Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Untuk mengetahui kinerja Pemerintah Daerah Kota Surabaya adalah dengan melakukan
analisis laporan keuangan terhadap anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan. Teknik
yang paling banyak digunakan untuk menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio
keuangan. Analisis rasio keuangan adalah suatu ukuran untuk mengidentifikasi ciri-ciri keuangan
berdasarkan laporan keuangan yang tersedia.
Analisis rasio keuangan terhadap laporan keuangan daerah dilakukan dengan cara
menghitung kinerja keuangan daerah. Ada beberapa cara untuk menghitung kinerja keuangan
daerah diantaranya adalah dengan menghitung rasio lancar, rasio kas, rasio utang terhadap
ekuitas, dan rasio utang terhadap pendapatan, kemudian dari masing-masing perhitungan
dilakukan analisis dengan cara membandingkan hasil yang dicapai oleh suatu daerah dari satu
periode terhadap periode-periode sebelumnya, sehingga dapat diketahui bagaimana
kecenderungan yang terjadi
Rasio Lancar
Rasio lancar menunjukkan kemampuan organisasi dalam membayar utang yang segera
harus dibayar dengan aktiva lancarnya. Rasio lancar dihitung dengan cara membandingkan
antara aktiva lancar dengan utang lancar yang datanya diperoleh dari neraca. Rasio lancar
merupakan ukuran standar untuk menilai kesehatan keuangan organisasi, baik organisasi bisnis
maupun sektor publik.
Tabel 4.1
Kota Surabaya
No Tahun Rasio
Anggaran Lancar
1 2011 12,61
2 2012 15,92
3 2013 13,93
4 2014 16,31
5 2015 5,59
Berdasarkan hasil perhitungan nilai rasio lancar pada tabel 4.1 diatas, rasio lancar
Pemerintah Kota Surabaya tahun anggaran 2011 sebesar 12,61, dianggap baik karena nilainya
lebih dari 1 (satu). Pada tahun 2012 nilai rasio lancar sebesar 15,92, tahun 2013 sebesar 13,93,
tahun 2014 sebesar 16,31, dan tahun 2015 sebesar 5,59, dianggap baik karena nilainya melebihi
dari 1 (satu). Pada tahun anggaran 2015 dengan hasil sebesar 5,59, artinya Pemerintah Kota
Surabaya mampu melunasi kewajiban melalui aset lancarnya sebanyak 5 kali peminjaman
selama satu tahun.
Rasio Kas
Rasio kas menunjukkan kemampuan organisasi dalam membayar utang yang segera harus
dipenuhi dengan kas yang tersedia dan efek yang dapat segera diuangkan. Rasio kas dihitung
dengan cara membandingkan antara kas yang tersedia ditambah efek yang dapat segera
diuangkan (investasi jangka pendek) dibagi dengan utang lancar.
Tabel 4.2
1 2011 7,61
2 2012 11,62
3 2013 10,09
4 2014 12,79
5 2015 3,93
Berdasarkan hasil perhitungan nilai rasio kas pada tabel 4.2 diatas, rasio kas Pemerintah
Daerah Kota Surabaya pada tahun 2011 sebesar 7,61, nilai ini dianggap lancar karena nilainya
lebih dari 1 (satu). Penyebab nilainya lebih dari 1 (satu) karena pada tahun tersebut jumlah kas
lebih tinggi dibandingkan jumlah utang lancar yang tersedia, sehingga Pemerintah Kota
Surabaya mampu memenuhi utang yang harus segera dipenuhi melalui kas dan efek yang dapat
segera diuangkan. Pada tahun 2012 nilai rasio kas sebesar 11,62, yaitu Pemerintah Kota
Surabaya mampu melakukan peminjaman sebanyak 11 kali dan mampu memenuhi utang melaui
kas dan efek yang ada pada tahun tersebut. Pada tahun 2013 sebesar 10,09, tahun 2014 sebesar
12,79, dan tahun 2015 sebesar 3,93.
Rasio ini menggambarkan seberapa besar pemerintah daerah terbebani oleh utang dan
untuk mengetahui bagian dari setiap rupiah ekuitas dana yang dijadikan jaminan untuk
keseluruhan utang. Kinerja Pemerintah Daerah dikatakan baik apabila rasio yang dicapai kurang
dari 1 (satu). Semakin kecil rasio utang terhadap ekuitas menggambarkan kemampuan daerah
yang semakin baik.
Tabel 4.3
1 2011 0,00274
2 2012 0,00204
3 2013 0,00269
4 2014 0,00732
5 2015 0,00975
Berdasarkan hasil perhitungan rasio utang terhadap ekuitas pada tabel 4.3 diatas, rasio
utang terhadap ekuitas Pemerintah Daerah Kota Surabaya pada tahun anggaran 2011 sampai
tahun anggaran 2015 berada di bawah angka 1 (satu). Ini menggambarkan kinerja Pemerintah
Daerah Kota Surabaya dalam menjamin keseluruhan utang melalui setiap rupiah ekuitas dana
sudah baik, hal ini ditandai dengan trend rasio yang kurang dari 1 (satu) dari tahun ke tahun.
1 2011 0,024
2 2012 0,015
3 2013 0,019
4 2014 0,017
5 2015 0,056
Hasil perhitungan rasio utang terhadap pendapatan daerah pada tabel 4.4 diatas, rasio
utang terhadap pendapatan daerah Pemerintah Kota Surabaya pada tahun anggaran 2011 sampai
tahun anggaran 2015 berada di bawah angka 1 (satu). Hal ini menggambarkan kinerja
Pemerintah Daerah Kota Surabaya dengan jaminan pendapatan daerah dalam membayar
keseluruhan utang memiliki resiko rendah yang ditandai dengan trend rasio yang kurang dari 1
(satu) dari tahun ke tahun. Artinya rasio utang terhadap pendapatan daerah menunujukkan
kemampuan Pemerintah kota Surabaya dalam melunasi utang sudah baik jika melakukan
pinjaman kepada kreditur.
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2011-
2015 yang di upload disitus pemerintah kota Surabaya (www.surabaya.go.id/berita/7963-
transparansi-pengelolaan-anggaran)