Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
4.1. UMUM
Pada Tahap Pendahuluan ini telah di capai hasil inventory lokasi lokasi potensi
Embung di Kabupaten Pandeglang, yang didapatkan berdasarkan tahapan
sebagai berikut :
1. Analisa Pendahuluan Topografi di Sistem Jaringan Sungai Kabupaten
Pandeglang (Sumber Data : Peta RBI BAKOSURTANAL)
a. Analisa Awal di lakukan Pencarian Potensi adanya tebing Palung Sungai
untuk Tumpuan Tubuh Embung
b. Memiliki topografi Tampungan yang cukup
c. Dilakukan Pencatatan / Record Koordinat Lokasi Site
2. Kunjungan Dinas Daerah untuk mendapatkan Informasi berkenaan Daerah
Defisit Air / Krisis Air
3. Kegiatan Peninjauan Lapangan berdasarkan hasil studi Potensi Berdasarkan
Analisa Pendahuluan Topografi, Informasi Dinas Daerah ( Dinas Pengairan )
Kabupaten Pandeglang, mengenai wilayah Krisis Air.
4. Analisa potensi Site terdiri dari Potensi Tinggi Embung, Potensi Kapasitas
5. Pembagian Kuisoner Masyarakat Sekitar
6. Analisa Skoring Potensi Embung Kabupaten Pandeglang
BAB IV - 1
4.2. ANALISA PENDAHULUAN TOPOGRAFI
Untuk mendapatkan lokasi potensi site embung di lakukan analisa kontur wilayah
dan khususnya identifikasi palung sungai berdasarkan peta RBI Bakosurtanal. Dari
analisa ini di dapatkan lokasi potensi embung beserta wilayah dan luasan
terdampak genangan. Lokasi potensi embung di tentukan berdasarkan adanya
beda elevasi yang cukup memadai antara tebing-tebing sungai (untuk embung ≤
15 m). Hal ini guna mendapatkan tampungan topografi yang mencukupi.
BAB IV - 2
4.4. KEGIATAN PENINJAUAN LAPANGAN DAN ANALISA POTENSI
Berdasarkan hasil Analisa Pendahuluan Topografi dan hasil Kunjungan Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (bidang Sumber Daya Air) Kabupaten
Pandeglang, berikut ini wilayah wilayah Sungai atau rawa yang di identifikasi
sebagai potensi adanya pembangunan Embung di Kabupaten Pandegang :
BAB IV - 3
Gambar 4.2. Lokasi-lokasi hasil peninjauan langsung di lapangan
BAB IV - 4
Dari 24 lokasi hasil peninjauan langsung di lapangan diatas, di pilih 10 lokasi
berdasarkan urgensi kebutuhan masyarakat. Hal ini berdasarkan analisa
kebutuhan air masyarakat sekitar terhadap tingkat pelayanannya.. Berikut ini
adalah peringkat 10 besar daftar lokasi potensi embung di Kabupaten Pandeglang
:
1. Cinoyong Kecamatan Carita
2. Ramaya Kecamatan Menes
3. Sekong Kecamatan Cimanuk
4. Pasirgadung1 Kecamatan Patia
5. Cimoyan Kecamatan Patia
6. Tangkilsari Kecamatan Cimanggu
7. Padasuka1 Kecamatan Cimanggu
8. Pasirloa2 Kecamatan Sindangresmi
9. Bulagor Kecamatan Pagelaran
10. Kertajaya Kecamatan Sumur
Luas wilayah Kecamatan Carita 36,55 kilometer persegi. Kecamatan Carita pada
tahun 2016 terdiri dari 10 Desa yaitu : Pejamben, Banjarmasin, Tembong,
Sindang Laut, Carita, Sukajadi, Sukarame, Sukanagara, Kawoyang, Cinoyong.
Pada Kecamatan Carita jumlah penduduk pada tahun 2016 terdiri atas 17.065
orang laki-laki dan 16.232 orang perempuan.
Pada Kecamatan Carita luas lahan sawah 1.042 Ha dan lahan pertanian bukan
sawah 2.048 Ha dengan luas panen tanaman padi 2.451 Ha dengan produksi
123,521 Ton yang terdiri dari padi sawah dan padi ladang, palawija 187 Ha
dengan produksi 933,9544 Ton yang terdiri dari jagung, ketela pohon, ketela
rambat dan kacang tanah.
BAB IV - 5
Tabel 4.1. Lokasi Potensi Embung Kecamatan Carita Desa Cinoyong
No Wilayah Adminisrasi x y Kondisi Wilayah Kajian Foto
1 Desa Cinoyong
Kecamatan Carita
Desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Serang ini memiliki kontur wilayah yang cukup beragam dengan alur sungai yang berhulu di
pegungunan.Dengan rata-rata ketinggian wilayah di atas ± 200 mdpl.
a Akses Jalan Masuk 105°49'41.98"T 6°14'53.43"S Jarak dari jalan lintas Labuan-Cilegon ke
lokasi site sejauh 8,43 km. Akses jalan yang
kurang memadai menyebabkan waktu
tempuh yang cukup lama menuju lokasi
potensi embung, Jalan berupa lapisan
makadam. Akses jalan tidak merupakan
BAB IV - 6
No Wilayah Adminisrasi x y Kondisi Wilayah Kajian Foto
jalan yang padat pemukiman dan pada
status jalan Desa.
b Tipe Usulan Embung Membendung Sungai
c Lokasi Site 105°53'26.83"T 6°14'3.73"S Pada lokasi site Desa Cinoyong ini terdapat
kolam penampungan air eksisting yang
secara perencanaan kurang maksimal
karena tidak di tempatkan langsung pada
alur sungai.Hal ini menyebabkan
tampungan hanya akan terisi apabila
terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Skenario yang akan di lakukan pada lokasi
ini nantinya adalah membendung alur
sungai pada tebing-tebing sungai untuk
mendapatkan tampungan yang lebih besar Site Lokasi Embung
di bandingkan dengan kolam eksisting.
BAB IV - 7
No Wilayah Adminisrasi x y Kondisi Wilayah Kajian Foto
BAB IV - 8
4.4.2 KEGIATAN PENINJAUAN LAPANGAN DI KECAMATAN MENES
Pada Kecamatan Menes jumlah penduduk pada tahun 2016 terdiri atas 18.521
orang laki-laki dan 18.107 orang perempuan dengan jumlah seluruhnya 36.628
orang.
Pada Kecamatan Menes luas lahan sawah 1252 Ha dan lahan pertanian bukan
sawah 989 Ha dengan uas panen tanaman padi 1.583 Ha dengan produksi
10.052 Ton yang terdiri dari padi sawah, palawija 92 Ha dengan produksi 897
Ton yang terdiri dari jagung, ketela pohon dan ketela tanah.
BAB IV - 9
Tabel 4.2. Lokasi Potensi Embung Kecamatan Menes Desa Ramaya
2 Desa Ramaya
Kecamatan Menes
Desa Ramaya salah satu desa yang aliri oleh sungai Cisata yang memiliki kontur wilayah yang beragam. Sungai Cisata mengalir melewati kawasan
padat penduduk serta melewati perkebunan sawit.
a Akses Jalan Masuk 105°56'21.54"T 6°23'37.98"S Lokasi site ini bisa di capai melaui simpang
Menes dan berjarak cukup dekat dengan
jalan raya Pandeglang-Labuan yaitu
berjarak 1,60 km
BAB IV - 10
b Lokasi Site 105°55'48.81"T 6°23'57.39"S Lokasi ini merupakan daerah datar wilayah
sungai Cisata yang di kelilingi tebing-tebing
sungai. Tebing sungai berada pada elevasi
75 – 83 mdpl. Sedangkan sungai pada
lokasi site ini berada pada elevasi 63 mdpl.
c Bentangan 300 m
d Base Flow Mengalir Sepanjang Tahun
e Ketersediaan Material Material Batuan Tersedia di Sepanjang Sungai
BAB IV - 11
f Kondisi DAS Bagian lahan DAS Hulu pemanfaatan lahan pemukiman dan produksi tanam, Sawah dan Tegalan
g Kapasitas Volume
LENGKUNG KAPASITAS RAMAYA
Tampungan
Volume m3
200000.00 150000.00 100000.00 50000.00 0.00
169.00 169.00
168.00 168.00
167.00 167.00
166.00 166.00
165.00 165.00
Elevasi
Elevasi
164.00 164.00
163.00 163.00
162.00 162.00
161.00 161.00
160.00 160.00
159.00 159.00
7431.71 17431.71 27431.71 37431.71 47431.71 57431.71
Luas Area m2
BAB IV - 12
4.4.3 KEGIATAN PENINJAUAN LAPANGAN DI KECAMATAN CIMANUK
Pada Kecamatan Cimanuk jumlah penduduk pada tahun 2016 terdiri atas 20.465
orang laki-laki dan 19.516 orang perempuan dengan jumlah seluruhnya 39.981
orang.
Pada Kecamatan Cimanuk luas lahan sawah 1.858 Ha dan lahan pertanian
bukan sawah 506 Ha dengan luas panen tanaman padi 4.991 Ha dengan
produksi 28.647 Ton yang terdiri dari padi sawah, palawija 37 Ha dengan
produksi 565 Ton yang terdiri dari jagung, ketela pohon dan ketela rambat.
BAB IV - 13
Tabel 4.3. Lokasi Potensi Embung Kecamatan Cimanuk Desa Sekong
3 Desa Sekong
Kecamatan
Cimanuk
Desa Sekong berada pada daerah daratan tinggi di Kecamatan Cimanuk. Desa ini kawasan hulu aliran sungai yang bersumber dari Gunung
Karang. Jarak dari hulu ke desa Sekong adalah sejauh 12,5 km.
BAB IV - 14
a Akses Jalan Masuk 106° 1'47.27"T 6°21'29.81"S Untuk mencapai lokasi ini dapat di tempuh
melalui jalan raya Pandeglang-Labuan kemudian
ke arah pasar Cimanuk. Akses jalan menuju site
dapat di lewati oleh kendaraan roda 4, sebelum
akhirnya harus berjalan kaki dan berakhir pada
lokasi site ini.
b Tipe Embung Membendung Sungai
b Lokasi Site 106° 1'56.65"T 6°22'11.01"S Lokasi site rencana embung ini adalah sungai
dengan baseflow yang baik sepanjang
tahun.Lokasi site ini merupakan bagian hilir dari
site Desa Kurungkambing. Pada lokasi ini di
rencanakan bentang embung 292 meter dengan
beda tinggi yang cukup landai yaitu hanya ± 7
meter.
c Bentangan sungai 293 m
d base flow Mengalir Sepanjang Tahun
e ketersediaan Material Batuan Tersedia di Sepanjang Sungai, Material tanah didatangkan dari luar
material
f kondisi DAS Pemanfaatan Lahan Pertanian
BAB IV - 15
g Kapasitas
LENGKUNG KAPASITAS SEKONG
tampungan
Volume m3
120000.00100000.00 80000.00 60000.00 40000.00 20000.00 0.00
176.00 176.00
175.00 175.00
174.00 174.00
173.00 173.00
172.00 172.00
Elevasi
Elevasi
171.00 171.00
170.00 170.00
169.00 169.00
168.00 168.00
167.00 167.00
166.00 166.00
5550.00 10550.00 15550.00 20550.00 25550.00 30550.00
Luas Area m2
BAB IV - 16
4.4.4 KEGIATAN PENINJAUAN LAPANGAN DI KECAMATAN PATIA
Luas wilayah desa Kecamatan Patia 52,68 kilometer persegi. Kecamatan Patia
pada tahun 2016 terdiri dari 10 Desa yaitu : Turus, Pasirgadung, Patia,
Babakankeusik, Cimoyan, Idaman, Ciawi, Surianeun, Rahayu, Simpangtiga.
Pada Kecamatan Patia jumlah penduduk pada tahun 2016 terdiri atas 14.257
orang laki-laki dan 13.957 orang perempuan dengan jumlah seluruhnya 28.214
orang.
Pada Kecamatan Patia luas lahan sawah 2.379 Ha dan lahan pertanian bukan
sawah 2.889 Ha dengan luas panen tanaman padi 2.379 Ha dengan produksi
13.137 Ton yang terdiri dari padi sawah.
BAB IV - 17
Tabel 4.4. Lokasi Potensi Embung Kecamatan Patia Desa Pasir Gadung 1
4 Desa Pasir
Gadung1
Kecamatan
Patia
Desa Pasirgadung juga merupakan salah satu penghasil padi terbesar bagi Kecamatan Patia. Tapi belum adanyajaringan irigasi yang di rencanakan
dengan baik sehingga mengakibatkan kurangnya pasokan air irigasi bagi kawasan sawah ini.
a Akses Jalan 105°58'54.76"T 6°30'24.36"S Menuju Desa Pasirgadung bisa di tempuh melalui jalan
Masuk raya Saketi-Malingping kemudian ke arah Pasar
Picung melewati Kecamatan Sindangresmi sebelum
akhirnya masuk ke jalan desa Pasirgadung. Lokasi site
ini berjarak 0,8 km dari kantor desa Pasirgadung.
BAB IV - 18
b Tipe Tampungan Memanfaatkan Cekungan Alam
Embung
c Lokasi Site 105°53'58.49"T 6°29'41.18"S Lokasi site merupakan daerah cekungan dengan alur
sungai kecil di tengahnya. Dengan kedalaman rata-
rata ± 6-10 meter dari tebing. Lokasi ini sangat cocok
untuk di bangun embung untuk menampung air hujan
karena kontur wilayah yang memadai.
d Bentangan 33 m
Embung
e base flow Musiman
f ketersediaan Material Batu harus didatangkan dari luar ( Kecamatan Munjul), maerial tanah tersedia
material
g kondisi DAS Lahan Pertanian Sawah
h Kapasitas
volume
tampungan
BAB IV - 19
LENGKUNG KAPASITAS PASIR GADUNG 3
Volume m3
10000 8000 6000 4000 2000 0
185.00 185.00
184.00 184.00
183.00 183.00
182.00 182.00
181.00 181.00
Elevasi
Elevasi
180.00 180.00
179.00 179.00
178.00 178.00
177.00 177.00
176.00 176.00
175.00 175.00
7.5 507.5 1007.5 1507.5 2007.5
Luas Area m2
BAB IV - 20
Tabel 4.5. Lokasi Potensi Embung Kecamatan Patia Desa Cimoyan
5 Desa Cimoyan
Kecamatan Patia
Desa Cimoyan merupakan salah satu penghasil padi di kecamatan Patia. Belum adanya jaringan irigasi teknis membuat masyarakat mengupayaan sendiri
irigasi bagi lahan mereka.
a Akses Jalan Masuk 105°58'54.76"T 6°30'24.36"S Akses jalan menuju site ini dapat di tempuh melalui
jalan Raya Kadubera melewati perkebunan sawit
sebelum akhirnya masuk ke jalan desa Cimoyan.
Banyaknya badan jalan yang rusak dan belum
BAB IV - 21
terbangun menuju lokasi site ini mengakibatkan
waktu tempuh menjadi semakin lama.
b Lokasi Site 105°53'21.49"T 6°28'27.25"S Lokasi site ini merupakan langganan kawasan
banjir yang di akibatkan perbedaan tinggi yang
tidak terlalu signifikan antara badan sungai dan
dataran rendah. Untuk itu lokasi pada site ini selain
bermanfaat untuk irigasi juga dapat di ambil
manfaatnya sebagai bangunan pengendalian
banjir. Di rencanakan bentang embung 8 meter
pada lokasi ini.
c Bentangan sungai 83,7 m
d base flow Mengalir Sepanjang Tahun
e ketersediaan material Material Batu harus didatangkan dari luar ( Kecamatan Munjul), maerial tanah tersedia
f kondisi DAS Pemanfaatan lahan Pertanian
g Kapasitas volume Proses Analisa
tampungan
h Penilaian Masyarakat Sangat Membutuhkan Layanan Air
i Wilayah Potensi Desa Cimoyan, Desa Idaman, Desa Surianan
Layanan
j Potensi Tampungan Air Bersih dan Irigasi
BAB IV - 22
4.4.5 KEGIATAN PENINJAUAN LOKASI DI KECAMATAN CIMANGGU
Pada Kecamatan Cimanggu jumlah penduduk pada tahun 2016 terdiri atas
19.454 orang laki-laki dan 19.146 orang perempuan dengan jumlah seluruhnya
38.600 orang.
Pada Kecamatan Cimanggu luas lahan sawah 3.340 Ha dan lahan pertanian
bukan sawah 20.804 Ha dengan luas panen tanaman padi 3.346 Ha dengan
produksi 6.692 Ton yang terdiri dari padi sawah.
BAB IV - 23
Tabel 4.6. Lokasi Potensi Embung Kecamatan Cimanggu Desa Tangkilsari
6 Desa Desa Tangkilsari berada pada kawasan dataran tinggi di Kecamatan Cimanggu. Vegetasi Desa Tangkilsari adalah beragam,
Tangkilsari antara lain kawasan hutan, tegalan dan sebagian persawahan.
Kecamatan
Cimanggu
a Akses Jalan Masuk 105°36'46.04"T 6°40'51.26"S Akses jalan masuk ke lokasi site ini adalah
melalui jalan raya Cibaliung-Sumur sejauh
1,32 km. Jalan yang rusak dan jalan yang
berbukit-bukit mengakibatkan waktu
tempuh yang cukuplama menuju lokasi site
ini.
b Lokasi Site 105°37'0.94"T 6°40'21.74"S Pada desa Tangkilsari di rencanakan
embung dengan bentang 180 meter pada
elevasi elevasi 82 mdpl dan ketinggian
palung sungai tertinggi ada pada level 72
mdpl. Daerah layanan site lokasi ini adalah
sampai ke Desa Karangbolong Kecamatan
Cigeulis.
BAB IV - 24
c Bentangan sungai 178 m
d base flow Mengalir sepanjang Tahun
e ketersediaan material Material Batu disepanjang sungai, Material tanah disekitar Sungai
f kondisi DAS Daerah Dataran Tinggi, pemanfaatan lahan pertanian dan pemukiman
g Kapasitas volume tampungan
LENGKUNG KAPASITAS TANGKILSARI
Volume m3
600000 500000 400000 300000 200000 100000 0
70 70
69 69
68 68
67 67
Elevasi
Elevasi
66 66
65 65
64 64
63 63
62 62
37000 47000 57000 67000 77000 87000 97000 107000
Luas Area m2
BAB IV - 25
Tabel 4.7. Lokasi Potensi Embung Kecamatan Cimanggu Desa Padasuka 1
7 Desa Padasuka1 Desa Padasuka merupakan kawasan dataran
Kecamatan tinggi yang di kelilingi hutan dan di dalamnya
Cimanggu juga terdapat penambangan emas PT Cibaliung
Sumber Daya.Desa ini di lewati alur sungai
dengan kemiringan lahan rata-rata adalah 6 -
8%
a Akses Jalan Masuk 105°38'57.52"T 6°41'58.90"S Untuk menuju lokasi site ini adalah bisa di
jangkau melalui jalan lintas Cibaliung-Sumur
dan kemudian masuk ke akses jalan Cibaliung
Sumber Daya sejauh 8,9 km.
b Lokasi Site 105°38'20.77"T 6°45'20.19"S Pada lokasi site ini di rencanakan bentang
embung 75 meter pada ketinggian 172 mdpl.
Base flow pada lokasi ini ada sepanjang tahun
hanya saja area genangan masuk ke dalam
wilayah Aset vital nasional tambang emas
Cibaliung
c Bentangan sungai 76,5 m
d base flow Mengalir Sepanjang Tahun
e ketersediaan Material Batu dan Tanah tersedia di sekitar lokasi
material
BAB IV - 26
f kondisi DAS Pemanfaatan lahan area Hutan, dan penambangan Emas
g Kapasitas volume
LENGKUNG KAPASITAS PADASUKA 1
tampungan
Volume m3
700000 600000 500000 400000 300000 200000 100000 0
166.00 166.00
165.50 165.50
165.00 165.00
164.50 164.50
Elevasi
Elevasi
164.00 164.00
163.50 163.50
163.00 163.00
162.50 162.50
162.00 162.00
205915 215915 225915 235915 245915 255915
Luas Area m2
BAB IV - 27
4.4.6 KEGIATAN PENINJAUAN LOKASI DI KECAMATAN SINDANGRESMI
Pada Kecamatan Sindangresmi jumlah penduduk pada tahun 2016 terdiri atas
11.126 orang laki-laki dan 10.948 orang perempuan dengan jumlah seluruhnya
22.074 orang.
Pada Kecamatan Sindangresmi luas lahan sawah 2.163 Ha dan lahan pertanian
bukan sawah 4.287 Ha dengan luas panen tanaman padi 4.655 Ha dengan
produksi 9,3 Ton yang terdiri dari padi sawah dan padi ladang, palawija 80 Ha
dengan produksi 44,6 Ton yang terdiri dari jagung, ketela pohon, ketela rambat
dam kacang tanah.
BAB IV - 28
Tabel 4.8. Lokasi Potensi Embung Kecamatan Sindangresmi Desa Pasirloa 2
8 Desa Pasirloa2 Desa Pasirloa merupakan salah satu sentra
Kecamatan penghasil padi pada Kecamatan Sindangresmi.
Sindangresmi Desa ini juga di lewati aliran sungai Ciliman. Di
sepanjang aliran sungai terdapat beberapa rawa
yang belum termanfaatkan.
a Akses Jalan Masuk Akses jalan menuju lokasi site ini ada 2 akses, 1
akses jalan tidak bisa dilalui menggunakan
kendaraan roda 4, yaitu melalui Jalan raya
Panimbang-Munjul melewati Desa Kramatmanik
b Lokasi Site Pada lokasi site ini nanti akan di buatkan tanggul
mengelilingi badan rawa. Selain itu juga di
buatkan saluran irigasi untuk mengairi
persawahan di Desa Pasirloa dan di harapkan
bisa juga mengairi Desa Bojongmanik
Kecamatan Munjul.
c Bentangan sungai 13,9 m
d base flow Tidak pernah kering sepanjang tahun
e ketersediaan material Material Batu di datangkan dari Kecamatan Munjul, material tanah ada di sekitar lokasi site
f kondisi DAS Pemanfaatan lahan area Sawah
BAB IV - 29
g Kapasitas volume Tahap analisa
tampungan
h Penilaian Masyarakat Masyarakat membutuhkan sarana irigasi yang memadai
i Wilayah Potensi Desa Pasirloa dan Desa Bojongmanik
Layanan
j Potensi Tampungan Irigasi
BAB IV - 30
4.4.7 KEGIATAN PENINJAUAN LOKASI DI KECAMATAN PAGELARAN
Luas lahan pertanian di Kecamatan Pagelaran adalah seluas 2433 ha. Dengan
pemanfaatan irigasi desa seluas 388 ha dan 2045 merupakan sawah tadah
hujan.
BAB IV - 31
Tabel 4.9. Lokasi Potensi Embung Kecamatan Pagelaran Desa Bulagor
9 Desa Bulagor
Kecamatan Pagelaran
Desa Bulagor merupakan sentra penghasil padi di Kecamatan Pagelaran. Desa ini mempunyai luas wilayah 460 ha, luas
lahan pertaniannya sebesar 360 ha. Sedangkan luas lahan bukan pertanian adalah 100 ha.
a Akses Jalan Masuk 105°53'16.49"T 6°23'41.47"S Untuk mencapai lokasi site ini bisa di akses
melalui Bojongcanar pada Jalan Raya
Pandeglang-Labuan sejauh 5,3 Km ke Balai
desa Bulagor. Selanjutnya dari balai desa
BAB IV - 32
harus di tempuh jarak 1,2 km melewati
daerah persawahan.
b Tipe Embung Tampungan
Alam Rawa
c Lokasi Site 105°52'43.56"T 6°26'39.82"S Lokasi site ini merupakan daerah rawa yang
berdekatan dengan Sungai Cisata. Skenario
pada lokasi ini adalah membangun tanggul
mengelilingi tampungan. Suplesi dari sungai
Cisata sangat mmungkinkan mengingat
jaraknya yang cukup dekat.
d Bentangan 46 m
e base flow Tampungan Hujan
f ketersediaan material Batu diambil Dari Kecamatan Munjul, Material Tanah disekitar lokasi
g kondisi DAS Lahan Pertanian
h Kapasitas volume 9125 m³
tampungan
i Penilaian Masyarakat Ingin adanya prasarana irigasi
j Wilayah Potensi Desa Bulagor, Desa Sukadame
Layanan
k Potensi Tampungan Air Irigasi
BAB IV - 33
4.4.8 KEGIATAN PENINJAUAN LOKASI DI KECAMATAN SUMUR
Luas wilayah Kecamatan Sumur adalah 38,20 km² yang merupakan teritorial 7
desa yaitu: Ujungjaya, Tamanjaya, Cigorondong, TunggalJaya, Kertamukti,
Kertajaya, SumberJaya.
BAB IV - 34
Tabel 4.10. Lokasi Potensi Embung Kecamatan Sumur Desa Kertajaya
10 Kertajaya
Kecamatan Sumur
Desa Kertajaya merupakan daerah pesisir yang berada pada Kecamatan Sumur. Desa ini merupakan salah satu kawasan
pariwisata. Minimnya sumber air bersih yang ada pada daerah ini merupakan salah satu masalah yang harus di cari
solusinya. Ini di karenakan kontur wilayah yang datar sehingga berdampak juga terhadap sumber air permukaan yang
minim. Sungai-sungai yang mengalir melewati desa ini pun belum termanfaatkan.
a Akses Jalan Masuk 105°34'49.49"T 6°39'47.76"S Untuk mencapai lokasi site ini, bisa di
tempuh melalui jalan linta Sumur-Ujung
Kulon. Jalan masuk hanya berjarak hanya ±
500 meter dari jalan raya untuk kemudian
masuk ke wilayah pemukiman pesisir.
BAB IV - 35
b Tipe Embung Tampungan
Alam Rawa
c Lokasi Site 105°34'23.88"T 6°39'43.00"S Lokasi site ini merupakan daerah rawa yang
berdekatan di pesisir pantai. Rawa ini
memiliki luas 1,95 ha. Namun hal di
khawatirkan adalah adanya intrusi dengan
air laut
d Bentangan 32 m
e base flow Tampungan Hujan
f ketersediaan Material batu dan tanah ada di sekitar lokasi site
material
g kondisi DAS Daerah pemukiman pesisir, dan hutan bakau
h Kapasitas volume Tahap analisa
tampungan
i Penilaian Ingin adanya prasarana air bersih
Masyarakat
j Wilayah Potensi Desa Kertajaya
Layanan
k Potensi Tampungan Air Bersih
BAB IV - 36
4.5. KEBUTUHAN DAN PENILAIAN MASYARAKAT
Selain melakukan survei teknis, untuk menentukan lokasi embung yang tepat guna
juga perlu adanya survei non teknis. Aspek non teknis antara lain meliputi kondisi
sosial ekonomi, tanggapan masyarakat, urgensi kebutuhan masyarakat dan hal-
hal yang berkaitan langsung dengan masyarakat sekitar lokasi potensi.
Hal ini guna mengukur dan mendapatkan kesediaan serta manfaat yang akan di
rasakan masyarakat di kemudian hari apabila wilayah mereka di bangun embung.
Hal ini juga terkait dengan proses pembebasan lahan di kemudian hari. Untuk itu
analisa komprehensif perlu di lakukan guna mendapatkan gambaran faktor non
teknis masyarakat sekitar lokasi potensi embung.
Setelah melakukan survei pendahuluan di dapatkan dua puluh empat lokasi potensi
embung. Enam belas lokasi potensi berada di sungai (baik sungai maupun alur
sungai) dan delapan lokasi berupa cekungan. Lokasi-lokasi ini tersebar di seluruh
Kab. Pandeglang. Dalam melakukan analisa non teknis ini untuk lebih
memudahkan di lakukan pembagian wilayah. Yaitu wilayah utara, wilayah tengah
dan wilayah selatan. Di bawah ini adalah pembagian demografi wilayah
berdasarkan lokasi hasil survei pendahuluan:
Tabel 4.11. Pembagian Wilayah lokasi potensi embung
No Wilayah Utara Wilayah Tengah Wilayah Selatan
1 Cinoyong Kec. Carita Ramaya Kec.Menes Tangkilsari Kec.Cimanggu
2 Sukajadi Kec. Carita Pasireurih Kec. Cisata Kutamekar Kec.Sobang
3 Tenjolahang Kec. Jiput Kaducukang Kec. Menes Padasuka Kec. Cimanggu
4 Kurungkambing Kec. Mekarjaya Kec. Cikedal Mangkualam Kec.Cimanggu
Mandalawangi
5 Sekong Kec. Cimanuk Cisereh Kec. Menes Pasirloa Kec. Sindangresmi
6 Kadudodol Kec. Cimanuk Cimoyan Kec. Patia Kertajaya Kec. Sumur
7 Pasirgadung Kec.Patia
10
BAB IV - 37
4. Mengetahui tanggapan masyarakat tentang pembangunan embung
5. Mengetahui kesediaan masyarakat terhadap proses pembebasan lahan apabila
terdampak proses pembangunan embung
Di bawah ini adalah gambaran hasil survei sosial ekonomi di masing-masing
pembagian wilayah lokasi site embung:
A. Wilayah Utara
Hasil survei sosial ekonomi masyarakat di sekitar lokasi potensi site embung di
wilayah utara adalah sebagai berikut:
33%
57% Tinggi
10%
Rendah
Sedang
Gambar 4.9. Tingkat kebutuhan air masyarakat di sekitar lokasi potensi embung
wilayah utara
Tingkat pelayanan
13%
Tinggi
53%
34% Rendah
Sedang
BAB IV - 38
Sumber Air
7%
13% Sumur
10% Sungai
70% Mata air
tidak ada
Gambar 4.11. Sumber air masyarakat di sekitar lokasi potensi embung wilayah
utara
Pembangunan embung
17%
6% Setuju
Tidak setuju
77%
Wajar
Pembebasan Lahan
3%
17%
Setuju
Tidak setuju
80%
Tidak tahu
BAB IV - 39
Gambar 4.13. Kesediaan masyarakat untuk proses pembebasan lahan
terdampak embung di wilayah utara
Dari hasil survei kondisi non teknis secara garis besar masyarakat di sekitar
lokasi potensi embung di wilayah utara memiliki tingkat kebutuhan air yang
tinggi sedangkan untuk pelayanan pemenuhannya masih kurang yaitu sebesar
53%. Sebanyak 77% masyarakat setuju apabila di daerah mereka di bangun
embung, 17% memberikan tanggapan wajar sedangkan 6% masyarakat tidak
setuju apabila di daerah mereka dibangun embung. Sebanyak 6% ini seluruhnya
berada pada lokasi Desa Cinoyong Kecamatan Carita. Alasan masyarakat Desa
Cinoyong tidak setuju dengan adanya pembangunan embung karena pada
kondisi sekarang sudah ada embung eksisting,tinggal bagaimana
dimaskimalkan pemanfaatannya.
B. Wilayah Tengah
Hasil survei sosial ekonomi masyarakat di sekitar lokasi potensi site embung di
wilayah tengah adalah sebagai berikut:
13%
9% Tinggi
Rendah
78%
Sedang
BAB IV - 40
Tingkat pelayanan
20%
30%
Tinggi
Rendah
50% Sedang
Sumber air
18%
31% Sumur
4%
Sungai
Mata air
47%
tidak ada
Gambar 4.16. Sumber air masyarakat di sekitar lokasi potensi embung wilayah
tengah
BAB IV - 41
Pembangunan Embung
18%
2% Setuju
Tidak setuju
80%
Wajar
Pembebasan lahan
33%
Setuju
56%
Tidak setuju
11%
Tidak tahu
C. Wilayah Selatan
Hasil survei sosial ekonomi masyarakat di sekitar lokasi potensi site embung di
wilayah tengah adalah sebagai berikut:
BAB IV - 42
Tingkat kebutuhan air
37%
43%
Tinggi
Rendah
20%
Sedang
Tingkat Pelayanan
13% 17%
Tinggi
Rendah
70% Sedang
BAB IV - 43
Sumber air
7%
27% Sumur
30%
Sungai
Mata air
36%
tidak ada
Gambar 4.21. Sumber air masyarakat di sekitar lokasi potensi embung wilayah
selatan
Pembangunan embung
23%
Setuju
7%
70% Tidak setuju
Wajar
BAB IV - 44
Pembebasan lahan
30%
Setuju
57%
Tidak setuju
13%
Tidak tahu
Aspek non teknis diberi bobot koefisien kelompok = 0,60 artinya pengaruh aspek
ini terhadap bobot calon lokasi embung yang bersangkutan adalah 60%. Dan
aspek non teknis yang dipertimbangkan terdiri dari :
BAB IV - 45
2. Manfaat Embung
3. Kondisi daerah penerima manfaat
4. Pencapaian Lokasi
5. Kepemilikan tanah
6. Tanggapan masyarakat
B. Aspek Teknis
Aspek teknis diberi bobot koefisien kelompok = 0,40 artinya pengaruh aspek ini
terhadap bobot calon lokasi embung yang bersangkutan adalah 40%. Dan aspek
teknis yang dipertimbangkan terdiri dari :
1. Bentang embung
2. Volume tampungan
3. Jarak Ketersediaan Material
4. Baseflow
5. Jalan masuk ke lokasi site
6. Kondisi DAS
7. Jarak daerah layanan
BAB IV - 46
NA MA LOKA SI
Bobot (%)
C i n o yo n g Ra ma ya Sek o n g Pa s i rg a d u n g 1 C i mo ya n Ta n g k i l s a ri Pa d a s u k a 1 Pa s i rl o a 2 Bu lagor Kerta j a ya
KETERA NG A N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kec. C a ri ta Kec. Men es Kec. C i ma n u k Kec. Pa ti a Kec. Pa ti a Kec. C i ma n g g u Kec. C i ma n g g u Kec. Si n d a n g res mi Kec. Pa g el a ra n Kec. Su mu r
Ni l aNi
i l a i x B o b o t/10
Ni l aNi
i l a i x B o b o t/10
Ni l aNi
i l a i x B o b o t/10
Ni l aNi
i l a i x B o b o t/10
Ni l aNi
i l a i x B o b o t/10
Ni l aNi
i l a i x B o b o t/10
Ni l aNi
i l a i x B o b o t/10
Ni l aNi
i l a i x B o b o t/10
Ni l aNi
i l a i x B o b o t/10
Ni l aNi
i l a i x B o b o t/10
A s p ek No n Tek n i s
1 Prioritas Kebutuhan Penduduk 15 6 9 6 9 7 10.5 9.5 14.25 9 13.5 8 12 6 9 7 10.5 8 12 8 12
a. Sangat membutuhkan nilai = 10 - 8 9 9 8 9
b. Membutuhkan nilai = 7 - 4 6 6 7 6 7
c. Tidak Membutuhkan nilai = 3 - 0
2 Manfaat 12 4 4.8 8 9.6 8 9.6 9 10.8 8 9.6 7 8.4 7 8.4 8 9.6 8 9.6 6 7.2
a. Air baku dan Irigasi nilai = 10 - 8 8 8 9 8 8 8
b. Air baku nilai = 7 - 4 4 7 7 6
c.Irigasi nilai = 3 - 0
3 Kondisi Daerah Penerima Manfaat 9 4 3.6 6 5.4 4 3.6 8 7.2 8 7.2 8 7.2 6 5.4 7 6.3 6 5.4 6 5.4
a. Pra Sejahtera nilai = 10 - 8 8 8 8
b. Sejahtera 1 nilai = 7 - 4 4 6 4 6 7 6 6
c. Sejahtera nilai = 3 - 0
4 Tanggapan Masyarakat 8 7 5.6 8 6.4 8 6.4 9 7.2 8 6.4 8 6.4 8 6.4 8 6.4 9 7.2 8 6.4
a. Menerima nilai = 10 - 8 8 8 9 8 8 8 8 9 8
b. Acuh tak acuh nilai = 7 - 4 7
c. Tidak Menerima nilai = 3 - 0
5 Kepemilikan Tanah 9 5 4.5 3 2.7 3 2.7 2 1.8 1 0.9 2 1.8 2 1.8 2 1.8 4 3.6 2 1.8
a. Pemerintah nilai = 10 - 8
b. Pemerintah dan penduduk nilai = 7 - 4 5 4
c. Penduduk nilai = 3 - 0 3 3 2 1 2 2 2 2
6 Pencapaian Lokasi 7 8 5.6 2 1.4 2 1.4 2 1.4 2 1.4 3 2.1 5 3.5 5 3.5 5 3.5 6 4.2
a. Bisa dengan roda 4 nilai = 10 - 8 8
b. Bisa dengan roda 2 nilai = 7 - 4 5 5 5 6
c. Jalan kaki nilai = 3 - 0 2 2 2 2 3
JUMLAH 60 33.1 34.5 34.2 42.65 39 37.9 34.5 38.1 41.3 37
A s p ek Tek n i s
1 Bentang 6 9 5.4 0 0 0 0 8 4.8 7 4.2 1 0.6 2 1.2 7 4.2 5 3 8 4.8
a. 30 - 70 m nilai = 10 - 8 42.8 0 8
b. 70 - 100 m nilai = 7 - 4 0 7 5
c. x > 100 m nilai = 3 - 0 309 0 146 2
2 Volume Tampungan 7 4 2.8 8 5.6 8 5.6 2 1.4 3 2.1 9 6.3 2 1.4 2 1.4 2 1.4 2 1.4
a. 100.000 - 500.000 m3 nilai = 10 - 8 166887 165392 0 0 0 0 0
3
b. 40.000 - 100.000 m nilai = 7 - 4 4
c. < 40.000 m3 nilai = 3 - 0 0 2 2 2 2
3 Kesediaan Material Batu 5 8 4 9 4.5 8 4 2 1 2 1 8 4 8 4 2 1 2 1 3 1.5
a. 0 - 500 m nilai = 10 - 8 8 9 8 8 8
b. 500 - 1000 m nilai = 7 - 4
c. > 1000 m nilai = 3 - 0 2 2 2 2 3
4 Kesediaan Material Tanah 5 2 1 8 4 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1
a. 0 - 500 m nilai = 10 - 8 8
b. 500 - 1000 m nilai = 7 - 4
c. > 1000 m nilai = 3 - 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 Baseflow 7 8 5.6 9 6.3 8 5.6 6 4.2 8 5.6 9 6.3 8 5.6 8 5.6 6 4.2 6 4.2
a. Ada sepanjang tahun nilai = 10 - 8 8 9 8 8 9 8 8
b. Ada sampai bulan Juni nilai = 7 - 4 6 6 6
c. Tidak ada nilai = 3 - 0
6 Jalan Masuk Ke Lokasi Site 5 3 1.5 4 2 6 3 5 2.5 4 2 3 1.5 4 2 8 4 7 3.5 6 3
a. 0 - 300 m nilai = 10 - 8 8
b. 300 - 1000 m nilai = 7 - 4 4 6 5 4 4 7 6
c. > 1000 m nilai = 3 - 0 3 3
7 Jarak Daerah Layanan 5 3 1.5 2 1 4 2 6 3 4 2 5 2.5 7 3.5 7 3.5 7 3.5 7 3.5
a. ≤ 1000 m nilai = 10 - 8 7 8 8 7
b. 1000 - 2000 m nilai = 7 - 4 4 6 4 5
c. > 2000 m nilai = 3 - 0 3 2
JUMLAH 40 21.8 23.4 21.2 17.9 17.9 22.2 18.7 20.7 17.6 19.4
JUMLAH SKORING 54.9 57.9 55.4 60.55 56.9 60.1 53.2 58.8 58.9 56.4
PERINGKAT SKORING 9 5 8 1 6 2 10 4 3 7
BAB IV - 47
Tabel 4.12. Rekapitulasi Hasil Skoring Potensi 10 embung teratas Kab. Pandeglang
Nama Nilai
No Embung Kecamatan Skoring Peringkat
1 Pasirgadung1 Patia 60.55 1
2 Tangkilsari Cimanggu 60.1 2
3 Bulagor Pagelaran 58.9 3
4 Pasirloa2 Sindangresmi 58.8 4
2 Ramaya Menes 57.9 5
6 Cimoyan Patia 56.9 6
7 Kertajaya Sumur 56.4 7
8 Sekong Cimanuk 55.4 8
9 Padasuka1 Cimanggu 53.2 9
10 Cinoyong Carita 54.9 10
Sumber: Hasil Analisa
BAB IV - 48
Gambar 4.24. Rencana Site Eksisting Pasirgadung
BAB IV - 49
Rencana embung ada pada level ketinggian 3-4 meter dengan panjang as
embung ± 80 meter. Dengan rencana luas genangan 38388.78 m² volume
genangan 87.174,97 m³ diharapkan daerah layanan dari rencana embung ini
hingga Desa Babakankeusik, Desa Idaman dan Desa Cimoyan, dengan jarak
terjauh layanan adalah ± 5 km. Luas daerah layanan site Pasirgadung adalah
1296 ha
Elevasi
180 180
179.5 179.5
179 179
178.5 178.5
178 178
177.5 177.5
7.5 10007.5 20007.5 30007.5 40007.5 50007.5
Luas Area m2
Inflow bagi site ini tidak hanya berasal dari air hujan, tetapi juga ada inflow dari
mata air yang mengalir menuju lokasi site kemudian membuat genangan. Debit
yang mengalir pada saluran eksisting ini adalah 142 lt/det (pengukuran debit
sesaat)
BAB IV - 50
Gambar 4.28. Saluran eksisting mengalir ke site Pasirgadung
BAB IV - 51
Tipe embung Tangkilsari adalah embung yang membendung sungai dengan
menyangga pada tebing di kanan dan kirinya. Tinggi embung di rencanakan 6
sampai 7 meter.
6m
BAB IV - 52
Gambar 4.32. Daerah layanan rencana embung Tangkilsari
BAB IV - 53
LENGKUNG KAPASITAS TANGKILSARI
Volume m3
600000 500000 400000 300000 200000 100000 0
70 70
69 69
68 68
67 67
Elevasi
Elevasi
66 66
65 65
64 64
63 63
62 62
37000 47000 57000 67000 77000 87000 97000 107000
Luas Area m2
HULU
BAB IV - 54
Gambar 4.35. Skema sungai Cibarat
Dengan adanya bangunan Bendung tersebut maka layanan lahan irigasi sebelah
kanan saat ini telah terlayani, dan lahan irigasi sebelah kiri saat ini di layani aliran
sungai dari wilayah sungai taman Nasional, sedemikian hingga kajian awal
potensi rencana embung di Kecamatan Tangkilsari pada peringkat skoring no 2
tidak dapat dilanjutkan.
Desa Bulagor merupakan salah satu lumbung padi bagi Kecamatan Pagelaran.
Rasio luas lahan persawahan dan lahan bukan sawah adalah 78% berbanding
22%. Dengan luas lahan sawah yang mencapai 360 ha Desa Bulagor dan 360
ha Desa Sukadame belum memeliki sistem irigasi yang memadai, untuk itu perlu
adanya solusi lebih lanjut mengenai masalah tersebut.
Pembuatan embung dan intake saluran irigasi merupakan salah satu solusi untuk
mengatasi gap air yang melimpah pada saat musim penghujan dan tidak adanya
ketersediaan air pada musim kemarau.
BAB IV - 55
Gambar 4.36. Tutupan lahan Desa Bulagor yang di dominasi lahan persawahan
Pada Desa Bulagor teridentifikasi lokasi yang secara teknis memenuhi syarat untuk
di jadikan bangunan embung. Lokasi tersebut merupakan daerah rawa yang
berdampingan dengan sungai Cisata.
BAB IV - 56
Site ini memiliki luas genangan 5628,26 m² dan volume genangan 9125 m³.
Selain sebagai tampungan air hujan site ini juga dapat di manfaatkan sebagai
tampungan banjir pada sungai Cisata yang notabene merupakan kawasan
banjir.
Elevasi
183 183
182.5 182.5
182 182
181.5 181.5
181 181
180.5 180.5
7.5 1007.5 2007.5 3007.5 4007.5 5007.5 6007.5
Luas Area m2
Lokasi ini sangat berpotensi untuk di jadikan bangunan embung mengingat jarak
layanan yang dekat dan juga bisa di lakukan penambahan volume tampungan
dengan merekayasa suplesi dari sungai Cisata. Manfaat yang didapatkan dari
embung ini juga bukan hanya sebagai sumber air baku dan irigasi, juga dapat di
jadikan sarana mereduksi banjir sungai Cisata.
BAB IV - 57
Gambar 4.40. Skema Tampungan Reduksi Banjir dan Kanal
Pada saat survei identifikasi awal di Desa Pasirloa teridentifikasi dua lokasi potensi
embung. Kedua lokasi tersebut merupakan tampungan alam (rawa). Tampungan
pertama berada persis di sebelah sungai Ciliman. Lokasi lainnya adalah rawa
yang berada pada sawah kampung Rancahiang Desa Pasirloa.
BAB IV - 58
Dari 2 lokasi ini, Site Rancahiang lebih berpotensi berdasarkan beberapa aspek.
Antara lain jarak layanan, manfaat embung dan teknis pengambilan. Site Pasirloa
harus menggunakan pompa untuk dapat melayani daerah layanannya di
karenakan elevasi yang berada di bawah daerah layanannya. Dengan
menggunakan pompa sehingga membuat biaya operasional menjadi meningkat.
BAB IV - 59
H Elevasi Luas Volume
3.50 181.50 5135.83 3223.7
4.00 182.00 5341.85 5833.33
4.50 182.50 6169.4 8860.68
5.00 183.00 6336.92 11970.83
Sumber: Hasil analisa
Elevasi
181 181
180.5 180.5
180 180
179.5 179.5
179 179
178.5 178.5
7.5 1007.5 2007.5 3007.5 4007.5 5007.5 6007.5 7007.5
Luas Area m2
Pada hilir lokasi site masyarakat khususnya petani membuat saluran irigasi untuk
mengairi sawah di sekitar site Rancahiang. Perlu adanya peningkatan teknis
terhadap sistem irigasi ini untuk mendapatkan manfaat yang lebih luas hingga ke
Desa Kramatmanik Kecamatan Angsana.
BAB IV - 60
Gambar 4.46. Intake di hilir site Rancahiang
BAB IV - 61