaan otot bantu napas
24/04/2018 penggunaan otot bantu 3. Memposisikan bayi semi flower O:
Leukosit napas untuk memaksimalkan ventilasi - Penggunaan otot bantu
14.20/uL 3. Monitor adanya 4. Melakukan kolaborasi napas (+), terlihat saat
trombosit 520 dyspnea, apa yang pemberian oksigen nasal kanul inspirasi
memperparah dan apa 1 lpm dan pemberian nebulizer - Pernapasan Cuping
103/uL 3 x ½ tube ventolin sesuai AP
HB 10,0 g/dl yang meringankan hidung (+)
dokter
4. Posisikan klien semi - RR: 42 x/m
flower untuk - Suhu 37 0C
memaksimalkan - Nadi 142 x/m
- Down Score
potensial ventilasi
(5= gangguan napas
5. Kolaborasi dalam
sedang)
pemberian oksigen
sesuai kebutuhan klien
A: masalah belum teratasi
6. Monitor respirasi dan
P: lanjutkan intervensi
status oksigenasi
1,2,3,4,5
Catatan Perkembangan
NAMA KLIEN: An.A TANGGAL : 25/04/ 2018
DX. MEDIS : Obs Febris + Bronkopneumonia RUANG : R. SERUNI RSKH
S O A P I E
Ibu mengatakan - Bayi tampak Ketidakefektifan 1. Monitor kecepatan RR, 1. Melakukan monitoring S:
anaknya sering menangis bersihan jalan dan ritme pernapasan kecepatan dan ritem Ibu mengatakan batuk
menangis saat - Bayi jarang nafas 2. Catat adanya pernapasan anaknya agak berkurang
diganti pempers digendong oleh 2. Memposisikan bayi semi
penggunaan otot bantu
dan rewel ibunya flower untuk memaksimalkan
- Tampak adanya napas ventilasi O:
luka iritasi 3. Monitor adanya 3. Melakukan kolaborasi - RR: 44 x/m
dengan ukuran dyspnea, apa yang pemberian oksigen nasal - Suhu 37 0C
5 cm dari memperparah dan apa kanul 1 lpm - Nadi 142 x/m
perineum kea yang meringankan - Down Score
rah bokong 4. Posisikan klien semi (3= gangguan napas
- Eritema (+) ringan)
flower untuk
disekitar luka
- Hasil Lab memaksimalkan potensial
A: masalah teratasi
12/12/2017 ventilasi sebagian
Leukosit 5. Kolaborasi dalam
14280/uL pemberian oksigen sesuai P: lanjutkan intervensi
kebutuhan klien
6. Monitor respirasi dan
status oksigenasi

Catatan Perkembangan
NAMA KLIEN: An.A TANGGAL : 25/04/ 2018
DX. MEDIS : Obs Febris +Bronkopneumonia Ruang : R. Seruni 11 RSKH
S O A P I E
- Ibu - Suhu37,9 0C Risiko Infeksi 1. Monitor tanda vital 1. S:
mengatakan - Hematologi 2. Monitor adanya tanda Melakukan monitoring keadaan Ibu mengatakan
anaknya masih 24/04/2018 dan gejala infeksi baik umum anak demamnya agak
demam dan - Leukosit lokal maupun sistemik 2. berkurang
batuk 14.20/uL 3. Monitor kerentanan Melakukan obsevasi adanya
- trombosit tanda dan gejala infeksi pada O:
terhadap infeksi
520 103/uL bayi - RR: 42 x/m
4. Monitor WBC dan hasil
- HB 10,0 g/dl 3. - Suhu 37 0C
hasil diferensial Monitor hasil laboratorium - Nadi 142 x/m
5. Melakukan tindakan 4. - Hematologi
perawatan secara Menggunakan teknik aseptic saat Leukosit 14.20/uL
asepsis dan antisepsis memegang bayi trombosit 520 103/uL
6. Tingkatkan asupan 5. HB 10,0 g/dl
nutrisi yang cukup Melakukan monitoring suhu bayi LED 24 mm/jam

A: masalah teratasi
sebagian

P: lanjutkan intervensi

RESUME KEPERAWATAN

NAMA KLIEN : An.F TANGGAL : 26 April 2018

DX. MEDIS : OF RUANG : Seruni RSKH

DX. KEPERAWATAN : Hipertermi

S O A P I E

- Ibu pasien - Suhu Hipertermi Tujuan: setelah dilakukan 1. Monitor suhu paling sedikit 2 S :
mengatakan 39,10C tindakan keperawatan selama jam - Ibu mengatakan pasien
- Pasien 2. Monitor tekanan darah, nadi, mengatakan pasien masih rewel
Pasien sejak tadi 3x24 jam diharapkan Suhu
tampak dan RR - Ibu pasien mengatakan khawatir
rewel terus tubuh dalam batas normal dengan kondisi pasien
3. Monitor dan laporkan tanda
- Ibu pasien menangis
O:
Kriteria Hasil: sesuai indikator dan gejala hipertermia
mengatakan sejak terus
4. Menyesuaikan suhu
- Pasien NOC - Suhu 38,20C
kemarin pasien
lingkungan dengan A : masalah teratasi sebagian
tampak
mengalami panas
NOC: Thermoregulation kebutuhan pasien
lemah P: Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5
naik turun 5. Kolaborasi pemberian obat
Indikator 1 2 3 4 5 antipiretik
Hiperter
mia

Peningka
tan
leukosit

Menggigil V

Keterangan Penilaian :

1 : sangat berat
2 : sering
3 : cukup
1 : sedikit
2 : tidak ada
NIC: Temperature Regulation

1. Monitor suhu paling sedikit


2 jam
2. Monitor tekanan darah,
nadi, dan RR
3. Monitor dan laporkan tanda
dan gejala hipertermia
4. Menyesuaikan suhu
lingkungan dengan
kebutuhan pasien
5. Kolaborasi pemberian obat
antipiretik

RESUME KEPERAWATAN

NAMA KLIEN : An.AR TANGGAL : 25 April 2018

DX. MEDIS : Hernia RUANG : Seruni RSKH

DX. KEPERAWATAN : Ketidakefektifan bersihan jalan napas

S O A P I E

- Ibu pasien - Pasien Ketidakefe Tujuan: setelah dilakukan 1. Buka jalan napas, dengan S:
ktifan
mengatakan berusia 2 tindakan keperawatan selama mengangkat dagu atau
bersihan - Ibu mengatakan pasien
pasien sesak bulan jalan napas 3x24 jam diharapkan jalan napas dengan teknik mendorong mengatakan pasien masih rewel
- Pernapasa pasien paten - Ibu pasien mengatakan khawatir
dan napasnya rahang
n pasien dengan kondisi pasien
berbunyi 2. Posisikan pasien untuk O:
tampak Kriteria Hasil: sesuai indikator
“nggrok”
NOC memaximalkan aliran nafas - Pasien tampak menangis
- Ibu pasien sesak
mengatakan - RR NOC : Respiratory status: Airway 3. Hilangkan secret dengan sepanjang malam
pasien rewel dan - Setelah dilakukan nebulizer,
24x/menit patency batuk efektif atau dengan
- Terdapat secret dan mucus dari hidung
tidak tidur suction banyak yang keluar
sepanjang ronkhi Indikator 1 2 3 4 5 - Mucus atau secret berwarna
- Pasien 4. Memberikan nebulizer untuk
kuning kental
malam RR mengurangi dahak
terpasang - Terdapat ronkhi (+)
(respirator
nasal kanul 5. Monitor status respirasi dan - Wheezing (-)
y rate)
A : masalah teratasi sebagian
2- oksigenasi
sesak
4liter/menit 6. Posisikan pasien untuk P: Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5,6
Irama V
meringankan dyspnea
pernapasa
n normal

Kedalama V
n inspirasi

NIC: Airway Management

1. Buka jalan napas, dengan


mengangkat dagu atau dengan
teknik mendorong rahang
2. Posisikan pasien untuk
memaximalkan aliran nafas
3. Hilangkan secret dengan batuk
efektif atau dengan suction
4. Monitor status respirasi dan
oksigenasi
5. Posisikan pasien untuk
meringankan dyspnea

RESUME KEPERAWATAN

NAMA KLIEN : An. AF TANGGAL : 24 April 2018

DX. MEDIS : Gastroenteritis RUANG : Seruni RSKH

DX. KEPERAWATAN : Diare

S O A P I E

 Klien sering  Klien tampak Diare...... 1. Melakukan anamnesa terkait 8. Melakukan anamnesa terkait dengan S:
menangis ...............
lemah dengan riwayat diare. riwayat diare. Meliputi : frekuensi  Ibu klien mengatakan an. F
 Ibu klien  Klien sering ...............
Meliputi : frekuensi BAB, BAB, konsistensi BAB, warna BAB, BAB 6x cair dan ada ampas
mengatakan menangis dan ............... konsistensi BAB, warna dan riwayat makanan.
sedikit
...........
sehari klien tidak 9. Menginstruksikan keluarga untuk O :
BAB, dan riwayat makanan.
BAB cair kooperatif jika ............... 2. Menginstruksikan keluarga mengkaji warna, volume, frekuensi,  Klien terlihat berjalan-jalan
............... keluar kamar dan tidak rewel
sebanyak 4x dilakukan untuk mengkaji warna, dan konsistensi feses.
...........
10. Mengevaluasi makanan yang
dan encer tindakan volume, frekuensi, dan
...............
................................ ........................... ............... konsistensi feses. dimakan. A : Masalah teratasi sebagian
.. ... ........... 3. Mengevaluasi makanan yang 11. Mengobservasi turgor kulit secara

................ ........................... ............... dimakan. teratur untuk mengkaji adanya diare


4. Mengobservasi turgor kulit P : Lanjutkan intervensi
............ ............... dengan dehidrasi.
........... secara teratur untuk 12. Memberikan makanan rendah serat, (1,2,3,4,5,6,7)
...........................
............ ............... mengkaji adanya diare tinggi protein, tinggi kalori jika perlu.
13. Memonitor kebersihan makanan.
............... dengan dehidrasi.
........................... 14. Konsultasi dokter jika tanda dan
........... 5. Memberikan makanan
............ gejala diare tidak
............... rendah serat, tinggi protein,
........................... ............... menghilang...................
tinggi kalori jika perlu.
............ ........... 6. Memonitor kebersihan
makanan.
7. Konsultasi dokter jika tanda
dan gejala diare tidak
menghilang............................
..............

.........................................

.........................................

.........................................

.........................................

.........................................

Você também pode gostar