Você está na página 1de 3

ANALISIS ESTIMASI HARGA LAHAN KECAMATAN BITUNG, BEKASI

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Aplikasi SIG untuk Pengembangan
Wilayah

Dosen Pengampu:

1. Lili Somantri, S.Pd.,M.Si


2. Dr.rer.nat.Nandi, S.Pd.,M.T
3. Shafira Himayah, S.Pd.,M.Sc

Dibuat oleh :
Irma Rahayu 1506666

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018
Analisis Estimasi Harga Lahan Kecamatan Bitung, Bekasi

Berdasarkan penggunaan lahan dikelompokkan menjadi 3 klasifikasi yaitu permukiman


dan industri dengan skor 3, tanah kosong dengan skor 2, dan sawah, tegalan dengan skor 1.
Artinya lahan yang berada dekat dengan sawah harganya lebih murah dibandingkan dengan
lahan yang dekat dengan permukiman serta industri, jadi semakin jauh dengan pusat kegiatan
atau tempat kegiatan maka harga lahanya pun semakin rendah dan begitupun sebaliknya .

Aksesibilitas lahan positif berarti bahwa daerah-daerah yang terletak disekitar jalan
mempunyai nilai lahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang jauh
dibandingkan dengan beberapa penggunaan lahan yang tergabung dalam aksesibilitas lahan
positif. Adapun parameter yang termasuk dalam aksesibilitas lahan positif ini yaitu : jarak
terhadap jalan lokal dengan kriteria kurang dari 50 meter bernilai 4, 50 -150 meter bernilai 3,
150- 500 meter bernilai 2, dan lebih dari 500 meter bernilai 1, yang artinya semakin dekat
dengan jalan lokal maka harga lahannya semakin tinggi, dan semakin jauh maka harganya
rendah. Alasan kenapa semakin dekat dengan aksesibilitas lahan positif harganya semakin
tinggi karena aksesibilitas lahan positif ini dapat memberikan kemudahan bagi orang-orang
dalam bergerak menjalankan aktivitasnya sehari-hari, dan masyarakat akan cenderung
memilih lahan dapat menunjang dan memudahkan mobilisasi mereka sehari-hari oleh sebab
itulah harga lahannya lebih mahal.

Kriteria selanjutnya yaitu jarak terhadap lembaga pendidikan dan pemerintahan dengan
kriteria kurang dari 200 meter bernilai 3, 200 – 500 meter bernilai 2, dan lebih dari 500 meter
bernilai 1, artinya lahan yang berada dekat dengan lembaga pemerintahan maupun lembaga
pendidikan harganya lebih mahal, sedangkan lahan yang jauh dari kedua lembaga ini
harganya jauh lebih murah.

Aksesibilitas lahan negatif, merupakan variabel yang justru dapat menurunkan harga
lahan. salah satunya seperti sungai, dengan kriteria kurang dari 200 bernilai 2 dan lebih dari
200 bernilai 1, artinya jika lahan dekat dengan sungai harganya cenderung lebih murah di
bandingkan dengan lahan yang letaknya jauh dari sungai.

Selain Penggunaan lahan, aksesibilitas lahan positif, dan aksesibilitas lahan negatif
faktorr yang dapat menentukan harga lahan yaitu kelengkapan fasilitas umum, salah satu
parameter yang menjadi harga lahan itu semakin tinggi. Keberadaan fasilitas kesehatan dan
pendidikan ataupun fasilitas ekonomi menjadi salah satu tolak ukur masyarakat untuk
menjual ataupun membeli lahan dengan harga yang bervariasi. artinya semakin lengkap
fasilitas umum dalam suatu bidang lahan maka harga lahannya pun semakin tinggi dan
begitupun sebaliknya, semakin minim fasilitas harga lahannya pun semakin berkurang.

Dengan demikian, harga lahan di Kecamatan Cisarua persentase yang lebih tinggi yaitu
berada pada kisaran harga lahan yang sedang sampai tinggi dengan harga sekitar 4.000.000-
24.000.000 per m2,seperti yang terlihat dalam peta. berdasarkan harga yang ada di BPN pun
kisaran harganya mencapai 5.000000 – 15.000000.

Você também pode gostar