Você está na página 1de 13

n.

Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui


penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko
o. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankakn
akuntabilitas asuhan keperawatan yang diberikan
p. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
q. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional
r. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
s. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan
t. Mampu melaksanakan terapi modalitas/komplementer sesuai dengan
kebutuhan klien

E. Target Ketrampilan
1. Menyusun Format Pengkajian Keluarga Menurut Friedman
2. Mengkaji Dengan Teknik Observasi
3. Mengkaji Dengan Teknik Depth Interview
4. Mengkaji Dengan Teknik Wawancara
5. Menggunakan Format Pengkajian
6. Melakukan Pemeriksaan Fisik
7. Melakukan Analisa Data
8. Melakukan Scoring Masalah Kesehatan/Diagnosa Keperawatan
9. Menentukan Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga
10. Merumuskan Tujuan Jangka Panjang Keperawatan (SMART)
11. Merumuskan Kriteria Hasil
12. Membuat POA (Plan Of Action)
13. Merencanakan Tindakan Keperawatana (Promotif, Preventif, Kuratif,
Rehabilitati, Resosialatif)
14. Memberikan Pendidikan Kesehatan Kepada Keluarga
15. Melaksanakan Rujukan
16. Melaksanakan Perawatan Kesehatan Keluarga:
a. Mengukur Tanda Vital
b. Mengukur BB/TB
c. Rawat Luka
d. P3K
e. Inhalasi Sederhana
f. Memeriksa RL
17. Melakukan Evaluasi Formatif
18. Melakukan Evaluasi Somatif
19. Mendokumentasikan Askep Keluarga

F. Tata Tertib Praktik


1. Kehadiran mahasiswa 100%
2. Mahasiswa wajib hadir dalam praktik 15 menit sebelum shift dimulai
3. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh kegiatan yang telah ditetapkan masing-
masing mata kuliah yang sedang dijalani pada Praktik Profesi Ners
Keperawatan keluarga sesuai dengan perencanaan pada buku panduan
4. Mahasiswa wajib memakai seragam dan atribut yang ditentukan oleh
pendidikan
5. Mahasiswa wajib memenuhi kompetensi yang telah ditentukan dari institusi
pendidikan dan diketahui oleh pembimbing dari institusi pendidikan
6. Mahasiswa wajib menjaga nama baik institusi pendidikan, rumah sakit dank
lien
7. Mahasiswa yang meninggalkan ruangan (di lahan praktik) tanpa seizing
pembimbing pada jam praktik lebih dari 30 menit diangap tidak hadir

G. Kewajiban Peserta Praktik Klinik


1. Memenuhi kewajiban administrasi dan akademik
2. Memenuhi prasyarat dan syarat praktik klinik
3. Mentaati peraturan akademik dan klinik
4. Menjunjung tinggi etika kesusilaan, kesopanan dan norma-norma yang
berlaku
5. Mencapai taget kompetensi optimal

H. Hak Peserta Praktik Klinik


1. Mendapatkan tempat praktik klinik sesuai dengan program pembelajaran
2. Mendapatkan bimbingan, layanan konsultasi dan advokasi
3. Mendapatkan hasil evaluasi
BAB II
PELAKSANAAN

A. Strategi Pembelajaran
1. Mahasiswa dibagi didalam kelompok-kelompok kecil berdasarkan mepetaan
dan tempat praktik yang sudah ditentukan
2. Peserta praktik akan melakukan Praktik sesuai dengan jadwal selama 2 (dua)
minggu. Pengaturan jadwal dinas Praktik mahasiswa diatur oleh tempat
praktik / Puskesmas / Dinas Kesehatan setempat
3. Perserta Praktik mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran sesuai
program Puskesmas baik di dalam maupun di luar gedung
4. Peserta Praktik melakukan asuhan Keperawatan Keluarga sesuai dengan yang
didelegasikan oleh Puskesmas
5. Peserta Praktik menyusun laporan asuhan Keperawatan Keluarga
6. Peserta Praktik membuat kontrak belajar dan mendokumentasikan dalam
Format Kontrak Belajar
7. Peserta Praktik mencapai target ketrampilan secara optimal dan
dijustifkasi/ditandatangani oleh pembimbing
8. Peserta Praktik mengikuti evaluasi sesuai ketentuan
9. Peserta Praktik menyelesaikan penugasan yang diberikan pembimbing dan
Clinical Teacher
10. Peserta Praktik berpartisipasi aktif dalam penugasan kelompok
11. Peserta Praktik mengmpulkan tugas sesuai ketentuan
12. Setiap kelompok dibimbing oleh pembimbing dari akademik dan lahan

B. Waktu
Praktik Klinik Keperawatan Keluarga ini dilaksanakan selama 2 (dua) minggu,
mulai tanggal 26 Maret s/d 7 April 2018
C. Tempat Praktik
Tempat Praktik Keperawatan Keluarga adalah
1. Puskesmas Gajahan
2. Puskesmas Cebongan
3. Puskesmas Jogonalan

D. Penugasan
Praktik Keperawatan Keluarga
1. Mencapai target ketrampilan praktik
2. Menyusun Laporan Pendahuluan Askep Keperawatan Keluarga setiap 1
minggu Laporan Pendahuluan sesuai kasus yang dikelola
3. Melakukan Askep Keluarga dan menyusun laoran askep setiap minggu 1
kasus kelolaan, meliputi :
a. Menyusun rencana kegiatan dan pengelolaan kasus
b. Melakukan kunjungan rumah ke keluarga binaan minimal 2 kali
c. Melakukan kontrak dengan Clinical Thacher untuk pendampingan
kunjungan rumah. Pendampingan/Penilaian oleh Clinical Teacher dapat
dilakukan setelah mahasiswa melakukan minimal 1 kali kunjungan rumah
d. Implementasi Tindakan Keperawatan Keluarga dilakuan dalam kunjungan
rumah ke keluarga binaan dengan didampingi Clinical Teacher
4. Salah satu laporan kasus kelolaan harus dilengkapi dengan Evidence Based
Practice / Jurnal
5. Membuat logbook, berisi kegiatan harian praktik
6. Mebuat Analisis SIntesa Tindakan Keperawatan setiap hari minimal 1
tindakan keperawatan. (Format terlampir)
7. Membuat Kontrak Belajar dan melaksanakannya serta membuat dokumentasi
8. Melakukan response dengan pembimbing dan Clinical Teacher
E. Penulisan tugas / Laporan
1. Laporan Pendahuluan
a. Laporan Pendahuluan diketik dengan karakter huruf Time New Roman,
ukuran font 12 sengan 1,5 spasi dan menggunakan kertas ukuran A4
b. Laporan Pendahuluan di jilid menggunakan sampul biru muda
c. Model dokumentasi LP asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai
evaluasi
2. Laporan Kasus Kelolaan
a. Model dokumentasi laporan kasus kelolaan harus sesuai dengan model
dokumentasi Laporan Pendahuluan
b. Laporan Kasus Kelolaan ditulis tangan dengan menggunakan kertas folio
bergaris
c. Laporan Kasus Kelolaan dijilid (disteples) dengan menggunakan sampul
berwarna biru tua

F. Pengumpulan Tugas
1. Semua Dokumentasi Praktik (Laporan Pendahuluan, Laporan Askep
Keluarga, Daftar Target Ketrampilan, Kartu Kendali Nilai, dll) dikumpulkan
kepa Clinical Teacher paling lambat 1 (satu) Minggu setelah Praktik selesai
2. Keterlambatan pengumpulan, dikenakan ketentuan sebagai berikut :
a. Keterlambatan 1 (satu) s/d 3 (tiga) hari dikurangi penilaian 1-3 poin
b. Keterlambatan lebih 3 (tiga) hari s/d 1 (satu) minggu dikurangi nilai 5 poin
c. Keterlambatan lebih dari 1 (satu) minggu, tidak diberikan nilai

G. Pembimbingan
1. Persiapan Pembimbing
a. Mensosialisasikanpedoman pembelajaran praktik kepada mahasiswa
b. Menjelaskan format-format dan proses penilaian target pencapaian
kompetensi
c. Menjelaskan pembelajaran praktik yang meliputi : tujuan, jadwal,
pembeagian kelompok, metoda, mekanisme, dan strategi pembelajaran

2. Pelaksanaan
a. Mendiskusikan tujuan pembelajaran praktik
b. Mendiskusikan kontrak belajar
c. Mengklarifikasi laporan pendahuluan
d. Membagi kasus kepada mahasiswa sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai
e. Memberikan bimbingan kepada mahasiswa
f. Menerapkan berbagai metode pembelajaran praktik klinik sesuai
kompetensi yang akan dicapai
g. Mendampingi mahasiswa saat praktik sesuai dengan tingkat
kemandiriannya
h. Mengobservasi mahasiswa dalam proses pemberian askep dan pencapaian
kompetensi.
i. Memberikan umpan balik kepada mahasiswa
j. Mendiskusikan nilai pencapaian kompetensi
k. Memberikan umpan balik secara keseluruhan

3. Metode Bimbingan
a. Metoda Pengalaman
Metoda ini merupakan bentuk pembelajaran praktik melalui pengalaman
langsung dan melibatkan interaksi dengan klien dan tim kesehatan.
Metoda pengalaman dapat dilakukan dengan cara penugasan klinik.
Metoda pengalaman dengan penugasan klinik yaitu menempatkan
mahasiswa di suatu ruangan atau unit tertentu. Penugasan klinik ini sangat
membantu mahasiswa dalam menerapkan konsep dan teori dalam upaya
pencapaian kompetensi yang ditetapkan dalam praktik klinik yang
disesuaikan dengan tujuan kebutuhan belajar dan tingkat pengetahuan
mahasiswa. Pada penugasan klinik mahasiswa belajar memadukan
berbagai ilmu, mengembangkan keterampilan, sosialisasi praktik, terbiasa
dengan lingkungan profesi dan mengembangkan kemampuan bekerjasama
dengan tim kesehatan lainnya.

Pelaksanaan bimbingan :
1) Mempersiapkan mahasiswa untuk penugasan klinik seperti membaca
literatur, praktik laboraturium dan kunjungan klinik
2) Menyampaikan tujuan penugasan klinik, jenis pengalaman dan
tanggung jawab mahasiswa serta alokasi waktu
3) Memilih klien sesuai dengan tujuan pembelajaran
4) Melakukan observasi kemampuan mahasiswa
5) Melakukan pertemuan pra dan pasca klinik dan merencanakan proses
belajar selanjutnya
6) Berperan sebagai fasilitator, narasumber dan pendamping selama
proses pembelajaran

b. Penugasan Tertulis
Penugasan tertulis sangat efektif digunakan untuk pemecahan masalah
klien dan masalah lain dalam tatanan klinik. Penugasan tertulis sangat
membantu mahasiswa mengidentifikasi dan menunjukan nilai-nilai,
keyakinan, pemahaman aspek pembelajaran praktik serta mengembangkan
keterampilan komunikasi tertulis, contoh pembuatan laporan studi kasus.

Pelaksanaan bimbingan :
1) Menjelaskan tujuan belajar
2) Member petunjuk tentang apa yang harus ditulis secara jelas dan
dimengerti oleh mahasiswa
3) Memberi umpan balik sesegera mungkin setelah tugas selesai
c. Metoda Penyelesaian Masalah
Metoda penyelesaian masalah merupakan metoda yang membantu
mahasiswa menganalisa masalah, menentukan alternatif penelesaian
masalah dan merancang tindakan yang harus dilakukan. Metoda
penyelesaian masalah dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk
berfikir kritis dalam pengambilan keputusan, melakukan evaluasi secara
mandiri, adanya dorongan untuk memandirikan (self reinforcement) dan
menyampaikan umpan balik.

Pelaksanaan bimbingan :
1) Memilih kasus sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pengalaman
mahasiswa
2) Menguraikan kasus secara lengkap untuk memastikan tingkat
pemahaman masalah dan mengantisipasi pertanyaan yang akan timbul
3) Memberikan bimbingan dalam proses pengambilan keputusan untuk
menyelesaikan masalah. Member umpan balik terhadap hasil yang
dilakukan mahasiswa

d. Metoda Konferensi
Metoda ini merupakan kelompok diskusi tentang aspek pembelajaran
praktik. Konferensi klinik membantu penyelesaian masalah belajar yang
menekankan pada analisa kritis terhadap masalah dan menggali alternatif
penyelesaian masalah. Metoda konferensi bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam mengemukakan pendapat di dalam proses
penyelesaian masalah dan siap menerima umpan balik dari kelompok atau
pembimbing

Pelaksana bimbingan :
1) Mengatur tata ruang diskusi yang memungkinkan mahasiswa duduk
berhadapan pada saat diskusi
2) Membagi mahasiswa menjadi 5 – 8 orang per kelompok
3) Menjelaskan tujuan konferensi
4) Menciptakan suasana diskusi yang meningkatkan keinginan peserta
didik mengambil tanggung jawab
5) Mengarahkan fokud diskusi yang mencerminkan proses dan dinamika
kelompok, tanpa mendominasi dan member umpan balik
6) Menekankan butir-butir yang penting secara periodik

e. Metoda Peer Review


Peer Review digunakan untuk meninjau dan menilai kembali praktik-
praktik yang sudah dilakukan dan memungkinkan mahasiswa memperoleh
pengalaman dan keterampilan dari penilaian praktik tersebut dari
kelompokm peer. Dalam peer review diharapkan mahasiswa telah
memahami criteria penilaian dan dapat menerima hasil penilaian sebagai
umpan balik dari kelompok

f. Metoda Observasi
Metoda ini memberikan pengalaman nyata di apangan dengan cara
mengamati secara langsung dan partisipatif dimana observer ikut aktif
dalam kegiatan yang sedang diobservasi
Tujuan observasi lapangan adalah mempersiapkan mahasiswa untuk
memperoleh gambaran pembelajaran praktik secara nyata di lapangan,
memberi kesempatan melihat praktik orang lain, memberi kesempatan
mengobservasi praktik yang mungkin ia tidak mempunyai peluang
melakukannya dalam meningkatkan ketrampilan

Pelaksanaan bimbingan :
1) Pada awal pertemuan pembimbingan menyampaikan target dan tujuan
dari pengalaman belajar yang diharapkan
2) Membuat petunjuk tertulis terutama pengalaman tertentu untuk
membantu fokus observasi
3) Merencanakan pengalaman observasi bersama pembimbing di lahan
praktik
4) Meminta izin pada klien/keluarga untuk melakukan observasi
5) Memberi petunjuk pada mahasiswa untuk membuat laporan lisan dan
tertulis yang berisi pengalaman observasi
6) Menilai kemampuan mahasiswa dalam pengalaman observasi
7) Mendiskusikan hasil observasi dengan mahasiswa dan menentukan
strategi untuk observasi yang akan datang

g. Visite
Visite juga dikenal sebagai ‘Clinical Round’ yang merupakan kegiatan
pembelajaran praktik dengan cara observasi, wawancara pada klien yang
dilakukan oleh tim terdiri dari kepala ruangan, penganggung jawab klien,
pembimbing klinik mahasiswa. Pada saat visite sering disertai dengan
demonstrasi tindakan tertentu.

Pelaksana bimbingan :
1) Pada awal sesi, pembimbingan menjelaskan tujuan visite
2) Mempersiapkan mahasiswa untuk berpartisipasi dalam bentuk tugas
membaca kasus
3) Memilih klien dengan kondisi yang menggambarkan pencapaian
tujuan
4) Meminta kesediaan klien untuk berpartisipasi dalam kegiatan visite
5) Mengkondisikan klien dengan lingkungannya
6) Melaksanakan visite bersama dengan mahasiswa untuk melakukan
observasi dan mendiskusikan penyelesaian masalah
h. Studi Kasus
Studi kasus memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk membahas
secara komprehensif kasus-kasus dengan menggunakan berbagai
pengalaman yang telah diperoleh. Pemilihan kasus dilakukan secara
selektif oleh pembimbing klinik dan kasus tersebut dipelajari kemudian
didiskusikan bersama mahasiswa

4. Pembimbing Praktek Klinik Keperawatan terdiri atas :


a. Pembimbing klinik adalah CI atau kepala ruangan yang ditunjuk pimpinan
tempat praktek sebagai pembimbing klinik / Clinical instructor
b. Clinical Teacher adalah dosen mata kuliah

H. Kehadiran
1. Kehadiran pada praktik klinik 100%
2. Peserta wajib menandatangani presensi kehadiran
3. Peserta Praktik Klinik wajib mengikuti kegiatan praktik klinik keperawatan
dengan kehadiran 100%. Apabila berhalangan wajib lapor pada pembimbing
klinik / kepala ruang dan pembimbing akademik
4. Peserta Praktik Klinik yang berhalangan dinas wajib menganti dinas pada
waktu lain sesuai ketentuan / kesepakatan dengan pembimbing klinik atau
kepala ruang, dengan ketentuan :
a. Apabila berhalangan dinas karena sakit (dengan surat ijin dokter) atau
keperluan tertentu (dengan ijin tertulis), maka wajib mengganti sejumlah
hari tidak masuk dinas
b. Apabila tidak masuk dinas tanpa pemberitahuan/ijin, maka wajib
mengganti 2 (dua) kali dari jumlah hari tidak masuk
5. Perserta praktik klinik yang tidak mengganti dinas sesuai tersebut di atas,
maka dinyatakan TIDAK LULUS dalam periode praktik ini
I. Evaluasi
1. Persyaratan Kelulusan
a. Kehadiran 100%
b. Nilai Attitude/Sikap minimal B (baik)
c. Pencapaian dokumen kontrak belajar
2. Bobot penilaian Praktik diuraikan sebagai berikut :
a. Laporan Pendahuluan 20%
b. Laporan kasus kelolaan 30%
c. Evaluasi/Tindakan Keperawatan Keluarga 30%
d. Logbook 10%
e. Analisis Sintesa Tindakan 10%
3. Nilai batas sama dengan atau lebih dri 3.25 (75)

Você também pode gostar