Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH :
KELAS A1
MAKASSAR
2018
1
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
C. Hipotesis ............................................................................................... 21
D. Instrument Penelitian............................................................................ 24
i
H. Etika Penelitian .................................................................................... 29
Kuesioner ......................................................................................................... 35
ii
PROPOSAL PENELITIAN
JUDUL PENELITIAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (Mentri
subjektif dan bisa menimbulkan dengan meminta hanya seberapa puas atau tidak
1
Kepuasan pasien dianggap sebagai indeks penting dalam mengevaluasi
meningkatkan kualitas layanan. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa sistem
kesehatan ini sangat penting karena yang berkaitan dengan kesehatan individu.
Kepuasan pasien juga memiliki dampak yang besar pada jumlah kunjungan lebih
lanjut dan reputasi serta kredibilitas pusat perawatan (L, A, V, & Sajadnia, 2014)
kepuasan pasien yaitu diatas 95%. Bila ditemukan pelayanan kesehatan dengan
perasaan yang menetapkan rasa hormat dan penerimaan. Ini, pada gilirannya,
2
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Haryanto Adi Nugroho,
dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit lslam Kendal, didapatkan nilai rata-rata
55,80 (lima puluh lima koma delapan enam) median 58,00 (lima puluh delapan)
nilai rata+ata 29,523 (dua puluh sembilan koma lima dua tiga) median 3A,04
(tiga puluh). Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai r = 0,225 (nol koma dua-
dua lima) dan p = 0,010 (nol koma nol sepuluh), data ini menunjukkan bahwa
hubungan tersebut signifikan pada taraf signifikasi 0,05 (ebih kecil dari 0,05).
Nilai r sebesar 0,225 (nol koma dua-dua lima) berarti kekuatan hubungan
tersebut lemah. Pola hubungan linier positif yang berarti semakin baik
kepuasan pasien dengan hasil uji fisher exact diperoleh nilai p = 0,001 < nilai
= 0,05 dengan komunikasi perawat baik, tingkat kepuasan mencapai 78,3% yang
merasa puas dibandingkan yang kurang puas hanya 4,3%, sedangkan yang
lebih besar yakni 10,9% dibandingkan yang mengatakan puas hanya 6,5%.
3
Karena nilai p = 0,001 < nilai = 0,05, maka artinya H0 ditolak dan Ha diterima
atau ada hubungan antara komunikasi perawat dengan tingkat kepuasan pasien.
(hajriani, 2013)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Tahun 2018.
2. Tujuan khusus
4
c. Mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat
2018.
D. Manfaat Penelitian
kepuasan pasien.
rawat inap.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berikut.
memakai jasa atau pelayanan yang diberikan. ( Keller & Kotler, 2007)
& G, 2011)
6
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien
yang lain. Karakteristik tersebut berupa nama, umur, jenis kelamin, latar
b. Harga, yang termasuk didalamnya adalah harga produk atau jasa. Harga
mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih besar.
orang lain yang berkunjung di rumah sakit. Kepuasan muncul dari kesan
memilih rumah sakit. Umumnya semakin dekat rumah sakit dengan pusat
7
perkotaan atau yang mudah dijangkau, mudahnya transportasi dan
lingkungan yang baik akan semakin menjadi pilihan bagi pasien yang
tempat parkir, ruang tunggu yang nyaman dan ruang kamar rawat inap.
namun rumah sakit perlu memberikan perhatian pada fasilitas rumah sakit
positif terhadap rumah sakit tersebut, meskipun dengan harga yang tinggi.
Pasien akan tetap setia menggunakan jasa rumah sakit tersebut dengan
g. Desain visual, meliputi dekorasi ruangan, bangunan dan desain jalan yang
tidak rumit. Tata ruang dan dekorasi rumah sakit ikut menentukan
kenyamanan suatu rumah sakit, oleh karena itu desain dan visual harus
8
diikutsertakan dalam penyusunan strategi terhadap kepuasan pasien atau
konsumen.
sakit yang tenang, nyaman, sejuk dan indah akan sangat mempengaruhi
bagi pasien saja yang menikmati itu akan tetapi orang lain yang
yang positif sehingga akan terkesan bagi pengunjung rumah sakit tersebut.
i. Komunikasi, yaitu tata cara informasi yang diberikan pihak penyedia jasa
9
c. Pembeli bayangan;
through quality” (New York Freepress, 1991: 16) yang dikutip Nursalam
10
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan
perasaan untuk dasar tindakan guna mengubah ke dalam situasi yang lebih
pihak, yakni antara pasien dan perawat secara profesional dan proporsional
beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan yang efektif
11
diri sendiri.Tujuan komunikasi terapeutik menurut Purwanto dalam
proses yang terbina melalui lima tahap dan setiap tahapnya mempunyai
a. Prainteraksi
b. Perkenalan
12
Pada tahap ini, perawat dan pasien mulai mengembangkan hubungan
lain.
c. Orientasi
keakuratan data, rencana yang telah dibuat dengan keadaan pasien saat
itu, dan mengevaluasi hasil tindakan. Pada tahap ini sangat diperlukan
sentuhan hangat dari perawat dan perasaan simpati dan empati agar
d. Tahap kerja.
e. Terminasi
13
1) Terminasi sementara adalah akhir dari tiap pertemuan antara
menemui pasien lagi, apakah satu atau dua jam atau mungkin besok
keluar atau pulang dari rumah sakit. Dalam terminasi akhir ini,
Dan pada tahap ini akan terlihat apakah pasien merasa senang dan
2002)
a. Persepsi
14
Persepsi adalah cara seseorang menyeraptentang sesuatu yang di
b. Nilai
c. Emosi
15
Faktor ini memang sedikit berpengaruhnamun paling tidak dapat
e. Pengetahuan
perkembangan klien.
masing-masing.
g. Kondisi Lingkungan
keluargannya.
16
C. Hubungan Komunikasi Perawat dengan Tingkat Kepuasan Pasien
secara terapeutik tidak saja akan mudah menjalin hubungan rasa percaya
keparawatan serta citra rumah sakit, tetapi yang paling penting adalah
komunikasi antar perawat dan tim kesehatan lainnya, dan komunikasi antar
perawat dan pasien. Komunikasi interpersonal bukan sesuatu yang statis tetapi
17
bersifat dinamis. Hal ini berarti segala yang tercakup dalam komunikasi
interpersonal selalu dalam keadaan berubah baik itu pelaku komunikasi, pesan,
tiga hal penting, kejujuran dan empati, dan optimisme (Sajidin, 2009).
dari setiap pasien yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit, tetapi
penerimaan pesan terus berlanjut akan berakibat pada ketidakpuasan baik dari
petugas kesehatan kepada pasien yang pada akhirnya pasien akan lari pada
institusi pelayanan kesehatan lainnya. Oleh karena itu, alangkah bijaksana dan
komunikasi yang baik dan efektif melalui komunikasi terapeutik. Salah satu
faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien adalah komunikasi, dalam hal ini
yang tinggi dalam persepsi kepuasan pasien rumah sakit. Tidak jarang
18
walaupun pasien/keluarganya merasa outcome tak sesuai dengan harapannya,
BAB III
A. Kerangka Konsep
Secara rinci dasar pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat pada bagan
berikut ini:
Komunikasi Terapeutik
Tingkat Kepuasan
Perawat Pasien
Variabel Perancu
- Karakteristik produk
- Harga
- Pelayanan
- Fasilitas
- Image
- Desain visual
- Suasana
- Jabatan
- Umur
- Kedudukan sosial
- Tingkat ekonomi
- Pendidikan
- Jenis kelamin
- Sikap mental
- Kepribadian
19
Keterangan:
B. Definisi Operasional
Objektif
verbal. Jika
60 kurang
baik
20
Kepuasan hasil interaksi antara mencapai ≥
< 63
C. Hipotesis Penelitian
21
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk mencapai tujuan
melakukan observasi atau pengukuran variabel pada satu saat. Kata satu saat
bukan berarti semua subjek diamati tepat pada saat yang sama, tetapi artinya
tiap subjek hanya diobservasi satu kali saja dan pengukuran variabel subjek
1. Lokasi
Makassar.
2. Waktu
22
1. Populasi
orang.
2. Sampel
a. Kriteria inklusi :
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah semua pasien bedah yang:
b. Kriteria Eksklusi :
𝑁
n=
1+𝑁(𝑑)2
Keterangan:
23
N = Perkiraan jumlah populasi.
N
n=
1+N(d)2
51
n=
1+51(0,05)2
51
=
1+51(0,05)2
51
=
1+51(0,0025)
51
=
1+0,1275
51
=
1,1275
D. Instrumen Penelitian
kuesioner ini mengacu pada parameter yang telah dibuat oleh peneliti sesuai
dengan penelitian yang akan dilakukan. Kuesioner ini terdiri dari tiga bagian
24
yaitu komunikasi verbal dan non verbal dan kuesioner variabel dependen yaitu
karakteristik responden.
Kuesioner ini tentang komunikasi verbal dan non verbal perawat yang berisi
kuesioner ini dengan hasil sebagai berikut: Dari hasil uji validasi kuesioner
di atas diperoleh hasil nilai chronbach alpha = 0,931 dan dari 25 item soal
yang disiapkan ada 1 soal yang tidak valid yakni item soal nomor 4 sehingga
tidak layak untuk dimasukkan dalam item soal untuk penelitian. Oleh karena
itu jumlah item soal yang akan dijadikan item pertanyaan untuk kuesioner
Kuesioner ini tentang pernyataan atau penilaian pasien tentang puas atau
25
E. Pengumpulan Data
pasien yang dirawat di ruang perawatan bedah RSUD Haji Makassar. Data
dibagi menjadi:
1. Data primer
3. Data sekunder
Data yang diperoleh dari rumah sakit yang akan menjadi tempat
penelitian.
F. Analisis Data
Metode statistik untuk analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Analisa univariat
Analisa univariat adalah suatu prosedur untuk menganalisa data dari suatu
penelitian ini analisa data dengan metode statistik univariat akan digunakan
verbal dan non verbal perawat) dan variabel dependen (kepuasan pasien).
kepuasan pasien akan dianalisis dengan skala ordinal dan akan ditampilkan
26
2. Analisa bivariat
digunakan uji Chi-Square test. Hasil analisa akan diperoleh nilai p. Jika
nilai p < 0,05 ini berarti ada hubungan antara komunikasi perawat dengan
antara variabel bebas dengan variabel terikat, maka digunakan p value yang
atau 0,05. Apabila p value < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha (hipotesa
penelitian) diterima, yang berarti ada hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat, sedangkan bila p value > 0,05 maka Ho diterima dan tidak
ada hubungan. Dalam penelitian ini, data yang sudah terkumpul selanjutnya
diolah dan dianalisis dengan teknik statistik. Proses pemasukan data dan
diantaranya:
1. Editing
27
kuesioner apakah kuesioner sudah diisi dengan lengkap, jawaban dari
2. Coding
3. Processing
Yaitu memindahkan isi data atau memproses isi data dengan memasukkan
aplikasi statistik.
4. Cleaning
Pada tahap ini dilakukan pengecekan kembali data yang sudah di entry
statistik untuk mengetahui roporsi, standar validasi, serta mean dan median,
H. Etika Penelitian
28
Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting
Penelitian membagi menjadi empat etika yang harus ada dalam melakukan
ditimbulkan
29
privacy and confidentiality)
mengenai identitas baik nama maupun alamat asal subyek dalam kuesioner
dan alat ukur apapun untuk menjaga anonimitas dan kerahasiaan identitas
30
kemampuan, kontribusi dan pilihan bebas masyarakat. Sebagai contoh
gender dan hak subyek untuk mendapatkan perlakukan yang sama baik
and benefits)
cedera atau stres tambahan maka subyek dikeluarkan dari kegiatan penelitan
subyek penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
31
Keller, K. L., & Kotler, P. (2007). Manajemen Pemasaran Edisi Kedua Belas.
Jakarta: Indeks.
Lovelock, C., & Wirtz, J. (2007). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Indeks.
Ayuningtiyas, K. R., Mustayah, & Nataliswat, T. (2015). Tingkat Kepuasan Pasien
Pada Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit . Jurnal Pendidikan
Kesehatan , 4(2) : 83-90.
Faturochman Fidya . (2014). KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN
PASIEN GANGGUAN JIWA . jurnal kommnas, 1-19.
hajriani. (2013). Hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan pasien
yang dirawat di ruang perawatan bedah RSUD Haji Makassar. Makassar:
UIN Alauddin.
Imbalo, s. (2006). Jaminan Mutu Layanan Kesehatan : Dasar-Dasar Pengertian
dan Penerapan. jakarta: EGC.
JURNAL DOC. (2017, AGUSTUS). Artikel Jurnal Kepuasan Pasien Rawat Inap.
Retrieved from https://www.jurnal-doc.com/artikel-jurnal-kepuasan-
pasien-rawat-inap/
KEMENKES. (2016). Standar Pelayanan Minimal Untuk Kepuasan Pasien.
jakarta: kemenkes.
L, M., A, K., V, H., & Sajadnia. (2014). Comparison of patient satisfaction from
inpatient and outpatient fissurectomy at Motahari clinic and hospital Shahid
Faghihi, Shiraz, Iran. JOURNAL OF HEALTH MANAGEMENT DAN
INFORMATICS, 1(1):1-6.
Lochoro, P. (2004). Mengukur Kepuasan Pasien di Lembaga-Lembaga Kesehatan
UCMB. Health Policy and Development, 243-248.
Mandala, D. A. (2002). Mandala, DaAnalisa Hubungan Komunikasi Verbal dan
Non Verbal Perawat Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien. surabaya:
Universitas Airlangga Surabaya.
Mentri Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit. Jakarta: Kepmenkes.
Nugroho Haryanto Adi, A. S. (2009). Hubungan antara komunikasi terapeutik
perawat dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit lslam Kendal. Jurnal
Keperawatan, 36-41.
Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.
32
Sangadji, E., & Sopiah. (2013). Prrilaku Konsumen: Pendekatan Praktis Disertai:
Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.
study.com. (2018). Terapi komunikasi Keperawatan: jenis & contoh. Retrieved
from https://study.com/academy/lesson/therapeutic-communication-in-
nursing-types-examples.html
Tjiptono, F., & G, C. (2011). Service, Quality, & Satisfication. Yogyakarta: ANDI
Yogyakarta.
Transyah, C. H., & Toni, J. (2018, april 15). HUBUNGAN PENERAPAN
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN
PASIEN. Jurnal Endurance, 3(1):88-95. Retrieved from Komunikasi
Kesehatan: https://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/komunikasi-
terapeutik/
Uripni, Christina Lia. (2002). Komunikasi Kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
33